Peranan Harga Pokok Produksi Terhadap Penetapan Harga Jual dalam Merencanakan dan Meningkatkan Laba Perusahaa pada PT XYLO INDAH PRATAMA (Membandingkan Perhitungan Harga Pokok Convensional dengan ABC).

(1)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PT. Xylo Indah Pratama merupakan suatu perusahaan yang cukup berkembang di daerah Muara Beliti, Sumatera Selatan, di mana perusahaan ini memproduksi slat pensil. PT. Xylo Indah Pratama ini berproduksi berdasarkan pesanan pelanggan. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah sehubungan dengan banyaknya pesanan yang diterima oleh perusahaan dan biaya-biaya produksi yang terus meningkat, maka diperlukan analisis perhitungan biaya yang cermat dalam penelitian ini.

Untuk mengatasi masalah yang terjadi, penulis pertama - tama melihat perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Perhitungan harga pokok produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan adalah perhitungan secara convensional sehingga semua biaya - biaya yang dikeluarkan dihitung menggunakan satu cost driver yang menjadi dasar perhitungan. Penulis membandingkan perhitungan menggunakan perhitungan ABC dengan menggunakan cost driver yang dikelompokan dalam beberapa costpool.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, maka dapat dilihat bahwa hubungan harga jual produk sangat dipengaruhi oleh besarnya harga pokok produksi. Harga pokok produksi yang ditetapkan perusahaan terlalu tinggi dari harga pokok yang sesungguhnya sebesar Rp 15.005.149,40 untuk memproduksi produk sebanyak 8.000.000 pieces..


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... ... iv

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2Identifikasi Masalah ………... 2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4Manfaat Penelitian... 4

1.5Kerangka Pemikiran………...………... 5

1.6Metode penelitian………... 7

1.7Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya... 9

2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya... 9

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya... 10


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Pengertian Biaya... 11

2.2.2 Klasifikasi Biaya... 12

2.3 Biaya Produksi... 14

2.3.1 Pengertian Biaya Produksi... 15

2.3.2 Unsur-unsur Biaya Produksi... 15

2.3.2.1 Biaya Bahan Baku Langsung... 16

2.3.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung... 16

2.3.2.3 Biaya Overhead Pabrik... 17

2.4 Harga Pokok Produksi... 18

2.4.1 Pengertian Harga Pokok Produksi... 18

2.4.2 Tujuan Penetapan Harga Pokok Produksi... 19

2.5 Metode Akumulasi Harga Pokok Produksi... 20

2.5.1 Metode Harga Pokok Pesanan... 20

2.5.2 Metode Harga Pokok Proses... 24

2.6 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi... 26

2.6.1 Metode Full Costing... 26

2.6.2 Metode Variable Costing... 27

2.7 Harga Jual... 28

2.7.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Jual... 29

2.7.2 Keputusan Penentuan Harga Jual... 29


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 34

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data... 35

3.2.2 Teknik Pengolahan Data... 36

3.2.3 Langkan-langkah Penelitian... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 37

4.1.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan... 37

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan... 38

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan... 40

4.1.3.1 Uraian Tugas (Job Description)... 42

4.1.4 Proses Produksi... 49

4.1.5 Penetapan Biaya Produksi... 54

4.2 Pembahasan... 54

4.2.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi... 54

4.2.1.1 Biaya Bahan Baku ... 55

4.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung... 56

4.2.1.3 Biaya Produksi Tidak Langsung... 57

4.2.1.4 Harga Pokok Produksi Pesanan... 59

4.2.2 Pemilihan Cost Driver... 59

4.2.2.1 Perhitungan Biaya Produksi Tidak langsung... 60


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha 4.2.3 Perhitungan Harga Jual... 67 4.2.4 Peranan Perhitungan Harga Pokok Produksi Terhadap

Harga Jual ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 70 5.2 Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA... 73 LAMPIRAN


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

4.1 Biaya Bahan Baku ... 55

4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 56

4.3 Biaya Produksi Tidak Langsung untuk 12.000.000 pieces ... 57

4.4 Harga Pokok Produksi ... 59

4.5 Pembebanan Biaya Produksi Tidak Langsung ... 60

4.6 Cost Pool I ... 61

4.7 Cost Pool II ... 62

4.8 Cost Pool III ... 63

4.9 Jumlah Jam Mesin ... 64

4.11 Total Pengalokasian Biaya Produksi Tidak Langsung ... 65

4.12 Harga Pokok Produksi Untuk Pesanan sebanyak 8.000.000 pieces ... 66

4.13 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi ... 66


(7)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan – perusahaan dituntut untuk melakukan perubahan dan peningkatan kemampuan agar dapat bersaing dengan industri lain yang sejenis. Perubahan tersebut terjadi karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan perusahaan – perusahaan untuk memproduksi berbagai macam produk dengan kualitas yang berbeda – beda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk menuntut kualitas produk yang lebih baik.

Salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya adalah dalam hal perhitungan biaya dan penentuan harga pokok produksinya. Mengingat harga pokok standar bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk. Penetapan harga jual membutuhkan perhitungan harga pokok produksi yang akurat karena harga pokok produksi merupakan dasar untuk menetapkan harga jual bagi perusahaan. Harga pokok yang tidak akurat akan menyebabkan perhitungan harga pokok yang terlalu besar atau akan terlalu kecil yang dapat merugikan perusahaan. Penentuan harga pokok yang terlalu besar akan membuat penentuan harga jual yang lebih tinggi dari harga pasar, sedangkan perhitungan harga pokok yang rendah dapat menurunkan harga jual produk dari harga pasar, tetapi perusahaan akan mengalami kerugian karena harga


(8)

Universitas Kristen Maranatha 2

pokok yang seharusnya berada lebih tinggi dari harga pokok yang dihitung oleh perusahaan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dari penjualan produknya.

Dalam penentuan harga pokok produksi terdapat dua metode perhitungan harga pokok, tergantung pada sifat proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan, metode yang digunakan adalah job order costing, sedangkan untuk perusahaan yang proses produksinya secara massa, metode yang digunakan perusahaan adalah metode process costing.

PT. Xylo Indah Pratama merupakan suatu perusahaan yang cukup berkembang di daerah Muara Beliti, Sumatera Selatan, di mana perusahaan ini memproduksi slat pensil. PT. Xylo Indah Pratama ini berproduksi berdasarkan pesanan pelanggan. Berhubung banyaknya pesanan yang diterima oleh perusahaan dan biaya-biaya produksi yang terus meningkat, maka diperlukan analisis perhitungan biaya yang cermat dalam penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai penentuan harga pokok produksi yang mempengaruhi tingkat laba. Hal ini akan dijadikan pokok masalah dalam pembuatan skripsi ini dengan judul "PERANAN HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MERENCANAKAN DAN MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. XYLO INDAH PRATAMA"

1.2 Identifikasi Masalah

Pada saat ini perusahaan dituntut untuk dapat memberikan harga jual yang rendah karena keadaan perekonomian dan harga yang sangat tidak stabil sehingga


(9)

Universitas Kristen Maranatha 3

harga bahan baku terus naik dan menyebabkan biaya yang dikorbankan terus meningkat.

Untuk menetapkan harga jual yang rendah maka perusahaan harus lebih menekan harga pokok produksi pada perusahaan tersebut. Harga pokok produksi merupakan salah satu unsur penting dalam penetapan harga jual. Agar biaya-biaya yang dikeluarkan dapat dialokasikan pada produk yang dihasilkan secara benar, maka diperlukan suatu sistem atau metode yang tepat bagi perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu penulis mencoba melakukan penelitian untuk dapat mengetahui masalah yang ada di perusahaan, diantaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana cara perusahaan menetapkan harga jualnya saat ini.

2. Bagaimana prosedur pencatatan biaya produksi yang dilakukan perusahaan. 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penetapan harga pokok

pesanan di dalam perusahaan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk lebih memahami peranan job order costing dalam menentukan harga pokok penjualan sehingga dapat meningkatkan harga jual yang meningkatkan laba pada perusahaan.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara perusahaan menetapkan harga jualnya saat ini.

2. Untuk mengetahui prosedur pencatatan biaya produksi yang dilakukan perusahaan.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 4

3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penerapan harga pokok pesanan di dalam perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai penetapan harga pokok produk diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan, penulis dan masyarakat umum. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan : sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan agar dapat meningkatkan laba perusahaan di masa yang akan datang melalui penentuan harga jual yang sesuai jika perusahaan telah dapat menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik perusahaan tersebut.

2. Bagi penulis : meningkatkan pengetahuan penulis mengenai teori akuntansi biaya yang telah diperoleh di bangku kuliah, khususnya mengenai penentuan harga pokok dan harga jual produk yang diterapkan pada perusahaan.

3. Bagi rekan mahasiswa : penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran yang bermanfaat dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal. Hal ini tidaklah mengherankan karena dengan laba suatu perusahaan dapat mempertahankan hidupnya dan memperluas usahanya. Selain itu keberhasilan suatu


(11)

Universitas Kristen Maranatha 5

perusahaan sering kali dinilai dari tingkat laba yang dihasilkan sehingga perusahaan perlu melakukan perencanaan dan pengendalian biaya agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien hingga memperoleh laba yang optimal.

Untuk menghasilkan laba, suatu perusahaan dapat melakukan dua cara. Cara pertama, dengan menaikan harga jual. Tindakan ini memang dapat meningkatkan laba,namun dalam kondisi persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan tidak mudah untuk menaikan harga jual karena dapat menyebabkan konsumen lari ke produk pesaing yang memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas produk yang sama. Cara kedua, adalah dengan menekan biaya produksi agar efisien dan mengendalikan komponen biaya-biayanya sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Biaya produksi yang tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi, yang selanjutnya akan menurunkan daya saing produk dan akhirnya dapat menurunkan laba. Untuk itu biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar sehingga dapat menghasilkan harga pokok produksi yang tepat. Dengan demikian perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif, yang dapat mengoptimalkan laba sekaligus memenuhi tuntutan konsumen.

Dengan mengetahui harga pokok produksinya maka perusahaan dapat menentukan harga jual suatu produk kepada konsumen. Semua biaya pembuatan produk dalam menetapkan harga pokok produksi harus diperhitungkan sebagai biaya produksi, antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Untuk menentukan harga jual, perusahaan bisa mengikuti harga pasar yang berlaku atau perusahaan dapat menentukan sendiri harga jualnya dengan pertimbangan harga pasar yang berlaku. Apabila perusahaan menentukan harga jual


(12)

Universitas Kristen Maranatha 6

yang terlalu tinggi maka permintaan konsumen akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena konsumen cenderung memilih produk dengan harga jual yang lebih rendah. Apabila perusahaan memberikan harga jual lebih rendah dari harga pasar, maka perusahaan akan memperoleh laba yang lebih kecil dari yang seharusnya diperoleh. Berdasarkan tujuan umum perusahaan, bila perusahaan menentukan harga jual sama dengan harga pasar, maka laba yang diperoleh perusahaan menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan penetapan harga jual di bawah harga pasar yang berlaku.

Untuk menghitung harga pokok produksi dengan tepat maka diperlukan adanya informasi mengenai biaya-biaya produksi yang dikeluarkan. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui sistem informasi akuntansi biaya. Selain itu, akuntansi biaya juga bertujuan untuk membantu manajemen dalam penetapan harga pokok produksi, membantu dalam pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus.

Pada metode job order costing, biaya produksi dikumpulkan untuk suatu pesanan tertentu dan kemudian harga pokok persatuan produk yang dihasilkan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk yang dipesan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan dan yang menghasilkan jenis produk yang berbeda. Produk pesanan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu produk di buat perusahaan berdasarkan pesanan pelanggan dengan spesifikasi tertentu, dan harga jual produk sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak yang bersangkutan.

Sedangkan dalam metode process costing, biaya produksi dikumpulkan selama periode tertentu dan harga pokok persatuan produk yang dihasilkan dihitung dengan


(13)

Universitas Kristen Maranatha 7

cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berproduksi secara masal dan menghasilkan produk yang sejenis.

1.6 Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan masalah yang ada pada saat ini di mana dalam prosesnya bukan sekedar mengumpulkan dan mengolah data, tetapi juga menganalisis, meneliti dan menginterpretasikan serta membuat kesimpulan dan memberi saran yang kemudian disusun pembahasannya secara sistematis sehingga dapat dipahami masalahnya. Untuk menunjang metode diatas, pada penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian. Untuk mendapatkan data primer, penulis melaksanakan studi lapangan yaitu mengadakan peninjauan langsung ke tempat pelaksanaan kerja dengan cara: a. Observasi, yaitu mengadakan peninjauan langsung ke objek penelitian

pada perusahaan dengan maksud untuk mendapatkan data primer.

b. Wawancara, yaitu upaya mendapatkan informasi secara lisan yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada beberapa pejabat yang berwenang. c. Dokumentasi, yaitu mencatat data-data yang diperlukan, sejarah singkat perusahaan, bidang usaha perusahaan dan data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 8

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil dari pihak lain atau para ahli. Untuk mendapatkan data sekunder yang berhubungan dengan penelitian, penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan cara pengumpulan teori-teori dari buku kuliah, buku-buku dan literatur-literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Teori-teori ini selanjutnya digunakan sebagai dasar pembahasan masalah dalam skripsi ini.

1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Xylo Indah Pratama, yang bergerak di bidang industri slat pensil. Berlokasi di daerah Muara Beliti, Sumatera Selatan. Waktu penelitian ini kurang lebih selama dua bulan, yaitu mulai pertengahan bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2009.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT. Xylo Indah Pratama, maka dapat dilihat bahwa hubungan harga jual produk sangat dipengaruhi oleh besarnya harga pokok produksi. Harga pokok produksi terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, PT. Xylo Indah Pratama kurang tepat melakukan pengelompokkan biaya produksi. Hal tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan mengelompokkan dan mengalokasikan biaya hanya berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan saja (single cost pool), sehingga seluruh biaya produksi tidak langsung berhubungan dengan jumlah tenaga kerja, jumlah jam mesin, dan sebagainya melainkan hanya berhubungan dengan jumlah unit produksi.

2. Dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi, perusahaan tidak mengklasifikasikan biaya-biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya produksi, namun perusahaan menganggap semua biaya berhubungan dengan produksi yang dilakukan dengan berorientasi pada jumlah unit yang dihasilkan.

3. Dalam perhitungan harga pokok produksi, perusahaan membebankan biaya seragam karyawan ke dalam biaya produksi. Hal ini tidak tepat karena dalam perhitungan harga pokok produksi, biaya-biaya yang boleh dibebankan ke produk hanya biaya produksi saja.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 71

4. Harga pokok produksi yang ditetapkan perusahaan terlalu tinggi dari harga pokok yang sesungguhnya sebesar Rp 15.005.149,40. Hal ini terjadi sebagai dampak dari pengelompokkan biaya-biaya yang tidak tepat.

5.2 Saran

Setelah menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan dan membandingkannya dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah, maka berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat menjadi masukan yang berharga bagi perusahaan. Adapun saran-saran yang ingin dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan analisis dan pengelompokkan biaya-biaya secara lebih tepat. Dengan melakukan pengelompokkan biaya yang tepat, maka perhitungan harga pokok produksi akan menjadi lebih tepat.

2. Perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyusun anggaran biaya produksi, karena biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produksi tidak boleh dimasukkan ke dalam biaya produksi perusahaan seperti biaya seragam karyawan yang dalam perhitungan harga pokok produksi, biaya tersebut dihitung menjadi harga pokok produksi.

3. Perusahaan sebaikknya melakukan multiple cost pool dalam mengelompokkan biaya produksi yang dikeluarkan, karena dalam menghitung biaya produksi tidak langsung tidak semua biaya produksi tidak langsung memiliki cost driver yang sama. Dengan menggunakan pengalokasian cost pool dengan masing-masing cost driver yang sesuai, perhitungan biaya produksi tidak langsung dapat menjadi lebih tepat.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 72

4. Manajemen perusahaan dapat meningkatkan keakuratan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing dengan multiple cost pool, karena dengan metode ini, perusahaan dapat menentukan harga jual yang akurat dan dapat membantu manajemen mengambil keputusan bagi perusahaan untuk menerima pesanan yang menguntungkan dan menolak pesanan yang merugikan dengan pertimbangan yang benar.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 73

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, A.A., Banker, Rajiv D., Kaplan, Robert S., and Mark, Young S. (1995). Management Accounting. Edisi 1. Prentice-Hall International Edition, New Jersey.

Carter, William K. Usry, Milton F. (2002). Akuntansi Biaya. Buku ke-1. Edisi ketigabelas. Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku ke-1. Edisi Empat Belas. Salemba Empat, Jakarta.

Garrison, and Noreen. (2000). Akuntansi Manajerial. Salemba Empat, Jakarta.

Halim, Abdul, Bambang Supomo. (1998). Akuntansi Manajemen. Edisi 1. BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Mowen. (2006). Management Accounting. Edisi 7. Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T.; George Foster; Srikant M. Datar,. (2008). Akuntansi Biaya : Penekanan Manajerial. Jilid 1. Edisi Kesebelas. PT Indeks, Jakarta.

Hilton, Ronald W. (2002). Managerial Accounting. 5th edition. Irwin McGraw-Hill, inc, Boston.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 74

Mardiasmo. (1994). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Andi Offset, Yogyakarta.

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya. Universitas Gadjah Mada. BPFE, Yogyakarta

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Universitas Gadjah Mada. Aditya Media, Yogyakarta.

Niswonger, Warren, Reeve and Fees. (1999). Prinsip-prinsip Akuntansi. Jilid 1. Edisi 19. Erlangga, Jakarta.

Rayburn, L. Gayle. (1999). Akuntansi Biaya dengan Mengunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Jilid 1. Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta.


(1)

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil dari pihak lain atau para ahli. Untuk mendapatkan data sekunder yang berhubungan dengan penelitian, penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan cara pengumpulan teori-teori dari buku kuliah, buku-buku dan literatur-literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Teori-teori ini selanjutnya digunakan sebagai dasar pembahasan masalah dalam skripsi ini.

1.7Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Xylo Indah Pratama, yang bergerak di bidang industri slat pensil. Berlokasi di daerah Muara Beliti, Sumatera Selatan. Waktu penelitian ini kurang lebih selama dua bulan, yaitu mulai pertengahan bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2009.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT. Xylo Indah Pratama, maka dapat dilihat bahwa hubungan harga jual produk sangat dipengaruhi oleh besarnya harga pokok produksi. Harga pokok produksi terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, PT. Xylo Indah Pratama kurang tepat melakukan pengelompokkan biaya produksi. Hal tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan mengelompokkan dan mengalokasikan biaya hanya berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan saja (single cost pool), sehingga seluruh biaya produksi tidak langsung berhubungan dengan jumlah tenaga kerja, jumlah jam mesin, dan sebagainya melainkan hanya berhubungan dengan jumlah unit produksi.

2. Dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi, perusahaan tidak mengklasifikasikan biaya-biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya produksi, namun perusahaan menganggap semua biaya berhubungan dengan produksi yang dilakukan dengan berorientasi pada jumlah unit yang dihasilkan.

3. Dalam perhitungan harga pokok produksi, perusahaan membebankan biaya seragam karyawan ke dalam biaya produksi. Hal ini tidak tepat karena dalam perhitungan harga pokok produksi, biaya-biaya yang boleh dibebankan ke produk hanya biaya produksi saja.


(3)

4. Harga pokok produksi yang ditetapkan perusahaan terlalu tinggi dari harga pokok yang sesungguhnya sebesar Rp 15.005.149,40. Hal ini terjadi sebagai dampak dari pengelompokkan biaya-biaya yang tidak tepat.

5.2 Saran

Setelah menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan dan membandingkannya dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah, maka berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat menjadi masukan yang berharga bagi perusahaan. Adapun saran-saran yang ingin dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan analisis dan pengelompokkan biaya-biaya secara lebih tepat. Dengan melakukan pengelompokkan biaya yang tepat, maka perhitungan harga pokok produksi akan menjadi lebih tepat.

2. Perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyusun anggaran biaya produksi, karena biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produksi tidak boleh dimasukkan ke dalam biaya produksi perusahaan seperti biaya seragam karyawan yang dalam perhitungan harga pokok produksi, biaya tersebut dihitung menjadi harga pokok produksi.

3. Perusahaan sebaikknya melakukan multiple cost pool dalam mengelompokkan biaya produksi yang dikeluarkan, karena dalam menghitung biaya produksi tidak langsung tidak semua biaya produksi tidak langsung memiliki cost driver yang sama. Dengan menggunakan pengalokasian cost pool dengan masing-masing cost driver yang sesuai, perhitungan biaya produksi tidak langsung dapat menjadi lebih tepat.


(4)

4. Manajemen perusahaan dapat meningkatkan keakuratan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing dengan multiple cost pool, karena dengan metode ini, perusahaan dapat menentukan harga jual yang akurat dan dapat membantu manajemen mengambil keputusan bagi perusahaan untuk menerima pesanan yang menguntungkan dan menolak pesanan yang merugikan dengan pertimbangan yang benar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, A.A., Banker, Rajiv D., Kaplan, Robert S., and Mark, Young S. (1995). Management Accounting. Edisi 1. Prentice-Hall International Edition, New Jersey.

Carter, William K. Usry, Milton F. (2002). Akuntansi Biaya. Buku ke-1. Edisi ketigabelas. Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku ke-1. Edisi Empat Belas. Salemba Empat, Jakarta.

Garrison, and Noreen. (2000). Akuntansi Manajerial. Salemba Empat, Jakarta.

Halim, Abdul, Bambang Supomo. (1998). Akuntansi Manajemen. Edisi 1. BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Mowen. (2006). Management Accounting. Edisi 7. Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T.; George Foster; Srikant M. Datar,. (2008). Akuntansi Biaya : Penekanan Manajerial. Jilid 1. Edisi Kesebelas. PT Indeks, Jakarta.


(6)

Mardiasmo. (1994). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Andi Offset, Yogyakarta.

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya. Universitas Gadjah Mada. BPFE, Yogyakarta

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Universitas Gadjah Mada. Aditya Media, Yogyakarta.

Niswonger, Warren, Reeve and Fees. (1999). Prinsip-prinsip Akuntansi. Jilid 1. Edisi 19. Erlangga, Jakarta.

Rayburn, L. Gayle. (1999). Akuntansi Biaya dengan Mengunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Jilid 1. Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta.