Pengembangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design pada materi gerak lurus beraturan dan pelaksanaannya di kelas X D pada sebuah SMA di Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Andrias Pradah Haryono. 2014. Pengembangan Rancangan Pembelajaran
dengan Pendekatan Understanding by Design pada Materi Gerak Lurus
Beraturan dan Pelaksanaannya di Kelas X D
Yogyakarta.

Skripsi.

Program

Studi

pada sebuah SMA di


Pendidikan

Fisika,

Jurusan

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan model pembelajaran
dengan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan
Understanding by Design dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, mengetahui
keefektifan pembelajaran pada materi gerak lurus beraturan dengan pendekatan
Understanding by Design, dan mengetahui keaktifan belajar siswa selama
pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 September – 6 November 2013.
Subyek penelitian penelitian ini adalah siswa kelas X-D yang terdiri dari 23 siswa.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari RPP (Rancangan
Perencanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), soal pretest dan posttest,
lembar pengamatan keaktifan belajar siswa, dan pedoman wawancara.

Hasil penelitian ini belum menunjukkan bahwa pembelajaran materi gerak
lurus dengan pendekatan Understanding by Design lebih efektif daripada
pembelajaran yang dipakai guru biasanya. Jumlah siswa kelas eksperimen yang
mencapai KKM lebih banyak daripada jumlah siswa kelas kontrol dalam
mengerjakan soal essay. Pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas eksperimen.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Andrias Pradah Haryono. 2014. Development Design of Learning using
Understanding by Design Approach on Straight Regular Motion and
Implementation in XD Class at a Senior High School in Yogyakarta. Thesis.

Physical Education Studies Program, Department of Mathematics and
Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University in Yogyakarta.
This research is a development of the learning model with an experimental
method which aims to determine the application of the Understanding by Design
approach in preparing lesson plans, determine the effectiveness of learning on straight
regular motion subject that using Understanding by Design approach, and determine
the students' learning activity during the learning activity of the Understanding by
Design approach. and knowing students' learning Understanding by Design approach.
This research was conducted on September 28th to November 6th 2013. The
research subjects were students of XD class consisting of 23 students. The research
instrument consisting of RPP (Draft Planning Education), LKS (Student Worksheet),
pretest and posttest questions,b student learning activeness sheet, and interview
guides.
The results of this study have not indicated that the learning material straight motion
with Understanding by Design approach is more effective than learning that teachers
typically used. The number of students from experimental class who achieve
minimum completeness criteria more than the number of students from control class
in essay questions. Learning using Understanding by Design approach increase the
activity of the experimental class students' learning.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN PADA MATERI GERAK
LURUS BERATURAN DAN PELAKSANAANNYA DI KELAS X D PADA
SEBUAH SMA DI YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika


Disusun Oleh :
Andrias Pradah Haryono
NIM : 09 1424 011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN PADA MATERI GERAK

LURUS BERATURAN DAN PELAKSANAANNYA DI KELAS X D PADA
SEBUAH SMA DI YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
Andrias Pradah Haryono
NIM : 09 1424 011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN PADA MATERI GERAK
LURUS BERATURAN DAN PELAKSANAANNYA DI KELAS X D PADA
SEBUAH SMA DI YOGYAKARTA

Oleh :
Andrias Pradah Haryono
NIM : 091424011

Telah disetujui oleh :


Pembimbing

Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

Tanggal : 17 Januari 2014

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI
PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN PADA MATERI GERAK
LURUS BERATURAN DAN PELAKSANAANNYA DI KELAS X D PADA

SEBUAH SMA DI YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Andrias Pradah Haryono
NIM : 091424011

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal : 29 Januari 2014
dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap

Tanda Tangan

Ketua

: Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.

.......................


Sekretaris

: Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si.

.......................

Anggota

: Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

.......................

Anggota

: Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.

.......................

Anggota


: Ir. Sri Agustini, M.Si.

.......................

Yogyakarta, Januari 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan

Rohandi, Ph.D.

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karyaku ini kupersembahkan untuk :
Orang tuaku

: Aloysius Purwadi dan Harsini

Kakakku

: Albertus Harsono dan Veronica Dewi

dan Bapak Sumardi

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,
Penulis

Andrias Pradah Haryono

v

2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Andrias Pradah Haryono
NIM : 091424011
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya
yang berjudul :

PENGEMBANGAN

RANCANGAN

PEMBELAJARAN

DENGAN

PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN PADA MATERI GERAK
LURUS BERATURAN DAN PELAKSANAANNYA DI KELAS X D PADA
SEBUAH SMA DI YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :

Yang menyatakan

Andrias Pradah Haryono

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Andrias Pradah Haryono. 2014. Pengembangan Rancangan Pembelajaran
dengan Pendekatan Understanding by Design pada Materi Gerak Lurus
Beraturan dan Pelaksanaannya di Kelas X D

pada sebuah SMA di

Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan model pembelajaran
dengan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui penerapan
pendekatan

Understanding

by

Design

dalam

penyusunan

perencanaan

pembelajaran, mengetahui keefektifan pembelajaran pada materi gerak lurus
beraturan dengan pendekatan Understanding by Design, dan mengetahui
keaktifan belajar siswa selama pembelajaran dengan pendekatan Understanding
by Design.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 September – 6 November 2013.
Subyek penelitian penelitian ini adalah siswa kelas X-D yang terdiri dari 23 siswa.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari RPP
(Rancangan Perencanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), soal pretest
dan posttest, lembar pengamatan keaktifan belajar siswa, dan pedoman
wawancara.
Hasil penelitian ini belum menunjukkan bahwa pembelajaran materi gerak
lurus dengan pendekatan Understanding by Design lebih efektif daripada
pembelajaran yang dipakai guru biasanya. Jumlah siswa kelas eksperimen yang
mencapai KKM lebih banyak daripada jumlah siswa kelas kontrol dalam
mengerjakan soal essay. Pembelajaran dengan pendekatan Understanding by
Design meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas eksperimen.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Andrias Pradah Haryono. 2014. Development Design of Learning using
Understanding by Design Approach on Straight Regular Motion and
Implementation in XD Class at a Senior High School in Yogyakarta. Thesis.
Physical Education Studies Program, Department of Mathematics and
Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University in Yogyakarta.
This research is a development of the learning model with an experimental
method which aims to determine the application of the Understanding by Design
approach in preparing lesson plans, determine the effectiveness of learning on
straight regular motion subject that using Understanding by Design approach, and
determine the students' learning activity during the learning activity of the
Understanding by Design approach. and knowing students' learning
Understanding by Design approach.
This research was conducted on September 28th to November 6th 2013. The
research subjects were students of XD class consisting of 23 students. The
research instrument consisting of RPP (Draft Planning Education), LKS (Student
Worksheet), pretest and posttest questions,b student learning activeness sheet, and
interview guides.
The results of this study have not indicated that the learning material straight
motion with Understanding by Design approach is more effective than learning
that teachers typically used. The number of students from experimental class who
achieve minimum completeness criteria more than the number of students from
control class in essay questions. Learning using Understanding by Design
approach increase the activity of the experimental class students' learning.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas berkat, rahmat dan kasihNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penelitian dan penulisan
skripsi

dengan

judul

Pengembangan

Rancangan

Pembelajaran

dengan

Pendekatan Understanding by Design pada Materi Gerak Lurus Beraturan dan
Pelaksanaannya di Kelas X D pada sebuah SMA di Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini adalah penelitian tim yang beranggotakan 4 orang, yaitu
Andrias Pradah, Monika Rianti, A. Noven dan Rufina Makrina. Perbedaan untuk
setiap anggota adalah tempat pelaksanaan penelitian dan materi pembelajaran.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini disamarkan. Dalam penyelesaian
skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

R.Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sanata Dharma.

2.

Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dosen pembimbing, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran
serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3.

Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik atas bimbingannya selama masa perkuliahan.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Program studi Pendidikan Fisika
dan semua dosen penguji, atas semua saran dan masukan yang berguna
demi penyempurnaan skripsi ini.

5.

Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika, atas didikan dan
pengetahuan kepada penulis.

6.

Segenap staff karyawan sekretariat JPMIPA atas segala bantuan yang telah
diberikan.

7.

Ibu Maria selaku kepala di SMA tempat penelitian dilaksanakan di
Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan penelitian.

8.

Ibu Sutilah selaku guru fisika di SMA tempat penelitian dilaksanakan di
Yogyakarta yang berkenan membimbing, mendukung dan membantu
selama peneliti melaksanakan penelitian.

9.

Siswa kelas X D dan kelas X A di SMA tempat penelitian dilaksanakan di
Yogyakarta, atas kerjasamanya sehingga penelitian dapat berjalan dengan
lancar.

10. Orang tua serta kakakku, atas segala bimbingan, dukungan, kasih sayang,
dan doa yang tulus kepada penulis.
11. Teman timku Noven, Monik, dan Rinny atas kerjasama dan dukungannya
dalam menyusun skripsi ini.
12. Sahabatku Lendi atas dukungan, doa, dan komputernya untuk mengerjakan
skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Teman-teman Pendidkan Fisika angkatan 2009 atas dukungan dan doa yang
diberikan kepada penulis.
14. Semua pihak yang telah banyak membantu saya dan tidak saya sebutkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulisan berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Penulis

Andrias Pradah Haryono

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

SKRIPSI .................................................................................................................. ii
SKRIPSI ................................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN DAN LANDASAN TEORI ......................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................1
B. LANDASAN TEORI .........................................................................................3
B.1. UNDERSTANDING BY DESIGN ............................................................ 3
B.2. BACKWARD DESIGN .......................................................................... 4
B.3. EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN ........................................................ 9
B.4. KEAKTIFAN BELAJAR SISWA ........................................................ 17
B.5. PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN DALAM MATERI
GERAK LURUS ........................................................................................... 20

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. RUMUSAN MASALAH .................................................................................26
D. TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................27
E. MANFAAT PENELITIAN..............................................................................28
BAB II METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 29
A. JENIS DAN METODE PENELITIAN............................................................29
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ....................................................29
C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ........................................................30
C.1. Tempat Penelitian .................................................................................. 30
C.2 . Waktu Penelitian ................................................................................... 30
D. VARIABEL PENELITIAN .............................................................................30
E. DESAIN PENELITIAN ...................................................................................31
F. INSTRUMENTASI .........................................................................................33
E.1. Instrumen Pembelajaran ......................................................................... 34
E.2. Instrumen Penelitian .............................................................................. 35
G. VALIDITAS ....................................................................................................37
H. INDIKATOR KEBERHASILAN ....................................................................38
I. METODE ANALISIS DATA ..........................................................................38
H.1. Evaluasi Akhir ....................................................................................... 38
H.2. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ................................................... 48
H.3. Wawancara ............................................................................................ 49
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 50
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN ..............................................50
A.1. Sebelum penelitian ................................................................................ 50

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A.2. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 51
A.3. Evaluasi Pembelajaran ........................................................................... 55
B. DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .......................................55
B.1. Rancangan Perencanaan Pembelajaran pada materi Gerak Lurus
Beraturan dengan pendekatan Understanding by Design .............................. 55
B.2. Tingkat Pemahaman .............................................................................. 56
B.3. Tingkat Keaktifan Siswa........................................................................ 71
B.4. Pandangan Guru Terhadap Pembelajaran dengan Understanding by
Design ............................................................................................................ 76
B.5. Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 77
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 78
A. KESIMPULAN ................................................................................................78
B. SARAN ............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80
LAMPIRAN .......................................................................................................... 82

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
A. SURAT KETERANGAN DARI SEKOLAH ..................................................83
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ............................84
C. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) ...................................................................91
PERTEMUAN PERTAMA .......................................................................... 91
LKS PERTEMUAN KEDUA ....................................................................... 95
D. SOAL EVALUASI AKHIR ..........................................................................101
E. LEMBAR JAWABAN SISWA .....................................................................104
Kelas Eksperimen ........................................................................................ 104
Kelas Kontrol .............................................................................................. 114
F. DAFTAR NILAI SISWA ..............................................................................123
Kelas XD (kelas eksperimen) ...................................................................... 123
Kelas XA (kelas kontrol) ............................................................................. 124
G. LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA.....................................125
H. FOTO SELAMA PEMBELAJARAN ...........................................................131

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Template Understanding by Design ........................................................8
Tabel 1.2 Perbedaan antara Pengetahuan dan Pemahaman .....................................9
Tabel 1.3 Evaluasi Akhir .......................................................................................23
Tabel 1.4 Rancangan Pembelajaran ......................................................................24
Tabel 2.1 Rancangan soal evaluasi........................................................................39
Tabel 2.2 Penskoran soal evaluasi akhir ...............................................................40
Tabel 2.3 Format distribusi skor soal evaluasi akhir siswa untuk setiap soal untuk
kelas eksperimen ....................................................................................................43
Tabel 2.4 Format distribusi skor soal evaluasi akhir siswa untuk setiap soal untuk
kelas kontrol ...........................................................................................................44
Tabel 2.5 Format nilai evaluasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol ...........45
Tabel 2.6 Format skor hasil evaluasi pilihan ganda kelas eksperimen dan kelas
kontrol ....................................................................................................................46
Tabel 2.7 Format skor hasil evaluasi essay kelas eksperimen dan kelas kontrol ..47
Tabel 2.8 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ..................................................48
Tabel 2.9 Kriteria Keaktifan Siswa .......................................................................49
Tabel 3.1 Daftar nilai pretest siswa .......................................................................56
Tabel 3.2 Hasil statistik perbandingan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol ....................................................................................................................57
Tabel 3.3 Distribusi skor soal evaluasi akhir siswa untuk setiap soal untuk kelas
eksperimen .............................................................................................................59
Tabel 3.4 Distribusi skor soal evaluasi akhir siswa untuk setiap soal untuk kelas
kontrol ....................................................................................................................60
Tabel 3.5 Nilai evaluasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol ......................61
Tabel 3.6 Hasil statistik perbandingan nilai evaluasi akhir kelas eksperimen dan
kelas kontrol ...........................................................................................................62
Tabel 3.7 Skor hasil evaluasi akhir pilihan ganda kelas eksperimen dan kelas
kontrol ....................................................................................................................63
Tabel 3.8 Hasil statistik perbandingan skor hasil evaluasi akhir pilihan ganda
kelas eksperimen dan kelas kontrol .......................................................................64

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 3.9 Skor hasil evaluasi akhir essay kelas eksperimen dan kelas kontrol ....66
Tabel 3.10 Hasil statistik perbandingan skor hasil evaluasi akhir essay kelas
eksperimen dan kelas kontrol.................................................................................67
Tabel 3.11 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama ....................71
Tabel 3.12 Keaktifan Siswa ..................................................................................72
Tabel 3.13 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua .......................72
Tabel 3.14 Keaktifan Siswa ..................................................................................73
Tabel 3.15 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga .......................74
Tabel 3.16 Keaktifan Siswa ..................................................................................75

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN DAN LANDASAN TEORI

A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar orang, baik orang awam maupun pelajar, mengenal Fisika
sebagai mata pelajaran yang sulit. Menurut peneliti, hal tersebut disebabkan
karena guru Fisika sering menonjolkan

rumus dan perhitungan dalam

pembelajaran Fisika di sekolah sehingga tertanam di benak mereka bahwa Fisika
adalah mata pelajaran yang berisi rumus dan konsep sulit.
Fisika bukan suatu kumpulan persamaan yang harus dihafal melainkan
harus dipahami (Giancoli, 2001: 33). Gagasan penting yang dari penelitian Piaget
(Bosak, 2011: 8) ialah anak-anak memerlukan pengalaman yang konkrit dan
praktis. Anak-anak harus didorong bergerak ke tingkat pemikiran yang lebih
tinggi dengan sukses dari berpikir mengenai sesuatu ke berpikir mengenai
pemikiran. Apabila seorang pengajar membuat suatu materi pembelajaran sesuai
dengan keadaan sekolah dan kehidupan sehari-hari yang dekat dengan siswa,
siswa akan lebih tertarik dan dapat lebih memahami fisika. Menurut Wiggins &
McTighe (2005: 43), pemahaman berarti hasil dari mencoba memahami atau hasil
daya tangkap dari sebuah ide yang nyata/konkrit yang jelas dan membuat
kesimpulan dari suatu pengetahuan.
Dari pengalaman peneliti menjadi siswa dan mahasiswa, khususnya saat
melaksanakan Program Pelatihan Lapangan (PPL), peneliti sering menjumpai
rancangan pembelajaran (RPP) hanya dijadikan sebagai formalitas guru dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

mengajar. Evaluasi dan langkah pembelajaran tidak konsisten dengan tujuan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal.
Semakin berpengalaman, guru semakin terkesan mengajar tanpa persiapan
dikarenakan mereka beranggapan dapat mengatasi siswa dan dapat mengajar
sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu juga.
Dalam

perkembangan

dunia

pendidikan,

kini

ada

pendekatan

pembelajaran baru menurut Grant Wiggins dan Jay McTighe yaitu pendekatan
Understanding by Design (UbD). Pendekatan UbD dapat digunakan untuk
mengembangkan rancangan pembelajaran kita dalam mengajar. Hal yang sangat
diutamakan dalam pendekatan ini adalah Understanding atau pemahaman. Dalam
pendekatan ini seorang pengajar membuat rancangan yang dituntut untuk
membuat siswa dapat berpikir dengan tingkat yang lebih tinggi untuk mencapai
pemahaman tersebut. Pengajar harus menentukan ide besar dan utama dari materi
yang akan diajarkan. Ide utama tersebut dijadikan tujuan pembelajaran dan dasar
untuk menyusun suatu proses pembelajaran yang menarik dan seefektif mungkin.
Ide utama dan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari
siswa sehingga pembelajaran menjadi nyata dan mudah dipahami oleh siswa.
Meningkatkan pemikiran siswa diapikasikan dalam proses pembelajaran serta soal
evaluasi yang digunakan. Pembuatan rancangan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan Understanding by Design ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam belajar fisika.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

B. LANDASAN TEORI
Pendekatan Understanding by Design ini dikembangkan oleh Grant Wiggins
dan Jay McTighe dalam bukunya yang berjudul Understanding by Design
Expanded 2nd Edition. Sebagian besar teori yang peneliti pakai berasal dari buku
ini.
B.1. UNDERSTANDING BY DESIGN
Understanding

by

Design

adalah

sebuah

pendekatan

dalam

hal

merencanakan pelaksanaan pembelajaran. Understanding by Design memandang
pembelajaran sebagai proses membangun pemahaman. Strategi yang dipakai
dalam Understanding by Design adalah Backward Design. Backward Design
merupakan kerangka berpikir yang merancang pembelajaran dari hasil akhir yang
ingin dicapai.
Understanding by Design sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang
meningkatkan pemahaman secara mendalam dan keterlibatan siswa, desain
pembelajaran ini berorientasi dari hasil belajar atau cara berpikir tentang
pembelajaran, penilaian dan pengajaran yang menempatkan siswa di tengah
proses pembelajaran (Wiggins dan McTighe , 2005). Understanding by Design
merupakan suatu kerangka kerja atau cara berpikir yang lebih bertujuan untuk
merancang

pembelajaran

dimana

pemahaman

sebagai

target

utamanya.

Understanding by Design adalah cara berpikir tentang belajar, penilaian dan
pengajaran yang menempatkan siswa di tengah proses pembelajaran (Susan
Clayton, 2011). Understanding by Design memberikan petunjuk dan pedoman

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

tentang bagaimana mengatasi masalah rancangan pendidikan yang berkaitan
dengan tujuan pemahaman siswa.
Understanding

by

Design

adalah

suatu

pendekatan

pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoritis tertentu (Akhmad Sudrajad , 2008). Jadi Understanding by Design adalah
suatu cara berpikir dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sebagai
sebuah cara untuk membangun pemahaman siswa.
B.2. BACKWARD DESIGN
B.2.a. Pengertian Backward Design
Backward Design adalah suatu cara yang dipakai dalam pendekatan
Understanding by Design. Dalam Backward design, penyusunan pembelajaran
diawali dengan menentukan hasil yang ingin dicapai dan indikator tercapainya
hasil yang diinginkan sebelum menentukan proses belajar untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Grant Wiggins dan Jay McTighe (2005) dalam ASCD Book
Understanding by Design, desain yang efektif adalah backward design. Wiggins
dan McTighe menganjurkan pada perencanaan pembelajaran, pertama dimulai
dengan menentukan hasil akhir yang diinginkan (tujuan atau standar) dan
kemudian kurikulum dari bukti belajar yang dibutuhkan untuk membekali siswa
untuk melakukan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Berikut beberapa alasan mengapa menggunakan backward design, yaitu:
Memulai perencanaan dengan hasil yang ingin dicapai, sehingga guru dapat
mengatur kelas lebih efektif.
Tujuan pembelajaran, hasil dan langkah-langkah untuk penilaian, guru
memiliki struktur yang jelas saat guru merencanakan kegiatan pembelajaran.
Siswa akan menemukan makna dalam kegiatan kelas lebih mudah karena
mereka menyadari, hasil tujuan dan langkah-langkah untuk penilaian.

B.2.b. Tahap-tahap Merancang Backward Design
Menurut Wiggins dalam Overview of UbD & the Design Template, ada tiga
tahap perancangan desain Understanding by Design yaitu :
1) Tahap pertama : Identify Desire Results (Mengidentifikasi hasil yang
diinginkan)
Hal yang paling mendasar dari Identify Desire Results adalah fokus pada
ide-ide yang besar (big ideas). Berikut adalah elemen-elemen yang terdapat
dalam Identify desire result :
a) Estabilished Goal (Tujuan utama)
Guru menentukan tujuan atau ide besar(utama) yang ingin dicapai
dalam proses pembelajaran.
b) Essential Question (Pertanyaan Penting)
Setelah guru menentukan tujuan yang ingin dicapai, guru
menentukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa memahami,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

menyelidiki, dan terjadi transfer belajar. Pertanyaan penting ini akan
memandu siswa membangun pemahamannya terhadap suatu konsep.
c) Understanding (Pemahaman)
Guru menentukan pemahaman spesifik yang ingin dicapai, dan
siswa juga akan memahami apa yang akan mereka pelajari.
Apa ide-ide utama?
Hal khusus yang didapatkan agar memahami?
Apa kesalahan konsep yang kira-kira akan muncul?
Dari poin Understanding dan Essential Question ditentukan :
1. Siswa akan tahu :
Apa kunci dari pengetahuan dan kemampuan yang akan siswa
dapatkan (kesimpulan/hasil).
2. Siswa akan bisa/mampu :
Apa yang harus bisa mereka lakukan sebagai hasil dari
pembelajaran.
2) Tahap kedua : Determine Acceptable Evidence (menentukan bukti penilaian)
Pada tahap ini, guru harus menentukan bukti seperti apa yang dapat
menunjukan bahwa siswa telah paham terhadap materi yang diajarkan.
Ketika merancang bukti yang dapat diterima yakni berupa penilaian
kompetensi siswa, guru sebaiknya mengumpulkan bukti yang nyata bukan
sekedar pengamatan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Menurut Wiggins dan McTighe (2005:25) bentuk monitoring dalam
mengamati perkembangan siswa sebaiknya menggabungkan berbagai alat
dan proses penilaian seperti di bawah ini.
a) Performance Taks (Tugas performa)
Kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka membangun
pemahamannya.
b) Other Evidence (bukti lainnya)
Lembar refleksi, pekerjaan rumah, wawancara, evaluasi diri,
pengamatan kelompok sebaya, kegiatan diskusi bersama.
Evaluasi akhir yang dapat menunjukkan bahwa siswa telah
mencapai pemahaman yang diinginkan.
3) Tahap ketiga : Plan Learning Experiences and Instruction (Merencanakan
instruksi dan pengalaman belajar)
Fokus pada pembelajaran yang menarik dan efektif, dirancang untuk :
Pengalaman belajar dan instruksi apa yang akan mempromosikan
pemahaman yang diinginkan, pengetahuan dan keterampilan?
Bagaimana desain yang memastikan bahwa semua siswa terlibat secara
maksimal dan efektif untuk memenuhi tujuan?
Dalam

kegiatan

pembelajaran

kita

bisa

menggunakan

metode

WHERETO untuk mengarahkan siswa :
W_Where dan Why
Memastikan bahwa siswa memahami. materi apa yang akan diajarkan dan
alasannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

H_Hook dan Hold
Menarik perhatian siswa di awal dan mempertahankan perhatian mereka di
seluruh proses pembelajaran.
E_Equip
Membekali siswa dengan pengalaman yang diperlukan, alat-alat, pengetahuan,
dan kemampuan untuk memenuhi tujuan kinerja.
R_Rethink, Reflect dan Revise
Memberikan siswa banyak kesempatan untuk memikirkan kembali ide-ide
besar, merefleksikan kemajuan, dan merevisi pekerjaan mereka.
E_Evaluate
Membangun kesempatan bagi siswa untuk mengevaluasi kemajuan dan
menilai sendiri.
T_Tailored
Disesuaikan untuk mencerminkan bakat individu, minat, gaya, dan kebutuhan.
O_Organized
Diatur untuk mengoptimalkan pemahaman yang mendalam.
Berdasarkan tahap-tahap di atas, berikut ini adalah template UbD:
Tabel 1.1 Template Understanding by Design
HASIL YANG DIINGINKAN
Tujuan Utama (G)
Pemahaman (U)
Pertanyaan Utama (Q)
Siswa akan memahami bahwa …
Siswa akan mengetahui (K)
Siswa akan mampu (S)
BUKTI PENILAIAN
Tugas peforma (T)
Bukti lain (OE)
PERENCANAAN PENGALAMAN PEMBELAJARAN
Rencana pembelajaran (L)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

B.3. EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
Efektifitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa yang
diukur melalui nilai evaluasi siswa. Pemahaman adalah bagian penting dan utama
dalam pendekatan ini.
B.3.a. Pengertian Pemahaman
Pengertian pemahaman sangat bervariasi, dan peneliti menggunakan
pengertian pemahaman dari Grant Wiggins dan Jay McTighe.
Menurut Grant Wiggins dan Jay McTinghe understanding mempunyai
beberapa pengertian, yaitu :
1) Pemahaman sebagai penyimpulan yang bermakna
Menurut John Dewey (1933) dalam buku How We Think, memahami
adalah hasil dari pengumpulan pengertian fakta oleh pelajar. Berikut ini
perbedaan antara Pengetahuan dan Pemahaman.
Tabel 1.2 Perbedaan antara Pengetahuan dan Pemahaman
Pengetahuan

Pemahaman

Fakta-fakta

Arti dari fakta-fakta

Fakta yang koheren

Teori yang membuktikan hubungan
dan makna dari fakta-fakta

Benar atau salah

Dapat keliru, teori dalam proses

Saya tahu sesuatu untuk

Tingkat persoalan atau pengalaman

menjadi kenyataan

Saya mengerti mengapa dan apa

Saya merespon isyarat

yang membuat sesuatu menjadi

dengan apa yang saya

pengetahuan

tahu

Saya mampu menilai kapan
menggunakan dan kapan tidak
menggunakan apa yang saya tahu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Memahami adalah kemampuan untuk mengumpulkan keterampilan dan
fakta secara bijak dan tepat, melalui penerapan yang efektif, analisis, sintesis,
dan evaluasi (Bloom, 1956). Pemahaman setiap orang dapat berbeda
tergantung bagaimana orang tersebut merangkai fakta-fakta yang mereka
ketahui.
2) Pemahaman sebagai hasil penyampaian pengetahuan
Pemahaman adalah tentang transfer. Untuk itu kemampuan untuk
mentransfer apa yang telah kita pelajari kepada siswa benar-benar dibutuhkan
supaya siswa dapat menerima pengetahuan dengan baik. Pemahaman dapat
dicapai apabila siswa dapat menerima pengetahuan dengan baik. Kita berharap
apa yang telah dipelajari dapat diterapkan ke situasi yang berbeda.
Pengembangan kemampuan untuk transfer belajar seseorang adalah
kunci pendidikan yang baik (Bransford, Brown, & Cooking, 2000, 51).
Kemampuan transfer adalah kemampuan yang penting karena guru harus
memberikan banyak materi dalam suatu pelajaran dalam waktu yang terbatas.
Transfer dipengaruhi sejauh mana orang belajar dengan memahami betul
daripada hanya menghafal fakta atau mengikuti seperangkat prosedur yang
sudah ditetapkan. Upaya untuk mempelajari topik yang banyak dan terlalu
cepat dapat menghalangi pembelajaran dan transfernya. (Bransford, Brown
dan Cocking, 2000, 55, 58)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Tantangan dalam penerapan hasil transfer menurut Bloom dan rekanrekannya adalah bukan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dari
memori, tetapi memodifikasi, menyesuaikan, dan mengadaptasi ide untuk
segala situasi.
3) Pemahaman sebagai kata benda
Pemahaman adalah hasil atau kesuksesan dalam mencoba untuk
memahami sebuah ide dengan jelas. Pemahaman bukan sesuatu yang mudah
dicapai. Pemahaman yang baik melibatkan jenis transfer yang lain.
Tantangannya adalah membuat proses pembelajaran yang berjalan sesuai
dengan desain, bukan proses pembelajaran yang berjalan karena kebetulan
atau menyesuaikan keadaan saja.
Pembelajaran untuk pemahaman menuntut kita untuk menganalisa lebih
jauh sebuah pengetahuan dan asumsi yang kita klaim sebagai pengetahuan.
4) The expert blind spot
Guru sebagai pengajar yang ahli tidak menyadari bahwa terkadang
mereka terlalu banyak memberikan penjelasan. Mereka menganggap semakin
banyak guru menjelaskan, semakin banyak yang dimengerti siswa dan
akhirnya siswa akan dapat mengerjakan tes dengan lebih baik.
Menjelaskan semua hal kepada siswa dengan tujuan agar siswa mengerti
sering kali akan membuat siswa semakin bingung dan menjadi salah
pengertian. Umumnya siswa dapat menyelesaikan tugas low-level, namun
untuk tugas yang lebih berlevel tinggi perlu suatu penerapan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Dibutuhkan 3 tipe pemberitahuan dalam merancang dan mengajar untuk
memahami, agar dapat menghindari lupa, salah paham, dan kurangnya
transfer. Tiga tipe tersebut antara lain memberitahu miskonsepsi yang terjadi
pada siswa dengan pertanyaan dan timbal balik, memberitahu bagian materi
yang masih belum jelas masuk ke bagian mana, dan memberitahu ide utama
dalam memahami suatu subjek.
5) Bukti dari pemahaman.
Dalam pemahaman siswa harus memiliki bukti dari pemahaman tersebut
agar kita sebagai pengajar dapat melihat sejauh mana pemahaman siswa
tersebut. Bukti pemahaman yang maksud melibatkan penilai kapasitas siswa
untuk menggunakan pengetahuan mereka serius dan menerapkannya secara
efektif dalam keadaan berbeda.
Siswa mengembangkan pemahaman fleksibel kapan, di mana, mengapa,
dan bagaimana menggunakan pengetahuan mereka untuk memecahkan
masalah baru jika mereka belajar bagaimana untuk mengekstrak prinsipprinsip dasar dan tema dari latihan belajar mereka.
Bukti pemahaman mengharuskan kita menguji dengan hal yang berbeda,
maka kita perlu melihat bukti kemampuan siswa untuk 'mengambil'
pemahaman dan menerapkannya dalam masalah terletak dalam kinerja-sesuatu
yang berbeda.
Memahami itu tidak tiba-tiba tetapi butuh waktu dan proses. Tanda dari
memahami adalah siswa dapat menyelesaiakan suatu masalah baru atau setting
baru dengan kemampuan yang dimiliki. Adakalanya suatu bentuk pertanyaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

didak dapat atau sulit dipahami, maka harus diubah ke bentuk lain. bukti dari
suatu pemahaman dapat dilihat dari menilai proses yang terjadi. Kemampuan
yang penting dimiliki pengajar adalah pengajar mengetahui siswa tersebut
paham.
6) Kesalahpahaman (misunderstanding) siswa dan apa yang dapat kita pelajari
Kesalahpahaman

bukanlah

kebodohan.

Kesalahpahaman

adalah

pemetaan ide bekerja dalam cara yang masuk akal tetapi tidak benar dalam
situasi baru. Bukti kesalahpahaman sangat berharga bagi guru, bukan hanya
kesalahan harus diperbaiki. Hal tersebut menandakan transfer percobaan dan
masuk akal tetapi tidak berhasil. Pada kenyataannya beberapa guru tidak
hanya gagal melihat nilai timbal balik dari kesalahpahaman siswa tetapi malah
merasa sebal dan terancam oleh kesalahpahaman siswa.
Guru yang kehilangan kesabaran dengan siswa yang tidak mengerti
pelajaran akan gagal dalam pemahaman. Siswa yang tidak paham menunjukan
bahwa apa yang kita pikir jelas ternyata tidak jelas.
Misunderstanding artinya adalah suatu percobaan / logika yang belum
berhasil. Tantangan seorang pengajar

adalah untuk

tetap memberi

penghargaan tanpa menyalahkan atau membuat putus asa siswa. Merancang
pembelajaran yang baik adalah kunci untuk menghindari misunderstanding,
jadi kita perlu merancang tidak hanya ide-ide besar tetapi juga kemungkinan
ide tersebut akan salah pemahaman, sehingga kita harus berfikir dengan
penilaian kita sendiri terhadap konsep yang sudah kita siapkan sebelum
bertindak lebih lanjut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

B.3.b. Bukti Pemahaman
Dalam pendekatan UbD terdapat 6 aspek pemahaman yang penting. Berikut
adalah aspek –aspek pemahaman pada pendekatan UbD yang menunjukkan
bahwa seseorang tersebut telah memahami ( Wiggins dan McTighe: hal 82) :
1) Menjelaskan (Can explain/ Explanation)
Siswa dapat menjelaskan suatu teori, prinsip dan proses sesuai dengan
fenomena, fakta, dan data..
2) Menginterpretasikan (Can interpretasi)
Siswa

dapat

menafsirkan

data,

teks

dan

pengalaman

dengan

menggunakan kata-katanya sendiri.
3) Pengaplikasian (Can apply / Aplication)
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan kemampuannya secara efektif
dalam keadaan yang baru dan bermacam-macam.
4) Memiliki sudut pandang sendiri (Has perspective)
Siswa dapat menunjukkan pandangan/gagasan dan menerima adanya
perbedaan pandangan.
5) Empati (Can emphatize / Empathy)
Siswa mempunyai kemampuan untuk merasakan atau mengetahui
perasaan orang lain dan sekitarnya.
6) Membangun pengetahuan sendiri (Has self-knowledge)
Siswa mempunyai pengetahuan diri tentang makna pembelajaran dan
pengalaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Keenam aspek pemahaman di atas dapat dilihat melalui hasil belajar siswa
(evaluasi) dan juga melalui sikap siswa (keaktifan belajar siswa) dalam proses
pembelajaran.

B.3.b. Taksonomi Bloom Baru
Meningkatkan pemahaman siswa dilakukan dengan menentukan kata kerja
yang tepat dalam menyusun tujuan pembelajaran, sehingga dalam prosesnya
tercipta suatu pembelajaran dengan tingkat pemahaman yang tinggi. Taksonomi
Bloom dapat membantu untuk menentukan kata kerja yang tepat dalam tujuan
pembelajaran.
Menurut Longman (2010:94), dua dari banyak tujuan pendidikan yang paling
penting adalah meretensi dan mentransfer. Meretensi adalah kemampuan untuk
mengingat pelajaran sampai jangka yang tertentu sama seperti materi yang
diajarkan. Menurut Mayer dan Wittrok (Longman, 2010:94) mentrasfer ialah
kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari guna menyelesaikan
masalah-masalah baru, menjawab pertanyaan-pertanyaan baru, atau memudahkan
pembelajaran materi pelajaran baru, sedangkan meretensi menuntut siswa bukan
hanya untuk mengingat, melainkan juga untuk memahami dan menggunakan apa
yang sudah mereka pelajari. Dengan kata lain meretensi terfokus pada massa lalu,
sementara mentransfer mengacu pada masa depan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Menurut Benyamin S.Bloom, terdapat tiga ranah (domain) sasaran
pendidikan yang sering disebut dengan taksonomi Bloom yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dalam ranah kognitif dapat dibagi menjadi beberapa
tingkatan, yaitu:
1)

Mengingat (remembering)
Kemampuan menyebutkan kembali informasi/ pengetahuan yang
tersimpan dalam ingatan. Kata kerja operasional dari tipe pengetahuan adalah
menyebutkan

kembali,

menghafal,

menunjukkan,

menggarisbawahi,

menyortir, dan menyatakan.
2) Memahami (understanding)
Kemampuan menerjemahkan, mendeskripsikan, menafsirkan, dan
menjelaskan kembali apa yang telah diketahui atau baru saja diketahui
dengan bahasanya sendiri. Kata kerja operasional dari tipe pengertian atau
pemahaman

adalah

menjelaskan,

mendeskripsikan,

menerangkan,

memberikan contoh.
3) Menerapkan (Applying)
Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam
situasi tertentu. Pengetahuan yang dimaksud dapat berupa ide, teori, petunjuk
teknis. Kata kerja operasional mengenai aplikasi dari taksonomi Bloom yakni
menerapkan,

menggambarkan,

menggunakan,

mendemonstrasikan, melaksanakan, dan memproduksi.

mengadaptasi,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

4) Menganalisis (analyzing)
Kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa komponen dan
menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep
tersebut secara utuh. Contoh kata kerja operasional dari tipe analisis yaitu
menganalisi,

mengaudit,

memecahkan,

mendeteksi,

mendiagnosis,

menyeleksi, memilih, membagankan, dan mendiagramkan.
5) Mengevaluasi (evaluating)
Memberikan keputusan tentang sesuatu yang sudah ditetapkan
menggunakan sudut pandang. Kata kerja operasional dari tipe evaluasi adalah
menyimpulkan, memutuskan, membandingkan, memperjelas.
6) Mencipta (creating)
Kemampuan memadukan bagian-bagian pengetahuan menjadi satu
keutuhan dan membentuk hubungan ke dalam situasi baru. Kata kerja
operasional dari tipe sintesis yaitu mengumpulkan, mengkategorikan,
mengkombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mengkreasikan,
menggeneralisasi, menampilkan, membangun, dan merekonstruksi.

B.4. KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
Aktivitas dalam pembelajaran yaitu segala bentuk kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Aktifnya siswa selama proses pembelajaran merupakan salah
satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa
dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering
bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain
sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari dua
segi yaitu segi proses dan dari segi hasil.(Trisna Sastradi, 2013)
Trinandita (2007) dalam http://www.mediafunia.blogspot.com/2013/01/
aktivitas-dalam-pembelajaran.html menyatakan bahwa hal yang paling mendasar
yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Menurutnya
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang
tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan
mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, di mana masingmasing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Ak