Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Atas Persediaan barang Jadi Pada PT Harrisma Agung, Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Every company must have a goal to develop and promote their business. One way is how to control the inventory of finished goods that have to be effective and efficient. On occasion this time, the authors examine the PT. Harrisma Agung Bandung a computer distributor trademark of Hewlett-Packard (HP). The study aims to know the adequacy of internal audit implementation of the company's finished goods inventory and also about the role internal audit can support the effectiveness and efficiency of internal controls inventory of finished goods. In this study, the method used is descriptive method of analysis, is expected to get a general picture of state companies under investigation by the real facts on the situation investigated. The facts collected are compiled, described and then analyzed. Based on the results of research on these companies, the authors draw the conclusion that the internal audit of inventory of finished goods at PT. Harrisma Agung Bandung generally been carried out with adequate and also the role of internal audit in improving the effectiveness and efficiency of internal controls inventory of finished goods can be said better.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memajukan usahanya. Salah satu cara adalah bagaimana mengendalikan persediaan barang jadi yang dimilikinya agar efektif dan efisien. Pada kesempatan kali ini, penulis meneliti PT. Harrisma Agung Bandung yang merupakan distributor komputer merk Hewlett-Packard (Hp).Penelitian tersebut bertujuan mengetahui kememadaian pelaksanaan audit internal perusahaan terhadap persediaan barang jadi dan juga mengetahui peran audit internal yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pengendalian internal persediaan barang jadi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, diharapkan akan mendapatkan gambaran umum keadaan perusahaan yang diteliti berdasarkan fakta yang nyata pada situasi yang diselidiki. Fakta-fakta yang dikumpulkan tersebut disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian pada perusahaan tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa audit internal atas persediaan barang jadi pada PT. Harrisma Agung Bandung secara garis besar telah dilaksanakan dengan memadai dan juga peran dari audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi dapat dikatakan baik.

Kata-kata kunci : Pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi, persediaan barang jadi


(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK ………..……….vii

DAFTAR ISI ………..viii

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL ………...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………...xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………...1

1.2 Identifikasi Masalah ………6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………6

1.4 Manfaat Penelitian …...………7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal………..9

2.1.1 Pengertian Audit Internal ………9

2.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal..………..10

2.1.3 Fungsi Audit Internal ………15

2.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ………..16


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.6 Kompetensi Audit Internal ………22

2.1.7 Aktivitas dan Program Audit Internal ………...24

2.1.8 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal ………...27

2.2 Pengendalian Internal……….32

2.2.1 Pengertian Pengendalian Internal ………..32

2.2.2 Tujuan Pengendalian Internal ………33

2.2.3 Komponen Pengendalian Internal ……….35

2.3 Pengertian Efektivitas dan Efisiensi ………..41

2.4 Persediaan ………..………42

2.4.1 Pengertian Persediaan ………..……….42

2.4.2 Kelompok Persediaan ………43

2.4.3 Sistem Pencatatan Persediaan ………...44

2.4.4 Metode Penilaian Persediaan…… ………45

2.4.5 Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi ……….…..46

2.5 Kerangkan Pemikiran ………..………..52

BAB III. METODA PENELITIAN 3.1Objek Penelitian…………...………..63

3.1.1 Objek Penelitian ………....63

3.1.2 Sejarah Perusahaan ………63

3.2Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………...66

3.2.1 Struktur Organisasi ………66

3.2.2 Uraian Tugas ……….68


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ………71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Penerapan dan Pelaksanan Audit Internal Pengendalian Internal Untuk menunjang Efektivitas dan Efisiensi Persediaan Barang Jadi Pada PT. Harrisma Agung Bandung (PT.HAB)……….73

4.1.1 Aktivitas Pengendalian di PT. HAB …………...…..73

4.1.2 Unsur-unsur Pengendalian……….81

4.1.3 Tujuan Pengendalian Internal……….85

4.1.4 Pelaksanaan Audit Internal Pada Persediaan Barang Jadi.87 4.2Pembahasan Peranan Audit Internal atas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi pada PT Harrisma Agung Bandung (PT. HAB) ...90

4.2.1 Independensi………..……….90

4.2.2 Kompetensi………...………..91

4.2.3 Perencanaan dan Program Audit…………...…...………..93

4.2.4 Laporan Hasil Pemeriksaan……..………...….……..94

4.2.5 Tindak Lanjut Audit……….………...………...95

4.2.6 Indikator PEngendalian Internal………...………....95

4.3Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi ...99


(6)

Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………..101

5.2 Saran………… ………106

DAFTAR PUSTAKA ...107


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Persediaan Barang Jadi Bulan Oktober 2009...78 Tabel 4.1 Data Persediaan Barang Jadi Bulan November 2009...79 Tabel 4.1 Data Persediaan Barang Jadi Bulan Desember 2009...80


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Faktur Pelanggan (Empat Rangkap) Lampiran 2 Sales Order

Lampiran 3 Surat Pengantar Barang Lampiran 4 Kartu Stock


(10)

1

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

o Nama : Hera Nuvita Sari

o Agama : Kristen

o Orangtua : Marlin Yani

o Alamat : Jl Citepus 7,Bandung

o Telepon : 022-92450617 / 022-6077712

o Email : He_ra@yahoo.com

o Tempat dan tanggal lahir : Bandung , 03 November 1985

o Jenis kelamin : Perempuan

PENDIDIKAN FORMAL

o S1 : Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Marantha ( 2003 – sekarang)

o SMU : SMUK TRIMULIA ( 1999 - 2003 )

o SMP : SMPK BPK 4 Penabur ( 1996 - 1999 )

o Sekolah Dasar : SDN 05 Neglasari, Bandung ( 1990 - 1996 )


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia akan membawa pengaruh yang besar dan luas terhadap perubahan ekonomi selama dasawarsa ini. Kehidupan perekonomian yang terus bergerak cepat saat ini mengharuskan setiap badan usaha untuk mampu menciptakan daya saing yang kuat dengan menggunakan segala kemampuan, metode, dan alat-alat yang tepat sehingga dapat mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan perekonomian jangka panjang dengan cara beroperasi secara efektif dan efisien. Misalnya dalam merancang strategi manajemen, tidak lagi hanya memfokuskan diri pada tujuan pencapaian laba yang maksimum dalam kegiatan operasionalnya, tetapi lebih baik apabila berorientasi pada "going concern" atau kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga dengan demikian, perusahaan diharapkan memiliki nilai yang lebih di mata masyarakat, dan dapat dipercaya (Tugiman, 1996:1)

Dalam perusahaan industri dan dagang, persediaan merupakan salah satu jenis aktiva yang terus berubah secara aktif, dan umumnya merupakan salah satu unsur yang cukup besar dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Sehubungan dengan aktivitas perusahaan yang mengolah barang jadi dan mendistribusikan barang jadi untuk dijual ke pasaran, maka kegiatan proses produksi adalah kegiatan yang paling utama dan arus barang jadi yang terjadi di gudang barang jadi perusahaan sangat rutin. Kegiatan penyimpanan dan pengeluaran barang jadi


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha ke dalam proses produksi menjadi suatu kegiatan yang harus diawasi dan diperlukan suatu pengendalian agar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan yang merugikan bagian persediaan. Perusahaan memerlukan sistem pengendalian intern untuk bagian persediaan agar dapat menghindari penyimpangan atau penyelewengan seperti penyalahgunaan wewenang atau pencurian. Pemeriksa internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang dipergunakan untuk melindungi harta terhadap berbagai jenis kerugian, seperti kerugian yang diakibatkan oleh pencurian, kegiatan yang ilegal atau tidak pantas. Pada saat memverifikasi keberadaan suatu harta, pemeriksa harus mempergunakan prosedur pemeriksaan yang sesuai dan tepat (Tugiman, 1997:48).

Salah satu contoh kasus peristiwa penipuan besar yang berhubungan dengan persediaan adalah pada sebuah perusahaan obat-obatan yang bernama McKesson & Robbins, Inc. (tahun 1939). Perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangan, diantaranya berisi aktiva fiktif sebesar kira-kira 25% dari total aktivanya. Dan ternyata terdapat persediaan fiktif di dalamnya. Pada saat itu akuntan publik yang melaksanakan pemeriksaan memberikan pendapat wajar tanpa syarat, tanpa dapat menunjukkan adanya penggelapan tersebut. Norma pemeriksaan akuntan yang berlaku saat itu tidak mewajibkan akuntan pemeriksa melaksanakan pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan (inventory count observation) (Mulyadi, 1985:165).

Setelah adanya kasus tersebut profesi akuntan publik di USA kemudian menerapkan norma pemeriksaan yang baru yang mengharuskan akuntan publik melakukan pengamatan (observation) terhadap penghitungan fisik yang dilakukan


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha oleh kliennya. Norma tersebut berlaku sampai sekarang, dan profesi akuntan publik di Indonesia juga mengharuskan hal sama terhadap anggotanya. Dalam contoh kasus diatas membuktikan bahwa sangat pentingnya pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi dalam suatu perusahaan dan pentingnya kejujuran serta kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan auditor yang kompeten dan independen (Mulyadi, 1985:166).

Bagian terpenting dari pengendalian persediaan adalah pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah penghitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan keadaan klien atau tidak. Untuk melakukan ini secara efektif, sangat penting bagi auditor untuk hadir pada saat penghitungan persediaan secara fisik dilakukan. Seorang auditor internal diperlukan untuk melindungi persediaan dari kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan (Arens et al., 2006:321).

Pengendalian intern pada perusahaan kecil dapat dilaksanakan secara langsung oleh pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan karena operasi atau kegiatan perusahaan dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga pemilik dapat mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan secara langsung. Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka masalah yang dihadapi akan semakin rumit karena struktur organisasinya yang semakin kompleks. Hal ini menyebabkan pimpinan perusahaan memerlukan suatu alat pengendalian intern yang baik untuk dapat membantu mengendalian kegiatan perusahaan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Alat pengendalian itu terdiri dari kebijakan dan prosedur yang


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai untuk dapat melindungi aktiva perusahaan. Kecermatan dan keandalan data akuntansi dapat meningkatkan efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah direncanakan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Disamping tugas pokok audit yaitu memperbaiki kinerja organisasi, audit internal juga seringkali memberikan layanan berupa pemberian saran untuk memperbaiki kinerja bagi setiap level manajer (Tugiman, 1999:8).

Hasil pengendalian internal dapat berupa pendapat yang merupakan sumber informasi bagi pimpinan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan yang tepat mengingat persediaan merupakan aktiva yang sangat penting. Investasi dalam persediaan biasanya merupakan jumlah yang terbesar dari seluruh investasi perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan persediaan baik secara fisik maupun administratif sangatlah penting bagi manajemen. Secara fisik perlu diperhatikan karena kelebihan persediaan merupakan hal yang merugikan bagi perusahaan dan menjadikan perusahaan tidak efisien, sedangkan kekurangan persediaan akan menghambat seluruh kegiatan perusahaan, maka secara administratif harus diadakan suatu sistem pencatatan yang memudahkan dalam pengawasan dan menghindari terjadinya kecurangan dalam pengelolaan persediaan. Oleh karena itu pemeriksaan intern dalam bidang ini sangat penting dan harus memadai. Para pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang penting dalam pelaksanaan pemeriksaan (Tugiman, 1997:30).

Salah satu faktor yang harus ada dalam perusahaan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas yang tinggi adalah struktur pengendalian intern yang baik


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha yang dapat berperan dalam menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pemeriksa intern melaksanakan fungsinya atau tugasnya sebagai bagian yang mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dari suatu struktur pengendalian intern (Tuanakota, 1982:95).

Krisis ekonomi saat ini mengharuskan perusahaan menggunakan semua sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap persediaan sangat penting dilakukan, karena hasil pemeriksaan akan meningkatkan kepercayaan terhadap data akuntansi perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen yang berkepentingan terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat lain dengan diadakannya pemeriksaan intern atas persediaan adalah agar dapat segera diketahui apabila terjadi kesalahan pencatatan nilai persediaan akhir, dimana akan mempengaruhi laba/rugi perusahaan (Mulyadi, 1985:165).

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena persediaan barang merupakan jumlah aktiva yang terbesar di dalam kelompok aktiva lancar. Persediaan barang sangat sensitif, mudah untuk dicuri dan disalahgunakan sehingga harus selalu diawasi untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau penyelewengan. Oleh karena itu pada bagian persediaan diperlukan seorang auditor internal yang dapat menjaga dan melindungi aktiva perusahaan dan mampu menjalankan fungsi pengendalian intern secara efektif dan efisien.

Untuk kesempatan kali ini, penulis tertarik untuk meneliti sebuah perusahaan dengan nama ”PT. Harrisma Agung” yang berlokasi di JL. Sunda 37


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang komputer sebagai distributor yang memiliki berbagai cabang di kota Bandung. Perusahaan ini berdiri cukup lama, memiliki banyak divisi dan memiliki sistem tersendiri dalam arus barang jadi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti audit internal dalam pengendalian intern perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui bagaimana audit internal berfungsi dalam menunjang keefektifan dan efisiensi pengendalian intern atas persediaan barang jadi yang akan disajikan dalam skripsi ini dengan judul

“Peranan Audit Internal dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi pada PT. Harrisma Agung, Bandung”

1.2Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah adalah:

1. Apakah audit intenal atas pengelolaan persediaan barang jadi telah dilaksanakan dengan memadai?

2. Bagaimana peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui kememadaian pelaksanaan audit internal perusahaan terhadap persediaan barang jadi.


(17)

7

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui peran audit internal yang dapat menunjang efektivitas

dan efisiensi pengendalian internal persediaan barang jadi.

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan yang diteliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan akan pentingnya pengendalian intern atas persediaan barang jadi. Selain itu juga dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengevaluasi kelebihan dan kekurangan perusahaan, dapat melakukan pemecahan masalah dan perbaikan, dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan dan pendistribusian persediaan barang jadi sehingga dengan kata lain mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2. Bagi pembaca karya tulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah pengetahuan baik teoritis maupun praktik dalam hal pentingnya pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi. Selain itu pembaca juga dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan persediaan barang jadi. 3. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini dapat memperoleh gambaran secara nyata dari penerapan teori-teori yang sudah diajarkan semasa perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha untuk diterapkan dalam dunia praktek yang sesungguhnya dan juga dapat memperoleh pengetahuan dari peninjauan


(18)

8

Universitas Kristen Maranatha secara langsung mengenai praktek atau pelaksanaan sebenarnya di perusahaan.


(19)

101

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. HARRISMA AGUNG BANDUNG serta pembahasan yang berlandaskan teori, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Audit internal atas persediaan barang jadi pada PT. Harrisma Agung Bandung secara garis besar telah dilaksanakan dengan memadai. Hal ini tercermin dari unsur-unsurnya yakni :

a) Independensi

Jika dilihat dari sifat independensinya , audit internal PT. HAB telah menjalankan tugasnya tanpa memihak siapapun sehingga dapat memberikan informasi yang objektif, benar dan bermanfaat. Audit internal memiliki akses langsung untuk mengadakan pemeriksaan atas aktiva atau catatan perusahaan. Namun jika dilihat dalam struktur struktur organisasi, audit internal berada dibawah dalam bagian accounting, sehingga akses bagian accounting terhadap catatan dan aktiva perusahaan lebih kuat dibanding bagian audit internalnya. b) Kecakapan profesional

Karyawan audit internal PT. HAB telah memiliki kecakapan profesional yang memadai. Hal ini dilihat dari audit internal yang bergelar strata satu dan telah berpengalaman dalam mengaudit, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. Audit internal pada PT. HAB memiliki sikap jujur, tegas dalam


(20)

102

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha bersikap, taat pada peraturan, ketelitian dalam bekerja, dan dapat berkomunikasi dengan bagian-bagian lain serta bertanggung jawab atas hasil laporannya. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas karyawan dengan memberikan pelatihan agar kinerjanya sesuai dengan harapan pimpinan. c) Perencanaan dan program pemeriksaan

Karyawan audit internal PT. HAB selalu membuat perencanaan dan program pemeriksaan sebelum melaksanakan tugas, sehingga dapat melakukan pemeriksaan secara terarah dan teratur sehingga dapat selesai tepat waktu. Perencanaan tersebut harus disetujui oleh pimpinan baru dapat dilaksanakan. d) Laporan hasil pemeriksaan

Karyawan audit internal membuat program laporan hasil pemeriksaan selesai melaksanakan program pemeriksaan. Laporan ini memuat ruang lingkup, tujuan pemeriksaan, dan disajikan secara jelas, ringkas, dan tepat waktu. Laporan ini juga menyajikan temuan dan kesimpulan atas pemeriksaan secara objektif, lengkap, dan akurat. Audit internal dapat memberikan saran yang membangun untuk perbaikan perusahaan.

e) Follow up (tindak lanjut)

Saran-saran dan kesimpulan yang diberikan dalam laporan pemeriksaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut. Follow up merupakan tahap akhir dari langkah kerja audit internal. Tindak lanjut merupakan keyakinan dari audit internal atas tindakan yang layak dan tepat dari hasil temuannya.


(21)

103

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha 2. Peran audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi pada PT. HAB dapat dikatakan baik. Efektivitas menyangkut derajat keberhasilan seseorang atau organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisiensi dapat dimaksudkan sebagai kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan keluaran yang diharapkan. Atau dengan kata lain, efektivitas dan efisiensi merupakan suatu derajat keberhasilan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas operasional yang dicapai organisasi sesuai dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa peran audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi pada PT. HAB dapat dikatakan baik, hal ini dilihat dari :

a) Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas atas persediaan

Di PT. HAB berlaku falsafah manajemen yang mempengaruhi nilai-nilai etika dan mempunyai komitmen terhadap kompetensi para karyawan dengan adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang jelas. Salah satu yang mempengaruhinya adalah telah memiliki struktur organisasi yang jelas disertai dengan pemisahan fungsi dan uraian tugas. Dengan demikian karyawan PT. HAB dapat bekerja semaksimal mungkin dan bertanggung jawab sesuai dengan tanggung jawabnya.

Auditor internal memeriksa urutan nomor dari order penjualan, surat jalan dan faktur penjualan dengan mencocokkannya dengan buku penjualan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada dokumen yang hilang. Kemudian diperiksa, apakah pembuatan faktur penjualan tersebut berdasarkan surat jalan


(22)

104

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha yang sah dan order penjualan yang telah disetujui oleh bagian penjualan. Audit ini dilakukan dengan mencocokkan faktur penjualan dengan surat jalan dari order penjualannya.

b) Sasaran dan kebijaksanaan persediaan

Sasaran dan kebijaksanaan persediaan ditetapkan dengan maksud untuk mempertahankan jumlah persediaan yang optimal dan kebijaksaan dalam melakukan stock opname.

Bagian audit internal memeriksa apakah pengeluaran barang dari gudang telah didukung oleh dokumen yang diotorisasi oleh bagian penjualan seperti surat jalan dan bukti pengeluaran produk yang juga harus diketahui dan ditandatangani oleh kepala bagian gudang. Auditor internal mengawasi pelaksanaan stock opname terhadap barang jadi sebulan sekali. Stock opname ini dilakukan secara menyeluruh, dimana hasilnya dibandingkan dengan kartu persediaan. Apabila terdapat perbedaan yang cukup material, maka akan dipelajari sebab-sebabnya. Bila perlu diadakan tes-tes terhadap arus barang dalam pencatatan kartu persediaan.

c) Fasilitas penyimpanan dan penanganan persediaan

Fasilitas penyimpanan telah sesuai dengan keadaan dan bentuk persediaan. Denah gudang telah dirancang sebaik mungkin untuk memudahkan proses jalannya persediaan dan sudah diatur sehingga aman dan jauh dari lingkungan eksternal.


(23)

105

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha d) Klasifikasi dan identifikasi persediaan

Klasifikasi persediaan dibedakan menurut merk, jenis barang, dan kode barang untuk memudahkan proses pemeriksaan dan keluar masuknya barang. Jumlah persediaan dapat dilihat dari kartu persediaan, karena setiap keluar masuknya barang selalu dicatat dalam kartu tersebut. Auditor internal mameriksa kebenaran atas nilai persediaan barang jadi dengan cara membendingkan nilai yang ada di kartu persediaan dengan catatan perusahaan.

e) Standarisasi dan simplikasi persediaan

PT. HAB mengusahakan memelihara kontinuitas persediaan barang jadi untuk selalu menjaga jumlah persediaan yang optimal dan mencegah kelangkaan produk.

f) Catatan dan laporan yang memadai

Metode pencatatan yang digunakan secara perpetual dengan metode penilaian FIFO. Catatan dan laporan dapat dijadikan dasar laporan mengenai pengelolaan persediaan barang jadi sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu manajemen yang bermanfaat.

g) Tenaga kerja yang memuaskan

Tenaga kerja yang diperoleh sangat efektif dan melalui proses pengujian terlebih dahulu. PT. HAB sangat mengutamakan tenaga kerjanya berkualitas dalam bidangnya., karena jika suatu perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas maka dapat membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.


(24)

106

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Diketahui bahwa pelaksanaan audit internal yang diselenggarakan oleh audit internal cukup efektif.Untuk lebih mengoptimalkannya, penulis mencoba mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi bagian audit internal dalam melaksanakan audit pada persediaan barang jadi pada masa yang akan datang. Berikut adalah saran dari penulis :

1) Adanya struktur organisasi yang terpisah antara bagian audit internal dan bagian accounting. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan status independensi pada struktur organisasi perusahaan.

2. Diadakan program pelatihan karyawan agar dapat meningkatkan kualitas dan kompeten di bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Sebaiknya PT. HAB membuat ukuran yang menunjukkan efektivitas yang diinginkan secara tertulis sehingga audit internal bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi ukuran dikatakannya perusahaan telah efektif. Dengan demikian audit internal bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi PT. HAB.


(25)

107

Universitas Kristen Marantaha DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemah, R.S. (1976). Prinsip-prinsip dan Prosedur Auditing (Kontrole). Salemba Empat, Jakarta.

Arens, A., and Loebbecke., J.K. (1996). Auditing. Salemba Empat, Jakarta. Arens, A., and Loebbecke., J.K. (2000). Auditing An Integrated Approach. 8th

Edition, Prentice Hall Inc : Englewood, New Jersey.

Arens, A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikiasi. Edisi Sembilan, Indeks, Jakarta.

Arens, A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. (2006). Auditing An Integrated Approach. 13th, Prenhall, New Jersey.

Barlow, P. (1995). The Bussiness Approach to Internal Auditing, Juty & Co.. Brink,V. Z., and Witt, H. (1991). Modern Internal Auditing, Salemba Empat,

Jakarta.

Cashin, J. A., Polomeni. R. S., and Hutauruk. G. (1998). Auditing, Salemba Empat, Jakarta.

Cooper, D.R., dan Emory, C.W. (1996). Metode Penelitian Bisnis, PT Gramedia, Jakarta.

COSO. (1992). Internal Control Integrated Frame Work. Edition in two volumes, Committee Of Sponsoring Organizations of Thr Treadway Commision, AICPA.

Hartadi. (1992). Metode Penelitian Bisnis., Alfabeta, Bandung.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Satu dan Edisi Dua, Bumi Aksara, Jakarta.

Maynard. (1995). Internal Auditing as a Foundation of Risk Management. Journal The Institute of Internal Auditors (IIA), hal. 16-17.


(26)

108

Universitas Kristen Marantaha Messier. Jr., and William. F. (2005). Auditing and Assurance Service a

Systematic Approach. Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (1985). Pemeriksaan Akuntan (Auditing). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. (1997). Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Nazir, M. (1998). Metode Penelitian, cetakan ke-3, Ghalia, Jakarta. Sawyer, L.B. (2005). Internal Audit. Salemba Empat, Jakarta.

Stice, J., and Hillier. L. (2004). Intermediate Accounting, Edisi Lima Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Tuanakota, T. M. (1982), Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi Tiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Tugiman, H. (1996). Perkembangan dan Tantangan Internal Auditing di

Indonesia, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, H. (1997). Pandangan Baru Internal Auditing, Kanisius, Yogyakarta. Tugiman, H. (1999). Mengenal lebih lanjut Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta. Tugiman, H. (2000). Pengenalan Internal Audit, Edisi Lima, Kanisius,

Yogyakarta.

Tugiman, H. (2001), Standar Profesional Akuntan Publik, Kanisius, Yogyakarta. Tugiman, H. (2002), Pengantar Audit nternal, Bandung.

Warren, C. S., Fess, P. E., and Reeve, J. M. (2005). Prinsip-Prinsip Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Widjayanto, N. (1990). Pemeriksaan Operasional Perusahaan, FEUI, Jakarta. Wilson, J. D., dan Campbell B. J. (1991), Controllership: Tugas Akuntan

Manajemen, Erlangga, Jakarta.


(1)

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha 2. Peran audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi pada PT. HAB dapat dikatakan baik. Efektivitas menyangkut derajat keberhasilan seseorang atau organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisiensi dapat dimaksudkan sebagai kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan keluaran yang diharapkan. Atau dengan kata lain, efektivitas dan efisiensi merupakan suatu derajat keberhasilan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas operasional yang dicapai organisasi sesuai dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa peran audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi pada PT. HAB dapat dikatakan baik, hal ini dilihat dari :

a) Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas atas persediaan

Di PT. HAB berlaku falsafah manajemen yang mempengaruhi nilai-nilai etika dan mempunyai komitmen terhadap kompetensi para karyawan dengan adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang jelas. Salah satu yang mempengaruhinya adalah telah memiliki struktur organisasi yang jelas disertai dengan pemisahan fungsi dan uraian tugas. Dengan demikian karyawan PT. HAB dapat bekerja semaksimal mungkin dan bertanggung jawab sesuai dengan tanggung jawabnya.

Auditor internal memeriksa urutan nomor dari order penjualan, surat jalan dan faktur penjualan dengan mencocokkannya dengan buku penjualan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada dokumen yang hilang. Kemudian diperiksa, apakah pembuatan faktur penjualan tersebut berdasarkan surat jalan


(2)

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha yang sah dan order penjualan yang telah disetujui oleh bagian penjualan. Audit ini dilakukan dengan mencocokkan faktur penjualan dengan surat jalan dari order penjualannya.

b) Sasaran dan kebijaksanaan persediaan

Sasaran dan kebijaksanaan persediaan ditetapkan dengan maksud untuk mempertahankan jumlah persediaan yang optimal dan kebijaksaan dalam melakukan stock opname.

Bagian audit internal memeriksa apakah pengeluaran barang dari gudang telah didukung oleh dokumen yang diotorisasi oleh bagian penjualan seperti surat jalan dan bukti pengeluaran produk yang juga harus diketahui dan ditandatangani oleh kepala bagian gudang. Auditor internal mengawasi pelaksanaan stock opname terhadap barang jadi sebulan sekali. Stock opname ini dilakukan secara menyeluruh, dimana hasilnya dibandingkan dengan kartu persediaan. Apabila terdapat perbedaan yang cukup material, maka akan dipelajari sebab-sebabnya. Bila perlu diadakan tes-tes terhadap arus barang dalam pencatatan kartu persediaan.

c) Fasilitas penyimpanan dan penanganan persediaan

Fasilitas penyimpanan telah sesuai dengan keadaan dan bentuk persediaan. Denah gudang telah dirancang sebaik mungkin untuk memudahkan proses jalannya persediaan dan sudah diatur sehingga aman dan jauh dari lingkungan eksternal.


(3)

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha d) Klasifikasi dan identifikasi persediaan

Klasifikasi persediaan dibedakan menurut merk, jenis barang, dan kode barang untuk memudahkan proses pemeriksaan dan keluar masuknya barang. Jumlah persediaan dapat dilihat dari kartu persediaan, karena setiap keluar masuknya barang selalu dicatat dalam kartu tersebut. Auditor internal mameriksa kebenaran atas nilai persediaan barang jadi dengan cara membendingkan nilai yang ada di kartu persediaan dengan catatan perusahaan.

e) Standarisasi dan simplikasi persediaan

PT. HAB mengusahakan memelihara kontinuitas persediaan barang jadi untuk selalu menjaga jumlah persediaan yang optimal dan mencegah kelangkaan produk.

f) Catatan dan laporan yang memadai

Metode pencatatan yang digunakan secara perpetual dengan metode penilaian FIFO. Catatan dan laporan dapat dijadikan dasar laporan mengenai pengelolaan persediaan barang jadi sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu manajemen yang bermanfaat.

g) Tenaga kerja yang memuaskan

Tenaga kerja yang diperoleh sangat efektif dan melalui proses pengujian terlebih dahulu. PT. HAB sangat mengutamakan tenaga kerjanya berkualitas dalam bidangnya., karena jika suatu perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas maka dapat membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.


(4)

[Type text]

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Diketahui bahwa pelaksanaan audit internal yang diselenggarakan oleh audit internal cukup efektif.Untuk lebih mengoptimalkannya, penulis mencoba mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi bagian audit internal dalam melaksanakan audit pada persediaan barang jadi pada masa yang akan datang. Berikut adalah saran dari penulis :

1) Adanya struktur organisasi yang terpisah antara bagian audit internal dan bagian accounting. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan status independensi pada struktur organisasi perusahaan.

2. Diadakan program pelatihan karyawan agar dapat meningkatkan kualitas dan kompeten di bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Sebaiknya PT. HAB membuat ukuran yang menunjukkan efektivitas yang diinginkan secara tertulis sehingga audit internal bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi ukuran dikatakannya perusahaan telah efektif. Dengan demikian audit internal bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi PT. HAB.


(5)

Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemah, R.S. (1976). Prinsip-prinsip dan Prosedur Auditing (Kontrole). Salemba Empat, Jakarta.

Arens, A., and Loebbecke., J.K. (1996). Auditing. Salemba Empat, Jakarta. Arens, A., and Loebbecke., J.K. (2000). Auditing An Integrated Approach. 8th

Edition, Prentice Hall Inc : Englewood, New Jersey.

Arens, A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikiasi. Edisi Sembilan, Indeks, Jakarta.

Arens, A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. (2006). Auditing An Integrated Approach. 13th, Prenhall, New Jersey.

Barlow, P. (1995). The Bussiness Approach to Internal Auditing, Juty & Co.. Brink,V. Z., and Witt, H. (1991). Modern Internal Auditing, Salemba Empat,

Jakarta.

Cashin, J. A., Polomeni. R. S., and Hutauruk. G. (1998). Auditing, Salemba Empat, Jakarta.

Cooper, D.R., dan Emory, C.W. (1996). Metode Penelitian Bisnis, PT Gramedia, Jakarta.

COSO. (1992). Internal Control Integrated Frame Work. Edition in two volumes, Committee Of Sponsoring Organizations of Thr Treadway Commision, AICPA.

Hartadi. (1992). Metode Penelitian Bisnis., Alfabeta, Bandung.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Satu dan Edisi Dua, Bumi Aksara, Jakarta.

Maynard. (1995). Internal Auditing as a Foundation of Risk Management. Journal The Institute of Internal Auditors (IIA), hal. 16-17.


(6)

Universitas Kristen Marantaha Messier. Jr., and William. F. (2005). Auditing and Assurance Service a

Systematic Approach. Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (1985). Pemeriksaan Akuntan (Auditing). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. (1997). Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Nazir, M. (1998). Metode Penelitian, cetakan ke-3, Ghalia, Jakarta. Sawyer, L.B. (2005). Internal Audit. Salemba Empat, Jakarta.

Stice, J., and Hillier. L. (2004). Intermediate Accounting, Edisi Lima Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Tuanakota, T. M. (1982), Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi Tiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Tugiman, H. (1996). Perkembangan dan Tantangan Internal Auditing di

Indonesia, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, H. (1997). Pandangan Baru Internal Auditing, Kanisius, Yogyakarta. Tugiman, H. (1999). Mengenal lebih lanjut Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta. Tugiman, H. (2000). Pengenalan Internal Audit, Edisi Lima, Kanisius,

Yogyakarta.

Tugiman, H. (2001), Standar Profesional Akuntan Publik, Kanisius, Yogyakarta. Tugiman, H. (2002), Pengantar Audit nternal, Bandung.

Warren, C. S., Fess, P. E., and Reeve, J. M. (2005). Prinsip-Prinsip Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Widjayanto, N. (1990). Pemeriksaan Operasional Perusahaan, FEUI, Jakarta. Wilson, J. D., dan Campbell B. J. (1991), Controllership: Tugas Akuntan

Manajemen, Erlangga, Jakarta.