Pengembangan aplikasi Lectora Inspire sebagai media alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Anggelina, Maria Yunita. 2016. Pengembangan Aplikasi Lectora Inspire sebagai
Media Alternatif Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks Kurikulum 2013
Kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis lectora inspire
merupakan multimedia yang dibuat untuk pembaruan (inovasi) dalam hal
penyampaian materi pada kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari
Mario John Boen Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan
sebuah produk media pembelajaran dan mengetahui kualitas pengembangan media
lectora inspire sebagai media pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013
kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and
Development (R&D). Penelitian dilakukan pada 18 siswa kelas X di Sekolah
Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang pada bulan Juni
(masa aktif sekolah) 2016. Pada tahap ini peneliti membuat instrumen penelitian

sebagai alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain pedoman wawancara,
kuesioner (angket), dan lembar observasi. Selain itu, peneliti memodifikasi menjadi
tujuh langkah prosedur pengembangan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data,
(2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal
(5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, dan (7) penyempurnaan produk
hasil uji coba lapangan. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran teks prosedur
kompleks berbasis lectora inspire telah divalidasi oleh (1) dosen ahli materi dengan
skor 4,86 dengan kategori “sangat baik”, (2) dosen ahli media dengan skor 5,00
dengan kategori “sangat baik”, (3) guru bahasa Indonesia dengan skor 4,73 dengan
kategori “sangat baik”, (4) kelompok kecil dengan skor 4,40 dengan kategori “sangat
baik”, dan (5) kelompok besar dengan skor 4,37 dengan kategori “sangat baik”.
Dengan demikian, media pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis lectora
inspire yang dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran
teks prosedur kompleks untuk kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik
Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Lectora Inspire, Teks Prosedur Kompleks


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Anggelina, Maria Yunita. 2016. The Development of Lectora Inspire-based Media
as an Alternative Learning media for Complex Procedure Text in
Curriculum 2013 for Class X in Mario John Boen Seminary Catholic
Senior High School Pangkalpinang. Thesis. Yogyakarta: Indonesian
Language Literature Education Studies Program, Faculty of Teachership and
Education Sanata Dharma University.
Lectora inspire-based learning media for complex procedure text is a
multimedia which is created for a new innovation in delivering materials for Class X
in Mario John Boen Seminary Catholic Senior High School Pangkalpinang. This
research aims at producing a learning media and finding out the quality of the
development of lectora inspire-based media as a learning media for complex
procedure text in Curriculum 2013 for Class X in Mario John Boen Seminary
Catholic Senior High School Pangkalpinang.
This research is a Research and Development (R&D). It was done to 18
students of Class X in Mario John Boen Seminary Catholic Senior High School
Pangkalpinang in June (active period of school) 2016. In this step, the researcher

developed an instrument as a tool to measure the observed phenomenon. The
instruments used were interview guidelines, questionnaires, and observation sheets.
Besides, the researcher modifiedthe procedures in developing the media into seven
steps, namely (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop
preliminary form of product, (4) preliminary field-testing (5) main product revision,
(6) main field testing, and (7) operational product revision. This research uses
descriptive quantitative data analysis.
The result shows that lectora inspire-based learning media for complex
procedure text has been validated by (1) lecturer expertized in learning material
development with score 4.86 which is very well categorized, (2) lecturer expertized in
learning media development with score 5.00 which is very well categorized,
(3) Indonesian language teacher with score 4.73 which is very well categorized,
(4) small group with score 4.40 which is very well categorized, and (5) big group
with score 4.30 which is very well categorized. Therefore, thedeveloped lectora
inspire-based learning media for complex procedure text is very worthy to use as a
learning media for complex procedure text for Class X in Mario John Boen Seminary
Catholic Senior High School Pangkalpinang.
Keywords: Learning Media, Lectora inspire, Complex Procedure Text

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Anggelina, Maria Yunita. 2016. Pengembangan Aplikasi Lectora Inspire sebagai

Media Alternatif Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks Kurikulum 2013
Kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis lectora inspire
merupakan multimedia yang dibuat untuk pembaruan (inovasi) dalam hal
penyampaian materi pada kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari
Mario John Boen Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan
sebuah produk media pembelajaran dan mengetahui kualitas pengembangan media
lectora inspire sebagai media pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013
kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and
Development (R&D). Penelitian dilakukan pada 18 siswa kelas X di Sekolah
Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang pada bulan Juni
(masa aktif sekolah) 2016. Pada tahap ini peneliti membuat instrumen penelitian
sebagai alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain pedoman wawancara,
kuesioner (angket), dan lembar observasi. Selain itu, peneliti memodifikasi menjadi
tujuh langkah prosedur pengembangan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data,

(2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal
(5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, dan (7) penyempurnaan produk
hasil uji coba lapangan. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran teks prosedur
kompleks berbasis lectora inspire telah divalidasi oleh (1) dosen ahli materi dengan
skor 4,86 dengan kategori “sangat baik”, (2) dosen ahli media dengan skor 5,00
dengan kategori “sangat baik”, (3) guru bahasa Indonesia dengan skor 4,73 dengan
kategori “sangat baik”, (4) kelompok kecil dengan skor 4,40 dengan kategori “sangat
baik”, dan (5) kelompok besar dengan skor 4,37 dengan kategori “sangat baik”.
Dengan demikian, media pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis lectora
inspire yang dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran
teks prosedur kompleks untuk kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik
Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Lectora Inspire, Teks Prosedur Kompleks
viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT


Anggelina, Maria Yunita. 2016. The Development of Lectora Inspire-based Media
as an Alternative Learning media for Complex Procedure Text in
Curriculum 2013 for Class X in Mario John Boen Seminary Catholic
Senior High School Pangkalpinang. Thesis. Yogyakarta: Indonesian
Language Literature Education Studies Program, Faculty of Teachership and
Education Sanata Dharma University.
Lectora inspire-based learning media for complex procedure text is a
multimedia which is created for a new innovation in delivering materials for Class X
in Mario John Boen Seminary Catholic Senior High School Pangkalpinang. This
research aims at producing a learning media and finding out the quality of the
development of lectora inspire-based media as a learning media for complex
procedure text in Curriculum 2013 for Class X in Mario John Boen Seminary
Catholic Senior High School Pangkalpinang.
This research is a Research and Development (R&D). It was done to 18
students of Class X in Mario John Boen Seminary Catholic Senior High School
Pangkalpinang in June (active period of school) 2016. In this step, the researcher
developed an instrument as a tool to measure the observed phenomenon. The
instruments used were interview guidelines, questionnaires, and observation sheets.
Besides, the researcher modifiedthe procedures in developing the media into seven

steps, namely (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop
preliminary form of product, (4) preliminary field-testing (5) main product revision,
(6) main field testing, and (7) operational product revision. This research uses
descriptive quantitative data analysis.
The result shows that lectora inspire-based learning media for complex
procedure text has been validated by (1) lecturer expertized in learning material
development with score 4.86 which is very well categorized, (2) lecturer expertized in
learning media development with score 5.00 which is very well categorized,
(3) Indonesian language teacher with score 4.73 which is very well categorized,
(4) small group with score 4.40 which is very well categorized, and (5) big group
with score 4.30 which is very well categorized. Therefore, thedeveloped lectora
inspire-based learning media for complex procedure text is very worthy to use as a
learning media for complex procedure text for Class X in Mario John Boen Seminary
Catholic Senior High School Pangkalpinang.
Keywords: Learning Media, Lectora inspire, Complex Procedure Text

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib di
tingkat SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
undang-undang dasar tahun 2009 pasal 25 ayat 3 yang berbunyi “Bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara”, sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi
tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi

niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni dan bahasa media massa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting karena merupakan bahasa
Nusantara yang digunakan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya.
Tarigan (2008: 2) menyatakan keterampilan berbahasa mempunyai empat
komponen, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara
(speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan
menulis (writing skills). Selanjutnya, setiap keterampilan itu erat pula
berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Keterampilan hanya
dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan.
Tarigan (2008: 4) menyatakan pada pembelajaran bahasa Indonesia
keterampilan menyimak (listening skills) dan keterampilan membaca (reading
skills) mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat reseptif, bersifat menerima

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

(Brooks, 1964: 134). Perbedaanya menyimak menerima informasi dari sumber
lain, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis. Dengan
perkataan lain, menyimak menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan
membaca menerima informasi dari kegiatan menulis.
Suyatno (2009: 6-7) menyatakan secara harfiah definisi pembelajaran
inovatif mengandung makna pembaruan. Gagasan pembaruan muncul akibat
pembelajaran yang dirasakan statis, klasik, dan tidak produktif dalam
memecahkan masalah belajar. Dengan demikian, dibutuhkan paradigma baru yang
diyakini mampu memfasilitasi siswa yang ditandai dengan prinsip-prinsip,
sebagai berikut: (a) pembelajaran, bukan pengajaran, (b) guru sebagai fasilitator
bukan instruktur, (c) siswa sebagai subjek, bukan objek, (d) multimedia, bukan
monomedia, (e) sentuhan manusiawi, bukan hewani, (f) pembelajaran induktif,
bukan deduktif, (g) materi bermakna bagi siswa, bukan sekadar dihafal, dan
(h) keterlibatan siswa partisipatif, bukan pasif.
Selain itu, media pembelajaran berbasis lectora inspire ini merupakan media
alternatif pembelajaran secara khusus pada teks prosedur kompleks. KBBI
(2008: 44) menyatakan alternatif adalah pilihan di antara dua atau beberapa
kemunginan. Dengan demikian, media lectora inspire dapat menjadi pilihan
media pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk
belajar bahasa Indonesia secara khusus pada materi teks prosedur kompleks.
Berdasarkan kebutuhan sekolah, perlu dikembangkan media pembelajaran
yang inovatif melalui teknologi komputer dengan menggunakan aplikasi lectora
inspire sebagai media pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang. Pengembangan aplikasi ini dibuat untuk menarik perhatian siswa
dalam menjelaskan materi yang akan diberikan. Harapannya metode pembelajaran
menggunakan aplikasi lectora inspire ini lebih efektif dan dapat meningkatkan
tingkat pemahaman siswa.
Penggunaan media pembelajaran berbasis lectora inspire merupakan
multimedia yang dibuat untuk pembaruan dalam hal penyampaian materi. Dalam
media interaktif ini terdapat teks, suara, video, animasi, dan lain sebagainya.
Tarigan (2008:

6) menyatakan keterampilan menyimak dan

membaca

berhubungan erat, peningkatan pada yang satu turut pula menimbulkan
peningkatan pada yang lain.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan penelilitian
di sekolah tersebut, yakni pertama guru dapat memanfaatkan laboratorium
komputer yang dilengkapi dengan komputer satu set, wifi, hotspot, speaker,
viewer dan proyektor. Kedua, berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bapak A
selaku guru bahasa Indonesia kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik
Seminari Mario John Boen Pangkalpinang, dikemukakan penggunaan media
pembelajaran bahasa Indonesia akan menarik perhatian siswa dan guru dapat
menuangkan kreativitas di dalam media tersebut. Alhasil, penggunaan media
pembelajaran dapat merangsang adanya perubahan-perubahan penting dalam
sistem pendidikan dan dampak cara penyampaian informasi kepada peserta didik.
Penggunaan aplikasi lectora inspire mampu mengembangkan e-learning
yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation. Mas’ud (2014: 1-2) menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

bahwa cakupan lectora inspire terdiri dari (1) Flypaper for Lectora yang
berfungsi menambah animasi flash, transisi dan efek spesial, (2) Camtasia for
Lectora berfungsi membuat tutorial dengan capture video, animasi flash, dan
software desain 3D lainnya, (3) Snagit for Lectora berfungsi membuat image jika
melakukan capture lewat desktop, dan (4) produk tambahan (Add-ons) yaitu
Lectora Integrator for Microsoft Powerpoint yang berfungsi mengubah presentasi
Microsoft Powerpoint menjadi lectora secara langsung. Oleh karena itu, peneliti
ingin membuat media pembelajaran yang mampu memberikan kesempatan
adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban,
pemilihan, keputusan, percobaan, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan media lectora inspire sebagai
alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X
Sekolah

Menengah

Agama

Katolik

Seminari

Mario

John

Boen

Pangkalpinang?
2. Bagaimana kualitas pengembangan media lectora inspire sebagai alternatif
pembelajaran
Sekolah

teks

Menengah

Pangkalpinang?

prosedur
Agama

kompleks
Katolik

kurikulum
Seminari

2013

Mario

kelas

John

X

Boen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Mampu menghasilkan langkah-langkah pengembangan media lectora inspire
sebagai alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas
X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang.
2. Mampu mendeskripsikan kualitas pengembangan media lectora inspire
sebagai alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas
X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari

Mario John Boen

Pangkalpinang.

D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Mas’hud (2014: 1-2) menyatakan bahwa lectora inspire mampu membuat
media interaktif yang cepat dan sederhana. Penelitian pengembangan ini bertujuan
menghasilkan produk media pembelajaran berbasis lectora inspire dalam bentuk
aplikasi Windows Executable (.exe) sebagai alternatif belajar bahasa Indonesia
teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X Sekolah Menengah Agama
Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang. Dalam media pembelajaran
media lectora inspire akan dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk).
Spesifikasi produk hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran
sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

1. Software media pembelajaran berbasis media interaktif ini dapat digunakan
sebagai alternatif belajar teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X
Sekolah

Menengah

Pangkalpinang.

Agama

Penggunaan

Katolik
media

Seminari
dapat

Mario

secara

John

individu

Boen
dengan

menggunakan perangkat komputer atau laptop. Jika digunakan secara
bersama-sama di kelas, maka dibantu dengan LCD (Liquid Cristal Display).
Penggunaan software lectora inspire dirancang sesuai dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang diimplementasikan di sekolah untuk kelas X
Sekolah

Menengah

Agama

Katolik

Seminari

Mario

John

Boen

Pangkalpinang.
2. Media pembelajaran yang akan dikembangankan ini meliputi kompetensi,
materi, games, daftar pustaka, penyusunan, dan evaluasi. Setiap bagian dari
media pembelajaran ini memiliki isinya masing-masing. Isi media
pembelajaran yang akan dikembangkan sebagai berikut.
a. Kompetensi
Kompetensi berisi Kompetensi inti (KI), Kompetensi dasar (KD), dan konsep
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran menurut Kemendikbud (2013b) yang
meliputi 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan).
b. Materi
Penyajian materi dalam media pembelajaran sebagai alternatif belajar teks
prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Seminari Mario John Boen Pangkalpinang meliputi memahami definisi, struktur,
kaidah, dan menginterpretasi teks prosedur kompleks.
c. Games
Games berisi permainan yang dikaitkan dengan materi pembelajaran teks
prosedur kompleks.
d. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi kepustakaan yang digunakan dalam penyusunan media
pembelajaran.
e. Penyusunan
Penyusunan berisi berisi profil yang terdiri dari foto dan identitas
pengembangan media pembelajaran.
f. Evaluasi
Menurut Tuckman (dalam Nurgiyantoro, 2010:6) mengartikan penilaian
sebagai suatu proses untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan, proses
kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang
telah ditentukan.
3. Kurikulum 2013
Penyajian materi dalam media pembelajaran sebagai alternatif belajar teks
prosedur kompleks kurikulum 2013 sesuai dengan salinan lampiran peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar
dan struktur kurikulum sekolah menengah atas madrasah aliyah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

4. Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Pengembangan media pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis lectora
inspire mengembangkan ranah kognitif (pengetahuan) dimana siswa dituntut
untuk menguasai materi pembelajaran secara khusus pada teks prosedur
kompleks. Alhasil, siswa dapat mengerjakan soal evaluasi yang ada di
media pembelajaran tersebut.
5. CD (Compact Disk)
Penggunaan CD (Compact Disk) dapat digunakan untuk menyimpan data
berupa file, audio, dan video. Alhasil, media pembelajaran teks prosedur
kompleks berbasis lectora inspire akan menggunakan CD (Compact Disk).
Penggunaan CD (Compact Disk) dalam media pembelajaran lebih murah, aman
dan terhindar dari virus.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada para
pembaca, baik secara teoritis dan praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Peneliti diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya ilmu
pengetahuan mengenai materi pembelajaran kurikulum 2013 kelas X Sekolah
Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang terutama
pada materi teks prosedur kompleks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

a. Manfaat bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai inovasi atau
pembaharuan dalam mengembangkan media pembelajaran. Khususnya mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari
Mario John Boen Pangkalpinang. Selain itu, penelitian dapat mendeskripsikan
pemanfaatan aplikasi lectora inspire lebih efektif dibandingkan dengan
menggunakan metode ceramah.
b. Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam meningkatkan proses
pembelajaran di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang dalam hal memberikan inovasi atau pembaharuan pada materi teks
prosedur kompleks.
c. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam meningkatkan proses
pembelajaran di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang. Selain itu, dapat digunakan sebagai alternatif pemanfaatan belajar
teks prosedur kompleks yang menjadi acuan dalam mengembangkan penelitian
sebagai penunjang kualitas pendidikan.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis, dengan penelitian diharapkan dapat membantu pembaca untuk
lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

dalam pemanfaatan aplikasi lectora inspire sebagai media alternatif di Sekolah
Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.

F. Batasan Istilah
Peneliti membatasi beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penelitian Pengembangan
Penelitian Pengembangan menurut Borg & Gall (dalam Setyosari, 2013: 22)
adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan menvalidasi produk
pendidikan.
2. Media Pembelajaran
Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012: 58) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.
3. Teks Prosedur Kompleks
Kosasih (2013: 164) menyatakan teks prosedur kompleks merupakan teks
yang mengutamakan ketepatan dalam hal urutan.
4. Multimedia
Munir (2013: 110) menyatakan mutimedia merupakan perpaduan antara
berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap),
grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang dikemas menjadi file
digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

5. Lectora Inspire
Mas’ud (2012: 1) menyatakan lectora inspire adalah authoring tool untuk
pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation.
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa lectora inspire adalah
authoring tool perangkat yang menyediakan suatu elemen seperti text, graphic,
animation, audio, dan video untuk memproduksi sebuah multimedia dan
mengembangkan konten e-learning yaitu pembelajaran menggunakan sarana
elektronik berupa telepon genggam, komputer, dan laptop untuk mempermudah
proses pembelajaran agar lebih inovatif.
6. Kurikulum 2013
Fadlilah (2014: 16) menyatakan kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum
yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft
skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

G. Sistematika Penyajian
KBBI (2008: 1325) menyatakan skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib
ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademisnya. Dalam penulisan skripsi terdapat lima bab, sebagai berikut.
1. Bab I memaparkan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, manfaat penelitian, batasan
istilah, dan sistematika penyajian.
2. Bab II memaparkan kajian teori-teori terdahulu yang relevan, kajian teori yang
menguraikan media, media pembelajaran, multimedia, lectora inspire, teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

prosedur kompleks, dan kurikulum 2013, kerangka teori, dan pertanyaan
penelitian.
3. Bab III memaparkan jenis penelitian, model pengembangan, prosedur
pengembangan, waktu dan tempat pelaksanaan, dan uji coba produk yang
terdiri dari desain uji coba, subjek uji coba, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4. Bab IV memaparkan penelitian dan pengumpulan data, perencanaan,
pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal, revisi validasi ahli, uji
coba lapangan, penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, kajian produk
akhir, kelebihan produk, kekurangan produk, dan pembahasan.
5. Bab V memaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori-Teori Terdahulu yang Relevan
Penelitian pendidikan dan pengembangan, yang lebih dikenal dengan istilah
Research & Development (R&D) masih sedikit peminatnya terutama dalam
lingkup Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Hal ini dapat dilihat
dari tiga penelitian yang relevan antara lain: Pertama, Keefektifan Pelatihan
Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Lectora di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Sleman diteliti Muhyadi Tugiyem, Universitas Negeri Yogyakarta
(2014). Kedua, Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis
Lectora Inspire dengan Metode Self Directed Learning untuk Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 3 Jetis Bantul diteliti Tiara Dewita, Universitas Negeri Yogyakarta
(2015). Ketiga, Kefektifan Media Pembelajaran Flash Card Dalam Pembelajaran
Menulis Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta diteliti
Aulia Ratna Sari, Universitas Negeri Yogyakarta (2015).
Penelitian yang pertama, Muhyadi (2014) yang berjudul Keefektifan Pelatihan
Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Lectora di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Sleman dilakukan dengan tujuan “agar guru dapat menyusun bahan ajar
sebagai media pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu dan terpenuhinya
standar kompetensi guru terutama kompetensi pedagogi”. Permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI Pasal 40 ayat 2b.
Pada penelitian ini, untuk mendapatkan, data peneliti menggunakan angket
dengan tiga cara yaitu angket yang pertama, disebarkan kepada peserta pelatihan
pada hari terakhir pelatihan untuk mendapatkan data tanggapan peserta pelatihan
terhadap komponen penyelenggaraan pelatihan dan tanggapan peserta terhadap
kemampuan fasilitator. Angket kedua, untuk mendapatkan data hasil prestasi
belajar peserta yang berbentuk compact disc yang oleh peserta dikumpulkan di
Dinas Dikpora Kabupaten Sleman seminggu setelah pelatihan berakhir, dengan
cara mengambil hasil penilaian dari evaluator yang telah ditunjuk oleh lembaga
Dikpora Kabupaten Sleman, dan angket ketiga untuk mendapatkan data
pemenuhan kompetensi pedagogi dengan cara meminta bantuan 69 kepala sekolah
yang telah mengirimkan guru sebagai peserta pelatihan untuk mendapatkan
informasi terpenuhinya standar kompetensi pedagogi.
Relevansi penelitian pertama dengan penelitian pemanfaatan aplikasi lectora
inspire sebagai media alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum
2013 kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang adalah sama-sama mengembangkan aplikasi lectora inspire.
Perbedaannya adalah penelitian ini mengkaji tentang keefektifan pelatihan
penyusunan bahan ajar berbasis lectora inspire. Produk yang dihasilkan adalah
membuat bahan ajar berbasis lectora inspre dalam bentuk compact disc. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi. Sementara penelitian ini
lebih mengarah pada pengembangan produk untuk kebutuhan membuat materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

ajar siswa/i kelas X secara khusus pada materi teks prosedur kompleks
menggunakan aplikasi lectora inspire. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian Research & Development (R&D).
Penelitian kedua, Tiara (2015) berjudul Pengembangan Media Pembelajaran
Menulis Puisi Berbasis Lectora Inspire dengan Metode Self Directed Learning
untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Jetis Bantul dilakukan dengan tujuan
mengembangkan dan menghasilkan produk media pembelajaran berbasis teks
puisi berbasis

lectora inspire dengan metode self directed learning dalam

pembelajaran menulis puisi untuk kelas VIII SMP Negeri 3 Jetis Bantul.
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana pengembangan
media pembelajaran puisi berbasis lectora inspire dengan metode self directed
learning dalam pembelajaran puisi untuk kelas VIII SMP Negeri 3 Jetis Bantul?
Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data peneliti menggunakan angket
yang digunakan untuk menguji kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat.
Angket ini akan diberikan kepada ahli media pembelajaran dan ahli materi.
Nurgiyantoro (2010: 9) menyatakan angket merupakan serangkaian (daftar)
pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik (dalam penelitian:
responden)

mengenai

masalah-masalah

tertentu,

yang

bertujuan

untuk

mendapatkan tanggapan dari peserta didik (responden) tersebut.
Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pemanfaatan aplikasi lectora
inspire sebagai media alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum
2013 kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang adalah sama-sama mengembangkan aplikasi lectora inspire dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

menggunakan metode penelitian Research & Development (R&D). Perbedaannya
adalah penelitian ini mengembangkan media pembelajaran menulis puisi dengan
metode self directed learning. Sementara penelitian ini lebih mengarah pada
pengembangan media alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks.
Penelitian ketiga, Aulia (2015) berjudul Kefektifan Media Pembelajaran Flash
Card Dalam Pembelajaran Menulis Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMA
Negeri 6 Yogyakarta yang dilakukan dengan tujuan (1) Mampu membedakan
kemampuan

menulis

prosedur

kompleks

antara

siswa

yang

mendapat

pembelajaran menulis prosedur kompleks dengan menggunakan media flash card
dan siswa yang mendapat pembelajaran menulis prosedur kompleks menggunakan
media konvensional (2) Menguji keefektifan media flash card dalam
pembelajaran menulis prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 6
Yogyakarta. Permasalahan yang diangat pada penelitian ini adalah (1) Apakah ada
perbedaan kemampuan menulis teks prosedur yang signifikan antara siswa yang
mendapat pembelajaran menulis prosedur kompleks dengan menggunakan media
flash card dan siswa yang mendapat pembelajaran menulis prosedur kompleks
menggunakan media konvensional? (2) Apakah pembelajaran menulis teks
prosedur kompleks dengan menggunakan media flash card lebih efektif
dibandingkan

dengan

pembelajaran

menulis

prosedur

kompleks

yang

menggunakan media konvensional?
Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data peneliti menggunakan tes, yaitu
tes prates dan pascates. Data diambil pada saat pembelajaran bahasa Indonesia
berlangsung. Prates dan pascates digunakan untuk mengetahui tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan, sedangkan pascates digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan.
Relevansi penelitian ketiga dengan penelitian pemanfaatan aplikasi lectora
inspire sebagai media alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum
2013 kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang adalah sama-sama mengembangkan teks prosedur kompleks
sebagai materi pembelajaran kelas X. Perbedaannya adalah penelitian ini
mengembangkan media pembelajaran flash card dan menggunakan metode
penelitian desain eksperimen. Sementara penelitian ini lebih mengarah pada
pengembangan aplikasi lectora inspire dan menggunakan metode penelitian
Research & Development (R&D).

B. Kajian Teori
1. Media
a. Definisi Media
Molenda dan Russel dalam Sanjaya (2012: 57) mengungkapkan bahwa
“media is a channel of communication. Derived from the latin word for
“between”, a source and a receiver. ” Robert Hanick, Dkk dalam Sanjaya
(2012: 57) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara
sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Bovee dalam Sanaky
(2013: 3) mendefinisikan media adalah sebuah alat yang berfungsi menyampaikan
pesan. Association for Educational Communication and Technology dalam Anitah
(2009: 4) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

menyalurkan infomasi. Briggs dalam Anitah (2009: 4) mengatakan bahwa media
pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan
isi pembelajaran.

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan
alat informasi yang berfungsi menyampaikan pesan sebagai sumber belajar seperti
audio, video, dan audio visual kepada penerima pesan (receiver) yang tujuannya
untuk memotivasi minat belajar. Dengan demikian, media dapat membantu
meningkatkan minat belajar dan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan.

b. Prinsip Pemilihan Media
Prinsip pemilihan media harus disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa aspek yang akan menunjang proses pembelajaran yang
diberikan guru kepada siswa. KBBI (2008: 1102) menyatakan prinsip adalah asas
(kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dsb); dasar. Dalam hal
ini Sanjaya (2008: 224) menyatakan ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam pemilihan media, di antaranya:
1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah
tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, atau psikomotorik. Perlu dipahami
tidak ada satu pun media yang dapat dipakai cocok untuk semua tujuan. Setiap
media memiliki karakteristik tertentu, yang harus dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pemakaiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

2) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan
media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru atau sekadar
selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral dalam
keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran siswa.
3) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Ada media
yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang
lain.
4) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan
kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami karakteristik serta
prosedur penggunaan media yang dipilih.
5) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu
yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip pemilihan media
harus disesuaikan dengan: pertama, tujuan yang ingin dicapai. Pada tahap ini
dalam keluaran produk yang akan dihasilkan dalam penelitian pengembangan
adalah bersifat kognitif, afektif, atau psikomotorik. Dengan aplikasi lectora
inspire, guru di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang dapat menilai aspek kognitif dapat dilihat dari games dan evaluasi
sehingga guru dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa yang mencakup
kemampuan intelektual dari pemahaman materi yang didapatkan ketika
menggunakan media interaktif. Selanjutnya, untuk aspek afektif dapat dilihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis lectora inspire. Pada tahap ini
siswa dapat menilai media pembelajaran yang menjadi alternatif pembelajaran
teks prosedur kompleks Kurikulum 2013 kelas X Sekolah Menengah Agama
Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang. Siswa akan memberikan
penilaian terhadap media pembelajaran yang dibuat apakah dapat dipahami atau
tidak. Selain itu, implementasi dari aspek psikomotorik adalah siswa dapat
menerima pengalaman belajar melalui aplikasi lectora inspire.
Kedua, pemilihan media harus sesuai berdasarkan konsep yang jelas. Artinya
penggunaan aplikasi lectora inspire digunakan untuk menambah inovasi
(pembaruan) guru dalam hal menjelaskan materi kepada siswa. Penyusunan media
ini disesuaikan dengan konsep yang sudah ditentukan peneliti, ketika melakukan
analisis kebutuhan di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John
Boen Pangkalpinang.
Ketiga, pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Artinya media pembelajaran yang dibuat menggunakan aplikasi lectora inspire
terdapat teks, gambar, audio, video, dan audio visual. Hal ini dilihat dari cara
belajar siswa yang berbeda-beda.
Keempat, pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya
dan kemampuan guru. Secara otomatis guru dan siswa dapat menggunakan
aplikasi lectora inspire untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Maka dari itu, sebelum menggunakan aplikasi lectora inspire ada baiknya guru
menjelaskan cara penggunaan media yang akan digunakan sebagai alernatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

pembelajaran teks prosedur kompleks Kurikulum 2013 kelas X Sekolah
Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.
Kelima, pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas
dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran. Jika dikaitan dengan
penggunaan aplikasi lectora inspire untuk kondisi lingkungan Sekolah Menengah
Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang akan menggunakan
LCD (Liquid Crysta Display) dan viewer. Namun, kendalanya LCD (Liquid
Crysta Display) dan viewer belum dipasang permanen di masing-masing kelas.
Alternatifnya jika tidak dapat menggunakan LCD (Liquid Crysta Display) dan
viewer di dalam kelas fasilitas pendukung lainnya adalah menggunakan
laboratorium komputer.

2. Media Pembelajaran
a. Definisi Media Pembelajaran
Gerlach dalam Sanjaya (2012: 60) menyatakan secara umum media
(pembelajaran) itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Gagne dalam Sanjaya (2012: 60) menyatakan media
pembelajaran adalah pelbagai komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Sanaky (2013: 3) menyatakan media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantu yang berfungsi untuk membantu kegiatan belajar siswa yang
dapat menarik perhatian dalam hal memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam lingkungan sekolah. Pengetahuan siswa dapat dilihat dari evaluasi
media pembelajaran yang menggunakan aplikasi lectora inspire yang terdiri dari
beberapa tes seperti: tipe benar-salah (true-false test), tipe menjodohkan
(matching test), tipe pilihan ganda (multiple choice test). Keterampilan dapat
dilihat dari cara mengajar guru terhadap siswa dan keterampilan siswa menerima
materi yang diberikan oleh guru. Tarigan (2008: 2) menyatakan keterampilan
berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya
mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak (listening skills),
keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills),
dan keterampilan menulis (writing skills). Keempat keterampilan inilah yang
dapat menambah keterampilan siswa. Sikap dalam lingkungan sekolah dapat
dilihat dari mengubah sikap siswa menjadi lebih baik.

b. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
Sanaky (2013: 5-6) menyatakan tujuan dan manfaat media pembelajaran
sebagai berikut.
1) Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
Seorang guru yang menggunakan media pembelajaran di dalam kelas akan
mempermudah proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari ketertarikan siswa
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.

b) Meningkatkan efisiensi antara materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran.
Ketepatan waktu sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena semua
kegiatan di dalam kelas diperhitungkan mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan penutup. Maka dari itu, perhitungan waktu harus diakumulasikan dengan
baik agar kegiatan di dalam kelas dapat tercapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

c) Membantu konsentrasi pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Hal yang harus dilakukan adalah fokus pada hal yang akan dipelajari. Dengan
demikian, memusatkan pikiran pada proses pembelajaran akan membantu siswa
dalam menangkap penjelasan yang diberikan oleh guru.

2) Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus sebagai alat
bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media
pembelajaran sebagai berikut.
a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

Menurut Sanjaya (2008: 174), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang
memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Pengajaran
seorang guru dituntut untuk mampu mengkreasikan cara belajar yang
menyenangkan misalnya menggunakan alat peraga, media powerpoint, media
lectora inspire, dan lain sebagainnya. Seorang guru juga harus mengetahui cara
belajar yang diinginkan siswa.

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami
pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran
yang baik.
Materi yang akan disampaikan oleh guru ke siswa sebaiknya diberitahukan
kepada siswa di awal pembelajaran. Tujuannya agar siswa memahami materi yang
akan dipelajari dapat mencapainya sesuai dengan target yang ditentukan.

c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verba
melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan
pengajar tidak kehabisan tenaga.
Inovatif dalam membuat metode pembelajaran bertujuan menarik daya belajar
siswa ketika menerima materi yang diberikan oleh guru. Dengan metode,
pembelajaran akan berlangsung dengan mudah dan menyenangkan. Metode
pembelajaran jumlahnya sangat banyak, tetapi tidak semua metode tersebut dapat
diterapkan diberbagai pembelajaran. Dalam konteks ini guru harus dapat
memilah-milah metode pembelajaran yang tepat dan baik untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang
dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas harus imperatif dimana adanya
timbal balik antara guru dan siswa atau sebaliknya. Cara pembelajaran seperti ini
disebut dengan cara belajar dua arah. Pada kurikulum 2013 ini siswa dituntut lebih
aktif mencari tahu mengenai materi yang dipelajari sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator saja.

Media pembelajaran yang dibuat pasti memiliki manfaat bagi penggunanya.
Meskipun, setiap media yang digunakan memiliki kelemahan dan kelebihannya
masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, manfaat media
pembelajaran bagi pengajar dan pembelajaran, sebagai berikut:

3) Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, sebagai berikut ini.
a) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Seorang guru harus membuat rancangan pembelajaran yang berguna menjadi
pedoman selama mengajar di dalam kelas. Pedoman yang harus dibuat misalnya
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lain sebagainya. Dengan
adanya pedoman tersebut seorang guru dapat menyesuaikan media pembelajaran
yang cocok dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan untuk mencapai
tujuan yang ditargetkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

b) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.
Menggunakan media pembelajaran membantu penjelasan materi secara lebih
baik karena dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan siswa. Media
pembelajaran yang dibuat berisi kompetensi, materi, games, daftar pustaka,
penyusunan, dan evaluasi. Alhasil, media pembelajaran yang dihasilkan lebih
interaktif karena terjadi timbal balik antara satu dengan yang lainnya.

c) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik.
Dalam hal pembuatan media pembelajaran hal utama yang harus dipersiapkan
pertama kali adalah membuat kerangka secara sistematis. Tujuannya untuk
memberikan gambaran tentang media pembelajaran yang akan dibuat. Dengan
demikian, dalam kerangka sistematis ini dapat diketahui hal apa saja yang harus
dimuat dalam media pembelajaran.

d) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran.
Adanya media pembelajaran membantu penjelasan seorang guru sehingga
waktu yang digunakan lebih efisien. Salah satu hal ini yang memudahkan seorang
guru dalam hal memberikan materi kepada siswa. Hal ini dilakukan agar siswa
ikut berperan aktif dalam memahami materi yang dijelaskan sehingga terjadi
interaksi satu sama lain dan guru berfungsi sebagai fasilitator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

e) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pembelajaran.
Membuat media pembelajaran tidaklah mudah karena memerlukan waktu
yang cukup untuk menghasilkan media pembelajaran yang menarik minat belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari kecermatan dan ketelitian seorang guru dalam
menyusun suatu materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa.
Kecermatan dan ketelitian seorang guru ini dapat dilihat dari media pembelajaran
yang disusun. Media pembelajaran yang disusun seorang guru ada baiknya berisi
kompetensi, materi, games, daftar pustaka, penyusunan, dan evaluasi.

f) Membangkitan rasa percaya diri seorang pengajar.
Media pembelajaran dibuat untuk membantu seorang guru saat memberikan
penjelasan materi kepada siswa. Hal inilah yang menjadi nilai tambah tersendiri
bagi seorang pengajar yaitu membangkitkan rasa percaya diri.

g) Meningkatkan kualitas pengajaran.
Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang ingin diajarkan
akan meningkatkan kualitas dalam mengajar siswa. Semakin sering menggunakan
media pembelajaran maka rasa ingin tahu siswa akan meningkat. Akibatnya
kualitas pengajaran dengan media pembelajaran yang berbeda akan semakin baik.
Hal ini disesuaikan dengan metode pembelajaran dan kebutuhan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

h) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar.
Media pembelajaran yang berbeda dalam setiap pemberian materi akan
menjadikan pengalaman belajar bagi siswa. Semakin banyak media pembelajaran
yang diberikan kepada siswa maka, semakin banyak pula kesempatan siswa dalam
meningkatkan pemahaman materi yang diberikan oleh guru dengan berbagai
variasi.

i) Menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik, sehingga
memudahkan penyampaian.
Penyajian yang ditampilkan dalam media pembelajaran pasti disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Mulai dari materi pembelajaran, soal latihan, dan
sumber acuan. Hal ini dilakukan agar media yang dibuat sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan tidak berlawanan dengan materi yang akan diajarkan ke siswa.

j) Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa
tekanan.
Seorang guru harus mampu membuat suasana belajar yang kondusif agar
siswa tertarik memperhatikannya. Hal ini dapat diciptakan dengan berbagai cara
belajar yang inovatif. Dengan demikian, situasi belajar akan menyenangkan dan
tanpa tekanan.

4) Berbagai cara dilakukan oleh seorang guru untuk menghasilkan pem

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT BERBASIS ANIMASI PADA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

17 79 79

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E LEARNING BERBASIS APLIKASI LECTORA INSPIRE UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA MTs KELAS VIII

10 93 256

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI LECTORA INSPIRE UNTUK MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X DI SMK SWASTA IMELDA MEDAN.

2 5 29

MEDIA LECTORA INSPIRE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 COLOMADU Media Lectora Inspire Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP- Negeri 3 Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 4 13

MEDIA LECTORA INSPIRE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 COLOMADU Media Lectora Inspire Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP- Negeri 3 Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016.

1 4 16

Pengembangan aplikasi Lectora Inspire dalam pembelajaran teks negosiasi kelas X SMA Bruderan Purwokerto.

0 3 244

Pengembangan aplikasi Lectora Inspire sebagai media alternatif pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang

1 29 335

Pengembangan aplikasi Lectora Inspire dalam pembelajaran teks negosiasi kelas X SMA Bruderan Purwokerto

1 3 242

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X

2 11 80

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTU SOFTWARE LECTORA INSPIRE PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI KELAS X - Raden Intan Repository

0 2 94