EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN: Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN

CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/ 2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Nira Permata


(2)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh Nira Permata

0902399

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing 1,

Drs. H. Ma’mur Saadie , M.Pd

NIP 195812301989011001

Pembimbing 2,

Yulianeta, M. Pd. NIP 197507132005012002

Mengetahui


(3)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Dadang S Anshori, M. Si. NIP 197204031999031002

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN

CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/ 2013)

Oleh Nira Permata

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa Indonesia


(4)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

© Nira Permata 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

I Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Nira Permata Nim 0902399

Model pembelajaran Time Token merupakan model yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen. Model pembelajaran Time Token digunakan dalam penelitian ini karena peneliti menganggap model pembelajaran ini akan merangsang kemampuan bicara siswa. Sementara itu, di dalam silabus SMP kelas VII terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mengenai pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Oleh karena itu, peneliti ingin menerapkan model pembelajaran

Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Peneliti berharap penggunaan

model pembelajaran Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen ini dapat memberi pengalaman langsung, merangsang motivasi siswa agar menyukai pelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa kelas VII SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token (2) perbedaan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa kelas VII SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Time Token. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut (1) bagaimana kemampuan siswa kelas VII-10 SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menanggapi pembacaan cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran Time Token ? (2) bagaimana kemampuan siswa kelas VII-10 SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menanggapi pembacaan cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token ? dan (3) Apakah model Time Token efektif dalam pembelajaran menanggapi cerpen? Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen kuasi. Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah one group pretestt posttest design. Dalam desain ini, terdapat satu kelompok yaitu kelompok eksperimen. Objek penelitiannya adalah pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen, sedangkan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII-10 SMPN 1 Bandung. Sumber data yang digunakan adalah hasil tes pretest dan

posttest. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam

tiga pertemuan. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam proses pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen siswa dengan model pembelajaran time token , hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai antara pretest dan

posttest. Kenaikan nilai tersebut terlihat dari rerata nilai pretest kemampuan siswa menanggapi

cara pembacaan mendapat hasil lebih kecil dibandingkan dengan nilai posttest menanggapi pembacaan cerpen sesudah diberi perlakuan. Nilai rerata siswa pada saat pretest yaitu 63,97 dan pada saat posttest yaitu 81. Dengan demikian model pembelajaran time token ini efektif dalam meningkatkan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen pada siswa kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.


(6)

ii

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

vi Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Anggapan Dasar ... 5

1.8 Definisi Operasional ... 6

1.9 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Definisi Cerpen ... 7

2.1.1 Ciri-ciri Cepen ... 8

2.1.2 Unsur-unsur Cerpen ... 8

2.2 Menanggapi Pembacaan Cerpen Sebagai Kegiatan Apresiasi……. ... 9


(8)

vii Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.2 Langkah-langkah Kegiatan Apresiasi ... 11

2.3 Pengertian Berbicara ... 13

2.4 Model Pembelajaran Time Token ... 18

2.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 22

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.2.1 Populasi ... 25

3.2.2 Sampel Penelitian ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4 Instrumen Penelitian... 27

3.4.1 Instrumen Pembelajaran ... 27

3.4.2 Instrumen Tes ... 31

3.4.2.2 Kriteria Penilaian ... 32

3.4.5 Teknik Pengolahan Data ... 33

3.5.1 Pengolahan Data Hasil Tes ... 33

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Penelitian ... 39

4.2 Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

4.2.1.1 Deskripsi Hasil Prates ... 41

4.2.1.2 Deskripsi Hasil Pascates ... 45

4.3 Uji Reliabilitas ... 48

4.3.1 Uji Reliabilitas Data Tes ... 49

4 .4 Uji Normalitas ... 59


(9)

viii Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.2 Uji Normalitas Data Tes Akhir ... 65 4.5 Uji Hipotesis ... 70 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 76 5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN


(10)

ix Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Penelitian... 25

3.2 Format Lembar Tes... 28

3.3 Format Penskoran Lembar Tes ... 31

3.4 Format Penskoran Hasil Tes ... 33

3.5 Penilaian Hasil Menanggapi Pembacaan Cerpen ... 34

3.6 Acuan Jawaban Lembar Tes ... 35

4.1 Data Penskoran Prates ... 41

4.2 Data Penskoran Pascates... 45

4.3 Tabel Guilford ... 49

4.4 Uji Reliabilitas Data Tes Awal ... 49

4.5 Format Anava Tes Awal ... 53

4.6 Uji Reliabilitas Data Tes Akhir ... 54

4.7 Format Anava Tes Akhir ... 57

4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Prates ... 59

4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Prates ... 60

4.10 Uji Normalitas Chi Kuadrat Prates ... 63

4.11 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pascates ... 65

4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Pascates ... 66

4.13 UjiNormalitas Chi Kuadrat Pascates ... 69

4.14 Distribusi Perbedaan Rata-rata Nilai Prates dan Pascates ... 70

4.15 Persentase Data Prates ... 73


(11)

x Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

4.1 Grafik Distribusi Nilai Pratest ... 61

4.2 Persentase Nilai Pratest... 62

4.3 Grafik Distribusi Nilai Pascatest ... 67


(12)

xi Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen


(13)

1 Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat yang sangat penting bagi manusia dalam berkomunikasi. Manusia berkomunikasi agar dapat saling belajar, berbagi pengalaman, dan dapat meningkatkan kemampuan intelektualnya. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi ada dua macam yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis tersebut muncul dalam segala aktivitas seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan, politik, dan sebagainya. Pengajaran keterampilan bahasa dan sastra Indonesia mencakupi keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut selalu berkaitan antara satu dengan yang lain.

Pengajaran sastra memiliki posisi yang cukup penting dalam kegiatan pendidikan di berbagai tingkatan sekolah. Nursisto (2004:1-2) mengatakan bahwa pengajaran sastra pun memiliki dua keuntungan sesuai dengan sifat sastra yang dimilikinya yakni “dulce et utile” artinya apabila dilihat dari sisi bentuk, karya sastra adalah sesuatu yang menyenangkan hati, sedangkan apabila dilihat dari segi isi, karya sastra memiliki kegunaan bagi siapa saja yang mampu mengapresiasi, termasuk siswa. Karya sastra bukan sekedar dibaca dan dihayati sebagai pengisi waktu, melainkan di dalamnya terkandung nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan.

Pada kenyataannya kondisi pembelajaran sastra di lembaga formal sejauh ini masih dapat dikatakan minim dan kurang atraktif sehingga membuat siswa kurang terampil dalam mengapresiasi sastra. Dari beberapa sekolah yang peneliti ketahui, masih ada beberapa guru bahasa dan sastra Indonesia yang masih mengajarkan sastra dengan metode yang cepat membuat murid bosan, yaitu dengan metode ceramah, berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti akan bereksperimen dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen yang merupakan pembelajaran sastra.


(14)

2

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, dari hasil wawancara peneliti terhadap beberapa siswa, peneliti menyimpulkan bahwa mereka tidak menyukai pelajaran sastra, apabila guru memberi mereka tugas terkait dengan tugas sastra, maka mereka lebih senang melihat hasil pekerjaan temannya atau mencontek.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sawali Tuhusetya dalam situs http://Sawali.info bahwa pembelajaran sastra tak henti-hentinya disorot oleh para pengamat,pemerhati, dan peminat sastra. Hal itu memang cukup beralasan, proses pembelajaran sastra di sekolah selama ini dinilai belum optimal;berlangsung seadanya, kaku, tanpa bobot dan membosankan sehingga tidak mampu membangkitkan minat dan gairah siswa untuk belajar sastra secara total dan intens, akibatnya apresiasi sastra siswa tidak bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal. Buku-buku sastra di perpustakaan sekolah dibiarkan terpuruk, tak tersentuh, kepekaan moral dan siswa pun dinilai mulai menipis.

Keprofesionalan seorang guru dituntut demi lancarnya proses belajar mengajar. Ada tiga persyaratan utama yang harus dimiliki oleh seorang guru agar menjadi guru yang baik, yaitu menguasai (1) bahan ajar (2) keterampilan pembelajaran, dan (3) evaluasi pembelajaran. Dalam penguasaan keterampilan pembelajaran guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Kegiatan mendengarkan cerpen yang dilanjutkan dengan menanggapi pembacaan cerpen tersebut bertujuan untuk menstimulus kemampuan berbicara siswa, tetapi banyak siswa yang tidak aktif karena tidak tertarik pada karya sastra cerpen, hal ini dikarenakan metode pembelajaran dikelas yang dipakai oleh pengajar tidak menarik, sehingga mengurangi minat siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen. Tarigan (2008:16) berpendapat

bahwa “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.”

Pengajaran yang baik dan tepat adalah ketika siswa mampu menanggapi pembacaan cerpen tersebut dengan memerhatikan aspek-aspek yang harus diperhatikan dan dinilai dari pemodelan yang ditampilkan kepada siswa.

Melihat kenyataan ini, penelitian ini mencoba untuk menerapkan metode pembelajaran


(15)

3

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran kooperatif sudah pernah dilakukan oleh Ayuragillia (2009) dalam skripsinya yang

berjudul “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran menanggapi cara pembacaan

cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran

2009/2010)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan keberhasilan dilihat dari adanya

peningkatan hasil belajar siswa.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ayuragillia (2009) adalah , penelitian ini memiliki metode pembelajaran yang berbeda tetapi masih dalam satu kelompok pembelajaran kooperatif yaitu metode pembelajaran Time Token.

Penelitianpembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen sebelumnya sudah dilakukan

oleh Desiyanti (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Teknik Think Pair Share

Dalam Pembelajaran Menanggapi cara pembacaan cerpen, perbedaan penelitian Desiyanti (2009) dengan penelitian ini terletak pada metode pembelajarannya, Desiyanti (2009) menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share yaitu suatu cara atau langkah pembelajaran sederhana yang menekankan pada kemampuan otak siswa untuk mendapatkan informasi yang kemudian disampaikan kepada temannya secara berpasangan yang kemudian didiskusikan kepada teman pasangannya tersebut dan disampaikan kepada seluruh siswa di depan kelas, sedangkan penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Time Token.

Sehubungan yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahasa

dan sastra Indonesia SMP kelas VII semester genap yaitu, standar kompetensi berbicara “

Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk wacana lisan : menanggapi pembacaan cerpen, mendongeng untuk orang lain, dan berbalas

pantun. “ (Departemen Pendidikan Nasional, 2003:24). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Pembelajaran Time Token Dalam

Pembelajaran Menanggapi cara pembacaan cerpen”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan permasalahan dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen adalah sebagai berikut.

1) Siswa menganggap pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen itu membosankan. 2) Guru kurang optimal melibatkan siswa pada pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen.


(16)

4

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Metode yang ada selama ini perlu dikembangkan untuk menjadikan pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen lebih menarik.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada ada tidaknya perbedaan kemampuan menanggapi cara pembacaan cerpen dengan menggunakan metode Time Tokendan yang tidak menggunakan metode Time Token.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana kemampuan siswadalam menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum menggunakan metode Time Token ?

2) Bagaimana kemampuan siswadalam menanggapi cara pembacaan cerpen sesudah menggunakan metode Time Token ?

3) Apakah metode Time Token efektifdalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi mengenai hal-hal berikut:

1) kemampuan siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum diberikan metode Time Token.

2) kemampuan siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen setelah diberikan metode Time Token .

3) perbedaan kemampuan siswa sebelum diberikan metode Time Tokendalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen dan sesudah diberikan metode Time Token dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.


(17)

5

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen dengan menggunakan metode Time Token.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat praktis sebagai berikut.

1) Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk para guru dalam mengembangkan pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

3) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa khususnya dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

4) Bagi peneliti, penelitian ini menjadi dasar untuk peneliti agar kelak peneliti dapat menjadi tenaga pendidik yang baik untuk para siswa.

5) Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, penelitian ini diharapkan menambah referensi tentang eksperimen kuasi, khususnya dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

1.7 Anggapan Dasar

Penelitian ini bertolak dari beberapa anggapan dasarsebagai berikut.

1) Menanggapi pembacaan cerpen merupakan kegiatan mengapresiasi karya sastra. 2) Pembelajaran akan lebih optimal jika menggunakan metode pembelajaran yang tepat 3) Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda


(18)

6

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Cerpen adalah cerita rekaan yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi dan satu waktu hingga memberikan kesan tunggal terhadap pertikaian yang mendasari cerita tersebut.

5) Metode Time Tokentelah terbukti berhasil dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

1.8 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang berkaitan langsung dengan judul penelitian ini kiranya perlu didefinisikan secara operasional. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman sekaligus menjelaskan paradigma berpikir dalam memandang suatu istilah, terutama dalam kebutuhan penelitian ini.

a. Teknik Time Token adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut partisipasi siswa dalam kelompok untuk berbicara (mengeluarkan ide/gagasannya) dengan diberi kupon berbicara sehingga semua siswa harus berbicara, maka dari itu siswa tidak ada yg mendominasi dalam pembelajaran berbicara di kelas.

b. Pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen adalah merupakan bagian dari pembelajaran apresiasi cerpen. Pembelajaran apresiasi cerpen adalah kegiatan pembelajaran untuk kegiatan menggauli, memahami, menghargai cerpen dengan penuh penghayatan serta sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, pengetahuan dan pemahaman terhadap cerpen.

c. Menanggapi pembacaan cerpen adalah suatu proses seorang siswa dalam menyampaikan gagasan dan pandangan/penilaian terhadap pembacaan cerpen yang disajikan.

d. Kemampuan berbicara adalah suatu proses prestasi seseorang yang dihasilkan dalam kegiatan berkomunikasi dengan orang lain.

1.9 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang peneliti ajukan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut : Ha: Model Pembelajaran Time Token efektif dalam meningkatkan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa.


(19)

7

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(20)

23 Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini akan mengujicobakan model pembelajaran “Time Token” dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran tersebut. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode eksperimen. Pengertian metode eksperimen menurut Sugiyono (2008:107) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Tujuan dari metode eksperimen menurut Hasan (2004:15) adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.

Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen (Quasi Experimental design). Seperti yang diungkapkan oleh Vismaia dan Syamsudin (2007:162) konsep eksperimental adalah sebuah rancangan yang ideal. Pokok persoalan dan berbagai investigasi berhubungan dengan penelitian sehingga memperlihatkan pertautan antara variabel yang telah diseleksi. Akan tetapi, dalam ilmu sosial secara umum dan bidang penelitian secara khusus, tidaklah realistis untuk membatasi rancangan penelitian kita hanya dengan kebenaran eksperimental alasannya yaitu karena kita dihadapkan berbagai persoalan yang sangat rumit, seperti sikap manusia, pembelajaran bahasa, dan sikap bahasa. Hal senada diungkapkan Sukardi (2003) dalam Vismaia dan Syamsudin (2007:23) jenis penelitian eksperimen kuasi banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjek pnelitiannya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif karena beberapa persyaratan yang harus ada dalam penelitian eksperimen sulit dipenuhi oleh penelitian pendidikan.

Pada dasarnya penelitian eksperimen adalah pengamatan yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengujicobakan sesuatu hal. Dalam penelitian ini peneliti sebagai peneliti


(21)

24

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan uji coba dengan segala persiapan yang sudah dipersiapkan dengan matang. Tujuannya adalah untuk mencari tahu hubungan sebab akibat dari objek penelitian sebelum dan sesudah mengujicobakan sesuatu dengan memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen.

Sifat penelitian ini adalah kuantitatif karena jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti populasi dan sampel dengan cara penghitungan melalui pengumpulan data yang dilakukan. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrumen penelitian yang dirancang peneliti, kemudian mengolah datanya tersebut dengan menggunakan rumus statistik ( karena penelitian ini bersifat kuantitatif ) sehingga hipotesis yang sudah teruji dapat diterima atau tidak.

Penelitian eksperimen yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berbicara siswa ketika sebelum dan sesudah diberi perlakuan, perlakuan tersebut adalah model pembelajaran Time Token. Model

pembelajaran Time Token diterapkan dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen yang bertujuan menstimulus kecakapan akademi siswa. Dalam praktiknya, untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran ini dalam pembelajaran di kelas, peneliti menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan dalam model pembelajaran Time Token pada siswa dengan melakukan prates dan pascates untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.

Bentuk eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group

pretes-posttest design. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

Bagan 3.1

Keterangan:

O1 = tes awal kelompok eksperimen


(22)

25

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen

Pada desain penelitian ini terdapat dua macam tes, yaitu tes awal/prates dan tes akhir/pascates yang kedua tes tersebut diujicobakan kepada kelompok eksperimen. Tes awal diberikan sebelum diberi perlakuan, sedangkan tes akhir diberikan sesudah diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah berupa model pembelajaran Time Token.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Arikunto (2006: 173) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Senada dengan pengertian di atas, Sugiyono (2012: 80) mengemukakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/ objek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-1O SMP Negeri 1 Bandung.

TABEL 3.1

Populasi Penelitian

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga

memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang bisa dianggap mewakili populasi. (Hasan, 2002:58)

Populasi Jumlah Siswa

Laki-Laki Perempuan


(23)

26

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi yang sampelnya tidak ditentukan secara acak melainkan dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan). Kriteria yang digunakan untuk peneliti memilih sampel adalah adanya kesamaan dalam beberapa hal diantaranya adalah sama-sama siswa kelas VII, adanya standar penilaian terhadap siswa untuk dapat diterima di sekolah, dipegang oleh guru yang sama, memperoleh pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan tidak mendapatkan spesifikasi dalam pembelajaran sastra sehingga memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian, peneliti juga selalu berdiskusi dengan dosen pembimbing dan guru kelas yang bersangkutan. Setelah melalui proses tersebut, maka sampel diperoleh yaitu kelas VII-10 sebagai kelompok eksperimen.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah tujuan utama yang ingin dicari oleh peneliti sebagai bahan yang akan diteliti dalam penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dapat dilakukan sesuai rancangan yang sudah dipersiapkan oleh peneliti yang biasa disebut instrumen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Beberapa jenis alat pengumpulan data yang digunakan peneliti ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik tes. Teknik tes yang dilakukan adalah menggunakan tes, baik tes awal/prates maupun tes akhir/pascates. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Tes ini diberikan kepada siswa untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Tes awal/prates diberikan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sebelum mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token, sedangkan tes akhir/pascates diberikan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sesudah mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token. Kedua tes yang diberikan kepada siswa ini memiliki tujuan untuk membedakan hasil tes awal/prates dengan tes akhir/pascates, sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan dengan mengunakan model pembelajaran Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen.


(24)

27

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian (Hasan,

2002:76). Instrumen penelitian sangat berperan penting dalam melakukan penelitian karena instrumen penelitian digunakan dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Data yang sudah terkumpul dijadikan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis yang sudah ada untuk menguji kebenarannya.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Perlengkapan tes, seperti lembar tes dan lembar format penilaian.

3.4.1 Instrumen Pembelajaran

Dikarenakan proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui proses pelaksanaan pembelajaran di kelas, maka di dalamnya harus terdapat instrumen pembelajaran. Instrumen pembelajaran adalah seluruh komponen yang akan menunjang terselenggaranya proses pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut berisi materi pokok materi menanggapi pembacaan cerpen. RPP digunakan sebagai rambu-rambu dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas eksperimen. RPP ini dibuat dengan mengacu pada silabus yang merupakan penjabaran dri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pelaksanaan pembelajaran dalam proses pengambilan data penelitian dilakukan dengan mengacu pada langkah-langkah berikut ini :

1) Langkah awal persiapan belajar

2) Mengkondisikan siswa agar siap menerima materi dan menanggapi pembacaan cerpen

3) Pada awal pertemuan memberikan prates

4) Setelah siswa diberi prates kemudian siswa diberi materi mengenai pembacaan cerpen


(25)

28

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Mengadakan tes akhir (postes)

Adapun Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP) dan kriteria penilaian dapat lebih jelasnya terdapat di lampiran.

TABEL 3.2

Format Lembar Tes

NO PERTANYAAN WAKTU

A

B

C

Pengucapan

Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah jelas?

Berilah alasan pada jawaban anda!

Intonasi

Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!

Ekspresi

Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!

3 menit

3 menit


(26)

29

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman Penilaian

KETERANGAN SKOR

A. Cara Mengungkapkan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali

B. Isi Pembicaraan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3) ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.

5 4 3 2 1 5 4 3 2


(27)

30

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Pedoman Penskoran

NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN

SKOR KATEGORI

NILAI Cara

Mengungkapkan Tanggapan

Isi Pembicaraan

Tanggapan

1 2 3 4

Keterangan :

 Skor maksimal = 100

 Kategori Nilai

90-100 = 5 (sangat baik) 80-89 = 4 ( baik) 60-79 = 3 (cukup) 51-59 = 2 (kurang)


(28)

31

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Instrumen Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali , yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum perlakuan kepada siswa dan tes akhir diberikan setelah dilakukan perlakuan kepada siswa berupa model pembelajaran “Time Token. Selain menyiapkan tes berupa soal-soal tertulis mengenai kegiatan menanggapi pembacaan cerpen , peneliti juga menyiapkan lembar format penilaian sebagai acuan dalam kegiatan menanggapi pembacaan cerpen siswa. Dalam menanggapi pembacaan cerpen, ada beberapa hal yang harus ditanggapi yaitu yang pertama mengenai penghayatan/isi pembicaraan, yang kedua mengenai pengucapan lafal dan intonasi, dan yang ketiga mengenai penampilan/ekspresi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam format lembar tes berikut ini.

TABEL 3.3

Format Penskoran Lembar Tes

NO PERTANYAAN

A

B

C

Pengucapan

Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah jelas? Berilah alasan pada jawaban anda!

Intonasi

Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!

Ekspresi

Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!


(29)

32

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2.2 Kriteria Penilaian Menanggapi Pembacaan Cerpen

KETERANGAN SKOR

A. Cara Mengungkapkan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali

B. Isi Pembicaraan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3) ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya

5

4

3

2

1

5

4

3


(30)

33

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.

1

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan apabila data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sudah berhasil dikumpulkan dengan baik. Data tersebut didaptkan melalui uji tes, yaitu tes awal/prates dan uji akhir/pascates yang keduanya dilakukan pada siswa.

3.5.1 Pengolahan Data Hasil Tes

Dalam penelitian ini, pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara menggunakan teknik: 1) penilaian hasil tes; 2) uji realibilitas antar penimbang; 3) uji normalitas dan 4) uji hipotesis. Untuk pengolahan data lebih jelasnya adalah sebagai berikut.

a. Penilaian Hasil Tes

Untuk mendapatkan hasil tes yang sesuai dengan kemampuan siswa, maka harus diolah dan diberikan skor, penskoran yang dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah peneliti tentukan. Kriteria penilaian kemampuan siswa dalam menanggapi pembacaan cerpen adalah sebagai berikut yang disajikan dalam bentuk tabel.

TABEL 3.4

Format Penskoran Hasil Tes

NO PERTANYAAN SKOR

A Pengucapan

Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah


(31)

34

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B

C

jelas?

Berilah alasan pada jawaban anda!

Intonasi

Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!

Ekspresi

Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!

10

10

Sedangkan untuk kriteria penskoran hasil kemampuan siswa dalam menanggapi pembacaan cerpen dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 3.5

Penilaian Hasil Menanggapi Pembacaan Cerpen

NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN

SKOR KATEGORI

NILAI Cara

Mengungkapkan Tanggapan

Isi Pembicaraan

Tanggapan

1 2 3 4


(32)

35

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

 Skor maksimal = 100

 Kategori Nilai

90-100 = 5 (sangat baik) 80-89 = 4 ( baik) 60-79 = 3 (cukup) 51-59 = 2 (kurang)

0-50 = 1 (sangat kurang)

Kriteria penilaian tersebut diberikan apabila siswa memberikan jawaban dengan memenuhi acuan jawaban berikut ini.

TABEL 3.6

Acuan Jawaban Lembar Tes

KETERANGAN SKOR

A. Cara Mengungkapkan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

5

4


(33)

36

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali

B. Isi Pembicaraan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3) ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.

2 1 5 4 3 2 1

b. Uji Reliabilitas Antar penimbang

Untuk menguji penilaian hasil tes yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang, maka uji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari nilai:

(1) menentukan kuadrat (testi) SSt ∑ dt = ∑(∑X)² - ∑(∑X)²

N K. N (2) menentukan kuadrat penguji

SSp ∑ d ² - (∑X)²

N K.N (3) menentukan kuadrat total


(34)

37

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SStot ∑X² t = ∑X² - (∑X)²

K.N (4) menentukan kuadrat kekeliruan

SSkk ∑d² = SS tot ∑X²t - SSt∑dt - SSp ∑d²p

(5) memasukkan keseluruhan data ke dalam tabel anava kemudian dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

r11 = Vt - Vkk

Vt

Keterangan:

r11 = reabilitas yang dicari

Vt = Variansi dari testi Vkk = Variansi dari kekeliruan

Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford

Tabel Korelasi Guilford

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60-0,80 Reliabilitas tinggi 0,40-0,60 Reliabilitas sedang 0,20-0,40 Reliabilitas rendah 0,00-0,20 Reliabilitas sangat rendah

c. Uji Normalitas

Untuk melakukan uji normalitas data, peneliti menggunakan cara brikut ini. (1) menghitung nilai rata-rata tes awal dan tes akhir siswa dengan rumus;

(2) menentukan simpangan baku (standar deviasi);

(3) menghitung daftar frekuensi

rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil banyak kelas (BK) = 1 + 3,3 log n


(35)

38

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

panjang kelas (P) = derajat kebebasan = BK – 3

(4) menggunakan rumus chi kuadrat untuk memperoleh thitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan Ei = frekuensi ekspektasi

Data dinyatakan normal bila chi kuadrat (X²) hitung < chi kuadrat tabe. Untuk itu, harga X² (thitung) dikonsultasikan pada tabel chi kuadrat dengan derajat kebebasan

tertentu sebesar banyaknya kelas interval dibagi 3 (dk = k - 3)

Jika diperoleh harga X2 (thitung) < X2 (ttabel), pada taraf tertentu maka dapat

dikatakan bahwa data distribusi normal. Jika X2 (thitung) > X2 (ttabel) maka dikatakan

bahwa data berdistribusi tidak normal.

d. Uji Hipotesis

Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan cara berikut ini. (1) menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan nilai tes akhir;

(2) menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan nilai tes akhir; (3) menghitung mean deviasi (Md) dari data hasil tes awal dan tes akhir dengan rumus;

(4) Mencari thitung

thitung =

(5) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus dk = N-1

(6) Melihat nilai ttabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%.

Pembahasan hasil dengan menggunakan hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima jikathitung > ttabel


(36)

39

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(37)

76

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Time Token di SMPN 1 Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata hasil pengujian 63,97 yang menunjukkan kriteria penilaian yang kurang. 2) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen

sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata hasil pengujian 81 yang menunjukkan kriteria penilaian yang baik.

3) Model pembelajaran time token dianggap efektif dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen karena nilai siswa menunjukkan kenaikan setelah diberi perlakuan yaitu model pembelajaran time token.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan agar penelitian ini lebih bermanfaat, maka peneliti merekomendasikan kepada pihak terkait antara lain sebagai berikut:

1. Metode time token dapat digunakan sebagai suatu alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaraa menanggapi pembacaan cerpen.

2. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen hendaknya menggunakan metode time token untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa metode time token efektif


(38)

77

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis puisi. Selain itu, hendaknya guru terampil dalam menggunakan metode dan media pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat menjadi suatu kesatuan yang saling mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian

ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penggunaan metode time

token dan penerapannya pada pembelajaran menanggapi cara pembacaan

cerpen.

4. Hendaknya penelitian ini dapat dikembangkan lagi sebagai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya baik dari segi siswa sebagai sampel penelitian, media pendukung, dan materi ajar yang bersangkutan agar penelitian ini dapat lebih baik dari hasil penelitian yang sudah ada.


(39)

78

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ayuragillia, Dea. 2009. “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas Xi SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Desiyanti, Dian. 2007. ”Penerapan Teknik Think Pair Share dalam Pembelajaran

Menanggapi Pembacaan Cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme

guru. Depok: Rajagrafindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tarigan H,G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1988). Apresiasi kesusatraan. Jakarta: Gramedia.

Syamsudin dan Vismaia. 2007. metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.

Tuhusetya, Sawali. Membangun Otonomi Pembelajaran Sastra (online). Tersedia http://Sawali info (12 Mei 2013)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. (205). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Wellek, R. dan Austin, W.(1995). Teori kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Lie, Anita. (2004). Cooperative learning: mempraktikan cooperative learning di


(40)

79

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurniati Sapari, Nia (2008). Kompetensi berbahasa indonesia. (online) Tersedia :

http://www.scribd.com/doc/58134550/24/A-MENANGGAPI-PEMBACAAN-CERPEN (19 Mei 2013)

Indrawati dan Setiawan, wanwan. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

Aminuddin. (1995). Pengantar apresiasi sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi


(1)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(4) menggunakan rumus chi kuadrat untuk memperoleh thitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan Ei = frekuensi ekspektasi

Data dinyatakan normal bila chi kuadrat (X²) hitung < chi kuadrat tabe. Untuk itu, harga X² (thitung) dikonsultasikan pada tabel chi kuadrat dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya kelas interval dibagi 3 (dk = k - 3)

Jika diperoleh harga X2 (thitung) < X2 (ttabel), pada taraf tertentu maka dapat dikatakan bahwa data distribusi normal. Jika X2 (thitung) > X2 (ttabel) maka dikatakan bahwa data berdistribusi tidak normal.

d. Uji Hipotesis

Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan cara berikut ini. (1) menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan nilai tes akhir;

(2) menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan nilai tes akhir; (3) menghitung mean deviasi (Md) dari data hasil tes awal dan tes akhir dengan rumus;

(4) Mencari thitung thitung =

(5) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus dk = N-1

(6) Melihat nilai ttabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%. Pembahasan hasil dengan menggunakan hipotesis

H0 ditolak dan H1 diterima jikathitung > ttabel H0 diterima dan H1 ditolak jikathitung < ttabel


(2)

(3)

76

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Time Token di SMPN 1 Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata hasil pengujian 63,97 yang menunjukkan kriteria penilaian yang kurang. 2) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen

sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata hasil pengujian 81 yang menunjukkan kriteria penilaian yang baik.

3) Model pembelajaran time token dianggap efektif dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen karena nilai siswa menunjukkan kenaikan setelah diberi perlakuan yaitu model pembelajaran time token.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan agar penelitian ini lebih bermanfaat, maka peneliti merekomendasikan kepada pihak terkait antara lain sebagai berikut:

1. Metode time token dapat digunakan sebagai suatu alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaraa menanggapi pembacaan cerpen.

2. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen hendaknya menggunakan metode time token untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa metode time token efektif


(4)

77

dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis puisi. Selain itu, hendaknya guru terampil dalam menggunakan metode dan media pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat menjadi suatu kesatuan yang saling mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian

ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penggunaan metode time token dan penerapannya pada pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

4. Hendaknya penelitian ini dapat dikembangkan lagi sebagai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya baik dari segi siswa sebagai sampel penelitian, media pendukung, dan materi ajar yang bersangkutan agar penelitian ini dapat lebih baik dari hasil penelitian yang sudah ada.


(5)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ayuragillia, Dea. 2009. “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas Xi SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Desiyanti, Dian. 2007. ”Penerapan Teknik Think Pair Share dalam Pembelajaran

Menanggapi Pembacaan Cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Depok: Rajagrafindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tarigan H,G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1988). Apresiasi kesusatraan. Jakarta: Gramedia.

Syamsudin dan Vismaia. 2007. metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.

Tuhusetya, Sawali. Membangun Otonomi Pembelajaran Sastra (online). Tersedia http://Sawali info (12 Mei 2013)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. (205). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Wellek, R. dan Austin, W.(1995). Teori kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Lie, Anita. (2004). Cooperative learning: mempraktikan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo


(6)

79

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Kurniati Sapari, Nia (2008). Kompetensi berbahasa indonesia. (online) Tersedia :

http://www.scribd.com/doc/58134550/24/A-MENANGGAPI-PEMBACAAN-CERPEN (19 Mei 2013)

Indrawati dan Setiawan, wanwan. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

Aminuddin. (1995). Pengantar apresiasi sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS MODEL POE (Prediction, observation, explanation) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP (Studi Pokok Bahasan Zat dan Wujudnya Kelas VII SMPN 1 Bondowoso Semester Ganjil Tahun Ajaran 2009/2010)

0 3 17

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pel

0 9 45

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 53

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 53

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VII SM

0 12 103

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Padang Cermin Semester Genap Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 5 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN

1 3 9