PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 BINJAI.

TESIS

PENGARUHPENDEKATANPEMBELAJARANDAN
KEMAMPUAN BERFIKIR LOGIS TERHADAP
BASIL BELAJAR BIOLOGI SISW A
SMA NEGERI I BINJAI
0

....

·--

!) -

Disusun dan

d ~ ukan

»

.,_o


oleh:

OLOANPANDAPOTANPANGAJUBUAN
NIM: 055020383

-;v
c

:

$
>
~

Medan, 30 juli 2007
0

t:l


Menyetujui
Tim Pembimbing

~
~

~s

NEe~

PEMBIMBING II

~

0

Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd
NIP: 131112284

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

Nama

1.

2.
( Sekretaris)

(!
3

Prof. Dr. Muhammad Badirao, M.Pd.
NIP: 130535891
( Anggota)

(l
4.


5.

Mabasiswa
Nama

: Oloan Pandapotan Pangaribuan
:055020383
Tanggal Ujian : 30 J uli ~ 07
0
Nl~

~

~0

KA TA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Kuasa yang memberikan
kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis

ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas

7

Negeri Medan..

EJ

0
-

Dalam penulisan tesis ini tentunya penulis banyak menghadapi kendala dan
keterbatasan. Namun berkat bantuan berbagai 1Jihak serta motivasi dari istri tercinta,
mertua dan anakku akhimya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penu lis
ucapkan terima kasih yang tutus kepada :
Bapak Dr.Abdul Hamid K, M.Pd dan Bapak Dr.Binsar Panjaitan, M.Pd selaku
dosen pembimbing yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan kepada penulis

I


seh ingga terselesaikannya tesis ini.

Bapak Drs Muhammad Badiran, M.Pd, Dr.Abclul Hasan Saragih, M.Pd dan
Syarifuddin, M.Sc. Ph.D selaku narasumber yang telah memberikan masukan - masukan
guna perbaikan kesempumaan tesis ini.
Bapak Drs. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang
telah

me

mberik~

n

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan diprogram

Pasca Sarjana Unimed.

~.,


Barak Prof. Dr.Belferik Manullang, M.Pd, selaku Direktur Pasca Sarjana
.""J

"'·

Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan dalam segala urusan
admin istrasi di program Pasca Saljana Un imed. {"C~os

NEe~

Bapak Asisten Direktur I dan II yang telah memberikan pelayanan dan bantuan
dalam berbagai urusan administrasi selama penulis mengikuti perkuliahan di Program
Pasca Sarjana Unimed.

iii

Bapaak Prof. Dr.Muhammad Badiran, M.Pd selaku kctua Program Studi Teknologi
Pendidikandan dan Bapak Dr.Julaga Situmorang, M.Pd selaku sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan.

Bapak/lbu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana
universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama
penulis mengikuti perkuliahan dan tak ter)upakan juga rekan mahasiswa Pasca Sarjana
Unimed Porogram Studi Teknologi Pendidikan angkatanJX eksekutif.

~

rSecara khusus kepada istri tercinta Rosinta Simanjuntak, SH dan ketiga putra putriku yang tersayang Olwin Andrew Pangaribuan, Olivia Angnes Rosa Pangaribuan dan
Olla Amelia Christy Pangaribuan yang telah memberi semangat dalam menyelesaikan
perkuliahan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi pendidikan
dimasa kini dan yang akan datang.
Medan,

iv

Juli 2007

ABSTRACT
Oloan Pandapotan Pangaribuan, The Effect of Learning Approach and The Ability

of Logical Thinking on The students' Achievement in Biology at SMA Negeri I Binjai.
Thesis: Post Graduat-:,Program ofState University ofMedan. 2007.

The aims of this research were to determine the effect of: ( l) the achievement of
biology between the student that taught by learning of guided skill processing instructional
approach and conventional approach, (2) the achievement of biology between student who
had ability of high logical thinking and low logical thinking, (3) interaction between
learning approach an

~(

Desain Penelitian

3.2

Kisi- Kisi lnstrumen Hasil Belajar Biologi

3.3

Kisi - Kisi Instrumen Kemampuan Berfikir Logis Tinggi


4..1

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang
Diajar Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing

-r......

u,.,,.Eo

-

29

»

3.1

4-2


sN

Perbandingan Antara Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing
Dengan Pendekatan Konvensional

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Siswa
Yang Diajar Dengan Pendekatan Konvensional

37
43

~
..........-'>
..,

4.3

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Yang Mem iliki
Kemampuan Berfikir Logis Tinggi Secara Keseluruhan Baik Yang
Dibelajarkan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing
Dan Pendekatan Konvensional

4.4

Daftar fiistribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Yang Memiliki
Kemampuan Berfikir Logis Rendah Secara Keseluruhan Baik Yang
Dibelajarkan Dengan Pendekatan Keterampi lan Proses Terbimbing
Dan Pendekatan Konvensional

4.5

Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Yang
Dibelajarkan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses
Terbim bjng dan Kemampuan Berfikir Logis Tinggi
~

50

4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Yang
Dibelajarkan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses
Terbimbing dan Kemampuan Bertikir Logis Rendah
4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Yang
Dibelajarkan Dengan Pendekatan Kon vensional dan Kemampuan
Berfikir LOgis Tinggi
4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Biologi Yang
Dibelajarkan Dengan Pendekatan Konvens ional dan Kcmampuan
Berfikir Logis Rendah
4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data Dengan Uji Li llieofo

VII

58
'

59

)

4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel Dengan
Uji Bartlet

61

4.1 I Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2

61

4.12 Rangkuman Uji Scheffe

64

Vlll

DAFfAR GAMBAR

Halamao

Gam bar
2,1 . Proses Pembelajaran Dengan Pend

4~

1.

eka~

Keterampilan Proses Terbimbing

19

Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan
Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing

50

4,2. Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan
Pendekatan Konvensional

51

j)

4J . Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang memiliki
Kemampuan Berfikir Logis Tinggi Secara Keseluruhan Baik
Yang Dibelajarkan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses
Terbimbing dan Pendekatan Konvensional

52

4.4. Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang memiliki
Kemampuan Berfikir Logis Rendah Secara Keseluruhan Baik
Yang Dibelajarkan Dengan Pendekatan Keterampilan Proses
Terbimbing dan Pendekatan Konvensional

54

4..5'. Histogram ~k or Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan
Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing Dan Kemampuan Berfiki1=
Logis Tinggi

55
~

4.6. Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Oengan
Pendekatan Keterampilan Proses Terbirnbing Dan Kernarnpuan Berfikir
Logis Rendah
4. 7. Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan
Pendekatan Konvensional Dan Kernarnpuan Berfikir Logis Tinggi

56

-

57

4.8. Histogram Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Dibclajarkan Dcngan

i
I

~

4~

9.

Pendekatan Konvensional Dan Kemampuan Berfikir Logis Rendah

58

lnteraksi Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan Berfikir Logis

66

I ..

I

I

I
i

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran

..•

Halaman

I. Tes Kemampuan BerfikirLogis

80

2. Tes Hasil Belajar Biologi

90

3. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Biologi

97

4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Butir Tes Hasil Belajar Biologi

99

5. lndeks Kesukaran dan Oaya Beda
6. Rencana Pelaksanaa: Pembelajaran
7. Bahan Perlakuan ·

~ro-s

~)

NEe~

~ Ml
...

~

8. Data Hasil Tes Kemampuan Berftkir Logis Pada Kelompok
Pendekatan Keterampilan Proses Terbimbing
9. Data Hasil Tes Kemampuan Berfikir Logis Pada Kelompok
Pendekat...n Konvensional

10. Data Hasil Tes Belajar Biology
11. Perhitungan Statistik Dasar
t 2. Pengujian Normalitas Data
13. Uji Homogenitas
14. Pengujian Hipotesis
15. Uji tanjut Dengan Uji Scheffe

X

102

)

BAB I

PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab
Pendidikan merupakan usaha atav kegiatan yang bertujuan untuk mendewasakan
~

dan menanamkan nilai - nilai yang terbaik bagi manusia yang dilaksanakan dan
dikembangkan secara sistematis melalui proses pembelajaran yang terencana dengan baik.
Proses pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa agar manusia

dapat memaham i dan

menghayati makna pendidikan tersebut sehingga mampu bertanggung jawab, mampu
untuk menata perilaku pribadi, bersikap bijaksana, berfikir secara logika, rasional, dan
ilmiah sehingga dapat bermanfaat untuk membantu dirinya dalam

menghadapi

perkembangan ilmu dan pengetahuan . Berkenaan dengan hal tersebut, peran pendidikan
sains sangat penting sebagai wahana berfikir dan melatih kemampuan memecahkan
masalah. Oleh karena itu pengembangan berbagai pendekatan pembelajaran sangat
diperlukan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam menghadapi tantangan hidup di
masyarakat

1~

/

tP

Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran bidang studi dalam

struktur kurikulum berbasis kompetensi 2004 di tingkat SMA. Melalui mata pelajaran ini
siswa dibekali pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta bertanggung jawab kepada
lingkungan masyarakat. Biologi merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis
yang mengandung pertanyaan, pencarian, penanaman serta penyempumaan jawaban

..

tentang suatu gejala dan karakteristik alam sekitar.
Pengembangan sistem pembelajaran kearah yang lebih baik merupakan hal yang
perl u mendapat perhatian serius, maka prioritas I unsur utama yang akan menjadi penentu
keberhasilan proses pembelajaran adalah guru. Guru harus mampu membantu siswa dalam
belajar dengar; menc iptakan berbagai keadaan yang mengarah pada pencapaian tuj uan
pembelajaran. Selain itu Gagne ( 1975 ) menyebutkan ada tiga fungsi guru dalam

mengajar yaitu sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran, dan sebagai
evaluator pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru merupakan sentral dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran seperti yang esensial di dalam merancang
pembelajaran ini amat penting dilakukan ( Glaser, 1976 ). Dengan rancangan
pembelajaran yang baik, apa yang diharapkan dari pembelajaran itu akan dapat dicapai.
?

Davies ( 1971 ) mengidentifikasi empat fungsi umum yang merupakan ciri
·~ ,

pekerjaan seorang guru sebagai manager, yaitu: (a) Merencanakan, yaitu

men~us

tujuan

belajar, (b) Mengorganisasikan, yaitu mengatur pembelajaran sehingga mencapai tujuan
belajar secara efektif, efisien dan ekonomis, (c) Memimpin, yaitu guru harus memotivasi,
mendorong dan menstim ulasi siswa sehingga mereka siap mewuj udkan tujuan belajar, (d)
Mengawasi, yaitu guru menilai dan mengatur situasi belajar sehingga tercapai tujuan
belajar.
'X.

Peryataan ini mengandung makna bawa guru bukan hanya bertugas memberikan

sejumlah informasi di depan kelas. Seorang guru berkewajiban merencanakan dan
melakukan segala hal agar tujuan pem belajaran yang ditetapkan dapat tercapai. Guru juga
perlu menstimulasi semua siswa agar mereka melakukan segala hal untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan demikian akan tercapai kondisi sinergis yang saling mendukung
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Begitu juga dalam bidang studi pendidikan biologi,
harus dicari materi yang cocok dan metode yang tepat untuk diterapkan dalam proses
belajar mengajar supaya pelajaran biologi dapat memberikan andil yang besar dalam
meningkatkan kualitas manusia. Pendidikar- biologi merupakan sarana strategis dalam
pembudayaan biologi di kalangan remaja agar meFeka tertarik,

m

~ml

kuni,

dan

menguasainya secara tuntas ( Sumaj i, dkk, 1998 ).
Selanjutnya Cann and Sund ( 1989 ) menyatakan bahwa Biologi merupakan
sistem pengetahuan tentang alam semesta berdasarkan data yang terkumpul melalui
pengamatan dan eksperimen terkontrol yang didalamnya memuat proses, produk, dan

2

sikap manusia. Biologi adalah produk dari suatu proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap
dan nilai - nilai ilmiah tertentu. Dalam arti sempit sebagai mana dikenal dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia bahwa biologi adalahJlmu Pengetahuan Alam atau IPA.
/

Biologi adalah bagian kehidupan manusia, dimana manusia dalam aktivitas

sehari - hari selalu bergelut dengan biologi baik dari yang sederhana hingga yang sangat
kompleks sifatnya. Untuk ini pendidikan biologi perlu diberikan sejak dini pada tingkat
pendidikan dasar karena berperan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
Pendidikan biologi pada tingkat dasar akan memberikan kontribusi yang sangat berarti
bagi keseluruhan proses pendidikan anak dan perkembangan individu selanjutnya. Dalam
batas -

batas tertentu pendidikan biologi dapat mempersiapkan individu dalam

meningkatkan kualitas hidup, mengatasi masalah sosial yang ada, membantu individu
dalam memilih dan mengembangkan karir, serta membantu individu untuk mempelajari
biologi lebih Janjut ( Robert E, and Penick, 1990 ). Pendidikan biologi di sekolah secara
umum dimaksudkan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang alam, keteram pilan
- keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh dan mengolah pengetahuan baru, serta
mengembangkan sikap - sikap positif ( T. Sarkim, dkk, 1998 ). Dengan demikian
pendidikan biologi di sekolah diharapkan tidak sekedar transfer pengetahuan mela1ui
aktifitas berfikir, dialong pengalam_an, melainkan interaksi langsung dengan bjek biologi
yang dipelajari. Pendidikan biologi di sekolah secara integratif perlu menyentuh ketiga
ranah tujuan pendidikan sekaligus yaitu: kongnitif, afektif, maupun psikomotor.

c

Menyadari betapa pentingnya dan urgennya pendidikan biologi dalam arti luas
dan pendidikan IPA khususnya, telah banyak dilaK:uR:an upaya peningkatan kualitas
pembelajaran biologi di sekolah. Upaya ini dapat disimak dari langkah penyempurnaan
ku rikulum yang terns dilakukan, peningkatan kualitas dan kemam puan guru bidang studi,
penyediaan dan pembaruan buku - buku ajar, penyedian dan perlengkapan alat - alat
pelajaran (laboratorium ) IPA, pengembangan pendekatan yang lebih relevan dan efektif

3

mencapai tujuan pembelajaran biologi dan masih banyak upaya lain yang teiah ditempuh
guna memperbaiki pencapaian hasil belajar biologi siswa di sekolah. Namun demikian
sampai sejauh ini pencapaian hasil belajar biologi di sekolah secara umum masih dapat
dinyatakan belum sesuai dengan harapan.
Pada dekade' terakhir kualitas pendidikan di Sumatera Utara khususnya Kota
Binjai banyak mengalam i sorotan, baik dari kalangan pemerintah, · swasta ataupun
kalangan insan pendidikan sendiri. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang
mengikuti rimidial disetiap akhir pokok bahasan, terutama pada mata pelajaran biologi dan
juga rendahnya perolehan nilai ujian siswa yang merupakan indikator pencapaian hasil
belajar. Hasil yang bisa dilihat di lapangan bahwa nilai rata - rata mata pelajaran biologi
untuk SMA Negeri dan Swasta di Kota Binjai tahun ajaran 2004 I 2005 belum
memberikan hasil maksimal, yaitu rata- rata 5, 73 sementara nilai tertinggi mencapai 8, 76
dan nilai terendah 4,65.

"'
c

"'c

>IJJ

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
faktor guru yang tidak mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan materi yang disaj ikan, mengingat proses pembelajaran selama ini lebih bersifat
ekspositorik sehingga siswa kurang tennoti'iasi untuk belajar dan guru juga tidak
menunj ukkan contoh - contoh yang nyata yang terdapat di alam sekitar. Hal ini sejalan
dengan yang diungkapkan oleh ( Budimansyah : 2003 ) bahwa proses pembelajaran saat
ini masih didominasi oleh pendekatan ekspositori, sehingga siswa hanya diaggap sebagai
botol

kosong

yang

selalu

diisi

dengan

ilmu

pengetahuan.

Kondisi

ini

tidak

memperdayakan siswa untuk mau dan berbuat serta memperkaya pengalaman belajamya

( learning to do ) dengan meningkatkan interaksi dengan. lingkungan, sehingga tidak akan
bisa membangun pemahaman dan pengetahuan tentang dunia sekitar ( learning to know).
Lebih jauh lagi mereka pun tidak memiliki kesempatan untuk membangun pengetahuan

4

dan kepercayaan dirinya ( learning to be ), maupun kemampuan berinteraksi dengan
berbagai individu atau kelompok yang beragam ( learning to live together) di masyarakat.
Selain itu juga faktor dari siswa yang tidak mempunyai pengetahuan tentang
konsep dari materi yang diajarkan meskipun materi tersebut terkadang sudah pemah
disinggung sebelumnya di tingkat SMP, strategi pembelajaran dan juga sumber belajar
seperti sarana dan media pembelajaran yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan
belajar mengajar yang lebih baik

J:

....:;.,.r

Selanjutnya selain faktor di atas terdapat juga faktor lain yang mempengaruhi

hasil belajar yaitu falctor fisiologis dan psikologis ( Suryabrata : 2002 ). Faktor tersebut
antara lain adalah kemam puan berfikir logis siswa yang dapat mempengaruhi kemampuan
siswa dalam memahami materi pelajaran. Berfikir logis adalah kegiatan oerfikir yang
didasarkan atas kaidah - ka idah, aturan - aturan sistematika dan teknik berfikir yang tepat
dan benar, sehingga tidak mengandung kesalahan dan dapat menghasilkan kesimpulan
yang benar. Kemampuan berfikir logis merupakan sa lah satu karakteristik yang di miliki
siswa, sebagai potensi yang turut mempengaruhi efektifitas proses belajar, karena itu
aspek ini juga perlu mendapat perhatian guru dalam pembelajaran. Dilihat dari segi
kemampuan berfikir siswa dalam menanggapi pelajaran yang diberikan juga bervariasi
( ada yang endah, sedang dan tinggi ). Hal inl disebabkan oleh kemam uan dalam
menerima dan mentransfer informasi yang diperoleh mempunyai tingkatan yang berbedabeda.

>

c

"'c

Pada dasamya efektifitas ditujukan untuk menjawab pertanyaan seberapa j auh
...

tujuan pcmbalajaran yang dapat dicapai oleh siswa.Ontuk mengukur tingkat efektifitas
dari suatu tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan menentukan seberapa jauh konsep
- konsep yang telah dipelajari dapat dipindahkan ( transferab ilitas ) kedalam mata
pelajaran selanjutnya atau penetapan secara praktis dalam kehidupan sehari - hari.
Apabila penerapan suatu pendekatan ketrampilan proses dapat membuat siswa memiliki

5

kemampuan mentransfer informasi atau keterampilan yang telah dipelajari secara lebih
besar, maka pendekatan tersebut dikatakan cukup efektif dalam mencapai tugas
pembelajaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menerapkan
pendekatan keterampilan proses terbim bing dalam pembelajaran biologi dengan melihat
aspek kemampuan berfikir logis terhadap basil belajar siswa.
?

~;

?

B. ldeotifikasi Masalah

J4

~

~:.

~

c

.to

Berdasarkan uraian pada Jatar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

beberapa masalab yang mempengarubi pembelajaran biologi di sekolab antara lain adalah:
(1) Apakab guru secara kualitas sudab memenubi standart minimal sebagai pengajar

bidang biologi? (2) Apakah target kurikulum mem pengarubi basil belajar siswa? (3)
Apakab pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan karakteristik bidang
studi biologi? (4) Bagaimanakab basil belajar biologi siswa jika diajar dengan
menggunakan pendekatan konvensional? ( 5) Apakah guru menggunakan baban penunjang
dalarrt membantu siswa dalam pembelajaran biologi? (6) Apakah tingkat kemampuan
berfikir logis turut mempengarubi basil belaj ar siswa dalam pembelajaran biologi? (7)
Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan keterampilan proses
~

terbimbing lebih tinggi dari pada basil tJelajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan
pendekatan konvensional? (8) Apakab ada interaksi antara pendekatan pembelajaran
dengan kemampuan berfikir legis siswa terbadap hasil belajar biologi?

}
C. Pembatasan Masalah

h

Berdasarkan Jatar belakang dan identifikasi di atas, agar penelitian ini lebib

terarah dan terfokus, maka masalab penelitian dibatasi pada pendekatan pembelajaran
dalam rangka mem peroleb hasil pengajaran yang optimal. Dalam hal ini, pendekatan

pembelajaran dibatasi pada pendekatan keterampilan proses terbimbing dan pendekatan
pembelajaran konvensional.
Hasil belajar dalam penelitian dibatasi pada hasil belajar dalam ranah kognitif,
hal ini sesuai dengan karakteristik yang dikenai perlakuan dalam eksperimen in i adalah
mata pelajaran biologi yang sarat dengan konsep - konsep. Di samping itu, penelitian ini
juga memperhatikan aspek perbedaan karakteristik individual siswa. Karakteristik
individual siswa yang ditetapkan-dalam penelitian ini adalah berfikir logis, yang dipilah
atas berfikir logis tinggi dan rendah.

D. Rumusan Masalab
,/

0

Dari identifikasi dan pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah- masalah

penelitian sebagai berikut:
I. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses
terbimbing memperoleh hasil belajar biologi yang Je bih tinggi dibandi ng dengan
/

kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvesional ?
2. Apakah kelompok siswa yang memiliki kemam puan berfikir logis tinggi
co

memperoleh hasil belajar biologi yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok
siswa yang memiliki kemampuan berfikir logis rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan
berfikir logis terhadap pencapaian hasil belajar biologi ?

~

7

E. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan perurnusan rnasalah di atas, rnaka penelitian ini bcrtujuan untuk:
I. Mengetahui hasil belajar mana

ya~

lebih baik diantara siswa yang rnernperoleh
~

pembelajaran pendekatan keterampilan proses terbimbing dengan pembelajaran

$'

konvensional.

••

2. Mengetahui hasil belajar mana yang Jebih baik diantara siswa yang memiliki
kernampuan berfikir Jogis tinggi dan rendah. ~
3. Mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan berfikir
logis terhadap hasil belajar biologi.
?o

~

F. Manfaat Penelitian.

/n&.J

~.-eO

c

J

Dengan dilakukannya penelitian ini akan memberikan dua manfaat sekaligus
c

yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan bermantaat untuk mengembangkan
dan mem perkaya khasanah ilm u pengetahuan khususnya dalam metodologi pembelajaran
biologi yang sesuai dengan materi pembelajaran, karakteristik siswa, sarana dan media
yang tersedia dan dapat mernbangkitkan rninat guru untuk rnernpelajari dan menerapkan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dan efektif.
~

NtMo/

Secara praktis, hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru

dan dosen dalam perancangan pembelajaran. Disamping itu dengan diidentifikasinya
pendekatan

pembl~

jar

n

yang lebih efektif untuk siswa yang memiliki kemampuan

berfikir logis tertentu, diharapkan proses penyusunan Fancangan pengajaran akan dapat
dipecahkan dengan tersedianya alternatif - alternatif berdasarkan hasil penemuan
penelitian ini. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan landasan empirik sebagai acuan

8

BABV
SIMJ.>ULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A Simpulan
Berdasarkan analisis data maka dapat diambil simpulan dalam studi ini sebagai berikut:

{ ft
r

Pertama, terdapat perbedaan basil belajar biologi antara kelompok siswa

yang

dibelajarkan

dengan . pendekatan keterampilan

proses terbimbing

secara

keseluruban baik pada k;e lompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi
maupun yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah lebih tinggi dibandingkan
dengan basil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekantan konvensional.
Dengan demikian pendekatan kenterampilan proses terbimbing lebib efektif untuk
meningiCatkan basil belajar biologi dibanding pendekatan konvensional. ~

Kedua, rata-raf1i basil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis

t~n

gi

secara keseluruhan baik yang dibelajarkan dengan pendekatan keterampilan proses
terbimbing maupun pendekatan konvensional lebib tinggi dibandingkan dengan ratarata basil belajar siswa dehgan kemampuan berpikir logis rendab.

/_,_, ~

Ketiga, terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan

.berpikir logis, dimana rata-rata basil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis
tinggi

lebih

baik

menggunakan

dibandingK.an dengan m~nguak

pendekatan

keterampilan

proses

terbimbing

pendekatan konvensional, rata-rata h.asil belajar

siswa dengan kemampuah beerpikir logis rendah lebih baik menggunakan pendekatan

"..

konvensional dibandingkan dengan pendekatan keterampilan proses terbimbing.

(J~
B Implikasi

/ ~

Berdasarkan slmpulan pertama, diketabui bahwa kelompok siswa yang diajar

dengan pendekatan ketemmpilan proses terbimbing mendapatkan hasail belajar yang
lebib tinggi (positit) dii:)andingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan
70

pendekatan konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang
terpusat pada siswa memberikan kesempatan pada mereka untuk terlibat secara
langsung secara ftsik, emosi dan mental untuk menemukan sendiri pcngetahuannya dan
dapat mend01:ong siswa bersikap kritis, sehingga efektifitas pembelajaran

tercapai.

Keterl:batan siswa . secara langsung dalam kegiatan pembelajaran, seperti melakukan
ekplorasi diperpustakaan maupun dari internet sehingga dapat menemukan informasi
yang oorkenaan dengan permasalahan yang dikaji, dapat memberikan pengalaman
belajar yang baik dan berharga bagi siswa.

>

Berdasarkan pengertian dan hakekat hasil belajar, bahwa proses hasil belajar
menghasilkan perubahan. Perubahan sebagai hasil belajar, dihasilkan dari pengalaman
dan lingkungan, dimana terjad i

hubungan antara stimulus dan respon. Walaupun

penggunaan pendekatan keterampilan proses terbimbing teruj i dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam kcgiatan pembelajaran, bukan berarti pendckatan ini merupakan
pendekatan yang terbaik yang dapat \. digunakan bagi semua siswa dan kondisi
pembelajaran yang berbeda-beda. Sebenamya semua pendekatan pembelajaran itu baik
dan mempunyai kelebihan dan keterbatasan, tergantung keadaan siswa dan fas ilitas
yang mendukung pembelajaran. Oleh karena itu perlu diperhatikan aspek-aspek yang
dapat mendukung pelaksanaan pendekatan pembelajaran tersebut. Dalam pelaksanaan
pendekatan keterampilan proses terbimbi.ng diperhatikan hal-hal berikut:

~,.

I. Pendekatan keterampilan proses terbimbing harus direncanakan sebaik mungkin, agar
permasalahan

yang

disampaikan

harus

mampu

di pertanyakan

oleh

siswa,

menimbulkan rasa ingin tafiu dan merupakan nal yang menarik untuK didiskusikan
yang memerl ukan berbagai altematif pemecahan masalah. Permasalahan dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku pelajaran, koran, majalah, internet,
bahkan dari lingkungan siswa itu sendiri.

71

~

~

2. Pendekatan pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk langsung
(
~

terlibat dalam aktifitas dan pengalaman ilmiah. Seperti apa yang dilakukan /dialami
ilmuan. Peranan guru dalam pendekatan ini adalah mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran dengan fungsinya sebagai motiv:1tor, fasilitator dan pengarah.
3. Penggunaan pendekatan keteram pilan proses memberi pengalaman kepada siswa

.,

untuk mendapatkan pengalaman yang luas dan bervariasi dari berbagai teori dan
fakta. Untuk itu dibutuhkan berbagai sumber informasi yang sebaiknya tersedia di
perpustakaan

sekolah,

tidak

saja

berupa

buku-buku

sumber,

tetapi

dapat

dimanfaatkan sumber yang lebih cepat dan mudah diakses dengan cepat yaitu
komputer dan internet.

f

r

4. Dampak pengiring daci penggunaan pendekatan keterampilan pr:oses terbimbing
antara lain adalah pengembangan daya kreatif, kritis, belajar mandiri, bersikap
toleransi dan menghargai sikap pandangan dalam memecahkan masalah dan
penghargaan terhadap hak azasi manus ia.
~

oj

Berdasarkan simpulan kedua, diketahui kemampuan berpikir logis siswa

sebagai aspek kognitif merupakan salah satu karakterstik siswa, terbukti turut memberi
pengaruh yang berarti dalam perolehan ha sil belajar. Kemampuan berpikir logis yang
dimiliki siswa tentu saja sangat bervariasi, berdasarkan hasil penelitian siswa yang
mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi

..,.,

dari siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah. Adanya perbedaan
individual ini dapat mampengaruhi proses pembelajaran, dengan demikian perlu untuk
mendapat pe.rhatian guru

J1ada saat merencanllkan dan

melaksan_akan kegiatan

pembelajaran.Pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik siswa, terbukti memberi
pengamh terhadap perolehan hasil belajar guru yang menempatkan kemampuan berfikir
logis sebagai salah satu karakteristik siswa, perlu memperhatikan hal-hal berikut:

72

1. Guru perlu mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa sebagai bahan apersepsi agar materi pembelajaran dapat diterima dengan baik
dan bermakna. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mempelajari
informasi baru, perlu disusun suatu kerangka konsep pembelajaran tentang apa yang

(

harus dipel~ar

dan ada dalam struktur kognitif siswa. Untuk itu tugas guru adalah

menunjukkan keterhubungan antara apa yang sudah diketahui siswa sebelumnya
dengan apa yang akan dipelajari dengan menyusun kerangka materi pembelajaran

...,

dan

mengorganisi mya dengan cermat.

~s

NEe

2. Pembelajam hendaknya dirancang dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengem bangkan aspek kogn itif, psikomotor dan afektif, sehingga dapat
merangsang kemampuan berpikir siswa. Untuk itu permasalahan

yan~

disampaikan

harus menari k perhatian dan mengundang rasa ingin tahu untuk dibahas dan
dijawab.Hal ini dapat dilakukan bila guru kaya akan informasi dan selalu mengikuti
informasi terkini, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakat.

o/

3. Guru perl u mengetahui karakteristik 'tnasing-masing siswa, dengan demikian dapat
dilakukan berbagai pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda untuk masing siswa,
seperti dengan melakukan pengelompokan bagi siswa yang mempunyai kemampuan
lebih dan kemampuan rendah dengan melakukan tes IQ yang dilakukan dengan
bantuan psikolog atau dilakukan sendiri dengan mengadaptasi tes Longeot.

....

Berdasarkan simpulan tiga, ttasil penelitian juga menunjukkan terdapat
interaksi pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar.
lnteraksi tersebut terindikasi dari siswa dengan ke ampuan berpikir logis tinggi dan
dibelajarkan dengan pendekatan keterampilan proses terbimbing secara rata-rata
mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan

rat~

pendekatan konvensional. Sedangkan bagi siswa dengan kemampuan logis rendah secara
hasil belajar biologi yang dibelajarkan dengan pendekatan keterampilan proses
73

terbimbing tidak

lebih

tinggi

dibandingkan dengan

menggunakan

pendekatan

konvensional. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pendekatan keterampilan proses
(

'

terbimbing lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik kemampuan
berpikir legis tinggi, sedangkan pendekatan konvensional lebih tepat digunakan bagi
siswa dengan karakteristik kemampuan berpikir log is rendah. {

...

$

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar

?

biologi dipengaruhi oleh

~ndeka

tan

pembelajaran yang diterapkan

oleh guru dan

kemampuan berpikir Jogis yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar yang
maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu pendekatan pembelajaran dan kemampuan
berpikir legis perlu menjadi perhatian sekaligus. ___./ ~

Konsekuensi legis dari interaksl pendekatan pembelajaran dan kemampuan
berpikir logis berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami

dan tentunya melaksanakan dengan baik penarapan pembelajaran

pendekatan

keterampilan proses terbimbing dalam pembelajaran di kelas karena melalu i penelitian
ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan untuk siswa agar selalu
berupaya meningkatkan kemampuan berfikir legis dengan tekun belajar dan yang
terpentin adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten dalam belajar.
Selanjutnya secara khusus temuan pada penelitian ini memberikan implikasi
kepada:
Pertama.

r::

Kantor Dinas pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai agar

melakukan pendidikan dan pelatihan tentang pembelajaran pendekatan keterampilan
proses
terbim~n

g

tcrhadap guru-guru karcna meialui pcnelitian yang dilakukan ini

ditemukan sebagian besar dari guru yang ada

SMA di Binjai belum mengenal

pendekatan keterampilan proses terbimbing. Hal ini terindikasi ketika peneliti
mengajukan penelitian mengenai pendekatan keterampilan proses terbimbing, para guru

74

bertanya seperti apa pendekatan pembelajaran tersebut dan bagaimana melaksanakan di
kelas. Langkah lain yang dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan guru
terhadap penguasaan pendekatan keterampilan proses terbimbing yang dapat dilakukan
oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai jika altematif pertama yaitu
melaksanakan pendid ikan dan pelatihan tentang pendekatan pembelajaran tidak dapat

...

dilaksanakan karena mungkin keterbatasan anggaran adalah dengan memberikan bantuan
berupa ~ny

alurn

buku-buku tentang pendekatan keterampilan proses terbimbing ke

sekolah-kolah agar dapat dipelajari guru-guru. Diharapkan melalui penyaluran bukubuku tersebut guru-guru dapat mampelajarinya dan mendiskusikannya secara bersamasama di sekolah untuk kiranya dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

_,..--

Kedua, temuan penelitian ini memberikan implikasi kepada pengawas rumpun

mata pelajaran biologi yang ada dilingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran, dimana
menjadi kewajiban dan tanggung jawab seorang pengawas rum pun mata pelajaran untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada guru-guru yang berada dibawah
pengawasan

tentang

peningkatan

pembelajaran dengan

menerapkan

pendekatan

keterampilan proses terbimbing karena melalui penelitian ini telah terbukti efektif untuk
meningkatkan hasil belajar. Tentunya da lam hal ini pengawas rumpun mata pelajaran
biologi terlebih dahulu harus menguasai seluk beluk pendekatan keterampilan proses
terbimbing, sungguh ironis jika pengawas rumpun mata pelajaran biologi yang
berkewajiban

mem berikan

bimbingan dan
~

menguasai tentang pendekatan pembelajaran.

pengarahan

~;

kepada guru-guru,

tidak

.,

Ketiga, temuan ini berimplikasi kepada penyelenggara sekolah dalam hal ini
kepala sekolah. Sebagaimana diketahui bahwa penerapan pendekatan keterampilan
proses terbimbing harus didukung dengan ketersediaan alat-alat atau media pembelajaran
yang cukup memadai, untuk itu ketersed iaan alat-alat atau media pembelajaran yang
dipergunakan dalam pembelajaran menjadi tanggung jawab penyelenggara sekolah
75

secara umum dan secara khusus. Untuk itu penyelenggara sekolah menyediakannya atau
paling tidak berupaya mengusahakannya melalui permintaan kepada instansi terkait
(Diknas), atau bisa juga dilakukan pemenuhan alat-alat atau media pembelajaran itu
dianggarkan da lam rencana pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).

~)

( IJI

C Saran-Saran

~

(:

\

~

l)({

Saran - saran yang dikemukakan

P,~da

})((
pemanfaatan hasil penefitian ini dapat

\.

dikemukakan sebagai berikut:
Untuk mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri I Binjai Kota
Binjai dapat dilakukan dengan menetapkan pendekatan pembelajaran yang tepat
antara lain adalah pendekatan keterampilan proses terbimbing.

~

2. Pendekatan pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang
i
~

dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar siswa, oleh karena itu guru
sebagai perancang pengajaran perlu mempertimbangkan karakteristik siswa dalam
merancang pengajaran . Pendekatan keterampilan proses terbimbing teruji lebih tepat
diterapkan pada siswa yang memiliki karakteristik kemampuan berfikir logis tinggi
dan pendekatan konvensional lebih tepat diterapkan pada siswa yang memiliki
karakteristik kemampuan berfikir logis rendah. ~

/J.r.s

e~

Ar.s NEe~

~s

NEe

Saran -saran yang dikemukakan untuk peneliti lanjutan sebagai berikut:
l.Kepada peneliti lanjutan yang ingin meneliti lebih lanjut tentang pendekatan
pembelajaran ini hendaknya melakukaii peneJitian terhadap variabel-variabel yang
relepan yang diprediksi dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman Muliono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ahmadi, A dan Nurubbiyati, 2001 . 1/mu Pendidikan . Jakarta: Rineka Cipta
Ali. M. 2000. Guru Da/am Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo .

...

Ardhana, IW. 1983. Kesanggupan Berfikir Formal Ala Piaget dan Kemajuan Be/ajar di
Sekolah. Desertasi. Malang: FPS IKIP Mahmg
Arikunto. S. 1995. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azhari. A. t 996. Fsikologi. Semarang: Dina Utama.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bakry, N. M. 2001. Logika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Banathy, Bela H.1988. jnstructional Systems, tetjemahan Su~ardjo
Sebelas Maret University Press.

_::::.,.r
Danusastro. Solo
·

Bloom. B.S. et al.l976. Taxonomy ofEducation Objectives: The Classfication of
Educational Goals. Handbook I: Cognitive Domain. New York. Logman Inc
Budikase. I. dan Keriase, N.l995. Biologi Umum Sekolalz-.-Menengah Atas Ke/as 11,
Jakarta Depdikbud.
Budimansyah. D. 2003. Model Pembe/ajaran Bio/ogi Berbasis Porto.fiJ/io. Bandung:
Genes indo
Cambell. 0.1986. Mengembangkan Kreativitas, Yogyakarta: Kanisius.

(

Cann Arthur A. & Robert B. Sund.1989.Teaching Science Through Discovery. Colombus,
Ohio : Merril Publishing Company.
Dahar , R. W. 1991. Teori- Teori Be/ajar . Jakarta: Erlangga.
Dahlan, M. D. 1990. Model - Model Mengajar Beberapa Alternatiflnteraksi Be/ajar
Mengajar. Bandung: CV . Diponegoro.
De bono, E. 1971 . Practical Thinking. London: Penguin Books.
Davies, I.K 1981. Penge/olaan Be/ajar (Penerjemah : Sudarsono Sudirjo, dkk ). Jakarta:
Rajawali.
Dick, t 993 . Planning Efective Instruktion. Boston, Allyn, and Bacon

77

Dick, W & Carey, L. 1996. The Systematic Design Of Instructional. Fouth Edition.New
York: Harper Collin CollegePublisher.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dryden Gordon & 'vos Jeannette ( Penerjemah: Ahmad Balquni ). 2002. The Learning
Revolution -( Revolusi Cara Be/ajar). Bandung: Kaifa
Edwards, A.L. 1971. Experimental Design in Psycho/ogyical Research. ( 3nd ed )
New Delhi: Amerind Publishing.
Eysenck, H.J. Arnold W. dan Meili R. 1972. Encylopedia of Psychology. Fontana: Serch
Press
Gagne. Robert M.l977. The Condition of Learning, New York: Holt, Rinehart and
Wiston.
Gibson, I. 1988. Organisasi : Behavior Structure Process. Diterjemahkan oleh Wahid. ~
Jakarta: Bina Aksara.
Gredler, M.li.B .1991. Be/ajar dan Membelqjarkan. Penegemah Munandir. Jakarta:
Rajawa li
Gulo. W. 2002. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Had i, Sutrisnno.l995 . Metodologi Research, Jilid 3 . Yokyakarta: Andi Offset.
Halimatussadiah, 2006. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir Logis
Terhadap Sikap Ilmiah Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Tesis:
~
Medan
Ibrahim, R da.'l Syaoih, N. 1996. Perencanaan Pengajaran . Jakarta: Rineka Cipta.
Indrawati, 1999. Keterampi/an Proses Sains I IPA. Jakarta: P3D 1PA Dirjen Dikdasmen
Depdikbud.
Iskandar, Srini M. J977. Pendidikan llmu Pengetahuan A/am, Jakarta: BP3SD Dirjen
Dikti Depdikbud.

~

Muhibbin. 2003. Psikologi Be/ajar. Jakarta: Grafindo.

....

Mulyasa. E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompeten.si. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nuraini, Y. 2003. Strategi Pembetajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

~

Nasution, S. 1997 . Berbagai Pendekatan Dalam Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Panjaitan, B. 1999, " Kontribusi Karakteristik Pebelajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa STM Kotamadya Surabaya " . Desertasi. Malang: PPs
UN M.

78

~

Rawlinson J .G. 1979 . Beifikir Kreatif dan Brainstroming . Jakarta: Erlangga.
Sardiman, A.M.2003; Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
Pendekatan Keterampilan Proses Terhimbing. Jakarta:
Semiawan, Conny ~dk.192
Gramedia Widiasarana Indonesia
Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efelctifitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sudjoko, S.M.l985. Pengajaran Bio/ogi Secara Individual. Jakarta: Universitas
Ind_o ersia ·
Sudjana. 1994. _Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Lembaga Penelitian
IKIP Bandung: Sinar Baru.
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Biologi Yang Humanistis. Yokyakarta: Kanisius
Sunarto. H dan Hartono, A. 2002. Perlrembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparman, Atwi.l997 Desain Instruksional . Jakarta : PA U - PPAI Dirjen Dikti
Depdikbud.
Suriasumantri, J.S. 2000. Fi/safat 1/mu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Suryabrata, S. 2002 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suryosubroto. 2002. Proses Be/ajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Uzer, U. 2001. Menjadi Guru Profesiona/. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wardani, I.G ..A.K. 2000. Be/ajar dan Pembe/ajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wherington. 1983. Psikologi Pendidikan, terjemahan Buchori, Jakarta: Aksara Baru.

..