Perancangan Interior Museum Olahraga Basket di Kota Bandung.
i ABSTRAK
Olahraga basket meupakan olahraga yang sudah berkembang jauh sejak pertama kali diciptakan hingga sekarang. Di Kota Bandung sendiri perkembangan olahraga basket cukup baik terutama untuk kalangan usia muda yang sudah memiliki cukup banyak prestasi, selain itu Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki sejarah penting dalam perkembangan olahraga basket di Indonesia. Maka dari itu Museum Olahraga Basket di Kota Bandung perlu didirikan.
Konsep pantulan bola dipakai dalam perancangan museum ini yang merupakan salah satu aturan dalam permainan olahraga basket. Memantulkan bola secara langsung, itulah perbedaan olahraga basket dengan olahraga lainnya yang cara memainkannya dengan memantulkan bola tetapi terlebih dahulu dipukul dengan memakai alat lain. Konsep pantulan yang dipakai dalam desain museum ini ada dua macam, yaitu pantulan yang statis dan dinamis seperti pada permainan basket. Pantulan statis akan berbentuk satu arah dan lurus, sedangkan pantulan dinamis akan membentuk sudut. Selain itu bentuk bola bisa saja berubah dari bulat menjadi oval pada saat bola membentur sebuah bidang datar.
Perancangan Museum Olahraga Basket ini diharapkan dapat membuat perkembangan olahraga basket di Indonesia semakin baik, khususnya di kKota Bandung.
(2)
ii ABSTRACT
Basketball is a sport which has greatly developed since the first time it is created. In Bandung itself, the development of basketball is very good especially in the youth community as they have got a lot of achievements. Bandung is also one of the cities which has an important history in the development of basketball in Indonesia. Therefore it is deemed important to build a Basketball Museum in Bandung.
The concept of the bouncing of a ball applied in the design of this museum is one of the rules in a basketball game. Basketball is different from other sports in its rule regarding the bouncing of the ball. Instead of hitting the ball with another object prior bouncing, a basketball is bounced directly.
There are two concept of bouncing ball used in the design of this museum, static and dynamic. A static bounce is one way and is usually straight, while a dynamic bounce will create an angle. Aside from that, the shape of the ball itself may shift from round to oval when it hits a flat surface.
The design planning of Basketball Museum is hoped to encourage the development of basketball in Indonesia, especially in Bandung.
(3)
iii DAFTAR ISI
halaman
Abstrak ... i
Abstract ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... v
Daftar Gambar ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Gagasan/Ide Perancangan ... 3
1.3Identifikasi Masalah ... 4
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Perancangan ... 5
1.6Manfaat Perancangan ... 6
1.7Sistematika Penulisan ... 6
BAB II OLAHRAGA BASKET DAN MUSEUM 2.1 Olahraga Basket ... 8
2.2 Sejarah Olahraga Basket ... 10
2.3 Sejarah Olahraga Basket di Indonesia ... 11
2.4 Olahraga Basket di Kota Bandung ... 12
2.5 Museum 2.5.1 Pengertian Museum ... 13
2.5.2 Klasifikai Museum ... ...14
2.5.3 Fungsi Museum ... 19
(4)
iv
2.5.5 Peranan Museum ... 21
2.5.6 Syarat Berdirinya Museum ... 22
2.6 Persyaratan Display ... 24
2.7 Koleksi Museum ... 25
2.7.1 Prinsip dan Persyartan Sebuah Benda Koleksi ... 25
2.7.2 Jenis Benda Koleksi ... 26
2.7.3 Penataan Benda Koleki Museum ... 26
2.7.4 Metode Penyajian Museum ... 26
2.7.5 Penyimpanan dan Perawatan Benda Koleksi Museum ... 28
2.8 Pencahayaan dan Penghawaan 2.8.1 Persyaratan Suhu dan Kelembaban ... 28
2.8.2 Persyaratan Pencahayaan Museum ... 29
2.9 Sirkulasi Dalam Museum ... 29
2.10 Pengamanan Dalam Museum ...30
2.10.1 Pengamanan Benda-benda Museum ... 31
2.10.2 Pengamanan Terhadap Kebakaran ... 32
BAB III ANALISIS DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Objek Studi ... 34
3.2 Site and Building Analysis ... 35
3.3 User Analysis ... ...36
3.4 Tema dan Konsep 3.4.1 Tema ... 38
3.4.2 Konsep ... 38
3.4.2.1 Konsep Warna ... 39
(5)
v
3.4.2.3 Konsep Material ... 40
3.4.2.4 Konsep Penchayaan ... 41
3.4.2.5 Konsep Pola ... 42
3.4.2.6 Konsep Tekstur ... 42
3.5 Studi Fasilitas Sejenis ... 43
3.6 Tabel Kebutuhan Ruang ... 45
3.7 Bubble Diagram ... 47
3.8 Zoning & Blocking ... 48
BAB IV PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM OLAHRAGA BASKET DI KOTA BANDUNG 4.1 Penerapan Tema dan Konsep Dalam Desain ... 52
4.2 Perancangan General ... 53
4.3 Perancangan Area Khusus 4.3.1 Entrance ... 56
4.3.2 Souvenir Shop ... 57
4.3.3 Cafe ... 58
4.3.4 National League Area ... 58
4.3.5 Bandung Basketball Area ... 60
4.3.6 Indonesia Hall of Fame ... 61
BAB V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
(6)
vi DAFTAR GAMBAR
halaman
2.1 Prof.Dr. James A. Naismith ... 10
3.1 Site plan ... 34
3.2 Gambar pantulan bola ... 40
3.3 Bentuk pantulan bola ...40
3.4 Parquet lapangan basket ... 41
3.5 Pencahayaan ... .42
3.6 Pencahayaan ... .42
3.7 Fasad museum BI ... 43
3.8 Interior museum BI ...,. 44
3.9 Area play motion ... .44
3.10 Diorama Museum BI ... 45
3.11 Diorama museum BI ... 45
3.12 Bubble diagram ... 47
3.13 Zoning lantai 1 ... 48
3.14 Blocking lantai 1 ... 48
3.15 Zoning lantai 2 ... 49
3.16 Blocking lantai 2 ... ...49
3.17 Zoning lantai 3 ... 50
3.18 Blocking lantai 3 ... 50
3.19 Zoning lantai 4 ... 51
3.20 Blocking lantai 4 ... 51
4.1 Denah lantai 1 ... 53
(7)
vii
4.3 Denah lantai 3 ... 54
4.4 Denah Lantai 4 ... 54
4.5 Potongan A-A’ ... 55
4.6 Potongan B-B’ ... 55
4.7 Perspektif entrance ... 56
4.8 Perspektif area duduk ... 57
4.9 Perspktif national league area ... 59
4.10 Perspktif national league area ... 59
4.11 Perspektif bandung basketball area ... 60
(8)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih oleh sebagian besar orang sebagai cara untuk mejaga tubuh mereka tetap segar dan bugar. Olahraga juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk menurunkan tingkat kejenuhan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Orang-orang rela untuk menyisihkan sedikit waktu mereka untuk melakukan olahraga baik itu olahraga seperti ringan maupun berat.
(9)
2 Perkembangan olahraga dari dahulu hingga sekarang ini sangat berbeda, apabila macam olahraga pada jaman dahulu tidak terlalu banyak jenisnya, tetapi sekarang banyak bermunculan jenis olahraga yang bisa saja merupakan perkembangan dari jenis olahraga sebelumnya yang sudah ada maupun munculnya olahraga yang terbilang masih baru.
Salah satu cabang olahraga yang sudah ada sejak dahulu hingga sekarang adalah olahraga basket. Olahraga basket merupakan jenis olahraga yang dalam permainannya terdiri dari 2 tim dengan 5 orang untuk masing-masing tim. Dalam olahraga ini memakai alat bantu 1 buah bola dan 2 buah ring yang dijadikan tempat untuk memasukan bola. Olahraga basket bisa dibilang sebagai olahraga yang berhubungan langsung dengan body contact antar pemain basket, karena dalam permainannya terjadi dorangan, tabrakan antar pemain dan sebagainya.
Salah satu kota yang menjadi awal dari perkembangan olahraga basket di Indonesia adalah Kota Bandung. Di kota ini perkembangan olahraga basket cukup baik, mulai dari peminat olahraga basket yang cukup banyak bahkan tim basket asal Kota Bandung yang mengikuti kejuaraan tingkat nasional ada 3 tim, cukup banyak jika dibandingkan dengan tim-tim lain yang berasal dari kota lain.
Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) bahkan menunjuk PERBASI cabang Kota Bandung sebagai kiblat perkembangan olahraga basket bagi kota-kota lain dalam hal peminaan olahraga basket. Perbasi Kota Bandung rutin mengadakan pertandingan olahraga basket untuk tingkat anak-anak hingga remaja, sehingga regenerasi pemain basket di Kota Bandung bisa menjadi lebih
(10)
3 baik. Maka dari itu perkembangan olahraga basket di Kota Bandung perlu diperhatikan lebih lanjut lagi agar bisa semakin baik.
Jika dibandingkan dengan fakta bahwa perkembangan olahraga basket di Kota Bandung cukup baik, hal tersebut kurang didukung dengan adanya fasilitas yang berhubungan dengan olahraga basket. Jumlah fasilitas olahraga basket di Kota Bandung masih sedikit jumlahnya.
Contoh fasilitas yang bisa dibuat adalah museum basket. Dengan adanya museum tersebut, tidak hanya pencinta olahraga basket saja yang bisa menikmatinya, tetapi semua orang bisa sedikit lebih mengerti tentang olahraga basket dan perkembangannya khususnya di Kota Bandung.
1.2Gagasan/Ide Perancangan
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang perancangan museum olahraga basket di Kota Bandung. Merancang sebuah museum sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan olahraga basket di Indonesia khususnya di Kota Bandung.
Desain perancangan yang akan dibuat merupakan museum interaktif, sistem display yang akan ada di dalam museum ini berusaha untu mengajak orang yang masuk ke dalam museum tersebut untuk ikut menikmati benda-benda koleksi. Display benda-benda tidak akan dipajang begitu saja, pemanfaatan teknologi modern akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
(11)
4 Selain itu ada juga perancangan fasilitas lainnya yang diharapkan mampu mendukung perancangan museum, yaitu cafe. Perancangan cafe ini sebagai tempat yang mendukung untuk sesama pencinta olahraga basket agar bisa menghabiskan waktu bersama untuk membicarakan hal yang sama. Cafe ini akan memberikan fasilitas untuk nonton bersama pertandingan olahraga basket, dan sebagai tempat untuk fan’s meeting tim-tim basket yang ada di Indonesia, khususnya tim basket yang ada di Kota bandung.
1.3Identifikasi Masalah
Bagi sebagian orang mungkin masih menganggap museum sebagai tempat yang membosankan karena tidak ada aktivitas lain yang terjadi di dalam museum tersebut, pengunjung museum yang masuk ke dalam museum hanya melihat benda-benda koleksi yang ada. Setelah selesai melihat-lihat benda koleksi, orang-orang langsung meninggalkan museum. Mungkin karena hal tersebut museum bisa dibilang sebagai tempat yang membosankan.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih dan modern pula, orang menjadi lebih tertarik dengan teknologi tersebut. Jika museum tidak bisa mengimbangi kemajuan zaman tersebut maka akan membuat museum semakin ditinggalkan.
Desain museum yang memanfaatkan teknologi tersebut akan menambah nilai jual dari museum tersebut, orang-orang tidak hanya sekedar melihat benda
(12)
5 koleksi saja, tetapi mereka juga akan berinteraksi untuk melihat atau mencari informasi. Dengan demikian museum tidak akan lagi dikatakan membosankan dan ketinggalan zaman.
1.4Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah museum yang menyenangkan bagi pengunjung musuem?
Bagaimana merancang sebuah display museum yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi?
Bagaimana mengaplikasikan konsep pantulan ke dalam desain museum olahraga basket di Kota Bandung?
1.5Tujuan Perancangan
Penulis ingin merancang sebuah museum yang bisa dinikmati oleh semua orang termasuk pencinta olahraga basket yang ada di Kota Bandung, dan orang-orang tersebut akan datang kedalam museum tersebut tidak hanya satu kali saja. Perancangan museum yang interaktif akan menjadi poin pendukung dari perancangan museum ini.
Dengan adanya museum ini juga diharapkan agar orang-orang bisa mengetahui lebih tentang perkembangan olahraga basket hingga saat ini. Selain
(13)
6 itu perancangan museum ini juga bertujuan untuk menjadi tempat yang bisa dikunjungi oleh anak-anak yang ada di Kota Bandung agar mereka semakin mengerti dan mampu mengembangkan kemampuan mereka dalam olahraga basket.
1.6Manfaat Perancangan
Manfaat dari perancangan museum olahraga basket di Kota Bandung ini sebagai berikut:
Bagi penulis diharapkan dapat membuka wawasan mengenai standar perancangan sebuah museum yang interaktif khususnya museum yang bersifat history.
Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain diharapkan dapat menambah jumlah literatur yang berhubungan dengan perancangan museum.
Bagi masyarakat umum diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang bisa membantu dan sebagai media pendidikan yang bermanfaat.
1.7Sistematila Penulisan
Dalam BAB 1 yaitu pendahuluan, penulis akan memaparkan latar belakang masalah perancangan museum olahraga basket, gagasan perancangan museum olahraga basket, identifikasi masalah, tujuan perancangan museum olahraga basket dan sistematika penulisan dalam proposal ini.
(14)
7 Dalam BAB 2 yaitu landasan teori, penulis akan memaparkan konsep dasar / pengertian dari museum dan cafe dan tentu saja olahraga basket serta literatur mengenai standar dan studi ergonomi yang sesuai untuk museum dan cafe.
Dalam BAB 3 yaitu analisa objek studi, penulis akan memaparkan tentang analisa bangunan yang akan digunakan sebagai perancangan fasilitas untuk pencinta olahraga basket serta target user yang ingin dicapai dari perancangan fasilitas ini.
Dalam BAB IV yaitu perancangan interior Museum Olahraga Basket di Kota Bandung yang akan membahas tentang konsep desain dan penerapannya kedalam desain interior museum.
Dalam BAB V yaitu simpulan dan saran yang akan ditujukan bagi pembaca yang kiranya akan merancang sebuah proyek sejenis.
(15)
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SimpulanPada perancangan museum ini, penulis menarik kesimpulan bagimana membuat sebuah museum yang modern dan juga menyenangkan. Pemakain teknologi yang bisa membuat pengunjung berinteraksi langsung dengan benda pajangan bisa menghilangkan rasa bosan pengunjung. Selain itu museum modern tidak selalu harus dipenuhi dengan ornamen-ornamen yang bisa saja mengalahkan benda pajangan yang ada di dalam museum.
(16)
63 Penerapan konsep pantulan bola kedalam desain museum seperti pada furniture dan pada element interior lainnya bisa memberikan kesan lain dari museum. Bentuk pantulan yang bersifat organik membuat ruangan menjadi tidak kaku dan lebih hidup, sehingga pengunjung museum bisa menikmati museum ini.
5.2 Saran
Penulis berharap agar perancangan museum ini bisa menjadi sumber literatur tambahan bagi orang lain yang ingin merancang museum sejenis maupun museum lainnya. bagi yang akan merancang museum sejnis diharapkan untuk bisa menerapkan konsep lebih dalam lagi, namun tetap memperhatikan desain yang tidak akan mengganggu benda pajangan museum iru sendiri. Semoga perancangan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas terutama perkembangan olahraga basket di Kota Bandung.
(17)
64 DAFTAR PUSTAKA
Francis D. K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang, Tatanan. Erlangga.
Gardner, James, and Caroline Heller.1986.EXHIBITION and DISPLAY.New York: F.W. DODGE CORPORATION.
http://basket.sportku.com/berita/info/info-basket/9532-sejarah-bola-basket-indonesia http://nblindonesia.com/v1/index.php?page=about
http://sports.sindonews.com/read/688986/48/perbasi-bandung-jadi-kiblat-pembinaan-usia-dini-1353079825
http://widhopoenya.com/2012/10/23/sejarah-dan-perkembangan-bola-basket-indonesia/
Lord, Barry, and Dexter Lord.2001.The Manual of Museum Exhibitions.Inggris: Rowman &Littlefield Publishers, Inc.
Panero, J.,& Zelnik, M.1979.Human Dimension and Interior Space.United States. Libary of Design
(1)
koleksi saja, tetapi mereka juga akan berinteraksi untuk melihat atau mencari informasi. Dengan demikian museum tidak akan lagi dikatakan membosankan dan ketinggalan zaman.
1.4Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah museum yang menyenangkan bagi pengunjung musuem?
Bagaimana merancang sebuah display museum yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi?
Bagaimana mengaplikasikan konsep pantulan ke dalam desain museum olahraga basket di Kota Bandung?
1.5Tujuan Perancangan
Penulis ingin merancang sebuah museum yang bisa dinikmati oleh semua orang termasuk pencinta olahraga basket yang ada di Kota Bandung, dan orang-orang tersebut akan datang kedalam museum tersebut tidak hanya satu kali saja. Perancangan museum yang interaktif akan menjadi poin pendukung dari perancangan museum ini.
Dengan adanya museum ini juga diharapkan agar orang-orang bisa mengetahui lebih tentang perkembangan olahraga basket hingga saat ini. Selain
(2)
6 itu perancangan museum ini juga bertujuan untuk menjadi tempat yang bisa dikunjungi oleh anak-anak yang ada di Kota Bandung agar mereka semakin mengerti dan mampu mengembangkan kemampuan mereka dalam olahraga basket.
1.6Manfaat Perancangan
Manfaat dari perancangan museum olahraga basket di Kota Bandung ini sebagai berikut:
Bagi penulis diharapkan dapat membuka wawasan mengenai standar perancangan sebuah museum yang interaktif khususnya museum yang bersifat history.
Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain diharapkan dapat menambah jumlah literatur yang berhubungan dengan perancangan museum.
Bagi masyarakat umum diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang bisa membantu dan sebagai media pendidikan yang bermanfaat.
1.7Sistematila Penulisan
Dalam BAB 1 yaitu pendahuluan, penulis akan memaparkan latar belakang masalah perancangan museum olahraga basket, gagasan perancangan museum olahraga basket, identifikasi masalah, tujuan perancangan museum olahraga basket dan sistematika penulisan dalam proposal ini.
(3)
Dalam BAB 2 yaitu landasan teori, penulis akan memaparkan konsep dasar / pengertian dari museum dan cafe dan tentu saja olahraga basket serta literatur mengenai standar dan studi ergonomi yang sesuai untuk museum dan cafe.
Dalam BAB 3 yaitu analisa objek studi, penulis akan memaparkan tentang analisa bangunan yang akan digunakan sebagai perancangan fasilitas untuk pencinta olahraga basket serta target user yang ingin dicapai dari perancangan fasilitas ini.
Dalam BAB IV yaitu perancangan interior Museum Olahraga Basket di Kota Bandung yang akan membahas tentang konsep desain dan penerapannya kedalam desain interior museum.
Dalam BAB V yaitu simpulan dan saran yang akan ditujukan bagi pembaca yang kiranya akan merancang sebuah proyek sejenis.
(4)
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SimpulanPada perancangan museum ini, penulis menarik kesimpulan bagimana membuat sebuah museum yang modern dan juga menyenangkan. Pemakain teknologi yang bisa membuat pengunjung berinteraksi langsung dengan benda pajangan bisa menghilangkan rasa bosan pengunjung. Selain itu museum modern tidak selalu harus dipenuhi dengan ornamen-ornamen yang bisa saja mengalahkan benda pajangan yang ada di dalam museum.
(5)
Penerapan konsep pantulan bola kedalam desain museum seperti pada furniture dan pada element interior lainnya bisa memberikan kesan lain dari museum. Bentuk pantulan yang bersifat organik membuat ruangan menjadi tidak kaku dan lebih hidup, sehingga pengunjung museum bisa menikmati museum ini.
5.2 Saran
Penulis berharap agar perancangan museum ini bisa menjadi sumber literatur tambahan bagi orang lain yang ingin merancang museum sejenis maupun museum lainnya. bagi yang akan merancang museum sejnis diharapkan untuk bisa menerapkan konsep lebih dalam lagi, namun tetap memperhatikan desain yang tidak akan mengganggu benda pajangan museum iru sendiri. Semoga perancangan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas terutama perkembangan olahraga basket di Kota Bandung.
(6)
64 DAFTAR PUSTAKA
Francis D. K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang, Tatanan. Erlangga.
Gardner, James, and Caroline Heller.1986.EXHIBITION and DISPLAY.New York: F.W. DODGE CORPORATION.
http://basket.sportku.com/berita/info/info-basket/9532-sejarah-bola-basket-indonesia http://nblindonesia.com/v1/index.php?page=about
http://sports.sindonews.com/read/688986/48/perbasi-bandung-jadi-kiblat-pembinaan-usia-dini-1353079825
http://widhopoenya.com/2012/10/23/sejarah-dan-perkembangan-bola-basket-indonesia/
Lord, Barry, and Dexter Lord.2001.The Manual of Museum Exhibitions.Inggris: Rowman &Littlefield Publishers, Inc.
Panero, J.,& Zelnik, M.1979.Human Dimension and Interior Space.United States. Libary of Design