Selanjutnya

REPUBLIK INDONESIA

AMANDEMENTERHADAPPENGATURAN
ANTARA
KEMENTERIAN NEGARA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
REPUBLIK INDONESIA
DAN
ADMINISTRASI PARIWISATANASIONAL
REPUBLIK RAKYAT CIDNA
TENTANG
REN CANA PELAKSANAAN PERJALANAN WISAT A LUAR NEGERI
WARGA NEGARA REPUBLIK RAKYAT CHINA KE REPUBLIK INDONESIA
SESUAI DENGAN Pengaturan antara Kementerian Negara Kebudayaan dan
Pariwisata Republik Indonesia dan Administrasi Pariwisata Nasional Republik Rakyat
China Tentang Rencana Pelaksanaan Perjalanan Wisata Luru· Negeri Warga Negru·a
Republik Rakyat China ke Republik Indonesia (selanjutnya disebut "Pengaturan 2001"),
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (selanjutnya disebut Kementerian
Parekraf) dan Administrasi Pai·iwisata Nasional Republik Rakyat Tiongkok (selanjutnya
disebut APN RRT) (keduanya secara bersama selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak")
setuju untuk rnelakukan Amandemen atas Pengaturan 2001 sebagai berikut :


Pasal 1
Pasal 1 dari Pengatura:t1 2001 diarnandemen sebagai berikut:
"I) APN RRT wajib menunjuk biro peijalanan di Tiongkok (selanjutnya disebut
"biro-biro perjalanan wisata Tiongkok yang ditunjuk") yang beroperasi menurut
huk.urn dan perundang-undangan yang berlaku di Tiongkok, dan disahkan oleh
APN RRT untuk beroperasi dan menyelenggarakan perjalanan wisata luar negeri
secara berkelompok warga negara Tiongkok ke Republik Indonesia.
2) Kementerian Parekraf wajib menunjuk atau merekomendasikan biro-biro
pe1jalanan di Indonesia (selanjutnya disebut "biro pe1jalanan wisata Indonesia
yang ditunjuk") yang beroperasi menurut hukum dan peraturan perundangundangan Indonesia dan yang memenuhi kriteria untuk. beroperasi dan
menyelenggarakan perjalanan wisata luar negeri secara berkelompok warga
negru·a Tiongkok ke Republik Indonesia.
3) Para Pihak wajib memberitahu satu sama lain, secara tertulis, daftar biro
perjala:t1an yang ditunjuk atau direkomendasikan, yang meliputi nama
perusahaan, alarnat, nomor telepon, nomor faksimili, alarnat email dan nama
kontak, dsb. Dalam hal te1jacti perubahan dalarn daftar salah satu Pihak, Pihak
1

yang membuat perubahan hams memberikan informasi kepada Pihak lainnya
atas perubahan tersebut secara tertulis setiap semester.

4) Biro perjalanan wisata yang terdapat dalam daftar salab satu Pihak berhak untuk
memilih sendiri mitra bisnisnya dari daftar Pihak lainnya, untuk dapat
menandatangani kontrak dengan rnitra bisnis terse but."

Pasal 2
Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 4 dari Pengaturan 2001 dihapus dan diganti dengan Pasal 2
yang baru sebagai berikut :
"1) Hak-hak warga negara Tiongkok yang melakukan perjalanan wisata ke
Indonesia secara berkelompok sebagaimana disebutkan dalam paket wisata yang
ditawarkan oleh biro pe1jalanan wisata Tiongkok yang ditunjuk dilindungi oleh
hukum dan peraturan perundang-undangan terkait di Indonesia dan Tiongkok.
Dalam hal pelanggaran hukum dan perundang-undangan Indonesia dan/atau
Tiongkok oleh biro perjalanan wisata yang ditunjuk, biro perjalanan wisata
Tiongkok yang ditunjuk yang melanggar tersebut tunduk pada hukum dan
peraturan di Tiongkok dan Kementerian Parekraf berhak memberikan sanksi
kepada biro perjalanan Indonesia yang ditunjuk yang melanggar sesuai dengan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2) Biro-biro pe1jalanan wisata Indonesia yang ditunjuk wajib memberikan
informasi mengenai atraksi wisata, kondisi perjalanan, instruksi keamanan,
pelayanan-pelayanan penting bagi warga Negara Tiongkok dan biayanya, kantor

polisi, rurnah sakit dan informasi-informasi lain yang dibutubkan dalam Bahasa
Indonesia dan Mandarin. Kementerian Parekraf wajib menyediakan nomor
hotline dan e-mail yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat untuk wisatawan
Tiongkok yang melakukan perjalanan wisata luar negeri secara berkelompok.
3) Biro-biro pe1jalanan wisata Indonesia yang ditunjuk wajib membantu biro-biro
petjalanan wisata Tiongkok yang ditunjuk untuk mengetahui peraturan hukum di
Indonesia agar mereka dapat rnematuhi peraturan hukum Indonesia tersebut."

Pasal 3
Pasal 5 dari Pengaturan 200 I diamandemen sebagai berikut :
"I) Warga negara Tiongkok yang melakukan perjalanan wisata secara berkelompok
harus berangkat dari dan kembali ke wilayah Tiongkok dan masuk atau keluar
wilayah Indonesia dalam kelompok yang sama. Biro-biro perjalanan wisata
Tiongkok yang ditunjuk harus menyediakan tour leader untuk setiap kelompok.
2) Biro-biro perjalanan wisata Indonesia yang ditunjuk harus menetapkan pemandu
wisata Indonesia untuk setiap kelompok, yang akan membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh warga negara Tiongkok yang melakukan perjalanan
wisata secara berkelompok selama perjalanan di Republik Indonesia, melalui
konsultasi bersama dengan tour Leader Tiongkok."


Pasal 4
Pasal 6 dari Pengaturan 2001 diamandemen sebagai berikut :
2

"l) Setiap biro perjalanan wisata Tiongkok yang ditunjuk harus menunjuk sebanyakbanyaknya 5 kurir yang memiliki kartu identitas yang dikeluarkan oleh APN
RRT sebagai kurir resmi untuk mengajukan permohonan visa bagi wisatawan
Tiongkok yang melakukan perjalanan wisata secara berkelompok. APN RRT
wajib menyediakan infonnasi terkait kurir resmi dari masing-masing biro
perjalanan wisata yang ditunjuk kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di
Tiongkok.
2) Permohonan visa untuk anggota kelompok wisatawan Tiongkok diajukan
dengan dokumen-dokumen berikut: surat resmi yang ditandatangani oleh
perwakilan resmi dari biro perjalanan wisata yang ditunjuk, daftar nama
kelompok wisata, formulir aplikasi visa yang telah diisi oleh seluruh anggota
kelompok wisata, pasfoto pemohon visa dan paspor yang masih berlaku minimal
untuk 6 bulan, dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan sesuai ketentuan
hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Rcpublik Indonesia.
3) Aplikasi visa para anggota kelompok wisatawan Tiongkok wajib diproses di
Kedutaan Besar atau Konsulat-konsulat Jenderal Republik Indonesia di
Tiongkok. Penerbitan visa dari anggota kelompok wisatawan Tiongkok

dilakukan sesuai dengan peraturan hukum dan perundang-undangan Indonesia."

Pasal 5
Pasal 7 dari Pengaturan 2001 dihapus.

Pasal 6
Pasal 8 dari Pengaturan 2001 diamandemen sebagai berikut:
"APN RRT dapat meminta kepada Kedutaan Besar atau Konsulat-konsulat
Jenderal Republik Indonesia di Tiongkok untuk tidak menerima permohonan
visa bagi kelompok-kelompok wisatawan Tiongkok ke Republik Indonesia oleh
biro petjalanan Tiongkok, unit atau individu selain dari biro-biro perjalanan
wisata Tiongkok yang telah ditunjuk. Kedutaan Besar atau Konsulat-konsulat
Jcndcral Republik Indonesia di Tiongkok wajib memproses permohonan visa
untuk warga negara Tiongkok yang akan pcrgi kc Indonesia sesuai dengan
peraturan hukum dan perundang-undangan Republik Indonesia."

Pasal 7
Pasal 9 dari Pengaturan 200 l diamandemen sebagai berikut :
.. 1) Untuk memastikan efektifitas operasional perjalanan wisata warga negara
Tiongkok ke Indonesia secara berkelompok, Para Pihak wajib bertukar informasi

dan data, dan bekerjasama erat untuk meningkatkan pengelolaan perjalanan
wisata warga negara Tiongkok ke Indonesia secara berkelompok.
2) Sebagai tindak lanjut dari ayat (1) di atas, Para Pihak menunjuk focal point
sebagai berikut :
a. Kementerian Parekraf menugaskan Direktorat Jenderal Pengembangan
Destinasi Pariwisata.
b. APN RRT menugaskan Departemen Ke1jasama Pemasaran dan
l nternasional.
3

3) Dalam hal terjadi perubahan focal point, Pihak yang membuat perubahan harus
memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis."
Pasal 8

Pasal 10 dan Pasal 11 dari Pengaturan 200 I dihapus.
Pasal 9

1. Pasal 14 dari Pengaturan 2001 diamandemen sebagai berikut :
''l) Pengaturan 2001 akan tetap berlaku untuk jangka waktu 3 tahun sejak tanggal
penandatanganan Amandemen ini. Pengaturan 2001 akan diperpanjang secara

otomatis untuk 2 tahun berturut-turut.
2) Salah satu pihak dapat mengakhiri Pengaturan 2001 dengan memberikan
pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri Pengaturan 2001, sembilan puluh (90)
hari sebelum tanggal pengakhiran yang dimaksudkan.
3) Pengakhiran dari Pengaturan 2001 tidak akan mempengaruhi penyelesaian
program-program dan proyek-proyek yang sedang berjalan berdasarkan
Pengaturan 2001.
2. Amendemen ini mulai berlaku paella tanggal penandatanganan dan harus dibaca
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pengaturan 2001. Keabsahan dari
Amendemen ini sama dengan Pengaturan 2001."

SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan dibawah, telah menandatangani Amendemen
lnI.

Dibuat dalam rangkap dua di Beijing pada tanggal 23 Maret 2012, masing-masing
dalam Bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris. Semua naskah memiliki kekuatan
hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, naskah Bahasa Inggris yang
berlaku.

UNTUK KEMENTERIAN

PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
R.EPUBLJK INDONESIA

UNTUK ADMINISTRASI
PARIWISATA NASIONAL
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

Signed

Signed

R.M. MARTY M. NATALEGAWA
MENTERI LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SHAOQIWEI
KEPALA ADMINISTRASI
PARIWISATA NASIONAL
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK


4

REPUBLIK INDONESIA

«」ョャセ@
wsieセヲNイZゥ@

AeZウエQセュb@

f.ll if! DNaセヲャ@

!E ieセュQf」ゥ@

*-=Fifi Pセ」ョャwsiejQ@
セmャAQゥ。Jᄏ@

bセヲQゥt@

ュセ]ッMKウイ\Dヲゥ@


セ@

f® SエQセZmcュD@

セヲ

i:f:l DNaセ@

f® ᄃQJセ}jァMtゥZヲャP@

p jャ`ヲゥsizュuQセmbGYク@

l-X Bfヲ。iセRPQ@

セゥNLUサwヲBIG@

pヲ ュ`セウZJ

。 セIヲェNサエ


£P@JJ") *aif!$ Naセ@

oo セB@
( l-X BfoセxjI@

セエク|ヲ@

u エセIJァ

セ 。@ セ@ セ@ セ}ヲャェ@

セ@

<

b@ ( ャMセ@ ""F

ix Bfッセ@

2001 セmQエtゥャdBf@

i:r 1.J")

:

セMエォ@

セエmMtjY@

2001

"-,
i=P 1.J i.lf セ@ セ@

:

ゥ]イᆴセJ}jァュDQᆬYLF@

• if! f® 0 セ@ ti1 ᄃQセjヲANャォᆬY@

fill f?fl *±") 71< ?11' セャ@ セr@ i:f:l セ@ 0 セ@
]L

セ ` セ セ

セ セュウCm

( ix ""F セB@ i:f:l 1.J
f PJJl@ fi SIIZ セ@ Jhl 1¥9 llk セ@ o
セ@ fj *±

l?fJ セ@

セ `ヲゥ

ウュ D@

セ@

セNァゥiG[エヲᄆ@

.

( ゥセ@

イセBep`ヲゥエᄆI@

ll