PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT.

(1)

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT

PERFEKT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Bahasa Jerman

Disusun Oleh: Roystonea Regia Kamsenna

0807417

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENGGUNAAN PERMAINAN

SCHLANGEN

UND LEITERN

DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK

KALIMAT

PERFEKT

Oleh

Roystonea Regia Kamsenna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Roystonea Regia Kamsenna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT

PERFEKT

Disetujui dan Disahkan oleh: PEMBIMBING I

Dra Nining Warningsih, M.Pd NIP 196107211988032002

PEMBIMBING II

Pepen Permana, S.pd, M.Pd NIP 198002102005011002

Mengetahui,

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI BANDUNG

Drs. Amir, M.Pd NIP 196111101985031005


(4)

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Permainan Schlangen und

Leitern dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membentuk Kalimat Perfekt ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2013 Yang membuat pernyataan,


(5)

I Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kamsenna, Roystonea Regia. 2013. Penggunaan Permainan Schlangen und

Leitern dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membentuk Kalimat Perfekt.

Bandung. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. FPBS. UPI

Terdapat perbedaan gramatika antara bahasa Jerman dan Indonesia. Perbedaan tersebut menyebabkan sering terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa. Salah satu materi yang cukup sulit untuk dipahami adalah pembentukan kalimat Perfekt. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Permainan Schlangen und Leitern dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membentuk Kalimat Perfekt”. Schlangen und Leitern merupakan sebuah permainan yang bersifat sederhana yang dapat dijadikan alat bantu dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt sebelum dan sesudah menggunakan permainan Schlangen und Leitern dan efektivitas penggunaan permainan Schlangen und Leitern dalam meningkatkan kemampuan siswa membuat kalimat Perfekt. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Quasi Eksperimental Design dengan menggunakan pola one group pretest – posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA PGII 2 Bandung dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA yang berjumlah 28 siswa. Data untuk penelitian ini diperoleh dari tes tertulis. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil Pretest dan Posttest maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan kemampuan siswa dalam membuat kalimat Perfekt sebelum menggunakan permainan Schlangen und Leitern termasuk dalam kategori “baik” dan setelah menggunakan permainan Schlangen und Leitern menjadi “baik sekali”. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt sebelum dan sesudah menggunakan media permainan Schlangen und Leitern. Hal ini menunjukan bahwa permainan Schlangen und Leitern efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa membentuk kalimat Perfekt. Berdasarkan hasil penelitian disarankan, sebaiknya guru menggunakan media permainan Schlangen und Leitern sebagai media alternatif dalam pembelajaran kalimat Perfekt. Selain itu, sebaiknya siswa sering diberi latihan soal mengenai pembentukan kalimat Perfekt.


(6)

Ii Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKT

Kamsenna, Roystonea Regia. 2013. Die Anwendung des Spiels Schlangen und Leitern zur Steigerung der Fähigkeit der Schüler bei der Satzbildung im Perfekt. Bandung. Abschlussarbeit. Deutschabteilung. FPBS. UPI

Es gibt unterschiede zwischen der deutschen und der indonesischen Grammatik. Wegen dieser Unterschiede machen die Schüler bei der Satzbildung im Perfekt oft Fehler. Aus den obengenannten Problemen interresiert sich der Verfasser dafür, eine Untersuchung mit dem Titel “Die Anwendung des Spiels „Schlangen und Leitern‟ zur Steigerung der Fähigkeit der Schüler bei der Satzbildung im Perfekt” durchzuführen. “Schlangen und Leitern” ist ein einfaches Spiel, das man im Unterricht als Hilfsmittel benutzen kann. Das Ziel dieser Untersuchung ist, die Fähigkeit der Schüler bei der Satzbildung im Perfekt vor und nach der Anwendung des Spiels “Schlangen und Leitern” herauszufinden und die Effektivität des Spiels “Schlangen und Leitern” zur Steigerung der Fähigkeit der Schüler bei der Satzbildung im Perfekt zu erfahren. In dieser Untersuchung wurde die Quasi Experimentsmethode mit “one group pretest – posttest design” verwendet. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Schüler von der Klasse XII SMA PGII 2 Bandung und als Probanden wurden 28 Schüler von der Klasse XII IPA genommen. Die Daten dieser Untersuchung wurden von dem schriftlichen Test genommen. Um den Unterschied zwischen der durchschnittlichen Noten im Pretest und im Posttest zu erfahren, hat der Verfasser die T-Probe benutzt. Aus der Datenanalyse ist herauszufinden, dass die Fӓhigkeit der Schüler bei der Satzbildung im Perfekt vor der Anwendung des Spiels “Schlangen und Leitern” zur Kategorie “gut” und nach der Anwendung zur Kategorie “sehr gut” gehört. Die Anwendung des Spiels „Schlangen und Leitern‟ zur Steigerung der Fähigkeit der Schüler bei der Satzbildung im Perfekt ist effektiv. Aus den obengenannten Untersuchungsergebnissen schlägt der Verfasser den Deutschlehrern vor, dieses Spiel als Lernmedium beim Unterrichten des Perfekts zu benutzen. Auβerdem sollten die Schüler die Satzbildung im Perfekt mehr üben.


(7)

vi Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRAKT ii

KATA PENGANTAR iii

UCAPAN TERIMA KASIH iv

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Batasan Masalah 5

D. Rumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Perfekt 7

1. Pengertian Perfekt 7

2. Pembentukan Kalimat Perfekt 9

3. Pembentukan Partizip Perfekt (Partizip II) 12

B. Media Pembelajaran 17

1. Pengertian Media Pembelajaran 17

2. Kegunaan Media Pembelajaran 18

3. Jenis – jenis Media Pembelajaran 19

C. Permainan Sebagai Media Pembelajaran 21 1. Pengertian Permainan 21

2. Permainan dalam Pembelajaran 21

D. Permainan Schlangen und Leitern 23 E. Kerangka Berpikir 27


(8)

Vii Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian 29

C. Populasi dan Sampel 29

D. Variabel dan Desain Penelitian 30

E. Instrumen Penelitian 31

F. Prosedur Penelitian 32

G. Hipotesis Statistik 33

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 34

B. Uji Persyaratan Analisis 35

1. Uji Normalitas Data Pretest (x) dan Posttest (y) 35 2. Uji Homogenitas Variansi Data x dan y 36 3. Uji Signifikasi Perbedaan Rata – rata Nilai

Pretest (x) dan Posttest (y) 36 4. Uji Hipotesis 37 5. Pembahasan Hasil Penelitian 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 40

B. Saran 40

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN- LAMPIRAN 44


(9)

1

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa digunakan sebagai alat komunikasi. Selain itu, bahasa juga digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan ide, pikiran maupun pendapat seseorang. Dengan menggunakan bahasa manusia dapat berinteraksi satu sama lainnya.

Seiring perkembangan zaman, menguasai lebih dari satu bahasa selain bahasa ibu menjadi suatu keharusan, karena salah satu keuntungan mempelajari bahasa asing adalah dapat meningkatkan hubungan sosial secara global. Dengan menguasai bahasa asing dalam era globalisasi ini komunikasi antar – negara menjadi lebih terbuka dan mudah, kita bisa menyerap berbagai informasi dari negara lain. Bahasa asing yang banyak digunakan saat ini antara lain, bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, Jepang dan Prancis.

Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dijadikan muatan lokal utama oleh lembaga pendidikan di tingkat menengah atas saat ini. Pembelajaran bahasa Jerman di Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan untuk memberikan keterampilan berbahasa Jerman kepada siswa, baik secara lisan maupun tulisan. Dibandingkan dengan bahasa Inggris yang sudah dipelajari siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD), bahasa Jerman baru dipelajari siswa di SMA, sehingga tidak menutup kemungkinan siswa akan mendapatkan kesulitan dalam


(10)

2

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempelajarinya. Kesulitan yang sering ditemui siswa adalah penggunaan tata bahasa atau struktur bahasa Jerman yang jauh berbeda dengan tata bahasa atau struktur bahasa Indonesia, salah satunya adalah penggunaan verba kala lampau atau dalam bahasa Jerman disebut Perfekt, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak dikenal bentuk tersebut. Kalimat bentuk Perfekt berfungsi untuk menyatakan kejadian atau peristiwa yang sudah lampau. Berikut adalah contoh kalimatnya:

1a. Sie kocht die Suppe. 1b. Dia memasak sup.

2a. Heute fahre ich nach Makassar.

2b. Hari ini saya pergi (berkendara) ke Makassar. 3a. Gestern hat sie die Suppe gekocht.

3b. Kemarin dia memasak sup.

4a. Gestern bin ich nach Makassar gefahren.

4b. Kemarin saya pergi (berkendara) ke Makassar.

Dari contoh di atas terlihat jelas perbedaan antara bentuk verba kala kini dan verba kala lampau. Pada kalimat (1a) dalam bentuk Präsens verba yang digunakan adalah kochen (yang sudah mengalami konjugasi menjadi kocht) sedangkan pada kalimat bentuk Perfekt (3a) verba tersebut berubah menjadi hat gekocht. Begitu pula pada kalimat (2a) verba fahren (setelah mengalami konjugasi menjadi fahre) berubah menjadi bin gefahren.

Sedangkan dalam kalimat bahasa Indonesia seperti pada contoh kalimat (1b) dan (3b), (2b) dan (4b) verba yang digunakan tidak mengalami perubahan, meskipun peristiwa tersebut terjadi dalam waktu yang berbeda.


(11)

3

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari contoh di atas tampak bahwa terdapat 2 hal yang harus diperhatikan dalam membentuk kalimat Perfekt, yaitu penggunaan verba bantu yang tepat (haben atau sein) dan Partizip Perfekt dari verba utama. Berikut ini adalah beberapa contoh kesalahan yang dibuat siswa dalam membuat kalimat dalam bentuk Perfekt:

5. Ich bin ein Buch gekauft. 6. Er hat nach Jakarta gefahren.

Dalam contoh kalimat di atas terdapat kesalahan penggunaan verba bantu. Pada kalimat (5) seharusnya digunakan verba bantu ‘haben’ dan pada kalimat (6) seharusnya digunakan verba bantu ‘sein’. Di samping itu, kesalahan lain yang dilakukan siswa adalah dalam pembentukan Partizip Perfekt. Seperti yang peneliti temukan di SMAN 6 Cimahi kelas XI IPA-2 :

7. Ich bin nach Jakarta gefahrt. 8. Er ist in die Schule gegeht. 9. Du hast die Tasche gebringt.

Dalam ketiga kalimat di atas, semestinya verba utama pada kalimat (7) berubah menjadi gefahren, pada kalimat (8) menjadi gegangen dan pada kalimat (9) menjadi gebracht. Masalah tersebut terjadi diduga karena siswa tidak mengetahui atau tidak hafal cara pembentukan Partizip Perfekt.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dibutuhkan sebuah inovasi yang dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan media permainan dalam pembelajaran. Media permainan ini dipilih, karena dirasa akan mempermudah siswa dalam menerima


(12)

4

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi yang disampaikan dan juga mempermudah siswa untuk menghafal, karena pada dasarnya permainan dapat menimbulkan rasa senang dan gembira kepada setiap pemainnya. Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengembangkan pemanfaatan media permainan ular tangga atau dalam bahasa Jerman disebut Schlangen und Leitern dalam pembelajaran Perfekt.

Bertolak dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penggunan Permainan Schlangen und Leitern dalam

Meningkatkan Kemampuan Siswa Membentuk Kalimat Perfekt”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah siswa memiliki kesulitan dalam membentuk kalimat Perfekt? 2. Apakah siswa memiliki kesulitan dalam pembentukan Partizip Perfekt? 3. Apakah siswa memiliki kesulitan dalam menentukan verba bantu?

4. Apakah diperlukan media pembelajaran yang sesuai dalam penyampaian materi kalimat Perfekt?

5. Apakah permainan Schlangen und Leitern efektif dalam pembelajaran kalimat Perfekt?


(13)

5

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan dalam penelitian ini dan lebih mengerucut pada intinya, maka penelitian ini dibatasi pada penggunaan media permainan Schlangen und Leitern sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran kalimat Perfekt.

D. Rumusan Masalah

Pada dasarnya masalah umum yang dikaji dalam penelitian ini adalah permainan Schlangen und Leitern dalam meningkatkan kemampuan siswa membuat kalimat Perfekt. Namun, untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam membuat kalimat Perfekt sebelum menggunakan permainan Schlangen und Leitern?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam membuat kalimat Perfekt sesudah menggunakan permainan Schlangen und Leitern?

3. Apakah permainan Schlangen und Leitern efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt sebelum menggunakan permainan Schlangen und Leitern


(14)

6

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt setelah menggunakan permainan Schlangen und Leitern

3. Efektivitas penggunaan permainan Schlangen und Leitern terhadap kemampuan siswa membuat kalimat Perfekt.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan bisa memberikan kontribusi bagi ilmu pendidikan, khususnya dalam penggunaan media-media pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas dan secara praktis bermanfaat bagi:

1. Sekolah

Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

2. Siswa

Meningkatkan hubungan sosial antar – siswa dalam kelas dan hasil belajar siswa, juga menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Guru

Sebagai sumber informasi dan referensi metode pembelajaran alternatif di dalam kelas.


(15)

29 Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre-Eksperimental Design, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media permainan Schlangen und Leitern dalam pembentukan kalimat Perfekt dalam bahasa Jerman.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 2 Bandung. Waktu penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 terhadap siswa kelas XII IPA.

C. Populasi dan Sampel

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para siswa dari SMA PGII 2 Bandung. Sedangkan untuk penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik “Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan tujuan tertentu” (Arikunto, 2006 : 139-140). Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu pembentukan kalimat Perfekt, sampel yang diambil adalah salah satu kelas XII dari SMA PGII 2 Bandung. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa sampel yang


(16)

30

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diambil tersebut memiliki kekurangan dalam pemahaman mengenai kalimat Perfekt dibandingkan dengan kelas lainnya.

D. Variabel dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel terikat atau dependent variable (Y). Dalam penelitian ini variabel X adalah media permainan Schlangen und Leitern sedangkan variabel Y adalah kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt.

Dalam penelitian ini digunakan desain One-group pretest-posttest design, yaitu menggunakan satu kelompok eksperimen saja, tanpa ada kelas pembanding atau kelas kontrol. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

O1 x O2

Keterangan:

O1 : Pretest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum perlakuan

X : Treatment (perlakuan), berupa pengajaran pembentukan kalimat Perfekt dengan permainan Schlangen und Leitern


(17)

31

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen pembelajaran, yaitu berupa rencana pembelajaran yang dijadikan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar.

2. Instrumen evaluasi, yaitu berupa tes tulis. Tes tulis ini diujikan pada saat pretest dan posttest. Kegiatan pretest diberikan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam pembentukan kalimat Perfekt sebelum dilakukan perlakuan (treatment), sedangkan posttest diujikan untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kemampuan siswa setelah dilakukan perlakuan (treatment) sebanyak 3 kali. Soal-soal tes yang diujikan diambil dari buku Deutsch Aktif Neu A1 dan beberapa diantaranya buatan sendiri, semuanya berjumlah 32 butir soal dan terdiri atas empat bagian, yakni bagian pertama siswa diminta untuk memilih jawaban yang tepat dari soal yang berbentuk pilihan ganda, bagian kedua siswa diminta untuk melengkapi kalimat dengan bentuk kata kerja bantu haben atau sein, pada bagian ketiga dan keempat siswa diminta untuk melengkapi kalimat dengan bentuk Perfekt dari verba yang tersedia.

Bobot pada setiap butir soal adalah 1 (satu), dengan demikian skor mentah maksimal pada tes ini berjumlah 20. Skor tersebut kemudian dikonversi menjadi nilai dalam skala 100. Selanjutnya untuk menginterpretasikan perolehan nilai tersebut peneliti menggunakan pedoman penilaian yang diadopsi dari Arikunto (2009 : 245) yaitu, apabila siswa mendapatkan nilai antara 30 – 39 termasuk ke dalam kategori


(18)

32

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gagal, 40 -55 kurang, 56 – 65 cukup, 66 – 79 baik dan 80 – 100 termasuk ke dalam kategori baik sekali.

Sebelum instrumen diberikan kepada siswa, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui seberapa banyak soal yang layak diberikan kepada siswa. Setelah dilakukan kedua uji tersebut didapatkan 22 soal yang valid dan layak diberikan kepada siswa, namun dikarenakan ada dua soal yang memiliki tingkat validitas yang sangat rendah, maka hanya diambil 20 soal saja untuk diberikan kepada siswa.

F. Prosedur Penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti

2. Melakukan kajian teoritis, yakni mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian kemudian mengkajinya

3. Merumuskan hipotesis penelitian berupa pernyataan yang bersifat sementara mengenai masalah yang akan diteliti

4. Mencari dan menentukan populasi dan sampel penelitian 5. Membuat surat ijin penelitian ke SMA PGII 2 bandung 6. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 7. Menyusun instrumen penelitian


(19)

33

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa

10. Melaksanakan perlakuan (treatment) kepada siswa berupa pembelajaran selama 1x20 menit sebanyak 3 kali pertemuan. Materi yang diberikan adalah latihan soal dengan menggunakan media Schlangen und Leitern

11. Melakukan posttest untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt

12. Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji t 13. Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

G. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: μ SsP = μ SbP

H1 : μ SsP > μ SbP

Keterangan:

μ SsP = Hasil belajar sesudah perlakuan (Posttest) μ SbP = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)

Hipotesis H0 diterima apabila hasil belajar sesudah perlakuan sama dengan

sebelum perlakuan, namun apabila hasil belajar sesudah perlakuan lebih besar daripada sebelum perlakuan, maka hipotesis H0 ditolak.


(20)

40

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis berdasarkan penghitungan statistik, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kemampuan siswa terhadap pembentukan kalimat Perfekt sebelum menggunakan permainan Schlangen und Leitern termasuk ke dalam kategori baik.

2. Tingkat kemampuan siswa terhadap pembentukan kalimat Perfekt sesudah menggunakan permainan Schlangen und Leitern termasuk ke dalam kategori baik sekali.

3. Penggunaan permainan Schlangen und Leitern efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa membentuk kalimat Perfekt.

B. Saran

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Permainan Schlangen und Leitern dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam pembelajaran pembentukan kalimat Perfekt.

2. Siswa sebaiknya sering diberi latihan soal mengenai pembentukan kalimat Perfekt yang telah diajarkan sehingga kemampuan siswa membentuk kalimat Perfekt pun meningkat dan tidak mudah hilang.


(21)

41

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kepada para peneliti lainnya yang akan mengkaji bidang yang serupa agar menggunakan sampel yang memiliki tingkat kemampuan berbahasa lebih rendah dan memperbanyak verba yang digunakan dalam media permainan Schlangen und Leitern sesuai dengan tema yang diajarkan sehingga dapat menambah perbendaharaan verba siswa. Selain itu, para peneliti selanjutnya diharapkan bisa menggunakan permainan Schlangen und Leitern untuk pembelajaran materi gramatika lainnya, seperti dalam pembelajaran tentang Adjektive deklination dan lainnya.


(22)

42

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Edisi Revisi VI, Cetakan XIII, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarata: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dananjaya, Utomo. (2011). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa

Cendekia.

Dauvillier, Christa. und Lévy-Hillerich, Dorothea. (2004). Spiele Im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.

Dreyer, Hilke dan Richard Schmitt. (2007). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Dzamarah dan Zain. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Engel, Ulrich. (1988). Duetsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag. Fleer, Sarah. (2008). Kurzgrammatik Deutsch. Berlin&München: Langenscheidt

KG.

Funk, Hermann. Koenig, Michael. und Rohrmann, Lutz. (2011). Verblexikon Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Cornelsen Verlag.

Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (2001). Deutsche Grammatik. Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. Berlin & München: Langenscheidt KG.

Hickethier, Knut. (1999). Literatur und Medien in Studium und Deutschunterricht. Frankfurt am Main: Peter Lang GmbH.


(23)

43

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Neubold, Joachim. (Penerjemah Lusien Handajanto). (2011). PONS Grammatik: Ringkas Bahasa Jerman dengan Sistem Mudah-Ingat. Jakarta: Katalis. Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sadiman, Arif. S. dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sidik, Rosmalela. (2011). Efektivitas Permainan Snakes Ladders dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang. UPI Bandung: Skripsi tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wiroatmodjo, Piran dan Sasonohardjo. (2002). Media Pembelajaran (Bahan Ajar Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama). Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia: tidak diterbitkan.

Internet

Rahmawati, Indah. (2009). Media Permainan Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:http://suaraguru.wordpress.com. [16 Nopember 2011]

Subroto, Waspodo Tjipto. (2012). Jenis – Jenis Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia:http://blog.elearning.unesa.ac.id [1 Agustus 2012]

_______. (2012). Permainan. [Online].


(1)

Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gagal, 40 -55 kurang, 56 – 65 cukup, 66 – 79 baik dan 80 – 100 termasuk ke dalam kategori baik sekali.

Sebelum instrumen diberikan kepada siswa, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui seberapa banyak soal yang layak diberikan kepada siswa. Setelah dilakukan kedua uji tersebut didapatkan 22 soal yang valid dan layak diberikan kepada siswa, namun dikarenakan ada dua soal yang memiliki tingkat validitas yang sangat rendah, maka hanya diambil 20 soal saja untuk diberikan kepada siswa.

F. Prosedur Penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti

2. Melakukan kajian teoritis, yakni mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian kemudian mengkajinya

3. Merumuskan hipotesis penelitian berupa pernyataan yang bersifat sementara mengenai masalah yang akan diteliti

4. Mencari dan menentukan populasi dan sampel penelitian 5. Membuat surat ijin penelitian ke SMA PGII 2 bandung 6. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 7. Menyusun instrumen penelitian


(2)

33

9. Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa

10. Melaksanakan perlakuan (treatment) kepada siswa berupa pembelajaran selama 1x20 menit sebanyak 3 kali pertemuan. Materi yang diberikan adalah latihan soal dengan menggunakan media Schlangen und Leitern

11. Melakukan posttest untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam membentuk kalimat Perfekt

12. Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji t 13. Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

G. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: μ SsP = μ SbP

H1 : μ SsP > μ SbP

Keterangan:

μ SsP = Hasil belajar sesudah perlakuan (Posttest) μ SbP = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)

Hipotesis H0 diterima apabila hasil belajar sesudah perlakuan sama dengan

sebelum perlakuan, namun apabila hasil belajar sesudah perlakuan lebih besar daripada sebelum perlakuan, maka hipotesis H0 ditolak.


(3)

40 Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis berdasarkan penghitungan statistik, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kemampuan siswa terhadap pembentukan kalimat Perfekt sebelum menggunakan permainan Schlangen und Leitern termasuk ke dalam kategori baik.

2. Tingkat kemampuan siswa terhadap pembentukan kalimat Perfekt sesudah menggunakan permainan Schlangen und Leitern termasuk ke dalam kategori baik sekali.

3. Penggunaan permainan Schlangen und Leitern efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa membentuk kalimat Perfekt.

B. Saran

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Permainan Schlangen und Leitern dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam pembelajaran pembentukan kalimat Perfekt.

2. Siswa sebaiknya sering diberi latihan soal mengenai pembentukan kalimat Perfekt yang telah diajarkan sehingga kemampuan siswa membentuk kalimat Perfekt pun meningkat dan tidak mudah hilang.


(4)

41

3. Kepada para peneliti lainnya yang akan mengkaji bidang yang serupa agar menggunakan sampel yang memiliki tingkat kemampuan berbahasa lebih rendah dan memperbanyak verba yang digunakan dalam media permainan Schlangen und Leitern sesuai dengan tema yang diajarkan sehingga dapat menambah perbendaharaan verba siswa. Selain itu, para peneliti selanjutnya diharapkan bisa menggunakan permainan Schlangen und Leitern untuk pembelajaran materi gramatika lainnya, seperti dalam pembelajaran tentang Adjektive deklination dan lainnya.


(5)

42 Roystonea Regia Kamsenna, 2013

PENGGUNAAN PERMAINAN SCHLANGEN UND LEITERN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBENTUK KALIMAT PERFEKT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Edisi Revisi VI, Cetakan XIII, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarata: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dananjaya, Utomo. (2011). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa

Cendekia.

Dauvillier, Christa. und Lévy-Hillerich, Dorothea. (2004). Spiele Im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.

Dreyer, Hilke dan Richard Schmitt. (2007). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Dzamarah dan Zain. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Engel, Ulrich. (1988). Duetsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag. Fleer, Sarah. (2008). Kurzgrammatik Deutsch. Berlin&München: Langenscheidt

KG.

Funk, Hermann. Koenig, Michael. und Rohrmann, Lutz. (2011). Verblexikon Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Cornelsen Verlag.

Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (2001). Deutsche Grammatik. Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. Berlin & München: Langenscheidt KG.

Hickethier, Knut. (1999). Literatur und Medien in Studium und Deutschunterricht. Frankfurt am Main: Peter Lang GmbH.


(6)

43

Neubold, Joachim. (Penerjemah Lusien Handajanto). (2011). PONS Grammatik: Ringkas Bahasa Jerman dengan Sistem Mudah-Ingat. Jakarta: Katalis. Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sadiman, Arif. S. dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sidik, Rosmalela. (2011). Efektivitas Permainan Snakes Ladders dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang. UPI Bandung: Skripsi tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wiroatmodjo, Piran dan Sasonohardjo. (2002). Media Pembelajaran (Bahan Ajar Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama). Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia: tidak diterbitkan.

Internet

Rahmawati, Indah. (2009). Media Permainan Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:http://suaraguru.wordpress.com. [16 Nopember 2011]

Subroto, Waspodo Tjipto. (2012). Jenis – Jenis Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia:http://blog.elearning.unesa.ac.id [1 Agustus 2012]

_______. (2012). Permainan. [Online].