MENINGKATKA KREATIVITAS ANAK MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS (RECYCLE).

(1)

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BARANG BEKAS (RECYCLE)

(Penelitian Tindakan Kelas di TKK BPK PENABUR 638 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Erni Indriyani

0701104

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

================================================================== MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA

BARANG BEKAS (RECYCLE)

(Penelitian Tindakan Kelas di TKK BPK PENABUR 638 Bandung)

Oleh : Erni Indriyani

0701104

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

© Erni Indriyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


(4)

(5)

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKA KREATIVITAS ANAK MELALUI

PEMANFAATAN BARANG BEKAS (RECYCLE)

ERNI INDRIYANI

0701104

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pengembangan kreativitas sangat penting dilaksanakan sejak usia dini untuk menunjang keberhasilan hidupnya. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan menunjukkan pengembangan kreativitas anak-anak di TKK BPK Penabur 638 masih belum optimal. Hal tersebut terlihat ketika pembelajaran berlangsung anak belum memunculkan indikator kreativitas seperti: originality yaitu anak kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat, keseragaman hasil karya anak dengan contoh yang diberikan guru, dan kurang mendapat kebebasan untuk berkreasi. Berdasarkan hal tersebut upaya untuk meningkatkan kreativitas anak dilakukan melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle).Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kondisi objektif kreativitas anak TK, mendeskripsikan proses pelaksanaan pengembangan kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas dan untuk mendeskripsikan peningkatan kreativitas anak setelah pelaksanaan pengembangan kreativitas melalui pemanfaatan media barang bekas. Metode yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah melaksanakan tindakan dalam tiga siklus, pengembangan kreativitas menggunakan media barang bekas telah menunjukkan hasil yang optimal. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada indikator kreativitas yang meliputi: keaslian, keluwesan, kelancaran, dan penguraian pada siklus I sebesar 57%, siklus II sebesar 66%, dan siklus III sebesar 89%. Berdasarkan hasil penelitian, membuktikan bahwa penggunaan media barang bekas dapat meningkatkan kreativitas anak . Rekomendasi bagi guru TK, agar dalam pelaksanaan pembelajaran lebih memberikan kebebasan pada anak-anak untuk mengungkapkan ide/gagasan, melatih keberanian anak untuk lebih berkreasi dalam merancang suatu karya sesuai dengan imajinasinya sehingga muncul karya-karya baru yang unik sesuai tingkat perkembangan anak, dan kreativitas anak akan semakin meningkat. Media barang bekas dapat menjadi salah satu media untuk meningkatkan kreativitas anak. Namun dalam pengadaannya memerlukan kerjasama bersama orang tua.


(6)

ABSTRACT

TO INCREASE THE CHILDREN’S CREATIVITY BY USING RECYCLED THINGS

ERNI INDRIYANI 0701104

This thesis is based on the fact we see that the creativity development is very

essensial to be started at early age to support the success of one’s life. According

to the annual observation which has been done, it is clearly shown that the

creativity of the TKK BPK PENABUR 638 student’s is still not optimum. This

can be seen through the study process where we can see that the children have not shown the creativity indicator such as: originality lack of self-confident to express

their ideas, the uniform of the children’s creation/products as the teacher’s

examples. This fact shows that the children are not given enough chancles to express their own creativities. Based on this, we try to increase the children’s activity of pre-school students through the usage of recycled-things. The method

used is called, “ Class Behaviour Research”, and it is classified (divided) in 3

cyclus which includes: originality, flexibility, capability and productivity. At cyclus I there is 57%, cyclus II there is 66%, cyclus III 89%. So this research

proves that the usage of recycled things is able to increase the children’s

creativity. Pre-school teachers are recommended to give freedom to the children to express their ideas and to encourage them to be more creative in producing or creating something, according to their imagination so the unique new creations of the children will come out as the result of their increased creativity. The usage of recycled thing, is one of medias that can be applied to reach that target. How ever, parents are highly recommended to cooperate with the teachers and the students to do this.


(7)

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….……… iii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL………... vii

DAFTAR BAGAN………. viii

DAFTAR GRAFIK………. ix

DAFTAR GAMBAR………... x

BAB I: PENDAHULUAN………...... 1

A. Latar Belakang Penelitian………. 1

B. Rumusan Masalah………. 6

C. Tujuan Penelitian………... 6

D. Manfaat Penelitian………. 6

E. Sistematika Penulisan……… 7

BAB II: KAJIAN PUSTAKA……… 8

A. Kreativitas dan Pengembangannya………. 8

1. Definisi Kreativitas……… 8

2. Ciri-ciri Kreativitas……… 10

3. Variasi Kreativitas………. 10

a. Jenis Klamin……… 10

b. Status Sosial Ekonomi……… 11

c. Urutan Kelahiran………. 11

d. Ukuran Keluarga………. 11

e. Lingkungan Kota dan Lingkungan Pedesaan………… 11

f. Inteligensi……… 12

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas ………... 12

5. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif………... 15

6. Makna dan Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini ... 16

a. Makna Pengembangan Kreativitas………. 16

b. Arahan Program Pengembangan Kreativitas AUD ………... 17

7. Bentuk Kreativitas pada Anak Usia Dini……….. 18

a. Kreativitas Bermain……… 19

b. Kreativitas Berbicara………... 19

c. Kreativitas Berpikir………. 19


(8)

1. Definisi Media Pembelajaran……… 19

2. Manfaat Media Pembelajaran……… 21

3. Fungsi Media Pembelajaran……….. 21

4. Jenis-jenis dan Penggunaan Media/Sumber Belajar. ………... 22

C. Media Recycle……… 23

1. Pengertian Daur Ulang………... 24

2. Beberapa contoh Hasil Media Recycle………. 28

3. Langkah-langkah PemanfaatanMedia Barang-barang Bekas………. 30

4. Implementasi Penggunaan Media Daur Ulang (Recycle) dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak………... 30

D. Penelitian Terdahulu………. 32

BAB III: METODE PENELITIAN………... 34

A. Lokasi Penelitian……….. 34

B. Desain Penelitian……….. 34

C. Metode Penelitian………... 35

1. Identifikasi Masalah………... 35

2. Observasi……… 36

3. Pelaksanaan Tindakan……… 37

a. Perencanaan……….. 37

b. Pelaksanaan……… 43

c. Pengamatan……… 43

d. Refleksi……….. 43

D. Tehnik Pengumpulan Data……… 44

1. Observasi……….. 44

2. Studi Dokumentasi……… 48

3. Catatan Lapangan………. 48

E. Teknik Analisis………... 49

1. Reduksi Data………. 50

2. Melaksanakan Display atau Penyajian Data……… 50

3. Mengambil Kesimpulan/Verifikasi……….. 51

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 52

A. Data Hasil Penelitian……… 52

1. Kondisi Siswa dan Guru………... 54

2. Kondisi Objektif Kreativitas Anak di TKK BPK 638 sebelum Pelaksanaan Pembelajaran……… 56

a. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran dalam meningkatkan Kreativitas di TKK BPK Penabur 638……… 56

b. Kondisi Awal Kreativitas Anak TKK BPK Penabur 638………. 59


(9)

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Pemanfaatan Media Barang Bekas

dalam Meningkatkan Kreativitas Anak………. 61

a. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………. 64

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……… 75

c. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III……….. 89

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 103

1. Kondisi Objektif Kreativitas Anak di TKK BPK Penabur 638………. 103

a. Proses Pembelajaran dalam Meningkatkan Kreativitas Anak di TKK BPK Penabur 638……….. 103

b. Tingkat Kreativitas Anak di TKK BPK Penabur 638……… 104

2. Implementasi Pembelajaran Pemanfaatan Media Barang Bekas(Recycle)……… 105

3. Peningkatan Kreativitas Anak dalam Pembelajaran Pemanfaatan Media Barang Bekas(Recycle)……… 109

a. Peningkatan Kreativitas Anak Pada Kemampuan Keaslian(Originality)……… 109

b. Peningkatan Kreativitas Anak Pada Kemampuan Keluwesan(Flexibility)………. 110

c. Peningkatan Kreativitas Anak Pada Kemampuan Kelancaran(Fluency)………. 112

d. Peningkatan Kreativitas Anak Pada Kemampuan Penguraian(Elaboration)……… 113

BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……….. 116

A. Kesimpulan……….. 116

B. Rekomendasi……… 117

DAFTAR PUSTAKA………. 119

LAMPIRAN……… 121 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan manusia terhadap semua bentuk kreativitas dirasakan sangatlah penting dalam semua bidang kehidupan manusia. Pengembangan kreativitas bukan hanya bermanfaat bagi individu yang bersangkutan, akan tetapi dirasakan juga oleh lingkungannya (Lengkana, 2009 : 2)

Perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi telah berkembang dengan demikian pesatnya. Seluruh umat manusia dibelahan bumi manapun, termasuk masyarakat Indonesia sedikit banyaknya telah menikmati buah karya ilmu pengetahuan, seni dan teknologi. Itu semua merupakan hasil karya kreativitas yang dikembangkan oleh manusia-manusia kreatif (Rachmawati dan Kurniati, 2010:6).

Clemons (Ratih 2009:1-2) menjelaskan kreativitas dipandang sebagai peluang strategis untuk menunjang keberhasilan hidup. Clemons mengemukakan

bahwa “creativity is an important component of problem solving, other higher cognitive abilities, social and emotional well-being, and academic and adult success”. Kreativitas merupakan komponen yang sangat penting dalam mengatasi suatu permasalahan, kemampuan kognitif tingkat tinggi selain intelegensi, kearifan sosial dan emosional, kesuksesan akademik dan kesuksesan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, Clemons menyebutkan bahwa tanpa adanya kreativitas manusia tidak akan menemukan seni, ilmu pengetahuan, teknologi, penyelesaian masalah dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian, kreativitas dipandang sebagai bentuk kemajuan dari segala aktivitas manusia, selain menjadikan hidup lebih bermakna, sekaligus merupakan bentuk aktualisasi diri pribadi.

Munandar (1999 : 45-46) menegaskan tentang pentingnya kreativitas dipupuk sejak usia dini karena : (1) dengan berkreasi anak dapat mewujudkan


(11)

2

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia sebagaimana yang dikembangkan oleh teori Maslow, (2) Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhya, (3) Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan yang masih sebatas transfer pengetahuan, ingatan dan penalaran, (4) Kreativitas yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru, untuk mencapai hal ini, sikap, pemikiran, dan prilaku keatif harus dipupuk sejak dini.

Pentingnya pengembangan kreativitas juga ditekankan oleh para wakil rakyat dalam sistem pendidikan melalui Ketetapan MPR-RI No.11MPR/1983 dalam Munandar (1999 : 47) sebagai berikut:

“Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembagunan di segala bidang yang memerlukan segala jenis keahlian dan keterampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu dan efisiensi kerja”

Meskipun kreativitas begitu penting bagi setiap manusia, namun pada kenyataannya ada banyak masalah yang terjadi dalam pengembangan kreativitas tersebut. Supriadi (Rachmawati dan Kurniati, 2010:9) menyatakan bahwa akar permasalahan dalam pengembangan kreativitas adalah sistem pendidikan saat ini yang berorientasi

pada pendekatan “akademik” yang lebih berupaya membentuk manusia untuk menjadi “pintar di sekolah saja” dan menjadi “ pekerja” bukan menjadi manusia

seutuhnya yang kreatif.

Munandar (1992:52) mengemukakan penyebab rendahnya kreativitas disebabkan oleh faktor lingkungan sistem pembelajaran di sekolah yang tidak memberi kesempatan pada individu untuk mengembangkan keingintahuannya (curiosity), keberanian mengemukakan gagasan-gagasan, percaya diri dalam


(12)

menunjukkan perbedaan, atau bahkan berinovasi, seperti yang tersimpulkan dalam laporan survei evaluasi nasional pendidikan di Indonesia

…pengajaran di sekolah dasar pada umumnya cukup berdaya guna untuk menghasilkan keterampilan-keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung tetapi kurang waktu tertuju dan kurang bahan tersedia untuk mengembangkan keterampilan tangan, kemampuan seni, atau sikap menghargai pekerjaan tangan.. Yang ditekankan adalah keterampilan-keterampilan rutin dan hafalan semata-mata. Anak-anak biasanya tidak didorong mengajukan pertanyaan dan menggunakan daya imajinasinya, mengajukan masalah-masalah sendiri, mencari jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah nonrutin atau menunjukkan banyak inisiatif. (Munandar, 1995 : 52)

Berdasarkan hal tersebut, maka guru TK harus menciptakan situasi yang mampu mengembangkan kreativitas anak. Pendidikan Taman Kanak-kanak memiliki peranan yang besar dalam membantu meletakkan dasar bagi anak dalam mengembangkan moral, nilai-nilai agama, sosial emosional, konsep diri, disiplin dan kemandirian serta mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa dan seni (Kurikulum 2004:1).

Melihat hal tersebut di atas, guru khususnya di tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak hendaknya secara maksimal berperan sangat penting untuk mencari cara dalam proses pengembangan kreativitas. Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Eliyawati (2005 : 14) bahwa media merupakan salah satu penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Penyediaan media pembelajaran sangat mempengaruhi tercapainya perubahan tingkah laku anak, kreativitas anak akan semakin berkembang dengan media yang sangat menunjang.

Keragaman jenis media dapat dimanfaatkan untuk kreativitas anak. Salah satu pemanfaatan media adalah melalui penggunaan barang-barang bekas dimana kondisi alam lingkungan bumi yang semakin panas dan adanya permasalahan-permasalahan yang timbul akibat banyaknya sampah-sampah yang menimbulkan


(13)

4

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bencana banjir dan polusi. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia. Menyadari pentingnya keselamatan lingkungan bumi tercinta maka pemanfaatan barang-barang bekas sebagai media pembelajaran bagi anak-anak dalam bidang pendidikan sangat penting untuk diperkenalkan dan diberikan.

(http://www.kulinet.com/artikel/cara2+buat)

Kreativitas guru dalam menggunakan barang bekas menjadi media pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran. Sebenarnya dalam memanfaatkan barang-barang bekas bisa mendapatkan keuntungan, dengan barang-barang bekas tidak perlu mengeluarkan dana, dapat mengembangkan kreativitas anak dengan bebas, proses pembelajaran tetap terlaksana, mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan, dan tentunya mengurangi sampah mengurangi beban bumi tercinta. Tanpa keluar dari tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan. (http://yasemacentre.blogspot.com.media-pembelajaran).

Eliyawati (2005 : 175) menyebutkan beberapa keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan media buatan sendiri antara lain : (1) Dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan peserta didik, (2) Dapat memakainya kembali untuk

kesempatan-kesempatan lain dengan menerapkan prinsip-prinsip SOAR (sort,

omit, add, recycle), (3) Menghemat biaya (murah meriah).

Ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan melalui barang-barang bekas. Misalnya, gelas bekas air mineral bisa diubah menjadi hiasan dekorasi yang cantik untuk memperindah kelas, atau dijadikan dekorasi pada acara-acara seperti 17 agustusan atau juga untuk dekorasi lingkungan sekolah caranya gampang, tinggal

dibersihkan kemudian dicat dengan warna – warna cantik dan setelah cat kering

kita buat lubang di bagian bawah gelas dengan paku yang dipanaskan, lalu pasang pita atau tali warna - warni dan ditata dengan rapi sedemikian rupa sehingga memberikan warna-warni dalam dekorasi.

Dari hasil sebuah penelitian dikatakan bahwa data BPS tahun 1999

menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun


(14)

1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986), (http://yasemacentre.blogspot.com.media-pembelajaran).

Kegiatan untuk mengembangkan kreativitas anak di TK BPK Penabur 638 belum maksimal, belum mampu membangkitkan kreativitas anak secara optimal, dan masih belum terlihat tepat guna (efektif). Proses pengembangan kreativitas selama ini hanya menekankan pada kegiatan yang terfokus pada guru, anak tidak bebas mengungkapkan ide-ide kreatifnya. Ketika belajar keterampilan anak-anak dibawa untuk menghasilkan suatu karya sesuai dengan pola dan contoh-contoh yang diberikan guru. Dalam hal media yang digunakan guru hanya menggunakan gambar-gambar contoh kegiatan yang akan dilakukan, sehingga tidak merangsang anak untuk berkembang imajinasinya. Dalam setiap pembelajaran yang berlangsung belum terlihat indikator-indikator kreativitas seperti: keaslian (originality) anak-anak belum berani membuat hasil karya yang berbeda dari guru, belum memiliki rasa percaya diri, keluwesan (Flexibility) anak-anak belum berinisiatif dan bebas berkreasi dengan sendirinya, Kelancaran (fluency) anak-anak belum berani menjawab dengan spontan mengenai pendapatnya, penguraian (elaboration) anak-anak belum berani menceritakan dengan jelas bagian-bagian hasil karya terlebih bercerita di depan teman-teman.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Media Barang Bekas ( Recycle ).”


(15)

6

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan fokus masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak di TK BPK Penabur 638 ? 2. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pengembangan kreativitas

melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) di TKK BPK Penabur 638 ?

3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah menggunakan pemanfaatan media barang bekas (recycle) di TKK BPK Penabur 638 ? C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh pemanfaatan media barang bekas (recycle) terhadap peningkatan kreativitas anak.

Tujuan khusus dari penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kondisi objektif kreativitas anak TKK BPK Penabur 638. 2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pengembangan kreativitas anak melalui

pemanfaatan media barang bekas (recycle) dalam meningkatkan kreativitas di TKK BPK Penabur 638.

3. Mendeskripsikan peningkatan kreativitas anak TKK BPK Penabur 638 setelah pelaksanaan pengembangan kreativitas melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle).

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis, hasil penelitian memberikan inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat menstimulasi kreativitas anak, dan dapat memperbaiki atau menyempurnakan proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kreativitasnya.


(16)

2. Bagi pengelola dan guru-guru TK BPK Penabur, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan kreativitas di Taman Kanak-kanak kearah yang lebih baik lagi.

3. Bagi siswa, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kreativitas setiap anak sehingga dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal, dapat mengembangkan kreativitas secara optimal, dan memudahkan anak untuk kreatif dengan lingkungan sekitar.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :

Bab I berisi uraian tentang pendahuluan, yaitu latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II membahas kajian pustaka tentang kreativitas pada anak TK melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle). Bab III berisi penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrument penelitian, tehnik pengumpulan dan analisis data. Bab IV membahas hasil penelitian dan pembahasan, yaitu data hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum kondisi lapangan, tahap implementasi kegiatan, dan pembahasan yang terdiri dari kondisi objektif pembelajaran kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) di TK BPK Penabur 638, penerapan pembelajaran kreativitas melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) di TK BPK Penabur 638 serta kreativitas pada anak TK BPK Penabur 638 setelah diterapkan media barang bekas (recycle). Bab V berisi kesimpulan dan saran.


(17)

34

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di TK BPK Penabur 638 yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman no. 638 Bandung. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 23 anak yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 8 anak perempuan, serta terdapat 2 orang guru.

B. Desain Penelitian

Pelaksanaan penelitian menggunakan beberapa siklus secara bertahap. Tahapan dari setiap siklus akan selalu dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana dampak dari pemberian media pembelajaran yang diberikan agar menjadi pembanding bagi siklus berikutnya.

Adapun tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hal ini sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis & McTaggart (Muslihuddin 2009 : 69) yang menyebutkan empat komponen penelitian tindakan kelas dengan model siklus, yaitu perencanaa, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah siklus penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berdasarkan siklus model spiral Elliot (Muslihuddin 2009 : 72) :


(18)

Bagan 3.1

Penelitian Tindakan Kelas

Model Spiral Elliot (Muslihuddin 2009 : 72)

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) atau PTK. Menurut Arikunto (2010 : 130) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dan anggota kelompok sasaran.

Menurut Arikunto (2010 : 129) PTK adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan

inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

Refleksi Siklus 1


(19)

36

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Bentuk penelitian ini menggunakan jenis penelitian PTK Partisipan. PTK partisipan adalah penelitian yang dilaksanakan dimana peneliti harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Sesuai dengn pernyataan Muslihuddin (2009 : 73) bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data, serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas model Elliot. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, adapun prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai dalam penelitian, yang meliputi beberapa tahap yaitu : 1. Identifikasi masalah

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah yang ada di TK BPK Penabur 638. Berdasarkan pengalaman yang terjadi di kelas, terdapat beberapa masalah berkaitan dengan kreativitas anak. Hal ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran seni dan keterampilan, anak membuat keterampilan selalu tertuju kepada contoh-contoh dari guru tanpa mendapat kebebasan untuk mengeluarkan ide-idenya sendiri.

2. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kondisi objektif kretivitas anak. Berdasarkan hasil observasi, rendahnya kreativitas disebabkan keterbatasannya media pembelajaran yang digunakan guru sehingga anak kurang tertarik dengan kegiatan dan proses pembelajaran.


(20)

3. Pelaksanaan Tindakan

Pada proses pelaksanaan tindakan kelas, peneliti bersama dengan guru pendamping melakukan tindakan yang sudah direncanakan sebelum penelitian berlangsung.

Adapun langkah-langkah tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Peneliti menyiapkan bahan-bahan penelitian sebelum melakukan penelitian di lapangan dengan mengacu pada perecanaan pembelajaran tertulis dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Media yang digunakan adalah barang-barang bekas diantaranya : botol kaca, dus-dus, botol-botol plastik, kantong keresek, dan lain-lain.

1) Perencanaan Pembelajaran Pemanfaatan Media Barang Bekas pada Siklus I

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian, peneliti dibantu oleh guru pendamping di kelas. Peneliti melakukan perencanaan, melaksanakan, mengobservasi, dan merefleksi selama penelitian berlangsung. Siklus I dilaksanakan pada hari rabu, 8 Mei 2013, pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah membuat suatu hasil karya dengan menggunakan barang bekas. Media yang digunakan yaitu botol bekas, dan cat poster warna merah, kuning, hijau, biru, coklat, pink.

Pada kegiatan pembelajaran, anak diberikan kesempatan untuk membuat hasil karya dari botol dengan menggambarkan kendaraan di uadara dengan cat poster. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Anak diberi kebebasan untuk berkarya. Kegiatan dilakukan selama 90 menit setiap anak secara bergantian melakukan kegiatan ini dari pukul 07.45-09.15 WIB. Kegiatan ini bertujuan agar anak dapat menyebutkan macam-macam kendaraan di udara, alat-alat dan nama


(21)

38

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengemudinya serta meningkatkan kreativitas anak dalam memanfaatkan barang bekas yang meliputi orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian).

Berikut merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP):

Tabel 3.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Media Barang Bekas (Recycle)

Nama Sekolah : TKK BPK Penabur 638 Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun

Tema : Kendaraan Sub tema : Kendaraan Udara

Kegiatan : Membuat kendaraan udara dengan cat poster di botol bekas I. Indikator kreativitas dalam pembelajaran membuat suatu karya dari botol bekas a. Keaslian (Originality)

(1) Membuat suatu karya dari barang bekas yang berbeda dari temannya

(2) Memiliki rasa percaya diri dalam menuangkan ide sesuai imajinasinya ke dalam bentuk hasil karya

(3) Memberikan jawaban yang baru, dapat dimengerti dalam mengungkapkan hasil karyanya.

b. Keluwesan (Flexibility)

(1) Berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa harus diperintah.

(2) Memiliki berbagai jawaban dalam menceritakan cara membuat kendaraan dengan melukis di botol.

(3) Membuat kreasi dari bermacam-macam gambar di botol

(4) Tidak cepat menyerah dalam membuat hasil karya dari barang bekas c. Kelancaran (Fluency)

(1) Melukis di botol bekas membuat kendaraan udara sesuai dengan imajinasinya

(2) Menjawab dengan spontan semua pertanyaan mengenai ide membuat kendaraan yang dihasilkannya

d.Penguraian (Elaboration)

(1) Menceritakan dengan jelas setiap bentuk gambar kendaraan yang dibuat (2) Berani menceritakan hasil kendaraan yang dibuatnya didepan guru dan

teman-teman

2. Langkah-langkah Pelaksanaan:

a.Guru menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran membuat gambar kendaraan di botol bekas, yaitu botol bekas, cat poster, dan kuas

b.Guru meminta anak-anak duduk pada kelompok yang diinginkan, anak-anak mendapat penjelasan untuk berpikir gambar kendaraan apa yang akan dibuat. Anak mengambil botol dan kuas. Kemudian guru mempersilakan anak-anak membuat kendaraan sesuai imajinasinya.


(22)

2) Perencanaan Pembelajaran Pemanfaatan Media Brang Bekas pada Siklus II

Peneliti berdiskusi terlebih dahulu bersama guru pendamping mengenai langkah-langkah kegiatan pada silkus II sesuai dengan penjabaran pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tema yang digunakan pada siklus II yaitu Kendaraan dengan sub tema Kendaraan Darat. Media yang digunakan adalah macam-macam mainan kendaraan darat, gambar-gambar kendaraan darat dan bermacam-macam ukuran dus bekas untuk lebih meningkatkan kreativitas anak dalam berkarya.

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 Mei 2013 yang dimulai pada pukul 07.00-10.00 dengan memberikan pembelajaran membuat Kendaraan Darat dari dus-dus bekas, dengan tujuan anak-anak dapat mengetahui macam-macam kendaraan darat, alat-alat yang digunakan dan nama pengemudinya serta meningkatkan kreativitas anak dalam membuat karya dari barang bekas sesuai keinginan anak yang meliputi orisinal (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian).

Berikut merupakan bentuk kegiatan pembelajaran pada siklus II yang dituangkan ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP):

c. Anak-anak mulai membuat gambar kendaraan udara sesuai dengan imajinasi sendiri dan diharapkan tidak mengikuti gambar teman yang lain.

d.Setelah anak-anak puas dan selesai mengerjakan, satu persatu menceritakan hasil rancangannya kepada guru.

e. Pada kegiatan penutup anak-anak diberi kesempatan untuk menceritakan kendaraan yang di buat di depan teman-teman.

3. Media/alat yang digunakan adalah, yaitu mainan pesawat, helikopter, botol kaca,cat poster warna hijau, merah, kuning, biru, coklat, pink.

4. Evaluasi dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan lembar observasi, studi dokumentasi, dan hasil karya anak.


(23)

40

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Media Barang Bekas (Recycle)

Nama Sekolah : TKK BPK Penabur 638 Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun

Tema : Kendaraan Sub tema : Kendaraan Darat

Kegiatan : Membuat kendaraan darat dengan dus bekas

I. Indikator kreativitas dalam pembelajaran membuat suatu karya dari dus bekas a. Keaslian (Originality)

(1) Membuat suatu karya dari barang bekas yang berbeda dari temannya

(2) Memiliki rasa percaya diri dalam menuangkan ide sesuai imajinasinya ke dalam bentuk hasil karya

(3) Memberikan jawaban yang baru, dapat dimengerti dalam mengungkapkan hasil karyanya.

b. Keluwesan (Flexibility)

(1) Berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa harus diperintah.

(2) Memiliki berbagai jawaban dalam menceritakan cara membuat kendaraan dari dus bekas

(3) Membuat kreasi dari bermacam-macam dus bekas

(4) Tidak cepat menyerah dalam membuat hasil karya dari barang bekas c. Kelancaran (Fluency)

(1) Menyusun dus bekas membuat kendaraan darat sesuai dengan imajinasinya (2) Menjawab dengan spontan semua pertanyaan mengenai ide membuat kendaraan

yang dihasilkannya d.Penguraian (Elaboration)

(1) Menceritakan dengan jelas setiap bentuk dan bagian kendaraan yang dibuat (2) Berani menceritakan hasil kendaraan yang dibuatnya didepan guru dan

teman-teman

2. Langkah-langkah Pelaksanaan:

a.Guru menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran membuat kendaraan dari dus bekas, yaitu macam-macam dus, solatif,dobletif, dan kertas warna.

b.Guru meminta anak-anak duduk pada kelompok yang diinginkan, anak-anak mendapat penjelasan untuk berpikir gambar kendaraan apa yang akan dibuat. Anak mengambil dus-dus bekas sesuai yang dibutuhkan. Kemudian guru mempersilakan anak-anak membuat kendaraan sesuai imajinasinya.

c. Anak-anak mulai membuat kendaraan darat dari dus bekas sesuai dengan imajinasi sendiri dan diharapkan tidak mengikuti karya teman yang lain.


(24)

3) Perencanaan Pembelajaran Pemanfaatan Media Barang Bekas pada Siklus III

Seperti halnya pada siklus I dan II anak-anak melaksanakan pembelajaran dalam 3 kelompok , namun waktu pelaksanaan dilakukan secara bersama-sama mengingat kurangnya waktu pada silkus II. Peneliti berdiskusi terlebih dahulu bersama guru pendamping mengenai langkah-langkah kegiatan pada silkus III sesuai dengan penjabaran pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tema yang digunakan pada siklus III yaitu Kendaraan dengan sub tema Kendaraan Laut. Media yang digunakan adalah macam-macam mainan kendaraan laut, botol-botol plastik bekas ukuran besar dan kecil, kantong plastik bekas mie, kopi, kue, sabun, untuk lebih meningkatkan kreativitas anak dalam berkarya.

Penelitian siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 Mei 2013 yang dimulai pada pukul 07.00-10.00 dengan memberikan pembelajaran membuat kendaraan laut dari botol dan kantong plastik, dengan tujuan agar anak mengetahui macam-macam kendaraan laut, alat-alat yang digunakan dan nama pengemudinya serta meningkatkan kreativitas anak dalam membuat karya dari barang bekas sesuai keinginan anak yang meliputi orisinal (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian).

Berikut merupakan bentuk kegiatan pembelajaran pada siklus III yang dituangkan ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) :

d.Setelah anak-anak puas dan selesai mengerjakan, satu persatu menceritakan hasil rancangannya kepada guru.

e. Pada kegiatan penutup anak-anak diberi kesempatan untuk menceritakan kendaraan yang di buat di depan teman-teman.

3. Media/alat yang digunakan adalah, yaitu mainan mobil-mobilan, motor-motoran, bis,gambar kereta api, mobil dan bis.

4. Evaluasi dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan lembar observasi, studi dokumentasi, dan hasil karya anak.


(25)

42

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Media Barang Bekas (Recycle)

Nama Sekolah : TKK BPK Penabur 638 Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun

Tema : Kendaraan Sub tema : Kendaraan Laut

Kegiatan : Membuat kendaraan laut dengan botol plastik bekas

I. Indikator kreativitas dalam pembelajaran membuat suatu karya dari botol bekas a. Keaslian (Originality)

(1) Membuat suatu karya dari barang bekas yang berbeda dari temannya

(2) Memiliki rasa percaya diri dalam menuangkan ide sesuai imajinasinya ke dalam bentuk hasil karya

(3) Memberikan jawaban yang baru, dapat dimengerti dalam mengungkapkan hasil karyanya.

b. Keluwesan (Flexibility)

(1) Berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa harus diperintah.

(2) Memiliki berbagai jawaban dalam menceritakan cara membuat kendaraan dengan menggunakan botol plastik bekas

(3) Membuat kreasi dari bermacam-macam kendaraan dengan botol plastik (4) Tidak cepat menyerah dalam membuat hasil karya dari barang bekas c. Kelancaran (Fluency)

(1) Membuat kendaraan laut dari botol plastik sesuai dengan imajinasinya (2) Menjawab dengan spontan semua pertanyaan mengenai ide membuat

kendaraan yang dihasilkannya d.Penguraian (Elaboration)

(1) Menceritakan dengan jelas setiap bentuk dan bagian kendaraan yang dibuat (2) Berani menceritakan hasil kendaraan yang dibuatnya didepan guru dan

teman-teman

2. Langkah-langkah Pelaksanaan:

a.Guru menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran membuat kendaraan laut dari botol plastik bekas, yaitu botol plastik bekas, kantong plastik, double tip, solatif, sedotan limun, tutup botol dan gunting.

b.Guru meminta anak-anak duduk pada kelompok yang diinginkan, anak-anak mendapat penjelasan untuk berpikir kendaraan apa yang akan dibuat. Anak mengambil botol plastik sesuai yang dibutuhkannya. Kemudian guru mempersilakan anak-anak membuat kendaraan sesuai imajinasinya.

c. Anak-anak mulai membuat kendaraan laut sesuai dengan imajinasi sendiri dan diharapkan tidak mengikuti teman yang lain.


(26)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan implementasi isi dari rancangan yang sudah dibuat peneliti. Dimana peneliti akan melihat sejauh mana peningkatan kreativitas anak melalui pembelajaran dengan menggunakan media barang bekas. Peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan.

c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengamati secara langsung. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas peningkatan kreativitas anak melalui pemanfaatan barang bekas bersama guru pendamping. Pengamatan dilakukan secara kontinyu dari siklus 1 sampai pada siklus yang diharapkan dapat tercapai tujuan yang ditetapkan.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua imformasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan, Muslihuddin (2010 : 52). Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan refleksi dari siklus I, II, dan selanjutnya sampai ketercapaian perbaikan pembelajaran berhasil. Dengan adanya refleksi peneliti dapat mengetahui ketercapaian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan. Apabila d.Setelah anak-anak puas dan selesai mengerjakan, satu persatu menceritakan

hasil rancangannya kepada guru.

e. Pada kegiatan penutup anak-anak diberi kesempatan untuk menceritakan kendaraan yang di buat di depan teman-teman.

f. Anak-anak akan diberi kesempatan untuk bermain di kolam renang menggunakan kendaraan laut hasil karyanya pada hari lain.

3. Media/alat yang digunakan adalah, yaitu mainan kapal laut, perahu, kapal boat, botol plastik, kantong plastik, tutup botol, doble tip, selotif dan gunting

4. Evaluasi dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan lembar observasi, studi dokumentasi, dan hasil karya anak.


(27)

44

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kreativitas anak belum tercapai maka akan diulang kembali dengan melakukan tahapan selanjutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alami, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), studi dokumentasi dan catatan lapangan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa penilaian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Iskandar (2012:68) merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak, respon anak terhadap pemanfaatan media barang bekas yang dilakukan oleh guru. Hal yang diobservasi pada penelitian ini adalah anak dan guru, dengan menggunakan pedoman observasi yang sudah dibuat. Observasi ini juga dideskripsikan dalam catatan anekdot. Di bawah ini akan ditampilkan pedoman observasi yang terdiri dari pedoman observasi kegiatan anak, pedoman observasi peningkatan kreativitas anak dan pedoman observasi cheklis, yaitu sebagai berikut:

a. Pedoman Observasi Kegiatan Anak

Diadaptasi berdasarkan kepentingan penelitian dalam buku Kreasi Unik dari Plastik ( Lengkana 2009:2)

Tabel 3.4

Pedoman Observasi kegiatan penerapan pemanfaatan media barang bekas(Recycle)

No. Bentuk Kegiatan

Jawaban Ya Tidak Uraian A. Bagian pemanfaatan media barang bekas terdiri dari :

1.Memilih barang-barang bekas yang dapat di daur ulang

2.Menentukan jenis barang bekas apa yang akan digunakan, mengumpulkan jenis barang bekas, menentukan bentuk yang akan dibuat dari barang


(28)

bekas tersebut

3.Menetapkan cara pembuatan, dan memproses pembuatan barang-barang bekas tersebut

4.Menentukan produk apa yang akan dibuat dari barang bekas

5. Menilai produk yang dihasilkan dari barang bekas

Tabel 3.5

Pedoman Observasi Cheklis Anak Pada Penerapan Pemanfaatan Media Barang Bekas(Recycle)

Diadaptasi berdasarkan kepentingan penelitian dalam buku Observing Development of The Young Child (J. Beaty 1994 : 45-52)

Bagian Fakta Tanggal

1. Gambar Diri

____ Memperlihatkan antusiasme dalam melakukan pekerjaan sendiri 2. Bersosialisasi

____ Aktif bermain dalam kegiatan bermain bebas

____ Bermain dengan orang lain yang memiliki mainan yang sama ____ Bermain bersama

____Dapat mengikuti aturan bermain

3. Perilaku suka bersosialisasi

____ Menunjukkan perhatian pada

sesorang yang sedang

tertekan(empati)

____ Menunjukkan sikap senang saat orang lain mengalami rasa senang ____ Mau memberi

____ Sabar menunggu giliran


(29)

46

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ____ Membantu orang lain dalam

melakukan tugasnya

____ Peduli dengan orang lain 4. Perkembangan Motorik Halus

____ Dapat menggunakan gunting dengan baik

5. Perkembangan Kognitif ____ Mengenal warna

____ Mengenal ukuran yang berbeda

____ Memasangkan benda sesuai bentuknya

____ Menceritakan urutan kejadian

____ Berhitung s/d 20 secara individual

____ Dapat menunjukkan posisi benda

____ Menyanyikan lagu anak-anak

____ Mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu

6. Kemampuan Berbahasa ____ Berbicara di dalam kelas

____ Berbicara dengan jelas dan mudah dimengerti

____ Bercerita dengan kalimat yang jelas

____ Bercakap-cakap bersama teman ____ Menjawab pertanyaan dengan

urutan kata yang benar 7. Seni


(30)

____ Menggambar beabas dari bentuk dasar

____ Menggunakan tema, ide, alat-alat yang kreatif

8. Daya Cipta

____Bermain peran dengan alat bantu khusus

____ Menggunakan tema, ide, alat-alat yang kreatif

b. Pedoman Observasi Peningkatan Kreativitas Anak

Diadaptasi berdasarkan kepentingan penelitian dalam buku Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Munandar 2009 : 43).

Tabel 3.6

Pedoman Observasi Peningkatan Kreativitas Anak TK melalui Pemanfaatan Media Barang Bekas(Recycle)

No. Bentuk Kegiatan

Penilaian Berkembang Baik Dalam Proses Perlu Stimulasi Ket A Keaslian (Originality)

1.Membuat suatu karya dari barang bekas yang berbeda dari temannya

2. Memiliki rasa percaya diri dalam menuangkan ide sesuai imajinasinya ke dalam bentuk hasil karya 3.Memberikan jawaban yang

baru yang dapat dimengerti dalam mengungkapkan hasil karyanya.

B Keluwesan (Flexibility)

4.Berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa harus diperintah.

5.Memiliki berbagai jawaban dalam menceritakan cara membuat kendaraan dari

dus bekas

6.Membuat kreasi dari bermacam-macam dus


(31)

48

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bekas

7.Tidak cepat menyerah dalam membuat hasil karya dari barang bekas C Kelancaran (fluency)

8.Menyusun dus bekas membuat kendaran darat sesuai dengan imajinasinya 9. Menjawab dengan spontan

semua pertanyaan

mengenai ide membuat

kendaraan yang

dihasilkannya

D Penguraian (elaboration) 10. Menceritakan dengan

jelas setiap bentuk kendaraan yang dibuat 11. Berani menceritakan hasil

kendaraan yang dibuatnya didepan guru dan teman-teman

Ket.

PS (1) = Perlu Stimulasi ( tidak mampu melakukan sendiri dan harus dibantu) DP (2) = Dalam Proses ( mampu melakukan sendiri dengan bantuan guru) BB (3) = Berkembang Baik (mampu melakukan sendiri tanpa bantuan)

2. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi menurut Iskandar (2012:73) merupakan teknik pengumpulan data penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumen yang dimaksud adalah dokumen pribadi siswa, dokumen resmi, referensi-referensi, foto-foto, dan rekaman kaset. Teknik dokumentasi penelitian ini berupa foto-foto dan hasil karya anak.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi selama penelitian tindakan kelas berlangsung. Catatan lapangan dibuat secara deskriptif oleh peneliti pada saat refleksi, berisi tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung, suasana kelas, ataupun perilaku anak


(32)

dalam melakukan aktivitas peningkatan kreativitas melalui pemanfaatan media barang bekas di TKK BPK Penabur 638.

Tabel 3.7 Catatan Lapangan

Bandung, 2013 Observer,

_______________

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan catatan lapangan dianalisis ke dalam bentuk deskriptif. Sugiyono (Iskandar 2012:75) menyatakan analisis data kualitatif adalah mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

CATATAN LAPANGAN Tempat Penelitian :

Tanggal/Waktu : Kegiatan yang diobservasi : Siklus : Observer :


(33)

50

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan. Selanjutnya Miles dan Huberman (Iskandar 2012:74) menyatakan bahwa, analisis data kualitatif tentang mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau dideskripsikan. Analisis data ini berlangsung mulai dari awal penelitian sampai penelitian berakhir yang dituangkan dalam laporan penelitian yang dilakukan secara simultan dan terus menerus.

Menurut Faisal dan Moleong (Iskandar 2012:76) bahwa analisis data dapat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

1. Reduksi Data

Reduksi adalah proses merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan (field note), yang harus ditafsirkan atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan semua data observasi, data hasil belajar, dan data dari catatan lapangan. Pada tahap ini mungkin peneliti membuang data yang dianggap tidak relevan. Pada penelitian ini reduksi data dimulai dari pembuatan rangkuman pada setiap data dengan tujuan agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi dan catatan lapangan mengenai peningkatan kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas dikelompokkan berdasarkan kategori permasalahan yang diteliti.

2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

Data yang sudah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh pada setiap aspek peningkatan kreativitas anak yang diteliti. Aspek kreativitas anak tersebut mencakup kemampuan anak dalam mengungkapkan ide dan gagasan secara lancar, fleksibel dan orisinal serta hasil karya anak secara orisinal. Kemampuan anak yang telah diperoleh tersebut, diklasifikasikan dan dideskripsikan untuk mempermudah peneliti dalam mengambil kesimpulan dalam penelitian.


(34)

3. Mengambil Kesimpulan/Verifikasi

Selain mendeskripsikan data, peneliti membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan deskripsi data. Jika data itu sudah tersaji dengan jelas tetapi belum ditarik kesimpulan, maka data tersebut tidak berarti. Data yang telah terkumpul diinterpretasikan berdasarkan teori yang disesuaikan dengan hasil temuan. Hasil interpretasi disajikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya dan selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran. Pengambilan kesimpulan dilakukan melalui persentase data dari seluruh indikator dengan rumus:

Mencari persentase dengan rumus :

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi n : Jumlah anak

P = F X 100% n


(35)

116

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian. peningkatan kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) pada kelompok K2-B TKK BPK Penabur 638 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kreativitas anak sebelum memanfaatkan media barang bekas berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan untuk berkreasi berada pada kategori belum optimal. Rendahnya kreativitas anak di TKK BPK Penabur 638 dikarenakan guru kurang memberikan media yang bervariasi dan masih cenderung memberikan banyak contoh-contoh kegiatan yang memacu anak untuk menghasilkan karya yang sama dengan karya guru, sehingga membuat anak malas untuk berpikir kreatif dan tidak berani mengemukakan ide-ide atau pemikirannya. Indikator-indikator kreativitas seperti: orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian) terlihat belum muncul.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran peningkatan kreativitas anak dengan menggunakan media barang bekas, melalui tiga siklus sampai tercapai tujuan yang maksimal. Observasi pelaksanaan kegiatan pemanfaatan melalui media barang bekas pada siklus pertama menggambarkan belum tercapai secara optimal pada indikator-indikator kreativitas seperti: orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian). Pada siklus kedua ada peningkatan sudah terlihat indikator kreativitas keaslian,keluwesan dan kelancaran. Pada siklus ketiga sudah semakin optimal pencapaian peningkatan indikator kreativitas baik orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian). 3. Peningkatan kreativitas anak setelah melaksanakan pembelajaran melalui

pemanfaatan media barang bekas (recycle), mengalami peningkatan yang lebih maksimal, hal ini terlihat pada indikator kreativitas keaslian yaitu bahwa


(36)

anak-anak sudah dapat menunjukkan hasil karyanya dengan ide pikiran sendiri, anak-anak memiliki rasa percaya diri, indikator keluwesan anak mampu berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa harus diperintah, indikator kelancaran anak mampu berimajinasi dalam membuat karya yang keluar dari contoh yang diberikan guru, anak mampu menjawab pertanyaan secara spontan hasil karya apa yang dibuatnya secara mendetail, indikator penguraian anak memiliki keberanian untuk menceritakan dengan jelas hasil karyanya di depan guru dan teman-teman diakhir pembelajaran.

B. Rekomendasi

Mengacu pada simpulan dan hasil penelitian, dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan masukkan bagi pihak-pihak terkait antara lain:

1. Guru

a. Dalam kegiatan pembelajaran pengembangan kreativitas merupakan hal yang sangat penting bagi anak sehingga jangan sampai terabaikan, dalam pelaksanaannya guru diharapkan lebih memotivasi, memberikan kebebasan agar anak mampu berpikir kreatif, berinisiatif, serta mampu mengemukakan ide/gagasannya, merencanakan waktu yang mencukupi pada setiap kegiatan, dan menjalin kerjasama dengan orang tua.

b. Guru diharapkan menjadi fasilitator bagi anak ketika proses pengembangan kreativitas anak berlangsung, memiliki media yang variatif dan menarik bagi anak, serta mengoptimalkan pemanfaatan barang bekas di kelas.

c. Memperkaya wawasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pengembangan kreativitas anak dan memahami indikator-indikator kreativitas yang akan dikembangkan sehingga dapat mengerti tujuan dan arahan bagi pengembangan kreativitas anak.

2. Pihak Sekolah

a. Kreativitas bagi anak merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting bagi masa depannya, segala hasil ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi berasal


(37)

118

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari kreativitas orang-orang, karena itu sekolah harus memiliki tujuan ke arah pengembangan kreativitas anak-anak didiknya.

b. Pihak sekolah harus membina guru-guru agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitas anak melalui berbagai media yang tersedia sehingga guru-gurupun menjadi kreatif dalam mengajar.

c. Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan kreativitas dan menjalin kerjasama dengan orang tua untuk mengoptimalkan pengembangan kreativitas anak.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Pembelajaran peningkatan kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) dapat menjadi referensi dan kajian yang menarik untuk penelitian yang berkenaan dengan seni ataupun keterampilan anak serta kemampuan kognitif anak, baik untuk program pendidikan usia dini maupun pendidikan dasar.

b. Media barang bekas sangat beragam, mudah di dapat, murah, dapat dijadikan barang-barang yang sangat berguna bila kita kreatif memanfaatkannya, sehingga dapat dijadikan salah satu bahan penelitian selanjutnya baik yang berkenaan dengan pengembangan seni, kognitif ataupun aspek-aspek seni dan aspek-aspek kognitif .

c. Jika akan melakukan penelitian ini, peneliti sebaiknya menjalin kerjasama bersama orang tua dalam penyediaan/pengumpulan barang bekas, memberikan waktu yang cukup untuk anak berkreasi, memberikan kebebasan pada anak untuk berani mengungkapkan ide dan imajinasinya. Dapat juga melakukan penelitian melaui media barang bekas lainnya misalnya kulit kerang, cd bekas, golongan kain bekas, kaleng bekas maupun kancing bekas.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Amalia, A.RP, Kusuma, Y. (2008). Berkreasi dengan Barang Bekas. Bogor: Yudhistira.

Anngoro. T. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Jogjakarta : Gava Media.

Dorothy Einon, (2004). Permainan Kreatif Untuk Anak-anak. (Terjemahan Sara C. Simanjuntak). Batam: Karisma Publishing Group.

Eliyawati, dkk.(2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Greta. (2003). Crafts For Kids. Dunburg: Otolier

Hermono. U. (2009). Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta: Kawan Pustaka. Hurlock, E B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 2.(Terjemahan Meitasari

Tjandrasa). Jakarta: Erlangga.

J. Beaty. (1994). Observing Development of The Young Child. New Jersey: Company Englewood Cliffies.

Jane Bull. (2004). The Sunny Day Book. New York: A Dorling Kinderslay Book Jane Bull. (2003). The Rainy Day Book. New York: A Dorling Kinderslay Book Kompas. (2001). Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. (Kumpulan Artikel

Kompas). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. (2004). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lengkana. (2009). Kreasi Unik dari Plastik. Jakarta: Gramedia.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.


(39)

120

Erni Indriyani, 2013

Meningkatka Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Barang Bekas (Recycle) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: RIZQI.

Narjuati. (2011). Media Pembelajaran di TK. [Online]. Tersedia di

http://www.slideshare.net/titin_narjuati/media-pembelajaran-di-tk-10679264. [23 Juli 2013]

Nur Fitri. (2007). Pembuatan Kertas Daur Ulang Sebagai Implementasi Green Chemistry. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Normiyanti. (2011). Pemanfaatan Limbah Padat Tapioka Sebagai Bahan Baku Plastik Mudah Terurai (Biodegradable). Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Ratih. (2009). Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran(Role Playing) Terhadap Pengaruh Kreativitas Anak. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan Rachmawati, Y dan Kurniati, E. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas

Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana.

Radar Sampit. ( 2010). Melihat Pemanfaatan Barang Bekas. [Online]. Tersedia di http://www.kotawaringinbaratkab.go.id. [19 April 2011]

Solihah. (2009). Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Shelly Julisca. (2009). Manfaatkan Barang Bekas dan Selamatkan Bumi Kita. [Online]. Tersedia di http://www.kulinet.com/artikel/cara%2Bbuat%2. [19 April 2011].

Suparmi, Tutik. 2012. Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Media untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif Kelompok A. [Online]. Tersedia di http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/23785I. [23 Juli 2013].

Shaliha. (2012). Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Media. [Online]. Tersedia di http://serambi-ilmu-shaliha.blogspot.com/2012/02. [23 Juli 2013].


(1)

3. Mengambil Kesimpulan/Verifikasi

Selain mendeskripsikan data, peneliti membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan deskripsi data. Jika data itu sudah tersaji dengan jelas tetapi belum ditarik kesimpulan, maka data tersebut tidak berarti. Data yang telah terkumpul diinterpretasikan berdasarkan teori yang disesuaikan dengan hasil temuan. Hasil interpretasi disajikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya dan selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran. Pengambilan kesimpulan dilakukan melalui persentase data dari seluruh indikator dengan rumus:

Mencari persentase dengan rumus :

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi n : Jumlah anak

P = F X 100% n


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian. peningkatan kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) pada kelompok K2-B TKK BPK Penabur 638 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kreativitas anak sebelum memanfaatkan media barang bekas berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan untuk berkreasi berada pada kategori belum optimal. Rendahnya kreativitas anak di TKK BPK Penabur 638 dikarenakan guru kurang memberikan media yang bervariasi dan masih cenderung memberikan banyak contoh-contoh kegiatan yang memacu anak untuk menghasilkan karya yang sama dengan karya guru, sehingga membuat anak malas untuk berpikir kreatif dan tidak berani mengemukakan ide-ide atau pemikirannya. Indikator-indikator kreativitas seperti: orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian) terlihat belum muncul.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran peningkatan kreativitas anak dengan menggunakan media barang bekas, melalui tiga siklus sampai tercapai tujuan yang maksimal. Observasi pelaksanaan kegiatan pemanfaatan melalui media barang bekas pada siklus pertama menggambarkan belum tercapai secara optimal pada indikator-indikator kreativitas seperti: orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian). Pada siklus kedua ada peningkatan sudah terlihat indikator kreativitas keaslian,keluwesan dan kelancaran. Pada siklus ketiga sudah semakin optimal pencapaian peningkatan indikator kreativitas baik orisinalitas (keaslian), fleksibilitas (keluwesan), fluency (kelancaran), dan elaborasi (penguraian). 3. Peningkatan kreativitas anak setelah melaksanakan pembelajaran melalui

pemanfaatan media barang bekas (recycle), mengalami peningkatan yang lebih maksimal, hal ini terlihat pada indikator kreativitas keaslian yaitu bahwa


(3)

anak-anak sudah dapat menunjukkan hasil karyanya dengan ide pikiran sendiri, anak-anak memiliki rasa percaya diri, indikator keluwesan anak mampu berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa harus diperintah, indikator kelancaran anak mampu berimajinasi dalam membuat karya yang keluar dari contoh yang diberikan guru, anak mampu menjawab pertanyaan secara spontan hasil karya apa yang dibuatnya secara mendetail, indikator penguraian anak memiliki keberanian untuk menceritakan dengan jelas hasil karyanya di depan guru dan teman-teman diakhir pembelajaran.

B. Rekomendasi

Mengacu pada simpulan dan hasil penelitian, dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan masukkan bagi pihak-pihak terkait antara lain:

1. Guru

a. Dalam kegiatan pembelajaran pengembangan kreativitas merupakan hal yang sangat penting bagi anak sehingga jangan sampai terabaikan, dalam pelaksanaannya guru diharapkan lebih memotivasi, memberikan kebebasan agar anak mampu berpikir kreatif, berinisiatif, serta mampu mengemukakan ide/gagasannya, merencanakan waktu yang mencukupi pada setiap kegiatan, dan menjalin kerjasama dengan orang tua.

b. Guru diharapkan menjadi fasilitator bagi anak ketika proses pengembangan kreativitas anak berlangsung, memiliki media yang variatif dan menarik bagi anak, serta mengoptimalkan pemanfaatan barang bekas di kelas.

c. Memperkaya wawasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pengembangan kreativitas anak dan memahami indikator-indikator kreativitas yang akan dikembangkan sehingga dapat mengerti tujuan dan arahan bagi pengembangan kreativitas anak.

2. Pihak Sekolah

a. Kreativitas bagi anak merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting bagi masa depannya, segala hasil ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi berasal


(4)

dari kreativitas orang-orang, karena itu sekolah harus memiliki tujuan ke arah pengembangan kreativitas anak-anak didiknya.

b. Pihak sekolah harus membina guru-guru agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitas anak melalui berbagai media yang tersedia sehingga guru-gurupun menjadi kreatif dalam mengajar.

c. Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan kreativitas dan menjalin kerjasama dengan orang tua untuk mengoptimalkan pengembangan kreativitas anak.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Pembelajaran peningkatan kreativitas anak melalui pemanfaatan media barang bekas (recycle) dapat menjadi referensi dan kajian yang menarik untuk penelitian yang berkenaan dengan seni ataupun keterampilan anak serta kemampuan kognitif anak, baik untuk program pendidikan usia dini maupun pendidikan dasar.

b. Media barang bekas sangat beragam, mudah di dapat, murah, dapat dijadikan barang-barang yang sangat berguna bila kita kreatif memanfaatkannya, sehingga dapat dijadikan salah satu bahan penelitian selanjutnya baik yang berkenaan dengan pengembangan seni, kognitif ataupun aspek-aspek seni dan aspek-aspek kognitif .

c. Jika akan melakukan penelitian ini, peneliti sebaiknya menjalin kerjasama bersama orang tua dalam penyediaan/pengumpulan barang bekas, memberikan waktu yang cukup untuk anak berkreasi, memberikan kebebasan pada anak untuk berani mengungkapkan ide dan imajinasinya. Dapat juga melakukan penelitian melaui media barang bekas lainnya misalnya kulit kerang, cd bekas, golongan kain bekas, kaleng bekas maupun kancing bekas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Amalia, A.RP, Kusuma, Y. (2008). Berkreasi dengan Barang Bekas. Bogor: Yudhistira.

Anngoro. T. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Jogjakarta : Gava Media.

Dorothy Einon, (2004). Permainan Kreatif Untuk Anak-anak. (Terjemahan Sara C. Simanjuntak). Batam: Karisma Publishing Group.

Eliyawati, dkk.(2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Greta. (2003). Crafts For Kids. Dunburg: Otolier

Hermono. U. (2009). Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta: Kawan Pustaka. Hurlock, E B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 2.(Terjemahan Meitasari

Tjandrasa). Jakarta: Erlangga.

J. Beaty. (1994). Observing Development of The Young Child. New Jersey: Company Englewood Cliffies.

Jane Bull. (2004). The Sunny Day Book. New York: A Dorling Kinderslay Book Jane Bull. (2003). The Rainy Day Book. New York: A Dorling Kinderslay Book Kompas. (2001). Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. (Kumpulan Artikel

Kompas). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. (2004). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lengkana. (2009). Kreasi Unik dari Plastik. Jakarta: Gramedia.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: RIZQI.

Narjuati. (2011). Media Pembelajaran di TK. [Online]. Tersedia di

http://www.slideshare.net/titin_narjuati/media-pembelajaran-di-tk-10679264. [23 Juli 2013]

Nur Fitri. (2007). Pembuatan Kertas Daur Ulang Sebagai Implementasi Green Chemistry. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Normiyanti. (2011). Pemanfaatan Limbah Padat Tapioka Sebagai Bahan Baku Plastik Mudah Terurai (Biodegradable). Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Ratih. (2009). Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran(Role Playing) Terhadap Pengaruh Kreativitas Anak. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan Rachmawati, Y dan Kurniati, E. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas

Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana.

Radar Sampit. ( 2010). Melihat Pemanfaatan Barang Bekas. [Online]. Tersedia di http://www.kotawaringinbaratkab.go.id. [19 April 2011]

Solihah. (2009). Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Shelly Julisca. (2009). Manfaatkan Barang Bekas dan Selamatkan Bumi Kita. [Online]. Tersedia di http://www.kulinet.com/artikel/cara%2Bbuat%2. [19 April 2011].

Suparmi, Tutik. 2012. Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Media untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif Kelompok A. [Online]. Tersedia di http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/23785I. [23 Juli 2013].

Shaliha. (2012). Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Media. [Online]. Tersedia di http://serambi-ilmu-shaliha.blogspot.com/2012/02. [23 Juli 2013].