Korelasi antara kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA
DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X
PROGRAM KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SMK NEGERI 5YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Yusuf Budiwirawan
NIM 081224030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA
DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS X
PROGRAM KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SMK NEGERI 5YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajuka nuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Yusuf Budiwirawan
NIM 081224030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Seiring dengan ucapan syukur kepada Allah SWT, karya ini saya persembahkan
untuk:
 Kedua orangtua saya, Bapak Jarwadi dan Ibu Sarkiyem, S.Pd. yang telah
merawat dan mendidik saya dengan penuh kesabaran.
 Kakakku Hesti Wuryandari dan Hary Rahmadi yang telah memberikan
dukungan dan semangat.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanya sekali.
Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat

meminta dan memohon.
(Muhammad Zainudin)
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
(James Thurber)
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja.
Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
(Ernest Newman)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alva Edison)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Juni 2013
Penulis

Yusuf Budiwirawan

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRAK
Budiwirawan, Yusuf. 2013. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan
Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Desain Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2012/2013. SKRIPSI. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji korelasi antara kebiasaan membaca dan
kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas X Program Keahlian Desain
Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Tujuan
penelitian ini adalah(1) memaparkan keseringan membaca siswa,(2) memaparkan
seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa, dan (3) memaparkan
adanya korelasi antara kebiasaan membaca dan kemampuan membaca
pemahaman siswa pada kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
SMK Negeri 5 Yogyakarta.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian
Desain Komunikasi Visual pada SMK Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 yang berjumlah 72 siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode
sensus, seluruh anggota populasi diikutsertakan dalam proses penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket dan tes
objektif. Angket digunakan untuk mengetahui kebiasaan membaca, sedangkan tes
objektif digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa.
Analisis data dilakukan dengan: (1) mendeskripsikan kebiasaan membaca
siswa melalui analisis deskriptif persentase, (2) mendeskripsikan kemampuan
membaca pemahaman melalui Pendekatan Acuan Patokan, dan (3) melakukan
analisis korelasi menggunakan rumus Product Moment untuk mengukur hubungan
antara kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) kebiasaan
membaca mayoritas siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, (2) kemampuan
membaca pemahaman mayoritas siswa tergolong sangat baik, (3) ada hubungan
yang positif antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca
pemahaman dalam kategori korelasi sangat kuat dengan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,808.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada
guru SMK Negeri 5 Yogyakarta, siswa SMK Negeri 5 Yogyakarta, dan peneliti
selanjutnya. Guru SMK Negeri 5 Yogyakarta diharapkan dapat mempertahankan
kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman siswa yang sudah
tergolong sangat baik dengan memberikan tugas dan mendukung siswa dalam
mempertahankan kebiasaan membaca. Siswa SMK Negeri 5 Yogyakarta

diharapkan dapat mempertahankan kebiasaan membacanya yang telah tergolong
dalam kategori sangat baik. Siswa dapat meningkatkan keragaman bahan bacaan
agar tidak merasa bosan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
pengembangan dengan menambah jumlah sampel atauvariabel penelitian.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Budiwirawan, Yusuf. 2013. Correlation between Reading Habit and Reading
Comprehension Ability of the Tenth Graders of Visual Communication
Design Skill Program SMK Negeri 5 Yogyakarta Academic Year
2012/2013. THESIS. Yogyakarta: Indonesian Language and
Vernacular Literature Education Program, Teachers’ Training

Faculty, Sanata Dharma University.
This research examined the correlation between reading habit and reading
comprehension ability of the tenth graders of Visual Communication Design Skill
Program SMK Negeri 5 Yogyakarta, academic year 2012/2013. This research was
aimed at: (1) explaining how often the students read, (2) explaining how well the
students could comprehend texts, and (3) explaining whether there wascorrelation
between the reading habit and the reading comprehension ability of the tenth
graders of Visual Communication Design Skill Program SMK Negeri 5
Yogyakarta.
The population of this research was all 72 tenth graders of Visual
Communication Design Skill Program SMK Negeri 5 Yogyakarta. This research
was conducted by doing a census. All population was included in the research
process. The instruments used to collect the data were questionnaires and
objective test. The questionnaires were to find out their reading habit. The
objective test was to measure students’ reading comprehension ability.
The data were analyzed by: (1) describing the students’ reading
comprehension through descriptive percentage analysis, (2) describing the
students’ reading comprehension skill through Standard Reference Approach, and
(3) doing correlation analysis using Product Moment formulae to measure the
relation of reading comprehension and reading comprehension skill.

Based on the result of this research, it could be concluded that: (1) the
reading habit of most students was in the category of high, (2) the reading
comprehension skill of most students was in the category of very good, (3) there
was a strong positive relation between the reading habit and reading
comprehension skill with the correlation coefficient value as big as 0.808.
Based on the research results above, the researcher would like to give
suggestions to SMK Negeri 5 Yogyakarta, teachers, and other researchers.
Teachers of SMK Negeri 5 Yogyakarta are expected to maintain students reading
habit and reading comprehension which has been at high level through additional
assignment or enrichment program, to build conducive reading environment. The
students of SMK Negeri 5 Yogyakarta are also expected to do so through their
active involvement in doing the assignment. The students can widen the range of
reading sources to avoid repetition and minimize boredom. The other researchers
were hoped to develop this research by having more samples or research
variables.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
nama : Yusuf Budiwirawan
NIM

: 081224030

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya
dengan judul Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Kemampuan Membaca
Pemahaman pada Siswa Kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dengan demikian, saya memberikan izin
kepada pihak perpustakaan untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 12 Juni 2013
Yang menyatakan,

Yusuf Budiwirawan

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Kemampuan Membaca
Pemahaman pada Siswa Kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tersusun berkat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa syukur, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah.

2.

Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak
memberikan petunjuk, pengarahan, dan saran yang besar manfaatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3.

Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan pengarahan dan membimbing penulis dengan kesabaran
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4.

Para Dosen PBSID yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan yang
berguna bagi penulis.

5.

Sekretariat PBSID yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.

6.

Drs. Hardono selaku kepala Dinas Perizinan yang telah memberikan izin
penelitian kepada penulis.

7.

Suyono, S.Pd, M.Eng., selaku kepala sekolah SMK Negeri 5 Yogyakarta
yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

8.

Siswa-siswi SMK Negeri 5 Yogyakarta yang bersedia membantu selama
penelitian berlangsung.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9.

Bapak Jarwadi dan Ibu Sarkiyem, S.Pd. yang telah memberikan dukungan
doa dan bantuan baik secara material maupun spiritual.

10. Kakakku Hesti Wuryandari dan Hary Rahmadi yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat di PBSID angkatan 2008, terimakasih atas dukungan,
semangat dan kegembiraan yang telah terjadi selama ini.
12. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun
demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membacanya.

Yogyakarta, 12 Juni 2013

Yusuf Budiwirawan

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... ix
KATA PENGANTAR................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Batasan Istilah ...................................................................................... 7
F. Sistematika Penyajian ........................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10
1. Membaca ......................................................................................... 12
2. Membaca Pemahaman ...................................................................... 20
3. Kebiasaan Membaca
B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 30
C. Hipotesis .............................................................................................. 31
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Desain Penelitian.................................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel............................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 33
1. Kuesioner atau Angket ..................................................................... 33
2. Tes ................................................................................................... 34
D. Instrumen Penelitian............................................................................. 34
1. Kuesioner ......................................................................................... 34
2. Soal Tes ............................................................................................ 35
E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ..................................... 37
1. Uji Validitas ..................................................................................... 37
2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 38
F. Teknik Analisis Data............................................................................. 39
1. Analisis Deskriptif ........................................................................... 40
2. Analisis Korelasi .............................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 45
1. Kebiasaan Membaca......................................................................... 45
2. Kemampuan Membaca Pemahaman ................................................. 48
B. Analisis Data ........................................................................................ 50
1. Analisis Korelasi .............................................................................. 50
2. Uji Determinasi ................................................................................ 52
C. Pembahasan .......................................................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 57
B. Implikasi .............................................................................................. 58
C. Saran ..................................................................................................... 60
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Skala Pengukuran Variabel............................................................. 35
2. Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Membaca ....................................... 35
3. Tabel 3 Kisi-kisi Tes Membaca Pemahaman ............................................... 36
4. Tabel 4 Kriteria Skor Tabel ......................................................................... 41
5. Tabel 5 Penguasaan Kompetensi PAP I....................................................... 41
6. Tabel 6 Interpretasi Koefisien Korelasi ....................................................... 44
7. Tabel 7 Tingkat Keseringan Membaca ........................................................ 46
8. Tabel 8 Tingkat Kebiasaan Membaca.......................................................... 47
9. Tabel 9 Deskripsi Pengelompokan Kemampuan Membaca Pemahaman...... 49
10. Tabel 10 Hasil Analisis Korelasi ............................................................... 54

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 30
2. Gambar 2 Desain Penelitian ........................................................................ 31
3. Gambar 3 Diagram Keseringan Membaca ................................................... 46
4. Gambar 4 Diagram Kebiasaan Membaca .................................................... 48
5. Gambar 5 Diagram Kemampuan Membaca Pemahaman ............................. 49

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen Penelitian
2. Uji Instrumen
3. Tabulasi Data
4. Analisis Deskriptif
5. Analisis Data
6. Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Versi 15.0
7. Tabel Statistik
8. Surat Izin Penelitian

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila prosesnya berjalan dengan
baik. Proses pendidikan adalah proses untuk memberikan kemampuan kepada
individu agar mampu memaknai dirinya dan lingkungannya (Tilaar dan Nugroho,
2008:20). Salah satu kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan proses
pendidikan adalah membaca. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan
membaca menjadi skala prioritas yang harus dimiliki siswa. Dengan membaca,
siswa

memperoleh

berbagai

informasi

yang belum

pernah

didapatkan

sebelumnya. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang
dapat diperoleh siswa.
Menurut Tampubolon (2008:4), membaca merupakan salah satu
kemampuan bahasa yang harus dibina dan dikembangkan. Atas dasar itulah,
membaca menjadi salah satu kemampuan bahasa yang ditekankan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dalam pendidikan formal. Dalam pendidikan
formal, membaca merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki siswa.
Sebagai salah satu kemampuan bahasa, membaca merupakan kemampuan yang
sangat penting karena dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa.
Kemampuan membaca tidak hanya berperan untuk menguasai bidang studi
yang dipelajari, namun juga berperan untuk mengetahui berbagai macam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Melalui

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

kegiatan membaca, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dan
dipahami sebelum diaplikasikan. Siswa dapat memahami dan memperoleh
informasi dari berbagai bacaan mengenai materi pelajaran dengan membaca.
Namun, perlu diketahui bahwa siswa yang membaca atas dasar keinginannya
sendiri akan lebih mudah memahami segala informasi yang diinginkan.
Sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan untuk belajar maka informasi
yang diperoleh tidak akan maksimal.
Keluhan tentang rendahnya kebiasaan membaca dan kemampuan
membaca pada siswa sekolah menengah kejuruan, tidak dapat dikatakan sebagai
kelalaian guru pada sekolah yang bersangkutan. Rendahnya kebiasaan membaca
dapat terjadi karena siswa tidak dibiasakan untuk membaca sejak dini, mulai dari
mengenal huruf. Oleh karena itu, kegiatan membaca perlu dibiasakan sejak dini,
yakni mulai dari anak mengenal huruf. Kebiasaan akan membuat kegiatan
membaca menjadi kebutuhan yang menyenangkan bagi siswa. Jika hal ini
terwujud, kegiatan membaca diharapkan dapat menjadi bagian dari kehidupan
yang tidak dapat dipisahkan.
Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada
keinginan, semangat, dan motivasi. Siahaan dan Martiningsih (2007:22)
menyatakan bahwa kebiasaan membaca dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
(1) tingkat kesejahteraan sosial masyarakat, (2) tingkat pendidikan dan peranan
para orang tua, (3) peranan guru, dan (4) ketersediaan sarana taman bacaan di
lingkungan masyarakat. Kesejahteraan sosial merupakan semua tindakan dan
proses secara langsung yang mencakup tindakan dan pencegahan masalah sosial,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan kualitas hidup. Tingkat
kesejahteraan masyarakat akan mempengaruhi kebiasaan membaca. Masyarakat
dengan tingkat kesejahteraan lebih tinggi akan memiliki kesempatan yang lebih
besar pula untuk memiliki bahan bacaan serta memiliki waktu untuk membaca.
Hal inilah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan sosial dapat mempengaruhi
kebiasaan membaca. Begitu pula halnya dengan tingkat pendidikan dan peranan
orang tua. Kebiasaan-kebiasaan anak tentunya dimulai dari lingkungan keluarga.
Anak dengan orang tua yang memiliki kebiasaan membaca tinggi akan terbiasa
pula untuk membaca seperti halnya orang tuanya. Orang tua dengan pendidikan
lebih tinggi tentunya juga menyadari pentingnya membaca bagi anak-anaknya,
sehingga bersedia memberikan fasilitas agar anak memiliki kebiasaan membaca
yang baik.
Selain orang tua, guru juga memiliki peranan yang cukup tinggi dalam
mempengaruhi

kebiasaan

membaca.

Apabila

guru

dapat

menanamkan

pemahaman tentang pentingnya membaca kepada siswa, siswa tentunya akan
memiliki kebiasaan membaca yang baik. Guru juga dapat menanamkan kebiasaan
membaca dengan memberikan tugas yang berhubungan dengan keharusan siswa
untuk membaca. Tugas membaca tersebut akan dapat melatih kebiasaan membaca
siswa.
Faktor lain yang turut mempengaruhi kebiasaan membaca siswa adalah
tersedianya taman bacaan di lingkungan masyarakat. Adanya taman bacaan di
lingkungan masyarakat memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi
kebiasaan membaca anak. Taman bacaan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

anak untuk meningkatkan kebiasaannya dalam membaca. Taman bacaan
masyarakat disediakan untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal di
sekitarnya.

Taman

bacaan

dapat

digunakan

lapisan

masyarakat

tanpa

membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat
pendidikan, umur dan lain sebagainya. Dengan demikian, anak-anak dari berbagai
latar belakang yang berbeda dapat meningkatkan kebiasaan membacanya dengan
menggunakan fasilitas yang disediakan pada taman bacaan. Peningkatan minat
dan kebiasaan membaca dapat dimulai dari kehidupan keluarga di rumah,
diteruskan oleh peranan para guru di sekolah, sampai dengan peranan masyarakat
melalui penyelenggaraan perpustakaan atau taman bacaan masyarakat.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kemampuan membaca merupakan
salah satu standar kompetensi kelulusan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa kompetensi lulusan
untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan
menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Untuk dapat menjawab soal-soal
ujian, sangat dibutuhkan pemahaman yang baik oleh siswa. Tanpa kemampuan
membaca pemahaman yang tinggi, seorang siswa sekolah menengah kejuruan
akan merasa kesulitan menjawab soal-soal keterampilan membaca pada saat ujian.
Berdasarkan kondisi tersebut maka kemampuan membaca pemahaman pada siswa
sekolah menengah kejuruan harus mendapat perhatian yang serius.
Sampai dengan saat ini, kebiasaan membaca pada siswa masih terbilang
rendah. Hasil survei Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tajug (2009)
menunjukkan bahwa kebiasaan membaca siswa rendah (www.bit.lipi.go.id, akses

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

tanggal 20 Oktober 2012). Ditingkat ASEAN, kebiasaan baca anak Indonesia
relatif lebih rendah. Badan Internasional yang konsen pada evaluasi pendidikan
(IAEE) dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid SD kelas IV pada
30 negara di dunia menyimpulkan bahwa Indonesia menempati posisi ke 29,
diatas negara Venezuela yang menempati posisi paling terakhir.
Selain rendahnya kebiasaan membaca, anak-anak Indonesia juga masih
memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami bacaan. Hasil penelitian
yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) di
Indonesia dengan sampel penelitian 7.355 siswa usia 15 tahun dari 290 sekolah
menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa Indonesia sangat
memprihatinkan. Sekitar 37,6% dari siswa hanya bisa membaca tanpa bisa
menangkap maknanya, dan sebanyak 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang
dibaca dengan satu informasi pengetahuan (Hidayah, 2011).
Mengingat pentingnya kebiasaan membaca dan kemampuan membaca
pemahaman, perlu diketahui hubungan yang mendasari kedua hal tersebut.
Dengan memperhatikan permasalahan yang terjadi, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana kebiasaan membaca dan
pemahaman siswa di tingkat sekolah menengah atas. Karena itu, peneliti akan
melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X Program Keahlian Desain
Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kebiasaan membaca siswa kelas X Program Keahlian Desain
Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta?
2. Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X Program
Keahlian Desain Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta?
3. Adakah korelasi antara kebiasaan membaca dan kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
SMK Negeri 5 Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah sebelumnya, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Memaparkan kebiasaan membaca siswa kelas X Program Keahlian Desain
Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta.
2. Memaparkan seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta.
3. Memaparkan adanya korelasi antara kebiasaan membaca dan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi
Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara utuh
dan mendalam mengenai hubungan antara kebiasaan membaca dan kemampuan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

membaca pemahaman pada siswa SMK. Hasil penelitian ini diharapkan mampu
memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan
mengenai kebiasaan dan kemampuan membaca pemahaman pada siswa
sehingga guru dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kebiasaan
membaca siswa agar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
korelasi antara kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman
sehingga siswa dapat termotivasi meningkatkan kebiasaan membacanya untuk
memperoleh kemampuan yang lebih baik dalam membaca pemahaman.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat
untuk menambah pengetahuan tentang korelasi antara kebiasaan membaca dan
kemampuan membaca pemahaman pada siswa sekolah menengah kejuruan.
E. Batasan Istilah
1. Korelasi
Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua faktor
atau lebih.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

2. Kebiasaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang konsisten yang dilakukan secara terus
menerus sehingga membentuk suatu pola di level pikiran bawah sadar dan
menjadi budaya dalam diri seseorang.
3. Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata atau bahasa tulis.
4. Kebiasaan Membaca
Kebiasaan membaca dapat diartikan sebagai kegiatan membaca yang
konsisten dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi budaya dalam diri
seseorang.
5. Pemahaman
Pemahaman adalah kemampuan dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang
pengetahuan yang pernah diterima.
6. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca yang dilakukan
dengan hati-hati dan teliti, dengan tujuan untuk dapat mengartikan, menafsirkan,
dan memahami keseluruhan bahan bacaan secara tepat dan mendalam.
F. Sistematika Penyajian
Hasil penelitian ini dikemukakan melalui laporan hasil penelitian. Laporan
hasil penelitian disusun sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Penyajian laporan yang digunakan dalam penelitian ini diawali oleh Bab I. Bab I
Pendahuluan berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
batasan istilah, dan sistematika penulisan. Teori-teori yang terkait dengan topik
penelitian ini diuraikan pada Bab II. Bab II Landasan Teori membahas tentang
uraian tinjauan pustaka yang mendasari, tinjauan penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, hipotesis, serta desain penelitian.
Pengungkapan

mengenai

metode-metode

yang

digunakan

dalam

pelaksanaan penelitian dibahas pada Bab III. Bab III Metode Penelitian
merupakan uraian tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen yang
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, dan teknik analisis data. Selanjutnya,
hasil-hasil yang diperoleh dibahas dalam Bab IV. Bab IV merupakan Hasil
Penelitian dan Pembahasan yang menjelaskan deskripsi data, analisis data, dan
pembahasan yang dilakukan, sesuai dengan alat analisis yang digunakan. Bab V
Penutup, berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, implikasi, dan
saran-saran yang berhubungan dengan topik penelitian di masa yang akan datang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan penelitian terdahulu ditujukan untuk mengetahui keaslian karya
ilmiah. Setiap penelitian pada umumnya telah ada acuan yang mendasarinya.
Acuan-acuan ini digunakan sebagai referensi untuk mengadakan suatu penelitian.
Penelitian relevan dapat bersumber dari makalah, skripsi, jurnal, internet atau
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Dwi Kartikawati (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Keefektifan
Metode PQRST dalam Membaca Pemahaman Teks Bacaan pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII Semester I SMP Negeri I Brangsong Kendal Tahun
Ajaran 2004/2005”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
hasil membaca pemahaman teks bacaan dengan metode PQRST dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan kelompok yang tidak menggunakan metode
PQRST dan mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan metode PQRST
yang diberikan oleh guru dalam membaca pemahaman teks bacaan dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ratarata hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan dengan metode PQRST pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong tahun pelajaran 2004/2005 adalah 7,1
sedangkan rata-rata hasil belajar pada kelompok kontrol adalah 6,1. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa metode PQRST dapat meningkatkan hasil
belajar membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong. Berbeda dengan penelitian ini,
penelitian yang dilaksanakan peneliti difokuskan pada hubungan kebiasaan
membaca dengan kemampuan membaca pemahaman. Dengan demikian, peneliti
tidak mengkaji metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca
pemahaman, melainkan hubungan membaca pemahaman dengan kebiasaan
membaca.
Muhammad Munif (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Korelasi
Aktivitas Siswa Membaca Buku Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Pada
SMP Negeri 1 Bancak Kabupaten Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui korelasi aktivitas siswa membaca buku di perpustakaan terhadap
prestasi belajar pada SMP Negeri 1 Bancak Kabupaten Semarang. Pada penelitian
Muhammad Munif (2007), salah satu variabel yang diukur adalah aktivitas
membaca siswa pada perpustakaan.
Penelitian yang dilakukan peneliti memiliki persamaan dan perbedaan
dengan penelitian-penelitian terdahulu. Pada penelitian ini akan dibahas kebiasaan
membaca yang mencakup keseluruhan aktivitas membaca dan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi
Visual SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, serta hubungan
diantara kedua faktor tersebut. Kesamaan dengan penelitian terdahulu terletak
pada salah satu variabel penelitian. Penelitian Dwi Kartikawati (2005) dan
penelitian ini memiliki kesamaan pada variabel membaca pemahaman, sedangkan
penelitian Muhammad Munif (2007) memiliki kesamaan pada variabel kebiasaan
atau aktivitas membaca. Perbedaan dengan penelitian terdahulu terletak pada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

subjek penelitian serta waktu pelaksanaan penelitian. Subjek pada penelitian ini
adalah siswa kelas X Program Keahlian Desain Komunikasi Visual SMK Negeri
5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.
1. Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Proses membaca
menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan terlihat dalam suatu
pandangan secara sekilas dan makna kata-kata secara individu akan terlihat.
Tarigan (2008:7) menyatakan bahwa apabila proses tersebut tidak terpenuhi,
pesan yang tersurat dan tesirat tidak akan tertangkap sehingga proses membaca
tersebut tidak terlaksana dengan baik.
Anderson (dalam Tarigan, 2008:7) menyatakan bahwa dari segi linguistik,
membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi.
Membaca berbeda dengan berbicara dan menulis, yang justru melibatkan
penyandian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata
tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan menjadi
bunyi yang bermakna.
Tampubolon (2008:5) menyatakan bahwa membaca adalah satu dari empat
kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari
komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi bahasa
diubah menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

huruf menurut alfabet latin. Pada tingkatan membaca permulaan, proses
pengubahan inilah yang terutama dibina dan dikuasai. Setelah proses pengubahan
tersebut dikuasai, dilakukan pengembangan pada pemahaman isi bacaan.
Finochiaro dan Bonomo (dalam Tarigan, 2008:9) mengartikan membaca
sebagai suatu proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung
di dalam bahan tertulis. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa membaca
memiliki hubungan yang sangat erat dengan bahasa. Membaca dapat pula
diartikan suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri
sendiri dan dengan orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung
atau tersirat pada lambang-lambang tertulis (Tarigan, 2008:8).
Membaca pada hakikatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk
menemukan makna dari tulisan walaupun dalam kegiatan itu terjadi pengenalan
huruf-huruf. Membaca dikatakan kegiatan fisik karena pada saat membaca
bagian-bagian tubuh khususnya mata membantu melakukan proses pada saat
membaca (Hartati, 2002:94). Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan
informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol
yang menyusun sebuah bahasa. Membaca salah satu cara paling umum untuk
mendapatkan informasi. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi
dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu
pengetahuannya. Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan
suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning).
Membaca bukanlah suatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam membaca. Secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

umum faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi seperti guru, siswa, kondisi
lingkungan, materi pelajaran, serta teknik mempelajari materi pelajaran. Faktor
terakhir yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam membaca adalah
penguasaan teknik-teknik membaca.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca adalah
suatu proses yang dilakukan untuk memahami makna yang tersirat dalam yang
tersurat, sehingga dapat mengetahui ide-ide yang terkandung di dalam tulisan.
Kegiatan membaca merupakan satu proses mengonstruksikan arti melalui
interaksi antara tulisan yang dibaca dengan pengalaman yang pernah
diperolehnya. Adapun tahapan dari kegiatan membaca antara lain melihat tulisan
dan memprediksikan artinya, memastikan arti tulisan yang diprediksi sebelumnya
sehingga diperoleh keputusan untuk melanjutkan bacaan berikutnya meskipun
terdapat kemungkinan kesalahan dalam memprediksi, dan mengintegrasikan
informasi baru dengan pengalaman sebelumnya, sehingga anak dapat memperoleh
pemahaman tentang bacaan setelah anak membaca seluruh teks bacaan.
b. Tujuan Membaca
Pemahaman terhadap makna atau arti memiliki hubungan yang sangat erat
dengan maksud dan tujuan membaca. Tujuan membaca secara umum adalah
untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna
bacaan. Secara khusus, Anderson (Tarigan, 2008:9) menguraikan tujuan-tujuan
membaca, yaitu untuk: (1) memperoleh rincian-rincian atau fakta-fakta,
(2) memperoleh ide-ide utama, (3) mengetahui urutan, susunan, atau organisasi
cerita, (4) menyimpulkan, disebut juga membaca inferensi, (5) mengelompokkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

atau membaca untuk mengklasifikasikan, (6) menilai atau untuk mengevaluasi,
dan (7) menilai atau mempertentangkan.
Dalam kegiatan membaca untuk memperoleh rincian-rincian atau faktafakta, membaca dipergunakan untuk menemukan atau mengetahui penemuanpenemuan yang telah dilakukan oleh tokoh, apa yang telah dibuat oleh tokoh, apa
yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah
yang dibuat oleh tokoh. Berbeda dengan membaca untuk memperoleh rincian dan
fakta, membaca untuk memperoleh ide-ide utama ditujukan untuk mengetahui
topik cerita, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau
dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk
mencapai tujuannya.
Membaca juga dapat dilakukan untuk mengetahui urutan, susunan, atau
organisasi cerita. Dalam hal ini membaca ditujukan untuk menemukan atau
mengetahui hal-hal yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi
pertama, kedua, dan ketiga atau seterusnya. Setiap tahap pada organisasi cerita
dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian.
Membaca untuk menyimpulkan disebut juga membaca inferensi. Dalam
hal ini, membaca ditujukan untuk menemukan serta mengetahui mengapa para
tokoh merasakan perasaan yang diungkapkan melalui cerita, apa yang hendak
diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah,
kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau
gagal. Selain itu, membaca juga dapat ditujukan untuk mengelompokkan atau
membaca untuk mengklasifikasikan. Dalam hal ini membaca ditujukan untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

menemukan serta mengetahui hal yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seorang
tokoh, apakah cerita itu benar-atau tidak benar.
Membaca untuk menilai atau untuk mengevaluasi ditujukan untuk
menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu.
Selain tujuan-tujuan yang telah dibahas sebelumnya juga terdapat tujuan
membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini,
membaca ditujukan untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,
bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang dikenal, bagaimana dua cerita
mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai pembaca.
c. Aspek dan Jenis Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan melibatkan
serangkaian keterampilan lain yang lebih kecil. Broughton (dalam Tarigan,
2008:12) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam
membaca, yaitu keterampilan yang bersifat mekanis dan keterampilan yang
bersifat pemahaman. Keterampilan yang bersifat mekanis dianggap sebagai urutan
yang paling rendah. Sebaliknya, keterampilan yang bersifat pemahaman dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi.
Kedua aspek membaca tersebut memiliki ciri-ciri khusus. Keterampilan
yang bersifat mekanis mencakup: (1) pengenalan bentuk huruf, (2) pengenalan
unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain),
(3) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis), dan (4) kecepatan membaca ke taraf lambat.
Keterampilan yang bersifat pemahaman mencakup: (1) memahami pengertian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (2) memahami signifikansi atau makna
(maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi
membaca), (3) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), dan (4) kecepatan membaca
yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Pada waktu anak belajar membaca, ia belajar mengenal kata demi kata,
mengejanya, dan membedakannya dengan kata-kata lain. Anak harus membaca
dengan bersuara, mengucapkan setiap kata secara penuh agar diketahui kebenaran
atau kesalahannya dalam membaca. Oleh karena itu, pada waktu membaca anak
melakukan kebiasaan berikut.
1) Menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang dibaca
2) Menggerakkan kepala dari kiri ke kanan
3) Menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata
Secara tidak disadari, cara membaca yang dilakukan waktu kecil itu tetap
diteruskan hingga dewasa. Mestinya, orang dewasa dapat dengan cepat mengenali
frase, kalimat, dan urutan ide sehingga cara-cara di waktu anak-anak tidak perlu
lagi di gunakan (Soedarso, 2006:4). Menurut Tampubolon (2008:11), beberapa
kebiasaan membaca yang tidak efisien adalah sebagai berikut.
1) Membaca dengan suara terdengar
2) Membaca dengan suara seperti berbisik
3) Membaca dengan bibir bergerak
4) Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan
5) Membaca dengan menunjuk baris bacaan
6) Membaca kata demi kata
7) Susah mengadakan konsentrasi sewaktu membaca
8) Cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca
9) Tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok dalam bacaan
10) Tidak dapat dengan cepat menemukan informasi tertentu yang
diperlukan dalam bacaan
11) Jarang sekali membaca

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

Apabila kebiasaan-kebiasaan di atas tidak ada, maka kemampuan
membaca dapat dimaksimalkan sehingga menjadi kebiasaan membaca yang
efisien. Anak-anak yang dari kecil terbiasa membaca bukan sekadar
membunyikan huruf dan kata akan memiliki keterampilan, kemampuan, dan
ketajaman mencerna isi bacaan. Apa yang menggerakkan mereka untuk membaca
akan sangat menentukan bagaimana mereka menyerap, menyaring, mengolah, dan
memaknai informasi yang diperoleh dari berbagai bacaan. Semakin sering
membaca buku-buku yang bermanfaat, teratur, dan baik penuturannya,
kemampuan berpikir akan lebih matang dan tertata.
Orang yang tidak mendapat bimbingan dan latihan khusus membaca cepat,
mudah lelah dalam membaca karena lamban, tidak ada gairah, merasa bosan,
tidak tahan membaca buku, dan terlalu lama untuk bisa menyelesaikan buku yang
tipis sekalipun. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun
bersama dengan membaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar
lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri. Tidak dapat dipungkiri
bahwa suasana yang menyenangkan dibutuhkan pada saat membaca. Beberapa
cara supaya tercipta suasana membaca yang menyenangkan adalah sebagai
berikut.
1) Memilih waktu yang sesuai untuk membaca. Waktu yang sesuai di sini adalah
waktu di mana tidak terdapat gangguan, baik dari luar maupun dari dalam diri
kita. Waktu yang sesuai disini hanya kita sendiri yang tahu kapan. Namun,
sebagian besar orang percaya bahwa waktu yang baik untuk membaca,
khususnya buku pelajaran, adalah di pagi hari.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

2) Memilih tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca, yaitu tempat yang
terang, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan rapih menurut pembaca sendiri.
3) Memastikan bahwa posisi membaca adalah posisi yang benar. Posisi yang
benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak
bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kurang lebih 30cm.
4) Mempersiapkan hal-hal yang biasanya dapat membantu dalam membaca,
seperti pensil atau spidol.
5) Ada baiknya berdoa terlebih dahulu sebelum belajar sesuai dengan
kepercayaan masing-masing supaya ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat.
Aktivitas yang paling sesuai untuk mencapai tujuan yang terkandung
dalam keterampilan mekanis adalah membaca nyaring atau membaca bersuara,
sedangkan untuk keterampilan pemahaman yang paling tepat adalah membaca
dalam hati. Tarigan (2008:13) mengklasifikasikan membaca dalam hati menjadi
beberapa bagian sebagaimana uraian berikut.
1) Membaca ekstensif, terdiri atas
a) membaca survei;
b) membaca sekilas;
c) membaca dangkal
2) Membaca intensif, terdiri atas
a) membaca telaah isi, yang mencakup
(1) membaca teliti;
(2) membaca pemahaman;
(3) membaca kritis;
(4) membaca ide;
b) membaca telaah bahasa, yang mencakup
(1) membaca bahasa asing;
(2) membaca sastra.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa membaca memiliki 2
tingkatan aspek, yaitu membaca aspek keterampilan yang bersifat mekanis dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

keterampilan yang bersifat pemahaman. Keterampilan dalam memahami bacaan
dianggap sebagai keterampilan yang lebih tinggi dibandingkan keterampilan
mekanis. Membaca juga dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu membaca
ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif merupakan program
membaca yang dilakukan secara luas, sedangkan membaca intensif merupakan
program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama.
2. Membaca Pemahaman
a. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman pada dasarnya adalah proses kognitif. Tampubolon
(2008:6) mengungkapkan bahwa kebanyakan dari ke