T1 462011054 BAB III

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian

Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian survei analitik. Dimana survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek. Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh) (Notoatmodjo, 2010).

3.2 Desain Penelitian

Rancangan penelitian menggunakan survei

cross

sectional atau survei potong silang adalah suatu penelitian

dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan

variabel-variabel yang termasuk faktor efek diobservasi

sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).


(2)

27

Langkah-langkah penelitian

cross sectional adalah

sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor risiko dan faktor efek.

b. Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampel.

c. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor risiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data).

d. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi.

3.3 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan juli sampai september 2015, dan dilakukan di Puskesmas Tegalrejo Salatiga pada jam kerja.


(3)

28 3.4 Populasi dan sampel penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi menurut Arikunto (2006) adalah sekumpulan objek yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang tinggal di wilayah Puskesmas Tegalrejo.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel adalah objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Sampel adalah bagian yang akan dipelajari dan diamati untuk diteliti. Mengingat populasi dalam penelitian ini belum diketahui karena tidak ada data jumlah ibu yang menyusui di wilayah Puskesmas Tegalrejo, maka penelitian ini menggunakan teknik sampel secara total sampling yaitu 40 responden ibu menyusui yang datang ke Puskesmas Tegalrejo yang


(4)

29 membawa bayinya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, karena sampel yang akan diambil meliputi keseluruhan populasi yang masuk dalam lingkupan wilayah Puskesmas Tegalrejo.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini :

a. Ibu menyusui yang tinggal di wilayah Puskesmas Tegalrejo

b. Ibu yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Tegalrejo saat pembagian kuesioner

c. Ibu yang mempunyai bayi berusia 6 – 12 bulan (yang sudah melewati masa ASI eksklusif)

d. Ibu sehat jasmani dan rohani e. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi :

a. Ibu menyusui dengan bayi yang memiliki cacat bawaan lahir

b. Ibu yang menderita penyakit yang serius maupun mendapat terapi obat-obatan yang memberikan efek merugikan pada bayi c. Tidak bersedia menjadi responden


(5)

30 3.5 Variabel Penelitian

a. Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya akibat (variabel dependen atau terikat).

Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif, tingkat pendapatan keluarga, tingkat dukungan keluarga dalam pemberian ASI (budaya), jumlah anak (pengalaman menyusui).

b. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (variabel independen). Dalam penelitian ini yang masuk menjadi variabel dependen adalah pemberian ASI eksklusif.

3.6 Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Jadi definisi operasional


(6)

31 dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi (Nursalam, 2008).

Menurut Wasis (2006), definisi operasional adalah suatu definisi ketika variabel-variabel penelitian menjadi bersifat operasional.


(7)

32 Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Definisi Cara ukur Alat ukur Skala Hasil ukur

Variabel

1 Usia Usia responden dalam tahun yang dihitung dari tanggal lahir sampai dengan ulang tahun terakhir

Mengisi kuesioner karakteristik responden pada kolom usia

Kuesioner karakterist ik

responden

Interval Remaja Akhir (17-25 th) Dewasa Awal ( 26-35 th) Dewasa Akhir (36-45 th) Depkes RI (2009)

2 Pendidikan Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden

Mengisi kuesioner karakteristik responden pada kolom pendidikan terakhir

Kuesioner Ordinal Menggunakan wajib belajar 12 tahun

Tidak sekolah, SD = 0 (rendah) SMP, SMA = 1 (sedang)

Akademik, Sarjana = 2 (tinggi) 3 Pengetahuan Pengetahuan yang

diketahui responden

Mengisi kuesioner Jawaban : Benar = 1 dan

Kuesioner Ordinal Pengetahuan tinggi= jika jumlah


(8)

33 tentang ASI eksklusif Salah = 0

(Skala Guttman)

Pengetahuan sedang= jika jumlah skor responden = median

Pengetahuan rendah= jika jumlah

skor responden ≤ median

4 Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga responden yang diperoleh setiap bulan

Mengisi kuesioner karakteristik responden pada kolom pedapatan keluarga

Kuesioner Ordinal Pendapatan ≤ 1.000.000 = 0 (rendah)

1.000.000 – 2.500.000 = 1(sedang) 2.500.000 – 4.000.000 = 2 (tinggi)

5 Dukungan keluarga

Dukungan keluarga yang diperoleh responden ketika masa-masa menyusui

Mengisi kuesioner Jawaban :

SS : Selalu (6-8 kali) SR : Sering (3-5 kali) P : Pernah (1-2 kali) TP : Tidak Pernah (0)

Kuesioner Ordinal Dengan penilaian : TP : nilai 0

P : nilai 1 SR : nilai 2 SS : nilai 3


(9)

34

6 Jumlah anak Jumlah anak yang dimiliki responden dari awal pernikahan sampai saat dilakukan pembagian kuesioner

Mengisi kuesioner karakteristik responden pada kolom jumlah anak

Kuesioner Ordinal Jumlah anak ≤2=0 (sedikit)

Jumlah anak ≥2=1(banyak)

Variabel Dependen 7 Pemberian

ASI eksklusif

Kegiatan ibu dalam pemberian ASI pada bayinya mulai saat kelahiran hingga usia 4-6 bulan tanpa diberi makanan/minuman tambahan

Mengisi kuesioner Jawaban : YA = 1 dan TIDAK = 0 (Skala Guttman)


(10)

35 3.7 Instrumen penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner atau angket. Dimana angket atau kuesioner ini merupakan angket berstruktur yang mana disusun sedemikian rupa sehingga responden dapat dengan mudah mengisi atau menjawabnya. Kuesioner ini berisi tentang karakteristik responden seperti nama/inisial, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan per bulan, usia bayi, jumlah anak yang dimiliki, sumber informasi tentang ASI eksklusif yang didapat, kuesioner berisi tentang pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

3.8 Metode pengolahan data

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran, maupun dari nilai suatu data yang diperoleh. Data kuantitatif sering dikaitkan dengan analisis statistik, sebab itu disebut dengan data statistik atau data numerik. Maka teknik pengolahan data menggunakan teknik statistik, yakni teknik pengolahan data dengan menggunakan analisis statistik. Pengolahan dan analisis data kuantitatif ini dapat dilakukan dengan tangan (manual) ataupun dengan alat bantu komputer.


(11)

36 3.8.1 Pengolahan data

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap editing

Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. Pengecekan dilakukan dengan mengecek apakah semua terisi lengkap dan terbaca dengan jelas.

2. Tahap coding (mengkode)

Setelah semua kuesioner diedit atau

disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni dengan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

3. Memasukkan data (data entry)

Data atau jawaban-jawaban dari

masing-masing responden yang dalam bentuk “kode”

(angka atau huruf) dimasukkan ke dalam

program atau “software” komputer. 4. Tabulasi

Membuat tabel-tabel data, sesuai dngan tujuan penelitian atau yang diinginkan peneliti.


(12)

37 3.8.2 Analisa data

Analisis data penelitian ini melalui prosedur bertahap, antara lain :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk menguji hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik chi-square tests(x2), dengan syarat (Sugiyono, 2013) :

a. Jika nilai sig p > 0,05 maka H0 diterima. b. Jika nilai sig p < 0,05 maka H0 ditolak.

3.9 Uji validitas dan reliabilitas 3.9.1 Mengukur validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur,


(13)

38 maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity) berarti semua item (pertanyaan) yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang akan diukur.

3.9.2 Mengukur Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003). Metode Alpha-Cronbach (α) merupakan teknik pengujian reabilitas suatu tes atau angket yang sering digunakan karena dapat digunakan pada tes dengan jawaban pertanyaan yang berupa pilihan, dengan pilihan terdiri dari dua pilihan atau lebih (Nurgiyantoro, 2006).

3.9.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan uji validitas pada 40 responden dengan total pernyataan sebanyak 34 pernyataan dengan pernyataan variabel pengetahuan sebanyak 16 pernyataan, variabel dukungan keluarga


(14)

39 sebanyak 15 pernyataan, dan variabel asi eksklusif sebanyak 3 pernyataan. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 19, dan didapatkan hasil 30 pernyataan yang valid dan 4 pernyataan yang tidak valid.

Tabel 3.2

Sebaran Item Valid dan Tidak Valid

No Variabel Valid Tidak valid

1 Pengetahuan 1, 2, 4, 5, 10, 12 6, 7, 8, 9, 11, 13, 16

3, 14, 15

2 Dukungan Keluarga

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15

10

3 ASI eksklusif 1, 2, 3

Total 30 4

Hasil uji reliabilitas menggunakan Coefisien Alpha Cronbach dimana jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.


(15)

40 Dari tabel 3.3 didapatkan hasil bahwa instrumen variabel pengetahuan reliabel.

Dari tabel 3.4 didapatkan hasil bahwa instrumen variabel dukungan keluarga reliabel.

Dari tabel 3.5 didapatkan hasil bahwa instrumen variabel asi eksklusif tidak reliabel.

3.10 Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010), kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut.

Tabel 3.3 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,686 17

Tabel 3.4 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,755 16

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(16)

41 Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada 4 prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo 2010), yaitu :

3.10.1 Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Dengan menyiapkan formulir persetujuan (inform concent), yang mencangkup persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek yang berkaitan dengan penelitian, persetujuan subjek dapat menolak maupun menerima sebagai objek penelitian, dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan responden.

3.10.2 Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk rivasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.


(17)

42 3.10.3 Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for

justice an inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Prinsip keterbukaan yaitu dengan menjelaskan prosedur penelitian, dan prinsip keadilan yaitu dengan menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya.

3.10.4 Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek penelitian.


(1)

37 3.8.2 Analisa data

Analisis data penelitian ini melalui prosedur bertahap, antara lain :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk menguji hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik chi-square tests(x2), dengan syarat (Sugiyono, 2013) :

a. Jika nilai sig p > 0,05 maka H0 diterima. b. Jika nilai sig p < 0,05 maka H0 ditolak.

3.9 Uji validitas dan reliabilitas 3.9.1 Mengukur validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur,


(2)

38 maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity) berarti semua item (pertanyaan) yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang akan diukur.

3.9.2 Mengukur Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003). Metode Alpha-Cronbach (α)

merupakan teknik pengujian reabilitas suatu tes atau angket yang sering digunakan karena dapat digunakan pada tes dengan jawaban pertanyaan yang berupa pilihan, dengan pilihan terdiri dari dua pilihan atau lebih (Nurgiyantoro, 2006).

3.9.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan uji validitas pada 40 responden dengan total pernyataan sebanyak 34 pernyataan dengan pernyataan variabel pengetahuan sebanyak 16 pernyataan, variabel dukungan keluarga


(3)

39 sebanyak 15 pernyataan, dan variabel asi eksklusif sebanyak 3 pernyataan. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 19, dan didapatkan hasil 30 pernyataan yang valid dan 4 pernyataan yang tidak valid.

Tabel 3.2

Sebaran Item Valid dan Tidak Valid

No Variabel Valid Tidak valid

1 Pengetahuan 1, 2, 4, 5, 10, 12 6, 7, 8, 9, 11, 13, 16

3, 14, 15

2 Dukungan Keluarga

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15

10

3 ASI eksklusif 1, 2, 3

Total 30 4

Hasil uji reliabilitas menggunakan Coefisien Alpha Cronbach dimana jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.


(4)

40 Dari tabel 3.3 didapatkan hasil bahwa instrumen variabel pengetahuan reliabel.

Dari tabel 3.4 didapatkan hasil bahwa instrumen variabel dukungan keluarga reliabel.

Dari tabel 3.5 didapatkan hasil bahwa instrumen variabel asi eksklusif tidak reliabel.

3.10 Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010), kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut.

Tabel 3.3 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,686 17

Tabel 3.4 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,755 16

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(5)

41 Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada 4 prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo 2010), yaitu :

3.10.1 Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Dengan menyiapkan formulir persetujuan (inform concent), yang mencangkup persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek yang berkaitan dengan penelitian, persetujuan subjek dapat menolak maupun menerima sebagai objek penelitian, dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan responden.

3.10.2 Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk rivasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.


(6)

42 3.10.3 Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for

justice an inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Prinsip keterbukaan yaitu dengan menjelaskan prosedur penelitian, dan prinsip keadilan yaitu dengan menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya.

3.10.4 Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek penelitian.