IMPLEMENTATION MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK-VEE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA3 SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut penulis panjatkan selain Puji dan Syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yesus, atas segala nikmat dan karunia-Nya
yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini
dapat berjalan dan terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan .
Skripsi ini berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Heuristik – Vee
Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA3 SMA
Negeri 7 Medan T.P 2012/2013”. Disusun untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Lazuardi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal di mulai dan
berakhinya penelitian ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si. Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S. dan Ibu Dra.
Meida Nugrahalia, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
masukan dan saran – saran terhadap jalannya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada dosen pembimbing akademik penulis
yaitu bapak Dr. Syarifuddin, M.Sc. Ph.D. dan seluruh Bapak Ibu Dosen beserta
Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah, Ibu Guru
Biologi (Ibu Sri Salma Wiswi S.Pd) , staf – staf dan khusunya siswa –siswa kelas
XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian.
Teristimewa penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada kedua orang tua,
Pendi Turnip dan S. br Manik yang telah memberikan dukungan berupa Doa dan
Semangat, dan memberikan dorongan berupa dana kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di Univerisitas Negeri Medan, serta saudara – saudara,
Abangku Kristian Turnip dan Kakak – Kakak ku (Lamriana br Turnip, Rianita br

Turnip dan Ronauli br Turnip) yang selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis. Tidak lupa penulis menyampaikan rasa terimakasih buat terkasih
Tiara Linda Batubara atas doa dan dukungan berupa semangat dan motivasi setiap
harinya selama penulis menyelesaikan skripsi ini, dan terakhir penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih buat teman – teman : Jelita Purba, Ika Sri Astuti,
Elita Asri, Fadilla Salha, Roland Sirait, Putra Yani Siregar, Sapto Hutapea, Flora
Saragih, Agnes Christin Saragih, Hestifa Adelina, Theresia Purba, Fitri Amaros
Siregar, Sridini Chayrani, Asnila Lubis, Kaya Miko, fitira Nazwani, Yohana
Febryanti dan seluruh rekan seperjuangan di kelas Pendidikan Biologi A 2009
yang telah memberikan semangat kepada penulis.
Atas segala dukungan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu, saya tidak dapat membalasnya selain menyampaikan rasa terimakasih,
Semoga Tuhan yang akan memberikan balasannya dengan kasih sayang.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya dunia ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2013
Penulis,

Horas Ando Turnip
NIM. 409141036

IMPLEMENTATION OF HEURISTIC-VEE LEARNING MODEL FOR
IMPROVMENT STUDENT LEARNING OUTCOMES AT THE TOPIC
OF HUMAN REPRODUCTION SYSTEM IN XI IPA3 SMA NEGERI 7
MEDAN IN THE ACADEMIC YEAR 2012/ 2013

HORAS ANDO TURNIP (409141036)

ABSTRACT
The objective of this research is to improve student learning outcomes
through Heuristic-Vee learning model at the topic of human reproduction system.
This research is an action research consisted of 2 cycles, in which each of it had 4
steps as: 1) planning, 2) implementing, 3) observing and 4) reflecting. Each cycle
was done twice and used qualitative approach. The subject of this research was
class of 40 students, XI Science 3 Senior High School 7 Medan, academic year of
2012/ 2013. The object of this research is implementation of Heuristic-Vee
learning model as an effort to improve student learning outcomes on the topic of
human reproduction system. Heuristic – Vee learning model selection was based
on the characteristic of Heuristic – Vee to combain the knowledge that they
already know with their newly learned knowledge or in the other side the students
have to find the facts knowledge. Instruments used in this research was test and
observation. Test given on this research consisted of 30 multiple choice in which
15 questions were used at each cycle. This research included both individual and
group working. Result of this research showed the implementation of HeuristicVee learning model in cycle I represented the students learning outcomes with
mean was 64,61 include low categories. then in cycle 2 by using the same
learning model namely Heuristic-Vee, students learning outcomes had an
improvement, with mean 75,40 include enough category Based on this research,
can be concluded that the implementation of Heuristic-Vee learning model can

improve student learning outcomes at the topic of human reproduction system in
class of XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan, academic year of 2012/ 2013.
Key words: Heuristic-Vee Learning Model, Student Learning outcomes

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

i
ii
iii
v
vii

ix
x

BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian

1
1
4
5
5
5
6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Model Pembelajaran Heuristika – Vee
2.1.1. Diagram Vee – Heurristika Gowin
2.1.2. Memperkenalkan Vee – Heuristika
2.2. Pengertian Hasil Belajar
2.3. Proses Belajar Mengajar
2.4. Sistem Reproduksi
2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Tindakan

7
7
10
12
14
15
16
32
32

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Subjek Penelitian
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
3.5.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian Siklus I
3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Siklus II
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Uji Coba Instrumen
3.8. Teknik Analisis Data

33
33
33
33
33
35
35
36
38

40
43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen
4.1.1. Uji Validitas

45
45
45

4.1.2. Uji Reliabilitas
4.1.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal
4.1.4. Uji Daya Pembeda Soal
4.2. Siklus Tahapan PTK
4.2.1. Siklus I
4.2.2. Siklus II
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Siklus I
4.3.2. Siklus II

4.4. Pembahasan

45
45
46
46
46
51
56
51
59
63

BAB V : KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

68
68
69


DAFTAR PUSTAKA

70

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Ciri – Ciri Kehamilan pada Tiap Trimester Hingga Kelahiran

26

Tabel 2.2. Jenis Penyakit Akibat Aktivitas Seksual

30

Tabel 3.1. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar Siswa

39


Tabel 4.1. Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Siklus I

49

Tabel 4.2. Nilai Rata – Rata Hasil Belajar Siswa, % Ketuntasan Klasikal
Dan Ketuntasan Individual
Tabel 4.3. Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Siklus II

50
54

Tabel 4.4. Perbandingan Nilai Rata-Rata Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II55

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Vee – Heuristika Gowin

11

Gambar 2.5.1. Organ Reproduksi pada Pria

17

Gambar 2.5.2. Organ Genitalia Luar pada Wanita

18

Gambar 2.5.3. Organ Genitalia dalam pada Wanita

19

Gambar 2.5.4. Proses spermatogenesis pada pria

20

Gambar 2.5.5. Proses Oogenesisi pada wanita

21

Gambar 2.5.6. Siklus Menstruasi Pada Wanita

23

Gambar 2.5.7. Cara Menghitung Masa subur pada wanita

24

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

34

Gambar 3.2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

37

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar adalah suatu proses dimana peserta didik
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar menunjukkan pada apa yang harus
dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik),
sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai
pengajar. Mengajar merupakan suatu proses penyampaian bahan yang ditujukan
kepada

murid

agar

dapat

menerima,

menanggapi,

menguasai,

dan

mengembangkan bahan pelajaran (Suryosubroto, 2002).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
dikelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi; otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari – hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka
pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru biologi siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 7 Medan diketahui bahwa nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) untuk mata pelajaran biologi sekolah tersebut adalah 70. Dari
data nilai ujian akhir semester ganjil diketahui masih banyak siswa yang belum
tuntas belajar yaitu sekitar 63%. Masalah yang terjadi dalam proses belajar
mengajar biologi adalah aktivitas siswa yang rendah (berkisar 6-10% siswa yang
aktif belajar) sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari hasil observasi
yang dilakukan peneliti, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sering
kali adalah model konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab. Model
ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas siswa menjadi

2

pasif. Guru dijadikan sebagai satu – satunya sumber informasi sehingga kegiatan
pembelajaran berlangsung satu arah dan pembelajaran hanya mengutamakan
aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik.
Hal yang sama juga penulis alami berdasarkan pengalaman mengajar selama
melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1
Pematang Siantar pada tahun 2012, untuk membuat suasana belajar yang interaktif
antara guru dan siswa bukanlah hal yang mudah, karena kenyataanya siswa
bersifat pasif. Siswa lebih sering tidak memperhatikan guru disaat guru
menerangkan pelajaran. Siswa terkesan jenuh, bosan, melamunm, tidak
mengerjakan tugas, tidak mencatat materi pelajaran. Hal itu juga disebabkan oleh
faktor dimana guru tersebut hanya menggunakan metode yang konvensional yaitu
metode ceramah, sehingga membuat siswa menjadi pasif dan hanya sebagai
pendengar. Hal ini juga memperburuk keadaan siswa karena siswa tidak bisa
melengkapi catatan tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga
mengakibatkan diakhir pelajaran siswa tidak bisa menjawab pertanyaan guru
tentang pelajaran yang baru saja disampaikan. Siswa sering kali diam disaat guru
menanyakan apakah materi yang diajarkan telah jelas ataupun masih kurang
dimengerti.
Kenyataan dilapangan bahwa yang lebih sering ditemui adalah model
pembelajaran yang sering digunakan oleh guru adalah model konvensional yakni
metode ceramah. Dalam model ini, guru dalam menjelaskan materi pelajaran
hanya dengan berceramah sedangkan siswa hanya duduk, mencatat dan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Ada kalanya guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika ada hal – hal yang belum dipahaminya, menyangkut
materi yang dijelaskan. Namun hal ini tidak cukup kuat untuk merangsang siswa
dalam meningkatkan keefektifannya mengikuti proses pembelajaran. Kondisi ini
menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Mengatasi
permasalahan diatas, beberapa upaya perbaikan dapat dilakukan. Salah satunya
dengan menerapkan model pembelajaran Heuristik – Vee.

3

Pembelajaran dengan menggunakan model belajar Heuristik – Vee adalah
suatu model pembelajaran yang membantu dan memudahkan siswa untuk
mengintegrasikan konsep –konsep yang telah mereka ketahui sebelumnya dengan
peristiwa – peristiwa yang mereka amati di laboratorium. Disamping itu model
pembelajaran ini membantu dan memudahkan siswa merefleksikan proses belajar
dan produk belajarnya dilaboratorium dan di kelas. Model belajar heuristik ini
menekankan pada belajar bermakna dan idealnya digunakan dalam (1) struktur
aktivitas kerja sama, dan (2) membantu siswa dalam learning how to learn. Selain
itu model belajar heuristik ini memiliki keterpaduan konseptual dan metodologi
untuk perubahan konseptual. Strategi perubahan konseptual menyebabkan
perolehan konsepsi ilmiah lebih baik dibandingankan dengan penerimaan
pengetahuan. Menurut piaget (dalam Ratna Willis Dahar) dinyatakan pengetahuan
fisik dan logika – matematik tidak dapat diteruskan dalam bentuk sudah jadi.
Setiap anak harus membangun sendiri pengetahuan ini dengan dasar struktur
kognitif yang sudah ada sebelumnya. Heuristika semacam ini yakni mempunyai
psikologis sebab bukan hanya merangsang belajar bermakna melainkan juga
menolong para pelajar memahami proses bagaimana manusia menghasilkan
pengetahuan (Dahar, 2006).
Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan relevan dengan
penelitian ini salah satunya yaitu penelitian tentang strategi Heuristik - Vee yang
pernah dilakukan oleh Ray Sujanem pada SMA dengan Judul “Efektivitas Model
Belajar Heuristik Vee Dengan Peta Konsep Dalam Pembelajaran Fisika di SMU”
(Skripsi pendidikan Fisika, 1988) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1).
Model belajar Heuristik vee dengan peta konsep yang diterapkan memiliki
keunggulan komperatif yang signitifikan terhadap model belajar konvensional
dalam meningkatkan hasil belajar fisika dan dapat merubah miskonsepsi siswa
menjadi konsepsi ilmiah; dan (2). pembelajaran dengan menggunakan strategi
Heuristik Vee dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menjelaskan
pemahaman konsep dalam peta konsep dan mengintegrasikan konstruksi

4

pengetahuannya dilaboratorium dengan konstruksi selama kehidupan mereka
sehari - hari.
Kelebihan dari model pembelajaran Heuristika – Vee ini adalah bahwa
siswa mampu memahami proses bagaimana manusia menghasilkan pengetahuan
dan juga model pembelajaran ini bukan hanya

dapat merangsang belajar

bermakna melainkan juga menolong para pelajar melihat adanya saling hubungan
antara apa yang telah mereka ketahui dan pengetahuan baru yang akan mereka
hasilkan dan mencoba memahaminya.
Sistem Reproduksi Manusia adalah salah satu materi pokok pelajaran
biologi yang mempelajari tentang keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi,
kehamilan dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem reproduksi manusia. Materi sistem reproduksi manusia ini dapat
mendukung penerapan model pembelajaran Heuristik – Vee sebab materi
reproduksi manusia menyangkut bagaimana tentang kehidupan sehari – hari
sehingga memudahkan siswa dalam mengingat dan menggali kembali
pengetahuan mereka sebelumnya tentang sistem reproduksi manusia. Sehingga
materi ini dapat mendukung jalannya penggunaan model pembelajaran Heuristik –
Vee
Berdasarkan latar belakang diatas, peningkatan hasil belajar harus
dilakukan. untuk itu perlu diadakan penelitian dengan judul „Implementasi Model
Pembelajaran Heuristik – Vee Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA3 SMA
Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan, yakni:
1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik minat siswa
dalam belajar biologi

5

2. Hasil belajar biologi yang masih cenderung rendah
3. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru
4. Kurang adanya kreativitas siswa pada proses pembelajaran biologi
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta
kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu:
1. Subjek peneliti ini adalah siswa kelas XI IPA 3SMA Negeri 7 Medan
2. Materi Pembelajaran yang diteliti yaitu sistem reproduksi pada manusia
3. Model pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini adalah
model pembelajaran Heuristik – Vee
4. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah kognitif yang
dilihat dari hasil belajar siswa. Sedangkan ranah afektif dan psikomotor
akan diamati dengan lembar observasi siswa dan ketercapaian indikator
(yang dilihat dari tujuan pembelajaran).
1.4.

Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka

yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Implementasi model pembelajaran Heuristik – Vee dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan
Tahun Pembelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana implementasi model pembelajaran Heuristik – Vee dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sistem reproduksi
di kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran
2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menerapkan model pembelajaran Heuristik – Vee pada pembelajaran
sistem reproduksi di kelas XI IPA
Pembelajaran 2012/2013

3

SMA Negeri 7 Medan Tahun

6

2. Meningkatan

hasil

belajar

siswa

melalui

pembelajaran heuristik – vee di kelas XI IPA

3

implementasi

model

SMA Negeri 7 Medan

Tahun Pembelajaran 2012/2013

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
a. Untuk Siswa
Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang
cara berdiskusi dengan model pembelajaran Heuristik – Vee dan untuk
menumbuhkan sikap postif siswa terhadap materi dan proses belajar
dengan cara pemilihan model yang tepat.
b. Untuk Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model
pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan
c. Untuk Sekolah
Untuk memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dan kepada
guru biologi maupun siswa disekolah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang lebih baik dari sekarang. Selain itu, penulis dapat
memberikan gambaran kepada peniliti selanjutnya yang berkaitan
dengan penelitian ini.

68

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan data penelitian dapat diperoleh
kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Heuristik – Vee
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dalam materi
sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA3 SMA Negeri 7 Medan, maka peneliti
dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1.

Implementasi Model pembelajaran Heuristik-Vee dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian siklus I tingkat ketuntasan klasikal
sebesar 33,33% sebanyak 14 orang siswa tuntas dalam belajar. Dengan
adanya perbaikan pada siklus II tingkat ketuntasan klasikal belajar siswa
mengalami peningkatan menjadi sebesar 85,71% sebanyak 36 orang siswa
tuntas belajar dengan batas kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85% jadi
secara keseluruhan sudah mencapai keberhasilan.

2.

Implementasi model pembelajaran Heuristik-Vee dapat meningkatkan
hasil belajar dengan adanya perbaikan yang dilakukan pada siklus II
setelah adanya refleksi sebelumnya di siklusi I. Beberapa perbaikan
diantaranya

penambahan

alokasi

waktu

pada

tahapan

orientasi,

pengungkapan gagasan siswa dan pengungkapan gagasan konflik.
Sedangkan pada tahapan pengkontruksian pengetahuan baru, pembuatan
klaim dan evaluasi guru mengurangi waktu dari alokasi waktu yang
sebelumnya ditentukan. Penambahan Media powerpoint berupa gambar
pada tahapan orientasi. Persentase beberapa siswa pada tahapan
pengungkapan gagasan siswa. Beberapa perbaikan tersebut dilakukan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

69

5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan:
1. Jika ingin menggunakan model pembelajaran yang sama, sebaiknya untuk
kedepannya mampu meneliti kemampuan siswa dalam mengerjakan pada
tiap-tiap tahapan Heuristik-Vee
2. Penggunaan alokasi waktu untuk setiap tahapan – tahapan pembelajaran
Heuristik-Vee siklus II harus lebih banyak daripada di siklus I
3. jika ingin menggunakan model pembelajaran yang sama sebaiknya
menggkombinasikan model pembelajaran Heuristik-Vee dengan media –
media yang dapat menarik perhatian siswa dan jika ingin menggunakan
jenis penilitian yang sama sebaiknya dilakukan lebih dari dua siklus untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

70

DAFTAR PUSTAKA
Sardiman, A. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Arikunto, S. 2011. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Dahar, R, 2006. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: ErlanggaP
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zani. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Penerbit Rhineka cipta
Gage. 1984. Bentuk – Bentuk Belajar. Jakarta: Erlangga
J.V & CEER,PPJ. 2008. Integrating Knowledge, Feelings and Action: Using Vee
Heuristic And Concept Mapping In Education For Sustainable
Development. University of Malta. Malta
Maulim, P. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan : Unimed
Nasution, S. 1982. Belajar dan Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabet
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogjakarta : Graha Ilmu
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :
Rineka Cipta
Sriyanti, I. 2009. ”Penerapan Metode Heuristik dalam Penyelesaian Soal-Soal
Pada Mata Kuliah Fisika Dasar”. Forum Kependidikan
Sudijono, A. 2006. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sudjana. 2000. Statistika Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Sujanem, R. 1998. Efektivitas Model Belajar Heuristik Vee Dengan Peta Konsep
Dalam Konsep Pembelajaran Fisika di SMU. Singaraja: Aneka Widya
STIKIP

71

Suryati, T. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Bandung: Quadra
Suryosubroto, 2002. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Erlangga
Tirtarahardja, U. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: PT.
Kencana Prenada Media Group

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-6 SMA NEGERI 7 MALANG

0 17 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

0 3 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 03 BATU PADA BAB SISTEM PENCERNAAN

0 12 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

0 11 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 2 KOTA AGUNG TP 2011/2012

0 20 53

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 KISARAN

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUIS KARTU BERVARIASI PADA SISWA KELAS XI.IPA.4 IPA 4 SMAN 1 KINALI

0 1 10