MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN KARTU SOAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SDN 101765 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

KARTU SOAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SDN 101765 BANDAR SETIA

T.A 2011/2012

SKRIPSI

OLEH :

SITI KHAIRANI

108313329

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : SITI KHAIRANI

NSm : 108313329

Jurusan : PPSD

Program StudS : PGSD- S1

Judul : MenSngkatkan Kemampuan SSswa Dalam Mengerjakan Soal cerSta dengan Menggunakan Metode BermaSn Kartu Soal Pada Mata Pelajaran MatematSka dS Kelas V SDN 101765 Bandar SetSa T.A 2011/2012.

Telah MemenuhS Syarat dan DSsetujuS untuk DSajukan dan DSpertahankan dalam UjSan


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Yang Diajukan Oleh: SITI KHAIRANI

NIM.108313388

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 10 Juli 2012, Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan


(4)

ABSTRAK

SITI KHAIRANI, NIM 108313329. “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Soal cerita dengan Menggunakan Metode Bermain Kartu Soal Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN 101765 Bandar Setia T.A 2011/2012”.

Penelitian ini dilaesanaean di SD Negeri 101765 Bandar Setia, jenis penelitian ini adalah penelitian tindaean eelas yang bertujuan untue meningeatean eemampuan siswa dalam mengerjaean soal cerita pada mata pelajaran matematiea eelas V SD. Subjee dalam penelitian ini adalah siswa eelas V yang berjumlah 27 orang. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apaeah dengan menggunaean metode bermain eartu soal dapat meningeatean eemampuan siswa dalam mengerjaean soal cerita poeoe bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan pada mata pelajaran matematiea di eelas V SDN 101765 Bandar Setia T.A 2011/2012.

Pelaesanaan PT0 dilaeuean dua sielus. Setiap sielus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindaean, pengamatan dan refleesi. Teenie pengumpulan data yang digunaean adalah observasi dan tes, tes yang diberiean sebanyae 5 soal berbentue essay test. Soal yang diberiean 3 eali yaitu tes awal, sielus I dan sielus II. Sedangean observasi meliputi aetivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunaean metode bermain eartu soal untue meningeatean eemampuan siswa dalam mengerjaean soal cerita poeoe bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan.

Hasil penelitian menunjueean pada saat pre tes sebelum dilaeuean tindaean diperoleh data dari 27 orang siswa, 8 siswa (29,62%) yang memenuhi eetuntasan belajar dengan nilai rata-rata eelas sebesar 50,1 dan 19 siswa (70,38%) tidae memenuhi eetuntasan belajar, selanjutnya pada sielus I diperoleh nilai rata-rata eelas meningeat menjadi 70 dengan tingeat belajar siswa dari 27 orang siswa sebesar 51,85% atau sebanyae 14 siswa yang memenuhi eetuntasan belajar dan 13 siswa (48,15%) tidae memenuhi eetuntasan belajar. Pada sielus II diperoleh nilai rata-rata eelas meningeat menjadi 84,2 dengan tingeat belajar siswa dari 30 orang siswa sebanyae 25 siswa yang memenuhi eetuntasan belajar dan 2 siswa (7,41%) tidae tuntas. Jadi dapat dieataean pada sielus II eetuntasan belajar meningeat sebesar 92,59%. 0emudian hasil observasi eemampuan mengajar guru pada sielus I diperoleh seor dengan persentase 67,5 %, dan meningeat menjadi 90 % pada sielus II.

Dengan demieian dapat disimpulean bahwa penggunaan metode bermain eartu soal dapat meningeatean eemampuan siswa dalam mengerjaean soal cerita pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di eelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2011-2012.


(5)

ABSTRACT

SITI Khairani, NIM 108 313 329. "Upgrading Student Problem In Working on a story by Using Method of Playing Cards Problems In Mathematics Subjects in Class V Bandar Setia SDN 101 765 T.A 2011/2012".

The research was conducted in Bandar Setia 101 765 primary schools, this type of study is classroom action research that aims to enhance students' seills in woreing on word problems in mathematics class V SD. Subjects in this study were fifth grade students, amounting to 27 people. The formulation of the problem in this study is: Does the method matter of playing cards can enhance students' seills in woreing out the subject matter of the story add and subtract fractions in mathematics courses in grade V Bandar Setia SDN 101 765 T.A 2011/2012.

Implementation of the TOD done two cycles. Each cycle consists of four phases of planning, action, observation and reflection. Data collection techniques used were observation and tests, tests that are given as much as 5 about the form of essay test. Problem is given 3 times the initial test, the cycle I and cycle II. While the observations covering the activities of teachers and students in the learning process. This study uses playing cards about to improve students' seills in woreing on the subject matter of the story addition and subtraction of fractions.

The results showed at pre test prior to the data obtained by the action of 27 students, 8 students (29.62%) studied with a thoroughness that meets the average grade of 50.1 and 19 students (70.38%) did not meet exhaustiveness learn, later in the cycle I gained an average value increased to 70 classes with students' learning levels of 27 students at 51.85% or as many as 14 students who meet the thoroughness of learning and 13 students (48.15%) did not meet the completeness learning . In the second cycle obtained an average value increased to 84.2 class with students' level of 30 students to 25 students who meet the thoroughness and the second study students (7.41%) did not complete. So it can be said on the second cycle study exhaustiveness increased by 92.59%. Then the observation of teaching seills of teachers in the cycle I obtained scores with the percentage of 67.5%, and increased to 90% in cycle II.

It can be concluded that the use of playing cards about the methods can improve students' seills in woreing on word problems on addition and subtraction fraction of material in class V 101765 Bandar Setia Elementary School 2011-2012 School Year.


(6)

i DAFTAR ISI

Talaman

DAFTAR RIWAYAT TIDUP ... i

ABSTRAK ……… ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI………… ...……… v

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR……… .. x

BAB I PENDATULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Pembatasan Masalah ... 4

1.4Rumusan Masalah ... 4

1.5Tujuan Penelitiaan ... 5

1.6Manfaat Penelitiaan ... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 6

2.1 Kajian Teoritis ... . 6

2.1.1 Hakikat Kemampuan Belajar Siswa... 6

2.1.2 Pengertian Kemampuan ... 7

2.1.3 Pengertian Matematika Di SD ... 8

2.1.4 Teknik Mengerjakan Soal Cerita ... 10

2.1.5 Pengertian Metode Pembelajaran ... 12

2.1.6 Langkah-langkah Metode Bermain Kartu Soal... 14

2.1.7 Strategi Pembelajaran Soal Cerita Bentuk Pecahan Dengan Menggunakan Metode Kartu Soal ... 17

2.2 Kerangka Konseptual ... .. 18


(7)

ii

BAB III METODE PENELITIAAN ... .. 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Subjek/Objek Penelitian ... 21

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 21

3.4 Desain Penelitian ... 22

3.5 Prosedur Penelitian... 22

3.6 Alat Pengumpulan Data ... 27

3.7 Teknik Analisis Data ... .. 28

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... .. 30

BAB IV TASIL PENELITIAN DAN PEMBATASAN ... 31

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.1.1 Hasil Penelitian Pada Tes Awal ... 31

4.1.2 Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 33

a. Perencanaan Tindakan ... 33

b. Pelaksanaan Tindakan ... 35

c. Observasi ... 38

d. Refleksi ... 40

4.1.3 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 42

a. Perencanaan Tindakan ... 42

b. Pelaksanaan Tindakan ... 43

c. Observasi ... 44

d. Refleksi ... 46

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(8)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 30

Tabel 4.1 Kemampuan Siswa Pada Tes Awal ... 31

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I ... 39

Tabel 4.3 Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I ... 40

Tabel 4.4 Kemampuan Siswa Pada Post Test Siklus I ... 41

Tabel 4.5 Hasil Ketuntasan Post Test Siswa Siklus I... 42

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II... 44

Tabel 4.7 Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II ... 45

Tabel 4.8 Kemampuan Siswa Pada Post Test Siklus II ... 46

Tabel 4.9 Hasil Ketuntasan Post Test Siswa Siklus II ... 48

Tabel 4.10 Rata-rata Nilai Siswa ... 49


(9)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Desain Penelitian ... 22

Gambar 2 Guru sedang menjelaskan materi pelajaran ... 35

Gambar 3 Siswa sedang menyimak penjelasan guru ... 35

Gambar 4 Siswa sedang mengambil kartu soal ... 36

Gambar 5 Siswa sedang mengambil hadiah dan Siswa sedang mengambil kertas hukuman ... 37

Gambar 6 Siswa sedang mengajukan pertanyaan ... 38

Gambar 7 Siswa sedang mengerjakan soal yang ada di dalam kartu ... 43

Gambar 8 Grafik Rata-rata Nilai siswa ... 49


(10)

BABBIB

PENDAHULUANB

B

1.1LatarBBelakangBMasalahB

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di berbagai jenjang pendidikan formal atau sekolah khususnya di tingkat pekolah Dasar. Matematika perlu dipelajari sejak tingkat pD karena matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika dipelajari untuk melatih siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan berpikir secara logis, kritis dan kreatif.

palah satu materi pokok matematika pokok yang diajarkan di kelas V pD pada semester genap adalah pecahan dengan kompetensi dasar yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan dan salah satu indikatornya adalah menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan pecahan. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada siswa kelas V pDN 101765 Bandar petia dalam pembelajaran matematika , masih banyak siswa yang cenderung tidak menyenangi pelajaran matematika terutama mengerjakan soal cerita dikarenakan rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita dalam pelajaran matematika. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pre test yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Dari hasil pre test tersebut hanya 8 orang siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 29,62 %, kemudian sisanya berjumlah 19 orang dinyatakan tidak tuntas dengan persentase 70,41 %.


(11)

Rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita kemungkinan bisa disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama disebabkan karena siswa tidak tahu langkah-langkah dalam pengerjaan soal cerita ataupun tidak mampu menganalisis maksud dari soal cerita tersebut, ketidaktahuan tersebut dapat berpengaruh langsung terhadap rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut. Faktor kedua adalah guru hanya menggunakan metode ceramah yang monoton selama pembelajaran berlangsung.

Penggunaan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif belajar, merangsang siswa untuk melakukan pembelajaran secara individual maupun kelompok, mengenbangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru, membina tanggung jawab dan disiplin siswa, dan mampu meningkatkan kemampuan siswa tersebut.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas hubungan interaksi antara peserta didik dan pendidik. Melalui pendekatan sistem kita dapat melihat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses. pistem merupakan suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai yang ditetapkan.

Matematika sangat diperlukan siswa dalam mempelajari dan memahami mata pelajaran lain karena matematika merupakan induk dari pengetahuan (Mother of Science) yang di dalamnya mencakup berbagai ilmu pengetahuan. Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan, hal ini terbukti dengan makin banyaknya kegiatan matematika dalam kehidupan


(12)

sehari-hari. Namun pada kenyataannya banyak siswa merasa takut, enggan dan kurang tertarik terhadap mata pelajaran matematika.

Kebanyakan siswa menganggap matematika sebagai ilmu yang sangat sulit dipelajari terutama soal cerita sehingga sebisa mungkin harus dihindari. Persepsi itu mungkin dapat dihilangkan apabila siswa tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan soal cerita.

Dengan demikian pencapaian proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Komponen selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pembelajaran adalah guru. Guru merupakan ujung tombak yang berhubungan secara langsung dengan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran maupun kelas harus seoptimal mungkin ditingkatkan. palah satunya dalam penggunaan metode pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh kebayakan siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “MeningkatkanB KemampuanB SiswaB DalamB MengerjakanB SoalB ceritaB denganB MenggunakanB MetodeB BermainB KartuB SoalB PadaB MataB PelajaranB MatematikaB diB KelasB VB SDNB 101765B BandarBSetiaBT.AB2011/2012”.

1.2IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :


(13)

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap langkah-langkah dalam mengerjakan soal cerita disebabkan guru hanya menggunakan metode konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah.

3. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar disebabkan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

1.3BatasanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah : “Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode bermain kartu soal pada mata pelajaran matematika di kelas V pDN 101765 Bandar petia T.A 2011/2012”.

1.4RumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan maslah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan metode bermain kartu soal dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan pada mata pelajaran matematika di kelas V pDN 101765 Bandar petia T.A 2011/2012?”.


(14)

1.5TujuanBPenelitianB

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah menggunakan metode bermain kartu soal pada mata pelajaran matematika di kelas V pDN 101765 Bandar petia T.A 2011/2012.

1.6ManfaatBpenelitianB

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pada mata pelajaran matematika bentuk pecahan.

2. Bagi guru, pebagai umpan balik untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita bentuk pecahan.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan proses pembelajaran di sekolah pDN 101765 Bandar petia.

4. Bagi peneliti, dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

5. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan yang relevan dan bermanfaat bagi mahasiswa PGpD FIP untuk mengadakan penelitian tindakan kelas selanjutnyaB


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Bahri, S. 2010. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika

Bentuk Cerita Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri No.

101776 Sampali. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak

dipublikasikan.

Bintatar, R. 2010. Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Siswa Kelas V SD Negeri

No. 101775 Sampali Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri

Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Bobrow, J. 2010. Matematika Dasar dan Pra-Aljabar. Wiley Publishing, Inc

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Hollingsworth, P & Lewis, G. 2006. Pembelajaran Aktif : Meingkatkan Keasyikan

Kegiatan di Kelas. Crown House Publicing Company Ltd.

Harjanto, B. 2011. Agar Anak Anda Tidak Takut Pada Matematika. Yogjakarta : Monika Books

Surya, H. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT. Gramedia

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Siagian, S. 1995. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soenarno, A & Daniel, D. 2010. 30 Games Kreatif-Interaktif. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Hasan, K. 2010. Bakat Berawal Dari Kemampuan, (Online),

http://SuaraMerdeka.com , diakses 23 November 2010 Ian. 2010. Pengertian Kemampuan, (Online),


(1)

BABBIB

PENDAHULUANB

B

1.1LatarBBelakangBMasalahB

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di berbagai jenjang pendidikan formal atau sekolah khususnya di tingkat pekolah Dasar. Matematika perlu dipelajari sejak tingkat pD karena matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika dipelajari untuk melatih siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan berpikir secara logis, kritis dan kreatif.

palah satu materi pokok matematika pokok yang diajarkan di kelas V pD pada semester genap adalah pecahan dengan kompetensi dasar yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan dan salah satu indikatornya adalah menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan pecahan. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada siswa kelas V pDN 101765 Bandar petia dalam pembelajaran matematika , masih banyak siswa yang cenderung tidak menyenangi pelajaran matematika terutama mengerjakan soal cerita dikarenakan rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita dalam pelajaran matematika. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pre test yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Dari hasil pre test tersebut hanya 8 orang siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 29,62 %, kemudian sisanya berjumlah 19 orang dinyatakan tidak tuntas dengan persentase 70,41 %.


(2)

Rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita kemungkinan bisa disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama disebabkan karena siswa tidak tahu langkah-langkah dalam pengerjaan soal cerita ataupun tidak mampu menganalisis maksud dari soal cerita tersebut, ketidaktahuan tersebut dapat berpengaruh langsung terhadap rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut. Faktor kedua adalah guru hanya menggunakan metode ceramah yang monoton selama pembelajaran berlangsung.

Penggunaan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif belajar, merangsang siswa untuk melakukan pembelajaran secara individual maupun kelompok, mengenbangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru, membina tanggung jawab dan disiplin siswa, dan mampu meningkatkan kemampuan siswa tersebut.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas hubungan interaksi antara peserta didik dan pendidik. Melalui pendekatan sistem kita dapat melihat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses. pistem merupakan suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai yang ditetapkan.

Matematika sangat diperlukan siswa dalam mempelajari dan memahami mata pelajaran lain karena matematika merupakan induk dari pengetahuan (Mother of Science) yang di dalamnya mencakup berbagai ilmu pengetahuan. Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan, hal ini terbukti dengan makin banyaknya kegiatan matematika dalam kehidupan


(3)

sehari-hari. Namun pada kenyataannya banyak siswa merasa takut, enggan dan kurang tertarik terhadap mata pelajaran matematika.

Kebanyakan siswa menganggap matematika sebagai ilmu yang sangat sulit dipelajari terutama soal cerita sehingga sebisa mungkin harus dihindari. Persepsi itu mungkin dapat dihilangkan apabila siswa tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan soal cerita.

Dengan demikian pencapaian proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Komponen selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pembelajaran adalah guru. Guru merupakan ujung tombak yang berhubungan secara langsung dengan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran maupun kelas harus seoptimal mungkin ditingkatkan. palah satunya dalam penggunaan metode pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh kebayakan siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “MeningkatkanB KemampuanB SiswaB DalamB MengerjakanB SoalB ceritaB denganB MenggunakanB MetodeB BermainB KartuB SoalB PadaB MataB PelajaranB MatematikaB diB KelasB VB SDNB 101765B BandarBSetiaBT.AB2011/2012”.

1.2IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :


(4)

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap langkah-langkah dalam mengerjakan soal cerita disebabkan guru hanya menggunakan metode konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah.

3. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar disebabkan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

1.3BatasanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah : “Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode bermain kartu soal pada mata pelajaran matematika di kelas V pDN 101765 Bandar petia T.A 2011/2012”.

1.4RumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan maslah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan metode bermain kartu soal dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan pada mata pelajaran matematika di kelas V pDN 101765 Bandar petia T.A 2011/2012?”.


(5)

1.5TujuanBPenelitianB

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah menggunakan metode bermain kartu soal pada mata pelajaran matematika di kelas V pDN 101765 Bandar petia T.A 2011/2012.

1.6ManfaatBpenelitianB

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pada mata pelajaran matematika bentuk pecahan.

2. Bagi guru, pebagai umpan balik untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita bentuk pecahan.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan proses pembelajaran di sekolah pDN 101765 Bandar petia.

4. Bagi peneliti, dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

5. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan yang relevan dan bermanfaat bagi mahasiswa PGpD FIP untuk mengadakan penelitian tindakan kelas selanjutnyaB


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Bahri, S. 2010. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika

Bentuk Cerita Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri No. 101776 Sampali. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Bintatar, R. 2010. Penggunaan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 101775 Sampali Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Bobrow, J. 2010. Matematika Dasar dan Pra-Aljabar. Wiley Publishing, Inc Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hollingsworth, P & Lewis, G. 2006. Pembelajaran Aktif : Meingkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Crown House Publicing Company Ltd.

Harjanto, B. 2011. Agar Anak Anda Tidak Takut Pada Matematika. Yogjakarta : Monika Books

Surya, H. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT. Gramedia Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Siagian, S. 1995. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Soenarno, A & Daniel, D. 2010. 30 Games Kreatif-Interaktif. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Hasan, K. 2010. Bakat Berawal Dari Kemampuan, (Online), http://SuaraMerdeka.com , diakses 23 November 2010

Ian. 2010. Pengertian Kemampuan, (Online),