Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas dengan poin of sale pada cv. soba swalayan verlina
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DENGAN POIN OF SALE
PADA CV. SOBA SWALAYAN
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
VERLINA DWI RAHAYU NIM F3309122
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(4)
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Ketahuilah bahwa kemenangan akan datang bersama kesabaran, jalan
keluar datang bersama kesulitan, dan kemudahan itu ada bersama
kesulitan”.(Rasulullah SAW)
“ Bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya)”. (Q.S An-Najm: 39-40)
Dua kunci utama keberhasilan: 1.Percaya kepada Tuhan 2.Percaya kepada dirimu sendiri. (Penulis)
Tugas akhir ini
saya persembahkan untuk:
Kedua orang tuaku, yang selalu memberi motivasi buatku
Sahabat-sahabatku seperjuangan
My little angel NZ.jr
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DENGAN POINT OF SALE CV. SOBA SWALAYAN” dengan lancar dan tiada halangan sesuatu apapun.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan menempuh ujian dalam rangka mencapai gelar Ahli Madya jurusan Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik moril ataupun materil maka tidak mungkin Tugas Akhir ini dapat selesai sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Taufiq Arifin, SE., M.SC. selaku pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan, nasehat, masukan, meluangkan waktu, serta memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan tugas akhir.
(6)
commit to user
4. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan selama dalam bangku perkuliahan.
5. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Bapak Onggo Kristianto, SE selaku manager Personalia Soba Swalayan yang telah memberikan ijin umtuk melakukan magang.
7. Seluruh staf dan karyawan Soba Swalayan yang bersedia meluangkan waktu serta memverikan informasi yang peulis butuhkan selama magang kerja.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada penulis.
9. Sahabatku Elma dan Hesti terimakasih dukungan, doa, semangat dari kalian.
10.Teman-teman terbaikku Nana, Widya, Vidia, Winda, Ambar & mb. Nethy yang telah menemani dalam suka dan duka, membantu menyelesaikan tugas akhir, serta memberi warna dalam kehidupan penulis.
11.Teman-teman akuntansi keuangan angkatan 2009 yang telah mendukung dan memberikan semangat.
12.Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berusaha menyajikan Tugas Akhir ini dengan sebaik baiknya. Dengan demikian semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Surakarta, Juli 2012
(8)
commit to user DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1. Sejarah dan perkembangannya CV. Soba Swalayan ... 1
2. Visi dan Misi CV. Soba Swalayan ... 2
3. Struktur Organisasi ... 3
4. Deskripsi Jabatan ... 5
B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 10
C. PERUMUSAN MASALAH ... 11
D. TUJUAN PENELITIAN ... 11
E. MANFAAT PENELITIAN ... 12
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA ...14
1. Pengertian Sistem dan Prosedur ...14
2. Pengertian Informasi ...16
3. Pengertian Sistem Informasi ...17
4. Pengertian Akuntansi ...18
5. Pengertian Sistem Akuntansi ...19
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...20
7. Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi ...20
8. Pengertian Kas...21
9. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ...22
10.Pengertian Bagan Alir (Flowchart) ...25
11.Pengertian Point of Sale ...29
12.Inventory ...30
13.Pencatatan Inventory ...31
B. PEMBAHASAN 1. Fungsi yang Terkait ...32
2. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen ...33
3. Dokumen yang Digunakan ...33
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan ...36
5. Prosedur Penjualan Tunai...36
BAB III. TEMUAN A. Kelebihan ...43
(10)
commit to user
B. Kelemahan ...44 BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ...45 B. Saran...46 DAFTAR PUSTAKA
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Struktur Organisasi ... 4
2.1 Flowchart Penjualan Tunai ... 39
2.2 Flowchart Penjualan Tunai (lanjutan) ... 40
2.3 Flowchart Penjualan Tunai (lanjutan) ... 41
(12)
commit to user TABEL
TABEL Halaman
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir 2. Bukti Setor
3. Daftar Omset Harian SOBA Swalayan
(14)
commit to user
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DENGAN POINT OF SALE CV. SOBA SWALAYAN
VERLINA DWI RAHAYU F3309122
CV. Soba Swalayan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha supermarket (retail bisnis) yang menjual barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari. Semakin majunya perkembangan perusahaan maka dibutuhkan suatu sistem yang menunjang untuk mempermudah sistem penjualan persediaan barang dagang di Soba Swalayan. sistem penjualan di Soba Swalayan terdiri dari sistem penjualan tunai dengan menggunakan sistem point of sale dan kartu debit/kredit.
Sistem penerimaan kas terdiri dari beberapa unsur yaitu fungsi yang terkait yang meliputi fungsi kas dan fungsi akuntansi. Informasi yang diperoleg manajemen terdiri dari jumlah pendapatan penjualan, jumlah kas yang diterima dari penjualan, kuantitas produk, otorisasi pejabat yang berwenang. Sedangkan dokumen yang digunakan oleh perusahaan adalah faktur penjualan tunai, bukti setoran kasir, pita register kas, dan slip pengiriman uang. Catatan akuntansinya adalah sales jurnal dan buku rekapan kartu kredit/debit.
Sistem penerimaan kas pada CV. Soba swalayan terdapat beberap kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya adalah tidak adanya pemeriksaan intern, tidak adanya visi misi dan struktur organisasi yang tertulis. Kelebihannya adalah adanya pemisahan fungsi antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan, adanya sistem point of sale yang dapat mempercepat proses transaksi.
Kesimpulan dari sistem penerimaan kas pada CV. Soba Swalayan adalah perlu adanya bagan alir yang khusus untuk setiap prosedur yang ada, sebaiknya dibentuk tim pengawas independen agar dapat mendeteksi kecurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh pihak tertentu, hal ini dapat menjaga independensi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
ABSTRACT
AN EVALUATION ON CASH REVENUE ACCOUNTING SYSTEM USING POINT OF SALE IN CV. SOBA SWALAYAN
VERLINA DWI RAHAYU F33090122
CV. Soba Swalayan is a company operating in supermarket (retail) business sector that sells daily staples. As this company develops rapidly, a system is required that supports the merchandise stock sales system in Soba Swalayan. The selling system in Soba Swalayan consists of cash sale system using point of sale and debt/credit card.
The cash revenue system consisted of several elements namely the interrelated functions including cash and accounting functions. Information obtained from the management consisted of sale volume, cash volume accepted from sale, product quantity, authorization of competent officer. Meanwhile the document used by the company was cash sale invoice, cashier deposit receipt, cash register tape, and money delivery receipt. The accounting record included sales summary and credit/debt card recapitulation book.
The cash revenue system in CV. Soba Swalayan had weakness and strength. The weaknesses included no internal investigation, no vision and mission, and no written organizational structure. The strength included the presence of function separation between operational, storage, and recording functions, the presence point of sale system that could accelerate the transaction process.
The conclusion of cash revenue system in CV. Soba Swalayan was that there should be a special flow chart for every procedure existing, an independent team should be established to detect the fraud or fault committed by certain party, it could maintain the officer’s independency in undertaking his/her duty.
(16)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangnya CV. Soba Swalayan
CV. Soba Indonesia merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 9 Desember 1998, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yang berupa market modern yang berada di tengah kawasan perumahan di Solo Baru. CV. Soba Indonesia lebih dikenal dengan Soba Swalayan, yang beralamat di Jalan Raya Solo Permai Blok HH 20-22, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.
Soba Swalayan didirikan pasca terjadinya pergolakkan nasional yang terjadi pada bangsa Indonesia, pada pertengahan tahun 1998 bangsa Indonesia mengalami puncak krisis multidimensi, terkhusus di kota Solo dan sekitarnya. Bahkan pada waktu itu pembakaran dan penjarahan diberbagai tempat, banyak pusat perbelanjaan di kota Solo habis dilahap oleh si jago merah dan dijarah secara massal oleh masyarakat.
Soba Swalayan didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, keperluan sehari-hari di kawasan masyarakat Solo dan Sukoharjo. Dengan berjalannya waktu banyak persaingan yang bermunculan bahkan sekarang market modern menjamur di kota Solo dan sekitarnya dari minimarket sampai hypermarket. Tidak sedikit market
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
modern yang baru muncul tapi beberapa saat kemudian gulung tikar. Soba Swalayan memang merupakan market modern yang dengan skala sedang,
namum mampu bertahan di tengah persaingan yang ada (naskah “buku
panduan CV Soba Swalayan, 28:1).
2. Visi dan Misi CV. Soba Swalayan a. Visi
Terwujudnya swalayan pilihan yang terus tumbuh dan perkembang ditengah persaingan bisnis di daerah Solo baru Sukoharjo dan sekitarnya.
b. Misi
1) Menjadi swalayan yang unggul melalui pelayanan terbaik dan memuaskan setiap pelanggan.
2) Menyediakan produk-produk kebutuhan pokok sehari-hari yang berkualitas dengan harga terjangkau, ditunjang dengan pelayanan yang ramah, tanggap serta fasilitas belanja yang aman dan nyaman.
3) Membantu upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak.
(18)
3. Struktur Organisasi
Suatu organisasi akan dapat berjalan apabila didalamnya terdapat struktur organisasi yang simple, efektif dan efisien yang dapat mendukung tujuan organisasi.
Struktur organisasi diperlukan untuk memudahkan jalannya operasional perusahaan, dalam suatu perusahaanterdapat beberapa bagian atau departemen yang berbeda fungsi dan peranannya. Namun bagian-bagian tersebut mempunyai peranan yang saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga semua bagian dapat berjalan dengan harmonis. Dengan demikian akan mendukung kelancaran operasional perusahaan. Adapun struktur organisasi sebagai berikut.
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4
GAMBAR I.1 STRUKTUR ORGANISASI
KOMISARIS
STORE MANAGER
MERCHANDISE
GUDANG ORDER
SECURITY
FINANCE ACCOUNTING
/ TAX
STAFF
KOORDINATOR
KASIR PRAMUNIAGA BAGIAN UMUM
(20)
4. Deskripsi Jabatan
a. Store Manager
Store Manager bertanggung jawab kepada Komisaris untuk kelangsungan Soba Swalayan.
1) Membantu untuk berkembangnya Soba Swalayan.
2) Melaporkan kegiatan kerja dari setiap jabatan yang ada di Soba Swalayan kepada Komisaris.
3) Memberikan laporan tentang perkembangan Soba Swalayan kepada Komisaris.
b. Merchandise
Merchandise bertanggung jawab untuk menginput semua transaksi pembelian barang di Soba Swalayan.
1) Menerima nota dari bagian gudang
2) Menginput barang yang telah masuk ke dalam computer. 3) Membuat harga barang
4) membuat laporan penerimaan barang untuk diteruskan ke bagian accounting.
5) Membuat bukti retur barang.
6) Memberikan laporan ke bagian stote manajer transaksi yang telah terinput
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Gudang
Bagian gudang bertanggung jawab atas isi gudang dan stock barang di gudang.
1) Menerima barang masuk dari sales.
2) Mencocokan barang dari permintaan barang yang telah habis. 3) Mengembalikan barang yang rusak.
4) Mengembalikan barang yang berlebihan atau tidak sesuai jumlahnya dengan apa yang diminta.
5) Mencatat setiap barang yang masuk ke gudang.
d. Order
Bagian order bertanggung jawab atas transaksi pembelian dan stock barang.
1) Order barang.
2) Membuat diskon dan segala kegiatannya yang menambah omset Soba Swalayan.
3) Memperhatikan, mengatur dan bertanggung jawab terhadap barang retur/rusak.
(22)
e. Personalia
Personalia bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengurus masalah pegawai dan segala masalah yang berkaitan dengan kepegawaian.
1) Membuat absensi pegawai. 2) Mengatur waktu jam lembur. 3) Menghitung gaji pegawai.
4) Bertanggung jawab atas produktif tidaknya pegawai dalam Soba Swalayan.
f. Finance
Finance bertanggung jawab untuk segala masalah keuangan yang ada
di Soba Swalayan.
1) Menghitung dan mencatat hasil penjualan. 2) Menyiapkan dana untuk pembayaran.
3) Memberikan laporan kepada pimpinan tentang omset rekening bank pendapatan yaitu dilakukan kemarin dan hari berikutnya. 4) Melakukan pembayaran utang.
(23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
g. Accounting
Accounting bertanggung jawab atas program AP dan GL di Soba Swalayan
1) Mencatat semua transaksi. 2) Membuat laporan tiap bulan.
3) Mencocokan chek nota dari stock kontral ke finance. 4) Tutup buku tiap akhir bulan.
h. Koordinator
Koordinator bertanggung jawab mengawasi toko dan semua karyawan untuk disiplin.
1) Mengawasi pegawai dalam tiap shiftnya.
2) Mengatasi masalah antara customer dengan Soba Swalayan. 3) Member motivasi kepada karyawan.
4) Member tugas kepada pramuniaga.
i. Kasir
Kasir bertanggung jawab atas penjualan barang pada customer. 1) Memberikan pelayanan yang baik kepada customer. 2) Melakukan transaksi kepada customer.
3) Ikut membantu di counter bila diperlukan. 4) Mencetak hasil penjualan tiap harinya.
(24)
j. Pramuniaga
Pramuniaga bertanggung jawab atas counter dan barang dagangan di Soba Swalayan
1) Memberikan pelayanan yang ramah kepada customer. 2) Menata barang dagangan.
3) Mengganti display barang setiap harinya.
4) Membantu MD menginformasikan barang yang habis.
k. Bagian Umum
Bagian umum bertanggung jawab atas kebersihan Soba Swalayan 1) Membersihkan toko dan kantor setiap harinya.
2) Menyiapkan minum bagi semua karyawan dan staff. 3) Ikut menata barang di counter.
4) Ikut membantu jika diperlukan oleh kasir atau yang lain.
l. Security
Security bertanggung jawab atas keamanan lingkungan Soba Swalayan 1) Bertugas menjaga semua kunci toko.
2) Membuka dan menutup toko.
3) Mengecek semua pintu dan jendela saat tutup. 4) Mengawasi pembeli.
5) Mengawasi keluar masuknya barang kegudang.tugas serta tanggung jawab.
(25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang sangat besar menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan khususnya, perusahaan memerlukan Sistem Informasi Akuntansi dalam tercapainya tujuan perusahaan. Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi ini disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan perusahaan.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan mempunyai tujuan utama untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Perusahaan memperoleh laba dari kegiatan pokok perusahaan yaitu penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya.
CV. Soba Swalayan merupakan salah satu perusahaan retail yang bergerak dalam bidang perdagangan. Semakin majunya perkembangan perusahaan maka dibutuhkan suatu sistem yang menunjang untuk mempermudah sistem penjualan persediaan barang dagang di Soba Swalayan. sistem penjualan di Soba Swalayan terdiri dari sistem penjualan tunai dengan menggunakan sistem point of sale dan kartu debit/kredit.
Sistem point of sale adalah sistem informasi yang dibuat untuk melakukan fungsi pengolahan data, mengontrol jumlah persediaan barang, mempermudah proses transaksi jual beli barang, serta mempermudah pembuatan laporan sehingga menghasilkan informasi yang lebih informatif.
(26)
Dengan latar belakang masalah tersebut, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari penjualan yang ada di CV. Soba Swalayan. Oleh sebab itu, penulis mengambil judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Point Of Sale pada CV. Soba Swalayan”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas Point Of Sale pada CV. Soba Swalayan?
2. Apa saja kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas Point Of Sale pada CV. Soba Swalayan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah.
1. Mengetahui Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas Point Of Sale
pada CV. Soba Swalayan.
2. Memperoleh bukti mengenai kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas Point Of Sale pada CV. Soba Swalayan.
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian mengenai evaluasi Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas, maka akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan acuan untuk mengambil kebijakan berkaitan dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas.
2. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas pada CV. Soba Swalayan dan sebagai sarana untuk penerapan teori yang telah diterima di bangku perkuliahan.
3. Bagi pembaca
Tugas akhir ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari penjualan yang ada pada CV. Soba Swalayan. Dan dapat digunakan sebagai dasar referensi dan acuan dalam penelitian-penelitian berikutnya.
F. Metode Penelitian 1. Metode Observasi
Observasi yaitu pengamatan secara langsung aktivitas di CV.Soba Swalayan. Pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada CV. Soba Swalayan sebagai berikut :
(28)
a. Mengamati kinerja para pegawai dengan tugasnya masing-masing. b. Mengamati interaksi pegawai dengan para sales, customer, maupun
dengan sesama pegawai.
2. Metode Pustaka
Melalui pembacaan buku-buku yang berkaitan dengan etika bisnis, penataan manajemen dalam perusahaan dan pembentukan pribadi yang professional dan bijaksana di lingkungan kerja.
3. Pengumpulan Data
a. Sumber Data 1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama atau responden. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah: sejarah umum perusahaan, struktur organisasi, job description perusahaan, peraturan perusahaan. 2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung tetapi dari sumber yang telah ada. Data yang digunakan sebagai bahan pelengkap melalui berbagai literatur, kuliah, dan artikel-artikel dari internet yang berkaitan dengan etika.
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem akuntansi sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan perusahaan, baik pada perusahaan besar maupun kecil dan menengah. Semakin besar usaha suatu perusahaan menyebabkan pihak manajemen tidak dapat secara langsung mengawasi jalannya perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen membutuhkan sistem akuntansi dalam mengawasi jalannya perusahaan yang dikelolanya. Pengertian dari sistem dan prosedur akan membantu dalam memahami sistem akuntansi, sistem dan prosedur diartikan sebagai berikut.
a. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001: 5)
b. Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output (Nugroho Widjajanto, 2001: 2).
(30)
c. Jerry Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2001: 1) mengemukakan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
d. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. (Mulyadi, 2001: 5)
e. Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi (Zaki Baridwan, 1990: 3).
Penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai suatu tujuan, dan prosedur adalah kegiatan yang dilakukan secara urut meliputi menulis, menggandakan, menhitung, memberi kode, mendaftar, memilih (konversi), memindah, dan membandingkan yang
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
biasanya melibatkan beberapa orang dalam saru bagian atau lebih dengan tujuan untuk menjamin adanya keseragaman perlakuan terhadap transaksi perusahaan yang sering terjadi.
2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2001: 8) informasi adalah: a. Data yang diolah.
b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
c. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact and entity)
d. Digunakan untuk pengambilan keputusan.
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal (Jogiyanto 2001: 10) yaitu:
a. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, harus mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (timely basis), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah using tidak mempunyai manfaat lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Apabila
(32)
pengambil keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap organisasi berbeda.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dri suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Leitch dan Davis dalam Jogiyanto 2001: 11).
Menurut Jogiyanto (2001: 12) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
a. Blok Masukan (Input Block), input mewakili data-data yang masuk dalam sistem informasi. Input meliputi metode-metode dan media untuk merangkap data yang dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block), terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu yang akan menghasilkan keluaran yang diinginkan.
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Blok Keluaran (Output Block), hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang dapat berupa informasi yang berkualits dan dokumen yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi (Technology Block), teknologi dalam sistem informasi akuntansi digunakan untuk menerima input, menjalankan model menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran, dan membantu pengendalian dan sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (human ware), perangkat lunak (soft ware), perangkat keras (hard ware). e. Blok Basis Data (Database Block), database merupakan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Contorl Block), beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi.
(34)
4. Pengertian Akuntansi
Menurut Jogiyanto (2001: 17), akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, perangkuman, dan pelaporan dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi.
5. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001: 3), sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan (Nugroho Widjajanto, 2001:4).
Penulis menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, laporan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan perusahaan yang kemudian dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan manajemen, pihak-pihak lain
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
yang berkepentingan dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001:3-5), unsur pokok sistem akuntansi adalah:
a. Formulir, adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.
b. Jurnal, adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan.
c. Buku Besar, adalah rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat dalam jurnal.
d. Buku Pembantu, adalah rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan, yang tercantum dalam buku besar.
e. Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi, laporan harga pokok produksi.
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Baridwan (1996: 4), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkonfigurasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
(36)
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor, kreditor) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
7. Tujuan Penyusuanan Sistem Informasi Akuntansi
Dalam penyelenggaraan catatan akuntansi Tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Wilkinson et al (2000: 8-10) sebagai berikut.
a. Untuk mendukung kegiatan operasi sehari-hari.
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan terutama pihak intern organisasi.
c. Untuk menunjukkan sesuatu yang telah dilakukanoleh manajemen. Menurut Mulyadi (1997: 19-20) sebagai berikut.
a. Untuk menyediakan informasi bagi kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
c. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaran catatan akuntansi.
8. Pengertian Kas
Kas dapat diubah menjadi aktiva lain dan digunakan untuk membeli barang atau jasa, serta memenuhi kewajiban yang dengan lebih mudah bila dibanding dengan aktiva lain (Al Haryono Yusuf, 2001: 3).
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Kas adalah aktiva yang paling liquid dan merupakan standar alat pembayaran serta sebagai dasar ukuran dari seluruh komponen laporan keuangan (Kieso et al., 2007: 314).
Penulis menyimpulkan bahwa kas adalah aktiva yang paling mudah dicairkan menjadi uang dalam waktu yang cepat dibandingkan dengan aktiva lainnya.
9. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2001: 455-481), penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai terdiri dari penerimaan kas dari over-the-counter sale, dari cash-on-delivery sale. Sedangkan penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan, kantor pos, dan lock-box-collection plan.
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan mengharuskan.
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
(38)
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Unsur–unsur yang terkait dalam sistem penerimaan kas:
a. Fungsi yang terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari penjualan tunai adalah.
1) Fungsi penjualan 2) Fungsi kas
3) Fungsi gudang 4) Fungsi pengiriman 5) Fungsi akuntansi
b. Informasi yang umumnya diperlukan oleh Manajemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah.
1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. 2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
5) Kuantitas produk yang dijual.
6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 7) Otorisasi pejabat yang berwenang.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah.
1) Faktur penjualan tunai.
2) Pita register kas (cash register tape). 3) Credit card sales slip.
4) Bill of lading.
5) Faktur penjualan COD. 6) Bukti setor bank.
7) Rekapitulasi harga pokok penjualan.
d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah.
1) Jurnal penjualan 2) Juranal penerimaan kas 3) Jurnal umum
4) Kartu persediaan 5) Kartu gudang
(40)
e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah.
1) Prosedur order penjualan 2) Prosedur penerimaan kas 3) Prosedur penyerahan barang
4) Prosedur pencatatan penjualan tunai 5) Prosedur penyetoran kas ke bank 6) Prosedur pencatatan penerimaan kas 7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
10.Pengertian Bagan Alir (flowchart)
Menurut Mulyadi (2001: 57) flowchart berupa bagan untuk keseluruhan sistem termasuk kegiatan manual dan aliran atau arus dokumen yang dipergunakan dalam sistem. Flowchart dipergunakan untuk menggambarkan proses kegiatan dalam suatu organisasi.
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir. Untuk menggambarkan bagan alir digunakan simbol-simbol sesuai standar Sistem Informasi Akuntansi. Arus dalam bagan alir dibaca dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Tiap dokumen yang digunakan dapat diikuti dengan melihat nomor dalam simbol
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
penghubung pada hal yang berbeda. Manfaat dari menggunakan bagan alir antara lain sebagai berikut:
a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bagan alir.
b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir.
c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem identifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir.
Tabel I.1
Simbol Flowchart
Simbol Makna Keterangan
Dokumen Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis
dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya suatu transaksi.
(42)
Dokumen dan tembusannya
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
Berbagai dokumen
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama dalam satu paket.
Catatan Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
Penghubung pada halaman
yang sama
Simbol ini digunakan untuk
menghubungkan bagan alir dan arus dokumen pada halaman yang sama. Akhir arus
dokumen
Akhir arus dokumen yang digunakan untuk mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang
(43)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
tercantum di dalam simbol tersebut.
Awal arus dokumen
Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.
Penghubung pada halaman yang berbeda
Simbol ini digunakan untuk
menunjukan kemana dan bagaimana bagan alir terkait dengan lainnya. Kegiatan
manual
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan kegiatan manual seperti : membandingkan, memeriksa, mengisi formulir dll.
Keterangan komentar
Simbol ini digunakan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.
Arsip sementara
Simbol ini digunakan untuk
menunjukan arsip sementara yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang akan diambil kembali
(44)
untuk keperluan pengolahan lebih lanjut
Arsip permanen
Simbol ini digunakan untuk
menunjukan arsip sementara yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi.
On-line computer
process
Simbol ini menggambarkan
pengolahan data dengan komputer secara online.
Online storage Simbol ini menggambarkan arsip
komputer yang berbentuk online.
ya
tidak
Keputusan Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.
(45)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Mulai/berakhir Simbol ini menggambarkan awal atau akhir suatu sistem.
dari pemasok Masuk sistem Simbol untuk menggambarkan masuk sistem dalam bagan alir.
11.Pengertian Point Of Sale
Point Of Sale adalah sebuah sistem yang terdiri dari hardware dan software yang didesain sesuai dengan keperluan dan dapat diintegrasikan dengan beberapa alat pendukung agar dapat membantu mempercepat proses transaksi. Untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pada umumnya menggunakan sistem POS dalam menunjang kegiatan usahanya. Secara umum bahwa POS adalah sebuah sistem yang memungkinkan diadakan transaksi yang di dalamnya termasuk juga penggunaan mesin kasir (Hendry:2010)
Dalam lingkup POS sebuah mesin kasir tidak berdiri sendiri, namun sudah termasuk di dalamannya software penunjang dan piranti lain. Sistem POS melakukan lebih dari sebuah tugas transaksi jual beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen
(46)
barang dan stok, modul penggajian karyawsn, perhitungan hutang piutang dan lainnya.
12.Inventory
Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki dijual atau diasumsikan untuk dimasa yang akan datang, semua barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventory, tergantung dari sifat dan jenis usaha perusahaan.
Menurut Koher, Eric L.A. Inventory adalah bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi dan barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasinya kepada pihak lain pada akhir periode.
Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan yang ditentukan oleh perusahaan, apabila jenis perusahaan yang membeli barang akan dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja persediaan barang dagangan. Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi
(47)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
13.Pencatatan inventory
Masalah akuntansi yang penting muncul jika unit-unit dagangan sejenis yang di beli dengan harga yang berbeda-beda dalam satu periode. Dalam kasus semacam itu, pada saat barang dagang di jual perusahaan perlu menentukan harga per unit agar jurnal akuntansi yang tepat agar dapat dibuat. Ada tiga asumsi arus biaya persediaan yang digunakan dalam bisnis. Masing-masing asumsi ini dihubungkan dengan satu metode penghitungan biaya persediaan. Jika perusahaan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO), persediaan akhir terdiri atas harga pokok yang berasal dari pembelian terakhir. Jika menggunakan metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO), persediaan akhir terdiri atas biaya atau harga pokok yang berasal dari pembelian paling awal. Jika yang digunakan adalah metode biaya rata maka biaya unit dalam persediaan adalah rata-rata dari biaya pembelian (L. Carl S Warren dkk, 2006).
B. Pembahasan Penerimaan Kas dari Penjualan pada CV. Soba Swalayan
Penerimaan Kas pada CV. Soba Swalayan yang terbesar berasal dari penjualan tunai. Penerimaan kas dari penjualan tunai pada CV. Soba Swalayan terdiri dari penerimaan kas dari customer dengan uang tunai, dan penerimaan kas dari credit card / debit card sales (dengan kartu). Unsur–unsur
(48)
yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai pada CV. Soba Swalayan adalah sebagai berikut.
1. Fungsi yang terkait
a. Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi kas berada di tangan Bagian Kasir penjualan toko. b. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dengan uang tunai dan dengan kartu yang berupa laporan penjualan (sales journal). Bertugas juga sebagai pembuat berbagai catatan akuntansi.
2. Informasi yang diperlukan oleh manajemen
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c. Kuantitas produk yang dijual.
d. Nama wiraniaga/ petugas kasir yang menerima uang dari pelanggan atas pembelian yang telah dilakukan.
e. Otorisasi pejabat yang berwenang, dalam segala kejadian maupun transaksi serta segala pelaporan perlu adanya otorisasi dari
(49)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
petugas yang berwenang sebagai bukti bahwa dokumen tersebut diketahui dan sudah sah untuk dikeluarkan.
3. Dokumen yang digunakan
a. Faktur penjualan tunai
Dokumen faktur penjualan tunai ini dibuat oleh fungsi kas digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Informasi tersebut antara lain adalah nomor faktur penjualan, nomor seri, nomor kassa/ till, tanggal transaksi, waktu transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga. Faktur penjualan juga berguna sebagai faktur pajak, yang di dalamnya juga tercantum keterangan dari Pengusaha Kena Pajak dan Pembeli BKP/ Penerima JKP. Bentuk Faktur Pajak tersebut sesuai dengan izin DJP No.S-1596/PJ.52/1992 pada tanggal 15 September 1992. Faktur penjualan ini sebagai bukti bahwa barang telah di bayar lunas oleh pembeli.
b. Bukti Setoran Kasir Toko
Dokumen Bukti Setoran Kasir ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Toko). Pada penerimaan kas dari penjualan dengan uang tunai Bukti Setoran Kasir sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang penjualan toko yang akan disetorkan ke bagian
(50)
akuntansi. Sedangkan pada penerimaan kas dari penjualan dengan kartu Debit/ Kredit, Bukti Setoran Kasir sebagai bukti perekapan jumlah penjualan dengan Kartu Debit/ Kredit yang terjadi dari awal hari sampai akhir hari.
c. Pita Regiter Kas
Dokumen Pita Register Kas merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung Faktur Penjualan Tunai. Tercetak saat keluar dari pengoperasian mesin kasir. Dokumen Pita Register Kas tercetak setelah Kasir mengoperasikan mesin register kas.
d. Sales Draft Debit
Dokumen ini dicetak oleh debit card center bank, yang menerbitkan kartu debit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) anggota kartu debit. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti bahwa adanya transaksi penjualan dengan kartu. Biasanya tercetak dua copy, yaitu satu copy untuk pelanggan dan satu copy lainnya untuk diarsipkan oleh bagian akuntansi.
e. Slip Pengiriman Uang / Bank (SPU)
Dokumen SPU ini dibuat oleh fungsi kas sebagai pencatatan atas penghitungan fisik uang yang akan di setor ke Bank, penghitungan tersebut dilakukan oleh kedua pihak yaitu antara
(51)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
pihak Soba Swalayan dengan Bank. SPU diisi oleh pihak Soba Swalayan, sedangkan SPU Bank diisi oleh pihak Bank sesuai penghitungan fisik uang yang akan di setor ke Bank. Masing-masing SPU terdiri dari dua rangkap, yaitu untuk bagian akuntansi dan untuk Bank.
f. Form Multiguna (FM)
Dokumen Form Multiguna ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Form Multiguna dibuat 2 lembar diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Kemudian tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Form Multiguna diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi untuk dicocokkan apakah jumlah yang disetorkan sesuai. Form Multiguna kemudian diarsipkan sebagai dokumentasi toko oleh bagian Staff Admin sebagai pemegang fungsi akuntansi.
4. Catatan Akuntansi yang digunakan
a. Sales Jurnal
Sales jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan dengan uang tunai maupun dengan
(52)
kartu. Berisi tentang jumlah masing-masing penjualan yang terjadi serta penjualan dengan Kartu.
b. Buku Rekapan Kartu Debit/ Kredit
Buku Rekapan Kartu Debit/ Kredit ini sebagai kontrol terhadap penjualan dengan Kartu (Debit BCA, Mandiri & Kredit BCA, Mandiri Visa). Buku ini diisi oleh fungsi akuntansi yang dipegang oleh bagian Staff Admin.
5. Prosedur Penjualan Tunai
a. Pelanggan datang ke toko untuk memilih barang yang selanjutnya diserahkan kepada pramuniaga. Pramuniaga membuat nota sementara sebanyak 2 lembar, lembar 1 diserahkan kepada pelanggan dan lembar 2 diserahkan kepada petugas barang bersamaan dengan barang yang akan di beli.
b. Pelanggan datang ke kasir penjualan toko untuk menyerahkan nota lembar 1 dan melakukan pembayaran. Setelah itu kasir penjualan toko menerima uang pembayaran dari pelanggan atas barang yang telah dibeli, dan melakukan pencetakan faktur penjualan tunai sekaligus melakukan input yang mengakibatkan persediaan barang berkurang serta membubuhkan cap lunas. Kemudian faktur penjualan tunai lembar 1 beserta nota lembar 1 diserahkan ke pelanggan sebagai bukti bahwa barang telah lunas dibayar. Serta faktur penjualan lembar 2 diserahkan ke bagian akuntansi.
(53)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
c. Setelah melakukan pembayaran, pembeli menyerahkan nota lembar 1 kepada petugas barang. Setelah itu petugas barang mencocokan nota lembar 1 dengan nota lembar 2 serta barang yang dibeli. Kemudian menyerahkan barang kepada pembeli beserta nota lembar 1, sedangkan nota lembar 2 disimpan sebagai arsip.
d. Perhitungan dan penyerahan uang dilakukan setiap pergantian shift oleh petugas kasir. Bagian kasir mengisi form bukti setoran kasir berdasarkan faktur penjualan lembar 2 serta menandatanganinya sebagai tanda pertanggungjawaban pihak kasir. Kemudian
diserahkan ke bagian akuntansi. e. Bagian akuntansi menerima bukti setor dan faktur penjualan
lembar 2 dari bagian kasir. Lalu menghitung kembali jumlah fisik uang setoran dan menandatanganinya, serta membuat jurnal penerimaan kas dan rekening buku besar. Untuk selanjutnya bukti setoran dan faktur penjualan lembar 2 disimpan sebagai arsip. Penyetoran uang ke bank dilakukan oleh bagian akuntansi setiap harinya dengan disertai pengisian form pengiriman uang / slip setoran pada akhir jam kerja, sedangkan uang hasil penjualan malam harinya disetor besok paginya.
(54)
KONSUMEN PRAMUNIAGA
Gambar II. 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
MULAI
Pembeli memilih barang
1
Ke
pramuniaga
1
Membuat nota sementara
2
Nota 1
Via pembeli
Ke petugas barang
bersamaan dgn barang yg akan dibeli
2
(55)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
KASIR
Gambar III. 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ( Lanjutan )
Menghitung fisik uang
Mengisi form BS kasir dan menandatangani
BS 4
Faktur 2 penjualan
Faktur 2 penjualan 5 Membuat faktur penjualan, dan membubuhkan cap lunas Nota 1
2
Pembeli
Pembeli melakukan pembayaran
Faktur 1 penjualan Via pembeli 2 3 4 Nota 1
Menginput ke dlm POS sediaan
(56)
Gambar IV. 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ( Lanjutan )
Menyerahkan ke Pembeli bersamaan dgn brg
2
Nota 1
Mencocokan nota dgn brg
2
Nota 1
N
Dari pramuniaga menerima barang+nota 2 3
(57)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
AKUNTANSI
Keterangan :
BS : Bukti Setor
FPU : Form Pengiriman Uang / Slip Setoran
Gambar V. 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ( Lanjutan)
BS Jurnal penerimaan Rekening buku Menghitung fisik uang setoran dari kasir
Bersama uang 5
Faktur 2
penjualan
N
Penyetoran uang ke Bank
Mengisi FPU
2 FPU 1
Disetor ke bank
SELESAI
(58)
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada BAB II, sistem penerimaan kas dari penjualan pada CV. Soba Swalayan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
A. KELEBIHAN
1. Ada pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Fungsi-fungsi tersebut melibatkan unit organisasi yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena dapat menghindari penyalahgunaan wewenang atau wewenang ganda.
2. Adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam pengoperasian dan meminimalisasi adanya penyelewengan, hanya petugas yang berwenang yang bisa mengoperasikannya.
3. Dokumen yang ada sudah cukup mewakili seluruh kejadian dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan.
4. Adanya sistem poin of sale yang dapat mempercepat proses transaksi. Sistem POS melakukan lebih dari sebuah tugas transaksi jual beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen barang
(59)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dan stok, modul penggajian karyawsn, perhitungan hutang piutang dan lainnya.
B. KELEMAHAN
1. Catatan akuntansi yang digunakan oleh Soba Swalayan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan. 2. Tidak adanya pemeriksaan intern yang bersifat independen, sehingga bisa
menyebabkan terjadinya kecurangan.
3. Pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. 4. Pada CV. Soba swalayan tidak adanya visi dan misi yang tertulis. Visi dan
misi hanya disampaikan secara langsung pada saat awal pengenalan perusahaan.
5. Tidak adanya gambar struktur organisasi sehingga mengakibatkan sulitnya pihak yang berkepetingan untuk mengetahui struktur organisasi.
(60)
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan sistem penerimaan kas dari penjualan pada
CV. Soba Swalayan yang telah diuraikan pada BAB III, dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut.
A. KESIMPULAN
5. Sistem penerimaan kas dari penjualan yang diterapkan pada CV. Soba Swalayan sudah cukup baik. Sistem yang diterapkan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain, sudah ada pemisahan fungsi yang jelas, adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam pengoperasian dan meminimalisasi adanya penyelewengan, dokumen yang digunakan sudah cukup untuk mewakili setiap kejadian atau kegiatan dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan. Adanya sistem poin of sale yang dapat mempercepat proses transaksi. Sistem POS melakukan lebih dari sebuah tugas transaksi jual beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen barang dan stok, modul penggajian karyawsn, perhitungan hutang piutang dan lainnya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain, catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk memberikan
(61)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
informasi tentang penerimaan kas dari penjualan, tidak adanya pemeriksaan intern yang bersifat independen, sehingga bisa menyebabkan terjadinya kecurangan, pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. Kelemahan dalam sistem ini dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan/ penyelewengan, serta tidak adanya visi dan misi serta struktur organisasi yang tertulis. Kelemahan tersebut dapat diperbaiki dengan melakukan evaluasi pada sistem penerimaan kas dari pada CV. Soba Swalayan.
B. SARAN
Berikut ini merupakan saran-saran atau masukan yang penulis usulkan kepada CV. Soba Swalayan mengenai sistem penerimaan kas dari penjualan:
1. Pembuatan catatan akuntansi secara lengkap dan menyeluruh wajib diadakan pada level toko, sehingga dapat memberikan informasi terutama informasi tentang penerimaan kas dari penjualan.
2. Pada toko dibuat bagan alir yang khusus untuk setiap prosedur yang ada, sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut.
(62)
3. Sebaiknya dibentuk tim pengawasan independen agar dapat mendeteksi kecurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Hal ini dapat menjaga independensi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
4. Sebaiknya membuat visi misi serta gambar struktur organisasi yang tertulis, sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara jelas tentang CV. Soba Swalayan.
(1)
commit to user Keterangan :
BS : Bukti Setor
FPU : Form Pengiriman Uang / Slip Setoran
Gambar V. 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ( Lanjutan)
BS Jurnal penerimaan Rekening buku Menghitung fisik uang setoran dari kasir
Bersama uang 5
Faktur 2
penjualan
N
Penyetoran uang ke Bank
Mengisi FPU
2 FPU 1
Disetor ke bank
SELESAI
(2)
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada BAB II, sistem penerimaan kas dari penjualan pada CV. Soba Swalayan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
A. KELEBIHAN
1. Ada pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Fungsi-fungsi tersebut melibatkan unit organisasi yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena dapat menghindari penyalahgunaan wewenang atau wewenang ganda.
2. Adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam pengoperasian dan meminimalisasi adanya penyelewengan, hanya petugas yang berwenang yang bisa mengoperasikannya.
3. Dokumen yang ada sudah cukup mewakili seluruh kejadian dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan.
4. Adanya sistem poin of sale yang dapat mempercepat proses transaksi. Sistem POS melakukan lebih dari sebuah tugas transaksi jual beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen barang
(3)
commit to user
dan stok, modul penggajian karyawsn, perhitungan hutang piutang dan lainnya.
B. KELEMAHAN
1. Catatan akuntansi yang digunakan oleh Soba Swalayan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan. 2. Tidak adanya pemeriksaan intern yang bersifat independen, sehingga bisa
menyebabkan terjadinya kecurangan.
3. Pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. 4. Pada CV. Soba swalayan tidak adanya visi dan misi yang tertulis. Visi dan
misi hanya disampaikan secara langsung pada saat awal pengenalan perusahaan.
5. Tidak adanya gambar struktur organisasi sehingga mengakibatkan sulitnya pihak yang berkepetingan untuk mengetahui struktur organisasi.
(4)
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan sistem penerimaan kas dari penjualan pada
CV. Soba Swalayan yang telah diuraikan pada BAB III, dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut.
A. KESIMPULAN
5. Sistem penerimaan kas dari penjualan yang diterapkan pada CV. Soba Swalayan sudah cukup baik. Sistem yang diterapkan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain, sudah ada pemisahan fungsi yang jelas, adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam pengoperasian dan meminimalisasi adanya penyelewengan, dokumen yang digunakan sudah cukup untuk mewakili setiap kejadian atau kegiatan dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan. Adanya sistem poin of sale yang dapat mempercepat proses transaksi. Sistem POS melakukan lebih dari sebuah tugas transaksi jual beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen barang dan stok, modul penggajian karyawsn, perhitungan hutang piutang dan lainnya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain, catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk memberikan
(5)
commit to user
informasi tentang penerimaan kas dari penjualan, tidak adanya pemeriksaan intern yang bersifat independen, sehingga bisa menyebabkan terjadinya kecurangan, pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. Kelemahan dalam sistem ini dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan/ penyelewengan, serta tidak adanya visi dan misi serta struktur organisasi yang tertulis. Kelemahan tersebut dapat diperbaiki dengan melakukan evaluasi pada sistem penerimaan kas dari pada CV. Soba Swalayan.
B. SARAN
Berikut ini merupakan saran-saran atau masukan yang penulis usulkan kepada CV. Soba Swalayan mengenai sistem penerimaan kas dari penjualan:
1. Pembuatan catatan akuntansi secara lengkap dan menyeluruh wajib diadakan pada level toko, sehingga dapat memberikan informasi terutama informasi tentang penerimaan kas dari penjualan.
2. Pada toko dibuat bagan alir yang khusus untuk setiap prosedur yang ada, sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut.
(6)
3. Sebaiknya dibentuk tim pengawasan independen agar dapat mendeteksi kecurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Hal ini dapat menjaga independensi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
4. Sebaiknya membuat visi misi serta gambar struktur organisasi yang tertulis, sehingga pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara jelas tentang CV. Soba Swalayan.