Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA
SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN
2016-2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari
permasalahan dan juga adanya potensi terkait dengan pendidikan anti korupsi.
Masalah yang dihadapi adalah belum adanya media penunjang terkait penanaman
nilai pendidikan anti korupsi. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan media
berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk
pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research
and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk
dan mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas II B SD
Negeri Dayuharjo. Penelitian ini melalui tujuh langkah pengembangan penelitian
yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara analisis kebutuhan dan kuisioner. Wawancara yang digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo, sedangkan
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media bahan ajar oleh dosen ahli dan
guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Uji coba produk melalui kuisioner
dilakukan kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo sebagai subjek
penelitian.
Hasil validasi dosen ahli dan guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan
total skor keseluruhan 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk
kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan total skor keseluruhan
4,31dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: pendidikan anti korupsi, buku cerita bergambar, pembelajaran
membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF PICTURE STORY BOOKS
BASED ON ANTI-CORRUPTION EDUCATION ON READING
LEARNING TO ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS CLASS II B OF DAYUHARJO STATE ELEMENTARY
SCHOOL YEAR 2016 – 2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Sanata Dharma University
2017
This research was a development research that came from problem and
other potential related to Anti-Corruption Education. The problem was there was
no supported media that planted values related to Anti-Corruption Education. This
research focused on making media such as picture books based on anti-corruption
on reading learning for second grade B student of Dayuharjo state elementary
school.
This Research and Development or R & D aimed to develop product and
know the quality of picture books for second grade B students of Dayuharjo state
elementary school. This research used 7 steps of development, those were (1)
problem and potential, (2) data collection, (3) product design, (4) design
validation, (5) design revision, (6) product trials, and (7) product revision.
Instrument used in this research was a question list for interview about needs
analysis and questioner. The interview about needs analysis was for second grade
B teacher of Dayuharjo state elementary school, and the questioner was used for
quality validation in teaching materials by lecture and second grade B teacher of
Dayuharjo state elementary school. The product trial through questioner was for 6
second grade student B of Dayuharjo State Elementary School as the subject of
this research.
The lecture and teacher’s validation result was 4,31 in total that was
including in category of “very good”. The product trial result of 6 second grade B
student of Dayuharjo state elementary school was 4,31 in total that was “very
good.”
Keywords: Anti-corupption education, picture books, reading learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Hilarius Alvin Krisnawan
NIM : 131134030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan penulis kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan nikmat sehat, berkat, sempat,
juga penyertaan sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan skripsi
ini.
2. Bapak Andreas Ismono dan Ibu Theresia Rina Titik Kristanti yang selalu
memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
3. Adik saya Vincentia Indira Oktaviani yang selalu memberikan semangat
kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.
4. Agnes Rahayu Epifani yang selalu memberikan dukungan, penyertaan, dan
juga motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. Teman dekat juga sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
terima kasih atas keceriaan, semangat dan kebersamaan selama ini.
6. Teman-teman angkatan 2013 terima kasih atas kebersamaan selama kurang
lebih 4 tahun ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Siapa pun yang pada saat bekerja tidak mencintai pekerjaannya, itulah buruh.”
(presiden, dalang, ibu rumah tangga, dll)
“Sudjiwotedjo”
“Tidak hanya ilmu, doa, kesempatan, maupun keberuntungan yang mendekatkan
pada pintu rezeki, tetapi juga teman”
(Hilarius Alvin K)
“Doa tanpa usaha itu bohong
Usaha tanpa doa itu sombong”
(Bambang Widoyoko)
“Ojo dumeh, ojo gumunan”
(NN)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 Mei 2017
Peneliti
Hilarius Alvin Krisnawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Hilarius Alvin Krisnawan
Nomor Mahasiswa
: 131134030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 4 Mei 2017
Yang menyatakan
Hilarius Alvin Krisnawan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA
SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN
2016-2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari
permasalahan dan juga adanya potensi terkait dengan pendidikan anti korupsi.
Masalah yang dihadapi adalah belum adanya media penunjang terkait penanaman
nilai pendidikan anti korupsi. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan media
berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk
pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research
and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk
dan mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas II B SD
Negeri Dayuharjo. Penelitian ini melalui tujuh langkah pengembangan penelitian
yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara analisis kebutuhan dan kuisioner. Wawancara yang digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo, sedangkan
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media bahan ajar oleh dosen ahli dan
guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Uji coba produk melalui kuisioner
dilakukan kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo sebagai subjek
penelitian.
Hasil validasi dosen ahli dan guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan
total skor keseluruhan 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk
kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan total skor keseluruhan
4,31dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: pendidikan anti korupsi, buku cerita bergambar, pembelajaran
membaca
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF PICTURE STORY BOOKS
BASED ON ANTI-CORRUPTION EDUCATION ON READING
LEARNING TO ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS CLASS II B OF DAYUHARJO STATE ELEMENTARY
SCHOOL YEAR 2016 – 2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Sanata Dharma University
2017
This research was a development research that came from problem and
other potential related to Anti-Corruption Education. The problem was there was
no supported media that planted values related to Anti-Corruption Education. This
research focused on making media such as picture books based on anti-corruption
on reading learning for second grade B student of Dayuharjo state elementary
school.
This Research and Development or R & D aimed to develop product and
know the quality of picture books for second grade B students of Dayuharjo state
elementary school. This research used 7 steps of development, those were (1)
problem and potential, (2) data collection, (3) product design, (4) design
validation, (5) design revision, (6) product trials, and (7) product revision.
Instrument used in this research was a question list for interview about needs
analysis and questioner. The interview about needs analysis was for second grade
B teacher of Dayuharjo state elementary school, and the questioner was used for
quality validation in teaching materials by lecture and second grade B teacher of
Dayuharjo state elementary school. The product trial through questioner was for 6
second grade student B of Dayuharjo State Elementary School as the subject of
this research.
The lecture and teacher‟s validation result was 4,31 in total that was
including in category of “very good”. The product trial result of 6 second grade B
student of Dayuharjo state elementary school was 4,31 in total that was “very
good.”
Keywords: Anti-corupption education, picture books, reading learning
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat
dan penyertaan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang
berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti
Korupsi Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II B SD Negeri Dayuharjo
Tahun Ajaran 2016-2017” dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun
dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak
terkait kepentingan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Maka pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi
PGSD.
4. Brigita Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membimbing dan memberi dukungan kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dan juga mendukung sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Para validator yang telah berkenan meluangkan waktu dan juga membantu
dalam proses validasi produk.
7. Drs. Abu Yamin Kepala Sekolah SD Negeri Dayuharjo yang telah
memberikan izin dalam melakukan penelitian di SD Negeri Dayuharjo.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Guru SD Negeri Dayuharjo yang telah membantu pelaksanaan analisis
kebutuhan dan mengijinkan siswa untuk berpartisipasi dalam uji coba
produk yang dikembangkan oleh peneliti.
9. Seluruh siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo yang telah bersedia
berpartisipasi dalam pelaksanaan uji coba produk.
10. Bapak Andreas Ismono dan Ibu Theresia Rina Titik Kristanti yang selalu
memberikan doa, semangat, cinta kasih, dan dukungan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
11. Adik Vincentia Indira Oktaviani yang selalu memberikan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.
12. Agnes Rahayu Epifani yang selalu memberikan dukungan, penyertaan, dan
juga motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih
untuk setiap chat yang selalu mengingatkan dalam mencicil tugas skripsi.
GBU
13. Teman-teman PGSD angkatan 2013, teman-teman PPL, teman payung
skripsi dan teman-teman lain yang mendukung serta ikut mendoakan.
14. Member To School For School : Spesial Muhammad Ais Erwin & Dyah
Nevi Anggraini. Terima kasih Arif Sae, Iyus, Danang, Albertin, Ristiana
Putri, dan teman-teman lain yang telah membantu.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini memiliki banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran
dari berbagai pihak demi perbaikan karya ilmiah ini.
Yogyakarta, 4 April 2017
Peneliti,
Hilarius Alvin Krisnawan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... ........ iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
1.5 Definisi Operasional .............................................................................. 9
1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 11
2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi ....................................................... ....... 11
2.1.1.1 Pengertian Korupsi ........................................................ 11
2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi ................................ . 16
2.1.1.3 Nilai-Nilai Terkait Pendidikan Anti Korupsi.................19
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.3.1 Kejujuran .......................................................... 19
2.1.1.3.2 Kepedulian ........................................................ 19
2.1.1.3.3 Kemandirian ..................................................... 20
2.1.1.3.4 Kedisiplinan ...................................................... 20
2.1.1.3.5 Tanggung Jawab ............................................... 20
2.1.1.3.6 Kerja Keras ....................................................... 21
2.1.1.3.7 Sederhana.......................................................... 21
2.1.1.3.8 Keberanian ........................................................ 21
2.1.1.3.9 Keadilan ............................................................ 21
2.1.2 Buku Cerita Bergambar .................................................................. 22
2.1.2.1 Unsur-Unsur Cerita ....................................................... 24
2.1.2.2 Kriteria Buku Cerita yang Baik bagi Anak....................28
2.1.3 Pengertian Membaca ..................................................................... .29
2.1.3.1 Tujuan Membaca........................................................... 30
2.1.3.2 Gerakan Literasi Sekolah .............................................. 31
2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Literasi Sekolah .................................... 33
2.1.3.4 Langkah-Langkah Kegiatan Membaca Literasi ............ 34
2.1.3.4.1 Membacakan Nyaring ...................................... 35
2.1.3.4.2 Membaca Dalam Hati ...................................... 37
2.1.4 Tahap Perkembangan Anak ........................................................... 38
2.1.4.1 Perkembangan Anak SD Kelas Bawah ......................... 42
2.2 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 45
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 49
2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 51
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 52
3.2 Prosedur Pengembangan ....................................................................... 59
3.2.1 Potensi dan Masalah ..................................................................... 60
3.2.2 Pengumpulan Data ....................................................................... 61
3.2.3 Desain Produk .............................................................................. 61
3.2.4 Validasi Desain ............................................................................ 62
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.5 Revisi Desain ................................................................................ 62
3.2.6 Uji Coba Produk ........................................................................... 62
3.2.7 Revisi Produk ................................................................................. 62
3.3 Setting Penelitian .................................................................................. 63
3.3.1 Lokasi Penelitian .......................................................................... 63
3.3.2 Subjek Penelitian .......................................................................... 63
3.3.3 Waktu Penelitian .......................................................................... 63
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 64
3.4.1 Wawancara .................................................................................... 64
3.4.2 Kuesioner ....................................................................................... 65
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 65
3.5.1 Wawancara ................................................................................... 66
3.5.2 Kuisioner ...................................................................................... 67
3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 70
3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif .................................................... 70
3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif .................................................. 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 73
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita .............................................. 73
4.1.1.1 Potensi dan Masalah ..................................................... 73
4.1.1.2 Pengumpulan Data ...................................................... 74
4.1.1.3 Desain Produk Awal ................................................... 77
4.1.1.3.1 Konsep Buku .................................................. 77
4.1.1.3.2 Tokoh .............................................................. 77
4.1.1.3.3 Format dan Ukuran Buku ............................... 78
4.1.1.3.4 Isi dan Tema Buku .......................................... 79
4.1.1.3.5 Judul Buku ...................................................... 79
4.1.1.3.6 Desain Gambar ............................................... 80
4.1.1.3.7 Teknik Pengerjaan .......................................... 81
4.1.1.3.8 Warna .............................................................. 83
4.1.1.3.9 Tipografi .......................................................... 83
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.1.3.10 Teknik Cetak .................................................. 84
4.1.1.4 Validasi................................................................................ 84
4.1.1.4.1 Data Hasil Validasi Dosen Ahli ...................... 85
4.1.1.4.2 Data Hasil Validasi Guru Kelas II B ............... 88
4.1.1.5 Revisi Desain ...................................................................... 89
4.1.1.6 Uji Coba Produk ................................................................. 93
4.2 Kualitas Buku Cerita .............................................................................. 95
4.3 Pembahasan ........................................................................................... 96
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 101
5.2 Keterbatasan Pengembangan ............................................................. 102
5.3 Saran .................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103
LAMPIRAN ...................................................................................................... 106
BIODATA PENULIS ....................................................................................... 139
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Membaca Nyaring ....................................................................35
Tabel 2.2 Tahapan Membaca dalam Hati ...........................................................37
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................................66
Tabel 3.2 Pedoman Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ........................68
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Pakar dan Guru ................68
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................71
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara ............................................................75
Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Harsa ....................................................................78
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen............................85
Tabel 4.4 Komentar Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas ..........................88
Tabel 4.5 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar oleh Dosen ...........................89
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk ......................................................93
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Validator ...............................................................95
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Judul Buku ................................................................................... 80
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan................................................................. 81
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum diberikan Warna ................ 82
Gambar 4.4 Gambar Sesudah Diwarnai Menggunakan Adobe Photoshop
CS6 .................................................................................................................. 82
Gambar 4.5 Font untuk Judul Buku ................................................................. 83
Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita..................................................................... 84
Gambar 4.7 Sampul Depan Sebelum Revisi .................................................... 90
Gambar 4.8 Sampul Depan Setelah Revisi Diberi Gradasi Warna .................. 90
Gambar 4.9 Gambar Sampul Depan Awal ....................................................... 91
Gambar 4.10 Gambar Sampul Setelah Revisi .................................................. 91
Gambar 4.11 Box Caption Sebelum Revisi ..................................................... 92
Gambar 4.12 Box Caption Setelah Revisi........................................................ 92
Gambar 4.13 Gambar Gaya Tipografi Sebelum Revisi ................................... 94
Gambar 4.14 Gambar Gaya Tipografi Setelah Revisi ..................................... 94
Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi ............................. 96
Gambar 4.16 Caption Bahasa Yang Digunakan dalam Buku Cerita ............... 98
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II B ................................. 107
Lampiran 2. Hasil Validasi Dosen Ahli .......................................................... 109
Lampiran 3. Hasil Validasi Guru Kelas II B .................................................... 112
Lampiran 4. Hasil Uji Coba Produk 6 Siswa ................................................... 116
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian..................................................................... 134
Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................... 135
Lampiran 7. Dokumentasi ................................................................................ 136
Lampiran 8. Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah) ................................ 138
Lampiran 9. Biodata Penulis ............................................................................ 139
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan anti korupsi dalam Syarbini dan Arbain (2014 : 7) adalah usaha
sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi
yang dilakukan dari pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal pada
lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di masyarakat. Pendidikan anti
korupsi dapat dikatakan sebagai sikap penolakan terhadap berkembangnya budaya
korupsi. Korupsi menurut Wijaya (2014 : 4) memiliki pengertian sebagai
sekumpulan kegiatan yang menyimpang dan merugikan orang lain. Tindakan
korupsi meliputi berbagai bentuk perbuatan, dimulai dari skala kecil hingga yang
berpengaruh terhadap kepentingan orang banyak.
Penolakan terhadap tindakan korupsi merupakan mentalitas dalam membina
kemampuan generasi mendatang untuk mampu mengidentifikasi berbagai
kelemahan dari sistem nilai yang mereka warisi dan memperbaharui sistem nilai
warisan dengan situasi-situasi tertentu (Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 114).
Pembinaan generasi muda terhadap bahaya budaya korupsi dapat dilakukan
melalui institusi pendidikan seperti halnya sekolah. Sekolah menjadi wahana yang
strategis dalam pengenalan nilai-nilai pendidikan anti korupsi. Dikatakan strategis
karena disadari atau tidak, anak-anak memeroleh pengetahuan, sikap, dan
keterampilan bermula dari pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran juga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi waktu bagi guru dalam menginternalisasi nilai-nilai terkait suatu mata
pelajaran tertentu, seperti halnya nilai-nilai pendidikan anti korupsi.
Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), istilah korupsi mungkin akan
terasa asing di telinga anak terutama bagi anak kelas II. Pemahaman terkait nilainilai pendidikan anti korupsi penting untuk diberikan sejak dini terutama pada
anak usia SD. Berdasarkan hasil wawancara pada guru kelas II B SD Negeri
Dayuharjo, menuturkan bahwa pendidikan anti korupsi penting untuk diberikan
pada anak. Menurut narasumber pendidikan anti korupsi secara tidak langsung
disampaikan melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi yang diimplementasikan
dalam 2 mata pelajaran yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Bahasa
Indonesia.
Pentingnya penanaman nilai anti korupsi menurut narasumber berdasarkan
pengaplikasian nilai pendidikan anti korupsi yang selalu bersinggungan dengan
dunia anak. Narasumber memberikan contoh bahwa nilai pendidikan anti korupsi
hadir semisal mengajarkan akan nilai kejujuran yang diimplementasikan dalam
mata pelajaran PKn. Nilai ini dapat ditemukan dalam bab yang membahas nilai
kejujuran maupun terdapat dalam soal. Selain itu, penggambaran nilai pendidikan
anti korupsi juga dapat dimunculkan dalam cerita pada bacaan terkait amanat
maupun karakter tokoh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini menjadi
alasan mengapa pendidikan anti korupsi perlu diberikan pada anak SD terutama
kelas bawah.
Pengenalan nilai pendidikan anti korupsi pada anak dapat dilakukan dengan
beragam cara, salah satunya melalui buku cerita bergambar. Buku bergambar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menurut Nurgiyantoro (2010:152) adalah buku bacaan cerita anak yang di
dalamnya terdapat gambar-gambarnya. Bahan bacaan anak memiliki kesan penuh
gambar, warna, tersaji dengan kemasan buku yang menarik, karakter tokoh mudah
dikenali, dan alur cerita yang sederhana. Buku bergambar dipergunakan untuk
bacaan anak di usia awal sampai usia yang lebih besar dan bahkan, tidak jarang
juga, untuk orang dewasa. Buku bergambar merupakan perpaduan antara tulisan
dan gambar. Melalui gambar dapat diterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk
lebih realistis (Anitah, 2009: 8). Penggambaran dalam bentuk yang lebih realistis
ditunjukkan lewat hadirnya media pembelajaran di kelas. Media tersebut seperti
gambar
tokoh
pahlawan,
pakaian
tradisional,
rumah
adat
maupun
keanekaragaman hayati yang ditempelkan di dinding-dinding ruang kelas.
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
oleh guru agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan di dalam diri
siswa (Wijaya, 2014 : 51). Pembelajaran di kelas dapat terselenggara dengan baik
apabila terdapat hubungan yang saling mendukung antara guru dan juga siswa.
Guru menjalankan tugas utama sebagai pendidik dan pengajar, sementara siswa
membalas bantuan yang diberikan oleh guru dengan bersikap kooperatif guna
mencapai kompetensi ataupun kecakapan yang ditetapkan oleh guru dalam
pembelajaran. Kompetensi siswa dalam proses pembelajaran dibutuhkan guna
mendukung penyampaian materi yang diberikan oleh guru. Salah satu kompetensi
yang perlu dimiliki oleh siswa adalah kompetensi dalam hal membaca.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Membaca merupakan suatu kegiatan berpikir untuk memahami dan
mengetahui maksud dari keterangan yang diberikan oleh penulis. Menurut
Dalman (2013: 5) membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif untuk
menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Informasi hadir
melalui karya tulisan penulis berupa gagasan, pengalaman dan lain sebagainya.
Dalam usaha memperoleh informasi yang diberikan oleh penulis, pembaca harus
mampu menginterpretasikan maksud dari tulisan penulis. Dengan demikian
pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian yang tertuang dalam
kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang
terdapat pada diri pembaca (Haryadi, 2007:77).
Di Indonesia minat baca terbilang masih rendah. Hasil survei UNESCO
pada 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya
0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih mau
membaca buku secara serius (jurnalasia.id, 30/04/2016). Berdasarkan survei
tersebut, ditemukan fakta di lapangan berupa hasil wawancara yang dilakukan
pada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo pada 29 November 2016, yang
menunjukkan kompetensi terkait membaca belum terpenuhi oleh anak di sekolah
tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan (hasil wawancara terlampir), ada
sedikitnya 1 anak dari total 29 anak kelas II B SD Negeri Dayuharjo yang belum
dapat membaca, 3 anak kurang cermat dalam mengeja dan sebagian besar kurang
memahami bacaan yang dibaca. Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui
bahwa pembelajaran membaca perlu ditingkatkan pada siswa kelas bawah. Selain
itu, menurut penuturan guru kesulitan anak dalam membaca juga dipengaruhi oleh
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebijakan pemerintah yang diterapkan di sekolah yaitu berupa larangan
penerimaan anak baru melalui tes membaca. Oleh karena itu, ditemukan banyak
anak yang belum dapat membaca memasuki jenjang pendidikan SD dikarenakan
oleh sistem penerimaan siswa baru berdasarkan usia anak.
Membaca sebagai salah satu cara dalam memperoleh informasi terus
diusahakan hadir di sekitar lingkungan belajar anak. Hal ini terlihat dengan
adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS sebagai upaya menyeluruh yang
dilakukan di lingkungan sekolah memiliki tujuan menanamkan budaya membaca
sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan ramah pada anak agar warga sekolah
mampu mengelola pengetahuan. Penanaman kebiasaan membaca anak dilakukan
dengan pembiasaan membaca oleh anak di sekolah dengan kisaran waktu 15
menit sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran selesai. Sebagai gerakan
yang partisipatif, GLS melibatkan seluruh elemen terutama bagi peserta didik
yang diwujudkan melalui pembiasaan membaca.
Tahapan keterampilan membaca anak senada dengan perkembangan anak
yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan anak oleh Piaget
dibagi menurut empat tahap seperti (1) tahap sensorimotor yang berlangsung sejak
anak lahir hingga berusia dua tahun, (2) tahap praoperasional yang berlangsung
dari usia dua tahun sampai dengan anak berusia tujuh tahun, (3) tahap operasional
konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai dengan dua belas tahun,
(4) tahap operasional formal yang berlangsung pada usia dua belas tahun sampai
dengan dewasa (Salkind, 2009: 328). Pada anak kelas II SD, anak masuk pada
tahapan operasional konkret. Menurut Jarvis (2011:142) pada tahap ini, anak
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi
hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini, anak telah hilang
kecenderungan terhadap animism dan articialisme. Egosentrisnya berkurang dan
kemampuannya dalam tugas-tugas konservasi menjadi lebih baik. Namun, tanpa
objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap operasional konkret masih
mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika. Hal ini
merupakan kecenderungan dari anak usia sekolah awal di mana perkembangan
berbanding lurus dengan logika terkait objek fisik yang abstrak. Semakin matang
pola berpikir anak, semakin dapat pula menyelesaikan tugas-tugas yang
mempergunakan logika pada objek yang berbentuk abstrak.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti akan mencoba mengembangkan
buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran
membaca siswa kelas II SD. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat memberi
motivasi
anak
untuk
meningkatkan
keterampilan
membaca
sekaligus
memperkenalkan nilai pendidikan anti korupsi disesuaikan dengan tampilan buku,
isi cerita, maupun karakter tokoh menurut karakteristik siswa kelas II SD. Buku
yang akan dikembangkan merupakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo
tahun pelajaran 2016/2017.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
dari penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri
Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017?
2.
Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri
Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian pengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi adalah :
1.
Menjelaskan bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II
B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.
2.
Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II
B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1`Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi dan memperkenalkan siswa
untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan anti korupsi melalui
buku cerita bergambar.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4.2 Bagi Guru
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan membuat guru dapat mempergunakan
buku cerita bergambar ini sebagai referensi dalam mengajar khususnya
mengajarkan nilai anti korupsi. Selain itu, melalui pengembangan buku cerita
bergambar ini
diharapkan dapat
menambah variasi
pada kegiatan
pembelajaran membaca sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan
menarik minat siswa dalam belajar membaca.
1.4.3 Bagi Sekolah
Pengembangan
buku
cerita
bergambar
ini
diharapkan
menambah
perbendaharaan buku cerita bergambar di sekolah. Selain itu, hadirnya buku
cerita bergambar ini juga dapat dipergunakan sebagai referensi milik sekolah
dalam pengenalan nilai anti korupsi pada siswa khususnya kelas bawah.
1.4.4 Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma
terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar untuk pembelajaran
membaca kelas II SD.
1.4.5 Bagi Peneliti
Memberikan tambahan wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam
mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi.
Peneliti mengharapkan melalui hadirnya buku cerita bergambar berbasis
pendidikan anti korupsi ini dapat membantu dalam pembelajaran membaca
anak sekaligus memperkenalkan nilai anti korupsi yang bersinggungan
dengan dunia anak.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5 Definisi Operasional
1.
Membaca adalah kegiatan aktif yang dilakukan untuk memperoleh
informasi terkait makna tulisan penulis yang didapatkan melalui berbagai
media tulis atau media lainnya.
2.
Buku cerita bergambar adalah buku yang dibuat dengan memadukan cerita,
gambar dan bahasa yang sederhana serta dikemas halaman sampul yang
menarik.
3.
Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana dalam
memberikan penanaman dan penguatan nilai-nilai dalam membentuk sikap
anti korupsi yang diharapkan mampu diwujudkan generasi muda dalam
usaha melawan korupsi.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah :
1.
Disesuaikan menurut tahap perkembangan anak yaitu konkret dan bahasa
yang digunakan sederhana.
2.
Pembuatan buku cerita bergambar didesain penuh warna dan dikemas
menarik supaya meningkatkan minat anak dalam membaca.
3.
Dilengkapi dengan komponen kata pengantar, panduan penggunaan buku,
kesimpulan, dan refleksi.
4.
Bersifat kontekstual atau terkait dengan lingkungan sekitar anak.
5.
Buku cerita bergambar dicetak dengan menggunakan kertas ivory 230 pada
bagian sampul buku, sedangkan isi buku dicetak dengan kertas AP (Art
Paper) berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Buku ini dibuat menggunakan gambar manual yang dipadukan ke dalam
Adobe Photoshop CS6.
7.
Produk buku cerita bergambar memiliki jumlah halaman sebanyak 26 lembar
sudah termasuk sampul bagian depan dan belakang.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi
2.1.1.1 Pengertian Korupsi
Korupsi merupakan permasalahan yang banyak dihadapi oleh negara-negara
di dunia tak terkecuali di Indonesia. Korupsi bagaikan penyakit yang sukar
disembuhkan dan merupakan fenomena yang kompleks (Wijaya, 2014 : 4). Istilah
korupsi dalam Syarbini dan Arbain (2014 : 4) berasal dari bahasa Latin
“corruptus” atau “corruptio” yang berarti “to abuse” (menyalahgunakan) atau
“to deviate” (menyimpang). Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(dalam Wijaya, 2014 : 4) adalah busuk, palsu, suap.
Korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara menjadi bangkrut dengan
pengaruh luar biasa seperti hancurnya perekonomian, pelayanan kesehatan tidak
memadai, dan rusaknya sistem pendidikan sehingga membudaya dalam kehidupan
bangsa indonesia. Korupsi menurut Hamzah (dalam Syarbini dan Arbain, 2014 :
7) adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian, dan kata-kata atau ucapan yang
memfitnah. Korupsi diartikan secara lebih luas adalah perbuatan yang merugikan
orang lain dan juga menyimpang. Perbuatan merugikan dan menyimpang ini perlu
mendapat perhatian khusus oleh negara. Di Indonesia, korupsi tergolong ekstra
ordinary crime, karena telah merusak tidak hanya keuangan Negara dan potensi
ekonomi Negara, tetapi juga telah meluluhlantahkan pilar-pilar sosio budaya,
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
moral, politik, dan tatanan hukum dan keamanan sosial (Syarbini dan Arbain,
2014 : 27).
Lebih lanjut, untuk menganalisis secara detail tentang konsep korupsi, Harahap
(dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 12) membagi korupsi menjadi 7 (tujuh)
tipologi, yakni:
a. Korupsi Transaktif (transactive corruption), yaitu kesepakatan timbal balik
antara pihak pemberi dan penerima demi keuntungan kedua belah pihak dan
dengan aktif diusahakan keuntungan oleh kedua-duanya. Misalnya, transaksi
ilegal luar negeri, transaksi penyelundupan, dan menyalahgunakan dana.
b. Korupsi Memeras (exportive corruption), yaitu perilaku dengan pihak pemberi
dipaksa menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam dirinya,
kepentingannya, atau orang-orang yang bersamanya, seperti intimidasi,
penyiksaan, menawarkan jasa perantara dan konflik kepentingan.
c. Korupsi Investif (investivecorruption), adalah pemberian barang dam jasa tanpa
ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang
dibayangkan akan diperoleh di masa mendatang. Misalnya penyuapan dan
penyogokan, meminta komisi, menerima hadiah uang jasa, dan uang pelicin.
d. Korupsi Perkerabatan (nepotisic corruption) adalah menunjuk perilaku yang
tidak sah terhadap teman atau sanak saudara memegang jabatan atau tindakan
yang memberikan perlakuan khusus dalam bentuk uang atau bentuk lain
kepada mereka yang bertentangan dengan norma dan peraturan yang berlaku,
seperti pertemanan dan menutupi kejahatan.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Korupsi Defensif (defensive corruption) adalah perbuatan korban korupsi
pemerasan demi mempertahankan diri, seperti menipu, mengecoh, mencurangi
dan memperdayai, serta memberi kesan salah.
f. Korupsi Otogenik (autogenic corruption) adalah korupsi yang dilakukan sendiri
tanpa melibatkan orang lain, seperti menipu, mencuri, merampok, tidak
menjalankan tugas, memalsu dokumen, menyalahgunakan telekomunikasi, pos,
stempel, kertas surat kantor, dan hak istimewa jabatan.
g. Korupsi Dukungan (support corruption) adalah korupsi yang secara tidak
langsung menyangkut uang atau imbalan langsung dalam bentuk lain, tindakan
yang dilakukan untuk melindungi dan memperkuat korupsi kekuasaan yang
sudah ada, seperti memalsu peraturan, menjegal pemilihan umum dan lain
sebagainya.
Menyikapi fenomena tersebut diperlukan suatu upaya yang holistik dalam
pemberantasan korupsi baik dari segi aparat penegak hukum, kebijakan
pengelolaan negara sampai ke pendidikan formal di sekolah (Aditjondro, 2002).
Di lingkungan sekolah banyak ditemukan praktik korupsi mulai dari yang paling
sederhana seperti menyontek, berbohong, melanggar aturan sekolah, masuk
sekolah terlambat, sampai menggelapkan uang pembangunan sekolah yang
bernilai puluhan juta rupiah (Wijaya, 2014 : 4). Terkait contoh tersebut, apabila
dihubungkan pada konsep korupsi menurut tipologi, perbuatan menyontek,
berbohong, melanggar aturan sekolah, masuk sekolah terlambat maupun
penggelapan uang sekolah termasuk konsep tipologi korupsi defensif dan
otogenik. Kebijakan pengelolaan sebagai antisipasi terkait tindakan korupsi di
lingkungan sekolah dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur dalam
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa mata pelajaran di sekolah. Pengintegrasian nilai-nilai luhur tersebut
dilakukan sebagai upaya membentuk perilaku siswa yang anti korupsi. Melalui
perilaku anti korupsi, mata rantai virus korupsi dapat terputus.
Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan
karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan wahana yang sangat
strategis untuk membina generasi muda agar menanamkan nilai-nilai kehidupan
termasuk anti korupsi (Wijaya, 2014 : 24). Pendidikan menurut John Dewey
(dalam Syarbini dan Arbain, 2014 : 3) adalah proses pembentukan kecakapankecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia. Pengertian pendidikan juga dikemukakan oleh Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga mengemukakan
pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Usaha ini termasuk dalam
pengembangan potensi peserta didik dalam segala aspek dalam diri (intern peserta
didik), kemudian pada lingkup yang lebih luas seperti lingkup masyarakat dalam
hidup berbangsa dan bernegara.
Melihat peran sentral pendidikan bagi pemberantasan korupsi, pendidikan
anti korupsi penting ditanamkan pada generasi muda sebagai upaya sadar dan
terencana menanggulangi bahaya tindakan korupsi. Pendidikan anti korupsi dalam
pengertiannya adalah usaha sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan
terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan dari pendidikan formal di sekolah,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan informal pada lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di
masyarakat. Pendidikan anti korupsi tidak berhenti pada pengenalan nilai-nilai
anti korupsi saja, akan tetapi, berlanjut pada pemahaman nilai, penghayatan nilai
dan pengamatan nilai anti korupsi menjadi kebiasaan hidup sehari-hari.
Pendidikan anti korupsi secara umum dikatakan sebagai pendidikan koreksi
budaya yang bertujuan untuk mengenalkan cara berfikir dan nilai-nilai baru
kepada peserta didik (Syarbini dan Arbain, 2014 :7).
Pendidikan anti korupsi adalah penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar
yang diharapkan mampu membentuk sikap anti korupsi dalam diri peserta didik
(Wijaya, 2014 : 24). Melalui penanaman nilai dasar anti korupsi dapat
meningkatkan sikap tidak toleran pada tindakan korupsi sehingga mewujudkan
nilai-nilai dalam usaha melawan korupsi di kalangan generasi muda.
Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan bukan suatu alternatif
melainkan suatu keharusan atau kewajiban (Wijaya, 2014 : 24). Hal ini
dikarenakan oleh upaya yang dilakukan oleh pemerintahan tidak mampu
mematahkan keyakinan bahwa negara ini memang negara yang korup. Fakta
terkait kasus korupsi dapat diketahui m
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA
SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN
2016-2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari
permasalahan dan juga adanya potensi terkait dengan pendidikan anti korupsi.
Masalah yang dihadapi adalah belum adanya media penunjang terkait penanaman
nilai pendidikan anti korupsi. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan media
berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk
pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research
and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk
dan mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas II B SD
Negeri Dayuharjo. Penelitian ini melalui tujuh langkah pengembangan penelitian
yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara analisis kebutuhan dan kuisioner. Wawancara yang digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo, sedangkan
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media bahan ajar oleh dosen ahli dan
guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Uji coba produk melalui kuisioner
dilakukan kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo sebagai subjek
penelitian.
Hasil validasi dosen ahli dan guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan
total skor keseluruhan 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk
kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan total skor keseluruhan
4,31dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: pendidikan anti korupsi, buku cerita bergambar, pembelajaran
membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF PICTURE STORY BOOKS
BASED ON ANTI-CORRUPTION EDUCATION ON READING
LEARNING TO ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS CLASS II B OF DAYUHARJO STATE ELEMENTARY
SCHOOL YEAR 2016 – 2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Sanata Dharma University
2017
This research was a development research that came from problem and
other potential related to Anti-Corruption Education. The problem was there was
no supported media that planted values related to Anti-Corruption Education. This
research focused on making media such as picture books based on anti-corruption
on reading learning for second grade B student of Dayuharjo state elementary
school.
This Research and Development or R & D aimed to develop product and
know the quality of picture books for second grade B students of Dayuharjo state
elementary school. This research used 7 steps of development, those were (1)
problem and potential, (2) data collection, (3) product design, (4) design
validation, (5) design revision, (6) product trials, and (7) product revision.
Instrument used in this research was a question list for interview about needs
analysis and questioner. The interview about needs analysis was for second grade
B teacher of Dayuharjo state elementary school, and the questioner was used for
quality validation in teaching materials by lecture and second grade B teacher of
Dayuharjo state elementary school. The product trial through questioner was for 6
second grade student B of Dayuharjo State Elementary School as the subject of
this research.
The lecture and teacher’s validation result was 4,31 in total that was
including in category of “very good”. The product trial result of 6 second grade B
student of Dayuharjo state elementary school was 4,31 in total that was “very
good.”
Keywords: Anti-corupption education, picture books, reading learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Hilarius Alvin Krisnawan
NIM : 131134030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan penulis kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan nikmat sehat, berkat, sempat,
juga penyertaan sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan skripsi
ini.
2. Bapak Andreas Ismono dan Ibu Theresia Rina Titik Kristanti yang selalu
memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
3. Adik saya Vincentia Indira Oktaviani yang selalu memberikan semangat
kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.
4. Agnes Rahayu Epifani yang selalu memberikan dukungan, penyertaan, dan
juga motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. Teman dekat juga sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
terima kasih atas keceriaan, semangat dan kebersamaan selama ini.
6. Teman-teman angkatan 2013 terima kasih atas kebersamaan selama kurang
lebih 4 tahun ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Siapa pun yang pada saat bekerja tidak mencintai pekerjaannya, itulah buruh.”
(presiden, dalang, ibu rumah tangga, dll)
“Sudjiwotedjo”
“Tidak hanya ilmu, doa, kesempatan, maupun keberuntungan yang mendekatkan
pada pintu rezeki, tetapi juga teman”
(Hilarius Alvin K)
“Doa tanpa usaha itu bohong
Usaha tanpa doa itu sombong”
(Bambang Widoyoko)
“Ojo dumeh, ojo gumunan”
(NN)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 Mei 2017
Peneliti
Hilarius Alvin Krisnawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Hilarius Alvin Krisnawan
Nomor Mahasiswa
: 131134030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 4 Mei 2017
Yang menyatakan
Hilarius Alvin Krisnawan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA
SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO
TAHUN PELAJARAN
2016-2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari
permasalahan dan juga adanya potensi terkait dengan pendidikan anti korupsi.
Masalah yang dihadapi adalah belum adanya media penunjang terkait penanaman
nilai pendidikan anti korupsi. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan media
berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk
pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research
and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk
dan mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas II B SD
Negeri Dayuharjo. Penelitian ini melalui tujuh langkah pengembangan penelitian
yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara analisis kebutuhan dan kuisioner. Wawancara yang digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo, sedangkan
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media bahan ajar oleh dosen ahli dan
guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Uji coba produk melalui kuisioner
dilakukan kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo sebagai subjek
penelitian.
Hasil validasi dosen ahli dan guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan
total skor keseluruhan 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk
kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan total skor keseluruhan
4,31dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: pendidikan anti korupsi, buku cerita bergambar, pembelajaran
membaca
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF PICTURE STORY BOOKS
BASED ON ANTI-CORRUPTION EDUCATION ON READING
LEARNING TO ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS CLASS II B OF DAYUHARJO STATE ELEMENTARY
SCHOOL YEAR 2016 – 2017
Hilarius Alvin Krisnawan
Sanata Dharma University
2017
This research was a development research that came from problem and
other potential related to Anti-Corruption Education. The problem was there was
no supported media that planted values related to Anti-Corruption Education. This
research focused on making media such as picture books based on anti-corruption
on reading learning for second grade B student of Dayuharjo state elementary
school.
This Research and Development or R & D aimed to develop product and
know the quality of picture books for second grade B students of Dayuharjo state
elementary school. This research used 7 steps of development, those were (1)
problem and potential, (2) data collection, (3) product design, (4) design
validation, (5) design revision, (6) product trials, and (7) product revision.
Instrument used in this research was a question list for interview about needs
analysis and questioner. The interview about needs analysis was for second grade
B teacher of Dayuharjo state elementary school, and the questioner was used for
quality validation in teaching materials by lecture and second grade B teacher of
Dayuharjo state elementary school. The product trial through questioner was for 6
second grade student B of Dayuharjo State Elementary School as the subject of
this research.
The lecture and teacher‟s validation result was 4,31 in total that was
including in category of “very good”. The product trial result of 6 second grade B
student of Dayuharjo state elementary school was 4,31 in total that was “very
good.”
Keywords: Anti-corupption education, picture books, reading learning
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat
dan penyertaan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang
berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti
Korupsi Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II B SD Negeri Dayuharjo
Tahun Ajaran 2016-2017” dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun
dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak
terkait kepentingan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Maka pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi
PGSD.
4. Brigita Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membimbing dan memberi dukungan kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dan juga mendukung sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Para validator yang telah berkenan meluangkan waktu dan juga membantu
dalam proses validasi produk.
7. Drs. Abu Yamin Kepala Sekolah SD Negeri Dayuharjo yang telah
memberikan izin dalam melakukan penelitian di SD Negeri Dayuharjo.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Guru SD Negeri Dayuharjo yang telah membantu pelaksanaan analisis
kebutuhan dan mengijinkan siswa untuk berpartisipasi dalam uji coba
produk yang dikembangkan oleh peneliti.
9. Seluruh siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo yang telah bersedia
berpartisipasi dalam pelaksanaan uji coba produk.
10. Bapak Andreas Ismono dan Ibu Theresia Rina Titik Kristanti yang selalu
memberikan doa, semangat, cinta kasih, dan dukungan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
11. Adik Vincentia Indira Oktaviani yang selalu memberikan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.
12. Agnes Rahayu Epifani yang selalu memberikan dukungan, penyertaan, dan
juga motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih
untuk setiap chat yang selalu mengingatkan dalam mencicil tugas skripsi.
GBU
13. Teman-teman PGSD angkatan 2013, teman-teman PPL, teman payung
skripsi dan teman-teman lain yang mendukung serta ikut mendoakan.
14. Member To School For School : Spesial Muhammad Ais Erwin & Dyah
Nevi Anggraini. Terima kasih Arif Sae, Iyus, Danang, Albertin, Ristiana
Putri, dan teman-teman lain yang telah membantu.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini memiliki banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran
dari berbagai pihak demi perbaikan karya ilmiah ini.
Yogyakarta, 4 April 2017
Peneliti,
Hilarius Alvin Krisnawan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... ........ iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
1.5 Definisi Operasional .............................................................................. 9
1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 11
2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi ....................................................... ....... 11
2.1.1.1 Pengertian Korupsi ........................................................ 11
2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi ................................ . 16
2.1.1.3 Nilai-Nilai Terkait Pendidikan Anti Korupsi.................19
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.3.1 Kejujuran .......................................................... 19
2.1.1.3.2 Kepedulian ........................................................ 19
2.1.1.3.3 Kemandirian ..................................................... 20
2.1.1.3.4 Kedisiplinan ...................................................... 20
2.1.1.3.5 Tanggung Jawab ............................................... 20
2.1.1.3.6 Kerja Keras ....................................................... 21
2.1.1.3.7 Sederhana.......................................................... 21
2.1.1.3.8 Keberanian ........................................................ 21
2.1.1.3.9 Keadilan ............................................................ 21
2.1.2 Buku Cerita Bergambar .................................................................. 22
2.1.2.1 Unsur-Unsur Cerita ....................................................... 24
2.1.2.2 Kriteria Buku Cerita yang Baik bagi Anak....................28
2.1.3 Pengertian Membaca ..................................................................... .29
2.1.3.1 Tujuan Membaca........................................................... 30
2.1.3.2 Gerakan Literasi Sekolah .............................................. 31
2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Literasi Sekolah .................................... 33
2.1.3.4 Langkah-Langkah Kegiatan Membaca Literasi ............ 34
2.1.3.4.1 Membacakan Nyaring ...................................... 35
2.1.3.4.2 Membaca Dalam Hati ...................................... 37
2.1.4 Tahap Perkembangan Anak ........................................................... 38
2.1.4.1 Perkembangan Anak SD Kelas Bawah ......................... 42
2.2 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 45
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 49
2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 51
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 52
3.2 Prosedur Pengembangan ....................................................................... 59
3.2.1 Potensi dan Masalah ..................................................................... 60
3.2.2 Pengumpulan Data ....................................................................... 61
3.2.3 Desain Produk .............................................................................. 61
3.2.4 Validasi Desain ............................................................................ 62
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.5 Revisi Desain ................................................................................ 62
3.2.6 Uji Coba Produk ........................................................................... 62
3.2.7 Revisi Produk ................................................................................. 62
3.3 Setting Penelitian .................................................................................. 63
3.3.1 Lokasi Penelitian .......................................................................... 63
3.3.2 Subjek Penelitian .......................................................................... 63
3.3.3 Waktu Penelitian .......................................................................... 63
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 64
3.4.1 Wawancara .................................................................................... 64
3.4.2 Kuesioner ....................................................................................... 65
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 65
3.5.1 Wawancara ................................................................................... 66
3.5.2 Kuisioner ...................................................................................... 67
3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 70
3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif .................................................... 70
3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif .................................................. 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 73
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita .............................................. 73
4.1.1.1 Potensi dan Masalah ..................................................... 73
4.1.1.2 Pengumpulan Data ...................................................... 74
4.1.1.3 Desain Produk Awal ................................................... 77
4.1.1.3.1 Konsep Buku .................................................. 77
4.1.1.3.2 Tokoh .............................................................. 77
4.1.1.3.3 Format dan Ukuran Buku ............................... 78
4.1.1.3.4 Isi dan Tema Buku .......................................... 79
4.1.1.3.5 Judul Buku ...................................................... 79
4.1.1.3.6 Desain Gambar ............................................... 80
4.1.1.3.7 Teknik Pengerjaan .......................................... 81
4.1.1.3.8 Warna .............................................................. 83
4.1.1.3.9 Tipografi .......................................................... 83
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.1.3.10 Teknik Cetak .................................................. 84
4.1.1.4 Validasi................................................................................ 84
4.1.1.4.1 Data Hasil Validasi Dosen Ahli ...................... 85
4.1.1.4.2 Data Hasil Validasi Guru Kelas II B ............... 88
4.1.1.5 Revisi Desain ...................................................................... 89
4.1.1.6 Uji Coba Produk ................................................................. 93
4.2 Kualitas Buku Cerita .............................................................................. 95
4.3 Pembahasan ........................................................................................... 96
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 101
5.2 Keterbatasan Pengembangan ............................................................. 102
5.3 Saran .................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103
LAMPIRAN ...................................................................................................... 106
BIODATA PENULIS ....................................................................................... 139
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Membaca Nyaring ....................................................................35
Tabel 2.2 Tahapan Membaca dalam Hati ...........................................................37
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................................66
Tabel 3.2 Pedoman Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ........................68
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Pakar dan Guru ................68
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................71
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara ............................................................75
Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Harsa ....................................................................78
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen............................85
Tabel 4.4 Komentar Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas ..........................88
Tabel 4.5 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar oleh Dosen ...........................89
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk ......................................................93
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Validator ...............................................................95
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Judul Buku ................................................................................... 80
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan................................................................. 81
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum diberikan Warna ................ 82
Gambar 4.4 Gambar Sesudah Diwarnai Menggunakan Adobe Photoshop
CS6 .................................................................................................................. 82
Gambar 4.5 Font untuk Judul Buku ................................................................. 83
Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita..................................................................... 84
Gambar 4.7 Sampul Depan Sebelum Revisi .................................................... 90
Gambar 4.8 Sampul Depan Setelah Revisi Diberi Gradasi Warna .................. 90
Gambar 4.9 Gambar Sampul Depan Awal ....................................................... 91
Gambar 4.10 Gambar Sampul Setelah Revisi .................................................. 91
Gambar 4.11 Box Caption Sebelum Revisi ..................................................... 92
Gambar 4.12 Box Caption Setelah Revisi........................................................ 92
Gambar 4.13 Gambar Gaya Tipografi Sebelum Revisi ................................... 94
Gambar 4.14 Gambar Gaya Tipografi Setelah Revisi ..................................... 94
Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi ............................. 96
Gambar 4.16 Caption Bahasa Yang Digunakan dalam Buku Cerita ............... 98
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II B ................................. 107
Lampiran 2. Hasil Validasi Dosen Ahli .......................................................... 109
Lampiran 3. Hasil Validasi Guru Kelas II B .................................................... 112
Lampiran 4. Hasil Uji Coba Produk 6 Siswa ................................................... 116
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian..................................................................... 134
Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................... 135
Lampiran 7. Dokumentasi ................................................................................ 136
Lampiran 8. Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah) ................................ 138
Lampiran 9. Biodata Penulis ............................................................................ 139
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan anti korupsi dalam Syarbini dan Arbain (2014 : 7) adalah usaha
sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi
yang dilakukan dari pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal pada
lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di masyarakat. Pendidikan anti
korupsi dapat dikatakan sebagai sikap penolakan terhadap berkembangnya budaya
korupsi. Korupsi menurut Wijaya (2014 : 4) memiliki pengertian sebagai
sekumpulan kegiatan yang menyimpang dan merugikan orang lain. Tindakan
korupsi meliputi berbagai bentuk perbuatan, dimulai dari skala kecil hingga yang
berpengaruh terhadap kepentingan orang banyak.
Penolakan terhadap tindakan korupsi merupakan mentalitas dalam membina
kemampuan generasi mendatang untuk mampu mengidentifikasi berbagai
kelemahan dari sistem nilai yang mereka warisi dan memperbaharui sistem nilai
warisan dengan situasi-situasi tertentu (Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 114).
Pembinaan generasi muda terhadap bahaya budaya korupsi dapat dilakukan
melalui institusi pendidikan seperti halnya sekolah. Sekolah menjadi wahana yang
strategis dalam pengenalan nilai-nilai pendidikan anti korupsi. Dikatakan strategis
karena disadari atau tidak, anak-anak memeroleh pengetahuan, sikap, dan
keterampilan bermula dari pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran juga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi waktu bagi guru dalam menginternalisasi nilai-nilai terkait suatu mata
pelajaran tertentu, seperti halnya nilai-nilai pendidikan anti korupsi.
Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), istilah korupsi mungkin akan
terasa asing di telinga anak terutama bagi anak kelas II. Pemahaman terkait nilainilai pendidikan anti korupsi penting untuk diberikan sejak dini terutama pada
anak usia SD. Berdasarkan hasil wawancara pada guru kelas II B SD Negeri
Dayuharjo, menuturkan bahwa pendidikan anti korupsi penting untuk diberikan
pada anak. Menurut narasumber pendidikan anti korupsi secara tidak langsung
disampaikan melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi yang diimplementasikan
dalam 2 mata pelajaran yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Bahasa
Indonesia.
Pentingnya penanaman nilai anti korupsi menurut narasumber berdasarkan
pengaplikasian nilai pendidikan anti korupsi yang selalu bersinggungan dengan
dunia anak. Narasumber memberikan contoh bahwa nilai pendidikan anti korupsi
hadir semisal mengajarkan akan nilai kejujuran yang diimplementasikan dalam
mata pelajaran PKn. Nilai ini dapat ditemukan dalam bab yang membahas nilai
kejujuran maupun terdapat dalam soal. Selain itu, penggambaran nilai pendidikan
anti korupsi juga dapat dimunculkan dalam cerita pada bacaan terkait amanat
maupun karakter tokoh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini menjadi
alasan mengapa pendidikan anti korupsi perlu diberikan pada anak SD terutama
kelas bawah.
Pengenalan nilai pendidikan anti korupsi pada anak dapat dilakukan dengan
beragam cara, salah satunya melalui buku cerita bergambar. Buku bergambar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menurut Nurgiyantoro (2010:152) adalah buku bacaan cerita anak yang di
dalamnya terdapat gambar-gambarnya. Bahan bacaan anak memiliki kesan penuh
gambar, warna, tersaji dengan kemasan buku yang menarik, karakter tokoh mudah
dikenali, dan alur cerita yang sederhana. Buku bergambar dipergunakan untuk
bacaan anak di usia awal sampai usia yang lebih besar dan bahkan, tidak jarang
juga, untuk orang dewasa. Buku bergambar merupakan perpaduan antara tulisan
dan gambar. Melalui gambar dapat diterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk
lebih realistis (Anitah, 2009: 8). Penggambaran dalam bentuk yang lebih realistis
ditunjukkan lewat hadirnya media pembelajaran di kelas. Media tersebut seperti
gambar
tokoh
pahlawan,
pakaian
tradisional,
rumah
adat
maupun
keanekaragaman hayati yang ditempelkan di dinding-dinding ruang kelas.
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
oleh guru agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan di dalam diri
siswa (Wijaya, 2014 : 51). Pembelajaran di kelas dapat terselenggara dengan baik
apabila terdapat hubungan yang saling mendukung antara guru dan juga siswa.
Guru menjalankan tugas utama sebagai pendidik dan pengajar, sementara siswa
membalas bantuan yang diberikan oleh guru dengan bersikap kooperatif guna
mencapai kompetensi ataupun kecakapan yang ditetapkan oleh guru dalam
pembelajaran. Kompetensi siswa dalam proses pembelajaran dibutuhkan guna
mendukung penyampaian materi yang diberikan oleh guru. Salah satu kompetensi
yang perlu dimiliki oleh siswa adalah kompetensi dalam hal membaca.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Membaca merupakan suatu kegiatan berpikir untuk memahami dan
mengetahui maksud dari keterangan yang diberikan oleh penulis. Menurut
Dalman (2013: 5) membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif untuk
menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Informasi hadir
melalui karya tulisan penulis berupa gagasan, pengalaman dan lain sebagainya.
Dalam usaha memperoleh informasi yang diberikan oleh penulis, pembaca harus
mampu menginterpretasikan maksud dari tulisan penulis. Dengan demikian
pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian yang tertuang dalam
kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang
terdapat pada diri pembaca (Haryadi, 2007:77).
Di Indonesia minat baca terbilang masih rendah. Hasil survei UNESCO
pada 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya
0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih mau
membaca buku secara serius (jurnalasia.id, 30/04/2016). Berdasarkan survei
tersebut, ditemukan fakta di lapangan berupa hasil wawancara yang dilakukan
pada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo pada 29 November 2016, yang
menunjukkan kompetensi terkait membaca belum terpenuhi oleh anak di sekolah
tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan (hasil wawancara terlampir), ada
sedikitnya 1 anak dari total 29 anak kelas II B SD Negeri Dayuharjo yang belum
dapat membaca, 3 anak kurang cermat dalam mengeja dan sebagian besar kurang
memahami bacaan yang dibaca. Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui
bahwa pembelajaran membaca perlu ditingkatkan pada siswa kelas bawah. Selain
itu, menurut penuturan guru kesulitan anak dalam membaca juga dipengaruhi oleh
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebijakan pemerintah yang diterapkan di sekolah yaitu berupa larangan
penerimaan anak baru melalui tes membaca. Oleh karena itu, ditemukan banyak
anak yang belum dapat membaca memasuki jenjang pendidikan SD dikarenakan
oleh sistem penerimaan siswa baru berdasarkan usia anak.
Membaca sebagai salah satu cara dalam memperoleh informasi terus
diusahakan hadir di sekitar lingkungan belajar anak. Hal ini terlihat dengan
adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS sebagai upaya menyeluruh yang
dilakukan di lingkungan sekolah memiliki tujuan menanamkan budaya membaca
sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan ramah pada anak agar warga sekolah
mampu mengelola pengetahuan. Penanaman kebiasaan membaca anak dilakukan
dengan pembiasaan membaca oleh anak di sekolah dengan kisaran waktu 15
menit sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran selesai. Sebagai gerakan
yang partisipatif, GLS melibatkan seluruh elemen terutama bagi peserta didik
yang diwujudkan melalui pembiasaan membaca.
Tahapan keterampilan membaca anak senada dengan perkembangan anak
yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan anak oleh Piaget
dibagi menurut empat tahap seperti (1) tahap sensorimotor yang berlangsung sejak
anak lahir hingga berusia dua tahun, (2) tahap praoperasional yang berlangsung
dari usia dua tahun sampai dengan anak berusia tujuh tahun, (3) tahap operasional
konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai dengan dua belas tahun,
(4) tahap operasional formal yang berlangsung pada usia dua belas tahun sampai
dengan dewasa (Salkind, 2009: 328). Pada anak kelas II SD, anak masuk pada
tahapan operasional konkret. Menurut Jarvis (2011:142) pada tahap ini, anak
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi
hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini, anak telah hilang
kecenderungan terhadap animism dan articialisme. Egosentrisnya berkurang dan
kemampuannya dalam tugas-tugas konservasi menjadi lebih baik. Namun, tanpa
objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap operasional konkret masih
mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika. Hal ini
merupakan kecenderungan dari anak usia sekolah awal di mana perkembangan
berbanding lurus dengan logika terkait objek fisik yang abstrak. Semakin matang
pola berpikir anak, semakin dapat pula menyelesaikan tugas-tugas yang
mempergunakan logika pada objek yang berbentuk abstrak.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti akan mencoba mengembangkan
buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran
membaca siswa kelas II SD. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat memberi
motivasi
anak
untuk
meningkatkan
keterampilan
membaca
sekaligus
memperkenalkan nilai pendidikan anti korupsi disesuaikan dengan tampilan buku,
isi cerita, maupun karakter tokoh menurut karakteristik siswa kelas II SD. Buku
yang akan dikembangkan merupakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo
tahun pelajaran 2016/2017.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
dari penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri
Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017?
2.
Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri
Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian pengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi adalah :
1.
Menjelaskan bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II
B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.
2.
Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II
B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1`Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi dan memperkenalkan siswa
untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan anti korupsi melalui
buku cerita bergambar.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4.2 Bagi Guru
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan membuat guru dapat mempergunakan
buku cerita bergambar ini sebagai referensi dalam mengajar khususnya
mengajarkan nilai anti korupsi. Selain itu, melalui pengembangan buku cerita
bergambar ini
diharapkan dapat
menambah variasi
pada kegiatan
pembelajaran membaca sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan
menarik minat siswa dalam belajar membaca.
1.4.3 Bagi Sekolah
Pengembangan
buku
cerita
bergambar
ini
diharapkan
menambah
perbendaharaan buku cerita bergambar di sekolah. Selain itu, hadirnya buku
cerita bergambar ini juga dapat dipergunakan sebagai referensi milik sekolah
dalam pengenalan nilai anti korupsi pada siswa khususnya kelas bawah.
1.4.4 Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma
terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar untuk pembelajaran
membaca kelas II SD.
1.4.5 Bagi Peneliti
Memberikan tambahan wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam
mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi.
Peneliti mengharapkan melalui hadirnya buku cerita bergambar berbasis
pendidikan anti korupsi ini dapat membantu dalam pembelajaran membaca
anak sekaligus memperkenalkan nilai anti korupsi yang bersinggungan
dengan dunia anak.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5 Definisi Operasional
1.
Membaca adalah kegiatan aktif yang dilakukan untuk memperoleh
informasi terkait makna tulisan penulis yang didapatkan melalui berbagai
media tulis atau media lainnya.
2.
Buku cerita bergambar adalah buku yang dibuat dengan memadukan cerita,
gambar dan bahasa yang sederhana serta dikemas halaman sampul yang
menarik.
3.
Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana dalam
memberikan penanaman dan penguatan nilai-nilai dalam membentuk sikap
anti korupsi yang diharapkan mampu diwujudkan generasi muda dalam
usaha melawan korupsi.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah :
1.
Disesuaikan menurut tahap perkembangan anak yaitu konkret dan bahasa
yang digunakan sederhana.
2.
Pembuatan buku cerita bergambar didesain penuh warna dan dikemas
menarik supaya meningkatkan minat anak dalam membaca.
3.
Dilengkapi dengan komponen kata pengantar, panduan penggunaan buku,
kesimpulan, dan refleksi.
4.
Bersifat kontekstual atau terkait dengan lingkungan sekitar anak.
5.
Buku cerita bergambar dicetak dengan menggunakan kertas ivory 230 pada
bagian sampul buku, sedangkan isi buku dicetak dengan kertas AP (Art
Paper) berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Buku ini dibuat menggunakan gambar manual yang dipadukan ke dalam
Adobe Photoshop CS6.
7.
Produk buku cerita bergambar memiliki jumlah halaman sebanyak 26 lembar
sudah termasuk sampul bagian depan dan belakang.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi
2.1.1.1 Pengertian Korupsi
Korupsi merupakan permasalahan yang banyak dihadapi oleh negara-negara
di dunia tak terkecuali di Indonesia. Korupsi bagaikan penyakit yang sukar
disembuhkan dan merupakan fenomena yang kompleks (Wijaya, 2014 : 4). Istilah
korupsi dalam Syarbini dan Arbain (2014 : 4) berasal dari bahasa Latin
“corruptus” atau “corruptio” yang berarti “to abuse” (menyalahgunakan) atau
“to deviate” (menyimpang). Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(dalam Wijaya, 2014 : 4) adalah busuk, palsu, suap.
Korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara menjadi bangkrut dengan
pengaruh luar biasa seperti hancurnya perekonomian, pelayanan kesehatan tidak
memadai, dan rusaknya sistem pendidikan sehingga membudaya dalam kehidupan
bangsa indonesia. Korupsi menurut Hamzah (dalam Syarbini dan Arbain, 2014 :
7) adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian, dan kata-kata atau ucapan yang
memfitnah. Korupsi diartikan secara lebih luas adalah perbuatan yang merugikan
orang lain dan juga menyimpang. Perbuatan merugikan dan menyimpang ini perlu
mendapat perhatian khusus oleh negara. Di Indonesia, korupsi tergolong ekstra
ordinary crime, karena telah merusak tidak hanya keuangan Negara dan potensi
ekonomi Negara, tetapi juga telah meluluhlantahkan pilar-pilar sosio budaya,
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
moral, politik, dan tatanan hukum dan keamanan sosial (Syarbini dan Arbain,
2014 : 27).
Lebih lanjut, untuk menganalisis secara detail tentang konsep korupsi, Harahap
(dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 12) membagi korupsi menjadi 7 (tujuh)
tipologi, yakni:
a. Korupsi Transaktif (transactive corruption), yaitu kesepakatan timbal balik
antara pihak pemberi dan penerima demi keuntungan kedua belah pihak dan
dengan aktif diusahakan keuntungan oleh kedua-duanya. Misalnya, transaksi
ilegal luar negeri, transaksi penyelundupan, dan menyalahgunakan dana.
b. Korupsi Memeras (exportive corruption), yaitu perilaku dengan pihak pemberi
dipaksa menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam dirinya,
kepentingannya, atau orang-orang yang bersamanya, seperti intimidasi,
penyiksaan, menawarkan jasa perantara dan konflik kepentingan.
c. Korupsi Investif (investivecorruption), adalah pemberian barang dam jasa tanpa
ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang
dibayangkan akan diperoleh di masa mendatang. Misalnya penyuapan dan
penyogokan, meminta komisi, menerima hadiah uang jasa, dan uang pelicin.
d. Korupsi Perkerabatan (nepotisic corruption) adalah menunjuk perilaku yang
tidak sah terhadap teman atau sanak saudara memegang jabatan atau tindakan
yang memberikan perlakuan khusus dalam bentuk uang atau bentuk lain
kepada mereka yang bertentangan dengan norma dan peraturan yang berlaku,
seperti pertemanan dan menutupi kejahatan.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Korupsi Defensif (defensive corruption) adalah perbuatan korban korupsi
pemerasan demi mempertahankan diri, seperti menipu, mengecoh, mencurangi
dan memperdayai, serta memberi kesan salah.
f. Korupsi Otogenik (autogenic corruption) adalah korupsi yang dilakukan sendiri
tanpa melibatkan orang lain, seperti menipu, mencuri, merampok, tidak
menjalankan tugas, memalsu dokumen, menyalahgunakan telekomunikasi, pos,
stempel, kertas surat kantor, dan hak istimewa jabatan.
g. Korupsi Dukungan (support corruption) adalah korupsi yang secara tidak
langsung menyangkut uang atau imbalan langsung dalam bentuk lain, tindakan
yang dilakukan untuk melindungi dan memperkuat korupsi kekuasaan yang
sudah ada, seperti memalsu peraturan, menjegal pemilihan umum dan lain
sebagainya.
Menyikapi fenomena tersebut diperlukan suatu upaya yang holistik dalam
pemberantasan korupsi baik dari segi aparat penegak hukum, kebijakan
pengelolaan negara sampai ke pendidikan formal di sekolah (Aditjondro, 2002).
Di lingkungan sekolah banyak ditemukan praktik korupsi mulai dari yang paling
sederhana seperti menyontek, berbohong, melanggar aturan sekolah, masuk
sekolah terlambat, sampai menggelapkan uang pembangunan sekolah yang
bernilai puluhan juta rupiah (Wijaya, 2014 : 4). Terkait contoh tersebut, apabila
dihubungkan pada konsep korupsi menurut tipologi, perbuatan menyontek,
berbohong, melanggar aturan sekolah, masuk sekolah terlambat maupun
penggelapan uang sekolah termasuk konsep tipologi korupsi defensif dan
otogenik. Kebijakan pengelolaan sebagai antisipasi terkait tindakan korupsi di
lingkungan sekolah dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur dalam
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa mata pelajaran di sekolah. Pengintegrasian nilai-nilai luhur tersebut
dilakukan sebagai upaya membentuk perilaku siswa yang anti korupsi. Melalui
perilaku anti korupsi, mata rantai virus korupsi dapat terputus.
Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan
karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan wahana yang sangat
strategis untuk membina generasi muda agar menanamkan nilai-nilai kehidupan
termasuk anti korupsi (Wijaya, 2014 : 24). Pendidikan menurut John Dewey
(dalam Syarbini dan Arbain, 2014 : 3) adalah proses pembentukan kecakapankecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia. Pengertian pendidikan juga dikemukakan oleh Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga mengemukakan
pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Usaha ini termasuk dalam
pengembangan potensi peserta didik dalam segala aspek dalam diri (intern peserta
didik), kemudian pada lingkup yang lebih luas seperti lingkup masyarakat dalam
hidup berbangsa dan bernegara.
Melihat peran sentral pendidikan bagi pemberantasan korupsi, pendidikan
anti korupsi penting ditanamkan pada generasi muda sebagai upaya sadar dan
terencana menanggulangi bahaya tindakan korupsi. Pendidikan anti korupsi dalam
pengertiannya adalah usaha sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan
terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan dari pendidikan formal di sekolah,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan informal pada lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di
masyarakat. Pendidikan anti korupsi tidak berhenti pada pengenalan nilai-nilai
anti korupsi saja, akan tetapi, berlanjut pada pemahaman nilai, penghayatan nilai
dan pengamatan nilai anti korupsi menjadi kebiasaan hidup sehari-hari.
Pendidikan anti korupsi secara umum dikatakan sebagai pendidikan koreksi
budaya yang bertujuan untuk mengenalkan cara berfikir dan nilai-nilai baru
kepada peserta didik (Syarbini dan Arbain, 2014 :7).
Pendidikan anti korupsi adalah penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar
yang diharapkan mampu membentuk sikap anti korupsi dalam diri peserta didik
(Wijaya, 2014 : 24). Melalui penanaman nilai dasar anti korupsi dapat
meningkatkan sikap tidak toleran pada tindakan korupsi sehingga mewujudkan
nilai-nilai dalam usaha melawan korupsi di kalangan generasi muda.
Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan bukan suatu alternatif
melainkan suatu keharusan atau kewajiban (Wijaya, 2014 : 24). Hal ini
dikarenakan oleh upaya yang dilakukan oleh pemerintahan tidak mampu
mematahkan keyakinan bahwa negara ini memang negara yang korup. Fakta
terkait kasus korupsi dapat diketahui m