HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

  HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh:

SUCININGRUM NIM: 061334041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya ini untuk:

  Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus Bapak dan Ibu ku

tercinta

Kakak2ku Mba’ Laras, Mba’ Arum, dan Mas’ Nunu, Mas’

  Tito,dan Mas’Darsono

  

MOTTO

Setidaknya ada satu hal yang kita ketahui dari pengalaman selama bertahun-tahun, yakni bahwa belajar sambil tidur tidak akan berhasil. Janganlah sekali-kali menyombongkan diri. Sebab kesombongan diri adalah kuman yang mematikan: dengan perlahan ia akan menggerogoti kebijaksanaan dan menjauhkan orang dari perbuatan baik. Kesulitan-kesulitan akan membuat kita menjadi lebih kuat dan menghantarkan kita pada kemenangan-kemenangan yang lebih besar lagi. Pegunungan memang tidak mudah didaki, namun panorama dari puncaknya biasanya paling indah. Untuk segala sesuatu ada waktunya, tetapi tidak ada waktu untuk berhenti (berputus asa)

  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN

  LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

  Suciningrum Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (2) disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (3) lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta pada bulan Oktober-November Tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta yang berjumlah 184 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi sebanyak 22 siswa diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dan dokumentasi.

  Untuk menjawab permasalahan pertama, kedua dan yang ketiga digunakan teknik analisis product moment, pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (r =

  x1y

  0,593 dan probabilitas 0,004 < 0,05), 2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (r = 0,530 dan

  x2y

  probabilitas 0,011 < 0,05), dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (r = 0,439 dan

  x3y probabilitas 0,041 < 0,05). ABSTRACT THE RELASIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, LEARNING

  DISCIPLINE, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN STUDYING ACCOUNTING

  A Case Study of BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta Suciningrum

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2011 This study aims to determine whether there is a relationship between: (1) learning motivation and learning achievement of students in studying accounting;

  (2) learning discipline and learning achievement of students in studying accounting; (3) learning environment and learning achievement of students in studying accounting.

  This research was conducted at BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta in October-November 2010. The population of this study was 184 students of BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta. Samples of the study were 22 students of the eleventh grade majoring in Accounting, samples were taken by purposive sampling technique. Data collection techniques were questionnaires, and documentation. To answer the first, second and the third problem, product moment analysis technique were applied. The significance level was 5%

  The result shows that: 1) there is a positive and significant relationship between learning motivation and academic achievement of accounting students (r = 0.593 and 0.004 probability < 0.05); 2) there is a positive and significant

  xiy

  relationship between the discipline of learning and students learning achievement in studying accounting (r = 0.530 and 0.011 probability < 0.05); 3) there is a

  x2y

  positive and significant relationship between learning environment and academic achievement of accounting students (r = 0.439 and 0.041 probability < 0.05).

  x3y

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihNya yang besar, sehingga penulis dapar menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar di Universitas Sanata Dharma;

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Bapak Laurentinus Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  5. Bapak Bambang Purnomo, S.E.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran, dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

  6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

  7. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

  8. Dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, terimakasih untuk ilmu dan pengetahuan serta bantuan yang telah penulis dapatkan selama belajar di Universitas Sanata Dharma;

  9. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  10. Seluruh Staf Pengajar di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta yang telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan penelitian;

  11. Bapak dan Ibu, Mb’Laras, Mb’Arum, Mas’Wisnu dan serta seluruh keluargaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasehat, dan dukungan baik berupa doa maupun materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  12. Cael makasi ya dah pinjemin laptopnya, aku punya tapi gak bias buat ngolah data,,,,hehehe

  13. Teman-temanku: Sr. Mia, Mb Empint, Berti, Agil, Siska, Nia, Erlina, Detha, Retno, Arni, Eris, Pristi, Mb Ovy, Galih, Dwi, Inggit, Yoseph, Tyo, Wahyu, dan semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2006 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimakasih untuk kebersamaannya selama ini, seneng banget bisa kenal kalian semua.

  14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis Suciningrum

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................................... viii

  ABSTRACT ..................................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................

  1 B. Batasan Masalah ...........................................................................................

  4 C. Rumusan Masalah .........................................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ........................................................................................

  5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ...........................................................................................

  7 1. Pengertian Belajar ................................................................................

  7 2. Pengertian Prestasi Belajar .....................................................................

  8 3. Pengertian Motivasi Belajar ...................................................................

  11 4. Pengertian Disiplin Belajar .....................................................................

  18 5. Pengertian Lingkungan Belajar ..............................................................

  24 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................

  30

  C. Kerangka Berpikir .........................................................................................

  31

  1. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi ................................................................................................

  31

  2. Hubungan Antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi ................................................................................................

  31

  3. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi ...............................................................................................

  32 D. Perumusan Hipotesis .....................................................................................

  33 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................................

  34 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................

  34 C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................................

  34 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ..........................................

  35 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................... ...............................

  36 1. Variabel Penelitian ..................................................................................

  36 2. Pengukuran Variabel ..............................................................................

  37 F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................

  41 1. Teknik Kuesioner ....................................................................................

  41 2. Teknik Dokumentasi ..............................................................................

  41 G. Uji Instrumen Penelitian ..............................................................................

  41 H. Teknik Analisis Data ....................................................................................

  47 BAB IV GAMBARAN UMUM SMK BOPKRI 1 A. Sejarah SMK BOPKRI I Yogyakarta ............................................................

  53 B. Visi, Misi dan Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ....................................

  55 C. Sistem Pendidikan SMK ................................................................................

  57 D. Kurikulum SMK ............................................................................................

  59 E. Organisasi SMK BOPKRI I ...........................................................................

  67 F. Sumber Daya Manusia SMK BOPKRI 1 .......................................................

  75 G. Siswa SMK I Yogyakarta ..............................................................................

  76 H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ........................................................

  76

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...............................................................................................

  78 B. Analisis Data ..................................................................................................

  81 1. Pengujian Prasyarat Analisis .....................................................................

  81 2. Pengujian Hipotesis ...................................................................................

  85 C. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................................

  89

  1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa .........................................................................................................

  89

  2. Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa .........................................................................................................

  91

  3. Hubungan antara Lingkungan Belejar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa .......................................................................................

  92 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................

  95 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................

  96 C. Saran- saran ...................................................................................................

  96 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  44 Tabel 5.1Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar

  85 Tabel 5.8Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

  84 Tabel 5.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

  83 Tabel 5.6 Ringkasan Uji Linearitas

  81 Tabel 5.5 Ringkasan Uji Normalitas

  80 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

  79 Tabel 5.3 Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar

  78 Tabel 5.2 Interpretasi Penilaian Disiplin Belajar

  43 Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Lingkungan Belajar

  Hal

  42 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Disiplin Belajar

  40 Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar

Tabel 3.6 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner

  39 Tabel 3.5 Pengembangan Variabel Lingkungan Belajar Kedalam Indikator 40

  38 Tabel 3.4 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner

  38 Tabel 3.3 Pengembangan Variabel Disiplin Belajar Kedalam Indikator

  37 Tabel 3.2 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner

Tabel 3.1 Pengembangan Variabel Motivasi Belajar Kedalam Indikator

  89

DAFTAR LAMPIRAN

  HAL Lampiran

  1 Kuesioner Penelitian

  98 Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas 108 Lampiran 3 Data Induk Penelitian 119 Lampiran 4 Perhitungan Mean, Median, Modus dan PAP Tipe II 124 Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Lenearitas 131 Lampiran

  6 Perhitungan Hipotesis 136 Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian 138

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan

  yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat komplek. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik dari faktor peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang nenunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap suatu peraturan tata tertib.

  Dalam pendidikan seseorang belajar dengan berusaha mengembangkan dirinya agar dapat berdiri sendiri, dan mandiri dalam berbagai pengalaman. Salah satu masalah yang dihadapi siswa adalah bagaimana cara mencapai suatu prestasi yang tinggi. Melalui laporan hasil belajar dapat dilihat atau diketahui prestasi siswa, apakah siswa itu berhasil atau tidak.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Roestiyah, 1982:159). Faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, minat. Faktor eksternal misalnya kebersihan rumah, sekolah, udara. .

  Dalam kegiatan belajar, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995:144). Sedangkan motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar (Sardiman, 2006: 75). Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.

  Kesulitan untuk berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar karena kurangnya motivasi dan disiplin di sekolah tersebut terlihat jelas di kelas XII jurusan akuntansi di SMK BOPKRI I Yogyakarta sebagai subyek penelitian penulis. Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 10 September 2009 pada umumnya siswa kurang aktif dan kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, walaupun dalam proses pembelajaran guru berusaha untuk mengajak siswa untuk lebih aktif lagi, namun ada beberapa siswa yang memperhatikan tetapi juga sebagian besar siswa sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, ada yang berbicara dengan teman semeja, mainan handphone, sehingga yang telihat adalah kurang adanya inisiatif dari siswa untuk mendengarkan penjelasan dari guru atau pun bertanya tentang materi yang diberikan oleh guru, hal inilah yang akan menjadi perhatian guru. sebagai seorang guru harus mengetahui keadaan setiap siswanya, karena ini akan sangat berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

  Motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar memberikan dampak atau pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajar siswa itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang mereka dapatkan. Dengan motivasi dan disipilin belajar yang tinggi, maka prestasi yang mereka dapatkan akan tinggi pula, begitu juga dengan lingkungan belajar sangat mempengaruhi proses belajar mengajar sekolah supaya dapat berjalan dengan efektif. Kenyataannya, dari hasil penelitian yang dilakukan prestasi belajar yang didapatkan siswa cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh motivasi belajar dan disiplin belajar yang dimiliki siswa yang cukup tinggi pula serta lingkungan belajar yang mendukung proses belajar mengajar.

  Berdasarkan pertimbangan diatas, maka yang perlu diperhatikan adalah siswa itu sendiri. Dari faktor internal yaitu dari diri siswa itu sendiri apakah pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Disiplin belajar, ini juga penting bagi lembaga sekolah, selain sebagai peraturan tetapi juga untuk mendidik para siswa untuk menaati peraturan yang ada sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Sedangkan dari faktor eksternal yaitu dari lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan dengan lancar jika didukung oleh lingkungan yang kondusif pihak sekolah juga harus memerhatikan keadaan lingkungan belajarnya apakah letaknya mendukung atau tidak, lingkungan keluarga juga sangat memengaruhi proses belajar siswa dirumah, karena dengan lingkungan yang sangat mendukung akan memotivasi dan mendisiplinkan siswa itu sendiri untuk belajar.

  Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat topik

  ”Hubungan Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa”. Dalam penelitian ini penulis

  bermaksud untuk meyelidiki prestasi belajar siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta karena peneliti melihat menurunnya prestasi belajar siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta.

  B. BATASAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan membahas mengenai motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

  C. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi balajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?

  2. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi balajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?

  3. Apakah ada hubungan antara kondisi lingkungan belajar dengan prestasi balajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?

  D. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

  E. MANFAAT PENELITIAN

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Diharapkan dari penelitian ini memberikan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar dan bagi rekan-rekan mahasiswa Universitas Sanata Dharma diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan bisa digunakan sebagai tambahan referensi jika hendak melakukan penelitian yang serupa.

  2. Bagi Sekolah Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bagi pihak sekolah penelitian ini sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas peserta didik, dengan memperhatikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar. Dan dari hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

  3. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, guru sebagai fasilitator dapat memberikan masukan yang positif terhadap peserta didik sehingga dapat membangkitkan motivasi, disiplin siswa.

  4. Bagi Penulis Dari penelitian ini memberikan tambahan wawasan mengenai kependidikan, dan bisa menjadi bekal untuk terjun ke dunia pendidikan khususnya berkaitan dengan obyek penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORITIK

1. Pengertian Belajar

  Belajar dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam arti luas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1988:2).

  Selanjutnya Muhibbin Syah (1995:91), mengemukakan bahwa belajar merupakan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif. Relevan dengan pendapat tersebut, Imron (1996:3) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.

  Sedangkan menurut Roestiyah (1982:149) belajar itu adalah suatu proses di mana guru terutama melihat apa yang terjadi selama siswa menjalani pengalaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.

  Menurut Ratna Wilis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman. Depdiknas (2003), mendefinisikan belajar sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa.

  Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar dalam arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dalam lingkungan. Sedangkan belajar dalam arti sempit yaitu suatu usaha untuk menguasai materi ilmu pengetahuan yang diperoleh dari guru.

2. Pengertian Prestasi Belajar

  Menurut Dewa Ketut (1988:51), Prestasi adalah merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi (achievement test) yang dimaksudkan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (learning).

  Menurut Muhibbin Syah (1997:141), Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. a. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Suryabrata (1989:142), Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu

  1) Faktor dari dalam Kondisi psikologi yaitu beberapa faktor psikologi yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah : a) Kecerdasan

  Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat.sebaliknya bila individu itu mempunyai kecerdasan yang rendah maka belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.

  b) Bakat Bakat individu satu dengan yang lain itu tidak sama, sehingga menimbulkan belajarnyapun berbeda. Bakat merupakan kemampuan anak yang dibawa sejak lahir.

  c) Minat Minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat. d) Motivasi belajar Motivasi belajar antar siswa satu dengan yang lainnya akan berbeda.

  e) Emosi Merupakan kondisi psikologi individu untuk melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah belajar. Kondisi psikologi siswa yang mempengaruhi belajar antara lain perasaan senang, kemarahan, kecemasan,dll

  2) Faktor dari luar

  a) Lingkungan alam, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar, misalnya : (1) Keadaan udara itu mempengaruhi proses belajar siswa.

  Apabila udara terlalu lembab atau kering kurang membantu siswa dalam belajar.

  (2) Waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa, misalnya pembagian waktu siswa untuk belajar dalam satu hari. (3) Cuaca yang nyaman bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar. b) Lingkungan sosial Kehadiran orang lain pada saat sedang belajar akan menganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibagi menjadi 3 yaitu : (1) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga, (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah, serta karyawan lainnya, (3) lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.

  b. Menurut Roestiyah N (1982:159), Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu : 1) Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, krmampuan, minat, dan sebagainya. 2) Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.

  Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya.

3. Pengertian Motivasi

  Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang melakukan aktivitas belajar tentu didukung oleh suatu keinginan yang ada pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat menentukan keberhasilan belajar.

  Menurut Filmore Sanford (Un Effendi dan Juhaya SP, 1993:60), motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku sesorang agar dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai tujuan tertentu.

  Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “Feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

  Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ada tiga elemen penting yaitu: a. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan

  W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivias tertentu demi mencapi tujuan tertentu.

  Maslow (1942 – 1970) mengemukakan bahwa : “Tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu, seperti: kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik”

  Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila siswa memilki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan memilki sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat mendukung atau meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun apabila seorang siswa kurang memiliki motivasi belajar atau motivasi belajarnya rendah, maka sikap disiplin belajar juga akan rendah bahkan sama sekali tidak ada. Ini semua dikarenakan adanya interaksi antara motivasi belajar dan sikap disiplin belajar yang berhubungan antara keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam belajar yang lebih aktif.

  Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar tidak terlepas dari peran aktif guru dan lembaga di sekolah yang didukung dengan adanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga di rumah agar selalu menanamkan dan menumbuhkembangkan sikap kepada anak didiknya yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan memotivasi siswa agar rajin belajar sehingga mendapakan hasil belajar yang lebih baik. a. Fungsi Motivasi dalam Belajar Serangkaiam kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pihak, sebenarnya sudah dilatar belakangi oleh motivasi dan motivasi telah bertalian dengan tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut ada empat fungsi motivasi antara lain: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

  2) Menentukan perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni mementukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

  4) Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. (Sudirman, 2001:83).

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa fungsi motivasi adalam belajar adalah mendorong manusia untuk melakukan suatu tugas atau perbuatan yang serasi guna mencapai tujuan yang dikehendaki dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. b. Ciri-ciri untuk Meningkatkan Belajar 1) Memberi Nilai

  Angka dimaksudkan sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik yang diberikan hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru yang biasanya terdapat didalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. 2) Hadiah

  Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada anak didik yang berprestasi berupa uang beasiswa, buku tulis, alat tulis, atau buku bacaan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi anak didik agar senantiasa mempertahankan prestasi belajarnya selama berstudi. 3) Kompetisi

  Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar, baik dalam bentuk individu maupun kelompok untuk menjadikan proses belajar mengajar yang kondusif.

  4) Pujian Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan alat motivasi. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa anak didik dan akan lebih bergairah belajar bila hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, tetapi pujian itu diberikan secara semata kepada peserta didik sebagai individu bukan kepada yang cantik atau yang pintar. Dengan begitu anak didik tidak antipati kepada guru, tetapi merupakam figure yang disenangi dan dikagumi.

  5) Hukuman Meskipun hukuman sebagai reinforment yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak, dapat dikatakan sebagai alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah dapat berupa sanksi yang diberikan kepada anak didik sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan sehingga anak didik tidak akan mengulangi kesalahan atau pelanggaran di hari datang.

  Selain itu ada fungsi lain dari motivasi belajar menurut M. Ngalim Purwanto, (1992:72), bahwa fungsi motivasi adalah menggerakkan, mengarahkan dan meneropong tingkah laku manusia.

  Menurut Sudiraman, (1996:85), bahwa fungsi motivasi adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya prestasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

  Berdasarkan dari beberapa pendapat, pendidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi seseorang atau peserta didik yang menimbulkan upaya keras untuk melakukan aktivitas mereka sehingga dapat mencapai tujuan belajar.

  c. Indikator-indikator Motivasi Belajar Siswa Menurut Martin Handoko (1992:59), untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut: 1) Kuatnya kemauan untuk berbuat 2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain 4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas

  Sedangkan menurut Sudirman,(2001:81) indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa) 3) Lebih senang bekerja mandiri 4) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

  Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti seseorang tersebut memiliki motivasi yang tinggi. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri , siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada suatu yang rutinitas.

  Indikator-indikator perilaku motivasi belajar yang akan diungkap adalah: 1) Kuatnya kemauan untuk berbuat 2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3) Keralaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain 4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas 5) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa) 6) Lebih senang bekerja mandiri 7) Dapat mempertahankan pendapatnya

4. Displin Belajar

  a. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari pengertian disiplin menurut Hurluck (1999:82) yaitu suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasi. Siswa yang belajar, baik dirumah maupun disekolah akan berperilaku sesuai dengan peraturan yang ada dan akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan dalam kegiatan belajarnya.

  Disilpin belajar dalam penelitian ini dirinci menjadi dua sub- variabel yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar dirumah.

  Dari masing-masing sub-variabel dibuat indikator yang selanjutnya dari indikator tersebut dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan.

  Menurut Hurlock, (1999:82) indikator disiplin belajar adalah sebagai berikut: 1) Disiplin belajar di sekolah memiliki indikator sebagai berikut:

  a) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah

  b) Persiapan belajar

  c) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran

  d) Menyelesaikan tugas pada waktunya 2) Disiplin belajar di rumah memiliki indikator sebagai berikut:

  a) Mempunyai rencana atau jadwal belajar

  b) Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung

  c) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar d) Perhatian terhadap materi pelajaran Disiplin memiliki makna yang luas dan berbeda-beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telah banyak didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satu memiliki batasan lain, apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

  Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya, seperti yang dikemukakan oleh Andi rasdiyanah (1995:28) yaitu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang harus tunduk pada suatu keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah kepatuhan menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

  Sedangkan Depdiknas (1992:3) Disiplin adalah: “ Tingkat konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan”

  Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara terarah dan teratur. Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar. Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan teratur.

  b. Fungsi Disiplin.

  Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah, tetapi dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu belajar mematuhi aturan yang ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu melekat pada diri pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat dipergunakan di lingkungan tempat tinggal mereka.

  Menurut Ansabel seperti dikutip Arysa (1991:22-37), disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu: 1) Sebagai fungsi dari internalisasi, 2) Sebagai fungsi dari sosialisasi, 3) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian, dan 4) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.

  Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

  Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri. 2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/ sosialisasi.

  Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.

  3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

  Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam kehidupannya.

  c. Unsur Disiplin Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.

  1) Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin belajar.

  Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu menjalankan disiplin yang baik meskipun pelajar itu sendiri sudah berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: a) Faktor Intern (Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu sendiri) yang meliputi:

  (1) Sifat malas Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan, misalnya pelajar yang menunda pekerjaan sehingga pekerjaanya menumpuk dan semakin banyak. (2) Kesehatan.

  Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat akan sulit mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaiknya orang yang sehat akan lebih mudah menepati segala sesuatu yang direncanakan. (3) Minat.

  Seseorang yang mempunyai segala kegiatan, maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai apa yang dilakukannya. b) Faktor Ekstern meliputi: (1) Peralatan

  Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang, sebagai contoh pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam belajar, lebih memiliki jiwa disiplin dibandingkan dengan pelajar yang mempunyai peralatan yang kurang lengkap. (2) Lingkungan

  Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari teman- temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tetapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum tentu berhasil.

5. Lingkungan Belajar

  a. Definisi lingkungan Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah- olah lingkungan hanyalah alam sekitar di luar dari manusia/individu.

  Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulasi di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural.

  Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem syaraf, peredaran darah, pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelanjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan dan kesehatan jasmani.

  Secara psikologis, lingkungan mencakup seganap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran sampai mati, stimulasi itu misalnya berupa keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi dan kapasitas intelektual.

  Secara sosial kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi, dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain.

  b. Lingkungan Belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di dalam dan di luar diri individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

  Nana Sudjana (1990:212), menggolongkan jenis-jenis lingkungan belajar:

  1) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenan dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai. Dalam praktek pengajaran penggunaan lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang paling dekat seperti keluarga. 2) Lingkungan Alam

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PGRI 01

1 14 178

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

PENGARUH MINAT BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK YAPEMDA 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 247

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII SE- KECAMATAN DANUREJAN YOGYAKARTA

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, MINAT MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DAN TINGKAT PENDIIDKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 146

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 189

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 126

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 209

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 188