LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA (Studi Analisis Karya).

(1)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA (Studi Analisis Karya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Musik

Oleh Anggi Nuryani

1104350

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

LEMBAR HAK CIPTA

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA (Studi Analisis Karya)

Oleh Anggi Nuryani

1104350

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

@Anggi Nuryani

Universitas Pendidikan Indonesia September 2015


(3)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENGOLAHAN MELODI LAGU BERLARAS SUNDA MENGGUNAKAN PENDEKATAN AKOR MAYOR MINOR DALAM LAGU “SINTREN”

ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Anggi nuryani 1104350

Disahkan dan disetujui oleh Pembimbing: Pembimbing I

Suwardi Kusmawardi, M.Sn. NIP : 195604011991011001

Pembimbing II

Iwan Gunawan, S.Pd., M.Sn. NIP : 197401012003121001


(4)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Musik

Drs. Agus Firmansyah. M.Pd NIP : 196208301995121001


(5)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan sebuah studi deskriptip terhadap lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja. Pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan pengolahan melodi lagu dan iringannya. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah peneliti ingin mengungkap tentang pengolahan melodi pada lagu “Sintren” aransemen Yus dilihat secara horizontal dan vertikal. Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti berusaha menganalisis dengan tahapan penelitian dari umum ke khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat tertentu yang terdapat di dalam objek penelitian. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti melakukan analisis partitur dan analisis secara auditif. Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan, peneliti menyimpulkan, bahwa pengolahan melodi pada lagu “Sintren” aransemen Yus pada dasarnya masih menggunakan prinsip-prinsip pada karawitan Sunda yaitu melodi yang mempunyai kenongan dan goongan, begitu juga dengan pengolahan suara dua dan suara tiga motifnya sama seperti motif-motif yang digunakan dalam layeutan swara. Namun untuk mengolah melodi lagu dan iringannya arranger menggunakan harmoni musik barat atau menggunakan sistem nada tonal. Aransemen lagu “Sintren” ini diciptakan seperti musik priangan, dengan alasan agar lagu ini eksis tidak hanya didaerah Pantura. Menurut Yus Wiraderedja, pengembangan-pengembangan atau aransemen lagu “Sintren” yang diciptakan seperti musik pop ini bukanlah untuk menyalahi kadiah-kaidah kesenian tradisi, namun dimaksudkan agar kesenian tradisi dapat terpelihara dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.


(6)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR PARTITUR...ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. LATAR BELAKANG ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN TEORI...5

A. Konsep Melodi ... 5

1. SistemModal...5

2. Sistem Tonal ... 6

3. Sistem Atonal ... 10

B. Laras Di Dalam Ilmu Karawitan Sunda ... 10

C. Konsep Dasar Aransemen ... 11

D. Musik Populer di daerah Sunda ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A. Desain penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Pengumpulan data ... Error! Bookmark not defined. D. Analisis data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 22


(7)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

A. Temuan ... 22

1. Ide Arrangger ... 24

2. Partitur lagu Sintren ... 24

3. Bentuk Lagu “Sintren” ... 26

B. Pembahasan ... 73

BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Implikasi ... 86

C. Rekomendasi ... 87


(8)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesenian Sintren adalah salah satu kesenian rakyat pesisir, tepatnya di sekitar jalur pantura (Pantai Utara) antara Indramayu dan Cirebon. Kesenian ini konon mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas berasal dari kata apa, namun menurut berbagai sumber asal kata "Sintren" merupakan gabungan dua suku kata "Si" dan "tren". Si dalam bahasa Jawa berarti "ia" atau "dia" dan "tren" berarti "tri" atau panggilan dari kata "putri"

Di dalam konteks ritual, lagu Sintren biasa digunakan sebagai doa pembuka di dalam pagelaran Sintren yaitu agar roh Sulasih masuk ke dalam raga calon penari sintren. Sesuai dengan perkembangan zaman, penyajian lagu “Sintren” sekarang sudah terbagi kedalam beberapa versi, dan lebih variatif.

Sementara itu, pop Sunda merupakan genre musik yang terbilang masih baru. Genre musik ini diprakarsai oleh para seniman musik Sunda seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya musik di tanah air. Musik ini dapat dikatakan lahir dan berkembang dengan semangat komersialisasi. Namun, selain itu eksistensinya memiliki arti sebagai bentuk usaha pelestarian warisan budaya Sunda. Lahirnya genre musik pop sunda semakin memperkaya khasanah musik lokal di nusantara.

Seiring dengan perkembangan zaman, baik dilihat dari aspek kebudayaan, aspek sosial, dan terutama aspek teknologi, kesenian Sunda banyak mengalami perkembangan dan pembaharuan, banyak hal yang menjadi alasan dalam perkembangan musik Sunda salah satu penyebabnya adalah untuk mengikuti permintaan industri pasar. Musik Sunda mencoba beradaptasi dengan gelombang modernisasi tanpa meninggalkan kesenian aslinya. Hal ini dianggap sebagai pola “simbiosis-mutualisme” atau dalam masalah ini berarti sebagai sesuatu yang saling berhubungan dan saling menguntungkan.

Berdasarkan perkembangan musik yang terjadi di Sunda tidak sedikit seniman Sunda yang mencoba untuk mengembangkan musik Sunda dewasa ini


(9)

2

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

seperti yang telah disampaikan, namun sedikit sekali yang konsisten. Salah satu seniman yang konsisten adalah H. Yusuf Wiradiredja S.Kar M.Hum yang akrab di sapa Yus Wiradiredja. Karya-karyanya memiliki ciri khas tersendiri terutama gaya aransemennya. Dari beberapa karya beliau peneliti sangat tertarik pada lagu “Sintren” yang telah diaransemen beliau dengan sangat apik.

Seperti yang telah dijelaskann, lagu “Sintren” ialah lagu yang berasal dari kesenian Sintren. Di dalam konteks ritual, lagu ini biasanya digunakan sebagai doa pembuka di dalam pagelaran Sintren. Namun pada lagu “Sintrenyang telah di aransemen ulang ini, terdapat sesuatu yang menarik, salah satunya lagu ini tidak lagi mengandung unsur sakralitas, tetapi lebih melihat kepada unsur musikalitas.

Peneliti tertarik untuk meneliti sintren yang telah di aransemen ini dikarenakan di dalam lagu “Sintren” ini, terdapat beberapa perbedaan garapan lagu, daripada lagu sintren pada umumnya. Beberapa perbedaannya terletak pada vokal dan instrumen musik pengiringnya yang menggunakan instrumen musik barat seperti jembe, symbals, chimebell, snare, bass, gitar, violin.

Di dalam lagu “Sintren” pak Yus ini jika kita dengarkan sekilas, walaupun melodi utama pada lagu ini masih terdengar khas seperti lagu Sunda, akan tetapi harmonisasi yang terdengar seperti menggunakan harmonisasi musik barat, yaitu seperti menggunakan sistem nada tonal, sehingga perasaan Mayor dan Minor terdengar dalam karya ini.

Terkait dengan permasalahan di atas, untuk menjawab isue- isue yang telah diungkapkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang lagu “Sintren” ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan sebagai calon tenaga ahli pendidik musik yang profesional. Namun demikian dari beberapa kali peneliti mendengar karya ini ketertarikan peneliti lebih pada aspek pengolahan melodi. Untuk itu judul penelitian ini “Lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Bagaimana pengolahan melodi dalam


(10)

3

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

Lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja? Untuk menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja secara Horizontal ?

2. Bagaimana pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja secara Vertikal ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian umun yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja yang berhubungan dengan pengolahan melodinya. Sedangkan tujuan secara khususnya yaitu diharapkan dapat menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah tentang lagu sintren arransemen Yus wiradredja, diantaranya:

1. Pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja secara Horizontal.

2. Pengolahan melodi lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja secara Vertikal.

D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian

Manfaat dan signifikasi ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi yaitu secara teoritis dan secara praktis. Manfat dan signifikan secara teoritis adalah sebagai sebuah referensi, bahan pembelajaran tentang ilmu menganalisis khususnya dalam bidang seni musik dan sebagai bahan penelitian tidak lanjut. Sedangkan secara praktis, bagi pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan perkembangan musik sunda, sebagai bekal pengalaman yang paling berharga guna mempersiapkan diri sebagai pendidik musik.

2. Seniman, penelitian ini dapat dijadikan referensi terhadap perkembangan karya musik pop sunda serta menambah wawasan tentang kesadaran interpretasinya.


(11)

4

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

3. Program Pendidikan Seni Musik UPI, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang perkembangan musik pop sunda saat ini. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu literature yang akan menambah kekayaan hasil penulisan lainnya yang ada di Departemen Seni Musik FPSD UPI.

4. Masyarakat, menambah wawasan serta pengetahuan tentang Pengolahan Melodi pada lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja yang cukup terkenal dikalangan seniman Sunda, khususnya dalam bidang Tembang Sunda Cianjuran

E. Struktur Organisasi

Pada tahap selanjutnya, setelah penulis memperoleh data melalui studi literatur, wawancara dan studi dokumentasi maka data tersebut dikumpulkan untuk dianalisis. Kemudian disusun menjadi sebuah laporan tertulis dengan menggunakan sistematika sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan yang di dalamnya terdapat latar belakang dan kerangka dari penulisan ini, karena dari sinilah peneliti mulai mengembangkan tulisan yang secara berurutan untuk bab-bab berikutny. Adapun bahasan dalam pendahuluan ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah dan perumusahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II Kajian Pustaka merupakan yang berisikan tinjauan ataupun landasan teoritis mengenai kajian untuk menganalisis lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja.

3. BAB III Metode Penelitian merupakan yang di dalamnya terdapat ruang bahas yang mencakup desain, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

4. BAB IV Temuan dan Pembahasan merupakan yang di dalamnya berisikan tentang pertanyaan penelitian yaitu pengolahan melodi dilihat secara horizontal dan pengolahan melodi secara vertikal.


(12)

5

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.

upi.edu

5. BAB V Kesimpulan, Implikasi dan rekomendasi merupakan sebuah jawaban dari semua rumusan permasalahan yang sudah dibahas pada pembahasan.


(13)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Berkaitan dengan penelitian analisis lagu sintren ini, sekiranya tepat peneliti menggunakan penelitan kualitatif, karena peneliti melakukan pengamatan, analisis, wawancara atau penelaah dokumen, yang mana hal tersebut termasuk dalam metode kualitatif.

Pendekatan kualitatif memiliki beberapa metode penelitian, namun berdasarkan rumusan masalah pada penilitan ini, metode yang digunakan adalah deskriptif analitik, yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat tertentu yang terdapat di dalam objek penelitian. Metode deskriptif analitik ini merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis objek yang diteliti sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan sebelumnya pada awal penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan dua tahapan yaitu, melalui analisis auditif dan analisis partitur. Analisis auditif dilakukan dengan mengkaji musik yang terdengar melalui mp3 lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja, sedangkan analisis partitur dilakukan dengan mengkaji apa saja yang tertulis pada partitur. Analisis tekstual dengan dua tahapan tersebut dilakukan sebagai usaha peneliti untuk memahami lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja.


(14)

18

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun desain penelitian yang tersusun berupa tahapan penelitian sebagai berikut:

Gambar 3 1 Desain Penelitian (Dokumentasi: Anggi, Agustus 2015)

1. Observasi Awal

Pada observasi awal, peneliti mengunjungi kampus ISBI untuk melakukan wawancara dengan arrangger lagu untuk mengetahui latar belakang dan ide untuk mengaransemen lagu sintren ini. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui lokasi penelitian. Observasi awal ini dilakukan pada bulan Januari 2015.

2. Perumusan masalah

Peneliti merumuskan suatu permasalahan yang pada awalnya peneliti merasa tertarik untuk menelitinya agar didalam penelitian ini terdapat fokus penelitian. Setelah timbul beberapa pertanyaan yang lebih spesifik maka didapatkan pertanyaan penelitian yang dapat mempermudah peneliti dalam membuat laporan.

3. Perumusan asumsi

Setelah peneliti menemukan sebuah masalah yang terdapat pada subjek penelitian dan merumuskannya, kemudian dibuat asumsi sebagai anggapan sementara peneliti terhadap permasalahan tersebut.


(15)

19

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pelaksanaan penelitian

Setelah tahapan persiapan, peneliti memulai pelaksanaan penelitian dengan mengumpulkan data-data secara langsung dan data-data yang diperoleh di lapangan. Data-data langsung yang dimaksud adalah data yang di dapatkan secara langsung dengan melakukan penelitian analisis auditif terlebih dahulu, kemudian analisis partitur, setelah mendapatkan data-data dari kedua tahapan tersebut peneliti akan mengumpulkan data-data yang diperoleh dilapangan, selanjutnya peneliti mengolah, menganalisis, dan memilih data disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian tersebut untuk dijadikan laporan akhir penelitian. 5. Analisis data

Analisis data dilakukan selama kegiatan penelitian dengan menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, atau display data, kemudian melakukan analisis data sebelum pada akhirnya mengambil kesimpulan.

6. Penyusunan Laporan Penelitian

Setelah proses penelitian selesai, peneliti membuat laporan penelitian berupa hasil penelitian yang telah diperoleh. Seperti, catatan-catatan, dokumentasi, transkrip partitur, dan hasil wawancara yang kemudian dideskripsikan secara sistematis ke dalam tulisan dengan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian sesuai dengan sistematika penelitian dalam pedoman karya ilmiah yang berlaku.

B. Objek Penelitian

Lagu yang menjadi objek pada penelitian ini adalah lagu “Sintren” Aransemen Yus Wiradiredja dan objek penelitiannya difokuskan pada pengolahan melodi lagu “Sintren”.

C. Pengumpulan data 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel penelitian. Maka dari itu yang menjadi Instrumen Penelitian pada


(16)

20

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrumen). Selain itu juga pedoman wawancara merupakan instrumen pada penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti menggunakan beberapa teknik perngumpulan data. Hal ini bertujuan untuk dapat menjawab masalah penelitian yang peneliti kemukakan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari: a. Menggunakan analisis partitur

Analisis melalui partitur lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja, sebagai kegiatan yang paling mendasar. Untuk melihat partitur lagu ini, dapat dilihat pada bagian lampiran. Analisis partitur dilakukan untuk memperoleh data-data secara umum yang terdapat pada objek penelitian dalam hal ini lagu “Sintren”. Untuk kepentingan analisis peneliti telah mentranskrip lagu “Sintren” ke dalam bentuk partitur dikarenakan tidak adanya partitur asli yang didapatkan dari arrangger. Data-data yang diperoleh antara lain:

1. Komposisi lagu “Sintren” terdiri dari 131 bar 2. Menggunakan birama 4/4

3. Menggunakan tiga macam laras untuk pengolahan melodi lagu yaitu laras Degung, Madenda, Salendro

4. Menggunakan tonalitas G mayor

5. Membagi lagu “Sintren” ke dalam 8 bagian

b. Analisis auditif melalui mp3 lagu “Sintren”

Analisis auditif dilakukan untuk memperoleh data berdasarkan dokumen pribadi dalam bentuk audio. Peneliti melakukan observasi (mendengarkan) , setelah itu melakukan telaah terhadap objek karya yang diteliti. Analisis melalui audio sangat diperlukan dan merupakan kegiatan yang penting.

c. Wawancara

Wawancara awal dilakukan dengan Bapak Yus Wiradiredja, sebagai arrangger lagu ini dan juga sebagai narasumber. Wawancara dilakukan pada tanggal 03 Agustus 2015 di Gedung Pascasarjana kampus ISBI, Jl. Buah batu no 212, Bandung. Hal yang ditanyakan adalah tentang ide dalam mengaransemen lagu ini, kemudian tentang bagaimana proses penggarapan lagu ini, dan siapa aja


(17)

21

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terlibat dalam penggarapan lagu ini. Dari wawancara awal ini, maka didapatkan data-data yang diperlukan oleh peneliti.

Setelah melakukan wawancara awal dengan arrangger, wawancara selanjutnya dilakukan Bapak Dede Risnandar sebagai arranger musik pengiring dan sebagai pemusik dalam lagu ini. Wawancara dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015, di Kampus ISBI Bandung, Jl. Buah Batu no 212, Bandung. Hal yang ditanyakan adalah bagaimana konsep garapan musik dalam lagu “Sintren”.

D. Analisis data

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa langkah analisis data yaitu :

1. Reduksi Data

Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek penting dalam proses analisis aransemen lagu “Sintren” oleh Yus wiradiredja sampai pada akhirnya peneliti mereduksi data-data yang dianggap penting dan membuang data-data yang tidak dibutuhkan.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan peneliti setelah mereduksi data. Penyajian data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan antara satu sama lain melalui studi partitur, audio, dan visual. Hal ini dilakukan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

Setelah data diperoleh, data kemudian di sajikan dalam bentuk deskripsi, data-data yang berhubungan dikelompokkan sehingga menjadin kelompok-kelompok data yang selanjutnya akan disimpulkan.

3. Pengambilan kesimpulan

Langkah terakhir dalam pengolahan data yaitu pengambilan kesimpulan. Setelah peneliti mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data dari hasil penelitian, dan meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh.

Setelah itu, maka didapatkan kesimpulan bahwa setelah dianalisis di dalam lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja terdapat beberapa keunikan daripada


(18)

22

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lagu Sintren pada umumnya, yaitu dari penggarapan lagu dan musiknya. Lagu pada karya ini menggunakan pendekatan musik Sunda dan musik barat, yaitu melodinya tersusun dari laras Degung, Madenda, dan Salendro, sedangkan musik pengiringnya menggunakan dua sistem nada yaitu sistem tonal dan modal, sehingga di dalam lagu ini berkesan menggunakan harmonisasi musik barat.


(19)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah mengamati kemudian menganalisis secara sistematis dengan tahapan umum ke khusus, maka peneliti mendapatkan kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari rumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat keunikan-keunikan pada lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja.

Apabila dilihat secara Horizontal, melodi lagu pada lagu ini mempunyai tiga nada goongan, hal ini mungkin berkaitan dengan laras yang digunakan pada lagu ini, yaitu menggunakan tiga laras yakni laras degung, salendro, dan madenda. Seperti di dalam lagu-lagu Sunda pada umumnya yang setiap lagunya mempunyai kenongan dan goongan atau jatuhan nada yang dianggap sebagai pemuas rasa, jika didengarkan pada lagu ini pun seperti mempunyai jatuhan nada yang dituju sebelum akhirnya sampai pada nada finalis/ goongan. Pada bagian A yang berlaras degung, yang menjadi nada kenongan yaitu nada 1(da) atau nada G dan yang menjadi nada goongannya adalah nada 5(la) atau nada B. Pada bagian B yang menggunakan laras salendro, nada yang menjadi kenongan adalah nada 1(da) atau nada D dan yang menjadi nada goongan adalah nada 4(ti) atau nada G. Sedangkan pada bagian C, nada kenongannya adalah nada 2(mi) atau nada B dan yang menjadi nada goongan adalah nada 5(la) atau nada E.

Pengolahan melodi untuk vokal pengiring, yaitu vokal 2 dan 3 motifnya sama seperti gaya pengolahan melodi yang terdapat pada layeutan swara, misalkan motif pada vokal 2 dan 3 yang saling menyusul. Namun, interval yang digunakan untuk pembagian suaranya sudah seperti musik barat yang selalu menggunakan interval ters.

Dilihat secara vertikal, pada lagu ini terdapat bagian yang menggunakan sistem nada tonal dan juga ada yang masih menggunakan sistem nada modal. Pada bagian introduksi, bagian A, tutti, dan bagian B arrangger menggunakan


(20)

86

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sistem tonal untuk harmonisasi lagunya. Pada lagu ini digunakan tonalitas G mayor. Tetapi pada bagian jembatan lagu kedua, dan bagian C, kedua bagian ini memang seperti menggunakan tonalitas minor, tetapi akor yang terdapat di dalamnya tidak sesuai dengan sistem tonal. Sehingga pada bagian jembatan lagu kedua dan bagian C terdapatnya akor hanyalah sebagai warna harmoni saja, dan sistem nadanya masih menggunakan sistem nada modal.

Jadi, di dalam mengaransemen lagu “Sintren” ini, arrangger menggunakan dua sistem nada yaitu tonal dan modal. Disisi lain, beliau mengembangkan lagu ini dengan kemasan yang bergaya musik pop dan menggunakan sistem nada tonal, tetapi prinsip-prinsip karawitan tetap menonjol, sehingga menciptakan nuansa baru dari kombinasi sistem nada modal dan tonal. Hal ini sangat unik dan menarik, sehingga peneliti beranggapan bahwa lagu ini yang diciptakan bergaya seperti musik pop tidak menyalahi kaidah-kaidah tradisi tetapi sebagai upaya pelestarian dan pengembangan lagu “Sintren”.

B. Implikasi

Di dalam sebuah penelitian, hasil yang didapatkan selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada penelitian ini, kelebihan yang dimaksud adalah dapat memberikan manfaat yang nyata dan memberikan nilai guna untuk kepentingan berbagai pihak, antara lain peneliti mendapatkan pengalaman menganalisis suatu karya aransmen musik, khususnya pada lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja, serta mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan melodi pada sebuah lagu. Selain itu, penelitian ini diharapkan pula dapat berguna bagi lembaga pendidikan maupun masyarakat secara umum. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang perkembangan musik tradisi serta menambah persepsi bahwa lagu tradisi dapat dikembangkan dengan berbagai cara menjadi sesuatu yang baru. Dengan begitu lagu tradisi dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan dimaksudkan untuk menyalahi kaidah-kaidah tradisi, tetapi justru sebagai upaya pelestarian dan pengembangan terhadap lagu tradisi.


(21)

87

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, alangkah lebih baik apabila seorang penata musik/ arrangger mempunyai bukti fisik yang berupa dokumen-dokumen, partitur, atau manuskrip atas karyanya. Sehingga dengan demikian, terdapat dokumen secara visual juga, tidak hanya secara auditif saja. Dikarenakan untuk menganalisis musik, analisis secara auidtif saja tidaklah cukup. Apabila arrangger mempunyai dokumen-dokumen atas karyanya, hal ini akan memudahkan seseorang apabila ada yang tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih dalam tentang karyanya, dikarenakan peneliti tersebut bisa menganalisis secara visual dan auditif.

Di dalam penelitian ini, masih banyak kekurangan, segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu dan titik awal untuk melakukan penelitian selanjutnya. Setiap bentuk tindak lanjut dari penilainan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan menyempurnakan kekurangan bagi penelitian sebelumnya, sehingga penelitian selanjutnya memiliki nilai kegunaan yang lebih untuk setiap pemanfaatannya.


(22)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Angga Kusumadinata, Machyar. (1969). Ilmu Seni Raras. Jakarta : Praja Paramita. Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Gunara, Sandi. (2012). Jurnal About Pop Music Sundanese. [online]. Tersedia: http://tawarikh-journal.com/the-sundanese-pop-music/

Gunara, Sandi. (2014). Dinamika Musik Pop Sunda Nano Suratno. (Desertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjajaran, Bandung.

Gunawan, Iwan. (2007). Eksistensi Musik Degung di Masyarakat Sunda Saat ini. Makalah pada International Gamelan Festival Amsterdam, Bandung. Gunawan, Iwan. (2007). Studi analisis musik “Orang Basah” karya Harry Roesli.

Makalah

Hardjana, Suka. (2004). Musik Antara Kritik dan Apresiasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Kodijat, Latifah. (2007). Istilah- Istilah Musik. Jakarta: Djambatan.

Kusmawardi, Suwardi. (2011). Memaknai Kembali Surupan dalam Karawitan Sunda. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Institut Seni Indonesia, Surakarta. Mack, Dieter. (1994) Teori Dasar Musik Barat dan Harmoni Tonal Dasar.

Manuskrip IKIP Bandung.

Mack, Dieter. (1995). Ilmu Melodi Ditinjau dari Segi Budaya Musik Barat. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Mack, Dieter. (1995). Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Prier, Karl Edmund. (2004). Ilmu Bentuk Musik (catatan ke-2). Yogyakarta: Pusat

Musik Liturgi.

Purnomo, Wahyu. (2010). Terampil Bermusik. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.


(1)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan. upi.edu

yang terlibat dalam penggarapan lagu ini. Dari wawancara awal ini, maka didapatkan data-data yang diperlukan oleh peneliti.

Setelah melakukan wawancara awal dengan arrangger, wawancara selanjutnya dilakukan Bapak Dede Risnandar sebagai arranger musik pengiring dan sebagai pemusik dalam lagu ini. Wawancara dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015, di Kampus ISBI Bandung, Jl. Buah Batu no 212, Bandung. Hal yang ditanyakan adalah bagaimana konsep garapan musik dalam lagu “Sintren”.

D. Analisis data

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa langkah analisis data yaitu :

1. Reduksi Data

Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek penting dalam proses analisis aransemen lagu “Sintren” oleh Yus wiradiredja sampai pada akhirnya peneliti mereduksi data-data yang dianggap penting dan membuang data-data yang tidak dibutuhkan.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan peneliti setelah mereduksi data. Penyajian data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan antara satu sama lain melalui studi partitur, audio, dan visual. Hal ini dilakukan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

Setelah data diperoleh, data kemudian di sajikan dalam bentuk deskripsi, data-data yang berhubungan dikelompokkan sehingga menjadin kelompok-kelompok data yang selanjutnya akan disimpulkan.

3. Pengambilan kesimpulan

Langkah terakhir dalam pengolahan data yaitu pengambilan kesimpulan. Setelah peneliti mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data dari hasil penelitian, dan meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh.

Setelah itu, maka didapatkan kesimpulan bahwa setelah dianalisis di dalam lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja terdapat beberapa keunikan daripada


(2)

22

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan. upi.edu

lagu Sintren pada umumnya, yaitu dari penggarapan lagu dan musiknya. Lagu pada karya ini menggunakan pendekatan musik Sunda dan musik barat, yaitu melodinya tersusun dari laras Degung, Madenda, dan Salendro, sedangkan musik pengiringnya menggunakan dua sistem nada yaitu sistem tonal dan modal, sehingga di dalam lagu ini berkesan menggunakan harmonisasi musik barat.


(3)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan. upi.edu BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah mengamati kemudian menganalisis secara sistematis dengan tahapan umum ke khusus, maka peneliti mendapatkan kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari rumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat keunikan-keunikan pada lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja.

Apabila dilihat secara Horizontal, melodi lagu pada lagu ini mempunyai tiga nada goongan, hal ini mungkin berkaitan dengan laras yang digunakan pada lagu ini, yaitu menggunakan tiga laras yakni laras degung, salendro, dan madenda. Seperti di dalam lagu-lagu Sunda pada umumnya yang setiap lagunya mempunyai kenongan dan goongan atau jatuhan nada yang dianggap sebagai pemuas rasa, jika didengarkan pada lagu ini pun seperti mempunyai jatuhan nada yang dituju sebelum akhirnya sampai pada nada finalis/ goongan. Pada bagian A yang berlaras degung, yang menjadi nada kenongan yaitu nada 1(da) atau nada G dan yang menjadi nada goongannya adalah nada 5(la) atau nada B. Pada bagian B yang menggunakan laras salendro, nada yang menjadi kenongan adalah nada 1(da) atau nada D dan yang menjadi nada goongan adalah nada 4(ti) atau nada G. Sedangkan pada bagian C, nada kenongannya adalah nada 2(mi) atau nada B dan yang menjadi nada goongan adalah nada 5(la) atau nada E.

Pengolahan melodi untuk vokal pengiring, yaitu vokal 2 dan 3 motifnya sama seperti gaya pengolahan melodi yang terdapat pada layeutan swara, misalkan motif pada vokal 2 dan 3 yang saling menyusul. Namun, interval yang digunakan untuk pembagian suaranya sudah seperti musik barat yang selalu menggunakan interval ters.

Dilihat secara vertikal, pada lagu ini terdapat bagian yang menggunakan sistem nada tonal dan juga ada yang masih menggunakan sistem nada modal. Pada bagian introduksi, bagian A, tutti, dan bagian B arrangger menggunakan


(4)

86

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan. upi.edu

sistem tonal untuk harmonisasi lagunya. Pada lagu ini digunakan tonalitas G mayor. Tetapi pada bagian jembatan lagu kedua, dan bagian C, kedua bagian ini memang seperti menggunakan tonalitas minor, tetapi akor yang terdapat di dalamnya tidak sesuai dengan sistem tonal. Sehingga pada bagian jembatan lagu kedua dan bagian C terdapatnya akor hanyalah sebagai warna harmoni saja, dan sistem nadanya masih menggunakan sistem nada modal.

Jadi, di dalam mengaransemen lagu “Sintren” ini, arrangger menggunakan dua sistem nada yaitu tonal dan modal. Disisi lain, beliau mengembangkan lagu ini dengan kemasan yang bergaya musik pop dan menggunakan sistem nada tonal, tetapi prinsip-prinsip karawitan tetap menonjol, sehingga menciptakan nuansa baru dari kombinasi sistem nada modal dan tonal. Hal ini sangat unik dan menarik, sehingga peneliti beranggapan bahwa lagu ini yang diciptakan bergaya seperti musik pop tidak menyalahi kaidah-kaidah tradisi tetapi sebagai upaya pelestarian dan pengembangan lagu “Sintren”.

B. Implikasi

Di dalam sebuah penelitian, hasil yang didapatkan selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada penelitian ini, kelebihan yang dimaksud adalah dapat memberikan manfaat yang nyata dan memberikan nilai guna untuk kepentingan berbagai pihak, antara lain peneliti mendapatkan pengalaman menganalisis suatu karya aransmen musik, khususnya pada lagu “Sintren” aransemen Yus Wiradiredja, serta mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan melodi pada sebuah lagu. Selain itu, penelitian ini diharapkan pula dapat berguna bagi lembaga pendidikan maupun masyarakat secara umum. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang perkembangan musik tradisi serta menambah persepsi bahwa lagu tradisi dapat dikembangkan dengan berbagai cara menjadi sesuatu yang baru. Dengan begitu lagu tradisi dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan dimaksudkan untuk menyalahi kaidah-kaidah tradisi, tetapi justru sebagai upaya pelestarian dan pengembangan terhadap lagu tradisi.


(5)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan. upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, alangkah lebih baik apabila seorang penata musik/ arrangger mempunyai bukti fisik yang berupa dokumen-dokumen, partitur, atau manuskrip atas karyanya. Sehingga dengan demikian, terdapat dokumen secara visual juga, tidak hanya secara auditif saja. Dikarenakan untuk menganalisis musik, analisis secara auidtif saja tidaklah cukup. Apabila arrangger mempunyai dokumen-dokumen atas karyanya, hal ini akan memudahkan seseorang apabila ada yang tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih dalam tentang karyanya, dikarenakan peneliti tersebut bisa menganalisis secara visual dan auditif.

Di dalam penelitian ini, masih banyak kekurangan, segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu dan titik awal untuk melakukan penelitian selanjutnya. Setiap bentuk tindak lanjut dari penilainan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan menyempurnakan kekurangan bagi penelitian sebelumnya, sehingga penelitian selanjutnya memiliki nilai kegunaan yang lebih untuk setiap pemanfaatannya.


(6)

Anggi Nuryani, 2015

LAGU “SINTREN” ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan. upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Angga Kusumadinata, Machyar. (1969). Ilmu Seni Raras. Jakarta : Praja Paramita. Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Gunara, Sandi. (2012). Jurnal About Pop Music Sundanese. [online]. Tersedia: http://tawarikh-journal.com/the-sundanese-pop-music/

Gunara, Sandi. (2014). Dinamika Musik Pop Sunda Nano Suratno. (Desertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjajaran, Bandung.

Gunawan, Iwan. (2007). Eksistensi Musik Degung di Masyarakat Sunda Saat ini. Makalah pada International Gamelan Festival Amsterdam, Bandung. Gunawan, Iwan. (2007). Studi analisis musik “Orang Basah” karya Harry Roesli.

Makalah

Hardjana, Suka. (2004). Musik Antara Kritik dan Apresiasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Kodijat, Latifah. (2007). Istilah- Istilah Musik. Jakarta: Djambatan.

Kusmawardi, Suwardi. (2011). Memaknai Kembali Surupan dalam Karawitan Sunda. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Institut Seni Indonesia, Surakarta. Mack, Dieter. (1994) Teori Dasar Musik Barat dan Harmoni Tonal Dasar.

Manuskrip IKIP Bandung.

Mack, Dieter. (1995). Ilmu Melodi Ditinjau dari Segi Budaya Musik Barat. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Mack, Dieter. (1995). Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Prier, Karl Edmund. (2004). Ilmu Bentuk Musik (catatan ke-2). Yogyakarta: Pusat

Musik Liturgi.

Purnomo, Wahyu. (2010). Terampil Bermusik. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.