Maya Listanti F3108059

(1)

commit to user

DI KARANGANYAR

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi Tugas-Tugas dan persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Bisnis Internasional

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh : Maya Listanti

F3108059

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user ii

STUFFING PROCESS IN INDO VENEER UTAMA IN KARANGANYAR

MAYA LISTANTI F3108059

The purpose of this final project is to investigate the process of stuffing at an export company, barriers and strengths in the process of stuffing, the arrangement of goodsin the container system. The study was conducted at PT Indo Veneer Utama is one of

furniture company in Karanganyar. For decades PT Indo Veneer Utama has been in

the furniture industry export activity.

The method used is a case study that takes a certain object to be analyzed in depth with focuses on one issue. Primary data is data obtained directly from the object of research is by direct interviews with employees, staff, and leaders of PT. Indo Veneer Utama, and data in the form of documents relating to export and stuffing. While the data supporting secondary data obtained from other sources related to research such as books related to the problem under study.

The results can be concluded that the flow process of stuffing the PT Indo Veneer

Utama features 3 stages, namely the receipt of goods to the warehouse before

stuffing, the stuffing, the activities after stuffing. The process of stuffing the PT Indo Veneer Utama barriers in goods that are still in the arrangement of the manual with the estimates. PT Indo Veneer stuffing process has three main advantages, namely fastin the presentation, on time in the process, and utilize space. And the system of arrangement of goods in the container, PT Indo Veneer Utama has 6 possible positions of the goods in the container.

Advice can be given to PT Indo Veneer Utama, should conduct employee

performance management for stuffing activity at a given time with the addition of stafffor the smooth operation of stuffing. PT Indo Veneer Main should hold a proper training for

employees in the management software or an application for setting the

stuffing or the recruitment of new employees are familiar with the information system so that the level of accuracy, precision drafting stuff better and comfortable.


(3)

commit to user iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya Bisnis Internasional

Surakarta, Desember 2011

Pembimbing

1. Arif Rahman Hakim, SE

NIP. 310800001

Penguji

2. Nurul Istiqomah, SE, MSi NIP. 198006012005012021


(4)

commit to user iv

Telah disetujui dan diterima oleh Pembimbing Tugas Akhir Jurusan Bisnis Internasional Program Studi D III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Juli 2011 Pembimbing

Arif Rahman Hakim, SE NIP. 310800001


(5)

commit to user v

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Ayat Quran 39:10)

“Dalam hidup ini, jangan pernah lewatkan kesempatan untuk membuat & melihat orangtuamu tersenyum atas apa yg kamu lakukan” (Pepatah)

“Setiap ujian dan dugaan itu sebenarnya peluang untuk kita mendekatkan diri kepada Allah” (IslamSpeaks)

“Allah knows the desires of your heart and that’s why, have you ever received something wonderful that you didn't even ask for, that's Allah!” (IslamSpeaks)

Tugas kita bukan untuk berhasil,tapi untuk mencoba.Karena di dalam mencoba itulah kita belajar


(6)

commit to user vi

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk:

1. ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat dan

Hidayah-Nya

2. Kedua orang tuaku yang tercinta, terima kasih atas kerja kerasnya, dukungan, dan doanya memberikan banyak bekal untuk hidup kelak dikemudian hari

3. Kakakku Erry Farian, Elsa Lianti, Muh.Budi Santoso dan ponakanku yang cantik Alya dan Aleysha yang memberikan dukungan kepadaku dalam menggapai cita-cita

4. Keluarga besarku terima kasih atas segala doa dan bantuannya

5. Mas Taufik Akbar yang dengan sabar dan bijak selalu memberi nasehat dan dukungannya selama ini


(7)

commit to user vii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT dengan seluruh rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan pada kita semua, meskipun dengan kemampuan dan waktu yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Proses Stuffing Pada PT Indo Vneer Utama Di Karanganyar”. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini, khususnya kepada:

1. Bapak Arif Rahman Hakim,SE selaku pembimbing yang dengan sabar memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, dan bimbingan.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Hari Murti, M.Si selaku ketua program studi DIII Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Sudijono terima kasih bimbingan dan saran untuk penulisan Tugas Akhir ini. 5. Seluruh dosen yang mengajar di DIII Bisnis Internasional.

6. Seluruh staff dan karyawan Program DIII Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Direktur Utama PT Indo Veneer Utama yang telah berkenaan memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Umpi Purnama selaku staff personalia dan pembimbing umum.

9. Bapak Hartoyo, Bapak Naryo selaku kepala dan staff bagian gudang barang jadi pada PT Indo Veneer Utama.


(8)

commit to user viii

magang yang dengan baik telah memberikan kemudahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya.

11.Seluruh staff dan karyawan PT Indo Veneer Utama, terima kasih atas bantuan dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis.

12.Kedua orang tua tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa serta dukungannya baik materi dan rohani hingga Tugas Akhir ini selesai.

13.Kakakku Erry Farian, Elsa Lianti, Muh.Budi Santoso dan ponakanku yang cantik Alya dan Aleysha terima kasih atas semua dukungannya selama ini.

14.Keluarga besarku dari Solo dan Banjarmasin terima kasih atas doa dan segala bantuannya.

15.Mas Taufik Akbar yang dengan sabar dan bijak selalu memberi nasehat dan dukungannya dalam penyelesaian tugas akhir ini.

16.Teman-teman D3 Bisnis Internasional Angkatan 2008

17.Teman-temanku novi, mba’ yanti, koosma, mba’ warih, pepy, putri, puput, diva, voni, intan.

18.Untuk harapan, impian, dan cita-cita yang selalu menjadi motivasi dalam hidupku. 19.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

hingga penulisan Tugas Akhir ini selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.

Surakarta, Juli 2011 Penulis


(9)

commit to user ix

HALAMAN JUDUL………. i

ABSTRAKSI………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………... iii

HALAMAN PERSETUJUAN………... iv

MOTTO……….. v

HALAMAN PERSEMBAHAN………. vi

KATA PENGANTAR……… vii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR BAGAN………. xii

DAFTAR TABEL………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Perumusan Masalah……… 5

C. Tujuan Penelitian……… 5

D. Manfaat Penelitian………. 6


(10)

commit to user x

A. Pengertian Ekspor………. 10

B. Prosedur Ekspor……….... 11

C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perdagangan Internasional….. 14

D. Pemahaman Peti Kemas dan Ukurannya……….. 16

E. Jenis-jenis Peti Kemas……….. 17

F. Terminal Peti Kemas………. 20

G. Pola Pengapalan Peti Kemas……….... 21

H. Packing ………. 24

I. Stuffing………. 25

BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian………... 28

1. Sejarah Berdirinya PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar... 28

2. Lokasi Perusahaan……….... 29

3. Struktur Organisasi Perusahaan………...…. 30

4. Visi dan Misi Perusahaan……….. 36

5. Jenis Produk……….. 37

6. Proses produksi………... 38

7. Pemasaran………... 41

8. Volume penjualan………... 43

B. Pembahasan……… 44

1. Proses Stuffing Pada PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar……….. 44


(11)

commit to user xi

Utama Di Karanganyar………. 51

3. Sistem Penataan Barang Dalam Kontainer Yang Digunakan PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar……… 52

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan………. 56

B. Saran……… 57

DAFTAR PUSTAKA……….. 58


(12)

commit to user xii

2.1 Prosedur Ekspor……… 12

2.2 Jenis-jenis Petikemas………. 17

2.3 Pola Pengapalan FCL……… 22

2.4 Pola Pengapalan LCL……… 23

3.1 Struktur Organisasi PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar… 31 3.2 Proses Stuffing PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar……… 45

3.3 6 Kemungkinan Posisi Barang LavaDouble Ext Tables Di Dalam Kontainer……… 54


(13)

commit to user xiii

2.1 Ukuran Petikemas Menurut International Standart Organization

(ISO)……… 16


(14)

commit to user xiv

Surat Perintah Kerja

Request Shipment (E-mail)

Sales Contract Invoice Packing List

Pemberitahuan Ekspor Barang Persetujuan Ekspor

Certificate of Origin Delivery Order Shipping Instruction

Surat Expedisi

Draft Bill of Lading

Surat Pengantar Barang.

Fumigation Certificate Gas Clearance Certificate

Kitir


(15)

commit to user

PROSES STUFFING PADA PT INDO VENEER UTAMA DI KARANGANYAR

MAYA LISTANTI F3108059

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses stuffing pada suatu perusahaan ekspor, hambatan dan kelebihan dalam proses stuffing, sistem penataan barang dalam kontainer. Penelitian dilakukan di PT Indo Veneer Utama yang merupakan salah satu perusahaan furniture di Karanganyar. Selama puluhan tahun PT Indo Veneer Utama telah berkecimpung dalam kegiatan ekspor industri furniture.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan mengfokuskan pada satu masalah. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian yaitu dengan wawancara langsung dengan karyawan, staf, dan pimpinan PT. Indo Veneer Utama, dan data berupa dokumen-dokumen berkaitan dengan ekspor dan stuffing. Sedangkan data sekunder data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian seperti buku-buku berkaitan masalah yang diteliti.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alur proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama memiliki 3 tahap, yaitu proses penerimaan barang ke gudang sebelum stuffing, proses stuffing, kegiatan setelah stuffing. Proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama memiliki hambatan dalam penataan barang yang masih manual dengan perkiraan. Proses stuffing PT Indo Veneer Utama memiliki 3 kelebihan, yakni cepat dalam penyajian, tepat waktu dalam proses, dan memanfaatkan space. Dan dalam sistem penataan barang-barang di dalam kontainer, PT Indo Veneer Utama memiliki 6 kemungkinan posisi barang di dalam kontainer.

Saran yang dapat diberikan untuk PT Indo Veneer Utama, hendaknya melakukan pengelolaan kinerja karyawan untuk kegiatan stuffing pada saat tertentu dengan penambahan karyawan untuk kelancaran kegiatan stuffing. Sebaiknya PT Indo Veneer Utama mengadakan pelatihan yang memadai bagi karyawan dalam pengelolaan software atau aplikasi untuk pengaturan stuffing atau dengan perekrutan karyawan baru yang mengenal baik dengan sistem informasi sehingga tingkat ketepatan, ketelitian penyusunan barang-barang semakin baik dan nyaman.


(16)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan global dewasa ini semakin berkembang dan dinamis yang ditandai oleh semakin kerasnya persaingan dalam menembus pasar baik skala tingkat nasional maupun internasional. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, suatu negara tidak akan lepas dari perdagangan internasional. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara karenanya masalah impor maupun ekspor tidak lagi terbatas menjadi masalah importir maupun eksportir tapi telah menjadi masalah pemerintah dan masyarakat umum (MS, Amir, 2000, Ekspor Impor Teori da n Penera pa nnya, Penerbit PPM, Jakarta).

Transaksi perdagangan internasional atau yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda (Hutabarat, Roselyne, 1996, Tra nsa ksi

Ekspor Impor, Penerbit Erlangga, Jakarta). Dan PT Indo Veneer Utama adalah

salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor furniture yang ada di Karanganyar.

Kegiatan ekspor memiliki nilai ekonomi yang sangat penting, baik bagi perusahaan maupun pemerintah suatu negara. Bagi perusahaan,kegiatan ekspor


(17)

commit to user

dapat memberikan ataupun memaksimalkan laba perusahaan dalam jangka panjang maupun perluasan pangsa pasar untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas perusahaan. Transaksi ekspor akan membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran di suatu negara. Sedangkan manfaat ekspor bagi negara adalah peningkatan pendapatan nasional serta pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan ekspor melibatkan penjual dan pembeli terpisah satu sama lainnya, baik secara geografis maupun oleh batas kenegaraan. Kedua belah pihak pembeli dan penjual harus mengindahkan dan menyelesaikan sepenuhnya peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara masing-masing dalam bidang yang menyangkut perdagangan luar negeri.

Pihak penjual/eksportir akan berusaha memenuhi kewajibannya untuk mengirimkan dan melakukan penyerahan barang kepada pembeli/importir dan menerima haknya atas pembayaran dari barang yang diserahkan itu. Demikian juga pembeli/importir memenuhi kewajiban untuk melunasi pembayaran barang yang dibelinyadan menerima barang itu sebaik-baiknya.

Sehubungan dengan hal itu, beberapa tahun belakangan ini volume

perdagangan Indonesia semakin meningkat sehingga memerlukan perusahaan jasa angkutan yang betul-betul dapat menunjang kegiatan ekspor komoditi Indonesia ke luar negeri.

Seperti halnya PT. Indo Veneer Utama juga berusaha memenuhi kewajibannya melakukan pengiriman barang menggunakan kontainer dari


(18)

commit to user

perusahaan jasa angkutan yang baik kepada pembeli dengan keadaan yang baik dan menerima haknya atas pembayaran dari barang yang diserahkan. Dan hal yang paling utama dalam pengiriman menggunakan kontainer dengan kondisi barang yang baik dapat ditinjau dari proses Stuffing yang tepat dan benar.

Stuffing adalah kegiatan muat barang ke dalam kontainer.

Proses Stuffing dimulai dari pengeluaran barang dari gudang barang jadi dan dimuat ke dalam kontainer. Dalam operasional gudang barang jadi salah satunya mengatur, mengawasi, dan melaksanakan Stuffing ke dalam container. Memaksimalkan pengisian kontainer dengan benar, efektif dan efisien. Masing-masing perusahaan memiliki cara Stuffing yang paling sesuai.

PT Indo Veneer Utama adalah salah satu perusahaan ekspor furmiture yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Berdiri pada tahun 1975, PT Indo Veneer Utama memproduksi dan menjual bermacam-macam produk seperti

ga rden furniture, solid doors, dan indoor furniture. Proses produksi

menggunakan bahan baku yang berkualitas bermutu tinggi, bahan baku kayu yang bersertifikat COC FSC (Chain of Custody Forest Stewa rd Council) sertifikat kayu ramah lingkungan dan telah mengekspor produk-produknya ke beberapa negara antara lain Amerika, Rusia, Belanda, Austria, dan Australia.

Salah satu faktor penting dalam pengiriman barang adalah proses

Stuffing yang benar dan memaksimalkan tempat. Dalam proses pengiriman

barang dan dokumen pembayaran dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah ada walau terkadang menemukan kendala dalam prosesnya.


(19)

commit to user

Ketertarikan terhadap kinerja operasional gudang barang jadi terutama pada proses Stuffing yang cepat, tepat, dan manfaat sebagai motto operasional gudang barang jadi dengan mengedepankan kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama, menjadi pendorong untuk mengamati lebih jauh terhadap proses Stuffing

dalam operasional gudang barang jadi.

Maka berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan proses Stuffing dalam operasional gudang barang jadi pada PT Indo Veneer Utama dengan judul

“PROSES STUFFING PADA PT INDO VENEER UTAMA DI KARANGANYAR”


(20)

commit to user B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian itu dimaksudkan untuk menjadikan pedoman untuk melakukan penelitian secara cepat dan tepat sesuai dengan prinsip suatu penelitian ilmiah. Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka perumusan permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana proses stuffing yang diterapkan oleh PT. Indo Veneer Utama? 2. Apakah hambatan dan kelebihan dalam proses stuffing pada PT. Indo

Veneer Utama?

3. Bagaimana sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada PT. Indo Veneer Utama?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


(21)

commit to user

2. Mengetahui hambatan dan kelebihan proses stuffing pada PT. Indo Veneer Utama.

3. Mengetahui sistem penataan barang di dalam kontainer yang digunakan pada PT. Indo Veneer Utama.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi : 1. Perusahaan

Dapat dijadikan bahan referensi dan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui apakah ada proses stuffing yang lebih efektif dan efisien yang mungkin dapat dilaksanakan guna memperoleh hasil yang optimal.

2. Pemerintah

Pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang dapat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan transaksi perdagangan khususnya proses ekspor yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

3. Akademisi

Memberikan tambahan reverensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa Bisnis Internasional dalam menyusun Tugas Akhir dan sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

4. Masyarakat umum

Menambah pengetahuan kepada masyarakat secara umum tentang proses


(22)

commit to user E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data dan selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya dalam proses tersebut dapat berjalan dengan lancar serta hasil yang diperoleh ssecara maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan penelitian.

Metode ini terdiri dari :

1. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan secara langsung atau studi kasus terhadap obyek yang diteliti yang dianalisa secara mendalam dan memfokuskan pada suatu masalah yaitu proses stuffing pada PT. Indo Veneer Utama.

2. Jenis dan Pengumpulan Data a. Jenis Data

1) Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian yaitu dengan wawancara langsung dengan karyawan, staf, dan pimpinan PT. Indo Veneer Utama, dan data berupa dokumen-dokumen berkaitan dengan ekspor dan stuffing seperti :

a ) Sa les Contra ct

b) Invoice dan Pa cking List


(23)

commit to user

d) Surat Keterangan Asal

e) Delivery Order dan Shipping Instruction

f) Surat Expedisi

g) Dra ft Bill of La ding

h) Surat Pengantar Barang.

i) Fumigation Certificate

j) Ga s Clea ra nce Certificate

2) Data Sekunder

Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian seperti buku-buku berkaitan tentang ekspor dan stuffing.

b. Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan staf dan pimpinan bagian gudang barang jadi pada PT. Indo Veneer Utama .

2) Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau reverensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(24)

commit to user

3) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan PT. Indo Veneer Utama.


(25)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ekspor

Perdagangan luar negeri atau yang lebih sering disebut ekspor impor merupakan sektor ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia. Kegiatan ekspor dapat membantu pemasukan devisa negara yang merupakan salah satu sumber dana untuk pembangunan, sementara dari kegiatan impor dapat diperoleh bahan baku dan barang modal yang diperlukan dalam pembangunan.

Secara umum ekspor memiliki arti suatu kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai peraturan perundangan yang berlaku seperti diatur pada Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. Sedangkan daerah pabean itu sendiri merupakan wilayah suatu negara yang meliputi wilayah darat, laut, dan udara serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Di bawah ini merupakan definisi ekspor :

1. Ekspor adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda (Hutabarat, Roselyne, 1996, Tra nsa ksi Ekspor Impor, Penerbit Erlangga, Jakarta).


(26)

commit to user

2. Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing (MS, Amir, 2000, Ekspor Impor Teori da n Penerapannya, Penerbit PPM, Jakarta).

3. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain.

Dari definisi-definisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan arti dari prosedur ekspor adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan mengeluarkan barang atau jasa dari daerah pabean keluar negeri baik untuk tujuan diperjualbelikan ataupun ditukarkan, dengan menggunakan sarana laut, darat maupun udara dengan tata cara yang berlaku.

B. Prosedur Ekspor

Prosedur ekspor adalah tata cara yang harus ditempuh dalam memenuhi ketentuan peraturan pemerintah serta kelaziman yang berlaku dalam pelaksanaan

suatu transaksi ekspor (MS, Amir, 2000, Ekspor Impor Teori dan

Penera pa nnya, Penerbit PPM, Jakarta).

Dengan bertitik tolak pada pemikiran bahwa eksportirlah yang sesungguhnya menjadi motor penggerak dalam kegiatan perdagangan ekspor, maka dengan sendirinya langkah awal akan dimulai oleh eksportir itu. Setelah eksportir memilih komoditi yang akan diekspor, pasar potensial serta segmen pasar yang akan dimasuki, kini siaplah untuk memulai operasi ekspornya dengan langkah-langkah seperti dalam bagan sebagai berikut :


(27)

commit to user IMPORTIR

BUYER 4

BANK LUAR NEGERI

BANK DALAM NEGERI PRODUSEN

ASURANSI KEDUTAAN

ASING INSTANSI

EKSPOR

EKSPORTIR

SELER 4 10 LUAR NEGERI

DALAM NEGERI

12

PELAYARAN

BAGAN

PROSEDUR EKSPOR

2 2

1 3

A B

H I

C

D E F G

Gambar 2.1 Sumber :MS, Amir, 2000


(28)

commit to user

KETERANGAN

1. Eksportir menerima order dari pelanggan di luar negeri (B-A),

2. Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C untuk dan atas nama eksportir (H-A),

3. Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir maker pemilik barang/produsen (A-C),

4. Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusu untuk diekspor (sea

-worthy pa cking) (A),

5. Eksportir memesan ruangan kapal (booking) dan mengeluarkan shipping order pada maskapai pelayaran (A-D),

6. Eksportir menyelesaikan semua formulir ekspor dengan semua instansi ekspor yang berwenang (A-E),

7. Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kapal dengan atau tanpa mempergunakan perusahaan ekspedisi (A-D),

8. Eksportir mengurus bill of la ding dengan maskapai pelayaran (A-D),

9. Eksportir menutup asuransi - laut dengan maskapai asuransi (A-F),

10.Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya (A),

11.Mengurus consular-invoice dengan tra de councelor kedutaan negara importir (A-G),


(29)

commit to user

12.Menarik wesel kepada opening ba nk dan menerima hasilnya dari negotiating

ba nk (A-H),

13.Negotiating bank mengirimkan shippng-documents kepada principa l-nya di negara importir (H-I),

14.Eksportir mengirimkan shipping-advice dan copy shipping-documents kepada importir (A-B).

C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perdagangan Internasional

1. Eksportir

Eksportir merupakan penjual atau pemasok barang ke luar negeri. Dalam hal ini PT Indo Veneer Utama sebagai eksportir atau pihak yang menjual barangnya kepada pembeli atau importir yang berasal dari negara lain. 2. Importir

Merupakan pembeli atau penyalur barang dari luar negeri ke negaranya. Dalam hal ini PT Indo Veneer Utama telah bertransaksi ekspor dengan pembeli dari negara lain atau importir dari beberapa negara seperti Belanda, Australia, Amerika, Austria, Rusia.

3. Bank

Bank memiliki peranan yang penting dalam menerima transfer devisa dari pihak importir dan melakukan pelaksanaan pembayaran yang dilaksanakan dengan L/C maupun non L/C dengan transfer bank kepada perusahaan.


(30)

commit to user

4. Departemen Perdagangan dan Perindustrian ( Depperindag )

Merupakan salah satu instansi pemerintah yang bertugas mengeluarkan peraturan tentang ekspor yang dilakukan oleh PT Indo Veneer Utama serta menerbitkan Surat Keterangan Asal ( SKA ).

5. Bea dan Cukai

Merupakan instansi pemerintah yang menerima kelengkapan dokumen-dokumen ekspor dan memberi izin pengapalan barang.

6. EMKL

Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL ) sebagai pihak yang membantu dalam pemesanan kapal, penyedia kontainer, memberitahukan jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal, serta menyelesaikan pembayaran bea keluar barang ekspor dan mengurus segala pinjaman yang menyangkut barang yang akan di ekspor. Dalam hal ini PT Indo Veneer Utama menggunakan jasa dari MAERSK SEALINE dan RIMO TRANS.

7. Perusahaan Pelayaran

Perusahaan pemberi jasa angkutan kapal yang mengangkut barang ekspor dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang sampai ke pelabuhan tujuan negara importir. Perusahaan pelayaran yang biasa digunakan oleh PT Indo Veneer Utama adalah .

8. Asuransi

Jaminan asuransi yang dibebankan kepada tertanggung terhadap barang yang dipertanggungkan yang diangkut dengan menggunakan alat pengangkutan


(31)

commit to user

laut atau kapal dari resiko kebakaran, kapal tenggelam, jatuhnya barang ke laut karena tersapu ombak, kerusakan total saat pembongkaran atau pemuatan.

D. PEMAHAMAN DAN UKURAN PETIKEMAS

Petikemas adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulangkali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya (Sudijono, 2010). Peti kemas merupakan gudang kecil yang berjalan untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain harus bersama-sama alat pengangkutnya yakni, kapal truk atau kereta api sampai ke tempat yang dituju, biasanya ke gudang pemilik barang (exporter dan importer).

Badan International Standart Organization (ISO) telah menetapkan ukuran-ukuran dari petikemas adalah sebagai berikut :

Type Exterior Interior

Cubic

Capacity Payload

P L T P L T M3 TON

20’ Dry Cargo Container 6.058 M 2.438 M 2.591 M 5.919 M 2.340 M 2.380

M 33 M

3 22.1

Ton

40’ Dry Cargo Container 12.192 M 2.438 M 2.591 M 12.045 M 2.309 M 2.379

M 67.3 M

3 27.396

Ton

45’ Dry Cargo Container 12.192 M 2.438 M 2.926 M 12.056 M 2.347 M 2.684

M 76 M

3 29.6

Ton

Tabel 2.1

Ukuran Petikemas Menurut International Standart Organization (ISO)


(32)

commit to user

Satuan muatan dalam kontainer dikenal dengan TEU (Twenty Footer

Equiva lent Unit), ukuran dasar dimulai dari 20 feet, maka 1 kontainer ukuran 20’

dinyatakan 1 TEU dan FEU (Forty Footer Equiva lent Unit) untuk ukuran standar kontainer 40 feet.

E. JENIS-JENIS PETIKEMAS

GENERAL CARGO/DRY CONTAINER

Petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum (general cargo)

General Purpose Containers

Kontainer yang digunakan untuk jenis pengiriman barang kering, umum yang tidak memerlukan penanganan khusus.

Ventilated Container

Merupakan kontainer yang memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi udara untuk pengiriman tertentu terutama pengiriman barang dengan kadar air tinggi.

Open Top Containers Kontainer berikut memiliki fasilitas memasukkan dan mengeluarkan barang dari atas yang digunakan untuk barang-barang berat yang menggunakan alat derek (crane) untuk memasukkan dan mengeluarkannya.


(33)

commit to user Open Side

Containers

pintu sampingnya dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan barang yang ukuran dan beratnya lebih mudah dimasukan melalui samping petikemas

THERMAL CONTAINER

Petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan tertentu

Refeer Containers

Dilengkapi dengan mesin pendingin, yang

mendinginkan udara dengan suhu tertentu untuk pengiriman barang yang tidak tahan lama, mudah busuk seperti sayuran, makanan,buah-buahan.

Insulated Containers

Petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi agar udara dingin di dalam petikemas tidak merembes keluar

Heated Containers

Petikemas yang

dilengkapi dengan mesin pemanas agar udara yang didalam petikemas dapat diatur pada suhu yang diinginkan.


(34)

commit to user Flatrack

Containers

Petikemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada ujungnya

Platform Based Containers

Petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja, dan apabila diperlukan dapat dipasang dinding. Petikemas ini biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi melebihi ukuran petikemas standard.

TANK CONTAINER Tank

Container

Tangki yang ditempatkan dalam kerangka

petikemas yang dipergunakan untuk muatan baik muatan cair ( bulk liquid ) maupun muatan gas ( bulk gas ).

Bulk container

Kontainer berikut dapat memuat barang melalui lubang atas/atapnya dan mengeluarkan barang melalui lubang bawah, biasanya untuk

pengiriman muatan curah.


(35)

commit to user Gambar 2.2

Sumber : http://www.google.com/

F. TERMINAL PETIKEMAS

Terminal peti kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan ataupun terminal peti kemas (Unit Terminal Petikemas disingkat secara umum "UTPK") yang lebih besar lagi. Terminal Petikemas terdiri dari: 1. Unit Terminal Peti Kemas (UTPK)

adalah terminal di pelabuhan yang khusus melayani petikemas dengan sebuah lapangan yang luas dan diperluas untuk bongkar muat dan menumpuk peti kemas yang dibongkar maupun yang akan dimuat ke kapal.

2. Container Ya rd (CY)

adalah kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun petikemas Full Container Loa d yang akan dimuat/dibongkar.

Specials Containers

Adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak atau Cattlee Container atau muatan kendaraan (Auto Container).


(36)

commit to user

3. Container Freight Station (CFS)

adalah kawasan yang digunakan untuk menimbun petikemas Less Container

Load, melaksanakan stuffing/un-stuffing dan menimbun brea kbulk ca rgo

yang akan di stuffing ke petikemas atau di un-stuffing dari petikemas.

4. Inla nd Container Depot (ICD)

Adalah kawasan di pedalaman/diluar daerah pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Beacukai, digunakan untuk menimbun petikemas FCL, yang akan diserahkan kepada consignee atau diterima dari shipper.

G. POLA PENGAPALAN PETIKEMAS

Pada proses pemuatan petikemas terdapat dua pola pengapalan peti kemas, yaitu:

1. Pola Pengapalan FCL (Full Container Loa d)

FCL adalah satu pengirim yang menggunakan satu petikemas untuk pengiriman barangnya sendiri dan ditujukan pada satu alamat di tempat tujuannya serta penyerahannya langsung ke lapangan penumpukan

(Container Ya rd). Pola pengapalan ini memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Petikemas berisi muatan dari satu shipper saja dan untuk satu consignee. b. Petikemas diisi (stuffing) oleh shipper atau dapat melalui

perantara/forwa der dan petikemas yang sudah diisi diserahkan di


(37)

commit to user

c. Di pelabuhan bongkar petikemas di ambil oleh consignee di container

ya rd (CY) dan di un-stuffing oleh consignee.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam petikemas.

POLA PENGAPALAN FCL FCL/FCL

Shipper

CY CY

Gambar 2.3 Sumber: Sudijono, 2010

2. Pola Pengapalan LCL (Less Tha n Container Loa d)

LCL adalah pengiriman satu petikemas dengan shipper

mengkonsolidasi/mencampur barang dengan barang shipper lainnya, dan penyerahan barang dilakukan di gudang konsolidasi atau yang lazim disebut

Container Freight Station (CFS). LCL memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Petikemas berisi muatan dari berbagai shipper dan ditujukan ke baerbagai consignee.

b. Muatan diterima dalam keadaan brea kbulk dan diisi (stuffing) di

container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.

Angkutan


(38)

commit to user

c. Di pelabuhan bongkar petikemas di un-stuffing di CFS oleh perusahaan pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan

brea kbulk.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam petikemas.

POLA PENGAPALAN LCL

Shipper

CY CFS

Petikemas berisi muatan dari 1 (satu) shipper dan ditujukan ke berbagai

consignee.

LCL/FCL

Shipper

CFS CY

Petikemas berisi muatan dari berbagai shipper dan ditujukan hanya untuk 1

(satu) consignee.

/

LCL/LCL

Shipper

CFS CFS

Angkutan FCL Angkutan LCL Angkutan LCL Moda Moda Moda LCL LCL FCL Consignee Consignee Consignee Consignee Shipper Shipper Shipper Shipper Consignee Consignee Consignee FCL/LCL


(39)

commit to user

Petikemas berisi muatan dari berbagai shipper dan ditujukan ke berbagai

consignee.

Gambar 2.4 Sumber: Sudijono, 2010

H. PACKING

Pa cking adalah kegiatan membungkus barang ekspor dengan

menggunakan berbagai jenis alat bungkus sesuai dengan kebutuhan keamanan (Suyono, 2005). Syarat pembungkusan barang harus memenuhi 3K yaitu keamanan, keaslian, kepuasan dengan dijelaskan tidak mengalami perubahan bentuk sifat/rupa serta tidak kurang jumlah, tidak berkeringat, dan basah.

Jenis bungkusan yang diperlukan untuk membungkus barang yang merupakan kesatuan atau dalam jumlah banyak tergantung dari :

1. Sifat

2. Volume

3. Berat

4. Jumlah barang 5. Jenis barang 6. Cara pengiriman

7. Tujuan terakhir barang yang diangkut

Secara umum, jenis bungkusan yang diperlukan dalam berbagai muatan adalah sebagai berikut (Sudijono, 2007):


(40)

commit to user

Bahan karung dapat menekan isi yang dalam tetapi tidak melindungi kerusakan yang datang dari luar. Dapat digunakan untuk muatan misalkan : pupuk, beras, jagung, dll

2. Fiber dan karton

Bahan fiber dan karton dapat menahan tekanan dan bantingan, juga relatif murah.

3. Peti kayu

Peti kayu merupakan bahan bungkus yang paling baik dan paling sesuai untuk pengangkutan barang secara konvensional, tahan terhadap panas atau kelembapan.

I. STUFFING

Stuffing merupakan proses pemindahan produk yang sudah di pa cking ke

dalam kontainer dengan diberi kode-kode yang ditentukan dan dihitung untuk pembuatan pa cking list. Berikut merupakan stuffing yang baik (Sudijono, 2010):

1. Maksimum kapasitas kontainer 2. Pembagian berat yang terbagi rata

3. Penataan yang ringan di atas dan yang berat di bawah 4. Ruang kosong harus di-isi

5. Kemasan mudah pecah jangan terkena dinding 6. Susunan jangan rubuh menimpa pintu kontainer. 7. Muatan berbahaya harus diperhatikan.


(41)

commit to user

Berikut beberapa cara stuffing yang baik (Suyono, 2005): 1. Muatan peti karton

Bila berat peti/karton tidak sama, maka peti/karton yang lebih berat disusun dibawah. Bila susunan peti/karton seragam, maka tumpukan pertama disusun dari kanan ke kiri dan tumpukan dua dari kiri ke kanan. 2. Muatan karung yang tidak dapat dipalet

Karung disusun pada tumpukan pertama dengan baris melintang dan paling ujung membujur petikemas. Selanjutnya pada tumpukan kedua, dua baris melintang dimulai dari atas yang membujur dan yang paling ujung disusun membujur.

3. Muatan drum/ba rrels

Drum atau Ba rrel harus selalu disusun berdiri, selang satu baris dipergunakan dunna ge , mulai dari kiri ke kanan atau dari depan ke belakang. Dunnage digunakan diatas tumpukan/susunan pertama untuk mulai susunan kedua. Untuk mengurangi broken spa ce , gunakan alas papan pada baris urutan ganjil agar benjolan drum tidak saling bersentuhan.

4. Muatan yang dipalet

Muatan diatas palet harus diikat kuat menggunakan ban, ikatan baja atau plastik, dan diikat pada palet. Letakkan susunan palet di tengah-tengah petikemas bila petikemas hanya diisi dengan satu atau dua palet saja, diperkuat dengan ganjal agar muatan palet tidak goyang.


(42)

commit to user

5. Long length ca rgo

Untuk muatan ini menggunakan petikemas jenis fla tra ck atau open top

untuk memudahkan pemuatan dan pembongkarannya. Pasang chocking

di ujung-ujung petikemas. Untuk mempermudah mengeluarkan muatan, gunakan dunna ge agar sling dapat mudah dimasukkan atau di-presling


(43)

commit to user BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar

PT. INDO VENEER UTAMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang furniture. Perusahaan ini terdiri dari dua line produksi yaitu Solid Door

yang memproduksi pintu yang dipasarkan lokal maupun non lokal, dan Ga rden

Furniture (GF) yang memproduksi meja, kursi dan produk lainnya yang biasa

digunakan di luar ruangan (outdoor). Perusahaan ini beralamatkan di Jl. LU Adisucipto no 1 PO BOX 229 Colomadu-Surakarta.

Berdiri tanggal 10 November 1975 berdasarkan akte pendirian No. 37 Notaris Maria Theresia Budi Susanto oleh tiga bersaudara yaitu Bapak Andi Sutanto, Bapak Gunawan Sutanto, dan Bapak Agus Sutanto. Sebelum PT. INDO VENEER UTAMA berdiri, tiga bersaudara tersebut sebelumnya membangun perusahaan CV. INDO JATI pada tahun 1970 di Jl. Nusukan Surakarta. CV.INDO JATI bergerak di bidang penggergajian kayu dan furniture.

Karena adanya peluang besar dalam industri perkayuan maka didirikanlah PT. INDO VENEER UTAMA dan CV. INDO JATI yang menjadi satu lokasi, baik pabrik maupun kantor. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan kegiatan perusahaan oleh pihak atasan.


(44)

commit to user

Pada tahun 1991, sesuai akte notaris Sugiri Kadarsiman, SR. No 31 tanggal 11 Juli 1994 diadakan perubahan pengurus menjadi Bapak Andi Sutanto, Bapak Andhy Pratiknyo, Bapak Agus Sutanto. Setelah mengalami pergantian kepemilikan, kemudian membangun pabrik di desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah yaitu di Jl. Adisucipto no 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran kota Surakarta dengan lahan seluas 140.000m2 dan luas bangunan 70.000m2.

2. Lokasi Perusahaan

PT. INDO VENEER UTAMA terletak di desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah yaitu di Jl. Adisucipto no 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran kota Surakarta dengan lahan seluas 140.000m2 dan luas bangunan 70.000m2.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah: a. Masih terbukanya kesempatan untuk memperluas area.

b. Ketersediaan transportasi yang mudah dan lancar karena terletak di jalan raya.

c. Tenaga kerja yang mudah diperoleh karena berasal dari sekitar area pabrik. d. Dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran.

e. Keberadaan pabrik dapat diterima masyarakat sekitar.


(45)

commit to user 3. Struktur Organisasi Perusahaan

Bagi perusahaan struktur organisasi perusahaan merupakan unsur penting untuk memudahkan pembagian wewenang serta tanggungjawab dan tugas setiap anggota organisasi. Setiap perusahaan mempunyai bentuk dan model struktur organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dan antara bagian-bagian tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan yang lainnya.

Struktur organisasi di PT. INDO VENEER UTAMA adalah struktur organisasi garis. Dalam struktur ini, kekuatan dan tanggungjawab mengalir dalam suatu garis lurus dan bagian puncak ke bagian terbawah dengan tanggungjawab tertinggi dipegang oleh CEO. CEO dibantu empat orang kepala divisi yaitu : Kepala Produksi, Kepala Pemasaran, Kepala Logistik, dan Kepala Administrasi. Struktur organisasi PT. INDO VENEER UTAMA terlampir. Berikut struktur organisasi PT Indo Veneer Utama dan penjabaran tugas dan wewenang beberapa bagian dalam organisasi antara lain:


(46)

commit to user KSB. Produk si Kasie Kasub. Bag. Ka. Bag. G.M. Head

Ks. Solid Door Ks. Diesel/Listrik Ks. Furniture Ks. Mechanic Ks. PPIC Ks. Gdg Logistik Ks. Pembelian Ks. Preparatio n Ks. R&D Ks. Q.C Ks. GBJ Ks. Exim Ks. HRD Ks. GA TI Ks. Finance Ks. Accounting KSB. M. Electri c KSB. PPIC KSB. Accou nting KSB. Pembahan KSB. Perenc&Ad m KSB. R&D KSB. HRD

Ks. Gen. Adm.

KB. Logisti k Admin. Produk KB. Produk si KB. HRD KB. Accou nting Staff GM M. Produk si M. Logisti k GM. Admin Head Produk si Head Logisti k Head Market ing Head Admin Tim Audit Pengendal i Dokumen Wakil Manajemen CEO Gambar 3.1


(47)

commit to user CEO

Memimpin dan bertanggungjawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan agar tercapai internal kontrol yang baik. Selain itu, tugas CEO meliputi :

1) Memimpin karyawan dan perusahaan ke arah kemajuan yang terarah dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan tentang prospek perusahaan, pangsa pasar, dsb.

2) Melakukan perencanaan strategis dan pengendalian operasional. 3) Menurunkan perintah tentang kebijakan- kebijakan yang harus

dilaksanakan setelah dikaji, diperhitungkan dan dibahas terhadap kemungkinan kendala yang akan dihadapi jika terjadi di lapangan kepada jenjang dibawahnya.

4) Membuat rancangan tentang rencana angggaran pendapatan dan belanja perusahaan dengan proyeksi satu tahun anggaran.

5) Melakukan evaluasi kerja dengan seluruh jenjang di bawahnya.

Adapun wewenang CEO meliputi :

1) Menentukan segala keputusan untuk perusahaan

2) Menentukan arah dan tujuan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

3) Meminta dan memeriksa laporan pertanggung- jawaban dari setiap kepala divisi.


(48)

commit to user

4) Mengangkat dan member hentikan pengurus perusahaan yang diputuskan dalam rapat dengan suara terbanyak

Tanggung jawab CEO :

1) Bertanggungjawab atas kelangsungan hidup perusahaan dan karyawan

2) Bertanggungjawab atas segala kegiatan dalam perusahaan

3) Bertanggungjawab atas segala surat maupun laporan pihak ekstern perusahaan

4) Bertanggungjawab atas segala kerugian yang terjadi dalam perusahaan

a. Kepala Produksi

Tugas dan tanggungjawab :

1) Mengatur dan melaksanakan kebijakan dalam bidang produksi 2) Bertanggungjawab atas laporan produksi

3) Mengatur, mengetahui dan menyetujui semua pengeluaran uang untuk keperluan pabrik

Divisi produksi membawahi :

Bagian produksi, Tugas dan tanggungjawab :

1) Mengatur jalannya serta lancarnya proses produksi 2) Bertanggungjawab atas proses pembuatan suatu produk Bagian elektrik, Tugas dan tanggungjawab :

1) Mengatur dan mengawasi mesin-mesin dan diesel / listrik yang digunakan untuk keperluan produksi


(49)

commit to user

2) Memelihara serta memperbaiki mesin-mesin yang rusak.

Bagian Pla nning Production Inventory Control (PPIC), Tugas dan tanggung jawab :

Mengawasi dan merencanakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan aktivitas produksi yang berlangsung di dalam pabrik

Bagian qua lity control I pengendalian kualitas, Tugas dan tanggungjawab : 1) Menjaga kualitas kayu-kayu dan material pendukung yang akan

digunakan dalam produksi

2) Menjaga dan memelihara kualitas hasil produksi atau produk agar selalu memenuhi selera konsumen

b. Kepala Marketing / Pemasaran

Tugas dan tanggungjawab adalah melayani atau menerima pesanan dari konsumen, baik untuk konsumen domestik maupun luar negeri. Divisi Pemasaran salah satunya membawahi bagian eksport-import dimana tugas dan tanggungjawabnya antara lain :

1) Mengeksport hasil produksi ke luar negeri 2) Menampung barang jadi dari bagian produksi

3) Memasarkan produk kepada konsumen domestik / luar negeri

4) Mengawasi kegiatan pemasaran dan kelancaran pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan.


(50)

commit to user d. Kepala Logistik

Divisi Logistik membawahi :

Bagian logistik, Tugas dan tanggung jawab :

Menerima dan melakukan pengecekan terhadap material yang datang serta jumlah persediaan material yang tersisa.

Bagian pembelian, Tugas dan tanggungjawab :

1) Melaksanakan pengadaan barang atau pembelian barang yang diperlukan perusahaan baik kayu maupun bahan-bahan lain

2) Bertanggungjawab terhadap keberhasilan tugas yang dibebankan kepada bagian pembelian

e. Kepala Administrasi

Tugas dan tanggungjawab :

1) Bertanggungjawab atas kelancaran pekerjaan rutin non produksi seperti administrasi perkantoran dan personalia

2) Bertanggungjawab dalam ketertiban dan ketepatan administrasi keuangan, akuntansi dan pembuatan laporannya

3) Menyediakan fasilitas-fasilitas umum kepada karyawan sesuai dengan batas-batas wewenang yang telah ditetapkan

Divisi administrasi membawahi :

Bagian Human Resea rch and. Development (HRD), Tugas dan tanggungjawab : 1) Menyeleksi dan melatih karyawan baru


(51)

commit to user

2) Melaksanakan kebijakan perusahaan yang berkenaan dengan jam kerja, gaji karyawan serta penempatan karyawan

3) Mengawasi kerja karyawan

4) Menyusun, merumuskan program kerja untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan

5) Mengadakan hubungan dengan masyarakat, menyelenggarakan penelitian beserta pengembangan sumber daya manusia untuk kemajuan perusahaan

Bagian akuntansi keuangan, Tugas dan tanggungjawab :

1) Mencatat, membukukan, serta mengadakan perhitungan kekayaan dan transaksi-transaksi perusahaan

2) Menjaga keseimbangan kas masuk dan kas keluar 3) Membuat laporan keuangan perusahaan

4) Menerima setoran-setoran baik berupa uang tunai maupun cek

5) Melakukan pembayaran, mengirimkan uang kepada bank yang

memberikan kredit kepada perusahaan.

4. Visi dan Misi Perusahaan

Tujuan Umum Didirikannya Perusahaan Dalam menjalankan usahanya, PT. INDO VENEER UTAMA tidak terlepas dari tujuannya antara lain:

a. Membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran.


(52)

commit to user

b. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan meja, kursi, pintu, dan peralatan kayu lainnya.

Visi PT. Indo Veneer Utama adalah mewujudkan PT. Indo Veneer Utama sebagai industri perkayuan terpadu yang berkesinambungan.

Misi PT. Indo Veneer Utama sebagai berikut :

a. Membangun organisasi yang solid dan sumber daya manusia yang handal. b. Tanggap terhadap tuntutan pasar melalui perbaikan terus menerus.

c. Menentukan target kerja di tiap bagian dan membenahi sarana dan prasarana.

5. Jenis produk

Jenis produk yang dihasilkan PT. INDO VENEER UTAMA sangat bervariasi, karena perusahaan ini memproduksi berdasarkan order (ba sed, on

order). Jenis produk yang dihasilkan antara lain:

a. Pintu (balcony,alam sutra)

b. Bench (bangku)

c. Ta ble (meja)

d. Chair (kursi)

e. Sunlounger (kursi malas)

f. Trolly (troli)


(53)

commit to user

Bahan baku yang digunakan antara lain kayu merbau, kayu meranti,kayu kamfer, kayu bangkirai, kayu jati.

6. Proses Produksi

a. Bahan Baku

PT. INDO VENEER UTAMA bergerak di bidang industri furniture / perkayuan, karena itu bahan baku utama untuk produksinya adalah kayu. Secara umum kayu ada dua jenis yaitu kayu basah dan kayu kering. Kayu basah adalah kayu yang tingkat kandungan airnya (moisturecontain) berkisar antara 70-80 MC, sedangkan kayu kering tingkat kandungan airnya berkisar antara 7-8 MC.

Jenis kayu yang biasa digunakah perusahaan ini sebagian besar adalah kayu merbau. Sedangkan jenis yang lain adalah kayu meranti dan kayu kamfer. Daerah perolehan bahan baku berasal dari luar kota yaitu Semarang Kalimantan, Papua yang umumnya masih berbentuk gelondongan (log) ataupun kayu balok. Pemilihan jenis kayu tersebut berdasarkan permintaan atau pesanan konsumen sehingga tidak menutup kemungkinan menggunakan jenis kayu lainnya. Secara urnum spesifikasi kayu yang dipesan antara lain ;

1) Tidak ada mata kayu ( mata kayu adalah bekas dahan yang dipotong dan biasanya terlihat dari luar )

2) Bukan kayu yang berduri

3) Tidak ada doreng (alur warna gelap pada permukaan kayu) 4) Berserat lurus memanjang


(54)

commit to user

6) Tanpa Shothole / lubang paku 7) Tanpa kantong dammar / kapur 8) Tanpa pinhole / lubang jarum 9) Tidak pecah / retak

10)Tanpa pulur / hati

b. Uraian Proses Produksi

1) Cutting Log (Sa w Mill)

Sa w mill ditujukan untuk membentuk kayu besar yang berupa kayu

gelondongan / log atau kayu kota (squa re) menjadi bentuk yang nantinya aka dikerjakan pada lantai produksi.

2) Kiln Dry (Pengeringan)

Klin Dry adalah suatu proses pengeringan yang menjadikan kayu tidak

dapat terpengaruh oleh perubahan cuaca. Kayu dengan kandungan air antara 70-80 MC jika dikerjakan pada cuaca dingin atau pada tingkat kelembaban tinggi, ukuran kayunya dapat berubah pada cuaca panas karena kandungan air di dalamnya telah menguap akibat sambungan antar kayunya menjadi longgar sehingga produk seperti meja dan kursi dapat menjadi goyang karena sambungan antar kayunya menjadi kurang kuat.

Kandungan air pada kayu kering sekitar 12 MC, pada kondisi tersebut serat-seratnya sudah tidak dapat lagi berkembang. Pada proses Kiln Dry,

kayu dipotong dalam bentuk lempengan ( RST / Ra w Sa wn Timber ) untuk mempercepat waktu pengeringan. Jika kayu masih dalam bentuk


(55)

commit to user

gelondongan, maka proses pengeringannya akan menjadi lebih lama. Untuk mengukur kadar MC digunakan alat yang disebut Wa gner.

3) Pembahanan (Forming)

Bagian pembahanan meminta bahan baku dari bagian logistik untuk nantinya dipotong menjadi bentuk yang lebih kecil, penghalusan dua sisi (S2S) dan empat sisi (S4S) serta melakukan pembentukan. Hasil dari bagian forming ini adalah berupa bahan jadi.

Bagian pembahanan juga bertugas untuk mengecek bahan baku yang diterima dari bagian logistik, misalnya apakah bahan baku yang diterima dari bagian logistik sudah sesuai dengan permintaan pemesan (untuk pintu Balcony adalah kayu merbau), ada tidaknya cacat pada kayu dan sebagainya. Jika setelah dilakukan pengecekan ditemukan hal-hal yang tidak sesuai maka bagian pembahanan juga bertugas melakukan afkir atau tukar pada bagian logistik.

4) Joinery

Setelah dari bagian forming berupa bahan jadi maka dilanjutkan pada bagian joinery. Bagian ini bertugas membuat konstruksi samping yang dapat berupa alur, profil, lubang. Hasil dari bagian joinery adalah elemen siap rakit.


(56)

commit to user

Setelah pembuatan berbagai konstruksi samping pada bagian Joinery, maka bagian Sa nder bertugas untuk menghaluskan elemen-elemen jadi (siap rakit) tersebut.

6) Assembly

Setelah elemen-elemen produk telah jadi dan siap dirakit maka akan masuk area a ssembly untuk dirakit menjadi komponen-komponen akan dirakit menjadi satu produk.

7) Finishing

Setelah produk yang terdiri dari berbagai komponen telah dirakit menjadi satu maka produk tersebut telah siap untuk diproses akhir. Untuk pintu Ba lcony ada yang dicat warna putih, abu-abu atau tanpa cat tergantung dari pesanan. Proses painting menggunakan spra y gun. Mesin yang digunakan untuk proses finishing pintu (pa cking) adalah mesin laminating yang memerlukan waktu setup 20 menit untuk udara panas dan 30 menit untuk udara dingin. Dan waktu pendinginan 1 jam.

7. PEMASARAN

Pemasaran produk merupakan salah satu bagian terpenting bagi perusahaan. Karena dari pemasaran, perusahaan akan memperoleh pendapatan yang akan digunakan perusahaan untuk membiayai kelangsungan dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Jika dalam pemasaran produk-produk, perusahaan tidak mempunyai pasar yang luas maka hal ini juga akan menghambat kemajuan perusahaan. Daerah pemasaran produk PT. INDO


(57)

commit to user

VENEER UTAMA diorientasikan ke luar negeri yaitu : Inggris, Australia, Singapura, Jepang, Philipina, Hongkong, Belanda, Italia, Arab Saudi, Jerman, Perancis. Pemasaran dilakukan melalui buyer a gent. Buyer a gent

berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen.

Selain pemasaran di luar negeri, PT. INDO VENEER UTAMA juga melayani penjualan di dalam negeri (Jawa dan Bali) atau pesanan dari konsumen yang langsung datang ke pabrik untuk memesan produk yang diinginkan. Jadi perusahaan ini bersifat Ma ke To Order (MTO). Dalam menerima pesanan produk, perusahaan memproduksi sesuai dengan permintaan konsumen dari segi bentuk maupun ukuran, selain itu di dalam pabrik juga terdapat contoh atau

sa mple produk yang dapat dilihat langsung oleh pemesan. Oleh karena itu,

pemesan dapat memesan sesuai sa mple yang diinginkan.

Pemasaran juga dilakukan dengan mengadakan promosi seperti ikut serta dalam pameran, ataupun menjaga hubungan baik dengan para supplier / pemasok serta memberikan service / layanan pemasaran seperti mengantarkan barang yang dipesan sampai ke tempat pembeli dengan tepat waktu.


(58)

commit to user 8. VOLUME PENJUALAN

Volume Penjualan Ga rden Furniture 2010 Pada PT. Indo Veneer Utama.

Tabel 3.1

Volume Penjualan Pada 2010

Bulan M3 Jumlah

Kontainer

JANUARI 138.2829 4

FEBRUARI 345.9704 8

MARET 324.4271 7

APRIL 128.9579 3

MEI 123.5966 3

JUNI 112.7627 3

JULI 162.5226 5

AGUSTUS 282.0706 6

SEPTEMBER 400.0786 9

OKTOBER 285.3621 6

NOVEMBER 270.44 6

DESEMBER 267.5934 6


(59)

commit to user B. Pembahasan

1. Proses Stuffing dalam operasional gudang barang jadi pada PT Indo Veneer Utama.

Pengiriman menggunakan kontainer dengan kondisi barang yang baik dapat ditinjau dari proses stuffing yang tepat dan benar. Demikian halnya dengan PT Indo Veneer Utama yang telah menerapkan dan membuktikan kegiatan stuffing

dengan aman, tepat dan benar untuk tujuan kepuasan pelanggan. Proses stuffing

memiliki 3 alur yaitu mengenai proses-proses penerimaan barang ke gudang sebelum stuffing, proses stuffing, dan aktivitas setelah stuffing.

Proses penerimaan barang ke gudang sebelum stuffing berupa barang keluar dan masuk ke gudang barang jadi, pengecekan produk, pencatatan jenis produk, dan stok produk. Untuk proses stuffing sendiri dimulai dengan alur dokumen ekspor awal, kinerja stuffing, dan alur dokumen ekspor akhir. Aktivitas setelah

stuffing berupa fummigasi dari jasa fumigasi yang ditunjuk EMKL dan sea ling,

penggembokan pintu kontainer dengan sea l yang memiliki kode tertentu yang dibawa beserta kontainer. Berikut bagan alur proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama Di Karanganyar :


(60)

commit to user a Freigh t Forwa der

a ) Pengam

bilan kontain Jasa Fumigas i e) Pembuata n Fumiga ti on a nd Ga s Bag.

Exim f) Pengirima

n B/L ke buyer Bag. Produ ksi Bag. GBJ 1) Barang keluar produk si dan masuk 2) Peng eceka n prod uk 3) Penc atata n jenis prod 1) Alur doku men eksp or 2) Al ur ki ne rja 3) Alur doku men ekspo r Bag. Marke ting Bag. PPIC Bag. Exim Pelaya ran b) Pembu atan Surat Perinta h Kerja c) Purcha se Order importi d) Pembuat an Pa cking List, Invoice, e) Pengiri man Deliver y Order ke Bea Cukai a) Pemb uatan PEB dan Bag. Exim Pelaya ran b) Pengi riman fina l SI ke pelay

c) Pengirima

n dra ft B/L dan THC Fee Doc Disperin

dag d) Pembu

atan COO Fumi gasi Sea li ng STUFFING a. Proses penerimaan barang ke GBJ

b. Proses stuffing c. Kegiatan setelah

stufiing

Gambar 3.2


(61)

commit to user

Proses Penerimaan Barang ke Gudang Sebelum Stuffing

1) Semua barang keluar dari produksi, masuk di Gudang Barang Jadi (GBJ) 1 dan di cek dengan label (kitir) yang sudah tertempel di box produk disesuaikan dengan wujud barangnya.

2) Di label atau kitir terdapat keterangan mengenai jenis produknya, tanggal masuk, nama produk, jenis kayu, jumlah, keterangan (inisial buyer).

3) Setelah sesuai, kitir diambil dan disesuaikan dengan bukti penyerahan produksi yang isinya seperti di kitir dan setelah itu langsung dilaporkan ke bagian administrasi Gudang Barang Jadi untuk dibuatkan data atau dokumen.

4) Kemudian bagian Gudang Barang Jadi mencek barang tersebut akan distok atau dikirim jika distok barang diberikan kavling, dikelompokkan dan jika dikirim barang disimpan di Gudang Barang Jadi 1 bagian pengiriman.

b. Proses Stuffing

Proses stuffing beserta alur dokumen ekspor pada PT Indo Veneer Utama :

1) Alur Dokumen Ekspor Awal

a) Marketing mendapat Purcha se Order (PO) dari buyer melalui e-mail yang telah disepakati dalam Sa les Contra ct yang kemudian


(62)

commit to user

dikirimkan ke Pla nning Production Inventory Control (PPIC) untuk pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk bagian-bagian terkait (Exim, Marketing, Logistik, Produksi, Gudang Barang Jadi).

b) Pembuatan Proforma Pa cking List dan Invoice oleh bagian

Export-Import (EXIM) berdasar Purcha se Order yang masuk dan

menghubungi EMKL yang akan digunakan.

c) Pembuatan proforma Shipping Instruction (SI)oleh bagian EXIM dan diketahui Marketing lalu diberikan salinan juga untuk Gudang Barang Jadi.

d) Perusahaan mengirimkan Shipping Instruction kepada pelayaran dan pelayaran mengirimkan Delivery Order (D/O) kepada

eksportir untuk pengambilan kontainer, pemesanan ruang kapal.

e) D/O dikirim kepada EMKL dari perusahaan eksportir untuk pengambilan kontainer.

2) Alur Kinerja Stuffing

a) Setelah barang selesai diproduksi, barang dikirim ke Gudang Barang Jadi di area barang masuk.


(63)

commit to user

b) Barang tersebut dicek oleh staf Gudang Barang Jadi sesuai prosedur penerimaan barang

c) Persiapan barang yang akan dikirim :

i. Barang yang akan dikirim disiapkan di area Gudang Barang Jadi 1

ii. Barang-barang yang akan dikirim baik barang yang termasuk stok maupun yang baru dicek ulang diambil beberapa sa mple

oleh bagian packing-produksi atas perintah PPIC

iii. Setelah selesai pengecekan sa mple dan tidak ada perbaikan, barang dikembalikan ke area GBJ1. Jika ada perbaikan, diperbaiki terlebih dahulu sebelum dikirim kembali ke GBJ1.

d) Barang dicek kembali sesuai dengan Shipping Instruction

e) GBJ melakukan konfirmasi kepada EXIM untuk barang siap kirim.

f) Setelah kontainer datang, Gudang Barang Jadi mencek Surat Expedisi dari armada yang kemudian diserahkan ke bagian EXIM untuk pengecekan apakah nomor kontainer, gembok, seal, nomor B/L, armada kapalnya. Kemudian bagian EXIM membuat Surat Pengantar Barang berdasar surat ekspedisi.


(64)

commit to user

g) Dilakukan dokumentasi foto pada kondisi dalam kontainer saat sebelum muat.

h) Dilakukannya pengecekan ulang pada barang yang akan muat ke kontainer berdasar Shipping Instruction kemudian baru mulai muat barang.

i) Dilakukan dokumentasi foto kembali pada kondisi dalam kontainer saat setelah selesai muat.

3) Alur Dokumen Ekspor Terakhir

a) Pembuatan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Persetujuan Ekspor (PE) dari Bea Cukai diurus oleh EMKL dengan syarat pengiriman pa cking list dan invoice dari eksportir.

b) Setelah selesai stuffing, perusahaan mengirimkan Fina l Shipping

Instruction dengan nomor kontainer, seal, nama kapal, dan nomor

PEB ke pelayaran.

c) Pelayaran mengirimkan Dra ft B/L ke perusahaan via email,

perusahaan men-cek dra ft b/l tersebut sudah sesuai dengan data di perusahaan apa belum.

d) Jika sudah sesuai, pelayaran mengirim invoice beserta THC Fee Doc untuk dibayar oleh perusahaan. Apabila sudah lunas pelayaran mengirim B/L asli.


(65)

commit to user

e) Pembuatan Certificate of Origin dengan syarat pengiriman

pa cking list, invoice, PEB, dan B/L dari perusahaan eksportir

kepada EMKL.

f) Pembuatan Fumigation and Ga s Clea rance Certificate oleh biro jasa fumigasi ditunjuk oleh EMKL berdasar dokumen draft B/L.

g) B/L dikirim ke buyer untuk pengambilan barang di pelabuhan tujuan berikut dengan Pa cking list, Invoice, COO, Fumigation Certificate da n Gas Clea rance Certificate.

c. Kegiatan setelah stuffing

1) Fumigasi

Pemberian suatu zat methyl bromide ga s (CH3BR) ke dalam

kontainer yang berisi barang yang akan diekspor untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh hama selama pengangkutan, biasa untuk ekspor dari bahan kayu. Waktu yang dibutuhkan untuk proses fumigasi 20 menit.

2) Sea ling

Penguncian kontainer dengan menggunakan sea l sekali pakai yang disertai kode/nomor misal AHL1546383. Tujuan melakukan sea ling

untuk keamanan barang dari pencurian, dengan berubahnya kode/no


(66)

commit to user

kontainer telah dibuka sehingga keamanan kontainer tergantung pada

sea l tersebut.

2. Hambatan Dan Kelebihan Dalam Proses Stuffing Pada PT Indo Veneer Utama.

Pada prinsipnya tujuan stuffing adalah mengisi secara optimal sebuah kontainer. Maju dan berkembangnya perusahaan ekspor sangat tergantung juga dengan pengoptimalan barang dalam kontainer, maka Indo Veneer Utama menekankan proses stuffing merupakan hal yang penting dalam kegiatan ekspornya dalam prosesnya pun memiliki hambatan dalam penataan barang yang secara manual, hanya dengan perkiraan dalam penataan barang-barangnya. Tetapi proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama juga memiliki kelebihan dalam prosesnya yang sesuai dengan motto operasional gudang barang jadi yakni mengedepankan cepat, tepat, dan manfaat dalam prosesnya.

a. Cepat dalam penyajian karena barang yang akan dimuat atau dikirim sudah tertata rapi dan disendirikan di tempat khusus barang siap kirim jadi memudahkan dalam pengambilan dan pemuatan barang ke kontainer.

b. Tepat waktu dalam proses stuffingnya. Proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama sudah memiliki deteksi waktu untuk stuffing barang pada


(67)

commit to user

kontainer 20’ dibutuhkan maks 1 jam, 40’ standart dibutuhkan maks 1.5 jam, dan 40’ highcube maks 2 jam.

c. Memanfaatkan spa ce atau ruang kosong yang ada. Memaksimalkan pengisian barang dalam kontainer sehingga penataan barang di dalam kontainer menjadi optimal.

3. Sistem Penataan Barang Dalam Kontainer Yang Digunakan Pada PT Indo Veneer Utama.

Dalam pelaksanaannya, perlu persiapan sebelum stuffing dimulai yang meliputi peralatan dan tenaga dalam prosesnya,seperti:

a. orang sebagai pencatat ( 1 bagian EXIM dan 1 bag GBJ)

b. 1 orang untuk pengoperasian forklift

c. 5 orang di dalam kontainer sebagai penyalur barang dan penata.

Berikut sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada PT Indo Veneer Utama :

a. Stuffing dilaksanakan berdasarkan sistem kubikasi dari ukuran barang dan box yang dihadapkan dengan ukuran kontainer yang akan digunakan. Misal, kontainer 20’ hanya muat barang kurang lebih 30m3, jadi barang yang dikirim ukurannya harus dibawah itu atau tidak melebihi.


(68)

commit to user

b. Urutan muat barang ke dalam kontainer dilihat dari sisi ukurannya di

Shipping Instruction. Jika size di atas 2000 mm, berarti di muat akhir

karena jika terlalu berat dan didahulukan akan terlalu sulit untuk menariknya keluar. Jadi dahulukan yang ringan-ringan di bawah 2000 mm agar mudah dalam menariknya keluar.

c. Penataan barang yang berat berada di bawah dan yang ringan di atas.

d. Untuk meja berada di bawah dan posisi miring agar konstruksinya kuat.

e. Kursi, berada di bawah, atas dan bertumpukkan. Penataan harus full tidak boleh ada sela kecuali jika tidak bisa untuk muat lagi. Untuk kursi panjang harus berada di atas karena jika terbeban berat, kursi bisa patah.

f. Granit, kaca dipacking dengan kayu dan posisi sejajar. Diletakkan di bawah bagian paling belakang agar mudah menarik keluarnya karena beratnya. Aman walau berada di bawah tertumpuk karena terlindungi kayu yang berkualitas sebagai packingnya. Berikut contoh posisi barang pada produk La va Double Ext Ta bles 2000/2430/2970 Post Legs di dalam kontainer :


(69)

commit to user

6 Kemungkinan posisi barang Lava Double Ext Tables di dalam kontainer

Gambar 3.3

Sumber : Pengamatan langsung di lapangan, 2011

Dari 6 kemungkinan posisi permukaan barang di dalam kontainer dapat di jelaskan sebagai berikut :

a) Posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi P x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

T.Container

T.Container T.Container

T.Container

T.Container T.Container

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

L L

L

L

L L

P P P

P

P P

T

T

T

T

T T

P.Container P.Container P.Container

P.Container

P.Container P.Container

L.Container L.Container

L.Container

L.Container L.Container


(70)

commit to user

b) Posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi P x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

c) Posisi barang tidur dengan sisi L x P menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi T x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

d) Posisi barang tegak dengan sisi T x P menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi L x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

e) Posisi barang berdiri dengan sisi T x L menempel pada dinding kontainer, dan sisi P x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

f) Posisi barang berdiri dengan sisi L x T menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi P x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.


(71)

commit to user BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1. Proses stuffing dalam operasional gudang barang jadi pada PT Indo Veneer Utama. Alur proses stuffing dikelompokkan menjadi 3 bagian:

a. Proses Penerimaan Barang ke Gudang Sebelum Stuffing

b. Proses Stuffing

1) Alur Dokumen Ekspor Awal

2) Alur Kinerja Stuffing

3) Alur Dokumen Ekspor Terakhir. c. Kegiatan setelah stuffing

1) Fumigasi 2) Sealing

2. Kelemahan dalam proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama adalah penataan barang yang masih manual dengan perkiraan. Sedangkan kelebihan proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama adalah

a. Cepat dalam penyajian

b. Tepat waktu dalam proses stuffingnya


(72)

commit to user

3. Sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada PT Indo Veneer Utama terdapat 6 kemungkinan posisi barang di dalam kontainer.

B. Saran

1. Sebaiknya Indo Veneer Utama melakukan pengelolaan kinerja karyawan untuk kegiatan stuffing dalam pengiriman dengan lebih dari 1 kontainer dalam sehari, bisa dengan menambah beberapa karyawan dari bagian lain yang sedang tidak bertugas untuk membantu mempermudah kegiatan

stuffing. Sehingga tingkat efektifitas kinerja karyawan berjalan baik.

3. Hendaknya, PT Indo Veneer Utama mengadakan pelatihan yang memadai bagi karyawan dalam pengelolaan softwa re atau aplikasi untuk pengaturan

stuffing atau dengan perekrutan karyawan baru yang mengenal baik sistem

informasi sehingga tingkat ketepatan, ketelitian penyusunan barang-barang semakin baik dan nyaman.


(1)

commit to user

kontainer 20’ dibutuhkan maks 1 jam, 40’ standart dibutuhkan maks 1.5 jam, dan 40’ highcube maks 2 jam.

c. Memanfaatkan spa ce atau ruang kosong yang ada. Memaksimalkan pengisian barang dalam kontainer sehingga penataan barang di dalam kontainer menjadi optimal.

3. Sistem Penataan Barang Dalam Kontainer Yang Digunakan Pada

PT Indo Veneer Utama.

Dalam pelaksanaannya, perlu persiapan sebelum stuffing dimulai yang meliputi peralatan dan tenaga dalam prosesnya,seperti:

a. orang sebagai pencatat ( 1 bagian EXIM dan 1 bag GBJ)

b. 1 orang untuk pengoperasian forklift

c. 5 orang di dalam kontainer sebagai penyalur barang dan penata.

Berikut sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada PT Indo Veneer Utama :

a. Stuffing dilaksanakan berdasarkan sistem kubikasi dari ukuran barang dan box yang dihadapkan dengan ukuran kontainer yang akan digunakan. Misal, kontainer 20’ hanya muat barang kurang lebih 30m3, jadi barang yang dikirim ukurannya harus dibawah itu atau tidak melebihi.


(2)

commit to user

b. Urutan muat barang ke dalam kontainer dilihat dari sisi ukurannya di Shipping Instruction. Jika size di atas 2000 mm, berarti di muat akhir karena jika terlalu berat dan didahulukan akan terlalu sulit untuk menariknya keluar. Jadi dahulukan yang ringan-ringan di bawah 2000 mm agar mudah dalam menariknya keluar.

c. Penataan barang yang berat berada di bawah dan yang ringan di atas.

d. Untuk meja berada di bawah dan posisi miring agar konstruksinya kuat.

e. Kursi, berada di bawah, atas dan bertumpukkan. Penataan harus full tidak boleh ada sela kecuali jika tidak bisa untuk muat lagi. Untuk kursi panjang harus berada di atas karena jika terbeban berat, kursi bisa patah.

f. Granit, kaca dipacking dengan kayu dan posisi sejajar. Diletakkan di bawah bagian paling belakang agar mudah menarik keluarnya karena beratnya. Aman walau berada di bawah tertumpuk karena terlindungi kayu yang berkualitas sebagai packingnya. Berikut contoh posisi barang pada produk La va Double Ext Ta bles 2000/2430/2970 Post Legs di dalam kontainer :


(3)

commit to user

6 Kemungkinan posisi barang Lava Double Ext Tables di dalam kontainer

Gambar 3.3

Sumber : Pengamatan langsung di lapangan, 2011

Dari 6 kemungkinan posisi permukaan barang di dalam kontainer dapat di jelaskan sebagai berikut :

a) Posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi P x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

T.Container T.Container T.Container T.Container T.Container T.Container

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

L L

L

L

L L

P P P

P

P P

T T T T T T

P.Container P.Container P.Container

P.Container

P.Container P.Container

L.Container L.Container

L.Container

L.Container L.Container


(4)

commit to user

b) Posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi P x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

c) Posisi barang tidur dengan sisi L x P menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi T x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

d) Posisi barang tegak dengan sisi T x P menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi L x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

e) Posisi barang berdiri dengan sisi T x L menempel pada dinding kontainer, dan sisi P x T menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.

f) Posisi barang berdiri dengan sisi L x T menempel pada lantai dasar kontainer, dan sisi P x L menempel pada dinding kontainer baik kanan atau kiri.


(5)

commit to user

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1. Proses stuffing dalam operasional gudang barang jadi pada PT Indo Veneer Utama. Alur proses stuffing dikelompokkan menjadi 3 bagian:

a. Proses Penerimaan Barang ke Gudang Sebelum Stuffing b. Proses Stuffing

1) Alur Dokumen Ekspor Awal

2) Alur Kinerja Stuffing

3) Alur Dokumen Ekspor Terakhir.

c. Kegiatan setelah stuffing 1) Fumigasi

2) Sealing

2. Kelemahan dalam proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama adalah penataan barang yang masih manual dengan perkiraan. Sedangkan kelebihan proses stuffing pada PT Indo Veneer Utama adalah

a. Cepat dalam penyajian

b. Tepat waktu dalam proses stuffingnya c. Memanfaatkan spa ce.


(6)

commit to user

3. Sistem penataan barang dalam kontainer yang digunakan pada PT Indo Veneer Utama terdapat 6 kemungkinan posisi barang di dalam kontainer.

B. Saran

1. Sebaiknya Indo Veneer Utama melakukan pengelolaan kinerja karyawan untuk kegiatan stuffing dalam pengiriman dengan lebih dari 1 kontainer dalam sehari, bisa dengan menambah beberapa karyawan dari bagian lain yang sedang tidak bertugas untuk membantu mempermudah kegiatan stuffing. Sehingga tingkat efektifitas kinerja karyawan berjalan baik.

3. Hendaknya, PT Indo Veneer Utama mengadakan pelatihan yang memadai bagi karyawan dalam pengelolaan softwa re atau aplikasi untuk pengaturan stuffing atau dengan perekrutan karyawan baru yang mengenal baik sistem informasi sehingga tingkat ketepatan, ketelitian penyusunan barang-barang semakin baik dan nyaman.