Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

Julianita Mendan
Universitas Sanata Dharma
2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa; (2) pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMK Sanjaya
Pakem Kaliurang Yogyakarta. Populasi penelitian adalah 287 siswa. Jumlah
sampel penelitian adalah 87 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan

dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi
yang dikembangkan oleh Chow.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap
hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (ρ = 0,106 >
α = 0,05) terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF FAMILY AND SCHOOL ENVIRONMENT
TOWARDS THE RELATION BETWEEN THE STUDENTS’ LEARNING
MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study: Sanjaya Vocational School Pakem Yogyakarta
Julianita Mendan
Sanata Dharma University

2010

This research aims to find out: (1) the influence of family environment
towards relationship between students’ learning motivation and students’ learning
achievement; (2) the influence of school environment towards the relation
between students’ learning motivation and students’ learning achievement.
This research is a case study of XII grade student of Sanjaya Vocational
School Pakem Kaliurang Yogyakarta. The population of this research was 287
students. The sample in this research was 87 students. The technique of sample
collection was purposive sampling. The methods of data collection were
questionnaire and documentation. The technique of analysis the data was
regression equation model developed by Chow.
The result of this research shows: (1) there is no influence between family
environment towards the relation between students’ learning motivation and
students’ learning achievement (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) there is no influence
between school environment towards the relation between students’ learning motivation
and students’ learning achievement (ρ = 0,106 > α = 0,05) towards the relation between
students’ learning motivation and students’ learning achievement.

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA
DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
JULIANITA MENDAN
NIM : 061334057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA
DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
JULIANITA MENDAN

NIM : 061334057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan

terimakasih kepada:
Tuhan Yesus Kristus Sumber Pengharapan dan
Juru’slamatku
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendukung dengan
sabar baik material maupun spiritual dan setia mendoakan
Abang Martin, Dek Uchy, Dek Othy, Dek Vithree
yang selalu mendukung dan memberi perhatian serta terus
memotivasi aku
Seseorang yang spesial yang aku sayangi dan kasihi dan
selalu setia memberikan dorongan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:
Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto


“Hidup bukanlah pilihan tetapi dalam hidup kita harus
bisa membuat pilihan yang terbaik karena pilihan yang
benar akan membuat hidup kita menjadi bernilai dan
bermakna”

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta


Julianita Mendan
Universitas Sanata Dharma
2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa; (2) pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMK Sanjaya
Pakem Kaliurang Yogyakarta. Populasi penelitian adalah 287 siswa. Jumlah
sampel penelitian adalah 87 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi
yang dikembangkan oleh Chow.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap
hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (ρ = 0,106 >
α = 0,05) terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF FAMILY AND SCHOOL ENVIRONMENT
TOWARDS THE RELATION BETWEEN THE STUDENTS’ LEARNING
MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study: Sanjaya Vocational School Pakem Yogyakarta
Julianita Mendan
Sanata Dharma University
2010

This research aims to find out: (1) the influence of family environment
towards relationship between students’ learning motivation and students’ learning
achievement; (2) the influence of school environment towards the relation
between students’ learning motivation and students’ learning achievement.
This research is a case study of XII grade student of Sanjaya Vocational
School Pakem Kaliurang Yogyakarta. The population of this research was 287

students. The sample in this research was 87 students. The technique of sample
collection was purposive sampling. The methods of data collection were
questionnaire and documentation. The technique of analysis the data was
regression equation model developed by Chow.
The result of this research shows: (1) there is no influence between family
environment towards the relation between students’ learning motivation and
students’ learning achievement (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) there is no influence
between school environment towards the relation between students’ learning motivation
and students’ learning achievement (ρ = 0,106 > α = 0,05) towards the relation between
students’ learning motivation and students’ learning achievement.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,
sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah
mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Lourentius Saptono S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd., M. SA. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan
berupa kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;
5. Ibu Dra. Z. Sri Utami, selaku Kepala SMK Sanjaya Pakem Kaliurang
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian;

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Lourentius Saptono S. Pd., M. Si. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
7. B. Indah Nugraheni, S. Pd., S.I.P., M. Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
8. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini;
10. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
11. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMK Sanjaya Pakem Kaliurang
Yogyakarta yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;
12. Bapak dan Ibu yang terkasih yang selalu memberikan dukungan baik material
maupun spiritual;
13. Abang Martin Inoet, Dek Uchy, Dek Othy, Dek Vithree yang selalu memberi
semangat untuk penulis menyelesaikan skripsi ini;
14. Teman-teman Pendidikan Akuntansi

angkatan 2006, yang

telah banyak

memberikan kenangan indah selama kuliah;
15. Teman-teman mahasiswa Ikatan Dinas Kutai Barat yang sama-sama berjuang,
jangan menyerah dan teruskan perjuanganmu
16. Wihelmus Roby, Japrianus Luther A, Antonius Teguh, Simon Angut yang
pernah menjadi sumber inspirasiku dan tempatku berbagi selama ini

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17. Sahabatku Pristy, Sisil, Tika yang telah banyak membantu dan meluangkan
waktu dalam menyelesaikan kesulitan yang dihadapi dan memberikan
dukungan dan doa;
18. Teman-teman Asrama Kutai Barat Putra dan Putri terima kasih atas
kebersamaan selama ini, tak akan terlupakan;
19. Pristy, Arni, Dety, Rara, Nita, Tio, Vivin teman seperjuangan yang selalu
kompak dan memberi semangat;
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Julianita Mendan

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vii
ABSTRAK.. .................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
E.

Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10
A. Tinjauan Teoritik ............................................................................ 10
B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 39
C. Model Penelitian ............................................................................. 44
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 44

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 45
C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 46
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 46
E.

Definisi Operasional Variabel, Variabel Penelitian,
dan Pengukuran Variabel Penelitian ............................................... 48

F.

Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 54

G. Teknik Pengujian Kuesioner .......................................................... 55
1. Pengujian Validitas Kuesioner ................................................. 55
2. Pengujian Reliabilitas ............................................................... 57
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 59
1. Deskripsi Data .......................................................................... 59
2. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 59
3. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................. 60

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................. 71
A.

Identitas Sekolah ........................................................................... 64

B.

Sejarah SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta .................................... 64

C.

Latar Belakang Pendirian Sekolah ................................................ 65

D.

Perkembangan SMK Sanjaya Pakem ............................................ 66

E.

Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem ............ 68

F.

Siswa SMK Sanjaya Pakem ......................................................... 70

G.

Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem.. 71

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 72
A.

Deskripsi Data ............................................................................... 72

B.

Analisis Data ................................................................................. 76
1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 76
a. Uji Normalitas ................................................................... .76
b. Uji Linearitas ..................................................................... 77
2. Pengujian Hipotesis ................................................................... 78

C.

Pembahasan ................................................................................... 80
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hubungan antara
Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ................. 80
2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hubungan antara
Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ................. 83

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ...................... 87
A. Kesimpulan ................................................................................... 87
B. Keterbatasan .................................................................................. 87
C. Saran .............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 3.1

Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 51

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel
Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 52

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Lingkungan
Keluarga dan Lingkungan Sekolah ............................................. 53

Tabel 3.4

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Keluarga
dan Lingkungan Sekolah ............................................................. 54

Tabel 3.5

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa ............ 56

Tabel 3.6

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ............... 56

Tabel 3.7

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah ............... 57

Tabel 3.8

Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas ............................................... 58

Tabel 5.1 Motivasi Belajar ........................................................................... 73
Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga ................................................................... 74
Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah ..................................................................... 75
Tabel 5.4 Prestasi Belajar ............................................................................. 76
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas .......................................................... 76
Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ................................................... 77

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ................................................................................................. 94
A. Data Motivasi Siswa. .................................................................... 94
B. Data Lingkungan Keluarga………………………………………. 97
C. Data Lingkungan Sekolah………………………………………....100
D. Data Prestasi……………………………………………………….103
LAMPIRAN II ................................................................................................ 106
A. Kuesioner ..................................................................................... 109
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 114
LAMPIRAN III ............................................................................................... 114
A. Perhitungan Mean, Median, dan Modus Prestasi dan minat ......... 116
B. PAP II ............................................................................................ 116
C. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 118
D. Hasil Uji Liniearitas ...................................................................... 119
LAMPIRAN IV ............................................................................................... 128
Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 128
LAMPIRAN V …………………………………………………………….... 122
Data Distribusi Frekuensi Variabel…………………..……………..... 122
LAMPIRAN VI……………………………………………………………… 127
A. Surat Izin penelitian………………………………………………. 127

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah

pendidikan.

Pendidikan

adalah

usaha

sadar

untuk

menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan
pembelajaran. Tujuan Pendidikan menurut UU SISDIKNAS (2003:20)
adalah:
“Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kompetensi hasil
pendidikan diakui oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi dan masyarakat.
Tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung
jawab dari semua pihak yaitu murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga
pendidikan (sekolah) serta masyarakat.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perolehan belajar atau
prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor yang berasal dari dalam
diri seseorang (faktor internal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri
seseorang (faktor ekstrinsik). Faktor internal meliputi faktor-faktor bawaan
seperti: intelegensi, bakat, minat, motivasi, aspirasi, harapan, militansi,
keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian dan masih banyak lagi.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi : kondisi lingkungan belajar seperti
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa adalah motivasi.
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar. (Sardiman, 2006:75). Motivasi mempunyai peranan penting dalam
proses belajar - mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui
motivasi belajar siswa berguna untuk memelihara dan meningkatkan semangat
belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat
belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Salah
satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki mahasiswa
dapat berfungsi

secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi

tinggi dalam dirinya. Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri
seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk
mencapai tujuan dan merupakan bagian dari belajar. Fungsi motivasi adalah
untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk
mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan mana yang akan dikerjakan.
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah
(Tulus, 2004:75). Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk
mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi
dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar. Ketut (1988:51), menyatakan
bahwa prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat
untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar. Secara
konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau perolehan belajar.
Pembelajar yang memiliki motivasi yang tinggi umumnya baik pula perolehan
belajarnya atau prestasinya. Sedangkan, pembelajar yang memiliki motivasi
yang rendah maka rendah pula prestasinya. Demikian juga pembelajar yang
sedang-sedang saja motivasinya, umumnya prestasinya pun akan sedangsedang saja (Imron, 1996:89).
Imron (1996:89), mengemukakan tentang banyaknya riset yang
membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan
tingginya prestasi belajar. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
siswa yang mempunyai motivasi berprestasi umumnya juga mempunyai
prestasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen
dalam peningkatan perolehan belajar atau prestasi. Motivasi sering disebut
sebagai variabel yang banyak menentukan perolehan belajar atau prestasi.
Banyak orang sukses di segala bidang, lebih disebabkan oleh tingginya
motivasi yang mereka miliki.
Lingkungan belajar merupakan suatu komponen sistem yang ikut
menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian ini, kondisi
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menjadi perhatian karena faktor
ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu
dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.
Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan
prestasi seseorang (Tulus, 2004:16). Pemberi dukungan pertama untuk belajar
di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menyediakan fasilitas
belajar anak, membiayai pendidikan anak dan memberikan perhatian baik
secara fisik maupun psikologis. Siswa senantiasa berhadapan dengan
lingkungan keluarga dan merupakan anggota keluarga. Sebagai anggota
keluarga, siswa selalu berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain.
Terutama dengan orang tua. Pendapat Slameto (2003: 61) sebagai berikut :
“Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dan kebutuhankebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah
anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar
anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain,
dapat menyebabkan anak tidak /kurang berhasil dalam belajarnya”.
Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan siswa,
orang tua di samping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk
belajar yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan, pengarahan
agar anak lebih bersemangat untuk berprestasi. Siswa yang kurang termotivasi
dikarenakan kurangnya kesadaran orang tua terhadap pendidikan putraputrinya dan kurangnya perhatian terhadap proses belajar siswa di rumah.
Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataannya tidak terasa
telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang tua terhadap pendidikan
anak. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

anaknya pada sekolah, padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian
dan dorongan belajar yang lebih, karena waktu di rumah lebih banyak
daripada di sekolah. Namun menyadari bahwa orang tua tidak mungkin
sanggup mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk
bekal hidup anaknya, maka usaha pendidikan dalam keluarga perlu dibantu.
Berkaitan dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang
membantu orang tua dalam usaha mendidik anak-anaknya. Usaha untuk
membantu pendidikan tersebut, akhirnya diusahakan dengan membentuk suatu
lembaga pendidikan.
Di sekolah, nilai-nilai kehidupan ditumbuhkankembangkan. Oleh
karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan
pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa (Tulus, 2004:18).
Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik. Upaya guru atau sekolah meningkatkan
motivasi belajar tersebut dilakukan dengan cara : mengoptimalkan peranan
prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan unsur-unsur belajar/pembelajaran,
mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman/kemampuan yang dimiliki oleh
pembelajar

dan

mengembangkan

cita-cita

dan

aspirasi

pembelajar.

Lingkungan sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat berarti bahwa motivasi belajar
termasuk

ke

dalam

salah

satu

faktor

internal/pribadi

yang

dapat

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

baik atau dapat dikatakan tinggi akan dapat mendorong siswa meraih prestasi
yang tinggi pula. Masih sejalan dengan pendapat di atas, dapat dikatakan
bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah merupakan faktor
lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa.
Namun kenyataannya, tingkat motivasi belajar siswa di sekolah antara
siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Dikarenakan adanya pengaruh
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula. Hal ini
dapat di lihat pada siswa SMK Sanjaya Pakem. Beberapa dari mereka banyak
mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam
sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang dan
menegur mereka walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru
menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, melanggar tata tertib
sekolah, membolos, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi
belajar mereka. Salah satu hal yang mendasari motivasi belajar siswa adalah
timbulnya kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan
tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai
pelajar. Kenyataannya, di SMK Sanjaya Pakem masih banyak ditemui siswa
yang kurang termotivasi untuk belajar. Siswa akan selalu berhubungan dengan
guru dalam kegiatan belajar mengajar, serta membutuhkan sarana dan
prasarana sekolah yang memadai.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa motivasi belajar siswa, lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah mempunyai peranan dalam pendidikan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

umumnya dan pencapaian prestasi belajar pada khususnya. Berdasarkan latar
belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat topik dan mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan
Sekolah Terhadap Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan
Prestasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem”.

B. Batasan Masalah
Mengingat begitu banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) dan faktorfaktor yang berasal dari luar diri seseorang (faktor ekstrinsik). Faktor internal
meliputi faktor-faktor bawaan seperti: intelegensi, bakat, minat, motivasi,
aspirasi, harapan, militansi, keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian
dan masih banyak lagi. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi : kondisi
lingkungan belajar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
Penelitian ini terbatas hanya mengungkap faktor yang mempengaruhi
prestasi yaitu : pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah,
motivasi dan prestasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?
2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa ditinjau dari lingkungan keluarga.
2. Menganalisis hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa ditinjau dari lingkungan sekolah.

E.

Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
penelitian selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan masalah
terutama yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
siswa, serta menambah referensi bagi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma yang membutuhkan.
2. Bagi Sekolah
Bagi pihak sekolah, penelitian ini sebagai masukan dalam usaha
meningkatkan kualitas peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

3. Bagi Guru
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru
sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar akuntansi siswanya.
4. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini, memberi masukan bagi orang tua untuk lebih
memberikan dukungan bagi anak-anak, agar lebih termotivasi dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
masalah yang diteliti. Dan sebagai bekal pengalaman dalam memasuki
dunia kerja yaitu dunia pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.

Tinjauan Teoritik
1. Motivasi Belajar Siswa
a. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan variabel penting dalam hubungannya dengan
proses dan hasil belajar pelajar. Pengertian motivasi tidak dapat
terlepas dari pengertian motif. Motivasi barasal dari kata Inggris
motivation yang berarti dorongan, pengalasan dan motivasi. Kata
kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan
dan merangsang. Motiv sendiri berarti alasan, sebab, dan daya
penggerak Echols, (1984).
Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai tujuan yang diinginkan Suryabrata, (1984). Hal yang sama di
ungkapkan oleh Winkle (1987) bahwa motif adalah adanya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan tertentu pula.
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi
belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin
10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Winkel, (1987).
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan
gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi
tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula
kesalahan dalam belajarnya Palardi, (1975).
Secara garis besar, motivasi dapat dibedakan menjadi dua, ialah
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang berasal dari dalam tanpa ada rangsangan dari luar,
sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar.
Menurut Mc. Donald (Sardiman, 2008:73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald (Sardiman,
2008:74), ini mengandung 3 elemen penting, yaitu :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada
diri setiap individu manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalanpersoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni
tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya
unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan
menyangkut soal kebutuhan.
Ada beberapa ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar
yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di
kelas, sebagaimana dikemukakan Brown, (Imron Ali, 1996:88) sebagai
berikut:
1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh
tak acuh
2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan
3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya
terutama kepada guru
4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas
5. Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain
6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri
7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali
8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya
Sadirman (2008:83), mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi
yang ada pada diri seseorang adalah :
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus
menerus dalam waktu lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak
cepat puas atas prestasi yang diperoleh
3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam
masalah belajar
4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain
5. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, karena dianggap kurang
kreatif
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah.
b. Pentingnya Motivasi
Secara konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau
perolehan belajar. Pembelajar yang memiliki motivasi yang tinggi,
umumnya baik perolehan belajarnya. Sebaliknya, pembelajar yang
rendah motivasinya, rendah pula perolehan belajarnya. Demikian juga
pembelajar yang sedang-sedang saja motivasinya, umumnya perolehan
belajarnya juga sedang-sedang saja.
Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi
dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan
pada saat ini, kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi
ini tidak hanya dalam belajar. Dalam kerjapun, motivasi ini juga sangat
penting. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa
yang mempunyai motivasi berprestasi umumnya juga mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

prestasi yang lebih tinggi. Pegawai atau karyawan yang mempunyai
motivasi berprestasi tinggi juga menunjukkan performansi profesional
yang diharapkan atau di atas rata-rata teman sejawatnya.
Bahkan dewasa ini, ada juga yang mengembangkan motivasi
berprestasi atau motivasi belajar ini menjadi motif berkompetensi.
Yang dimaksud dengan motivasi berkompetensi adalah dorongandorongan untuk menguasai kompetensi keahliannya. Terbukti dengan
jelas, bahwa mereka yang mempunyai motivasi kompetensi yang
tinggi cenderung lebih menguasai bidang-bidangnya dibandingkan
dengan mereka yang rendah motif kompetensinya.
Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen dalam
peningkatan

perolehan

belajar.

Dalam

khasanah

kepustakaan

kependidikan, motivasi sering disebut secara berulang sebagai variabel
yang banyak menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses
di segala bidang, lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi
yang mereka miliki.
c. Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi dapat dibedakan atas motivasi intrinsik dan atau
motivasi ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah
motivasi yang berasal dari dalam individu, sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar individu.
Pada orang yang tingkat motivasi intrinsiknya rendah, justru
motivasi ekstrinsik ini sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

diberikan secara tepat, justru secara perlahan dapat mencangkokkan
motivasi intrinsik untuk belajar manakala belajar yang direkayasa
dengan motivasi ekstrinsik tersebut telah menjadi kebiasaan bagi
pembelajar. Bahkan kalau sudah sampai di tahap mempribadi,
seseorang akan tinggi motivasi belajarnya secara intrinsik.
Suatu kenyataan, bahwa anak manusia itu tidak sama, termasuk
motivasinya. Ketidaksamaan dalam motivasi intrinsik yang dipunyai
ini, dapat dikurangi dengan memberikan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik dan ekstrinsik adalah :
1. Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki
motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi
tertentu.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan
berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.
Dalam

kegiatan

belajar-mengajar

tetap

penting.

Sebab

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajarmengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga
diperlukan motivasi ekstrinsik.
d. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Cita-cita/aspirasi pembelajar
2. Kemampuan pembelajar
3. Kondisi pembelajar
4. Kondisi lingkungan belajar
5. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Motivasi belajar senantiasa bergelombang.

Ada kalanya

bergerak naik dan adakalanya bergerak turun. Tidak jarang, motivasi
belajar hanya mendatar saja. Oleh karena demikian “watak” motivasi
tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkannya. Dengan
demikian, motivasi belajar yang dipunyai oleh pembelajar bisa
cenderung naik dan atau minimal menetap. Ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar
pembelajar, yaitu :
1. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.
Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Prinsip tersebut adalah :
a. Prinsip perhatian dan motivasi belajar
b. Prinsip keaktifan belajar
c. Prinsip keterlibatan langsung pembelajar
d. Prinsip pengulangan belajar
e. Prinsip sifat perangsang dan menantang dari materi yang
dipelajari
f. Prinsip pemberian balikan dan penguatan dalm belajar
g. Prinsip perbedaan individual antar pembelajar
Ketujuh prinsip ini perlu diterapkan secara optimal agar
pembelajar mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar.
2. Mengoptimalkan Unsur-Unsur Dinamis Belajar/Pembelajaran
Bagaimana cara mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam
belajar atau pembelajaran? Pertama, menyediakan secara kreatif
berbagai unsur belajar pembelajaran tersebut dalam setting belajar
pembelajaran. Penyediaan secara kreatif ini perlu dilakukan, karena
umumnya ketika tidak ada guru hanya menerima kondisi tersebut
apa adanya. Sebagai contoh, peralatan pengajaran yang mungkin
tidak tersedia, atau tak terjangkau, dapat disediakan dengan
merancang sendiri bersama-sama dengan pembelajar.
Kedua,

memanfaatkan

sumber-sumber

diluar

sekolah

sehingga keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah
dapat ditanggulangi. Hal demikian dapat dilakukan dengan banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

mengadakan kerja sama dengan sejumlah lembaga di luar sekolah
bahkan di luar dunia pendidikan.
3. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman/Kemampuan yang
Telah Dimiliki dalam Belajar.
Setiap pembelajar mempunyai kemampuan dan pengalamanpengalaman tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian ini
hendaknya tidak justru menjadi kendala dalam aktivitas belajarnya.
Kemampuan/pengalaman masa lalu ini bisa didapatkan oleh
pembelajar melalui aktivitas belajar, dan bisa juga didapatkan oleh
pembelajar melalui aktivitas lain atau aktivitas non belajar. Yang
harus diupayakan guru agar kemampuan dan pengalaman masa lalu
justru mendukung terhadap aktivitas belajar adalah :
a. Biarkan pembelajar dapat menangkap apa yang dipelajari
sekarang ini dari perspektif kemampuan dan pengalaman masa
lalunya. Jangan dipaksa menggunakan perspektif gurunya
b. Kaitan aktivitas belajar pembelajar pada masa sekarang ini
dengan kemampuan dan pengalaman yang sudah dipunyai oleh
pembelajar.
c. Gali dulu pengalaman dan kemampuan yang sudah dimiliki
oleh pembelajar melalui tes lisan atau tertulis sebelum
menyampaikan materi berikutnya.
d. Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membandingkan apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

yang sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman
yang telah dimiliki.
4. Mengembangkan Cita-Cita/Aspirasi dalam Belajar
Cita-cita adalah sesuatu yang dikejar oleh seseorang.
Kegiatan-kegiatan seseorang, utamanya kegiatan belajar, lebih
banyak teraksentuasi pada pengajaran dan atau pencapaian cita-cita
atau aspirasi tersebut. Maka dari itu, cita-cita/aspirasi tersebut
harus senantiasa dikembangkan dalam pembelajaran. Bagaimana
agar aspirasi/cita-cita tersebut dapat dikembangkan dalam belajar
pembelajaran? Beberapa langkah berikut dapat ditempuh :
a. Kenalilah aspirasi dan cita-cita pembelajar. Pengenalan ini
dapat dilakukan melalui penyebaran daftar isian yang dapat
memuat

sejumlah

cita-cita

tersebut,

pembelajar

masih

diharapkan untuk merangking dari yang paling diminati sampai
dengan yang paling tidak diminati. Pengenalan aspirasi ini,
dapat juga dilakukan dengan mengadakan tes minat kepada
pembelajar. Dengan tes minat, akan diketahui jenis-jenis
pekerjaan apa di masa depan yang paling diminati dan menjadi
cita-cita pembelajar.
b. Hasil pengenalan atas cita-cita aspirasi tersebut dapat
dikomunikasikan kepada siswa dan orang tuanya. Orang tua ini
patut juga diberi tahu, agar tidak memaksakan kehendaknya
kepada putra-putrinya, karena mungkin pembelajar tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

mempunyai cita-cita/aspirasi yang berbeda dengan orang
tuanya.
c. Sediakan program-program yang dapat mengembangkan
aspirasi dan cita-cita tersebut. Setelah program-program
tersebut disediakan, barulah para pembelajar diberi kesempatan
untuk mengambil program yang sesuai dengan aspirasi dan
cita-citanya. Persoalannya hanyalah, apakah mungkin hal
demikian dilakukan di sekolah-sekolah

kita mengingat

kurikulum yang tersentralkan dari pusat.
f. Ada 3 Fungsi Motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata
lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
g. Macam-Macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motifmotif yang aktif itu sangat bervariasi.
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motif-motif bawaan.
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang
dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
b) Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai
contoh:

dorongan

pengetahuan,

untuk

dorongan

belajar

untuk

suatu

mengajar

cabang
sesuatu

ilmu
dalam

masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motifmotif yang diisyaratkan secara sosial sebab manusia hidup di
dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain,
sehingga motivasi itu terbentuk.
Di samping itu frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif
berikut ini, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

a.

Cognitive Motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut
kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada dalam diri
manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis
motif ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.

b. Self-Expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang
penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan
bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu
kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh
imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk
aktualisasi diri.
c. Self-Enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan
diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam
belajar dapat diciptakan suasana kompe

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar.

1 4 16

Hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.

1 4 190

Pengaruh locus of control dan lingkungan belajar terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMA N 6 Yogyakarta.

0 9 180

Hubungan lingkungan belajar di sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah : studi kasus pada siswa-siswi di SMK Sanjaya Pakem.

0 0 160

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Hubungan antara motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 0 2

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

Hubungan lingkungan belajar di sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah : studi kasus pada siswa-siswi di SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 158

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160