PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMODINAMIKA DIKELAS XI SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI TERMODINAMIKADIKELAS XI
SMA NEGERI 7MEDAN
T.P. 2012/2013
Oleh :
Elisabeth Hutasoit
NIM. 409121022
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Termodinamika Di Kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013” disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, Bapak Prof. Dr. M.B. Harahap, M.S., dan Dr.
Derlina, M.Si, selaku Dosen penguji yang telah memberikan saran-saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga kepada Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran- saran dalam
perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs.
H.Muhammad Daud, MM., selaku kepala SMA Negeri 7 Medan, serta bapak dan
ibu guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut yang telah membantu
penulis selama proses penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih
kepada ayahanda Gr. T.J. Hutasoit dan ibunda L. Sianipar atas dukungan doa dan
semangat yang luar biasa kepada penulis,Terima kasih juga untuk abangku, Daniel
Hutasoit, dan adikku, Naomi Hutasoit, Nissi Hutasoit yang selalu menyemangati
dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih terkhusus kepada Andri W.
Manalu yang telah membantu pemikiran dan tenaga kepada penulis.Terima kasih
v
juga kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2009 khususnya Merta
Simbolon, Shinta Sonia Gultom atas kebersamaannya dalam suka dan duka dalam
menyelesaikan program studi pendidikan fisika selama 4 tahun serta teman-teman
semua yang tidak disebutkan namanya satu persatu disini yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah pendidikan.
Medan, 05 Juli 2013
Penulis,
Elisabeth Hutasoit
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tahapan pembelajaran kooperatif
11
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
32
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pengumpul Hasil Belajar
32
Tabel 4.1
Perbandingan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas
38
Kontrol
Tabel 4.2
Perbandingan nilai postest kelas eksperimen dan kelas
39
Kontrol
Tabel 4.3
Uji normalitas data dengan Uji Liliefors
41
Tabel 4.4
Uji Homogenitas Varians
41
Tabel 4.5
Uji Hipotesis
42
Tabel 4.6
Aktivitas Belajar siswa
43
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1
1
4
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Defenisi Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5 Beberapa Tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
2.1.7 Media Pembelajaran
2.1.8 Media Animasi
2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional
2.2
Materi Termodinamika
2.2.1 Sistem Termodinamika
2.2.2 Pengertian Energi Dalam
2.2.3 Formulasi Usaha, Kalor dan Energi Dalam
2.2.4 Proses-proses Termodinamika Gas
2.2.5 Hukum I Termodinamika
2.2.6 Kapasitas Kalor Gas
2.2.7 Hukum II Termodinamika
2.2.8 Mesin Carnot
6
6
6
7
9
11
12
13
15
15
16
17
17
18
19
20
24
24
26
26
vii
2.2.9
2.3.
2.4.
Mesin Pendingin
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
27
29
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Metode Penelitian
3.5
Instrumen Penelitian
3.6
Prosedur Penelitian
3.7
Analisis Data
3.7.1 Uji Normalitas
3.7.2 Uji Homogenitas
3.7.3 Uji Hipotesis
31
31
31
31
31
32
33
34
34
35
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi data penelitian
4.1.2 Analisis data
4.2
Pembahasan
38
38
38
40
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
47
47
47
DAFTAR PUSTAKA
49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Grafik Proses Isokhorik
21
Gambar 2.2
Grafik Proses Isotermik
22
Gambar 2.3
Grafik Proses Isobarik
23
Gambar 2.4
Grafik Proses Adiabatik
23
Gambar 2.5
Siklus Carnot
26
Gambar 4.1
Diagram perbandingan nilai pretest kelas eksperimen
40
Dan kelas kontrol
Gambar 4.2
Diagram perbandingan nilai postes pada kelas eksperimen 40
Dan kelas kontrol
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
51
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa
86
Lampiran 3
Instrumen Penelitian
94
Lampiran 4
Tes Hasil Belajar
106
Lampiran 5
Tabulasi hasil jawaban pretest siswa kelas eksperimen
111
Lampiran 6
Tabulasi hasil jawaban postest siswa kelas eksperimen
112
Lampiran 7
Tabulasi hasil jawaban pretest siswa kelas kontrol
113
Lampiran 8
Tabulasi hasil jawaban postest siswa kelas kontrol
114
Lampiran 9
Data hasil belajar siswa pada model pembelajaran
115
kooperatif tipe jigsaw (kelas eksperimen)
Lampiran 10 Data hasil belajar siswa pada model pembelajaran
117
konvensional(kelas kontrol)
Lampiran 11 Perhitungan rata-rata dan standard deviasi data pretest
119
dan postest pada kelas eksperimen
Lampiran 12 Perhitungan rata-rata dan standard deviasi data pretest
120
dan postest pada kelas kontrol
Lampiran 13 Uji Normalitas data
121
Lampiran 14 Uji homogenitas data pretest dan postest
125
Lampiran 15 Uji Hipotesis
127
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
131
Lampiran 17 Kriteria Penilaian Observasi aktivitas siswa
133
Lampiran 18 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kelompok
135
Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian
142
Lampiran 20 Tabel Liliefors
147
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia, dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas
pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya
manusia kearah positif baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di kelas.
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sebaliknya jika
kemampuan sumber daya manusia rendah, maka manusia tidak akan mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
akhir-akhir ini.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah
dalam melakukan inovasi seperti perubahan kurikulum, penataan guru dan dosen,
memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode, model, dan
pendekatan mengajar, juga pelaksanaan penelitian. Kesemuanya dilakukan dalam
upaya untuk memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yang
pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa (Turnip, 2007).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 7
Medan dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi fisika bahwa
hasil ulangan harian fisika belum memuaskan, dimana nilai rata-rata siswa hanya
berkisar antara 40-50. Jika dilihat dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 70 yang ditetapkan oleh sekolah untuk menyatakan siswa tuntas dalam
belajar fisika, hanya 1-5 orang saja yang mampu mencapai nilai tersebut. Ketika
diwawancara lebih lanjut, ternyata setiap nilai siswa yang dilaporkan merupakan
1
2
penilaian tugas pribadi, kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Berdasarkan uraian di
atas, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran fisika masih
tergolong rendah. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen
angket yang disebarkan kepada 40 siswa diperoleh bahwa 62,86 %
siswa
mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28,57 % siswa mengatakan fisika
tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 8,57 % siswa mengatakan
fisika
menarik dan menyenangkan.
Rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan hasil wawancara guru fisika
tersebut disebabkan oleh: (1) Model pembelajaran fisika kurang bervariasi (model
konvensional), dimana proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru
(teacher centered), dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan dan
penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru tidak disesuaikan
berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2) Guru jarang sekali
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintraksi dengan teman sejawat
atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pengetahuan siswa yang
menyebabkan mereka menjadi pasif dan sulit untuk memahami dan menguasai
materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif
sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran
tersebut salah satunya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa agar mampu
berpikir dan
bekerja secara kelompok, berdiskusi untuk memecahkan suatu
permasalahan dan selanjutnya bertanggung jawab untuk melaporkan jawabannya
kepada anggota kelompok yang lain.
Ada beberapa tipe yang dapat diterapkan dalam model pembelajaran
kooperatif, antara lain: 1) Student Team Achievement Divisions (STAD); 2)
Jigsaw; 3) Group investigation (GI); dan 4) Struktural yang meliputi Think Pair
Share (TPS), dan Numbered Head Together (NHT). Dalam penelitian ini peneliti
menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw.
3
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa saling
membantu dan termotivasi menguasai ketrampilan yang diberikan oleh guru.
Dalam model pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota kelompok bertanggung
jawab atas penugasan bagian dari materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Kelebihan
dari model ini adalah pada saat kelompok diskusi siswa lebih terpimpin karena
masing-masing siswa sudah mempunyai materi untuk ditanggung jawabi masingmasing, siswa lebih aktif dan bertanggung jawab, lebih menguasai permasalahan
karena masing-masing siswa terlibat. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
baik, model pembelajaran ini disertai dengan media animasi guna memudahkan
siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Penelitian
mengenai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah pernah diteliti oleh peneliti
sebelumnya. Peneliti sebelumnya Andar Saragih (2008) dan Vivianti Sirait (2011)
, hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa, tetapi
masih terdapat kelemahan-kelemahan antara lain: (1) Teknik pengelompokan
yang dilakukan berdasarkan absensi sehingga dapat memungkinkan dalam
kelompok
hanya
berkemampuan
terdiri
tinggi
dari
siswa
dalam satu
yang
berkemampuan
rendah
kelompok sehingga kelompok
dan
yang
berkemampuan rendah jauh ketinggalan dari pada kelompok lainnya dan dapat
memungkinkan siswa malas belajar. (2) Penyampaian materi pelajaran oleh
anggota kelompok ahli kepada kelompok asal kurang efektif. Dimana kelompok
ahli masih canggung saat menjelaskan materi pelajaran kepada anggota kelompok
asal. Dalam menyampaikan materi pelajaran mereka masih bergantung kepada
teks dan kurangnya rasa percaya diri karena mereka beranggapan belum mampu
untuk menyampaikan materi pelajaran.
Upaya yang akan dilakukan adalah teknik pengelompokan dilakukan
berdasarkan keheterogenan nilai pretes siswa, sehingga anggota kelompok terdiri
dari berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Disamping itu juga akan
diberikan pelatihan-pelatihan, sehingga siswa mampu untuk menjelaskan materi
dengan
menggunakan
kata-kata
mereka
sendiri.
Proses
pembelajaran
4
menggunakan media, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar yang nantinya
akan menimbulkan keaktifan mereka dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian diberi judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Menggunakan
Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Termodinamika Kelas
XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
2) Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
3) Kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru.
4) Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw untuk kelas eksperimen dan model konvensional
untuk kelas kontrol pada materi Termodinamika.
2) Objek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif
tipe Jigsaw menggunakan animasi pada materi Termodinamika di kelas XI
semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013?
5
2) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional pada materi Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA
Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013?
3) Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi
Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan animasi pada
materi Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013.
2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan
model pembelajaran konvensional pada materi Termodinamika di kelas XI
semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013.
3) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model kooperatif tipe Jigsaw
menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi
Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini, diantaranya:
1) Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam
mengajar fisika di masa yang akan datang.
2) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan
model pembelajaran tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
3) Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya
mengenai model pembelajaran.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi Termodinamika yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan animasi
memiliki nilai rata-rata 73,2.
2. Hasil belajar siswa pada materi Termodinamika yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 66,8.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa t hitung > t tabel (2,782 >
1,994) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan
dengan
model
pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Jigsaw
menggunakan animasi dan model pembelajaran konvensional pada materi
Termodinamika di Kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan
T.P.
2012/2013, dengan kata lain bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw menggunakan animasi memberikan pengaruh yang signifikan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw :
1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya
diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe Jigsaw tidak
semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika salah
satu kelompok dipanggil oleh guru.
2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui
kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang
efektif di dalam kelas.
47
48
3. Diharapkan
lebih
memperhatikan
penggunaan
waktu
di
dalam
pembelajaran untuk setiap fase dalam Jigsaw karena pada kooperatif tipe
Jigsaw memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa
mempresentase hasil diskusi.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Intisari Fisika. Penerbit Pustaka Sandro Jaya, Jakarta.
Abdurahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Bueche, F.J., (1998), Teori dan Soal-soal Fisika, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dahar, R.W., (1988), Teori-teori Belajar, Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Hamalik, O., (2009), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara
Isjoni., (2009). Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Kanginan, M. (2007). Fisika untuk sma kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Lie, A., (2008). Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning Di
Ruang Kelas, Penerbit PT,Grasindo, Jakarta.
Prasodjo, B., (2005). Teori dan Aplikasi Fisika, Penerbit Yudhistira, Bogor.
Ruwanto, B., (2004). Asas-Asas Fisika 2b. Jakarta : Yudhistira.
Sanjaya, W., (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Prenada Media: Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik
Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana
50
Slameto., (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E., (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Penerbit
Nusa Media : Bandung
Sudjana., (2005). Evaluasi Statistika. Tarsito, Bandung.
Sukardi., (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono., (2004). Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar,
Surabaya.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Turnip, B., (2007), Penerapan model pembelajaran kooperatif Think-pair-share
pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP,
Jurnal pendidikan matematika dan sains ISSN: 1907-7157.
MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI TERMODINAMIKADIKELAS XI
SMA NEGERI 7MEDAN
T.P. 2012/2013
Oleh :
Elisabeth Hutasoit
NIM. 409121022
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Termodinamika Di Kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013” disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, Bapak Prof. Dr. M.B. Harahap, M.S., dan Dr.
Derlina, M.Si, selaku Dosen penguji yang telah memberikan saran-saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga kepada Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran- saran dalam
perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs.
H.Muhammad Daud, MM., selaku kepala SMA Negeri 7 Medan, serta bapak dan
ibu guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut yang telah membantu
penulis selama proses penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih
kepada ayahanda Gr. T.J. Hutasoit dan ibunda L. Sianipar atas dukungan doa dan
semangat yang luar biasa kepada penulis,Terima kasih juga untuk abangku, Daniel
Hutasoit, dan adikku, Naomi Hutasoit, Nissi Hutasoit yang selalu menyemangati
dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih terkhusus kepada Andri W.
Manalu yang telah membantu pemikiran dan tenaga kepada penulis.Terima kasih
v
juga kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2009 khususnya Merta
Simbolon, Shinta Sonia Gultom atas kebersamaannya dalam suka dan duka dalam
menyelesaikan program studi pendidikan fisika selama 4 tahun serta teman-teman
semua yang tidak disebutkan namanya satu persatu disini yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah pendidikan.
Medan, 05 Juli 2013
Penulis,
Elisabeth Hutasoit
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tahapan pembelajaran kooperatif
11
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
32
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pengumpul Hasil Belajar
32
Tabel 4.1
Perbandingan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas
38
Kontrol
Tabel 4.2
Perbandingan nilai postest kelas eksperimen dan kelas
39
Kontrol
Tabel 4.3
Uji normalitas data dengan Uji Liliefors
41
Tabel 4.4
Uji Homogenitas Varians
41
Tabel 4.5
Uji Hipotesis
42
Tabel 4.6
Aktivitas Belajar siswa
43
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1
1
4
4
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Defenisi Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5 Beberapa Tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
2.1.7 Media Pembelajaran
2.1.8 Media Animasi
2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional
2.2
Materi Termodinamika
2.2.1 Sistem Termodinamika
2.2.2 Pengertian Energi Dalam
2.2.3 Formulasi Usaha, Kalor dan Energi Dalam
2.2.4 Proses-proses Termodinamika Gas
2.2.5 Hukum I Termodinamika
2.2.6 Kapasitas Kalor Gas
2.2.7 Hukum II Termodinamika
2.2.8 Mesin Carnot
6
6
6
7
9
11
12
13
15
15
16
17
17
18
19
20
24
24
26
26
vii
2.2.9
2.3.
2.4.
Mesin Pendingin
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
27
29
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Metode Penelitian
3.5
Instrumen Penelitian
3.6
Prosedur Penelitian
3.7
Analisis Data
3.7.1 Uji Normalitas
3.7.2 Uji Homogenitas
3.7.3 Uji Hipotesis
31
31
31
31
31
32
33
34
34
35
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi data penelitian
4.1.2 Analisis data
4.2
Pembahasan
38
38
38
40
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
47
47
47
DAFTAR PUSTAKA
49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Grafik Proses Isokhorik
21
Gambar 2.2
Grafik Proses Isotermik
22
Gambar 2.3
Grafik Proses Isobarik
23
Gambar 2.4
Grafik Proses Adiabatik
23
Gambar 2.5
Siklus Carnot
26
Gambar 4.1
Diagram perbandingan nilai pretest kelas eksperimen
40
Dan kelas kontrol
Gambar 4.2
Diagram perbandingan nilai postes pada kelas eksperimen 40
Dan kelas kontrol
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
51
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa
86
Lampiran 3
Instrumen Penelitian
94
Lampiran 4
Tes Hasil Belajar
106
Lampiran 5
Tabulasi hasil jawaban pretest siswa kelas eksperimen
111
Lampiran 6
Tabulasi hasil jawaban postest siswa kelas eksperimen
112
Lampiran 7
Tabulasi hasil jawaban pretest siswa kelas kontrol
113
Lampiran 8
Tabulasi hasil jawaban postest siswa kelas kontrol
114
Lampiran 9
Data hasil belajar siswa pada model pembelajaran
115
kooperatif tipe jigsaw (kelas eksperimen)
Lampiran 10 Data hasil belajar siswa pada model pembelajaran
117
konvensional(kelas kontrol)
Lampiran 11 Perhitungan rata-rata dan standard deviasi data pretest
119
dan postest pada kelas eksperimen
Lampiran 12 Perhitungan rata-rata dan standard deviasi data pretest
120
dan postest pada kelas kontrol
Lampiran 13 Uji Normalitas data
121
Lampiran 14 Uji homogenitas data pretest dan postest
125
Lampiran 15 Uji Hipotesis
127
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
131
Lampiran 17 Kriteria Penilaian Observasi aktivitas siswa
133
Lampiran 18 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kelompok
135
Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian
142
Lampiran 20 Tabel Liliefors
147
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia, dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas
pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya
manusia kearah positif baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di kelas.
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sebaliknya jika
kemampuan sumber daya manusia rendah, maka manusia tidak akan mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
akhir-akhir ini.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah
dalam melakukan inovasi seperti perubahan kurikulum, penataan guru dan dosen,
memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode, model, dan
pendekatan mengajar, juga pelaksanaan penelitian. Kesemuanya dilakukan dalam
upaya untuk memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yang
pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa (Turnip, 2007).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 7
Medan dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi fisika bahwa
hasil ulangan harian fisika belum memuaskan, dimana nilai rata-rata siswa hanya
berkisar antara 40-50. Jika dilihat dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 70 yang ditetapkan oleh sekolah untuk menyatakan siswa tuntas dalam
belajar fisika, hanya 1-5 orang saja yang mampu mencapai nilai tersebut. Ketika
diwawancara lebih lanjut, ternyata setiap nilai siswa yang dilaporkan merupakan
1
2
penilaian tugas pribadi, kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Berdasarkan uraian di
atas, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran fisika masih
tergolong rendah. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen
angket yang disebarkan kepada 40 siswa diperoleh bahwa 62,86 %
siswa
mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28,57 % siswa mengatakan fisika
tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 8,57 % siswa mengatakan
fisika
menarik dan menyenangkan.
Rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan hasil wawancara guru fisika
tersebut disebabkan oleh: (1) Model pembelajaran fisika kurang bervariasi (model
konvensional), dimana proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru
(teacher centered), dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan dan
penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru tidak disesuaikan
berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2) Guru jarang sekali
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintraksi dengan teman sejawat
atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pengetahuan siswa yang
menyebabkan mereka menjadi pasif dan sulit untuk memahami dan menguasai
materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif
sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran
tersebut salah satunya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa agar mampu
berpikir dan
bekerja secara kelompok, berdiskusi untuk memecahkan suatu
permasalahan dan selanjutnya bertanggung jawab untuk melaporkan jawabannya
kepada anggota kelompok yang lain.
Ada beberapa tipe yang dapat diterapkan dalam model pembelajaran
kooperatif, antara lain: 1) Student Team Achievement Divisions (STAD); 2)
Jigsaw; 3) Group investigation (GI); dan 4) Struktural yang meliputi Think Pair
Share (TPS), dan Numbered Head Together (NHT). Dalam penelitian ini peneliti
menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw.
3
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa saling
membantu dan termotivasi menguasai ketrampilan yang diberikan oleh guru.
Dalam model pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota kelompok bertanggung
jawab atas penugasan bagian dari materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Kelebihan
dari model ini adalah pada saat kelompok diskusi siswa lebih terpimpin karena
masing-masing siswa sudah mempunyai materi untuk ditanggung jawabi masingmasing, siswa lebih aktif dan bertanggung jawab, lebih menguasai permasalahan
karena masing-masing siswa terlibat. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
baik, model pembelajaran ini disertai dengan media animasi guna memudahkan
siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Penelitian
mengenai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah pernah diteliti oleh peneliti
sebelumnya. Peneliti sebelumnya Andar Saragih (2008) dan Vivianti Sirait (2011)
, hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa, tetapi
masih terdapat kelemahan-kelemahan antara lain: (1) Teknik pengelompokan
yang dilakukan berdasarkan absensi sehingga dapat memungkinkan dalam
kelompok
hanya
berkemampuan
terdiri
tinggi
dari
siswa
dalam satu
yang
berkemampuan
rendah
kelompok sehingga kelompok
dan
yang
berkemampuan rendah jauh ketinggalan dari pada kelompok lainnya dan dapat
memungkinkan siswa malas belajar. (2) Penyampaian materi pelajaran oleh
anggota kelompok ahli kepada kelompok asal kurang efektif. Dimana kelompok
ahli masih canggung saat menjelaskan materi pelajaran kepada anggota kelompok
asal. Dalam menyampaikan materi pelajaran mereka masih bergantung kepada
teks dan kurangnya rasa percaya diri karena mereka beranggapan belum mampu
untuk menyampaikan materi pelajaran.
Upaya yang akan dilakukan adalah teknik pengelompokan dilakukan
berdasarkan keheterogenan nilai pretes siswa, sehingga anggota kelompok terdiri
dari berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Disamping itu juga akan
diberikan pelatihan-pelatihan, sehingga siswa mampu untuk menjelaskan materi
dengan
menggunakan
kata-kata
mereka
sendiri.
Proses
pembelajaran
4
menggunakan media, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar yang nantinya
akan menimbulkan keaktifan mereka dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian diberi judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Menggunakan
Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Termodinamika Kelas
XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
2) Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
3) Kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru.
4) Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw untuk kelas eksperimen dan model konvensional
untuk kelas kontrol pada materi Termodinamika.
2) Objek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif
tipe Jigsaw menggunakan animasi pada materi Termodinamika di kelas XI
semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013?
5
2) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional pada materi Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA
Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013?
3) Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi
Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan animasi pada
materi Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013.
2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan
model pembelajaran konvensional pada materi Termodinamika di kelas XI
semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013.
3) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model kooperatif tipe Jigsaw
menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi
Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.
2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini, diantaranya:
1) Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam
mengajar fisika di masa yang akan datang.
2) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan
model pembelajaran tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
3) Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya
mengenai model pembelajaran.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi Termodinamika yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan animasi
memiliki nilai rata-rata 73,2.
2. Hasil belajar siswa pada materi Termodinamika yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 66,8.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa t hitung > t tabel (2,782 >
1,994) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan
dengan
model
pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Jigsaw
menggunakan animasi dan model pembelajaran konvensional pada materi
Termodinamika di Kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan
T.P.
2012/2013, dengan kata lain bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw menggunakan animasi memberikan pengaruh yang signifikan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw :
1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya
diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe Jigsaw tidak
semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika salah
satu kelompok dipanggil oleh guru.
2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui
kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang
efektif di dalam kelas.
47
48
3. Diharapkan
lebih
memperhatikan
penggunaan
waktu
di
dalam
pembelajaran untuk setiap fase dalam Jigsaw karena pada kooperatif tipe
Jigsaw memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa
mempresentase hasil diskusi.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Intisari Fisika. Penerbit Pustaka Sandro Jaya, Jakarta.
Abdurahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Bueche, F.J., (1998), Teori dan Soal-soal Fisika, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dahar, R.W., (1988), Teori-teori Belajar, Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Hamalik, O., (2009), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara
Isjoni., (2009). Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Kanginan, M. (2007). Fisika untuk sma kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Lie, A., (2008). Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning Di
Ruang Kelas, Penerbit PT,Grasindo, Jakarta.
Prasodjo, B., (2005). Teori dan Aplikasi Fisika, Penerbit Yudhistira, Bogor.
Ruwanto, B., (2004). Asas-Asas Fisika 2b. Jakarta : Yudhistira.
Sanjaya, W., (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Prenada Media: Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik
Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana
50
Slameto., (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E., (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Penerbit
Nusa Media : Bandung
Sudjana., (2005). Evaluasi Statistika. Tarsito, Bandung.
Sukardi., (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono., (2004). Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar,
Surabaya.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Turnip, B., (2007), Penerapan model pembelajaran kooperatif Think-pair-share
pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP,
Jurnal pendidikan matematika dan sains ISSN: 1907-7157.