Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pembelajaran kontekstual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Fiqih Laely Ma’rifatulloh
091134146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Fiqih Laely Ma’rifatulloh
091134146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
j Alloh SWT yang tiada henti memberikan Rahmat, Hidayah dan AnugerahNya
dalam setiap nafas kehidupanku
j Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas
j Kedua orang tuaku Bapak Darsum dan Ibu Tri Mulyaningsih yang senantiasa
memberikan semangat dan dukungan kepada anaknya baik dukungan moral
maupun materiil serta do’a yang tak pernah putus demi kesuksesan hidupku
j Ibu Catur Rismiati dan Ibu Eny Winarti selaku dosen pembimbing 1 dan
dosen pembimbing II yang selalu memberi bimbingan dan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini
j Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang
senantiasa memberikan bimbingan dan mendidikku untuk menjadi seorang
pendidik yang berkualitas
j Kakak dan adik-adikku yang selalu membantuku setiap saat dan sekaligus
sebagai penyemangat dalam menjalani hidupku
j Teman-temanku yang selalu memberikan semangat, dukungan kepadaku dan
sebagai tempat curahan hati dikala menghadapi rintangan
j Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memuntunk untuk
menjadi calon pendidik yang berkualitas


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM (Dengan namaMu yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang di
orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan
segala urusan _ “QS. Luqman:22”_
Tangan kita tidak akan bergerak meraih sesuatu bila hati kita tidak
menghendakinya _ “Pepatah Wales”_
Sesuatu yang besar tidak mungkin dicapai tanpa semangat yang besar

_“Circles”_
Kita adalah pahlawan dalam cerita kita sendiri _ “Mary McCarthy”_
Rasa takut itu akan hilang jika apa yang menjadi ketakutanmu itu
dilakukan
Restu dan doa orang tua adalah kekuatan yang melebihi apapun untuk
mengawali apapun dalam hidup

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 31 Mei 2013
Penulis

Fiqih Laely Ma’rifatulloh
(091134146)

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Fiqih Laely Ma’rifatulloh

NIM : 091134146

Demi pengembangan ilmu pengetahuan., saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Mei 2013
Yang menyatakan,

Fiqih laely Ma’rifatulloh
vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Fiqih Laely Ma’rifatulloh
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk (1) mengetahui peningkatan
keaktifan belajar IPS dengan mengunakan pembelajaran kontekstual pada siswa kelas
IV SD Negeri Plaosan 1, Mlati dan (2) mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS
dengan menggunakan pembelajaran kontekstual pada siswa kelas IV SD Negeri
Plaosan 1, Mlati.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
dalam 1 siklus dengan 4 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan dalam waktu 2 x
35 menit. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Plaosan 1 dengan jumlah 18 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 8 siswa
laki-laki. Objek penelitian ini adalah peningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS
dengan menggunakan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada kompetensi dasar “ mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Untuk mengumpulkan data, peneliti
mengedarkan lembar observasi keaktifan siswa dan mentes siswa dalam bentuk soal
obyektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran
kontekstual, keaktifan siswa dan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV SD
Negeri Plaosan.
Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar IPS, pembelajaran kontekstual.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVING THE STUDENTS’ LEARNING INVOLVEMENT AND
ACHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCE FOR GRADE IV STUDENTS OF
PLAOSAN 1 ELEMENTARY SCHOOL BY IMPLEMENTING
CONTEXTUAL LEARNING
Fiqih Laely Ma’rifatulloh
Sanata Dharma University
2013
This action research was aimed at (1) identifying the improvement of
students’ learning involvement in Social Sciences because of the implementation of
Contextual Learning Model to grade IV students of Plaosan I Elementary School; (2)
identifying the improvement of students achievement in Social Sciences because of
the implementation of the Contextual Learning Model to grade IV students of Plaosan
I Elementary School, Mlati.
This action research was conducted in 1 cycle that covered 4 classroom meetings,
in which one meeting took 2x35 minutes. The research subject was the grade IV
students of Plaosan I, which consisted of 18 students - 10 male students and 8 female
students. The objects of this study were the improvement of the students’ learning
involvement and achievement by implementing Contextual Learning Model in basic
competency of “mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” [identifying the importance of cooperation in improving the welfare of
the community]. To obtain the data, the researcher distributed questionnaires on
learning involvement to the students and assessed the students’ learning in the form
of objective test.
The study revealed that the implementation of Contextual Learning Model was
able to improve the students’ learning involvement and achievement in Social
Sciences for grade IV of Plaosan I Elementary School.
Keywords : effective, learning achievement of social studies, contextual learning.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin ya Rabb. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Alloh
SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan, rahmat dan hidayahNya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri

Plaosan 1

Menggunakan Pembelajaran Kontekstual ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dan merasakan bahwa adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., selaku kepala program
pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.Ed.D. dan Eny Winarti, S. Pd, M. Hum., Ph. D
selaku dosen pembimbing 1 dan II yang telah bersedia memberikan bimbingan,
petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga
selesai.
4. Sumarjoko, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ijin
tempat untuk melakukan penelitian
5. Juwadi, BA selaku guru kelas IV SD Negeri Plaosan 1 yang telah bersedia
memberikan bantuan dalam proses penelitian
6. Siswa siswi Kelas IV SD N Plaosan 1 selaku subjek penelitian yang telah
bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian
7. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Plaosan 1 yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Bapak Sugianto Hadi dan Mbak Anif selaku pengurus koperasi BUM dusun
Plaosan, Mlati yang telah memberikan ijin tempat dan waktu untuk melakukan
proses penelitian di koperasi
9. Bapak Darsum dan Ibu Tri Mulyaningsih selaku orangtua yang telah memberikan
semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis
10. Irfai Khasbulloh, Agil Atma Aji dan Rifa Nugrahaeni yang selalu memberikan
semangat untuk penulis
11. Teman-teman PPL SD Negeri Plosan 1 yang selalu memberi dukungan dan
bantuan kepada penulis dalam proses penelitian
12. Teman-teman PGSD angkatan 2009 atas semangat, dukungan dan kerjasama
selama berproses dalam kegiatan perkuliahan
13. Felisitas Alvita dan Judith Christine Suroyo selaku sahabat yang selalu
memberikan motivasi, dukungan dan bantuan selama proses perkuliahan
berlangsung dan sebagai tempat bercurah rasa dalam suka maupun duka
14. Teman-teman kos Kurnia Jaya yang selalu memberi semangat dan dukungan
untuk bersama-sama dalam suka maupun duka.
15. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan doa, semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis.
Dalam hidup ini kesempurnaan hanya milik Alloh SWT, maka penulis pun merasa
masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga masih
jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima sebagai
masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan
kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Yogyakarta, 31 Mei 2013
Penulis

Fiqih Laely Ma’rifatulloh
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................

iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................

vii

ABSTRAK .........................................................................................................

viii

ABSTRACT ........................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................

x

DAFTAR ISI.....................................................................................................

x ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................

x iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

xvii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................

1

1.2 Pembatasan Masalah ...................................................................... 12
1.3 Perumusan Masalah ...................................................................... 12
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 13
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 13
1.6 Definisi Operasional ...................................................................... 15
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Kajian Teori ................................................................................... 17
2.1.1 Keaktifan Siswa .................................................................. 17
2.1.2 Prestasi Belajar .................................................................. 27
2.1.3 Pembelajaran Kontekstual .................................................. 35
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ........................................... 48
x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.1.5 Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 52
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................ 61
2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan ..................................... 65
2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................... 65
2.5 Hipotesis Tindakan ....................................................................... 67
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 69
3.2 Setting Penelitian ........................................................................... 72
3.3 Rencana Tindakan ......................................................................... 73
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ........................................ 76
3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 79
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 81
3.7 Tabel Instrumen Pengumpulan Data.............................................. 86
3.8 Validitas, Realibilitas dan IK soal................................................. 87
3.9 Teknik Analisis Data ..................................................................... 111
3.10 Jadwal Penelitian ......................................................................... 115
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................ …. 116
3.2 Hasil Penelitian ........................................................................... .. 133
3.3 Pembahasan .................................................................................. 143
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................. …. 172
5.2 Keterbatasan .................................................................................. 174
5.3 Saran ........................................................................... .................. 175
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 177
LAMPIRAN ...................................................................................................... 181

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
TABEL 1 Indikator Keberhasilan ................................................................. 77
TABEL 2 Lembar Observasi Keaktifan Siswa .............................................. 83
TABEL 3 Variabel Penelitian dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian 86
TABEL 4 Kriteria Besar Koefisien Reliabilitas ............................................ 90
TABEL 5 Hasil Penilaian atau validasi Silabus ........................................... 92
TABEL 6 Hasil Penilaian atau validasi RPP .................................................95
TABEL 7 Kisi-Kisi Soal Evaluasi untuk Validitas Empiris .................... ... 103
TABEL 8 Hasil Validitas Empiris Soal Evaluasi ....................................... 105
TABEL 9 Hasil Perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I ................... 106
TABEL 10 Kisi-Kisi Soal Hasil Validasi Empiris...................................... 107
TABEL 11 Kualifikasi IK ........................................................................... 109
TABEL 12 Kisi-Kisi Indeks Kesukaran Suatu item Soal ........................... 110
TABEL 13 Jadwal penelitian ...................................................................... 115
TABEL 14 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1.........................121
TABEL 15 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ......................... 123
TABEL 16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 ........................124
TABEL 17 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 4 ......................... 126
TABEL 18 Rangkuman perhitungan skor keaktifan siklus 1 ..................... 127
TABEL 19 Penghitungan Z Skor Keaktifan Siswa pada Indikator 1 .......... 134
x iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TABEL 20 Penghitungan Z Skor Keaktifan Siswa pada Indikator 2 .......... 135
TABEL 21 Penghitungan Z Skor Keaktifan Siswa pada Indikator 3 .......... 136
TABEL 22 Rangkuman Penghitungan Z skor Keaktifan Siswa .................. 138
TABEL 23 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor dan Produk ................... 140
TABEL 24 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 .......................................142
TABEL 25 Kondisi awal, Target pencapaian dan Capaian ........................145

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Diagram Penelitian yang relevan............................................. 65
GAMBAR 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 70
GAMBAR 3 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ……………………… 149
GAMBAR 4 Contoh Hasil kerja Siswa ..................................................... 154
GAMBAR 5 Contoh Hasil kerja Siswa ..................................................... 155
GAMBAR 6 Contoh Hasil kerja Siswa ...................................................... 156
GAMBAR 7 Contoh Hasil kerja Siswa ...................................................... 159
GAMBAR 8 Contoh Hasil kerja Siswa ...................................................... 160
GAMBAR 9 Contoh Hasil kerja Siswa ...................................................... 162
GAMBAR 10 Contoh Hasil kerja Siswa .................................................... 163
GAMBAR 11 Contoh Hasil kerja Siswa .................................................... 164
GAMBAR 12 Contoh Hasil kerja Siswa .................................................... 164
GAMBAR 13 Contoh Hasil refleksi Siswa ............................................... 165
GAMBAR 14 Contoh Hasil refleksi Siswa ............................................... 166
GAMBAR 15 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ......................... 167

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Instrumen Pembelajaran Sebelum Validasi ....................... 181
LAMPIRAN 2 Instrumen Pembelajaran Setelah Validasi .......................... 199
LAMPIRAN 3 Contoh-contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................... 260
LAMPIRAN 4 Contoh Penilaian Rubrik LKS, Psikomotor dan Produk.... 280
LAMPIRAN 5 Lembar Pengamatan Kondisi Awal ................................... 285
LAMPIRAN 6 Lembar Pengamatan Pertemuan 1-4 .................................. 287
LAMPIRAN 7 Hasil Penghitungan IK dan Validasi Soal Evaluasi ............ 288
LAMPIRAN 8 Hasil Lembar Validasi Instrumen Pembelajaran................. 294
LAMPIRAN 9 Hasil Lembar Validasi Instrumen Penelitian ...................... 296
LAMPIRAN 10 Daftar Nilai Siswa pada Kondisi Awal ............................. 299
LAMPIRAN 11 Surat Ijin Penelitian ........................................................... 303
LAMPIRAN 12 Surat Keterangan Selesai Penelitian.................................. 304
LAMPIRAN 13 Foto-Foto Kegiatan ........................................................... 305

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini ada enam hal yang akan diuraikan oleh peneliti.
Keenam hal yang akan diuraikan dalam bagian pendahuluan adalah latar belakang
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan kemampuan dan perilaku
manusia secara keseluruhan (Page, Thomas & Marshall dalam Siswoyo, 2008: 18).
Keseluruhan proses dalam mengembangkan kemampuan dan perilaku tersebut
tentunya menuju kepada hal-hal yang bernilai positif. Hal ini karena di dalam proses
pendidikan terkandung pembinaan kepribadian siswa, pengembangan kemampuankemampuan atau potensi-potensi siswa dan peningkatan diri siswa dari yang tidak
tahu menjadi tahu serta tujuan siswa yang mampu mengaktualisasikan dirinya
(Siswoyo: 2008). Proses peningkatan siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu terjadi
karena adanya proses penyampaian informasi atau pengetahuan yang disebut juga
sebagai proses mentrasfer ilmu (Sanjaya, 2006: 94). Proses mentransfer ilmu
dilakukan dalam kegiatan mengajar dari guru kepada siswa. Akan tetapi, transfer
ilmu dalam belajar sebaiknya saling melengkapi dan menyempurnakan antara guru
dan siswa karena siswa juga dapat mentransfer ilmu dan pengalamannya kepada guru
(Yudhawati&Haryanto: 2011). Dengan proses mengajar yang saling menstranfer ilmu

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

antara guru dan siswa tercermin adanya proses mengajar yang berpusat pada siswa
(student centered). Dalam kegiatan mengajar ini guru berperan sebagai fasilitator dan
siswa sebagai individu yang memiliki kemampuan dan potensi untuk berkembang
(Sanjaya: 2006).
Hal tersebut sesuai dengan makna lain mengajar yang terdapat dalam Standar
Proses Pendidikan yakni sebagai kegiatan pembelajaran yang mengisyaratkan bahwa
dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat kegiatan (Sanjaya,
2006: 101). Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dapat
terjadi dimana pun sehingga kelas bukanlah satu-satunya tempat untuk belajar
(Sanjaya: 2006). Dengan begitu, pembelajaran yang merupakan aktivitas paling
utama dalam proses pendidikan dapat dilakukan di manapun, kapanpun dan oleh
4siapapun. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat (1)
dan (2) dalam Asmani (2011) yang menyebutkan bahwa :
“setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan Pemerintah
wajib untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang menunjang
keberlangsungan proses pendidikan. Proses pendidikan dapat berlangsung dengan
siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa ada pembatasan waktu dan bentuk
kegiatan. Kegiatan pendidikan dapat berlangsung

di sekolah, luar sekolah,

pondok pesantren, perguruan-perguruan, dan lain-lain”.
Berdasarkan kutipan diatas, pembelajaran dapat dilakukan tak sekedar di kelas
melainkan di lingkungan sekitar sehingga mampu menghadirkan pengalaman baru

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

bagi siswa. Dengan begitu siswa melakukan aktivitas-aktivitas belajar sebagai respon
terhadap kegiatan pembelajaran yang dihadirkan oleh guru. Ada beberapa aktivitas
belajar siswa yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung, yakni bertanya,
menjawab pertanyaan, berdiskusi, mengamati, memecahkan masalah dan melakukan
sesuatu. Dengan adanya aktivitas-aktivitas belajar siswa tersebut, maka akan
tercermin suatu proses Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM). Menurut Gora dan Sunarto (2009) :
“PAKEM adalah sebuah pendekatan pembelajaran dimana dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang
merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya,
bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah tentang pengetahuan
dari guru” (hal 12)
Seorang ahli psikologi pendidikan Jean Piaget (Ormrod, 2008) dalam Utami
(2010: 11) memandang bahwa anak-anak pada dasarnya pembelajar yang aktif.
Anak-anak disini disamakan dengan siswa yang belajar aktif pada saat pembelajaran
berlangsung. Bagaimanapun siswa adalah seorang individu yang aktif sehingga
kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih dipusatkan kepada siswa (student
centered). Dengan demikian, siswa aktif membangun pengetahuan secara mandiri.
Melalui pengetahuan yang diperoleh siswa belajar mengembangkan potensi yang
dimilikinya dan mampu mengubah dirinya menjadi sesosok manusia yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

berkembang dan berilmu sehingga pengetahuan yang diperolehnya menjadi bermakna
untuk dirinya.
Salah satu pengetahuan yang dapat dimaknai siswa adalah pengetahuan sosial
dimana siswa memperolehnya dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
dalam kegiatan pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS ) merupakan mata
pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan
menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan
pembelajaran (Nurianti, 2007). Dengan begitu, kegiatan pembelajaran IPS dapat
dilakukan dengan menggunakan lingkungan sekitar atau masyarakat sekitar agar
tercipta suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa karena siswa memiliki
kesempatan untuk mengalami kegiatan pembelajaran secara langsung.
Disamping itu, berdasarkan pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional pendidikan
(BSNP) Departemen Pendidikan Nasional (2008 : 45) dalam Sapriya (2009)
menyebutkan bahwa :
”mata pelajaran IPS pada jenjang SD mempunyai beberapa tujuan, antara lain
(1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya, (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam
kehidupan sosial (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan, (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional
dan global”.(hal 194-195).
Namun, ada siswa menganggap IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang tidak
menarik dan membosankan karena bersifat menghafal. Hal ini dapat dicontohkan
dengan anggapan dari salah satu siswa di SD Negeri Plaosan 1 yang menyatakan
bahwa pada awalnya dia menyukai mata pelajaran IPS tetapi setelah banyak materi
yang harus dihafalkan, sekarang dia menjadi tidak begitu tertarik dengan pelajaran
IPS. Keadaan tersebut sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti terhadap kelas
IV di SD Negeri Plaosan 1.
Dalam observasi yang dilakukan pada tanggal 12 September dan 1 Oktober 2012
ketika proses pembelajaran IPS berlangsung siswa lebih cenderung untuk tidak aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Dalam penyampaian materi IPS guru relatif
menggunakan metode ceramah dan belum menggunakan media atau alat peraga
dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru duduk terpaku di bangkunya ketika
mengajar dengan membacakan materi dari buku paket atau buku pegangan guru.
Sehingga siswa lebih cenderung diberi berbagai ilmu pengetahuan oleh guru tanpa
adanya proses yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Setelah materi
selesai diberikan kemudian guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa. Soal
tersebut dibacakan oleh guru dan siswa mencatat di bukunya masing-masing. Apabila
siswa tidak selesai mengerjakan soal yang diberikan oleh guru maka dijadikan tugas
rumah dan dibahas pada pertemuan berikutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

Selain dari sisi guru, pada saat observasi berlangsung peneliti juga
mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa. Dari hasil dua kali observasi tersebut
peneliti melakukan akumulasi hasil pengamatan dan menemukan beberapa indikasi
bahwa siswa kelas IV masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS.
Indikasi tersebut antara lain (1) ada 4 siswa (22,22 %) dari 18 siswa yang mau
bertanya kepada guru dan atau teman serta menjawab pertanyaan dari guru (2) terlihat
ada 7 siswa dari 18 siswa (38,89 %) memberi pendapat ketika diskusi belajar dengan
teman dalam kelompok dan (3) ada 8 siswa dari 18 siswa atau 44,44 % yang
mengerjakan tugas dengan mencari berbagi informasi untuk memecahkan persoalan
yang dialaminya.
Disela-sela siswa mengerjakan tugas guru bertanya kepada siswa “sudah selesai
belum anak-anak?kok malah ramai sendiri sih bagaimana ini?”dan ada salah satu
siswa bernama Budi menjawab “Pak, ini nomor empat jawabannya banyak,capek aku
pak nulisnya, udah sajalah”. Selain itu, ada sekelompok siswa yang berbisik-bisik,
“Eh ini nomor tiga jawabanya apa yah? Siswa lain menjawab “iya nih, susah
memang, di LKS gag ada jawabannya”. Kemudian siswa itu bertanya kepada guru
tentang maksud dari soal yang susah tersebut. Setelah bertanya kepada guru siswa
mencari jawaban dari soal tersebut yang ternyata ada di buku LKS. Sekelompok
siswa tersebut tidak berusaha untuk mencari jawaban dengan teliti di buku LKS.
Di samping melakukan observasi, peneliti juga memperoleh informasi tentang
proses pembelajaran IPS dari guru kelas IV pada tanggal 13 September 2012.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Informasi yang diperoleh peneliti adalah siswa kelas IV yang sekarang ini berbeda
dengan kelas IV tahun lalu yang lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran
IPS. Selain itu, guru kelas IV juga menyatakan bahwa siswa yang sekarang ini masih
terbawa oleh suasana saat dikelas III dimana masih suka bermain-main sendiri
sehingga siswa lebih aktif untuk bermain daripada mengikuti pembelajaran IPS. Pada
tanggal 27 September 2012, guru kelas IV juga memberikan informasi “mbak, mata
pelajaran IPS itu termasuk mata pelajaran yang nilainya anjlok, banyak siswa yang
nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), mbak”. Lebih lanjut,
pada tanggal 1 Oktober 2012 guru kelas IV menyatakan “mbak, saya itu sudah tua
jadi saya tuh males mau buat alat peraga dan menggunakan media, maka saya hanya
menggunakan LKS dan buku paket saat mengajar”.
Selain berdasarkan hasil observasi dan informasi dari guru kelas IV tentang
proses pembelajaran IPS di kelas IV, peneliti juga mendapatkan informasi tentang
prestasi belajar siswa melalui data dokumen. Data dokumen yang diperoleh peneliti
dari guru berupa daftar nilai ulangan harian siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS
selama tiga tahun terakhir. Nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran IPS pada kelas
IV selama tiga tahun terakhir masih rendah dan masih jauh dari standar yang
diharapkan oleh guru dan sekolah. Standar nilai yang diharapkan guru dan sekolah
adalah siswa memperoleh nilai 60 ke atas. Hal ini sesuai dengan KKM mata pelajaran
IPS untuk kelas IV di SD Negeri Plaosan 1 yaitu 60. Berdasarkan daftar nilai
ulangan harian yang diterima peneliti, siswa yang mendapatkan nilai di bawah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk tahun ajaran 2010/2011 masih 37, 5%
atau ada 9 dari 24 siswa dengan nilai rata-rata kelas 63, 37; untuk tahun ajaran
2011/2012 pada semester 2 masih 52,38 % atau dari 21 siswa hanya 11 siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai rata-rata kelas 59, 2. Sedangkan
untuk tahun ajaran 2012/2013 pada ulangan harian 1 masih 22,22% atau dari 18 siswa
ada 4 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai rata-rata kelas 69,94
sedangkan pada ulangan harian kedua ada 7 siswa dari 18 siswa atau 38,89 % siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai rata-rata kelas 66,5. Sehingga jika
dirata-rata masih ada 37, 75 % siswa yang belum memenuhi KKM atau 62, 25 %
siswa yang sudah memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 64,75.
Setelah melihat kenyataan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa ada
permasalahan yang memang perlu diatasi dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV
SD N Plaosan 1. Masalah tersebut adalah rendahnya prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran IPS dikarenakan kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran IPS. Kurangnya keaktifan siswa di kelas itu terlihat dari ada 22,22 %
siswa yang mau bertanya kepada guru dan atau teman serta menjawab pertanyaan
dari guru, 38,89 % siswa mau memberi pendapat ketika diskusi belajar dengan teman
dalam kelompok dan 44,44 % siswa yang mengerjakan tugas dengan mencari berbagi
informasi untuk memecahkan persoalan yang dialaminya. Selain itu, belum
digunakannya metode pembelajaran yang sesuai dengan materi mata pelajaran IPS
sehingga mengakibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran belum optimal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Keaktifan siswa yang kurang dalam proses pembelajaran tersebut berpengaruh pada
prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa terlihat masih rendah dan diketahui dari
nilai IPS siswa tiga tahun terakhir yaitu 37, 75 % siswa tidak lulus KKM. Dengan
demikian, hanya 62, 25 % siswa yang sudah mencapai KKM sehingga berpengaruh
pada nilai rata-rata mata pelajaran IPS yang hanya mencapai 64,75. Melihat hal
seperti itu, guru perlu melakukan variasi dan inovasi dalam kegiatan pembelajaran
IPS untuk membuat siswa aktif dan tercipta pembelajaran aktif di dalam kelas. Hal ini
karena keaktifan seorang siswa merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan
belajar (Dimyati & Mudjiono, 2006).
Maka dari itu, peneliti menganalisis bahwa di kelas IV tersebut membutuhkan
solusi berupa langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang terjadi. Langkahlangkah tersebut adalah melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan
siswa dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif di dalam proses pembelajaran
IPS. Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung. Begitu pula dengan model pembelajaran yang
dapat digunakan dalam mengaktifkan siswa saat proses pembelajaran IPS. Model
pembelajaran tersebut antara lain Cooperative Learning (CL), Contextual Teaching
and Learning (CTL), Inquiry Based Learning, Problem Based Learning (PBL), dan
Direct Teaching (DT).
Menurut Bern dan Erickson dalam Komalasari (2011) cooperative learning atau
pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa bekerja
bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bern dan Erickson dalam Komalasari
(2011) juga menegaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) merupakan strategi pembelajaran

yang melibatkan siswa dalam

memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan
dari berbagai disiplin ilmu. Sedangkan Contextual Teaching and Learning (CTL)
atau

pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan agar

siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan
praktis di dalam konteks dunia nyata (Komalasari, 2011: 6). Begitu pula, menurut
Nurhadi (2003) dalam Sugiyanto (2009:14) model CTL atau pembelajaran
kontekstual merupakan konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan
antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran inquiry
merupakan pembelajaran yang didasarkan pada proses pencarian atau menemukan
sendiri yang dilakukan siswa (Sugiyanto, 2009: 17).
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas IV dalam pembelajaran IPS,
peneliti akan memberikan solusi berupa menerapkan pembelajaran model Contextual
Teaching and Learning (CTL) atau pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV di SD Negeri Plaosan I, Mlati.
Peneliti memilih menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) atau
pembelajaran kontekstual karena menurut Sunardi (2011) proses pembelajaran
kontekstual berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Lebih lanjut,
menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 67-68) proses belajar dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual adalah tidak menghafal, akan tetapi mengalami dan harus
mengkontruksi pengetahuan. Sehingga melalui pembelajaran kontekstual diharapkan
siswa akan ikut terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran karena materi
pembelajaran dihubungkan langsung dengan keadaan di kehidupan sekitar siswa.
Selain itu, Sugiyanto, Nurdin dalam Rusman (2010) menjelaskan bahwa
“pembelajaran kontekstual menyediakan tujuh komponen pembelajaran dalam kelas
yang membuat siswa aktif. Ketujuh komponen pembelajaran kontekstual yakni :
kontruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiry), masyarakat
belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection) dan
penilaian autentik (authentic assessment)” (hal 189).
Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa
peneliti (Sinaga, 2011; Nugrahaningtyas, 2012 & Wahyuni, 2012) menunjukkan
bahwa pembelajaran kontekstual berhasil meningkatkan prestasi belajar. Sementara
itu penelitian oleh Sinaga (2011) mengungkapakan bahwa pembelajaran kontekstual
berhasil meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan meningkatnya keterlibatan siswa
maka meningkat pula keaktifan siswa. Hal ini karena, pembelajaran kontekstual dapat
diterapkan dalam mata pelajaran IPS dengan menghadirkan pengalaman secara
langsung kepada siswa sehingga siswa tidak hanya sekedar membaca atau menghafal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Selain itu, jika ketujuh komponen pada pembelajaran kontekstual tersebut
diterapkan dalam proses pembelajaran pada suatu mata pelajaran maka proses
pembelajaran di kelas sudah menggunakan pembelajaran model CTL atau
pembelajaran kontekstual. Sehingga peneliti menerapkan ketujuh komponen dari
pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPS di kelas IV. Berdasarkan uraian
tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1, Mlati menggunakan
model pembelajaran kontekstual.
1.2 Pembatasan Masalah
Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran IPS yaitu Cooperative Learning, Problem Based Learning,
Inkuiry, dan Direct Teaching. Tetapi karena penelitian ini dibatasi oleh waktu dan
materi IPS yang terlalu luas maka peneliti menentukan pembatasan masalah yang
akan diteliti, yaitu penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1, Mlati dengan
menggunakan pembelajaran kontekstual.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka masalah yang
menjadi fokus perbaikan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.3.1 Bagaimana

penggunaan

pembelajaran

kontekstual

dalam

upaya

meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.3.2 Bagaimana

penggunaan

pembelajaran

kontekstual

dalam

13

upaya

meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Mengetahui

penggunaan

pembelajaran

kontekstual

dalam

upaya

meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1.
1.4.2 Mengetahui

penggunaan

pembelajaran

kontekstual

dalam

upaya

meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah :
1.5.1 Bagi Peneliti
a. Memiliki pengalaman baru dalam melakukan penelitian sehingga mampu
mendorong untuk mengembangkan penelitian selanjutnya
b. Menambah wawasan baru tentang model pembelajaran inovatif yang
digunakan dalam proses pembelajaran selain model pembelajaran
tradisional (ceramah) sehingga mampu meningkatkan keaktifan siswa
c. Mempunyai pengetahuan baru tentang cara meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV
1.5.2 Bagi Sekolah
a. Meningkatkan mutu sekolah yang bersangkutan karena prestasi siswa
meningkat melalui penelitian ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

b. Meningkatkan kualitas pendidikan karena adanya inovasi dalam proses
pembelajaran
c. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah
sehingga mampu memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan
pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran IPS
1.5.3 Bagi Guru
a. Memberi masukan untuk menggunakan pembelajaran kontekstual pada
mata pelajaran selain IPS atau materi lain dalam kegiatan pembelajaran
b. Memberi masukan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
dilaksanakan
c. Memotivasi untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran yang sama atau berbeda pada bidang studi lain, materi
lain dan kelas lain
1.5.4 Bagi Siswa
a. Meningkatkan prestasi belajar siswa
b. Memperoleh

pengalaman

baru

dalam

melakukan

kegiatan

pembelajaran sehingga keaktifan siswa meningkat
c. Mengikuti proses pembelajaran dengan perasaan senang karena
mengalami variasi kegiatan pembelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

1.6 Defenisi Operasional
Dalam penelitian ini perlu definisi operasional untuk menyamakan persepsi
tentang hal – hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu :
1.6.1 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
memberikan pengetahuan tentang

keadaan manusia dalam kehidupan

masyarakat dan lingkungannya dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi,
geografi sejarah, sosiologi dan antropologi.
1.6.2 Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa merupakan tingkah laku siswa yang ikut terlibat dalam
kegiatan pembelajaran secara menyeluruh, seperti kegiatan mengemukakan
pendapat, mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman, menjawab
pertanyaan dari guru atau teman, berdiskusi dalam kelompok, dan melakukan
sesuatu sesuai kegiatan pembelajaran.
1.6.3 Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dimiliki siswa karena telah
melaksanakan atau mengerjakan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar tersebut
berupa nilai atau dalam bentuk skor.
1.6.4 Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pembelajaran yang
membantu siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang diterima

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

(materi yang diberikan oleh guru) pada saat pembelajaran dengan penerapannya
dalam kehidupan nyata siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Pada bagian tinjauan literatur ini ada empat hal yang akan dibahas. Keempat hal
tersebut adalah kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis
tindakan. Kajian teori berisi tentang keaktifan siswa, prestasi belajar, pembelajaran
kontekstual, Ilmu pengetahuan Sosial (IPS), dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian yang relevan berisi empat penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti
terdahulu dengan menggunakan variable dan treatment yang sama dengan yang akan
digunakan oleh peneliti dan sudah terbukti berhasil dalam penelitiannya. Pada
kerangka berpikir berisi mengenai alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Sedangkan pada hipotesis tindakan diuraikan tentang dugaan sementara dari peneliti
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Keaktifan Siswa
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat
(2008) aktif berarti giat (bekerja, berusaha), mampu beraksi dan bereaksi.
Sedangkan keaktifan memiliki arti kegiatan, kesibukan. Keaktifan siswa
dalam proses belajar merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam
menentukan keberhasilan proses pembelajaran baik di dalam kelas ataupun
di luar kelas. Proses pembelajaran dapat berhasil, kondusif dan bermakna

17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

jika di dalam kegiatan belajarnya siswa terlihat aktif, dimana peserta didik
mampu membangun interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa, siswa
dengan siswa ataupun dengan dirinya sendiri. Menurut Kunandar (2009)
interaksi yang dapat dibangun antara guru dan siswa atau antarsiswa adalah
melalui kegiatan bertanya. Menurut Bolla dalam Rusman (2010: 82) dalam
proses pembelajaran setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau
suruhan yang menuntut respon siswa perlu dilakukan, agar siswa
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Dengan
demikian, siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara aktif.
Melalui keaktifan yang dibangun oleh siswa maka pengetahuan dan
keterampilannya dapat meningkat. Sehingga perilaku keaktifan yang
dilakukan oleh siswa secara langsung dalam kegiatan belajar mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut teori kognitif, anak memiliki
sifat

aktif,

konstruktif,

dan

mampu

merencanakan

sesuatu

(Dimyati&Mudjiono (2006: 45). Anak memiliki dorongan untuk melakukan
sesuatu, memiliki kemauan dan keinginan. Begitu pula dalam Dimyati dan
Mudjiono (2006) berkenaan dengan prinsip keaktifan Mc. Keachie
mengemukakan bahwa “individu merupakan manusia belajar yang aktif
selalu ingin tahu, sosial”. Hal ini juga sejalan dengan pandangan Piaget
bahwa anak adalah pembelajar yang aktif, sehingga guru bisa memanfaatkan
rasa keingintahuan siswa untuk mengembangkan

pengetahuan dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

keterampilan siswa melalui berbagai aktivitas belajar langsung (Utami,
2010:11). Bruner dalam Utami (2010) juga berpendapat bahwa pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh melalui sebuah aktivitas langsung akan
cenderung bertahan lama (lama untuk diingat) daripada pengetahuan yang
diperoleh melalui aktivitas mendengarkan (hafalan). Dengan demikian,
diperlukan kegiatan belajar aktif yang dapat mengikat informasi yang baru
dan menyimpannya di dalam otak secara lebih lama.
Natawijaya (2005: 31) dalam Budiarsana (2010) menyatakan bahwa
belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan
keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Sedangkan menurut Purnomo (2006: 8) dalam skripsi Atawolo
(2010: 35) ciri-ciri suasana belajar aktif yaitu (1) memberi siswa pengalaman
melakukan kegiatan, dengan cara mengalami dimana keseluruhan indra
dipakai untuk belajar hingga hasilnya optimal, (2) menginteraksikan siswa
satu sama lain. Melalui interaksi tiap siswa bisa saling bertanya dan
menjelaskan hingga memacu pikiran untuk mengurai lebih dalam dan jelas,
(3) mengembangkan komunikasi baik lisan maupun tertulis, masing-masing
siswa harus memformulasikan gagasan dan menyampaikannya pada orang
lain, (4) memberi kesempatan kepada siswa untuk refleksi, siswa menimbang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

pikiran dan perasaan, sebelum mengambil sebuah keputusan atau
kesimpulan.
Dalam Dimyati & Mudjiono (2006) Thorndike mengemukakan bahwa
keaktifan siswa dalam belajar sesuai dengan hukum “law of exercise”
dimana dalam kegiatan belajar memerlukan latihan-latihan. Kegiatankegiatan latihan tersebut dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok dan
berupa latihan fisik, mental ataupun emosional. Pada dasarnya keaktifan
siswa adalah keterlibatan siswa secara langsung baik fisik, mental emosional
dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Dimyati dan
Mudjiono (2006: 114) keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran
mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah
diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat
diamati di antaranya dalam k