PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL.
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduBayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Daftar FIP : 038/S/PLS/IV/2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
BAYU BAGJA GUMILAR 0606361
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
(2)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduBayu Bagja Gumilar,
Pengelolaan Program
Publik Speaking
Melalui Model Pembelajaran Magang
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Di DJ
Arie Broadcasting School
Oleh
Bayu Bagja Gumilar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Bayu Bagja Gumilar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduBayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
Bayu Bagja Gumilar, Pengelolaan Program Public Speaking Melalui Model
Pembelajaran Magang Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Di Dj Arie Broadcasting School
Penelitian ini membahas Penerapan model pembelajaran magang pada program public speaking dalam meningkatkan Motivasi belajar peserta, Motivasi Belajar peserta, Faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan program. Permasalahan pokoknya adalah (1). bagaimana proses penerapan pembelajaran magang pada program public speaking? (2). Bagaimana motivasi belajar peserta didik pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung? (3) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan program magang di Dj Arie Broadcasting School Bandung?. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data dan mendeskripsikan 1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran magang yang dilakukan pada kursus public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung. 3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan program magang di DJ Arie Broadcasting School Bandung
Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : konsep pendidikan luar sekolah, konsep public speaking, konsep magang, dan konsep motivasi belajar.
Metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari tahap pralapangan, tahap-tahap kegiatan lapangan, dan tahap analisis data. Subjek penelitian berjumlah 4 orang, yang terdiri dari 1 orang pemilik, 1 orang pengelola, 2 orang peserta belajar.
Dari hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Perencanaan model pembelajaran magang pada program public speaking dilaksanakan dalam beberapa tahapan dimulai dari merumuskan tujuan, identifikasi peserta, identifikasi kebutuhan peserta, identifikasi sumber belajar, penetapan jadwal, identifikasi sarana dan prasarana. 2) Pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam beberapa langkah dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. 3) dari hasil pembelajaran, menunjukan bahwa program public speaking yang diselenggarakan Dj Arie Broadcasting School telah mampu meningkatkan kemampuan public speaking para peserta. 4) Motivasi belajar, menggambarkan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar peserta , 5) bahwa adanya faktor pendung dan penghambat yang dirasakan oleh pengelola dan peserta belajar, yaitu faktor pendukung : (a) Faktor pendukung internal berasal dari dukungan pihak keluarga, pengelola, dan peserta lain menjadi salah satu dorongan peserta untuk terus mengikuti pembelajaran, (b) Faktor pendukung eksternal yaitu berasal dari kompetensi mentor yang harus dimiliki oleh mentor adalah kompetensi andragogis. Kompetensi sosial, dan mentor juga melakukan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran. Faktor Penghambat : (a) faktor penghambat internal adalah kesibukan dari peserta belajar yang tidak sama berpengaruh terhadap penjadwalan. (b) biaya penyelenggaraan program ini merupakan biaya swadaya atau dianggarkan kepada peserta sehingga biaya pendaftaran cukup mahal.
(5)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Bayu Bagja Gumilar, Pengelolaan Program Public Speaking Melalui Model
Pembelajaran Magang Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Di Dj Arie Broadcasting School
This study discusses the application of the apprenticeship model of learning public speaking program in improving participants' learning motivation , learning motivation of participants , factors supporting and inhibiting the implementation of the program . The problem essentially is ( 1 ) . how the process of applying intern in a program of learning public speaking ? ( 2 ) . How does the motivation of learners on the course Public Speaking Dj Arie Broadcasting School Bandung ? ( 3 ) What are the factors that support and hinder the implementation of the internship program at the Bandung School Broadcasting Dj Arie ? . The purpose of this study was to obtain data and describe 1 . To determine the application of the apprenticeship model of learning is done in the course of public speaking Dj Arie Broadcasting School in Bandung . 2 . To determine the motivation of learners on the course Public Speaking Dj Arie Broadcasting School in Bandung . 3 . To determine what factors that support and hinder the implementation of the internship program at the Bandung School Broadcasting DJ Arie Broadcasting School Bandung
Study of the theory used in this study consisted of: the concept of non-formal education, the concept of public speaking, the concept of apprenticeship, and the concept of motivation to learn.
Methodology This study uses descriptive research method using a qualitative approach. Data collection techniques used in this study is the observation, interviews, and documentation studies. The steps of data collection in this study starts from pra-fieldwork stages, stages of pra-fieldwork, and data analysis stages. Subjects numbered 4, consisting of 1 owner, 1 manager, 2 participants learn.
From the results of the data analysis and discussion , it is concluded that : 1 ) Planning apprenticeship model of learning in the public speaking program implemented in several stages starting from formulating goals , identifying participants , identifying the needs of participants , identification of learning resources , the determination of the schedule , identification of facilities and infrastructure . 2 ) Implementation of the training is done in several steps starting from the preparation, implementation , and evaluation . 3 ) of the learning outcomes , showed that public speaking program organized Dj Arie Broadcasting School has been able to improve public speaking skills of the participants . 4 ) Motivation to learn , illustrates that an increase in learning motivation of participants , 5 ) the presence of inhibitory factors supporting and perceived by managers and participants to learn , namely supporting factors : ( a) factors internal support comes from the support of family , managers , and other participants be one of encouragement to continue to follow the study participants , ( b ) external support factors are derived from the competencies that should be possessed by mentor is andragogis competence . Social competence , and mentors also conduct an evaluation at the end of each lesson . Obstacles : (a ) internal obstacle is the busyness of study participants who did not have an effect on scheduling . ( b ) the cost of providing the program is self-supporting or budgeted costs to the participants so that the registration fee is quite expensive .
(6)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
ABSTRAK ……… i
KATA PENGANTAR ……….... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii
DAFTAR ISI ……… v
DAFTAR TABEL ……… vii
DAFTAR GAMBAR ……….. viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Identifikasi Masalah ……….. 4
C. Rumusan dan Batasan Masalah ………. 4
D. Tujuan Penelitian ……….. 5
E. Manfaat Penelitian ………. 5
F. Anggapan Dasar ……… 6
G. Sistematika Penulisan ……… 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ……….. 8
1. Arti dan Pentingnya Pendidikan ……….. 8
2. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ……….. 8
3. Asas Pendidikan Luar Sekolah ……… 9
4. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah ……… 10
5. Ciri-ciri Pendidikan Luar Sekolah ……….. 11
6. Kelembagaan Pendidikan Luar Sekolah ………. 12
B. Konsep Public Speaking ……… 13
1. Sejarah Public Speaking ……….. 13
2. Pengertian Public Speaking ………. 17
3. Tujuan Public Speaking ……….. 17
4. Alur Public Speaking ……….. 17
C. Konsep Magang ……… 18
1. Sejarah Magang ………. 18
2. Pengertian Magang ……… 20
3. Komponen Sistem Magang ………. 23
4. Pengelolaan Pembelajaran Magang ………. 27
D. Konsep Motivasi Belajar ……….. 28
1. Konsep Motivasi ……….. 28
2. Konsep Motivasi Belajar ………. 30
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ………. 33
B. Definisi Operasional ………. 34
C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ……… 35
D. Subjek Penelitian ……….. 37
(7)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data ………. 39
G. Analisis Data ………. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Dj Arie Broadcasting School ……….. 43
1. Sejarah Singkat Dj Arie Broadcasting School ……… 43
2. Visi dan Misi ……….. 43
3. Kepengurusan ………. 43
4. Program Belajar ……….. 43
5. Kurikulum Belajar ………. 45
6. Tenaga Pendidik dan Kependidikan ………. 46
7. Gambaran Umum Responden ……… 47
8. Identitas Responden ………. 47
B. Hasil Penelitian ………. 49
1. Penerapan Model Pembelajaran Magang ……… 49
2. Motivasi Belajar Peserta ………. 55
3. Faktor Pendukung dan Penghambat ……… 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 58
1. Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Magang Yang Dilakukan Pada Kursus Public Speaking ……… 58
2. Bagaimana Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program Public Speaking ……….. 68
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Penyelenggaraan Program Public Speaking ……… 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 72
B. Saran ……….. 73
1. Bagi Pihak Dj Arie Broadcasting School ……… 73
2. Bagi Peserta ………. 74
DAFTAR PUSTAKA ……… 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan yang sangat cepat di masyarakat sebagai akibat dari revolusi Public Speaking lebih menjadikan semua bidang kehidupan serba kompetitif. Percepatan ini hanya dapat diikuti oleh orang-orang yang memiliki kualitas, sehingga Sumber Daya Manusia yang berkualitas menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak.
Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal mendasar bagi pembangunan. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari pendidikan, dimana pendidikan mempunyai makna sebagai proses yang menjadikan manusia memiliki kemampuan, memiliki sains dan teknologi keterampilan, serta kepandaian. Hal tersebut termuat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1, yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia, yaitu :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembangunan agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepandaian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan bagi setiap Warga Negara Indonesia bertujuan untuk menjadikan manusia Indonesia, manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Tujuan umum pendidikan Nasional Indonesia secara jelas dan tegas dirumuskan dalam Undang Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebebasan
Dalam Undang Undang RI tahun 2003 dijelaskan secara lebih lanjut, bahwa ”Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang
(9)
2
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saling terkait secara terpadu untuk mencapai suatu tujuan pendidikan nasional”. Keseluruhan komponen yang terkait secara terpadu merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal. Adapun satuan pendidikan nonformal meliputi : lembaga kursus, pelatihan,
pokjar, pkbm dan majelis ta’lim serta satuan pendidikan sejenis (UU RI No.20 Tahun
2003).
Sebagaimana tercantum dalam pengertian Pendidikan Luar Sekolah yang dikemukakan oleh Philip H. Coombs (1973) dalam Djudju Sudjana (2004:22) bahwa : Pendidikan non formal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri, merupakan bagian terpenting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu didalam mencapai tujuan belajar
Untuk mengejar percepatan perubahan masyarakat dibutuhkan cara atau upaya peningkatan kualitas SDM yang sangat cepat atau instant, dengan kata lain proses penetapan perubahan itu tidak memakai waktu yang cukup lama. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM itu adalah melalui pendidikan dan latihan atau kursus. Pendidikan sebagai suatu proses dimana manusia membina perkembangan manusia lain secara sadar, dengan terencana dan sistematis. Padahal di satu sisi pendidikan sebagai sebuah proses, sangat sulit untuk kemudian melihat hasilnya dengan cepat. Untuk itu diperlukan suatu jalur satuan pendidikan yang fleksibel.
Usaha yang dilakukan untuk merealisasikan komponen dari pendidikan luar sekolah dalam hal ini DJ Arie Broadcasting School yang sesuai dengan salah satu tugas pokoknya yaitu melaksanakan dan mengembangkan pelatihan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, industri dan lembaga dalam meningkatkan kompetensi dibidang profesinya yaitu dalam hal ini di bidang Public Speaking.
Upaya meningkatkan kompetensi di bidang profesinya melalui pelatihan yang dilakukan oleh DJ Arie Broadcasting School sesuai dengan tujuan pelatihan seperti yang diungkapkan oleh Moekijat (1993:2-3) yaitu :
1. Pelatihan ditujukan untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih rinci.
2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional, dan
3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemampuan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan pimpinan.
(10)
Pelatihan dan kursus merupakan bagian dari satuan pendidikan nonformal, seperti yang dijelaskan dalam Undang - undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang pertama pada pasal 26 ayat 4 yaitu “satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majlis taklim, dan pendidikan yang sejenis”. Penjelasan yang kedua terdapat dalam pasal 1 ayat 12 yaitu “pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”.
Untuk keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan perlu adanya satu kesatuan yang seimbang antara peserta didik dalam hal ini peserta pelatihan, instruktur/sumber belajar maupun pihak penyelenggara beserta orang-orang yang terkait didalamnya. Untuk mewujudkan hal tersebut peserta didik harus mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Instruktur/sumber belajar harus menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peseta didik, dan penyelenggara harus memfasilitasi pembelajarannya dengan baik.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedural yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajarannya sumber belajar/instruktur berinteraksi dengan peserta didik guna mencapai belajar yang telah ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran lebih mengutamakan peranan pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena dalam hal ini, motivasi aktif dari peserta didik akan mempengaruhi terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang diperoleh.
Motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran merupakan bentuk respon dari peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, dimana motivasi warga belajar mengikuti dorongan dari dalam (motivasi intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik) serta responnya terhadap pelaksanaan proses pembelajaran tersebut, hal tersebut merupakan upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran terkait erat dengan
(11)
4
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tinggi rendahnya motivasi dan ada tidaknya respon dari peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Berangkat dari gambaran di atas, penulis tertarik untuk melakukan kajian terhadap Gambaran Mengenai pengelolaan program public speaking melalui model pembelajaran magang dalam meningkatkan motivasi belajardi DJ Arie Broadcasting School Bandung. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa keberhasilan suatu pelatihan banyak dipengaruhi oleh pembelajaran yang baik yang dimana suatu pembelajaran yang baik ditopang dari motivasi peserta didiknya untuk bersikap baik pula. Oleh sebab itu, kajian ini sangat diperlukan dalam pelatihan Public Speaking.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan observasi lapangan ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Adanya motivasi peserta didik yang cenderung berbeda pada pelatihan Public Speaking yang diasumsikan karena dari adanya perbedaan latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi dan lokasi (tempat tinggal) yang berbeda, yang secara tidak langsung hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dalam pelatihan Public Speaking tersebut.
2. Adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik setelah mengikuti program magang, yang secara tidak langsung hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
3. Adanya kegiatan pembelajaran yang lebih mengutamakan peranan peserta untuk aktif dalam keterlibatannya pada kegiatan pelatihan Public Speaking di DJ Arie Broadcasting School.
C. RumusandanBatasanMasalah
Di dalam penelitian ini penulis memandang perlu untuk membatasi masalah mengingat masalah yang akan diteliti terlalu luas. Pembatasan masalah tersebut dan didasari oleh keterbatasan penulis maka dirumuskan masalah penelitian ini, yaitu :
”Bagaimana Pengelolaan program Public Speaking melalui model pembelajaran
magang dalam meningkatkan motivasi belajar peserta di Dj Arie Broadcasting School ?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi masalah melalui pertanyaan - pertanyaan penelitian.
(12)
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran magang yang dilakukan pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung?
2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung?
3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan program magang di Dj Arie Broadcasting School Bandung?
D. TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan:
a. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran magang yang dilakukan pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung.
b. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung
c. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan program magang di DJ Arie Broadcasting School Bandung
E. Manfaat Penelitian
Pada akhir dari penelitian ini, penulis mengharapkan hasilnya dapat bermanfaat, yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai pengalaman praktis bagi peneliti dalam mengaplikasikan/ menerapkan konsep-konsep dan teori-teori yang telah peneliti peroleh dalam mengikuti perkuliahan pada jurusan PLS dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Dalam hal ini berkaitan dengan konsep Motivasi, konsep Pembelajaran dan konsep Pendidikan Luar sekolah.
2. Manfaat Praktis
Dapat dijadikan sebagai bahan analisis dan kajian bagi DJ Arie Broadcasting School dalam mempertahankan ataupun memperbaiki motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pada pelatihan Public Speaking. hendaknya semakin menyadari pentingnya manfaat pengembangan. Dan diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi para peserta pelatihan untuk lebih meningkatkan prestasinya bagi peningkatan taraf hidup dari pelatihan Public Speaking yang dipelajarinya
(13)
6
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya
Semoga dengan penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap penelitian selanjutnya. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan secara deskriptif mengenai motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini lebih lanjut misalnya dengan menggunkan statistik parametrik.
F. Anggapan dasar
Dalam penelitian ini yang dijadikan anggapan dasar adalah sebagai berikut: 1. Motivasi menurut McDonald (1959) adalah suatu perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Pelatihan merupakan sarana bagi pengembangan kemampuan anggota (karyawan) baik kemampuan kognitif maupun kemampuan keterampilan, baik bersikap manajerial maupun non-manajerial. Pelatihan sangat penting diselenggarakan oleh organisasi untuk memberikan fasilitas kepada anggota supaya berkembang (Yuniarsih, et al., 1998:187-188).
3. Suasana kelas yang menantang murid untuk melakukan kegiatan belajar secara bebas, tetapi terkendali merupakan situasi dan kondisi belajar yang tidak kaku terkait dengan suasana yang mati, tetapi sewaktu-waktu dapat diubah sesuai kebutuhan peserta didik (R. Ibrahim, 1995:42)
4. Keberhasilan pelaksanaan program pelatihan hanya dapat dilihat melalui evaluasi. Evaluasi program pelatihan mencakup penilaian penguasaan kemampuan dan keterampilan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. (Yuniarsih, et al., 1998:191).
G. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengurutkan sistematika penulisan skripsi yang terdiri atas :
BAB I, Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, definisi operasional, anggapan dasar, metodologi penelitian, lokasi dan sampel penelitianserta sistematika penulisan.
(14)
BAB II, Kajian Teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Merupakan landasan teori dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau teori yang melandasi penelitian.
BAB III, Metodologi Penelitian, membahas mengenai metode penelitian, dan alat pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, penyusunan alat pengumpul data, prosedur pengolahan data, dan teknik analisis data.
BAB IV, membahas tentang hasil penelitian yang berisi deskripsi objek, pengolahan data dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V, Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran yang patut diberikan berdasarkan penelitian.
(15)
33
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian. Menurut Purwadarminta dalam Sudjana (2005:7) “Metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. Sedangakan “Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata, 2009:11).
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3), “Metode penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan kecenderungan data dari studi kelapangan dan kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis adalah penelitian kualitatif.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin memamhami dan mengungkap permasalahan naiknya motivasi belajar peserta belajar.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena peneliti ingin mempelajari melukiskan fakta dilapangan secara sistematis sesuai dengan sesungguhnya pada program publikspeaking di Dj Arie Broadcasting School, hal tersebut sesuai dengan pengertian deskriptif yaitu metode deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakterisktik populasi tertentu atau bidang tertentu, metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang telah dititik beratkan adalah observasi dan suasana alamiah, diamna dalam hal ini peneliti sebagai pengamat. Subjek penelitian itu berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat.
Metode deskriptif bertujuan untuk : mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah serta memerikasa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama
(16)
dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
B. Definisi Operasional
Menghindari kemungkinan salah penafsiran, maka istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengelolaan Program
Pengelolaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia .proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain;
Suatu aktivitas memadukan sumber daya pendidikan khususnya, pendidikan luar sekolah agar lebih selaras dan terkondisikan untuk mencapai tujuan kependidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengelolaan adalah kemampuan keterampilan teknis untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain/ melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi (Djudju Sudjana, 2004:17)
Program adalah sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok/ organisasi/ lembaga yang membuat komponen-komponen program, komponen itu meliputi : tujuan, sarana, isi dan jenis kegiatan, waktu, fasilitas, alat dan biaya. (Djudju Sudjana 2004 : 1)
2. Publik Speaking
Public-Speakingkamus besar bahasa Indonesia adalah: tata cara melakukan bicara di depan umum, secara runtut dan terencana, dengan tujuan tertentu.
Publik Speaking adalah ilmu berbicara, yang mempunyai seni dan memiliki nilai-nilai tertentu, yang menurut Aristoteles, memiliki beberapa fungsi, diantaranya untuk menyampaikan instruksi, sebagai alat untuk memaksa orang berpikir (Elly dan Pramana. 2006.55)
3. Magang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Magang adalah calon pegawai (yg belum diangkat secara tetap serta belum menerima gaji atau upah krn
dianggap masih dalam taraf belajar): 2 calon ahli: ia sudah cukup lama menjadi -- di kantor itu;
(17)
35
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30.Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri, magang adalah sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
4. Motivasi
Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau suatukeadaan yang kompleks (complex state) dan kesiapsediaan (prepatory set)dalam diri individu untuk bergerak (to move) kearah tujuan tertentu, baikdisadari maupun tidak disadari. Motivasi tersebut timbul dan tumbuh denganjalan datang dari dalam individu itu sendiri dan dari lingkungannya (AbinSyamsudin, 2001 : 37).
Menurut Slameto belajaradalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2).
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
C. Instrumen dan teknik Pengumpulan data
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 200 :160).
(18)
Penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri, sebagaimana menurut Sugiyono (2008 : 223) “Dalam penelitian kualitatif „the researcher is the key instrument’. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif”.
Dalam melakukan pengamatan, peneliti membekali diri dengan kisi-kisi penelitian, pedoman observasi, pedoman wawancara dan catatan lapangan.Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
“Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan” (Nazir, 2003 :174), pendapat tersebut diperkuat oleh Sugiyono (2008:224), bahwa :
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan.Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksdukan untuk memperolah bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh data seperti prosedur-prosedur, alat-alat, serta kegiatan nyata, penulis menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi dilakukan penulis kurang lebih 3 (tiga) bulan dengan mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran pada program publik speaking di Dj Arie Broadcasting School. Sebagaimana dikemukakan oleh Ngalim Purwanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008:93-94), bahwa “observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung”. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan dilapangan mengenai proses pembelajaran pada program publikspeakingagar peneliti memperoleh gambaran yang
(19)
37
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Dalam melakukan observasi ini, penulis menggunakan instrument/ alat pengumpulan data berupa pedoman observasi.
2. Wawancara
“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu” (Basrowi dan Suwandi , 2008: 127), bahwa “pedoman wawancara dan petunjuk pengamatan pada umumnya memberikan kesempatan timbulnya respon terbuka dan cukup luwes bagi pengamat atau pewawancara untuk memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi-dimensi topik yang tidak terduga.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada pemilik, pengelola, dan 2 orang peserta, dengan tujuan untuk mengumpulkan data mengenai program publikspeaking yang pernah dilaksanakan di Dj Arie Broadcasting School. Adapun permasalahan yang ditanyakan oleh peneliti, diantaranya : Proses Pembelajaran dan model pembelajaran yang diterapkan pada program publikspeaking beserta motivasi belajar peserta belajar yang pernah dilaksanakan.
3. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan oleh penulis yaitu studi dokumentasi.Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006 : 158), “didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, ddokumen, pertauran-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”.
Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen dengan tujuan untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalhan yang diteliti. Dokumen menjadi salah satu sumber pengumpulan data berupa foto, profil, data program PLS yang dilaksanakan Dj Arie Broadcasting
(20)
School serta mendokumentasikan kegiatan pembelajaran serta partisipasi yang dilaksanakan lemabaga.
D. Subjek Penelitian
“Subjek Penelitian merupakan orang dalam latar penelitian”.Secara lebih tegas Moleong menyatakan bahwa mereka itu adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong dalam Suryabrata, 2003:188).
Sedangkan menurut Arikunto(2006 : 145), bahwa :
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.Jika kita bicara tentang subjek penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti.Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang dimintai memberikan keterangan tentang sesuatu fakta atau pendapat.
Penentuan subjek penelitian dipilih dengan tujuan tertentu supaya purposive, yaitu subjek penelitian diambil dengan maksdu dan tujuan tertentu dan lebih bersifat selektif, informan yang diambil sebagai subjek penelitian karena peneliti menganggap bahwa informan tersebut dapat lebih dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan berdasarkan maksud untuk menemukan jawaban mengenai program publikspeaking dalam membantu keberhasilan program PLS yang dilaksanakan oleh Dj Arie Broadcasting School. Maka yang menjadi subjek penelitiannya antara lain Pemilik, Pengelola, dan 2 orang peserta. Jadi yang menjadi subjek penelitiannya sebanya 4 orang.
E. Penyusunan Instrumen Penelitian
Dalam pembuatan pertanyaan, peneliti berupaya mengarahkan agar pertanyaan tersebut dapat menjaring jawaban dari informan sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu mengenai pengelolaan program publikspeaking melalui model pembelajaran magang dalam meningkatkan motivasi belajar. Untuk itu peneliti menyusun langkah-langkah penyusunan alat pengumpul data sebagai berikut :
(21)
39
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembuatan kisi-kisi ini dimaksudkan agar penelitian dapat tersusun secara sistematis guna mendapatkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam kisi-kisi penelitian diungkapkan mengenai pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, indicator, serta alat pengumpul data yang akan digunkan. (kisi-kisi penelitian terlampir)
2. Penyusunan alat pengumpul data
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pedoman observasi, dan wawancara sebagai alat pengumpul data yang utama, serta studi dokumentasi untuk memperjelas hasil wawancara yang telah diperoleh. (instrument alat pengumpul data terlampir).
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data 1. Tahap Pralapangan
Tahap pralapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data, ada enam kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah satu pertimbangan yang perlu dipahami yaitu etika penelitian dilapangan, adapun enam kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam tahapan ini, yaitu :
a. Menyusun rancangan penelitian, rancangan penelitian ini bisa disebut proposal penelitian. Pada tahapan ini penulis memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakan masalah dan alas an pelaksanaan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan focus penelitian yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan model pembelajaran magang pada program publikspeaking.
b. Memilih lapangan focus penelitian. Dalam memilih lokasi penelitian, penulis melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh penulis dengan kenyataan/ praktek dilapangan.
c. Mengurus perizinan. Perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian sehingga
(22)
penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan dilapangan.
e. Memilih dan memanfaatkan responden. Responden yang dipilih oleh penulis sendiri disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis serta responden tersebut dirasakan dapat mewakili keseluruhan.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang disiapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, diantaranya : perlengkapan fisik, surat izin mengadakan penelitian dari Universitas, kontak dengan daerah yang menjadi latar penelitian, dan perlengkapan pendukung lainnya.
g. Persoalan etika penelitian. Karena dalam penelitian kualitatif adalah orang sebagai alat yang mengumpulkan data, penulis berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tat cara hidup dala latr belakang penelitian. Sehingga penulis harus menyesuaikan diri dengan orang-orang yang berada dilingkungan yang akan diteliti.
2. Tahap Kegiatan Lapangan
Tahap kegiatan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan langsung ditempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan lapangan di bagi atas tiga bagian yaitu :
a. Memamahi latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpul data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.
b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakterisktik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis, diantarnya :
1) Mengadakan wawancara dengan peserta sebagai subjek penelitian 2) Melakukan observasi terhadap pengelola dan mentor
(23)
41
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data. Penulis ketika melakukan penelitian tidak hanya melakukan penelitian mengenai program publik speaking yang dilaksanakan oleh Dj Arie Broadcasting School. Namun peneliti juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan program publik speaking.
G. Analisis Data
Menyertai validitas, reliealibilitas dan kredibilitas adalah analisis data.Analisi data penelitian kualitatif menyangkut analisis di lapangan maupun setelah data terkumpul serta interpretasi dari fenomena yang ada.Anlisis data berkaitan erat dengan satuan dan kategorisasi yang analog dengan variable dalam penelitian kualitatif.Dari hasil analisis ini kemudian dikembangkan generalisasi dari penelitian yaitu mengangkat fenomena yang terorganisir menjadi suatu kebulatan hasil penelitian kualitatif.
Dari hasil studi yang dilakukan berbagai kepustakaan dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar analisis penelitian yaitu diterapkannya satuan dan kategori (Moleong dalam Ayi Olim, 1999 : 113). Satuan terbagi atas 2 bagian yaitu tipe asli dan tipe konstruksi analisis (moleong, dalam Ayi Olim, 1999:113).Tipe asli atau emik yaitu perilaku sosial atau kebudayaan yang dilihat dari sudut pandangan dari dalam dan definisi perilaku manusia.Konsep ini oleh Moleong (1989) dinyatakan perlunya terdapat kesepakatan antar peneliti dengan subjek yang diteliti.adapun tipe hasil konstruksi atau ethic penjelasan mengenai kategori yang diberikan oleh pihak observer luar dalam upaya membeikan analisis terhadap penampilan fenomena yang unik (Goetz dan Lecompte, 1984:6). Kedua konsepsi ini dikenal pula dengan terminologi subjektivitas dan objektivitas sebagai konsep yang berkaitan karena selain setiap peneliti memperhatikan pernyataan-pernyataan yang diberikan pihak sasaran penelitian, juga harus mampu menempatkan diri seandainya ia menjadi pihak yang diteliti, yang tidak lepas dari sistem nilai, emosi dan rasional. Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan ketentuan penelitian kualitatif, yaitu diinterpretasikan dan dianalisis secara terus-menerus sejak awal hingga akhir penelitian. Analisis data merupakan proses mengurutkan dan mengamati secara sistematis transkrip wawancara (interview), catatan lapagan (hasil Observasi) dan bahan – bahan yang
(24)
ditemukan untuk meningkatkan pemahan peneliti tentang kasus yang diamati dan mejaikannya sebagai temuan bagi orang lain. Dalam hal ini langkah-langkah yang ditempuh adalah : (1) reduksi data, (2) display data, (3) mengambil kesimpulan dan verifikasi. Hal ini sejalan dengan pendapat nasution (1988:129) analisis data secara umum mengikuti langkah-langkah berikut yaitu reduksi data, display data, dan mengambil kesimpulan dan verifikasi.
Reduksi data yaitu dengan menyingkat data-data ke dalam bentuk laporan yang lebih sistematis sehingga mudah dikendalikan.Data-data tersebut dirangkum, dipilih dan difokuskan pada hal yang penting-penting.Data yang di reduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan lagi.
Display data yaitu agar bisa melihat gambaran data secara keseluruhan dan bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini dilakukan dengan cara membuat beberapa matrik, grafik atau chart dan deskripsi secara rinci dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kode yang yang telah ditentukan sebelumnya.
Mengambil kesimpulan dan verivikasi yaitu peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan cara mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal yang sering timbul dan sebagainya. Jadi dari data yang dikumpulkan dicoba diambil kesimpulan. Kesimpulan diawal pengumpulan data tentu masih meragukan, tetapi dengan adanya data baru, dengan cara mengadakan triangulasi maka kesimpulan itu lebih mendasar.
(25)
72
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Kesimpulan yang peneliti rumuskan berdasarkan atas data yang terkumpul dari semua informan yang telah peneliti olah dalam pembahasan hasil penelitian, maka dari semuanya itu dapat disimpulkan bahwa Dj Arie Broadczsting School sebegai penyelenggara program public speaking telah menyelenggarakan program public speaking yang menerapkan model pembelajaran magang dengan baik, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi, yang dipaparkan sebagai berikut :
1. Perencanaan model pembelajaran magang dilakukan dalam beberpa tahapan dimulai dari merumuskan tujuan, identifikasi peserta, identifikasi kebutuhan peserta, penetapan jadwal, identifikasi sarana dan prasarana.
2. Pelaksanaan program dilakukan dalam beberapa langkah dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Persiapan dilakukan oleh lemabaga demi terciptanya kelangsungan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Dalam pelaksanaan program meliputi : a) kegiatan awal terdiri dari : mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran peserta, b) kegiatan inti tediri dari : penyampaian materi, pemberian tugas, dan mempraktekan materi. c) kegiatan akhir / tindak lanjut terdiri dari : menyimpulkan materi, pemberian tugas dan evaluasi. Proses pembelajaran pada program public speaking digunakan dengan menerapkan model pembelajaran magang sehingga mampu meningkatkan kemampuan peserta. Hal tersebut dilihat dari peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta dalam melakukan public speaking didepan orang banyak dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Dilihat dari hasil temuan bahwa motivasi peserta mendapatkan motivasi sebagai pendorong, diantaranya adalah :
1. Motivasi belajar dari faktor intrinsic, berupa hasrat dan keinginan berhasil atau keinginan untuk bisa, mendapatkan pengalaman belajar, dan dapat bersosialisasi dengan peserta belajar lain yang merupakan teman sejawat.
(26)
2. Motivasi Belajar dari Faktor ekstrinsiknya adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar menarik. Faktor motivasi-motivasi tersebut disebabkan oleh rangsangan dari pihak individu atau peserta belajar itu sendiri dan dari pihak mentor serta dari pihak pengelola.
Dari kajian ini diketahui adanya faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan program public Speaking sebagai berikut:
Faktor pendukung meliputi :
1. Internal adalah dukungan dari keluarga, dukungan dari pihak keluarga menjadi salah satu dukungan peserta belajar untuk terus mengikuti pembelajaraan 2. Eksternal adalah dukungan oleh pengeloladan mentor yang terdiri dari
koordinator program, atau penanggung jawab program., Faktor penghambat mencakup:
1. Internal ini berasal dari diri peserta itu sendiri yang dapat dilihat dari kesibukan peserta yang mempunyai aktivitas lain.
2. Eksternal mentor kadang kala terlambat sedangkan peserta belajar sudah siap belajar, dukungan dana atau biaya penyelenggaraan program ini untuk keberlangsungan kegiatan dan menambah sarana dan prasarana baru.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengilhami berbagai pandangan yang kiranya merupakan rekomendasi atau masukan yang mungkin ada manfaatnya bagi beberapa pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas semua pihak yang bersangkutan demi pengembangan sumber daya manusia, saran tersebut diantaranya :
1. Bagi pihak Dj Arie Broadcasting School yang menyelenggarakan program public speaking.
a. Penyelenggara / mentor harus lebih intensif lagi dalam memonitoring perkembangan peserta belajar
b. Dalam kegiatan pembelajaran mentor hendaknya menyajikan pengalaman belajar, dimana peserta belajar bisa lebih kreatif dalam mengaktualisasikan potensi dirinya
(27)
74
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Mentor hendaknya menjadi fasilitator yang baik dan mampu mendukung peserta belajar dengan memberikan pujian, penghargaan, bimbingan dan arahan ketika peserta mampu menghasilkan suatu karya sehingga peserta belajarakan lebih semangat lagi dalam belajarnya.
2. Bagi peserta belajar
Diharapkan supaya peserta belajar terus bersemangat, lebih aktif dalam mengikuti berbagai program yang diselenggarakan oleh pihak lemabaga, dan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan ide-ide yang inovatif sehingga bisa meningkatkan kemampuan dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki.
(28)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. et al. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : Pedagogiana Press. Artasasmita, R. (1985). Pedoman Merancang Sistem Kursus dan Latihan. Bandung :
PLS FIP IKIP.
Arikuntos, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
BPKB, Jayagiri. (1983). Laporan Hasil Pengkajian KBU Bersama Lapang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung-Jawa Barat. Bandung : BPKB Jayagiri tidak diterbitkan.
Budianingsih, A. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati, dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djoyo, N dan Suryadi, A. (1995). Peningkatan Kualitas SDM Untuk Pembangunan.
Jakarta.
Echol, Jhon M. dan Shadily, Hassan. (1990). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia
Hatimah, I. (2003). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung : Andira
Herry, A. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Joesoef, S. (1999). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Kamil, M. (2001). Model Pembelajaran Magang Bagi Peningkatan Kemandirian Warga Belajar (Studi Kasus Sentra Industri Kecil Rajutan dan Bordir di Ciamis). Bandung : PPS universitas Pendidikan Indonesia
Moekijat. (1993). Evaluasi Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Perusahan. Bandung : Mandar Maju.
Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rineka Cipta. Mudjiman, H. (2009). Manajemen Pelatihan Berbasis Mandiri. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
(29)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nazir, M. (2003). Metoda Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Olim, Ayi. (1999). Kemampuan Membelajarkan Diri Pemuda Pelopor dan Pengembangan. Bandung : Disertasi PPS IKIP Bandung.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Jakarta Tidak Diterbitkan Purwanto, M. (1990). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Mutiara Sumber.
Raharjo, Slamet. (1989). Magang Sebagai Salah Satu Sistem Belajar Asli, Bagaimana Aspek-Aspeknya Bekerja. Bandung : Disertasi PPS IKIP Bandung.
Sardiman, A.M 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanajaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Grup.
Sirojudin, K dan Saripah, I. (2006). Perencanaan Pembelajaran (Hand Out Perkuliahan). Bandung : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana S, D. (2005). Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah Production.
______ (2004). Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk Pendidikan Non Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung : Falah Production.
______(2000). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan,Sejarah Perkembangan, Falsafah, teori pendukung, Asas. Bandung : Falah Production
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Supriyono. (2000). Model Pengelolaan Pembelajaran Paket B Melalui Pemberdayaan. Bandung : Disertasi PPS UPI.
Suryabrata, S. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
(30)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
Suryana, E. (2009). Model Pembelajaran Magang Berbasis Hubungan Kekerabatan Dalam Meningkatkan Kemandirian Warga Belajar (Studi Pada kelompok Perajin Besi Badan Kendaraan Asal Kecamatan Panjalu Kabup[aten Ciamis). Bandung : Disertasi PPS Universitas Pendidikan Indonesia
Syaodih, N. (2002). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, Jakarta : Depdiknas. Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, Jakarta : Depnaker
Unesco. (1996). Program-program Peningkatan Pendapatan Keluarga. Terjemahan. Jakarta : Ditjen PLSP Depdiknas dan Unesco PROAP Bangkok.
Uno, B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumu Aksara Widodo. (2002). Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta : Absolut.
Zuhri, S (2010). Publik Speaking. Jakarta : Graha Ilmu
Sumber Internet :
Budianto, I. (2010). Teori Motivasi. (Online)
Tersedia : http://iwanbudianto.com/teori-motivasi/html (31 Agustus 2013) Purboyo, R. (2012). Pengertian, Ciri-Ciri, Karakteristik Motivasi Belajar Siswa.
(online)
Tersedia : http://kumpulan-materi.blogspot.com/pengertian-ciri-ciri-karakterisktik-pada.html ( 31 Agustus 2013)
(1)
72
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang peneliti rumuskan berdasarkan atas data yang terkumpul dari semua informan yang telah peneliti olah dalam pembahasan hasil penelitian, maka dari semuanya itu dapat disimpulkan bahwa Dj Arie Broadczsting School sebegai penyelenggara program public speaking telah menyelenggarakan program public speaking yang menerapkan model pembelajaran magang dengan baik, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi, yang dipaparkan sebagai berikut :
1. Perencanaan model pembelajaran magang dilakukan dalam beberpa tahapan dimulai dari merumuskan tujuan, identifikasi peserta, identifikasi kebutuhan peserta, penetapan jadwal, identifikasi sarana dan prasarana.
2. Pelaksanaan program dilakukan dalam beberapa langkah dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Persiapan dilakukan oleh lemabaga demi terciptanya kelangsungan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Dalam pelaksanaan program meliputi : a) kegiatan awal terdiri dari : mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran peserta, b) kegiatan inti tediri dari : penyampaian materi, pemberian tugas, dan mempraktekan materi. c) kegiatan akhir / tindak lanjut terdiri dari : menyimpulkan materi, pemberian tugas dan evaluasi. Proses pembelajaran pada program public speaking digunakan dengan menerapkan model pembelajaran magang sehingga mampu meningkatkan kemampuan peserta. Hal tersebut dilihat dari peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta dalam melakukan public speaking didepan orang banyak dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Dilihat dari hasil temuan bahwa motivasi peserta mendapatkan motivasi sebagai pendorong, diantaranya adalah :
1. Motivasi belajar dari faktor intrinsic, berupa hasrat dan keinginan berhasil atau keinginan untuk bisa, mendapatkan pengalaman belajar, dan dapat bersosialisasi dengan peserta belajar lain yang merupakan teman sejawat.
(2)
73
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
2. Motivasi Belajar dari Faktor ekstrinsiknya adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar menarik. Faktor motivasi-motivasi tersebut disebabkan oleh rangsangan dari pihak individu atau peserta belajar itu sendiri dan dari pihak mentor serta dari pihak pengelola.
Dari kajian ini diketahui adanya faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan program public Speaking sebagai berikut:
Faktor pendukung meliputi :
1. Internal adalah dukungan dari keluarga, dukungan dari pihak keluarga menjadi salah satu dukungan peserta belajar untuk terus mengikuti pembelajaraan 2. Eksternal adalah dukungan oleh pengeloladan mentor yang terdiri dari
koordinator program, atau penanggung jawab program., Faktor penghambat mencakup:
1. Internal ini berasal dari diri peserta itu sendiri yang dapat dilihat dari kesibukan peserta yang mempunyai aktivitas lain.
2. Eksternal mentor kadang kala terlambat sedangkan peserta belajar sudah siap belajar, dukungan dana atau biaya penyelenggaraan program ini untuk keberlangsungan kegiatan dan menambah sarana dan prasarana baru.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengilhami berbagai pandangan yang kiranya merupakan rekomendasi atau masukan yang mungkin ada manfaatnya bagi beberapa pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas semua pihak yang bersangkutan demi pengembangan sumber daya manusia, saran tersebut diantaranya :
1. Bagi pihak Dj Arie Broadcasting School yang menyelenggarakan program public speaking.
a. Penyelenggara / mentor harus lebih intensif lagi dalam memonitoring perkembangan peserta belajar
b. Dalam kegiatan pembelajaran mentor hendaknya menyajikan pengalaman belajar, dimana peserta belajar bisa lebih kreatif dalam mengaktualisasikan potensi dirinya
(3)
74
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
c. Mentor hendaknya menjadi fasilitator yang baik dan mampu mendukung peserta belajar dengan memberikan pujian, penghargaan, bimbingan dan arahan ketika peserta mampu menghasilkan suatu karya sehingga peserta belajarakan lebih semangat lagi dalam belajarnya.
2. Bagi peserta belajar
Diharapkan supaya peserta belajar terus bersemangat, lebih aktif dalam mengikuti berbagai program yang diselenggarakan oleh pihak lemabaga, dan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan ide-ide yang inovatif sehingga bisa meningkatkan kemampuan dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki.
(4)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. et al. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : Pedagogiana Press. Artasasmita, R. (1985). Pedoman Merancang Sistem Kursus dan Latihan. Bandung :
PLS FIP IKIP.
Arikuntos, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
BPKB, Jayagiri. (1983). Laporan Hasil Pengkajian KBU Bersama Lapang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung-Jawa Barat. Bandung : BPKB Jayagiri tidak diterbitkan.
Budianingsih, A. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati, dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djoyo, N dan Suryadi, A. (1995). Peningkatan Kualitas SDM Untuk Pembangunan.
Jakarta.
Echol, Jhon M. dan Shadily, Hassan. (1990). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia
Hatimah, I. (2003). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung : Andira
Herry, A. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Joesoef, S. (1999). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Kamil, M. (2001). Model Pembelajaran Magang Bagi Peningkatan Kemandirian Warga Belajar (Studi Kasus Sentra Industri Kecil Rajutan dan Bordir di Ciamis). Bandung : PPS universitas Pendidikan Indonesia
Moekijat. (1993). Evaluasi Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Perusahan. Bandung : Mandar Maju.
Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rineka Cipta. Mudjiman, H. (2009). Manajemen Pelatihan Berbasis Mandiri. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
(5)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nazir, M. (2003). Metoda Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Olim, Ayi. (1999). Kemampuan Membelajarkan Diri Pemuda Pelopor dan Pengembangan. Bandung : Disertasi PPS IKIP Bandung.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Jakarta Tidak Diterbitkan Purwanto, M. (1990). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Mutiara Sumber.
Raharjo, Slamet. (1989). Magang Sebagai Salah Satu Sistem Belajar Asli, Bagaimana Aspek-Aspeknya Bekerja. Bandung : Disertasi PPS IKIP Bandung.
Sardiman, A.M 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanajaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Grup.
Sirojudin, K dan Saripah, I. (2006). Perencanaan Pembelajaran (Hand Out Perkuliahan). Bandung : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana S, D. (2005). Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah Production.
______ (2004). Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk Pendidikan Non Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung : Falah Production.
______(2000). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan,Sejarah Perkembangan, Falsafah, teori pendukung, Asas. Bandung : Falah Production
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Supriyono. (2000). Model Pengelolaan Pembelajaran Paket B Melalui Pemberdayaan. Bandung : Disertasi PPS UPI.
Suryabrata, S. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
(6)
Bayu Bagja Gumilar, 2013
PENGELOLAAN PROGRAM PUBLIC SPEAKING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAGANG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DI DJ ARIE BROADCASTING SCHOOL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suryana, E. (2009). Model Pembelajaran Magang Berbasis Hubungan Kekerabatan Dalam Meningkatkan Kemandirian Warga Belajar (Studi Pada kelompok Perajin Besi Badan Kendaraan Asal Kecamatan Panjalu Kabup[aten Ciamis). Bandung : Disertasi PPS Universitas Pendidikan Indonesia
Syaodih, N. (2002). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, Jakarta : Depdiknas. Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, Jakarta : Depnaker
Unesco. (1996). Program-program Peningkatan Pendapatan Keluarga. Terjemahan. Jakarta : Ditjen PLSP Depdiknas dan Unesco PROAP Bangkok.
Uno, B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumu Aksara Widodo. (2002). Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta : Absolut.
Zuhri, S (2010). Publik Speaking. Jakarta : Graha Ilmu
Sumber Internet :
Budianto, I. (2010). Teori Motivasi. (Online)
Tersedia : http://iwanbudianto.com/teori-motivasi/html (31 Agustus 2013) Purboyo, R. (2012). Pengertian, Ciri-Ciri, Karakteristik Motivasi Belajar Siswa.
(online)
Tersedia : http://kumpulan-materi.blogspot.com/pengertian-ciri-ciri-karakterisktik-pada.html ( 31 Agustus 2013)