Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji ada tidaknya dampak dari dimensi-dimensi keadilan pajak yang mungkin mempengaruhi perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode survei kuesioner pada staf perpajakan atau staf akuntansi yang mewakili beberapa perusahaan yang merupakan Wajib Pajak Badan dalam perannya mengelola dan mencatat transaksi pajak di perusahaan. Dalam mengidentifikasi dimensi keadilan pajak yakni keadilan umum, timbal balik dengan pemerintah, kepentingan pribadi,ketentuan-ketentuan khusus,dan struktur tarif pajak yang berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan pajak penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya pengaruh tingkat keadilan secara umum dan struktur tarif pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dan tidak adanya pengaruh timbal balik dari pemerintah, kepentingan pribadi, dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus teerhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hasil analisis tersebut didapatkan dengan menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas,dan Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas).

Adanya perbedaan metode analisis dan lokasi survei/ penyebaran kuesioner menyebabkan adanya perbedaan hasil dari penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) subdimensi yang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research was conducted in order to test whether there is any impact from dimensions of tax fairness that might affect taxpayer compliance behavior in implementing the taxation liabilities.

This research is done by applying methods of a questionnaire survey on staff taxation or accounting staff representing several companies that are corporate taxpayers in his role managing and recording transactions in corporate tax. In identifying the dimensions of tax fairness that, general fairness, exchange with government, self interest, special provisions, and tax rate structures that affect the behavior of tax compliance the authors use multiple linier regression analysis. The analysis using validity test, reliability test, and classic assumption test (Normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test).

The existence of different methods of analysis and location surveys questionnaire cause differences in the results of this research with the results of the previous research, which in this research there are two subdimensions that significantly affect taxpayer compliance behavior.


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Keadilan Pajak ... 8

2.1.2 Reformasi Perpajakan ... 12

2.1.3 Teori Budaya Nasional ... 16

2.1.4 Tingkat Kepatuhan Pajak ... 17

2.2 Rerangka Pemikiran ... 20

2.3 Penelitian Terdahulu ... 20

2.4 Pemgembangan Hipotesis ... 24

2.5 Model Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Populasi dan Sampel ... 28

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.4 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel ... 31

3.4.1 Variabel Independen ... 31

3.4.1.1 Keadilan Pajak ... 31

3.4.2 Variabel Dependen ... 32

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.7 Metode Analisis Data ... 36

3.7.1 Uji Validitas ... 36

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.7.3 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.7.3.1 Uji Normalitas ... 37

3.7.3.2 Uji Multikolinearitas ... 38


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.7.4 Regresi Linier Berganda ... 39

3.7.5 Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Hasil Uji Validitas ... 41

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

4.1.3 Hasil Tanggapan Responden ... 46

4.1.3.1 Tanggapan Responden Tentang Keadilan Secara Umum ... 46

4.1.3.2 Tanggapan Responden Tentang Timbal Balik dari Pemerintah ... 49

4.1.3.3 Tanggapan Responden Tentang Kepentingan Pribadi ... 51

4.1.3.4 Tanggapan Responden Tentang Ketentuan Khusus . 53 4.1.3.5 Tanggapan Responden Tentang Struktur Tarif Pajak ... 57

4.1.3.6 Tanggapan Responden Tentang Kepatuhan WP Badan ... 59

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 60

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas ... 62

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 63

4.1.5 Metode Analisis Data ... 64

4.1.5.1 Regresi Linier Berganda ... 64

4.1.5.2 Uji Hipotesis (Uji t) ... 66

4.2 Pembahasan ... 68

4.2.1 Keadilan Secara Umum ... 68

4.2.2 Timbal Balik dari Pemerintah ... 69

4.2.3 Kepentingan Pribadi ... 70

4.2.4 Ketentuan-Ketentuan yang Diberlakukan Secara Khusus ... 70

4.2.5 Struktur Tarif Pajak ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Simpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN ... 77


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Penelitian ... 20 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 27


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 32

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Keadilan Secara Umum (� ) ... 42

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Timbal Balik dari Pemerintah (� ) ... 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kepentingan Pribadi (� ) ... 43

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Ketentuan Khusus (� ) ... 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Sturktur Tarif Pajak (� ) ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Y) ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 45

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 1 ... 46

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 2 ... 47

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 3 ... 47

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 4 ... 48

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 5 ... 49

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 6 ... 49

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 7 ... 50

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 8 ... 51

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 9 ... 51

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 10 ... 52

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 11 ... 53

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 12 ... 53

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 13 ... 54

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 14 ... 55

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 15 ... 55

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 16 ... 56

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 17 ... 57

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 18 ... 57

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 19 ... 58

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 20 ... 59

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 21 ... 59

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Item Pertanyaan 22 ... 60

Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

Tabel 4.33 Hasil Regresi Linier Berganda ... 64

Tabel 4.34 Hasil Statistik Uji t ... 68

Tabel 4.35 Pengaruh Keadilan Secara Umum Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan ... 69

Tabel 4.36 Pengaruh Struktur Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan ... 71


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang setiap perilaku rakyatnya harus berdasarkan hukum yang didasari oleh pancasila dan Undang-undang 1945 yang isinya menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat. Salah satu perwujudan dari kewajiban setiap warga negara dalam hal perpajakan dalam rangka kegotongroyongan nasional sebagai peran serta aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan negara (Andarini, 2010).

Pengadaan dana merupakan suatu masalah penting demi pencapaian tujuan pembangunan nasional. Dana tersebut dapat diperoleh baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Namun sumber dana dari dalam negeri merupakan hal yang lebih diutamakan dibanding sumber dana dari luar negeri. Alternatif sumber dana dalam negeri yang paling potensial adalah pajak yang dibayarkan oleh seluruh warga negara yang terdaftar sebagai wajib pajak di Indonesia. Mengingat besarnya peranan Pajak Penghasilan bagi penerimaan negara, menuntut pemerintah untuk memberikan perhatian dan penanganan yang lebih serius dalam pengelolaannya. Masalah perpajakan bukan hanya masalah pemerintah saja dan pihak-pihak yang terkait didalamnya akan tetapi masyarakat juga sangat mempunyai kepentingan yang sama untuk mengetahui masalah perpajakan di Indonesia (Andarini, 2010).


(8)

2

Universitas Kristen Maranatha

Pajak bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial sehingga menuntut adanya perbaikan baik secara sistemik maupun operasional. Perbaikan sistem perpajakan berupa penyempurnaan kebijakan dan sistem administrasi perpajakan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi perpajakan yang tersedia dengan menjunjung asas keadilan sosial (Andarini, 2010).

Salah satu upaya perbaikan sistem perpajakan di Indonesia adalah dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang merupakan perubahan ke-empat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ini disahkan pada tanggal 23 September 2008 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009. Terdapat lima perubahan penting dalam peraturan Pajak Penghasilan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang diantaranya (1) perubahan penghasilan tidak kena pajak (PTKP); (2) insentif bagi sumbangan wajib keagamaan; (3) insentif bagi perusahaan terbuka di Bursa Efek; (4) insentif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah berupa potongan tarif hingga 50%; serta (5) beberapa poin penerimaan (Saifhul A.S dan Asfida P.R, 2014).

Menurut Jackson dan Milliron dalam Andarini (2010), salah satu variabel non-ekonomi kunci dari perilaku kepatuhan pajak adalah dimensi keadilan pajak. Menurut Vogel, Spicer, dan Becker dalam Andarini (2010) pembayar pajak cenderung untuk menghindari membayar pajak jika mereka menganggap sistem pajak tidak adil. Hal tersebut menunjukkan pentingnya dimensi keadilan pajak sebagai variabel yang mempengaruhi perilaku kepatuhan pembayar pajak (Saifhul A.S dan Asfida P.R, 2014).


(9)

3

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh keadilan pajak terhadap perilaku kepatuhan menunjukkan ketidakkonsistenan hasil penelitian. Jackson dan Milliron (1986) dan Richardson dan Sawyer (2001), seperti yang dikutip Richardson (2006), menyatakan bahwa alasan utama ketidakkonsistenan ini adalah sifat multidimensi dari keadilan pajak sebagai variabel kepatuhan pajak. Christensen dkk dalam Azmi dan Perumal (2008) menyatakan bahwa keadilan sulit didefinisikan karena empat masalah utama : (1) merupakan masalah dimensional; (2) dapat didefinisikan pada tingkat individu pada masyarakat luas; (3) keadilan terkait dengan kompleksitas; dan (4) kurangnya keadilan dan menjadikan pertimbangan atau menyebabkan ketidakpatuhan (Andarini, 2010).

Penelitian-penelitian mengenai dampak dimensi keadilan terhadap tingkat kepatuhan pajak pada umumnya banyak dilakukan di negara-negara barat, seperti Amerika Serikat dan Australia namun hanya sedikit yang dilakukan di negara-negara Asia, seperti Hong Kong dan Malaysia. Penelitian-penelitian tersebut umumnya meneliti persepsi individu atas keadilan sistem perpajakan yang mempengaruhi perilaku keadilan pajak dalam konteks budaya Hofstede. Konteks budaya Hofstede, seperti kolektivisme/individualisme dan jarak kekuasaan, akan membentuk pola kecenderungan masyarakat untuk berpikir dan bertindak. Konteks budaya Hofstede lebih relevan untuk membandingkan budaya antar negara daripada untuk membandingkan budaya organisasi atau kelompok dalam suatu negara (Andarini, 2010).

Jika dilihat dari kondisi yang ada sekarang ini dimana negara Indonesia kesulitan dalam menghimpun pajak yang di targetkan untuk memenuhi kebutuhan


(10)

4

Universitas Kristen Maranatha

APBN yakni sebesar Rp 1.360 triliun yang sampai bulan Ferbruari ini baru tercapai sekitar 9 persen atau senilai Rp 122,4 triliun, penulis merasa pajak penghasilan juga menjadi salah satu faktor pajak yang mungkin sulit untuk ditegakan (Republika.co.id).

Kondisi tersebut menarik minat penulis untuk melakukan penelitian dan menganalisa pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di Indonesia dengan perspektif Wajib Pajak Badan (WP Badan). Penelitian dan analisa ini dikembangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN”.

Tingkat kepatuhan wajib pajak yang dimaksud dalam penelitian ini terkait dengan diberlakukannya Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dengan mengambil sudut pandang Wajib Pajak Badan.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah adalah suatu penyimpangan dari ketidakseimbangan antara apa yang diinginkan dan yang seharusnya terjadi dengan yang sebenarnya terjadi. Masalah kepatuhan dalam pelaksanaan perpajakan merupakan masalah yang terjadi tidak hanya di Negara Indonesia namun juga menjadi masalah perpajakan utama di berbagai negara. Penelitian-penelitian di negara barat umumnya dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang dirasa kurang mewakili persepsi keadilan pajak dari sudut pandang perusahaan.


(11)

5

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan latar belakang dan beberapa alasan tersebut, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan?

2. Apakah timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?

3. Apakah kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?

4. Apakah ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special

provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap

kepatuhan Wajib Pajak Badan?

5. Apakah struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang objektif dan mengkaji mengenai sangkut paut tentang dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di rumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:


(12)

6

Universitas Kristen Maranatha

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

2. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik yang diterima pemerintah (exchance

with government) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

3. Untuk mengetahui pengaruh kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

4. Untuk mengetahui pengaruh ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

5. Untuk mengetahui pengaruh struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan.

1.4 Manfaat Penelitian

- Bagi penulis, merupakan tambahan ilmu mengenai masyarakat dalam mentaati peraturan perpajakan khususnya peraturan dalam Undang-Undang No.36 Tahun 2008 mengenai kepatuhan wajib pajak, terutama wajib pajak badan.

- Bagi masyarakat, diharapkan dapat menjadi tambahan literatur penelitian mengenai pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak,


(13)

7

Universitas Kristen Maranatha

serta diharapkan dapat membantu meyakinkan dan memberikan pengetahuan sehingga menjadi wajib pajak yang taat. Juga mampu membantu pembaca yang berminat memperdalam keahlian dan menambah ilmu dalam bidang perpajakan, dan sebagai bahan masukan atau media informasi.

- Dapat melakukan pendalaman teori yang penulis peroleh dari buku maupun dari perkuliahan kedalam praktek melalui penelitian ini sehubungan dengan dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan di daerah kota Bandung.


(14)

73 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya tentang pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 75,5%.

2. Timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,824 lebih besar dari 0,05.

3. Kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,270 lebih besar dari 0,05.

4. Ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special provisions) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap


(15)

74

Universitas Kristen Maranatha

kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,657 lebih besar dari 0,05.

5. Struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan WP Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 54,9%.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan kesimpulan penelitian, antara lain:

1. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memperluas wilayah penelitian dan menambah jumlah sampel, sehingga bisa mengetahui dampak keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara keseluruhan.

2. Peneliti selanjutnya bisa memasukkan dimensi keadilan pajak lain yang memiliki pengaruh kuat terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, bisa mengganti objek penelitian, misalnya pengaruh keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Sebagai masukan, penelitian selanjutnya bisa menganalisis tentang Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dan pengaruhnya terhadap kepatuhan


(16)

DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

PRINITA AMELIA

115193

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(17)

KATA PENGANTAR

Puji syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih karunia-Nya yang luar biasa, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terasa jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Setiap kritik dan saran yang positif dan membangun akan diterima dengan senang hati oleh penulis, sebagai bahan untuk perbaikan diri dan menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Djoni Dwikoriyanto Hadi selaku ayah yang selalu mendukung dan mendoakan segala sesuatunya

2. Ibu Iis Aisyah selaku ibu yang dengan sabar selalu mencurahkan kasih sayang dan semangat

3. Ibu Erna, S.E., M.Si. sebagai Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

4. Ibu Se Tin, S.E., M.S.i., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

5. Ibu Hanny dan Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E., M.Si. selaku Ketua dan Sekertasis Program Studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha

6. Setiap akuntan yang dengan segala kesibukannya masih mau memberikan waktunya dalam mengisi kuesioner penulis dalam pengumpulan data

7. Saudara Hanter Alexander selaku teman dekat penulis yang telah bersusah payah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

8. Teman-teman yang selalu ada di saat-saat yang tak terduga dalam menyemangati penulis.

Akhir kata, semoga kasih karunia dan berkat dari Tuhan selalu berlimpah kepada semua pihak yang terkait dalam tugas akhir ini atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Februari 2016


(18)

75

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Armia, Chairuman. (2002). Pengaruh Budaya terhadap Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede. JAAI, Vol. 6 No 1. Juni 2002. Diakses tanggal 18 Oktober 2015 dari http://google.co.id/

Azmi, Anna A. Che and Kamala A. Perumal. (2008). Tax Fairness Dimensions in an Asian Context: The Malaysian Perspective, International Review of Business

Research Papers, Vol. 4 No.5 October-November 2008 Pp.11-19. Diakses

tanggal 1 November 2015 dari http://google.co.id/

Azwar, Saifuddin. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hofstede, Geert. n.d. Dimensions of National Cultures, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015

Itim International. n.d. Geert Hofstede TM Cultural Dimensions, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015

Pajak Online.com, Java Triangle Solution. Ulasan mengenai “Wajib Pajak Patuh II”.

Diakses tanggal 3 November 2015 dari

pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=217.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 mengenai tarif penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Pris, Andarini. (2010). Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS versi 20. Edisi Revisi Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Ke-4. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.


(19)

76

Universitas Kristen Maranatha

Undang-undang No. 28 tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Wikipedia. Ulasan tentang Direktorat Jendral Pajak. Diakses tanggal 1 November 2015 dari https://id.m.wikipedia.org>wiki>Direktorat_Jendral_Pajak .

Wikipedia. Ulasan tentang Wajib Pajak. Diakses tanggal 1 November 2015 dari https://id.m.wikipedia.org>wiki>Wajib_Pajak


(1)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya tentang

pengaruh dimensi keadilan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan, maka

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat keadilan secara umum (general fairness) sebagai salah satu dimensi

keadilan pajak berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Badan.

Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Tingkat

pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 75,5%.

2. Timbal balik yang diterima pemerintah (exchance with government) sebagai

salah satu dimensi keadilan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,824 lebih

besar dari 0,05.

3. Kepentingan pribadi (self interest) sebagai salah satu dimensi keadilan pajak

tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,270 lebih besar dari 0,05.

4. Ketentuan-ketentuan yang diberlakukan secara khusus (special provisions)


(2)

74

Universitas Kristen Maranatha

kepatuhan Wajib Pajak Badan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,657 lebih besar dari 0,05.

5. Struktur tarif pajak (tax rate structures) sebagai salah satu dimensi keadilan

pajak berpengaruh terhadap kepatuhan WP Badan. Hal ini ditunjukkan oleh

nilai sig. sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang

dihasilkan adalah sebesar 54,9%.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan kesimpulan

penelitian, antara lain:

1. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memperluas wilayah penelitian

dan menambah jumlah sampel, sehingga bisa mengetahui dampak keadilan

pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak secara keseluruhan.

2. Peneliti selanjutnya bisa memasukkan dimensi keadilan pajak lain yang

memiliki pengaruh kuat terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, bisa

mengganti objek penelitian, misalnya pengaruh keadilan pajak terhadap

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

3. Sebagai masukan, penelitian selanjutnya bisa menganalisis tentang Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dan pengaruhnya terhadap kepatuhan


(3)

DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

PRINITA AMELIA

115193

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih karunia-Nya yang luar biasa, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak Badan” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terasa jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Setiap kritik dan saran yang positif dan membangun akan diterima dengan senang hati oleh penulis, sebagai bahan untuk perbaikan diri dan menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Djoni Dwikoriyanto Hadi selaku ayah yang selalu mendukung dan mendoakan segala sesuatunya

2. Ibu Iis Aisyah selaku ibu yang dengan sabar selalu mencurahkan kasih sayang dan semangat

3. Ibu Erna, S.E., M.Si. sebagai Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

4. Ibu Se Tin, S.E., M.S.i., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

5. Ibu Hanny dan Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E., M.Si. selaku Ketua dan Sekertasis Program Studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha

6. Setiap akuntan yang dengan segala kesibukannya masih mau memberikan waktunya dalam mengisi kuesioner penulis dalam pengumpulan data

7. Saudara Hanter Alexander selaku teman dekat penulis yang telah bersusah payah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

8. Teman-teman yang selalu ada di saat-saat yang tak terduga dalam menyemangati penulis.

Akhir kata, semoga kasih karunia dan berkat dari Tuhan selalu berlimpah kepada semua pihak yang terkait dalam tugas akhir ini atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Februari 2016


(5)

75

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Armia, Chairuman. (2002). Pengaruh Budaya terhadap Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede. JAAI, Vol. 6 No 1. Juni 2002. Diakses tanggal 18 Oktober 2015 dari http://google.co.id/

Azmi, Anna A. Che and Kamala A. Perumal. (2008). Tax Fairness Dimensions in an Asian Context: The Malaysian Perspective, International Review of Business

Research Papers, Vol. 4 No.5 October-November 2008 Pp.11-19. Diakses

tanggal 1 November 2015 dari http://google.co.id/

Azwar, Saifuddin. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hofstede, Geert. n.d. Dimensions of National Cultures, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015

Itim International. n.d. Geert Hofstede TM Cultural Dimensions, http://geerthofstede.com/, diakses tanggal 19 Oktober 2015

Pajak Online.com, Java Triangle Solution. Ulasan mengenai “Wajib Pajak Patuh II”.

Diakses tanggal 3 November 2015 dari pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=217.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 mengenai tarif penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Pris, Andarini. (2010). Dampak Dimensi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan.

Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS versi 20. Edisi Revisi Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Ke-4. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.


(6)

76

Universitas Kristen Maranatha

Undang-undang No. 28 tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Wikipedia. Ulasan tentang Direktorat Jendral Pajak. Diakses tanggal 1 November 2015 dari https://id.m.wikipedia.org>wiki>Direktorat_Jendral_Pajak .

Wikipedia. Ulasan tentang Wajib Pajak. Diakses tanggal 1 November 2015 dari https://id.m.wikipedia.org>wiki>Wajib_Pajak


Dokumen yang terkait

Dampak Pelaksanaan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

11 125 176

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 70 56

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 40 76

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Waingapu (Penyuluhan Pajak Sebagai Variabel Moderating)

0 49 128

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

7 67 72

PENGARUH DIMENSI KEADILAN, PENGETAHUAN PAJAK, SANKSI PAJAK, MORAL WAJIB PAJAK DAN KOMUNIKASI SETELAH Pengaruh Dimensi Keadilan, Pengetahuan Pajak, Sanksi Pajak, Moral Wajib Pajak Dan Komunikasi Setelah Pemberlakuan Pp No. 46 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wa

0 2 17

Pengaruh Dimensi Keadilan Pajak terhadap Perilaku Kepatuhan WPOP dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak.

0 0 19

DAMPAK DIMENSI KEADILAN PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) ANDARINI PRIS K

0 0 97