MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK.

(1)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sri Dewi Wahyuni : MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK

Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan pokok, yaitu: Bagaimanakah pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak taman kanak-kanak?. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak taman kanak-kanak di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu tahun pelajaran 2012/2013. Secara khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi objektif pembelajaran geometri TK Kusumah Kecamatan Sukaratu sebelum pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri, mengkaji penerapan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu tahun pelajaran 2012/2013, dan mengetahui peningkatan aktivitas siswa setelah pemanfaatan barang bekas di kelas. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh perilaku tindakan, yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pembelajaran dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran tersebut. Subjek penelitian adalah siswa kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 24 orang siswa, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru yang lain. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2012. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media realia efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep bentuk geometri anak usia TK. Secara khusus berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi objektif pembelajaran geometri TK Kusumah Kecamatan Sukaratu sebelum pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada umumnya anak yang memiliki pemahaman konsep bentuk geometri rendah. Pemanfaatan media barang bekas pada siklus 1 yaitu kardus bekas kue dengan cara di gunting, di warnai dengan krayon lalu dikelompokkan. Sedangkan pada siklus II yaitu menggunakan koran bekas dengan cara di gunting kecil-kecil lalu di tempel pada kardus bekas kue yang sudah di gunting berbentuk geometri. Aktivitas siswa menunjukkan peningkatan dari siklus pertama ke siklus kedua. Oleh karena itu, guru disarankan untuk menggunakan media barang bekas dalam pembelajaran selanjutnya, dengan harapan kualitas pembelajaran Matematika di Taman Kanak-kanak (TK) lebih meningkat.


(2)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Sri Dewi Wahyuni : IMPROVE UNDERSTANDING ABILITY OF GEOMETRY THROUGH THE USE OF GOODS USED IN CHILDREN KINDERGARTEN

This study starts from the fundamental problems, namely: How does the use of second-hand goods as a medium of learning geometry in children kindergarten?. Generally, this study aims to obtain data on the use of second-hand goods as a medium of learning geometry in kindergarten children in kindergarten Kusuma Sukaratu District school year 2012/2013. Specifically this study was to determine the objective conditions of learning geometry District Kindergarten Kusuma Sukaratu before use thrift as a medium of learning geometry, reviewing the application of the use of second-hand goods as a medium of learning geometry in children in kindergarten Kusuma Sukaratu District school year 2012/2013, and knowing increase student activity after the use of second-hand goods in class. Research methods that I use in research is Classroom Action Research (CAR). PTK is a form of reflective study by behavioral measures, which aimed to deepen understanding of the actions taken during the learning process, as well as to improve the weaknesses that still exist in the learning process and to realize the objectives in the learning process. Subjects were students in the kindergarten class B district Kusuma Sukaratu Tasikmalaya District Academic Year 2012/2013 consisting 24 students, consisting of 14 female students and 10 male students. The research was carried out in collaboration between researchers with other teachers. The study was conducted from August 2012. The results have shown that the use of realia media effective in improving conceptual understanding of geometric shapes kindergarten age children. In particular, based on the results of this study concluded that the objective conditions of learning geometry District Kindergarten Kusuma Sukaratu before use thrift as a medium of learning geometry in general, children who have a low understanding of the concept of geometric shapes. Media utilization thrift in cycle 1 is used cardboard cake with scissors in the way, in coloring with crayons and then grouped. While in the second cycle which uses old newspapers to the way in small scissors and paste on cardboard used in the cake already in scissor-shaped geometry. Students showed an increase in activity from the first cycle to the second cycle. Therefore, teachers are advised to use the media in a thrift future learning, the quality expectations of learning mathematics in kindergarten (TK) has increased.


(3)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI hal

ABSTRAK……….. i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK GEOMETRI DI TAMAN KANAK-KANAK A. Pembelajaran Matematika di Taman Kanak-Kanak... 6

B. Konsep Geometri ... 8

C. Media Pembelajaran dari Barang Bekas... 12

D. Kerangka Pemikiran ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19

B. Setting Penelitian ... 22

C. Prosedur Penelitian ... 23

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 29

B. Kondisi Objektif Pembelajaran Geometri di TK Kusumah .. 32

C. Penerapan Pemanfaatan Media Barang Bekas ... 34

D. Peningkatan Aktivitas Siswa ... 55


(4)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN


(5)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehadiran metematika secara meluas dapat dirasakan dalam setiap aspek kehidupan modern. Seseorang tidak dapat melakukan pengukuran apapun, membuat bangunan, menggunakan uang, membuat janji tanpa menggunakan matematika (Pujianto, 2008:1). Untuk kepentingan akademik, matematika sangat penting. Selain itu berpikir logis matematik sangat penting karena anak-anak memperoleh disiplin mental yang keras dan belajar menentukan alur pikir yang benar dan yang tidak benar (Tatminingsih, 2011:2)

Pembelajaran matematika merupakan kemampuan yang dapat dikuasai oleh seorang anak dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berkenaan dengan pola-pola, urutan, pengklasifikasian, ukuran, konsep bilangan, korespondensi satu-satu, konsep bentuk geometri, melakukan estimasi serta pengolahan data sederhana dengan memanipulasi dan menggunakan media-media kongkrit sebelum mengoperasikan simbol-simbol abstrak, serta melakukan interaksi melalui bermain (Setiowargo, 2010).

Mengajarkan matematika pada anak usia dini diperlukan keterampilan. Keterampilan yang dibutuhkan anak untuk memahami matematika adalah kemampuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep matematika yang dapat dipelajari anak-anak melalui kegiatan bermain. Beberapa keterampilan yang dibutuhkan oleh anak untuk memahami konsep matematika, yaitu: menyusun pola atau gambar, penyortiran atau pengelompokkan, mengurutkan dan menyambungkan, memulai konsep angka dan pemecahan masalah (Diana, 2011).

Matematika yang diajarkan pada anak usia dini harus mengikuti prinsip dan standar yang telah ditetapkan. Prinsip dan standar untuk matematika sekolah yang dikembangkan oleh kelompok pendidik dari National Council of Teacher of


(6)

SRI DEWI WAHYUNI, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMABN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mathematics (NCTM, 2000) memaparkan harapan matematika untuk anak usia dini. Konsep-konsep yang bisa dipahami anak usia dini antara lain: bilangan, aljabar, penggolongan, pola-pola, geometri, dan pengukuran (Faila, 2011).

Berdasarkan pemaparan dari NCTM (2000), geometri merupakan salah satu materi yang diajarkan pada anak usia dini. Membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segi empat, lingkaran, segitiga. Belajar konsep letak seperti di bawah, atas, kiri, kanan meletakkan dasar awal memahami geometri. Pembelajaran geometri sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara peneliti, di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, menunjukkan bahwa pembelajaran geometri yang dilaksanakan oleh guru masih mengalami kesulitan. Adapun kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa disebabkan beberapa hal : (1) siswa kurang paham bentuk-bentuk geometri, (2) Karena sulitnya mencari media yang dapat menggambarkan bentuk geometri secara tepat sehingga bentuk geometri terpaksa digambar pada bidang datar sehingga hanya nampak terdapat panjang dan lebar saja, dan (3) Kesulitan lain yang dihadapi kurang ditunjang dengan media pembelajaran.

Dampak yang dirasakan anak dengan kurangnya media pembelajaran adalah belum efektifnya pengembangan kemampuan pemahaman siswa untuk mengenalkan geometri. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamdani (2012) yang menyatakan bahwa jika pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berhitung dilakukan dengan tanpa media, anak akan merasa bosan dan terkesan pembelajaran berhitung itu sulit. Sehingga anak justru enggan untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar lanjutannya.

Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka salah satu cara untuk memudahkan dalam penyampaian materi geometri adalah penggunaan media pembelajaran. Menurut Sukayati (2003) dalam belajar matematika pengalaman belajar siswa sangatlah penting. Pengalaman tersebut akan membentuk pemahaman


(7)

SRI DEWI WAHYUNI, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMABN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

apabila ditunjang dengan alat bantu belajar, agar pemahaman matematika tersebut menjadi kongkret. Dengan demikian alat bantu belajar atau biasa disebut media akan berfungsi dengan baik apabila media tersebut dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna, mengaktifkan dan menyenangkan siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media dari barang bekas. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan barang bekas sangat menguntungkan selain murah, mudah didapat dan siswa sudah tidak asing lagi dengan barang-barang tersebut.

Pemberian materi geometri oleh guru dengan menggunakan media barang bekas bertujuan agar anak lebih mudah memahami materi yang diberikan. Barang bekas yang digunakan untuk membuat alat-alat peraga adalah kardus-kardus bekas kemasan, kawat jemuran yang sudah tidak terpakai, sedotan, magnet, dan lain-lain (Pirmansah, 2010). Penggunaan alat peraga memang bukan hal yang baru, tapi penggunaan barang bekas untuk membuat alat peraga merupakan hal yang baru dan mempunyai banyak keuntungan. Karena dibuat dengan menggunakan barang-barang yang sudah tidak di maanfaatkan lagi, maka bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh dan biaya pembuatannya pun jauh lebih murah. Selain itu, bahan yang mudah diperoleh dan biaya pembuatan yang murah membuka peluang bagi setiap guru untuk bisa memiliki atau membuat sendiri alat-alat peraga tersebut, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk para siswa untuk memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi, yang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat alat peraga yang berguna atau dapat membantu proses pembelajaran di dalam kelas (Pirmansah, 2010).

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa benda-benda yang ada di sekitar siswa dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang. Dalam kegiatan pembelajaran siswa melakukan kegiatan bersama kelompok untuk menemukan sendiri sifat-sifat bangun ruang (Wahyuni, 2010). Pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas sebagai media pembelajaran dapat berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat bangun ruang. Pembelajaran dengan menggunakan media barang-barang bekas dapat


(8)

SRI DEWI WAHYUNI, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMABN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatakan keaktifan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran (Wahyuni, 2010). Penelitian ini bermaksud untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran geometri TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dengan pemanfaatan media barang bekas.

B. Rumusan Masalah

Berangkat latar belakang di atas, maka penelitian ini diorientasikan pada pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak taman kanak-kanak. Untuk mengarahkan dan mempermudah dalam pemecahan masalah, maka permasalahan yang akan dikaji dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana kondisi objektif pembelajaran geometri TK Kusumah Kecamatan Sukaratu sebelum pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri?

b. Bagaimana penerapan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu tahun pelajaran 2012/2013?

c. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa setelah pemanfaatan barang bekas di kelas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui kondisi objektif pembelajaran geometri TK Kusumah Kecamatan Sukaratu sebelum pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri.

b. Mengkaji penerapan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu tahun pelajaran 2012/2013.


(9)

SRI DEWI WAHYUNI, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMABN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Mengetahui peningkatan aktivitas siswa setelah pemanfaatan barang bekas di kelas.

D. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara praktis, yaitu:

a. Memotivasi guru untuk terbuka dalam menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat menjadikan motivasi pembelajaran.

b. Temuan-temuan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru pembimbing dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan media alternatif dari barang bekas.

E. Sistematika Penulisan

Sebagai sistematika pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis susun sebagai berikut:

Bab I, merupakan pendahuluan yang terbagi dalam beberapa sub bab diantaranya: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II, merupakan landasan teoritis mengenai pembelajaran Matematika di Taman Kanak-Kanak, konsep geometri, media pembelajaran dari barang bekas, dan kerangka pemikiran.

Bab III, merupakan prosedur penelitian yang terbagi dalam beberapa sub bab, diantaranya: metode penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV, merupakan hasil temuan dalam penelitian, yang terbagi dalam sub bab, diantaranya: gambaran umum lokasi penelitian, kondisi objektif pembelajaran geometri di TK Kusumah, penerapan pemanfaatan media barang bekas, peningkatan aktivitas siswa, dan pembahasan hasil penelitian.


(10)

SRI DEWI WAHYUNI, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK TAMABN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bab V, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan hasil pembahasan dan saran-saran.


(11)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh perilaku tindakan, yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pembelajaran dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran tersebut. Selanjutnya, Hopkins dalam Wiriatmadja (2002: 124) menjabarkan:

Penelitian tindakan kelas (classroom action research) sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru/pendidik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar sejawatnya, atau untuk menguji asumsi-asumsi dalam teori-teori pendidikan dalam praktek atau kenyataannya di kelas, atau juga untuk mengimplementasikan, atau mengevaluasi kebijakan-kebijakan Sekolah. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru melengkapi lagi perannya sebagai pendidik dengan melakukan refleksi kritis terhadap tugas mengajarnya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitasnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adala jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart. Pertimbangan yang mendasari pemilihan metode ini, karena langkah-langkah penelitian cukup sederhana, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peneliti. Dengan kata lain, model dan teknik PTK tidak bersifat kaku, sehingga sesuai dengan kemampuan peneliti dan alokasi waktu yang tersedia.

PTK model Kemmis dan Mc.Taggart pada hakikatnya terdiri dari empat tahap dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan tindakan dalam bentuk pembelajaran dan sekaligus observasi, analisis dan refleksi yang dapat diulangi sebagai siklus. Refleksi dalam rangka memecahkan masalah.


(12)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada dasarnya dalam melaksanakan PTK yang dilakukan oleh guru harus diawali dulu dengan suatu tahapan pra penelitian tindakan kelas yang meliputi: Indentifikasi masalah, analisis masalah dan rumusan hipotesis tindakan. Tahap penelitian Tindakan Kelas ini sangat esensial untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan selesai disusun. Tanpa tahapan ini suatu proses penelitian ilmiah selanjutnya barulah guru melaksanakan PTK yang terdiri dari empat tahapan dasar saling terkait dan berkesinambungan, yaitu:

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan tindakan yaitu menyusun rencana tindakan dan penelitian tindakan (termasuk revisi dan perubahan rencana) yang hendak diselenggarakan di dalam pembelajaran geometri. Keduanya disusun secara fleksibel untuk mengadaptasi berbagai pengaruh yang mungkin timbul dilapangan yang tak dapat diduga, maupun dari kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Perencanaan juga disusun dan dipilih atas dasar pertimbangan kemungkinannya untuk dilaksanakan secara efektif dalam berbagai situasi lapangan. Dalam kaitan ini, rencana disusun secara reflektif, partisipatif dan kolaboratif antara peneliti, peneliti mitra dan guru.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tindakan, yaitu praktik pembelajaran nyata berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun bersama sebelumnya. Sungguh pun bisa berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Tindakan ini ditujukan untuk memperbaiki keadaan atau proses pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan juga mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan proses dan kemampuan siswa serta kreativitas guru. Tahapan ini berlangsung di dalam kelas.

c. Pengamatan Tindakan (Observasi)

Pengamatan, yaitu pendokumentasian terhadap proses, pengaruh dan kendala tindakan serta keadaan. Pengaruh dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang direncanakan. Di samping itu, persoalan-persoalan lain yang mungkin timbul. Data yang terkumpul pada tahapan ini


(13)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh guru. Hasil observasi ini menjadi dasar refleksi bagi tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusunan program tindakan selanjutnya.

d. Refleksi terhadap Tindakan (Reflecting)

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat melakukan pengamatan. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas. Karena adanya suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapat suatu masukan berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Berdasarkan periodenya, aktifitas refleksi ini dilakukan sebanyak tiga periode, yaitu:

1. Refleksi awal, dilakukan pada masa studi pendahuluan dan atau masa pra-tindakan. Refleksi awal ini dilakukan untuk menemukan, mengkaji dan merenungkan kembali informasi-informasi awal berkenaan dengan adanya loos of set activities dari pembelajaran geometri yang diselenggarakan. Tujuannya untuk merumuskan proposisi-proposisi awal yang kemudian dituangkan ke dalam suatu rencana awal tindakan.

2. Refleksi proses, dilakukan selama pelaksanaan tindakan. Tujuannya mengkaji proses, masalah, atau implikasi dari pelaksanaan program tindakan terhadap kinerja guru dan siswa, serta iklim sosial pembelajaran geometri. Refleksi proses ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan dasar bagi perbaikan rencana tindakan selanjutnya.

3. Refleksi hasil, dilakukan pada akhir pelaksanaan seluruh tindakan, atau setelah pengembangan program tindakan dipandang ‘cukup’ sesuai dengan ketercapaian fokus-fokus tindakan, serta tujuan dari pengembangan program tindakan yang diproposisikan. Dalam hal ini adalah telah terjadinya meningkatnya kemampuan siswa melalui pemanfaatan media kartu bilangan pada pembelajaran geometri. Rekontruksi terhadap hasil


(14)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan implikasi dari pengembangan program tindakan terhadap kinerja guru, kinerja dan perubahan kemampuan siswa dan pemanfaatan media kartu bilangan, sesuai dengan tujuan akhir dari pengembangan program tindakan dan penelitian tindakan.

Berikut digambarkan model Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Model Dasar Siklus PTK (Sumber:Edi Hendri, 2005)

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

Identifikasi Masalah Masalah

Siklus 1

Siklus 2

Refleksi Siklus 1

Refleksi Siklus 2

Menyusun Rencana

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1

Perbaikan Rencana

Evalusi Keseluruhan


(15)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa di kelas ini jumlahnya 24 orang siswa, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki yang secara keseluruhan memiliki karakteristik umum seperti kelas-kelas lainnya. Dipilihnya siswa di TK ini dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan penelitian, karena tempat peneliti tugas mengajar.

3. Fokus Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan awal guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran geometri pada operasi bentuk geometri sebelum diberikan tindakan pembelajaran menggunakan pemanfaatan media kartu bilangan.

b. Tindakan guru dalam menggunakan pemanfaatan media kartu bilangan, termasuk di dalamnya tindakan-tindakan khusus yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa pada operasi bentuk geometri.

c. Peningkatan penguasan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan media kartu bilangan pada operasi bentuk geometri.

d. Peningkatan kemampuan siswa pada pembelajaran geometri tentang operasi bentuk geometri setelah serangkaian tindakan yang efektif.


(16)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus, yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini digambarkan ikhtisar siklus tindakan pada penelitian ini:

Gambar 3.2 REFLEKSI AWAL

1. Pembelajaran geometri di kelas B

2. Penilaian proses belajar

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Perlunya pemanfaatan media barang bekas 2. Akan dilaksanakan PTK

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. Menetapkan fokus tindakan 2. Menyusun rencana pembelajaran

SIKLUS 1 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi

SIKLUS 2 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi

REFLEKSI SIKLUS 1

REFLEKSI SIKLUS 2

KEPUTUSAN AKHIR

Berdasarkan hasil trianggulasi dan saturasi sehingga proses


(17)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Akan Dilaksanakan

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Pada tahap ini guru kelas mengorientasi dan mengidentifikasi masalah yang merupakan tahap awal dalam kegiatan penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Melakukan kegiatan orientasi dengan penelitian berfokus dalam menganalisis perencanaan pembelajaran geometri di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya ini pada operasi bentuk geometri.

2) Mengidentifikasi pengalaman mengelola proses pelaksanaan pembelajaran geometri di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya ini pada operasi bentuk geometri terutama berkaitan dengan kelemahan dan hambatan yang dialami guru kelas.

3) Melihat kemampuan siswa tentang bentuk geometri di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya pada tahun-tahun sebelumnya.

2. Perencanaan Tindakan Perbaikan Pembelajaran

Kegiatan perencanaan tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan, yaitu:

1) Penentuan siklus tindakan penelitian.

2) Penetapan teknik pelaksanaan tindakan penelitian.

3) Penetapan instrumen tindakan penelitian dan observasi pembelajaran.

a. Siklus I

1) Menyusun perencanaan pembelajaran bentuk geometri. 2) Melaksanakan tindakan dan pengamatan pembelajaran 3) Mengolah dan menganalisis data hasil observasi.

4) Mengevaluasi dan merefleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.


(18)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Siklus II

a) Menyusun perencanaan pembelajaran geometri di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya pada materi bentuk geometri untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran siklus I b) Melaksanakan pembelajaran geometri di kelas B TK Kusumah Kecamatan

Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya pada materi bentuk geometri untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi dan upaya perbaikan terhadap pembelajaran siklus I

c) Refleksi hasil pembelajaran geometri di kelas B TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya pada materi bentuk geometri untuk siklus II serta mengevaluasi hasil tindakan keseluruhan

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran metode bercerita melalui media permainan boneka tangan berlangsung. Lembar observasi untuk guru ini berupa format observasi kinerja guru baik dalam pembuatan perencanaan pembelajaran maupun dalam pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan lembar observasi untuk siswa berupa format observasi aktivitas siswa sesuai dengan aspek yang akan diamati, disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Adapun kisi-kisi butir soal lembar observasi sebagai berikut:


(19)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Sub Variabel Indikator

1. Pemahaman bentuk-bentuk geometri

- Mampu membuat bentuk-bentuk geometri

- Mampu mengelompokkan benda-benda dengan berbagai cara menurut ciri-ciri tertentu

- Mampu menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, krayon, pensil, warna)

2. Pemanfaatan barang bekas

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

- Menyusun perencanaan pembelajaran bentuk geometri.

- Mempersiapkan instrumen observasi - Memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan pembelajaran

- Memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari - Memanfaatkan media bentuk geometri


(20)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Penilaian - Menyebutkan ciri dari bentuk-bentuk geometri

- Memilih gambar bentuk geometri yang mereka sukai

- Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh

- Menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tekun dan tertib

- Merapikan kembali bahan dan alat-alat setelah digunakan

E. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca (readable) dan ditafsirkan (interpretable) serta dapat menjawab pertanyaan penelitian. Oleh sebab itu data perlu diolah dan dianalisis agar mempunyai makna guna pemecahan masalah”. Proses analisis data dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu dengan merangkumnya menjadi intisari yang terjaga kebenarannya. selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorikan. Kemudian disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir diperiksa keabsahannya.


(21)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu tahun pelajaran 2012/2013 dapat disimpulkan bahwa penggunaan media realia efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep bentuk geometri anak usia TK. Secara khusus berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Kondisi objektif pembelajaran geometri TK Kusumah Kecamatan Sukaratu sebelum pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada umumnya anak yang memiliki pemahaman konsep bentuk geometri rendah. Hal ini terlihat anak belum bisa membedakan bentuk-bentuk geometri dengan benar dan masih salah dalam menyebutkan media yang mempunyai bentuk geometri. Selain itu guru pada saat pembelajaran konsep bentuk geometri di kelas kurang mengoptimal penggunaan media barang bekas.

2. Penerapan pemanfaatan media barang bekas pada siklus 1 yaitu kardus bekas kue dengan cara di gunting, di warnai dengan krayon lalu dikelompokkan. Sedangkan pada siklus II yaitu menggunakan koran bekas dengan cara di gunting kecil-kecil lalu di tempel pada kardus bekas kue yang sudah di gunting berbentuk geometri.

3. Aktivitas siswa dalam penerapan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran bentuk geometri pada anak di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu tahun pelajaran 2012/2013, hasilnya menunjukkan peningkatan dari siklus pertama ke siklus kedua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan setelah menggunakan media barang bekas untuk memperkenalkan bentuk geometri.


(22)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

1. Guru dalam pembelajaran matematika khususnya mengenai konsep bentuk geometri dapat memberikan kesempatan dan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi dan berinteraksi langsung terhadap benda-benda yang ada disekitar anak sehingga anak mendapatkan pengalaman langsung pada saat anak belajar sebuah konsep.

2. Peneliti selanjutnya juga dapat mengukur pemahaman konsep bentuk geometri pada usia anak kelompok B dengan menggunakan indikator yang berbeda dan lebih sulit lagi serta menggunakan bentuk-bentuk geometri yang lain.

3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan media yang lain untuk meningkatkan pemahaman konsep bentuk geometri anak usia TK dan menggunakan sampel yang lebih banyak dari penelitian ini.


(23)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir, 2011, Pembelajaran Geometri dan Teori van Hiele, Malang: UIN. Budiarto, 2000. Pembelajaran Geometri dan Berpikir Geometri. Dalam Prosiding

Seminar Nasional Matematika: “Peran Matematika Memasuki

Milenium III” Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya. Surabaya, 2

Nopember

Diana, 2011. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran Matematika Bagi Anak Usia Dini, Semarang: UNS

Doman, G. 1986. Mengajar Bayi Anda Matematika. (Alih Bahasa: Ismail Marahimin). Jakarta: Gaya Favorit Press.

Engkoswara. 1979. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Hamalik. 1994. Media Pendidikan. (Cetakan ke-7). Bandung: Citra Aditya Bakti Hamdani. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Permainan “Calistung” Terhadap

Kemampuan Bahasa. Tersedia: http://hamdanizone.blogspot.com Latuheru, J.D. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa

Kini. Jakarta. Depdikbud.

Marpaung, 2006, Pengenalan Matematika Anak Usia Dini, tidak diterbitkan Pirmansah, R. 2010. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran

Matematika, tidak diterbitkan.

PLPG UPI. 2011. Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: UPI Pujianto, W. 2008, Cara Bijak Mengubah Perilaku Anak, tidak diterbitkan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Sardiman. 1986. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Pers.

Setiowargo, C. 2010. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Peraga Pendidikan, Tidak Diteribitkan


(24)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Shofa. 2011. Pengenalan matematika anak usia dini. Tersedia. failashofagmail.wordpress.com

Sukayati. 2003. Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta: Dirjendikdas

Suriasumantri. 1982. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Tatminingsih, S. 2011, Belajar Matematika yang Menyenangkan Untuk Anak TK, tidak diterbitkan.

Wahyuni, Y. 2010, Pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun ruang dalam pembelajaran matematika Siswa kelas V SDN Bocek 02 Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Malang: UNM

Wibawa, B, dkk. 1992. Media Pembelajaran. Jakarta : Deddikbud.

Wiriaatmadja, R. 1999. Penelitian Kelas dalam Bentuk Penelitian Tindakan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemahiran Profesional Dosen di Perguruan Tinggi. Jurnal Mimbar Penelitian, No. 30/Juli. Bandung: IKIP Zaman, B dan Eliyawati, C. 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini,


(25)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

SRI DEWI WAHYUNI NIM. 1008578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(26)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK

Oleh

Sri Dewi Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sri Dewi Wahyuni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(27)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK

Oleh :

SRI DEWI WAHYUNI

NIM. 1008578

Menyetujui,

Pembimbing I,

Heny Djoehaeni, S.Pd, M.Si

NIP. 19700724 199802 2 001

Pembimbing II,

Hani Yulindrasari, S.Psi, M.Gendst NIP. 19790714 200212 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd


(1)

68

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran

1. Guru dalam pembelajaran matematika khususnya mengenai konsep bentuk geometri dapat memberikan kesempatan dan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi dan berinteraksi langsung terhadap benda-benda yang ada disekitar anak sehingga anak mendapatkan pengalaman langsung pada saat anak belajar sebuah konsep.

2. Peneliti selanjutnya juga dapat mengukur pemahaman konsep bentuk geometri pada usia anak kelompok B dengan menggunakan indikator yang berbeda dan lebih sulit lagi serta menggunakan bentuk-bentuk geometri yang lain.

3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan media yang lain untuk meningkatkan pemahaman konsep bentuk geometri anak usia TK dan menggunakan sampel yang lebih banyak dari penelitian ini.


(2)

69

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir, 2011, Pembelajaran Geometri dan Teori van Hiele, Malang: UIN. Budiarto, 2000. Pembelajaran Geometri dan Berpikir Geometri. Dalam Prosiding

Seminar Nasional Matematika: “Peran Matematika Memasuki Milenium III” Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya. Surabaya, 2 Nopember

Diana, 2011. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran Matematika Bagi Anak Usia Dini, Semarang: UNS

Doman, G. 1986. Mengajar Bayi Anda Matematika. (Alih Bahasa: Ismail Marahimin). Jakarta: Gaya Favorit Press.

Engkoswara. 1979.Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Hamalik. 1994. Media Pendidikan. (Cetakan ke-7). Bandung: Citra Aditya Bakti Hamdani. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Permainan “Calistung” Terhadap

Kemampuan Bahasa. Tersedia: http://hamdanizone.blogspot.com Latuheru, J.D. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa

Kini. Jakarta. Depdikbud.

Marpaung, 2006, Pengenalan Matematika Anak Usia Dini, tidak diterbitkan Pirmansah, R. 2010. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran

Matematika, tidak diterbitkan.

PLPG UPI. 2011. Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: UPI Pujianto, W. 2008, Cara Bijak Mengubah Perilaku Anak, tidak diterbitkan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Sardiman. 1986. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Pers.

Setiowargo, C. 2010. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Peraga Pendidikan, Tidak Diteribitkan


(3)

70

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Shofa. 2011. Pengenalan matematika anak usia dini. Tersedia. failashofagmail.wordpress.com

Sukayati. 2003. Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta: Dirjendikdas

Suriasumantri. 1982. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Tatminingsih, S. 2011, Belajar Matematika yang Menyenangkan Untuk Anak TK, tidak diterbitkan.

Wahyuni, Y. 2010, Pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun ruang dalam pembelajaran matematika Siswa kelas V SDN Bocek 02 Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Malang: UNM

Wibawa, B, dkk. 1992. Media Pembelajaran. Jakarta : Deddikbud.

Wiriaatmadja, R. 1999. Penelitian Kelas dalam Bentuk Penelitian Tindakan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemahiran Profesional Dosen di Perguruan Tinggi. Jurnal Mimbar Penelitian, No. 30/Juli. Bandung: IKIP Zaman, B dan Eliyawati, C. 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini,


(4)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Kusumah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

SRI DEWI WAHYUNI NIM. 1008578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(5)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK

Oleh

Sri Dewi Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sri Dewi Wahyuni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(6)

Sri Dewi Wahyuni, 2013

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Bentuk Geometri Melalui Pemanfaatan Barang Bekas Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK

Oleh :

SRI DEWI WAHYUNI

NIM. 1008578

Menyetujui, Pembimbing I,

Heny Djoehaeni, S.Pd, M.Si

NIP. 19700724 199802 2 001

Pembimbing II,

Hani Yulindrasari, S.Psi, M.Gendst NIP. 19790714 200212 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd