KETERAMPILAN DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP SETELAH PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP EKOSISTEM.
KETERAMPILAN DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP SETELAH PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM
PEMBELAJARAN KONSEP EKOSISTEM
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
oleh Rini Andini NIM 1002462
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Oleh Rini Andini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
© Rini Andini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
RINI ANDINI
KETERAMPILAN DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP SETELAH PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM
PEMBELAJARAN KONSEP EKOSISTEM
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman,M.Pd NIP. 195012311979032029
Pembimbing II
Prof. Dr. Hj. R.R. Hertien Koosbandiah, M.Sc. NIP. 196509292991012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002
(4)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian yangberjudul “Keterampilan dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem” ini bertujuan untuk mengungkapkan keterampilan dan sikap ilmiah siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran konsep pencemaran air setelah penerapan pendekatan lingkungan. Subjek penelitian ini diambil dengan teknik random sampling yang dilakukan pada siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013/2014. Komponen yang diteliti dan diamati adalah keterampilan dan sikap ilmiah siswa. Keterampilan ilmiah siswa dijaring melalui tes keterampilan ilmiah berupa soal pilihan ganda dan didukung dengan penilaian kinerja siswa selama pembelajaran. Sikap ilmiah siswa dijaring melalui penilaian observasi oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung dan oleh siswa setelah pembelajaran dengan mengisi daftar cek. Analisis data dilakukan dengan perhitungan N-gain hasil pretest, posttest dan capaian tiap indikator, rekapitulasi hasil lembar observasi, triangulasi sumber (guru, self-assessment, peer-assessment)dan rekapitulasi angket siswa. Terdapat peningkatan keterampilan ilmiah setelah penerapan pendekatan lingkungan dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,3 dan termasuk ke dalam kategori sedang (Hake, 1999). Siswa memperoleh kategori penilaian sangat baik dan baik dalam penilaian sikap ilmiah setelah penerapan pendekatan lingkungan.
Kata Kunci: Keterampilan Ilmiah, Sikap Ilmiah, Pendekatan Lingkungan,
(5)
iii
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study entitled “Junior High School Students’ Scientific Skills and Attitude after An environmental Approach application in learning an ecosystem concept”aims to reveal seventh-graders’ scientific skills and attitude in learning water pollution after an environmental approach application. The subjects of this study were collected by employing a random sampling method in a seventh grade of a junior high school located in a West Bandung district in 2013/2014 school year. Components examined and observed were students’ scientific skills and attitude. The students’scientific skills were drawn by a scientific skill test that involves multiple choice questions and were supported by the assessment of students’ performance during the learning process. Meanwhile, the students’ scientific attitude was drawn by the teacher’s observation assessment during the learning process and by the students’ check lists after the learning process. The data of this study were analyzed by N-gain calculations of pretest, posttest, and achievements of each indicator, the recapitulation of the observation sheets result, source triangulation (the teacher, self-assessment, peer-assessment) and the recapitulation of the students’ questionnaire. The results show that there is scientific skills enhancement after an environmental approach application with 0,3 N-gain average value that is involved as a middle category (Hake, 1999). The students obtain advance and intermediate assessment categories in the scientific attitude assessment after the environmental approach application.
Key words: scientific skills, scientific attitude, an environmental approach,
(6)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL…...viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Keterampilan Ilmiah ... 7
B. Sikap Ilmiah ... 12
C. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Lingkungan dan Field Trip sebagai Metode Pembelajaran ... 16
D. Keterkaitan antara Pendekatan Lingkungan dengan Keterampilan dan Sikap Ilmiah... 18
E. Tinjauan Materi Ekosistem ... 19
F. Kerangka Pemikiran ... 24
G. Hipotesis Penelitian ... 24
(7)
vii
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 26
D. Definisi Operasional ... 27
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 33
G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 37
H. Teknik Pengumpulan data ... 37
I. Teknik Pengolahan Data Hasil Instrumen Tes... 38
J. Prosedur Penelitian ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perbedaan Keterampilan Ilmiah Kelas Kontrol dan Eksperimen .... 46
B. Perbedaan Peningkatan Keterampilan Ilmiah Siswa (N-gain) Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 49
C. Capaian Tiap Indikator Keterampilan Ilmiah Siswa ... 51
D. Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ... 72
B. SARAN ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
(8)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya ... 8
2.2 Dimensi dan Indikator Sikap Ilmiah ... 15
2.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Topik Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan ... 20
3.1 Desain Penelitian ... ………25
3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Ilmiah ... 29
3.3 Kisi-KisiLembar Obersvasi Keterampilan Ilmiah ... 30
3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah ... 32
3.5 Pernyataan Skala Sikap Peduli Lingkungan ... 32
3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Menurut Arikunto (2012) ... 33
3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal ... 34
3.8 Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 34
3.9 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 35
3.10 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran ... 35
3.11 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 36
3.12 Rekapitulasi Daya Pembeda ... 37
3.13 Hasil Uji Coba Instrumen Soal Keterampilan Ilmiah ... 37
3.14 Teknik Pengumpulan Data... 38
3.15 Kriteria Nilai Rata-Rata Skor N-gain ... 39
3. 16 Interpretasi Kemunculan Keterampilan Ilmiah ... 41
3.17 Rentang Nilai Kompetensi Sikap ... 41
4.1 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Ilmiah Pretest,Posttest dan N-gain Kelas Eksperimen ... 47
(9)
ix
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Ilmiah Pretest,Posttest dan N-gain Kelas Kontrol ... 48 4.3 Perbandingan Nilai Pretest Keterampilan Ilmiah Siswa Kelas Kontrol
dan Eksperimen ... 49 4.4 Perbandingan Persentase Kemunculan Keterampilan Observasi Kelas
Kontrol dan Eksperimen ... 53 4.5 Perbandingan Persentase Kemunculan Keterampilan Interpretasi Kelas
Kontrol dan Eksperimen ... 58 4.6 Perbandingan Kategori Penilaian Kompetensi Sikap Kelas Kontrol
Menurut Tiga Sumber (Guru, Teman Sekelompok dan Diri Sendiri) .... 59 4.7 Perbandingan Kategori Penilaian Kompetensi Sikap Kelas Eksperimen
Menurut Tiga Sumber (Guru, Teman Sekelompok dan Diri Sendiri) .... 61 4.8 Domain Afektif yang Diharapkan Muncul dari Penilaian Sikap Peduli
(10)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
(11)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 24 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 45 4.1 Grafik Persentase Perolehan Data N-gain Kelas Kontrol dan Eskperimen ... 50 4.2 Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai N-gain Kelas Kontrol dan
Eksperimen pada Setiap Indikator Keterampilan Ilmiah Siswa... 51 4.3 Diagram Perbandingan Persentase Hasil Asesmen oleh Guru, Teman
Sekelompok dan Diri Sendiri Berdasarkan Kategori Penilaian pada Kelas Kontrol ... ...…60 4.4 Diagram Perbandingan Persentase Hasil Asesmen Guru, Teman
Sekelompok dan Diri Sendiri Berdasarkan Kategori Penilaian pada Kelas Eksperimen ... 62 4.5 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori
Sikap Spiritual Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 63 4.6 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori
Sikap dalam Berdiskusi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 64 4.7 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori
Sikap Tanggung Jawab Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 65 4.8 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori
Sikap Toleransi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 67 4.9 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 69 4.10 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori
Interpretasi Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas Kontrol dan
(12)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
(13)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 76
A2 Artikel Pencemaran Air ... 82
A3 Lembar Diskusi Siswa ... 89
A4 Media Pembelajaran ... 90
A5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 91
A6 Lembar Kegiatan Siswa ... 97
B1 Kisi-kisi Soal Keterampilan Ilmiah Siswa ... 99
B2 Kisi-Kisi Soal Keterampilan Ilmiah Setelah Diuji ... 104
B3 Teks Soal Keterampilan Ilmiah ... 108
B4 Lembar Kinerja Siswa ... 109
B5 Rubrik Penilaian Sikap oleh Guru...111
B6 Rubrik Penilaian Sikap oleh Siswa ... 116
B7 Angket Sikap Peduli Lingkungan ... 115
C1 Hasil Uji Validitas Soal Keterampilan Ilmiah ... 116
C2 Hasil Uji Daya Pembeda ... 116
C3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 116
C4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Keterampilan ... 117
C5 Rekapitulasi Hasil Validitas Item Angket Sikap Peduli Lingkungan .. 118
D1 Rekapitulasi Nilai Pretest ... ...122
D2 Rekapitulasi Nilai Posttest ... 126
D3 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Pretest, Posttest dan N-gain ... 130
D4 Rekapitulasi Peningkatan Capaian Tiap Indikator Keterampilan ... 132
D5 Uji Statistik Hasil Tes Keterampilan ... 136
(14)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D7 Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Sikap oleh Siswa ... 140
D8 Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Sikap oleh Guru... 146
D9 Rekapitulasi AnalisisTriangulasi Sumber Kompetensi Sikap dari Guru, Diri Sendiri dan Teman Sebaya ... 148
D10 Rekapitulasi Angket Sikap Peduli Lingkungan ... 150
E Surat Izin Penelitian ... 156
(15)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran sangat disorot dalam dunia pendidikan karena di dalamnya terjadi proses penyampaian ilmu pengetahuan dari pendidik ke peserta didiknya. Tidak hanya penyampaian materi, dalam kegiatan pembelajaran interaksi terjadi antara guru dan siswa berupa interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal lewat proses pembelajaran. Dalam proses belajar guru tidak hanya mempunyai tugas, tetapi juga mempunyai peran dan dituntut kompetensinya dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memilih dan menggunakan pendekatan yang cocok dalam membelajarkan suatu topik atau konsep. Seperti yang tercantum dalam Rustaman dkk. (2005) dalam sistem pendidikan tidak dapat disangsikan bahwa guru merupakan salah satu komponen sistem yang menempati posisi sentral. Pentingnya peranan guru dalam keberhasilan pembelajaran Sains dikemukakan oleh Washton (1961) dan Klofer (1980) dalam Rustamandkk. (2005). Menurut Washton (1961) di antara banyak faktor yang mempengaruhi pelajaran Sains seperti guru, jumlah siswa dalam kelas, peralatan laboratorium, dan staf administrasi, ternyata guru lah yang merupakan faktor utama untuk keberhasilan pembelajaran Sains. Demikian juga Klopfer (1980) menyatakan bahwa bagaimana pun cara Sains diajarkan, guru lah yang terutama menentukan apa yang dipelajari siswa.
Dalam proses pembelajaran Sains peserta didik didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Guru seyogianya mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain, pembelajaran terjadi apabila peserta didik terlibat secara aktif dalam
(16)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan proses mentalnya agar mereka memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut (Kemendikbud, 2013). Proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Pendekatan lingkungan merupakan salah satu pendekatan yang cocok digunakan untuk pembelajaran konsep-konsep IPA (bukan hanya konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan). Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan mengandung arti bahwa kegiatan pembelajaran senantiasa dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa. Penerapan pendekatan lingkungan lebih baik dilaksanakan dan menggunakan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan (Widodo, 2008). Seperti halnya karakteristik dari materi ekosistem yang sebagian besar konsepnya berhubungan dengan lingkungan, dalam pembelajarannya cocok untuk menggunakan pendekatan lingkungan. Sudah terdapat beberapa penelitian yang melihat keefektivitasan dari pendekatan lingkungan dalam pembelajaran materi ekosistem ini terhadap penguasan konsep dan afektif siswa. Salah satunya adalah penelitian dari Khoeriyah (2009) yang menyatakan adanya pengaruh pendekatan lingkungan dengan menggunakan model the great wind blows terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa kelas X semester II MAN Pakem Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 pada materi pokok ekosistem. Pendekatan lingkungan dalam pembelajarannya menekankan adanya pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Hal itu dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua pelajaran) yang menjadi ciri khas dan kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013. Penerapan pendekatan scientific dapat dilakukan sesuai dengan kreativitas guru. Walaupun telah ada buku guru, tetapi guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan keadaan peserta didik dan sekolah masing-masing.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
(17)
3
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan disebut dengan Standar Proses. Standar proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No.65, 2013).
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta (Permendikbud, 2013).
KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. Kompetensi Inti (KI) 1, Kompetensi Inti (KI) 2 dan Kompetensi Inti (KI) 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam Kompetensi Inti (KI) 3. Kompetensi Inti (KI) 1 dan Kompetensi Inti (KI) 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran (Kemendikbud, 2013).
Pada pembelajaran IPA keterampilan yang lebih ditekankan adalah penerapan keterampilan proses, sedangkan aspek-aspek pada pendekatan scientific keterampilannya terintegrasi pada keterampilan proses dan metode ilmiah. Hasil
(18)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari penerapan pendekatan scientific ini diharapkan muncul keterampilan scientific. Keterampilan scientific dapat dijadikan penilaian bahwa sudah terjadinya penguatan proses dalam pembelajaran.
Sesuai dengan kurikulum 2013, bahwa dalam hal pembelajaran peserta didik lebih ditekankannya aspek afektif, lebih khusus lagi yang berhubungan dengan pendidikan karakter (Rahim, 2013). Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Rahim (2013) mengemukakan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skills) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skills). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skills dan sisanya 80 persen oleh soft skills. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skills daripada hard skills. Oleh karena itu, maka dalam kurikulum 2013 aspek yang lebih ditekankan adalah aspek afektif dari peserta didik itu sendiri.
Karakteristik remaja usia SMP adalah periode yang penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Periode ini pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, di mana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang sangat cepat dan penting. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minat yang baru. Menurut Safrizal (2013) bahwa sikap merupakan produk dari kegiatan belajar yang mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa. Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran (guru-murid, orang tua-anak) . Sikap
(19)
5
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersifat dipelajari, oleh karena itu hal tersebut harus dilatihkan oleh suatu pembiasaan melalui bimbingan di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Untuk di lingkungan sekolah pembiasaan dalam pembentukan sikap dapat dipelajari dari pembelajaran IPA yang bertujuan untuk mengembangkan sikap ilmiah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berkeinginan untuk meneliti lebih jauh tentang pengembangan aspek afektif siswa SMP khususnya keterampilan dan sikap ilmiah siswa setelah diterapkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran ekosistem. Penulis pun merumuskan judul penelitiannya sebagai berikut “Keterampilan dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana keterampilan dan sikap ilmiah siswa SMP setelah penerapan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran konsep ekosistem? ”
Rumusan masalah ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.Bagaimanakah keterampilan ilmiah siswa di kelas kontrol yang menerapkan pendekatan scientific dengan metode problem solving dan di kelas eksperimen yang menerapkan pendekatan lingkungan dengan metode field trip sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran?
2.Bagaimana perbedaan peningkatan nilai rata-rata keterampilan ilmiah siswa kelas kontrol dan eksperimen?
3.Bagaimana capaian tiap indikator keterampilan imliah siswa pada kelas kontrol dan eksperimen?
4.Bagaimana perbandingan sikap ilmiah siswa kelas kontrol dan eksperimen?
B.Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi pada masalah:
(20)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Petunjuk umum pembelajaran yang digunakan dalam penerapan pendekatan lingkungan dalam konsep ekosistem adalah berdasarkan Buku Pedoman Guru 2013, yang dalam pembelajarannya harus terdapat kegiatan observasi.
2. Unsur-unsur keterampilan dan sikap ilmiah siswa disesuaikan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam penerapan kurikulum 2013.
3. Penelitian dilakukan pada pembelajaran konsep pencemaran air, khususnya mengidentifikasi pencemaran air yang terjadi di sungai dekat sekolah.
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki keterampilan dan sikap ilmiah siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran konsep pencemaran air setelah penerapan pendekatan lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di antaranya:
1. Bagi guru:
a. Mendorong kesadaran dan penggunaan strategi pembelajaran yang tidak terpaku pada pembelajaran di dalam kelas.
b. Memperoleh informasi tentang hasil penerapan pendekatan lingkungan dalam konsep ekosistem terhadap keterampilan dan sikap ilmiah siswa. c. Memperoleh informasi dan dapat mengembangkan pembelajaran konsep
ekosistem dengan melakukan pendekatan lingkungan berdasarkan petunjuk umum kurikulum 2013.
d. Mendorong kesadaran bahwa dengan pendekatan lingkungan dapat melatih dan mengembangkan aspek afektif siswa teruatama keterampilan dan sikap ilmiah siswa.
(21)
7
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.Dengan pendekatan lingkungan, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar dalam hal mengenal lingkungan.
b.Mendorong kesadaran bahwa dengan pendekatan lingkungan dapat melatih dan mengembangkan aspek afektif siswa terutama keterampilan dan sikap ilmiah siswa.
(22)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif karena dalam melihat hubungan variabel teradap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2012) . Metode penelitian yang digunakan adalah true experimentkarena sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu (Sugiyono, 2012).
Penelitian ini difokuskan pada hasil keterampilan dan sikap ilmiah siswa setelah diterapkannya pendekatan lingkungan pada pembelajaran konsep pencemaran air.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest- Posttest Control Group Design. Untuk kelas eksperimen dalam membelajarkan konsep pencemaran air digunakan penerapan pendekatan lingkungan dengan metode field trip, sedangkan untuk kelas kontrol digunakan pendekatan scientific dengan metode problem solving. Kedua kelompok ini masing-masing diberikan pretest pada awal pembelajaran dan posttestpada akhir pembelajaran.
Secara umum, desain penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
(Sugiyono, 2012) Keterangan:
O1dan O3 : Pretest untuk melihat keterampilan awal
(23)
26
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O2 dan O4 : Posttest
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII semester genap Tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitiannya adalah siswa-siswi kelas VII F dan VII G SMP Negeri 1 Lembang, tahun ajaran 2013/2014 yang masing-masing kelas berjumlah 33 orang.
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SMPN 1 Lembang pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015. Pemilihan SMPN 1 Lembang sebagai lokasi penelitian karena SMPN 1 Lembang merupakan salah satu sekolah di daerah Bandung Barat yang telah melaksanakan kurikulum 2013. Selain itu, lokasi SMPN 1 Lembang yang berada di pusat kota Lembang menjadi pertimbangan untuk adanya penerapan pendekatan lingkungan dalam konsep ekosistem mengenai perubahan lingkungan dan pencemaran. Lokasi sekolah di pusat kota Lembang akan menjadi objek pengamatan yang dapat dilihat dari aspek kebersihan air. Sebagian besar orang menilai Lembang adalah tempat yang asri dan hijau karena mereka melihat dari luarnya saja. Tanpa mereka sadari, tak jauh dari pusat kota Lembang dapat ditemukan bentuk pencemaran yang disebabkan oleh warga sekitar. Fenomena tersebut dapat dijadikan sumber belajar siswa dalam mempelajari konsep pencemaran air dengan mengamati langsung ke sumber belajar yang terdapat di lingkungan mereka.
Alasan lain memilih SMPN 1 Lembang sebagai lokasi penelitian adalah untuk melakukan pendekatan yang lebih spesifik dalam pembelajaran konsep perubahan lingkungan dan pencemaran, karena berdasarkan buku pedoman guru IPA kelas VII untuk membelajarkan konsep tersebut hanya melakukan pengamatan atau observasi.
(24)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012).
D. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.Variabel Bebas
a. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan strategi pembelajaran yang mengaitkan lingkungan sebagai sumber belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode field trip. Pendekatan ini diterapkan pada siswa kelas VII tahun ajaran 2013/2014 pada konsep pencemaran air. Penelitian ini dilakukan selama satu kali pertemuan atau tiga jam pelajaran. Sebelumnya untuk kelas eksperimen dilakukan pembiasaan terlebih dahulu terhadap penerapan pendekatan lingkungan ini dalam pembelajaran materi interaksi dalam ekosistem selama tiga kali pertemuan.
2. Variabel Terikat
a. Keterampilan Ilmiah
Dalam pembelajaran IPA kelas VII keterampilan ilmiah yang harus dilatihkan adalah keterampilan proses dasar yang terdiri atas melakukan pengamatan, menginferensi (merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan, termasuk menemukan pola-pola, hubungan-hubungan, serta membuat prediksi),
(25)
28
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyimpulkan dan mengkomunikasikan (data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan dan gambar yang relevan). Keterampilan ilmiah yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan keterampilan yang terintegrasi dalam keterampilan proses.
Penilaian aspek keterampilan ilmiah ini dijaring dengan menggunakan instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda berdasarkan masing-masing indikator keterampilan ilmiah. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan ilmiah dibatasi pada indikator berikut ini:a) kemampuan siswa dalam merencanakan percobaan yakni menentukan apa yang akan diatur dan dicatat apabila mereka akan mengamati air yang tercemar, b) kemampuan siswa dalam melakukan pengamatan (observasi) yang dilatihkan melalui kegiatan pengamatan yang dilakukan di sungai yang telah tercemar, c) kemampuan siswa dalam mengklasifikasi hasil pengamatan, d) kemampuan siswa dalam menerapkan konsep yang telah dipelajari di dalam situasi yang baru, e) kemampuan siswa dalam meramalkan (prediksi) sesuatu yang belum terjadi berdasarkan pola yang siswa temukan pada hasil pengamatan di sungai yang telah tercemar, f) kemampuan siswa dalam menafsirkan data hasil pengamatan (interpretasi) yang telah dikumpulkan selama melakukan pengamatan dan menyimpulkan. Tes keterampilan ilmiah diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran. Selain tes keterampilan, lembar observasi aktivitas siswa yang berisi kegiatan-kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan indikator-indikator keterampilan ilmiah digunakan sebagai data yang mendukung hasil tes awal dan tes akhir. Hasil tes tertulis dan lembar observasi siswa dihubungkan untuk melihat apakah perubahan yang terdapat pada hasil tes siswa merupakan pengaruh dari pembelajaran yang telah diterapkan.
b. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang dinilai menggunakan lembar observasi aktivitas siswa adalah sikap spiritual dan kompetensi sosial yang berkaitan erat dengan
(26)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencapaian KI 1 dan KI 2. Sikap spiritual yang dinilai adalah kekhusyukan siswa dalam berdoa sebelum memulai pembelajaran. Sedangkan kompetensi sosial yang dinilai adalah keaktifan dalam diskusi kelas dan sikap tanggung jawab serta toleransi dalampembelajaran kelompok. Penilaian aspek sikap ilmiah ini menggunakan penilaian sikap yang dilakukan oleh guru, siswa itu sendiri (self-assessment) dan oleh teman sebaya (peer-(self-assessment).
Selain itu, sikap ilmiah yang lainnya adalah sikap peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan merupakan skor dalam bentuk skala sikap yang ditunjukkan oleh masing-masing siswa terhadap kepeduliannya terhadap lingkungan setelah belajar konsep pencemaran air.Sikap peduli lingkungan ini dijaring melalui pengisian angket yang berisi pernyataan mengenai domain afektif mengenai sikap yang disesuaikan dan diadaptasi dari domain afektif Krathwohl et al.(1964) dan Geisert (1972) untuk konsep pencemaran air.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk menilai keterampilan dan sikap ilmiah siswa. Lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian:
1. Soal Keterampilan Ilmiah
Untuk mengungkap keterampilan ilmiah yang dimiliki siswa, maka digunakan tes tertulis bebentuk tes pilihan berganda (Lampiran B3). Tes Keterampilan ini dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran pencemaran air. Soal pretest dan posttest yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan keterampilan ilmiah siswa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. Soal yang digunakan dalam penelitian ini di judgment dan diujicobakan terlebih dahulu. Hasil analisis ujicoba kemudian divalidasi kembali oleh ahli, sebelum akhirnya
(27)
30
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan sebagai soal pretest dan posttest untuk kelas sampel. Pada Tabel 3.2 berikut ini ditampilkan distribusi soal untuk setiap indikatornya.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Ilmiah
No Indikator Keterampilan Ilmiah Nomor Soal
1. Merencanakan percobaan 1
2. Mengamati 2,3,4
3. Mengklasifikasi 5,6
4. Menerapkan konsep 7
5. Meramalkan 8
6. Interpretasi 9
Jumlah 9
Pendistribusian soal keterampilan imliah pada indikator mengamati dan mengklasifikasi dibuat lebih banyak karena indikator tersebut merupakan keterampilan dasar dari keterampilan proses dan agar terlihat konsistensi dari kemampuan siswa.
2. Lembar Observasi
Terdapat dua jenis lembar observasi yang digunakan, lembar observasi untuk menilai keterampilan dan lembar observasi sikap ilmiah siswa yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini sebelum digunakan untuk menjaring data, telah dilakukan validasi konstruksi kepada seorang yang ahli.
a. Lembar observasi menilai keterampilan ilmiah
Lembar observasi ini merupakan lembarpenilaian kinerja siswa. Lembar penilaian kinerja bertujuan untuk mengetahui kinerja siswa sebagai dampak penerapan pendekatan lingkungan untuk kelas eksperimen dan pendekatan scientific untuk kelas kontrol. Lembar penilaian kinerja berisi rubrik-rubrik penuntun untuk melihat sejauh mana kinerja setiap siswa. Penilaian keterampilan ilmiah dibuat dalam bentuk daftar cek. Pada lembar ini yang dicatatkan adalah keterlaksanaan setiap indikator keterampilan ilmiah untuk setiap siswa.
(28)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pencatatan dilakukan pada masing-masing kelompok. Lembar observasi diisi oleh guru dan observer yang berjumlah empat orang.
Hasil pengamatan melalui lembar observasi kegiatan siswa ini dinyatakan secara kualitatif. Lembar observasi aktivitas siswa yang berisi kegiatan-kegiatan siswa dengan indikator-indikator keterampilan ilmiah digunakan sebagai data yang mendukung hasil tes keterampilan. Lembar observasi aktivitas kegiatan siswa ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B4. Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Ilmiah
No. Langkah
Pembelajaran Deskriptor
1 Observasi Menggunakan sebanyak mungkin panca indera
Mengamati perubahan warna lakmus Mengamati adanya endapan pada air yang tercemar
Mencium bau air yang telah tercemar 2 Melaksanakan
Percobaan
Tahap persiapan
Mengecek ketersediaan semua alat dan bahan yang akan digunakan
Tahap pelaksanaan
Melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang ada
Tahap akhir
Menjaga kebersihan (memebrsihkan alat, mengeringkan alat dengan lap/tissue) 3 Interpretasi Menghubungkan hasil pengamatan yang
didapat
Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri sumber air yang tercemar
Siswa dapat merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh
Siswa dapat menentukan upaya pencegahan terjadinya pencemaran air
4 Komunikasi Menyajikan data dalam bentuk tabel
Membuat tabel perbandingan kualitas air bersih dan tercemar
(29)
32
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Langkah
Pembelajaran Deskriptor
Menyusun dan menjawab soal yang terdapat dalam LKS yang diberikan
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
Menampilkan tabel hasil pengamatan di depan kelas dalam menjelaskannya
5 Mengajukan pertanyaan
Bertanya unuk meminta penjelasan
Siswa bertanya dalam kelompok Siswa bertanya antar kelompok
Siswa bertanya dalam forum kelas atau kepada guru terkait hasil pengamatan (apa, bagaimana dan mengapa)
b. Lembar observasi menilai sikap ilmiah
Penilaian sikap dibuat dalam bentuk asesmen kinerja skenario baru untuk penilaian yang dilakukan oleh guru dan observer yang berjumlah empat orang. Selain oleh guru, penilaian sikap ini dilakukan oleh diri sendiri (self-assessment) dan teman sebaya (peer-assessment) dalam bentuk daftar cek. Penilaian sikap oleh guru dan observer dilakukan selama kegiatan pembelajaran sedangkan penilaian sikap oleh siswa dilakukan sesudah pembelajaran. Lembar penilaian kinerja bertujuan untuk mengetahui sikap spiritual dan kompetensi sosial siswa sebagai dampak penerapan pendekatan lingkungan untuk kelas eksperimen dan pendekatan scientific untuk kelas kontrol. Lembar penilaian kinerja berisi rubrik penuntun untuk melihat sejauh mana kinerja setiap siswa.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah
No. Aspek Sikap Deskriptor
1 Sikap Spiritual Kekhusyukan siswa dalam berdoa sebelum memulai pembelajaran
2 Diskusi dalam pembelajaran classical
Keterlibatan siswa dalam mengikuti jalannya diskusi dengan baik serta aktif dalam memberikan dan menjawab pertanyaan serta mengemukakan pendapat
(30)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Tanggung jawab dalam tugas kelompok
Tanggung jawab terhadap tugas kelompok dengan baik dan memberikan kontribusi kepada kelompok sampai tugas kelompok terselesaikan
4 Toleransi dalam forum kelompok
Toleransi dalam kelompok melibatkan seluruh anggota kelompok dan saling menghargai
3.Angket
Angket atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar cek, di mana responden tinggal membubuhkan tanda cek () pada kolom yang sesuai. Skala sikap yang digunakan adalah modifikasi dari skala sikap Likert karena statement yang digunakan hanya setuju atau tidak setuju. Angket ini digunakan sebagai penilaian sikap peduli lingkungan siswa setelah mereka belajar mengenai konsep pencemaran air. Pernyataan angket yang digunakan disesuaikan dan diadaptasi dari domain afektif Krathwohl et al.(1964) dan Geisert (1972). Pernyataan-pernyataan pada skala sikap peduli lingkungan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5. Pernyataan Skala Sikap Peduli Lingkungan
Tingkatan Sub-tingkatan Pernyataan Nom Penyataan Jumlah
2.0 Responding 2.2 Willingness to respon
(+) 1
5
(+) 2
(+) 3
(-) 4
(-) 5
3.0 Valuing 3.2 Preference for a value
(+) 6
5
(+) 7
(+) 8
(-) 9
(-) 10
4.0 Organization 4.1 Conceptualization of a value
(+) 11
5
(+) 12
(+) 13
(-) 14
(-) 15
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
(31)
34
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang baik dan benar dapat diperoleh dengan cara menguji coba dan menganalisis instrumen tersebut sebelum dipakai dalam pengambilan data. Tahapan uji coba soal tes dilaksanakan pada kelas lain yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan konsep pencemaran air. Data skor uji coba tes kemudian dianalisis untuk memastikan bahwa instrumen yang dibuat dapat memenuhi fungsinya saat digunakan dalam penelitian sebelumnya. Adapun analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Validitas
Agar tes yang digunakan dapat mengukur keterampilan ilmiah setiap siswa dengan baik, maka instrumen soal dalam penelitian ini diuji validitas butir soal terlebih dahulu.Perhitungan validasi butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment. Perhitungannya adalah sebagai berikut (Arikunto, 2012).
2 2
2 2
) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy
Keterangan:
r
xy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor tiap butir soal yang akan dicari validitasnya Y = skor tes totalN = jumlah sampel
Kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi validitas tes didasarkan pada kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Interpretasi Koefisien Korelasi Menurut Arikunto (2012)
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,800 Tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Cukup
Antara 0,200 – 0,400 Rendah Antara 0,00 – 0,200 Sangat Rendah
(32)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan validitas soal sebanyak sembilan soal pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep subkonsep pencemaran air, diperoleh nilai pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal
Interpretasi Validitas Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat Tinggi - -
Tinggi 8 1
Cukup 1,2,3,4,5,6,7,9 8
Rendah - -
Sangat Rendah - -
2. Reliabiltas
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Peneliti mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya yang berbeda Pengujian tersebut dinamakan dengan pengujian reliabilitas secara test-retest yang pengujiannya dilakuan secara eksternal.
Perhitungan korelasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson(Arikunto, 2012).
2 2
2 2
) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy
Keterangan:
r
xy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor tiap butir soal yang akan dicari validitasnya Y = skor tes totalN = jumlah sampel
Untuk mengklasifikasi koefisien korelasi dapat digunakan pedoman kategori yang dikemukakan Arikunto (2012) seperti pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80 <
r
xy≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik) 0,60 <r
xy≤ 0,80 Tinggi (baik)(33)
36
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 <
r
xy≤ 0,60 Cukup (sedang) 0,20 <r
xy≤ 0,40 Rendah (kurang) 0,00 <r
xy≤ 0,20 Sangat rendah (sangat kurang)Berdasarkan perhitungan reliabilitas soal sebanyak sembilan soal pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep subkonsep pencemaran air, diperoleh nilai0,63 dan termasuk ke dalam kategori tinggi (baik).
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal atau disebut juga tingkat kemudahan butir soal dapat ditentukan dengan rumus:(Arikunto, 2012).
B P
JS
Dengan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menginterpretasikanindeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan kriteria tingkat kesukaran seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.9(Arikunto, 2012).
Tabel 3.9.Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nilai P Kriteria
0,00 P 0,30 Sukar
0,31 P 0,70 Sedang
0,71 P 1,00 Mudah
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal sebanyak sembilan soal pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep konsep pencemaran air, diperoleh nilai pada Tabel 3.10.
(34)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi Tingkat
Kesukaran
Nomor Soal Jumlah Soal
Sukar 1,3 2
Sedang 2,4,5,6,7,8,9 7
Mudah - -
4. Daya Pembeda Butir Soal
Pada penelitian ini, dilakukan uji daya pembeda pada soal keterampilan ilmiah agar soal keterampilan ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini mampu membedakan antara siswa yang pandai (siswa yang menguasai materi yang diteskan) dan siswa yang tidak pandai (siswa yang tidak menguasai materi yang diteskan).. Untuk menentukan daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:(Arikunto, 2012).
A B
A B A B
B B
DP P P
J J
Dengan :
DP = Daya pembeda butir soal A
J = Banyaknya peserta kelompok atas B
J = Banyaknya peserta kelompok bawah A
B = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
A
P = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar B
P = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan tabel kriteria daya pembeda seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.11(Arikunto, 2012).
(35)
38
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11.Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Nilai DP Kriteria
Negatif Soal Dibuang
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat baik
Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal sebanyak sembilan soal pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep subkonsep pencemaran air, diperoleh nilai pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Rekapitulasi Daya Pembeda
Interpretasi Daya Pembeda
Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat baik - -
Baik 1,2,4,5,7,8 6
Cukup 3,6,9 3
Jelek - -
Soal dibuang - -
G. Hasil Uji Coba Instrumen
Tabel 3.13.Hasil Uji Coba Instrumen Soal Keterampilan Ilmiah
Nom
Soal Indikator
Tingkat kesukaran
Daya
Pembeda Validitas Keputusan Nilai *Kt Nilai *Kt Nilai *Kt
1 MP 21,4 S 42,86 B 0,50 C Dipakai
2 Obs 50,0 Sd 42,86 B 0,54 C Dipakai
3 Obs 14,3 S 28,57 C 0,40 C Dipakai
4 Obs 53,6 Sd 50,00 B 0,58 C Dipakai
5 Kla 46,4 Sd 50,00 B 0,58 C Dipakai
6 Kla 39,3 Sd 35,71 C 0,43 C Dipakai
7 M.Kon 67,9 Sd 50,00 B 0,53 C Dipakai
8 Mram 64,3 Sd 57,14 B 0,66 T Dipakai
9 Intp 53,6 Sd 35,71 C 0,41 C Dipakai
Reliabilitas tes: 0,62 Kategori : Tinggi
Keterangan:
MP : Merencanakan Percobaan
Obs : Observasi
Kla : Klasifikasi
M.Kon: Menerapkan Konsep Mram : Meramal
(36)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Intp : Interpretasi
*Kt : Kategori
Interpretasi tingkat kesukaran:
S=Sukar, Sd=Sedang, M=Mudah
Interpretasi daya pembeda:
SJ=Sangat Jelek, J=Jelek, C=Cukup, B=Baik, BS=Baik Sekali
Interpretasi validitas: ST= Sangat
Tinggi, T=Tinggi, C=Cukup, R=Rendah, SR=Sangat Rendah
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi, tes keterampilan dan angket sikap peduli lingkungan. Teknik pengumpulan data disajikan dalam Tabel 3.14.
Tabel 3.14. Teknik Pengumpulan Data
No Aspek yang Dijaring Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data Instumen
1. Keterampilan ilmiah Siswa Tes pilihan berganda empat option, sembilan soal.
Soal keterampilan
Observer Observasi Lembar observasi (daftar
cek ) 2. Sikap ilmiah Siswa Penilaian diri
(self-assessment) dan penilaian teman sebaya (peer-assessment).
Lembar isian (daftar cek )
Observer Observasi Lembar observasi
(asesmen kinerja skenario baru) 3. Sikap peduli
lingkungan
Siswa Angket Lembar isian angket
(daftarcek )
I. Teknik Pengolahan Data Hasil Instrumen Tes
Setelah didapatkan data dari beberapa aspek penilaian sesuai dengan yang dijelaskan di teknik pengumpulan data, data tersebut kemudian akan diolah dan diinterpretasikansehingga menjadi informasi yang penting untuk mencapai tujuan
(37)
38
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Data-data tersebut antara lain: data nilai hasil tes (tes keterampilan), data hasil observasi penilaian keterampilan dan sikap dalam pembelajaran, serta hasil angket sikap peduli lingkungan siswa. Semua data tersebut akan diolah dengan teknik yang berbeda-beda, berikut penjelasan teknik pengolahan data yang dilakukan terhadap data-data di atas.
1. Keterampilan Ilmiah
Data nilai keterampilan ilmiah didapat dari analisis hasil tes keterampilan dan analisis lembar observasi. Teknik pengolahan data dari kedua data tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Hasil Tes Keterampilan
Tes keterampilan ilmiah berupa soal pilihan ganda. Pemberian skor pada setiap butir yang ada dalam soal pilihan ganda yang memiliki indikator keterampilan ilmiah. Skor yang didapat dai setiap butir soal diubah ke dalam bentuk nilai. Tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
1) Analisis hasil prestes dan posttest 2) Menghitung skor Gain
3) Menghitung Gain normal (N-gain)
Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor Gain yang diperoleh siswa dengan skor Gain maksimum yang dapat diperoleh, secara matematis dituliskan sebagai berikut (Hake, 1999):
(% % )
%
% (100 % )
f i
maks i
S S
G g
G S
Keterangan :
g = Gain yang dinormalisasi G = Gain aktual
Gmaks= Gain maksimum yang mungkin terjadi Sf = skor tes akhir
(38)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menentukan nilai rata-rata (mean) dari skor Gain dinormalisasi (g)
5) Menginterpretasikan nilai rata-rata skor Gain Ternormalisasi dengan menggunakan Tabel 3.15 (Hake, 1999).
Tabel 3.15.Kriteria Nilai Rata-Rata Skor N-gain
Rata-rata skor
Gain dinormalisasi Efektivitas
0,00 <g≤ 0,30 Rendah 0,30 <g≤ 0,70 Sedang 0,70 <g≤1,00 Tinggi 6) Uji signifikansi perbedaan rata-rata
Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka data kuantitatif yang akan diolah dan dianalisis berupa sor tes awal (pretest) dan skor tes akhir (posttest). Hasil dari perhitungan Gain Ternormalisasi akan digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan ilmiah siswa. Hal ini akan digunakan untuk menjawab pertayaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 20 for Windows untuk menganalisis statistika data penelitian. Analisis dengan uji statistika akan di analisis dengan tahapan sebagai berikut.
a) Uji Prasyarat
Uji prasyarat merupakan uji awal yang akan menentukan apakah hipotesis akan dilakukan melalui uji statistik parametrik ataukah nonparametrik (Sudjana, 2005). Uji prasyarat ini terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
b) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
c) Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah uji mengenai sama atau tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.
(39)
40
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d) Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan yakni uji dua rata-rata. Jenis uji dua rata-rata yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik yaitu uji Mann-WhitneyMann-Whitney karenadata tidak berdistribusi normal danjumlah sampel jika 30 (Sudjana, 2005). Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah α= 0,05, artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kemelesetan 5%, tingkat signifikansi α= 0,05 sudah lazim digunakan karena dinilai cukup ketat untuk mewakili perbedaan antara variabel-variabel yang diuji.
b. Analisis Lembar Observasi
Data yang diperoleh dari kemunculan setiap indikator aspek keterampilan ilmiah pada lembar observasi, dihitung, kemudian dipresentasekan. Perhitungannya dengan cara jumlah sub indikator KPS yang muncul dibagi dengan jumlah seluruh sub indikator KPS dalam 1 aspek dikali 100%. Perhitungan tersebut diadaptasi dari perhitungan penilaian presentase menurut Purwanto (2006): 100% aspek 1 dalam KPS indikator sub seluruh Jumlah muncul yang KPS indikator sub Jumlah
PR
Interpretasi kemunculan keterampilan proses sains menurut Purwanto (2006) ditunjukkan pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16. Interpretasi Kemunculan Keterampilan Ilmiah
Presentase Kemunculan
Kriteria
86%- 100% Sangat Baik
76%- 85% Baik
60%- 75% Cukup
55%- 59% Kurang
(40)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kompetensi Sikap Siswa
Data yang diperoleh dari penilaian sikap oleh guru dalam bentukasesmen kinerja skenario baru dan penilaian oleh siswa dalam bentuk self-assessment dan peer-assessment, masing-masing dijumlahkan atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan. Penilaian kompetensi sikap dari observer langsung dikonversikan ke dalam nilai sikap. Untuk pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak” seperti pada penilaian self-assessment dan peer-assessment, data diolah
dengan menjumlahkan berapa banyak jawaban “Ya” dan “Tidak”. Siswa akan
mendapatkan nilai dua apabila mendapat jawban “Ya” dan mendapat nilai satu apabila mendapat jawaban “Tidak”. Selanjutnya sama seperti penilaian kompetensi sikap dari guru, hasil dikonversikan ke dalam nilai sikap. Adapun acuan yang dipakai untuk mengonversikan hasil kompetensi sikap ke dalam nilai sikap adalah sebagai berikut.
Tabel 3.17. Rentang Nilai Kompetensi Sikap
No. Nilai Predikat Nilai Sikap
1 0,00 < Nilai 1,00 D
KURANG 2 1,00 < Nilai 1,33 D+
3 1,33 < Nilai 1,66 C-
CUKUP 4 1,66 < Nilai 2,00 C
5 2,00 < Nilai 2,33 C+ 6 2,33 < Niai 2,66 B-
BAIK 7 2,66 < Nilai 3,00 B
8 3,00 < Nilai 3,33 B+
9 3,33 < Nilai 3,66 A- SANGAT
BAIK 10 3,66 < Nilai 4,00 A
3. Angket Sikap Peduli Lingkungan
Pengolahan data yang berasal dari skala sikap dilakukan melalui dua tahapan, yaitu pengkategorian sikap siswa dalam mengaplikasikan setiap tingkatan ranah afektif dan interpretasi sikap siswa dalam sikap peduli terhadap
(41)
42
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan. Pengkategorian sikap siswa dalam mengaplikasikan setiap tingkatan ranah afektif dikategorikan pada rentang nilai sikap yang sudah terdapat dalam penerapan kurikulum 2013 yang tertera pada Tabel 3.17.
Tahapan selanjutnya yaitu menentukan atau menginterpretasikan sikap siswa dalam peduli terhadap lingkungan. Metode yang digunakan adalah methode of summeted rating. Untuk memberi interpretasi terhadap skor individual dalam skala rating yang dijumlahkan adalah dengan melakukan kategorisasi berdasar signifikansi perbedaan. Cara kategori ini adalah menguji signifikansi perbedaan antara mean skor empirik atau mean sampel (M) dan mean skor teoritik atau mean populasi (). Cara ini bertujuan untuk kategorisasi individu ke dalam jenjang-jenjang Rendah, Sedang, Tinggi namun tidak dengan mengasumsikan distribusi populasi yang normal (Azwar, 2003). Dengan cara ini, tidak ditentukan lebih dahulu kriteria kategorisasinya melainkan akan ditetapkan suatu interval skor yang mencakup kategori tengah atau kategori sedang. Untuk ituperlu dihitung batas-bawah dan batas-atas suatu interval skor-skor yang berbeda secara signifikan dari harga mean populasi, menurut tingkat kepercayaan yang diinginkan. Hal ini dilakukan dengan rumusan interval:
-t(α/2,n-1)(s/n) X +t(α/2,n-1)(s/n)
Dengan:
= Mean teoritis pada skala
t(α/2,n-1) =Harga t pada α/2 dan derajat kebebasan n-1
s = Deviasi standar skor n = Banyaknya subjek
(42)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu tahap pertama merupakan tahap persiapan dan tahap kedua merupakan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman yang akan digunakan pada proses belajar mengajar berikut dengan evaluasinya.
b. Membuat instrumen penelitian.
c. Judgement instrument penelitian dan mengujicobakannya. d. Analisis uji pokok instrumen.
e. Penentuan instrumen danperbaikan instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen tes penelitian berdasarkan hasil uji coba.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Penjaringan data pretest pada awal penelitian yang meliputi tes keterampilan dalam bentuk pilihan ganda yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana kemampuan keterampilan awal siswa terhadap konsep pencemaran air.
b. Pemberian perlakuan kepada kelas eksperimen yaitu menerapkan pendekatan lingkungan dengan metode field trip. Selama pembelajaran dilaksanakan penilaian keterampilan ilmiah menggunakan lembar observasi dan nilai pengisian LKS. Selain itu, dilakukan juga penilaian kompetensi sosial oleh observer.
c. Setelah dilakukan pemberian perlakuan pada kelas eksperimen, selanjutnya dilakukan penjaringan data posttest untuk melihat kemunculan keterampilan saat pembelajaran dan dilihat peningkatan keterampilan ilmiahnya. Selain penilaian keterampilan, penilaian pun dilakukan terhadap kompetensi sosial siswa dan sikap peduli lingkungannya. Untuk penilaian kompetensi sikap siswa diberikan angket penilaian diri (self-assessment) dan penilaian teman
(43)
44
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekelompoknya (peer-assessment). Sedangkan untuk penilaian sikap peduli lingkungan sisa diberikan angket isian berupa daftar cek.
3. Tahap Analisis dan Pembahasan
a. Analisis homogenitas dan normalitas untuk setiap data pretest dan posttest tes keterampilan.
b. Analisis perbandingan dua rerata baik posttest maupun N-Gain (Gain yang ternormalisasi) pada tes keterampilan. Analisis perbandingan peningkatan meliputi tes ketrampilan secara keseluruhan dan spesifik untuk kedua tes. c. Analisis hasil kompetensi sosial siswa yang bersumber dari penilaian guru,
diri sendiri (self assessment), dan teman kelompoknya (peer assement) baik pada kelas eksperimen maupun kontrol.
d. Analisis hasil sikap peduli lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
e. Pembahasan temuan atau hasil penelitian dengan mempergunakan kajian pustaka yang menunjang.
f. Tahap Pembuatan Kesimpulan
g. Kesimpulan disusun dan dibuat berdasarkan hasil pengujian statistik untuk penilaian keterampilan dan dijabarkan secara deskriptif untuk penilaian kompetensi sikap dan sikap peduli lingkungan siswa.
h. Tahap Penyusunan Laporan
Untuk mempermudah langkah-langkah penelitian dari awal hingga akhir maka dibautlah alur penelitian yang disajikan dalam Gambar 3.1.
(44)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal Studi Kepustakaan
Revisi Proposal
Pengolahan Data dan Pembahasan
Kesimpulan Data
Angket sikap PBM
Soal Keterampilan Skala sikap Uji Coba Instrumen
RevisiInstrumen
Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian (Soal Keterampilan, assesmen kinerja skenario baru,
angket)
Penyusunan Silabus & Rencana Pelaksanaan dan Pengajaran (RPP)
Perizinan Penelitian
Perizinan Penelitian Sekolah
JudgementInstrumen
Penentuan Sampel Penelitian
(45)
46
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(46)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Keterampilan ilmiah siswa yang belajar menggunakan pendekatan lingkungan mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,3 dan termasuk ke dalam kategori sedang (Hake, 1999). Sikap ilmiah siswa setelah dilakukan triangulasi data penilaian sikap dari penialian guru, diri sendiri (self -assessment) dan teman sebaya (peer--assessment) masuk dalam kategori penilaian sangat baikdan baik untuk penilaian sikap spiritual, sikap dalam berdiskusi, tanggung jawab dan toleransi. Begitu pun dengan sikap peduli lingkungan, berdasarkan penilaian sikap melalui angket individu siswa memperoleh kategori penilaian sangat baik dan baik.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, saran yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru, dalam membelajarkan pembelajaran Biologi dapat menerapkan pendekatan yang sejalan dengan pendekatan scientificyang melatih keterampilan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.
2. Peneliti lain dalam menjaring nilai sikap peduli lingkungan dengan menggunakan angket dapat dilakukan pada saat pretest dan posttest.
3. Peneliti lain dalam membuat instrumen soal tes, jumlah soal tiap indikator harusnya lebih dari satu soal agar terlihat konsistensi pemahaman siswa mengenai keterampilan ilmiah yang dimiliki.
4. Peneliti dalam membuat instrumen lembar kinerja siswa untuk melihat kemunculan indikator keterampilan ilmiah siswa selama pembelajaran, perlu disesuaikan dengan indikator keterampilan ilmiah yang terdapat dalam soal agar terlihat hubungan antara peningkatan atau penurunan indikator
(47)
73
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan ilmiah dalam soal dengan kmunculan indikator dalam lembar kinerja siswa.
(48)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, 2 (5), 103-112.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2011). Sikap Manusia:Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., dan Jackson, R. (2010). Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Dahar, W. R. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Geisert, P. (1972). The Dimensions of Measurment of the Affective Domain.
College of education, Center for Research Service and Publication, University of Wyoming, Laramie, Wyoming, 1-73.
Gerungan. (1991). Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Score. American Educational
Reasearch Association’s Division D, Measurement and Reasearsch
Methodology, 1-4.
Karthwohl, R. D., Bloom, S. B., dan Masia, B. B. (1964). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Longman: N.Y.
Kemendikbud. (2013). Ilmu Pengetahuan Alam:Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(49)
74
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Khoeriyah, Y. (2009). Pendekatan Lingkungan dengan Menggunakan Model The Great Wind Blows terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Afektif pada Materi Pokok Ekosistem. (Skripsi). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Kustiyah. (2000). Penguasaan Keterampilan Siswa Merencanakan Percobaan
dan Kesulitan-Kesulitannya. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mar’at. (1981). Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurmaliahayati. (2013). Pemanfaatan Hutan Melalui Pembelajaran Biologi Terintegrasi Tipe Connected Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Peraturan Materi Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud Pratiwi, D. A., Maryati, S., Srikini., dan Bambang. (2006). Biologi SMA. Jakarta:
Erlangga.
Purwanto, N. (2007). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahim, A. (2013). Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di: http://berita.upi.edu/2013/04/03/konsep-pembelajaran-sebagai-objek-dari-pengembangan-kurikulum-2013/.
Diakses 5 Januari 2014.
Rubiyanti, Y. (2008). Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian. [Online]. Tersediadi: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_menumbuhkan_sikap_ilmiah.pdf . Diakses 30 Juni 2014.
Rustaman, A., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Kusumastuti, M. N., Rochintaniawati, D., dan Achmad, Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Malang: UM Press.
Rustaman, N. Y. (2007). Kemampuan Proses Ilmiah dalam Pembelajaran Sains.
[Online]. Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195012311 979032-NURYANI_RUSTAMAN/Keterampilan_Proses_UIN-03.pdf. Diakses 20 Juni 2014.
(1)
46
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Keterampilan ilmiah siswa yang belajar menggunakan pendekatan lingkungan mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,3 dan termasuk ke dalam kategori sedang (Hake, 1999). Sikap ilmiah siswa setelah dilakukan triangulasi data penilaian sikap dari penialian guru, diri sendiri (self -assessment) dan teman sebaya (peer--assessment) masuk dalam kategori penilaian sangat baikdan baik untuk penilaian sikap spiritual, sikap dalam berdiskusi, tanggung jawab dan toleransi. Begitu pun dengan sikap peduli lingkungan, berdasarkan penilaian sikap melalui angket individu siswa memperoleh kategori penilaian sangat baik dan baik.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, saran yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru, dalam membelajarkan pembelajaran Biologi dapat menerapkan pendekatan yang sejalan dengan pendekatan scientificyang melatih keterampilan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.
2. Peneliti lain dalam menjaring nilai sikap peduli lingkungan dengan menggunakan angket dapat dilakukan pada saat pretest dan posttest.
3. Peneliti lain dalam membuat instrumen soal tes, jumlah soal tiap indikator harusnya lebih dari satu soal agar terlihat konsistensi pemahaman siswa mengenai keterampilan ilmiah yang dimiliki.
4. Peneliti dalam membuat instrumen lembar kinerja siswa untuk melihat kemunculan indikator keterampilan ilmiah siswa selama pembelajaran, perlu disesuaikan dengan indikator keterampilan ilmiah yang terdapat dalam soal agar terlihat hubungan antara peningkatan atau penurunan indikator
(3)
73
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan ilmiah dalam soal dengan kmunculan indikator dalam lembar kinerja siswa.
(4)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, 2 (5), 103-112.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2011). Sikap Manusia:Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., dan Jackson, R. (2010). Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Dahar, W. R. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Geisert, P. (1972). The Dimensions of Measurment of the Affective Domain.
College of education, Center for Research Service and Publication, University of Wyoming, Laramie, Wyoming, 1-73.
Gerungan. (1991). Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Score. American Educational Reasearch Association’s Division D, Measurement and Reasearsch Methodology, 1-4.
Karthwohl, R. D., Bloom, S. B., dan Masia, B. B. (1964). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Longman: N.Y.
Kemendikbud. (2013). Ilmu Pengetahuan Alam:Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(5)
74
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Khoeriyah, Y. (2009). Pendekatan Lingkungan dengan Menggunakan Model The Great Wind Blows terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Afektif pada Materi Pokok Ekosistem. (Skripsi). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Kustiyah. (2000). Penguasaan Keterampilan Siswa Merencanakan Percobaan
dan Kesulitan-Kesulitannya. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mar’at. (1981). Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Nurmaliahayati. (2013). Pemanfaatan Hutan Melalui Pembelajaran Biologi Terintegrasi Tipe Connected Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Peraturan Materi Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud Pratiwi, D. A., Maryati, S., Srikini., dan Bambang. (2006). Biologi SMA. Jakarta:
Erlangga.
Purwanto, N. (2007). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahim, A. (2013). Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di: http://berita.upi.edu/2013/04/03/konsep-pembelajaran-sebagai-objek-dari-pengembangan-kurikulum-2013/.
Diakses 5 Januari 2014.
Rubiyanti, Y. (2008). Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian. [Online]. Tersediadi: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_menumbuhkan_sikap_ilmiah.pdf . Diakses 30 Juni 2014.
Rustaman, A., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Kusumastuti, M. N., Rochintaniawati, D., dan Achmad, Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Malang: UM Press.
Rustaman, N. Y. (2007). Kemampuan Proses Ilmiah dalam Pembelajaran Sains.
[Online]. Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195012311 979032-NURYANI_RUSTAMAN/Keterampilan_Proses_UIN-03.pdf. Diakses 20 Juni 2014.
(6)
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Safrizal, R. (2013). Pengertian Sikap Ilmiah. [Online]. Tersedia di
:http://berbagireferensi.blogspot.com/2010/06/lebih-jauh-tentang-pengertian-sikap.html. Diakses 29 Januari 2014.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2005). MetodaStatistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Uno, B. H. dan Mohamad, N. (2011). Belajar dengan Pembelajaran Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, Y. (2012).Bentuk-Bentuk Pembelajaran Outdoor. [Online]. Tersedia di:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bentuk-bentuk%20pembelajaran%20outdoor.pdf. Diakses 20 Juni 2014.
Widodo, A. (2008). Pendekatan Pembelajaran IPA di SD. [Online]. Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENDIDIKAN_IPA_DI_SD/BBM_4.pdf. Diakses 5 januari 2014.