PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI : Studi Kasus Pada Pt. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja.
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 16
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 16
1.2.2 Rumusan Masalah ... 17
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian ... 17
1.3.1 Tujuan Penulisan ... 17
1.3.2 Kegunaan Hasil Penelitian ... 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .. 19
2.1 Kajian Pustaka ... 19
2.1.1 Kompensasi ... 19
2.1.1.1 Pengertian Kompensasi………....………19
2.1.1.2 Jenis Kompensasi………. ... 20
2.1.1.3 Asas dan Prinsip Kompensasi……….…… .. ………24
2.1.1.4 Tujuan Kompensasi……….……… . ………26
2.1.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi.…... . ………28
2.1.2 Pengembangan Karir ... 31
2.1.2.1 Pengertian Karir………....……… .. …………..31
2.1.2.2 Pengertian Pengambangan Karir……… .. …..…..32
2.1.2.3 Tahapan-Tahapan dan Proses Pengembangan Karir………… 33
(2)
2.1.3 Komitmen Organisasi... 38
2.1.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi...………. …...38
2.1.3.2 Komponen Komitmen Organisasi…………...……….. . ..39
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi... .41
2.1.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi.... ..43
2.2 Kerangka Pemikiran ... 46
2.3 Hipotesis ... 49
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 50
3.1 Objek Penelitian ... 50
3.2 Metode Penelitian... 50
3.3 Operasionalisasi Variabel... 51
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.4.1 Sumber Data ... 53
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 55
3.5 Populasi dan Sampel ... 56
3.5.1 Populasi ... 56
3.5.2 Sampel ... 57
3.6 Teknis Analisis Data ... 60
3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 60
3.6.1.1 Pengujian Validitas Instrumen...………... …...60
3.6.1.2 Pengujian Reliabiltas Instrumen…………...……….. .... ..62
3.6.2 Teknik Analisis Data ... 63
3.6.3 Methode Succssesive Internal ... 66
3.6.4 Analisis Korelasi Ganda ... 67
3.6.5 Analisis Regresi Ganda ... 68
3.6.6 Uji Hipotesis ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71
(3)
4.1.1.2 Visi Perusahaan…………...……….. ... ..72
4.1.1.3 Misi Perusahaan…………...……….. ... ..73
4.1.2 Hasil Pengukuran Variabel yang Diteliti ... 73
4.1.2.1 Gambaran Umum Karakteristik Karyawan ... …...73
4.1.2.2 Pengukuran Kompensasi…………...……….. ... ..76
4.1.2.3 Pengukuran Pengembangan Karir…………...……….. . ..78
4.1.2.4 Pengukuran Komitmen Organisasi…………...……….. ..81
4.1.2.5 Gambaran Persepsi Karyawan Mengenai Kompensasi…….. ..83
4.1.2.6 Gambaran Persepsi Karyawan Mengenai Pengembangan Karir…..94
4.1.2.7 Gambaran Persepsi Karyawan Mengenai Komitmen Organisasi...104
4.1.3 Hasil Pengujian Statistik ... 117
4.1.3.1 Uji Asumsi ... …...117
4.1.3.2 Analisis Korelasi…………...………... ..120
4.1.3.3 Regresi Linier Berganda…………...……….. ... ..122
4.2 Pembahasan ... 125
4.2.1 Pembahasan Kompensasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... ... 126
4.2.2 Pembahasan Pengembangan Karir di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 129
4.2.3 Pembahasan Komitmen Organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 131
4.2.4 Pembahasan Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 135
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 137
5.1 Kesimpulan ... 137
5.2 Saran ... 138 DAFTAR PUSTAKA
(4)
Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu Menganai Komitmen Organisasi ... 6
Tabel 1.2 Data Turnover Karyawan Tahun 2010-2011 ... 11
Tabel 1.3 Persentase Ketidakhadiran Karyawan Tahun 2010-2011 ... 12
Tabel 1.4 Persentase Keterlambatan Karyawan Tahun 2010-2011 ... 13
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 51
Tabel 3.2 Data Populasi Karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja ... 56
Tabel 3.3 Proporsi Sampel Responden... 59
Tabel 3.4 Uji Validitas Untuk Soal Kompensasi ... 61
Tabel 3.5 Uji Validitas Untuk Soal Pengembangan Karir ... 61
Tabel 3.6 Uji Validitas Untuk Soal Komitmen Organisasi ... 61
Tabel 3.7 Uji Reliabiltas Variabel ... 63
Tabel 3.8 Kriteria Bobot Alternatif ... 64
Tabel 3.9 Rekapitulasi Perubahan Data ... 65
Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi terhadap Nilai Koefisien Korelasi ... 68
Tabel 4.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74
Tabel 4.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia ... 74
Tabel 4.3 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan... 75
Tabel 4.4 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja ... 75
Tabel 4.5 Case Processing Summary ... 83
Tabel 4.6 Analisis Kompensasi dengan Jenis Kelamin ... 84
Tabel 4.7 Analisis Kompensasi dengan Usia ... 85
Tabel 4.8 Analisis Kompensasi dengan Pendidikan Terakhir . ... 85
Tabel 4.9 Analisis Kompensasi dengan Masa Kerja ... 86
Tabel 4.10 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Kompensasi Dengan Upah Minimum Regional ... 87
Tabel 4.11 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Kompensasi Dengan Beban Kerja ... 88
Tabel 4.12 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Kompensasi Dengan Kinerja ... 88
(5)
Tabel 4.14 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Ketepatan Waktu
Pembayaran Kompensasi ... 90
Tabel 4.15 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kompensasi Memenuhi Kebutuhan Pokok ... 90
Tabel 4.16 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kompensasi Memotivasi Karyawan ... 91
Tabel 4.17 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kompensasi Memicu Produktivitas Kerja ... 92
Tabel 4.18 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Transparansi Sistem Kompensasi ... 92
Tabel 4.19 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Secara Keseluruhan Menganai Kompensasi ... 93
Tabel 4.20 Case Processing Summary ... 94
Tabel 4.21 Analisis Pengembangan Karir dengan Jenis Kelamin . ... 95
Tabel 4.22 Analisis Pengembangan Karir dengan Usia . ... 95
Tabel 4.23 Analisis Pengembangan Karir dengan Pendidikan Terakhir ... 96
Tabel 4.24 Analisis Pengembangan Karir dengan Masa Kerja . ... 97
Tabel 4.25 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Minat dengan Pekerjaan ... 98
Tabel 4.26 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesesuaian Keahlian dengan Pekerjaan ... 99
Tabel 4.27 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Ketepatan Pengembangan Karir di Perusahaan ... 99
Tabel 4.28 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kejelasan Rencana Karir Karyawan ... 100
Tabel 4.29 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Perencanaan Karir Perusahaan ... 101
Tabel 4.30 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kejelasan Informasi Pengembangan Karir Karyawan... 101
(6)
Terhadap Pengembangan Karir ... 102
Tabel 4.32 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Pemberian Pendidikan Dan Pelatihan Menunjang Karir Karyawan ... 103
Tabel 4.33 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Secara Keseluruhan Menganai Pengembangan Karir ... 103
Tabel 4.34 Case Processing Summary ... 104
Tabel 4.35 Analisis Komitmen Organisasi dengan Jenis Kelamin . ... 105
Tabel 4.36 Analisis Komitmen Organisasi dengan Usia . ... 105
Tabel 4.37 Analisis Komitmen Organisasi dengan Pendidikan Terakhir . ... 106
Tabel 4.38 Analisis Komitmen Organisasi dengan Masa Kerja . ... 107
Tabel 4.39 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kepercayaan terhadap Nilai dan Tujuan Perusahaan... 108
Tabel 4.40 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kepedulian terhadap Perusahaan ... 109
Tabel 4.41 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan Bekera Keras untuk Kemajuan Perusahaaan ... 109
Tabel 4.42 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan untuk Mengutamakan Kepentingan Perusahaan ... 110
Tabel 4.43 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Keinginan untuk Bertahan di Perusahaan... 111
Tabel 4.44 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Menyelsaikan Tugas Tepat Waktu ... 111
Tabel 4.45 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan Mengerjakan Pekerjaan diluar Jam Kerja ... 112
Tabel 4.46 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kesediaan Mengerjakan Pekerjaan Sebaik Mungkin... 113
Tabel 4.47 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kepatuhan terhadap Aturan Perusahaan ... 113
Tabel 4.48 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Dilibatkan dalam Penyususnan Kebijakan Perusahaan ... 114
(7)
Tabel 4.50 Tanggapan Karyawan tentang Tingkat Kebanggan Menjadi Bagian Perusahaan ... 115 Tabel 4.51 Rekapitulasi Tanggapan Karyawan Secara Keseluruhan Menganai
Komitmen Organisasi ... 116 Tabel 4.52 Hasil Uji Multikolinnieritas ... 118 Tabel 4.53 Korelasi Kompensasi, Pengembangan Karir dengan Komitmen
Organisasi ... 118 Tabel 4.54 Hasil Uji Autokorelasi ... 120 Tabel 4.55 Output Koefisien Korelasi ... 120 Tabel 4.56 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi terhadap Nilai Koefisien
Korelasi ... 121 Tabel 4.57 Output Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap
Komitmen Organisasi ... 122 Tabel 4.58 Output ANOVA ... 123 Tabel 4.58 Output Koefisien Determinasi ... 124
(8)
Gambar 1.1 Model Tiga Komponen Komitmen Organisasi ... 8
Gambar 1.2 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi ... 8
Gambar 1.3 Jenis Perusahaan yang Menggunakan Outsource ... 8
Gambar 1.4 Data Turn Over Karyawan Tahun 2010-2011 ... 11
Gambar 1.5 Persentase Ketidakhadiran Karyawan Tahun 2010-2011 ... 12
Gambar 1.6 Persentase Keterlambatan Karyawan Tahun 2010-2011 ... 13
Gambar 2.1 Tahap-Tahap Karir ... 33
Gambar 2.2 Proses Pengembangan Karir ... 34
Gambar 2.3 Efek Perencanaan Karir ... 36
Gambar 2.4 Faktor-faktor Pembentuk Komitmen Organisasi ... 39
Gambar 2.5 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi (Initial Commitment) .... 41
Gambar 2.6 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi (Commitment During Early Emplyoment) ... 42
Gambar 2.7 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi (Commitment During Later Career) ... 42
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran ... 48
Gambar 4.1 Daerah Kontinum Variabel X1 ... 78
Gambar 4.2 Daerah Kontinum Variabel X2 ... 80
Gambar 4.3 Daerah Kontinum Variabel Y ... 83
Gambar 4.4 Uji Normalitas ... 117
(9)
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia industri merupakan dunia yang sangat dinamis, karena didalam dunia industri selalu terjadi kompetisi yang menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Saat ini, persaingan di dunia industri khususnya industri perbankan semakin kompetitif. Kompetisi dalam industri perbankan bukan lagi terbatas pada kompetisi memperebutkan pangsa pasar dan laba, akan tetapi juga kompetisi perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya akan memudahkan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adanya kompetisi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan ditambah dengan banyak bermunculan bank yang baru tentunya akan menimbulkan dampak pada aspek sumber daya manusia. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji, khususnya dalam aspek manajemen sumber daya manusia adalah isu mengenai rendahnya komitmen organisasi di perusahaan perbankan. Saat ini karyawan di industri perbankan menunjukan tingkat turnover yang tinggi. Tingginya turnover karyawan menunjukan lemahnya komitmen karyawan terhadap organisasi, hal ini dikarenakan karyawan memiliki kecenderungan yang rendah untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi atau perusahaan, akibatnya mereka berpindah ke perusahaan lain.
(11)
Menurut Wulandari (2008), Tingginya tingkat turnover karyawan yang ada di industri perbankan terdapat pada data yang ada di VIBIZmanagement.com tahun 2008 yang menyebutkan bahwa :
“Rata-rata turnover karyawan pada perbankan nasional mencapai 10-11% per tahun. Meskipun jumlah ini lebih kecil dari tingkat turnover pada industri migas yang mencapai 12% tetapi melebih sektor manufaktur yang berkisar 8%”.
Selain itu berdasarkan laporan dari Outlook Perbankan Syariah tahun 2011 (2010:25) menyebutkan bahwa :
“Di sisi lain pertumbuhan perbankan syariah belum didukung oleh penambahan dan pengembangan Sumber Daya Insani (SDI). Keterbatasan SDI tersebut telah menimbulkan fenomena turnover antar bank syariah yang cukup tinggi, sehingga bank-bank syariah yang memiliki SDI yang kompeten dan memadai hanyalah bank-bank yang mampu memberikan insentif yang lebih tinggi atau memiliki program pengembangan SDI syariah secara mandiri.
Dari informasi diatas menunjukan bahwa tingkat turnover karyawan di industri perbankan khususnya di perbankan syariah mengalami peningkatan yang signifikan. Turnover karyawan dapat berdampak negatif bagi organisasi. Menurut Ridho (2012) yang bersumber dari http://www.scribd.com/doc/78478535/Turn-Over-Karyawan-Kajian-Literatur, menyebutkan bahwa, dampak turnover
karyawan pada organisasi adalah sebagai berikut :
1. Biaya penarikan karyawan. Menyangkut waktu dan fasilitas untuk wawancara dalam proses seleksi karyawan, penarikan dan mempelajari penggantian.
2. Biaya latihan. Menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan karyawan yang dilatih.
(12)
3. Apa yang dikeluarkan buat karyawan lebih kecil dari yang dihasilkan karyawan baru tersebut.
4. Tingkat kecelakaan para karyawan baru, biasanya cenderung tinggi. 5. Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan. 6. Peralatan produksi yang tidak bisa digunakan sepenuhnya. 7. Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru.
8. Perlu melakukan kerja lembur, kalau tidak akan mengalami penundaan penyerahan.
Dari berbagai informasi diatas, menggambarkan komitmen organisasi di industri perbankan mengalami penurunan sehingga perlu ditingkatkan dan dikelola dengan baik guna meningkatkan daya saing perusahaan. Mengenai komitmen organiasi, Mathis dan Jackson dalam Sopiah (2008:155) menyatakan bahwa:
„Organizational commitment is degree to which employees believe in and accept organizational goals and desire to remain with the organization‟.
(komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi).
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa komitmen organisasi menunjukan sikap percaya karyawan terhadap tujuan dan nilai nilai perusahaan, selain itu menunjukan adanya loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang dibuktikan untuk tetap bertahan menjadi bagian dari organisasi, hal inilah yang nantinya akan menekan tingkat turnover karyawan. Suatu bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalis pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan (Steers dan Porter dalam Sopiah, 2008: 156)
(13)
Menurut Meyer et al (2002:22), menyebutkan bahwa ada tiga komponen komitmen organisasi seperti yang terdapat pada gambar 1.1 berikut ini:
Gambar 1.1
Model tiga kompenen komitmen organisasi Sumber : Meyer et al (2002:22)
Dari gambar 1.1 dapat kita jelaskan bahwa komitmen organisasi memiliki tiga kompenen yaitu :
1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari
organisasi karena adanya ikatan emosional.
2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada
suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. 3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan.
Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupkan hal yang seharusnya dilakukan. (Meyer dalam Sopiah, 2008:157)
Attendent of
Affective Commitemnt
Personal Characteristic
Work Experience Attendent of
Continuity Commitemnt
Personal Characteristic
Alternatives
Invesment Attendent of
Normative Commitement
Personal Characteristic
Socialitation Experiences
Organizational invesment
Affective Commitment Continuity Commitment Normative Commitment
Turnover intention
and turnover
On the Job Behaviour
Attendence
OCB
Performance
Employee health And well being
(14)
Selanjutnya Koch dalam Sopiah (2008:166) menyebutkan bahwa „ditinjau dari segi organisasi, karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada
turnover‟. Selain berdampak pada turnover karyawan, rendahnya komitmen
organisasi juga dapat berdampak pada hal lain. Menurut Angle dalam Sopiah (2008:166), menyebutkan bahwa „redahnya komitmen organisasi akan menyebabkan tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja, dan kurangnya intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di organisasi tersebut‟. Secara internasional dampak komitmen organisasi yang tinggi telah diuji, Misalnya di India, Agrawal (1993) menyimpulkan dampak dari komitmen organisasional yang tinggi adalah rendahnya niat untuk meninggalkan organisasi (Sopiah, 2008:167).
Komitmen organisasi tidak terjadi begitu saja terjadi, hal ini tentunya memerlukan waktu dan proses yang berkesinambungan. Dalam proses terbentuknya komitmen karyawan terhadap organisasi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, salah satunya menurut Minner dalam Sopiah (2008:162), seperti yang terdapat pada gambar 1.2 berikut ini :
Gambar 1.2
Proses terjadinya komitmen organisasi (commitemnt during early employment) Sumber : Minner dalam Sopiah (2008:162)
Initial Work Experience
Job
Supervision Work group
Pay
Organizational
Initial
Commitment
Felt
Responsibility
Availability of Alternative Jobs
Commitment during early employment period
(15)
Selain itu menurut Hellriegel dan Slocum (2004:54) mengungkapkan bahwa komitmen organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Pay (gaji)
2. Relationship with supervisor (hubungan dengan penyelia)
3. Working conditions (kondisi kerja)
4. Opportunities for advancement. (peluang untuk berkembang)
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi ada dua faktor yang sangat menarik untuk diteliti yaitu pay atau kompensasi dan
opportunities for advancment atau pengembangan karir. Malayu Hasibuan
(2008:118) mengemukakan bahwa : “Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Sedangkan Veithzal Rivai (2009:290) menyebutkan bahwa : “Pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan.”
Kompensasi dan pengembangan karir merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan. Pemberian kompensasi yang adil dan layak diharapkan akan memberikan ketenangan sehingga membuat karyawan tetap bertahan diperushaan. Adanya program pengembangan karir yang jelas, tentunya akan mendorong kemauan kerja karyawan sehingga menjadi termotivasi untuk berkarya lebih baik lagi.
Penulis telah merangkum beberapa penelitian mengenai pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap komitmen organisasi, seperti yang terdapat pada tabel 1.1 sebagai berikut :
(16)
Tabel 1.1
Daftar Penelitian Terdahulu Mengenai Komitmen Organisasi
No Penulis Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Peneiltian
1 Dra. Lieke E. M. W, M.Sc., Eng., Ph. L (Universitas Gunadarma)
Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi di Organisasi Pendidikan Islam X (2008)
Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah disproportionate stratified random sampling, yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata kurang proporsional
Korelasi antara Kompensasi dengan Komitmen Organisasi sebesar 0,377 dengan signifikansi sebesar 0,016 (p<0,05); korelasi antara Motivasi Kerjadengan Komitmen Organisasi sebesar 0,710 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05); dan korelasi antara Kompensasi dengan Motivasi Kerja sebesar 0,242, dengan sigifikansi sebesar 0,132 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubunganyang signifikan antara Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi. 2 Felicia Dewi
Wibowo. (Universitas Diponegoro) NIM. C4A005043
Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan Dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (2006) (Studi Kasus: PT. Bank Maspion Indonesia Cabang Semarang)
Dalam penelitian ini digunakan metode sensus karena seluruh populasi dijadikan objek penelitian
Variabel pengembangan karir merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen organisasi dengan nilai standardized
regression weight sebesar 0,35 kemudian variabel peran kepemimpinan sebesar 0,30.
3 Shinta Lesatari. (Universitas Pendidikan Indonesia) NIM 0608105 Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus di Unit Pelaksanaan Operasi Terminal
Multipurpose Merak Mas PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) (2010)
Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriftif dan verifikatif
Pengembangan karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi sebagaimana yang ditunjukan oleh hasil uji koefisien korelasi dan regresi sederhana sebesar 52,1%
4 Alrendia Syafrizka. (Universitas Sumatera Utara) NIM. 061301116 Hubungan Kepuasan Kompensasi Dengan Komitmen Organisasi (2011) Penelitian ini menggunakan metode korelasional dan menggunakan alat ukur berbentuk skala Kepuasan
Kompensasi dan skala Komitmen organisasi.
Hasil analisa data menunjukkan terdapat hubungan yang meyakinkan antara kepuasan kompensasi dengan komitmen organisasi dengan nilai r= 0.440 dan p= 0.000.
5 Rahadini, Paramita Santi. (Universitas Airlangga) No Pokok 049912774 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen pada Organisasi Karyawan Bagian Frontliners PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Kediri (2007)
Pendekatan dalam penelitian ini lebih menekankan pada pengujian hipotesa, teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda
Variabel kompenasi material, kompensasi sosial dan kompensasi aktivitas memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi sebesar 72,1%
(17)
TIDAK YA 100% 100% 100% 100% 60,00% 80,00% 57,14% 100,00% 40,00% 20,00% 42,86%
Industri Makanan & Minuman Industri Pengolahan Karet & Plastik Industri Jasa Pendidikan Industri Kertas Industri Telekomunikasi &
Informasi Teknologi Industri Farmasi & Kimia Dasar Industri Alat Berat, Mesin, dan Sarana Transportasi (otomotif dan suku cadang) Industri Perbankan
Dari beberapa hasil penelitian diatas, dapat kita lihat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap komitmen organisasi dan pengembangan karir terhadap komitmen organisasi. Mengenai kompensasi, penulis telah melakukan wawancara dengan salah seorang karyawan di salah satu bank syariah yang menyebutkan bahwa :
“Kalau boleh dikatakan tingkat kompensasi yang ada di bank konvensional masih lebih kompetitif dibanding dengan bank syariah, selain itu dengan adanya sistem outsourching, karyawan juga harus membayar management
fee kepada perusahaan outsourching sehingga pendapatan yang diterima
semakin berkurang”.
Dari hasil wawancara diatas dapat kita lihat bahwa tingkat kompensasi yang ada di industri perbankan syariah khususnya masih lebih rendah dibanding dengan perbankan konvensional, selain itu adanya management fee yang harus dikeluarkan oleh karyawan yang berstatus outsource membuat pengahasilan yang diterima menjadi semakin kecil. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan komitmen organisasi dari karyawan itu sendiri.
Saat ini di industri perbankan banyak bank yang menggunakan sistem
outsourching dalam merekrut karyawan. Berikut data dari PPM Manajemen yang
menunjukan jenis perusahaan yang menggunakan outsource :
Gambar 1.3
Perusahaan yang menggunakan Outsource berdasarkan jenis industri Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus 2008
(18)
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa berdasaran hasil riset PPM Manajemen tahun 2008, industri perbankan menggunakan 100% tenaga
outsource. Penggunaan tenaga outsource ini pada umumnya diperuntukan untuk
pekerja yang bukan menjadi core bisnis perusahaan seperti security dan office
boy, tetapi sekarang tidak hanya itu, rekrutmen pegawai level frontliner pun sudah
menggunakan sistem outsource. Penggunaan sistem outsourcing ini tentunya menimbulkan pro dan kontra, terlebih lagi bagi karyawan. Menurut Najitama (2011) bersumber dari http://shnajitama.wordpress.com/2011/05/05/sekilas-tentang-sistem-kerja-kontrak-dan-outsourcing-di-indonesia/ menyebutkan bahwa :
Sesuai dengan jenisnya, PKWT (termasuk PKWT yang berada dalam sistem outsourcing) merupakan pekerjaan sementara sehingga buruh hanya dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu saja. Keterbatasan jangka waktu ini menjadi kekhawatiran dan ketidakpastian bagi buruh karena buruh dapat sewaktu-waktu diberhentikan dan harus kembali mencari pekerjaan. Terlebih ketika mencari pekerjaan semakin sulit, usia yang semakin kurang kompetitif, dan tidak adanya pesangon dari perusahaan”
Dari pernyataan diatas, ada hal yang penting untuk dikaji bahwa penerapan sistem outsourching telah menimbulkan ketidakpastian kerja terhadap karyawan, karena tidak ada kejelasan mengenai masa kerja karyawan. Apabila karyawan merasa bahwa saat bekerja diperusahaan tidak merasakan adanya kepastian karir, maka akan menimbulkan kecemasan dalam diri karyawan. Rasa khawatir ini tentunya akan menurunkan kepercayaan karyawan terhadap nilai-nilai dan tujuan yang ada di perusahaan.
Hal ini dapat menjadi masalah yang serius bagi perusahaan terutama dalam industri perbankan syariah, karena SDM yang ada di indutri perbankan syariah masih terbatas, sehingga apabila harus kehilangan SDM yang kompeten maka akan mengambat kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(19)
Salah satu bank yang ada dalam bisnis industri perbankan adalah PT Bank BRI Syariah. PT Bank BRI Syariah adalah perusahaan yang berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Saat ini dengan semakin berkembangnya perusahaan, Bank BRI Syariah terus melakukan rekrutmen pegawai. Ada 3 jalur perekrutan karyawan di Bank BRI Syariah yaitu :
1. Jalur Officer Development Program (ODP), yaitu merekrut calon karyawan dari fresh graduate yang diposisikan sebagai tenaga marketing dan langsung ikatan dinas dengan Bank BRI Syariah. Apabila dalam dua tahun kinerja karyawan bagus maka akan diangkat sebagai karyawan tetap. Karyawan dari jalur ODP juga disiapkan untuk menjadi pemimpin Bank BRI Syariah.
2. Special hire, yaitu merekrut calon karyawan yang berpengalaman untuk
mengisi jabatan yang dibutuhkan diperusahaan. Apabila dalam satu tahun kinerja karyawan menunjukan kinerja yang baik maka akan diangkat sebagai karyawan tetap.
(20)
3. Jalur outsourching, yaitu merekrut calon karyawan yang diposisikan untuk tenaga frontliner. Dalam hal ini Bank BRI Syariah bekerja sama dengan
vendor outsourching. Apabila dalam satu tahun karyawan menunjukan
kinerja yang baik, maka karyawan bisa dikontrak langsung oleh Bank BRI Syariah sehingga mendapatkan kesempatan untuk menjadi karyawan tetap.
Selanjutnya dalam membangun kualitas SDM perusahaan, ada hal lain yang tidak kalah penting selain program seleksi dan pengembangan karir yaitu adalah kompensasi. Kompensasi merupakan balas jasa yang diterima oleh karyawan atas kinerja karyawan terhadap perusahaan. Kompensasi dapat mempengaruhi komitmen dan prestasi kerja karyawan. Sistem kompensasi yang diberlakukan di Bank BRI Syariah yaitu :
1. Gaji : kompensasi tetap yang diberikan kepada karyawan.
2. Lembur : kompensasi yang diberikan kepada karyawan bagian frontliner (selain marketing), apabila bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan.
3. Bonus : kompensasi yang diberikan kepada karyawan apabila mencapai kinerja yang baik. Besarnya bonus bergantung terhadap prestasi kerja karyawan
4. Kompensasi tidak langsung seperti asuransi, jaminan kesehatan, tunjangan transportasi dan lain-lain.
Pemberian kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan diharapkan dapat mempertahankan karyawan yang kompeten, meningkatkan motivasi karyawan agar bekerja lebih baik lagi, serta manrik minat SDM yang profesional untuk bergabung menjadi bagian dari perusahaan.
(21)
Dalam perkembanganya dari tahun 2010-2011, berdasarkan data yang ada dilapangan menunjukan ada fenomena menarik yang terjadi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja yaitu adanya peningkatan turnover karyawan yang terlihat dari tabel dan grafik data turnover karyawan sebagai berikut :
Tabel 1.2
Data Turnover Karyawan
PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja Tahun 2010-2011
Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Gambar 1.4
Jumlah Karyawan yang Keluar dari Pekerjaan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Tahun 2010-2011
Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Dari data diatas pada tahun 2010 ada peningkatan jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan yaitu dari 12 orang pada tahun 2010 menjadi 15 orang pada tahun 2011 atau bertambah 3 orang pada tahun 2011. Jumlah karyawan pada tahun 2010 adalah 62 orang, sedangkan pada tahun 2011 berjumlah 60 orang. Peningkatan jumlah karyawan yang keluar ini bisa dikatakan cukup tinggi karena hampir mecapai 25% dari jumlah karyawan yang ada.
Tahun Jumlah karyawan yang keluar
2010 12 Orang
(22)
Selanjutnya data mengenai persentase ketidakhadiran karyawan yang menunjukan tren fluktuatif yang meningkat dari tahun 2010-2011 yang terlihat dari tabel dan grafik berikut :
Tabel 1.3
Persentase Ketidakhadiran Karyawan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Tahun 2010-2011
Bulan Persentase % Keterangan %
2010 2011
Jan 1 3 Naik 2
Feb 2 10 Naik 8
Mar 1 1 Tetap
Apr 3 3 Tetap
Mei 1 1 Tetap
Jun 1 1 Tetap
Jul 2 2 Tetap
Agust 2 15 Naik 13
Sep 15 1 Turun 14
Okt 3 2 Turun 1
Nop 10 3 Turun 7
Des 1 1 Tetap
Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Gambar 1.5
Persentase Ketidakhadiran Karyawan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Tahun 2010-2011
Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Selain itu data mengenai persentase keterlambatan karyawan pun mendukung data ketidakhadiran karyawan yang menunjukan tren fluktuatif yang meningkat dari tahun 2010-2011 yang terlihat dari tabel dan gambar berikut :
(23)
Tabel 1.4
Persentase Keterlambatan Karyawan
PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja Tahun 2010-2011
Bulan Persentase % Keterangan %
2010 2011
Jan 10 7 Turun 3
Feb 5 5 Tetap
Mar 7 2 Turun 5
Apr 5 4 Turun 1
Mei 9 3 Turun 6
Jun 9 3 Turun 6
Jul 7 2 Turun 5
Agust 5 10 Naik 5
Sep 2 5 Naik 3
Okt 4 7 Naik 3
Nop 3 5 Naik 2
Des 2 9 Naik 7
Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Gambar 1.6
Persentase Keterlambatan Karyawan
PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja Tahun 2010-2011
Sumber : Bagian HRD Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Dari data diatas, dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan turnover karyawan dari tahun 2010-2011, selanjutnya tingkat ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan berfluktuasi dengan tren yang meningkat. Hal tersebut mengindikasikan adanya penurunan komitmen karyawan terhadap organisasi.
(24)
Penanganan sumber daya manusia yang tepat menjadi faktor penentu dalam mempertahankan kontinuitas dan daya saing perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, sehingga perilaku negatif karyawan yang merugikan perusahaan dapat diminimalisir. Perusahaan harus berusaha untuk menciptakan dan menumbuhkan suatu kondisi perusahaan yang dapat mengikat simpati kesadaran untuk mengabdikan diri (karyawan) sehingga mereka dapat mencurahkan seluruh tenaga dan fikirannya pada kemajuan perusahaan.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan kembali komitmen dari karyawannya. Adanya program kompensasi yang adil dan layak serta program pengembangan karir yang jelas kepada karyawan diharapkan dapat menjadi faktor yang dapat meningkatkan kembali komitmen karyawan terhadap organisasi.
Berdasarkan permasalahan diatas, studi mengenai komitmen organisasi disektor perbankan adalah hal yang sangat menarik untuk diteliti yaitu memprediksi seberapa besar faktor kompensasi dan pengembangan karir mempengaruhi komitmen organisasi dan memberikan masukan kepada perusahaan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kembali komitmen organisasi sehingga kinerja perusahaan menjadi optimal.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menulis tesis dengan judul “Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus pada PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja)”
(25)
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Komitmen organisasi menunjukan sikap percaya karyawan terhadap tujuan dan nilai-nilai perusahaan, selain itu menunjukan adanya loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang dibuktikan untuk tetap bertahan menjadi bagian dari organisasi. Tanpa adanya komitmen karyawan terhadap organisasi tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan seperti tingginya turnover, kelambanan kerja dan menurunya produktivitas.
Kompensasi dan pengembangan karir merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Kedua faktor ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan. Tanpa adanya pemberian kompensasi yang adil dan layak maka akan membuat karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaanya dan menimbulkan keinganan untuk berpindah dari perusahaan (turnover intention). Selanjutnya, apabila program pengembangan karir yang ada di perusahaan dirasa tidak jelas oleh karyawan maka tentunya akan menurunkan kemauan kerja karyawan sehingga menjadi tidak termotivasi untuk berkarya lebih baik lagi.
PT Bank BRI Syariah adalah perusahaan yang bergerak dalam industri perbankan syariah. Kompetisi di industri perbankan sangat kompetitif sehingga menuntut SDM yang ada didalam perusahaan untuk memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Tapi kontribusi itu tidak akan dapat terwujud tanpa adanya komitmen yang kuat dari karyawan terhadap organisasi. Maka sudah seharusnya manajemen PT. Bank BRI Syariah memperhatkan masalah komitmen organisasi ini.
(26)
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, Penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat kompensasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pengembangan karir di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
3. Bagaimana gambaran tingkat komitmen organisasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
4. Bagaimana pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat komitmen organisasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
5. Bagaimana pengaruh tingkat efektifitas pengembangan karir terhadap tingkat komitmen organisasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kompensasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas pengembangan karir di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
3. Untuk mengetahui gambaran tingkat komitmen organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
(27)
4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat komitmen organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat efektivitas pengembangan karir terhadap tingkat komitmen organisasi di PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja?
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis berharap hasil penelitian dapat memberikan manfaat, baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis, yaitu sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah temuan penelitian terdahulu mengenai komitmen organisasi, kompensasi dan pengembangan karir. Selain itu hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti berikutnya untuk meneliti lebih lanjut menganai komitmen organisasi dan variabel-variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan bahwa kompensasi dan pengembangan karir menjadi faktor yang penting dalam membangun komitmen karyawan terhadap organisasi. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan kebijakan kompensasi dan pengembangan karir sehingga dapat mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan kinerja perusahaan.
(28)
(29)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, pokok bahasan atau variabel yang diteliti terdiri dari variabel dependen dan independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah kompensasi dan pengembangan karir. Objek yang akan diteliti adalah variabel-variabel tersebut. Subjek atau sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja. Berdasarkan objek dan subjek penelitian tersebut, maka akan dianalisis bagaimana Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi.
3.2 Metode Penelitian
Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2011:29). Melalui penelitian deskriptif maka akan diperoleh :
1. Deskripsi tentang persepsi karyawan mengenai tingkat kompensasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
2. Deskripsi tentang persepsi karyawan mengenai tingkat efektivitas pengembangan karir pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
(30)
3. Deskripsi tentang persepsi karyawan mengenai tingkat komitmen organisasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
Sedangkan penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian (Arikunto, 2006:8). Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh tingkat kompensasi terhadap tingkat komitmen organisasi
2. Mengetahui pengaruh tingkat efektivitas pengembangan karir terhadap tingkat komitmen organisasi.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Seperti yang telah diungkapkan pada subjek penelitian, bahwa masalah yang akan diteliti adalah komitmen organisasi. Sebagai variabel independen adalah Kompensasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2), sebagai variabel
dependen adalah komitmen organisasi (Y). Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Kompensasi (X1)
Variabel Indikator Sub Indikator Ukuran Skala
Kompensasi (X1) “Kompensasi adalah fungsi manajemen Sumber Daya Insani dimana adanya kesepakatan dalam setipa jenis penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas a.Adequate
(Memadai)
Peraturan pemerintah
Tingkat kesesuaian gaji dengan peraturan pemerintah
Ordinal
b.Equitable
(Adil)
Beban kerja Tingkat kesesuaian pembayaran sesuai dengan beban kerja
Ordinal
Kinerja Tingat kesesuaian pembayaran dengan kinerja
c.Balanced Pay
(Seimbang)
Harapan Tingat kesesuaian pembayaran dengan harapan
Ordinal
d.Cost Effective
(Biaya yang efektif)
Ketepatan waktu Tingkat ketepatan waktu pembayaran kompensasi
(31)
pekerjaan yang telah mereka kerjakan”. (Ivancevich, 2007:249) e.Secure
(Aman)
Kebutuhan pokok Tingkat kompensasi dapat memenuhi kebutuhan pokok Ordinal f. Incentive Providing (Memberikan perangsang)
Memotivasi Tingkat kompensasi memotivasi karyawan
Ordinal
Produktivitas kerja Tingkat kompensasi memicu produktivitas kerja Ordinal g.Acceptable (Dapat diterima)
Transparan Tingkat transparansi dalam sistem kompensasi Ordinal Pengembangan karir (X2) “Pengembangan karir adalah outcomes yang berasal dari interaksi antara karir individu dengan proses manajemen karir institusi”. (Cardoso Gomes, 2003:215) a.Individual Carrer Planning (Perencanaan karir individu)
Kesesuaian minat dengan pekerjaan
Tingkat kesesuaian minat dengan pekerjaan
Ordinal
Kesesuain keahlian dengan pekerjaan
Tingkat kesesuain keahlian dengan pekerjaan
Ordinal
Peluang pengembangan karir di perusahaan
Tingkat peluang pengembangan karir di perusahaan
Ordinal
Kejelasan rencana karir karyawan
Tingkat kejelasan rencana karir karyawan Ordinal b.Career Management (Manajemen Karir)
Mengintergrasikan dengan
perencanaan Sumber Daya Insani
Tingkat kesesuaian perencanaan karir karyawan dengan perencanaan Sumber Daya Insani
Ordinal
Informasi karir Tingkat kejlasan informasi
pengembangan karir
Ordinal
Pengalaman kerja Tingkat penghargaan perusahaan terhadap pengalaman kerja
Ordinal
Pendidikan dan pelatihan kerja
Tingkat peluang pemberian pendidikan dan pelatihan kerja
Ordinal Komitmen organisasi (Y) “Komitmen organisasi adalah dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai a. Affective Commitment (komitmen afektif) Kepercayaan terhadap tujuan dan nilai nilai perusahaan
Tingkat kepercayaan terhadap tujuan dan nilai nilai perusahaan
Ordinal
Kepdulian terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan
Tingkat kepedulian terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan
Ordinal
Kesediaan untuk bekerja keras atas nama perusahaan
Tingkat kesediaan untuk bekerja keras atas nama perusahaan
(32)
kecenderungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota perusahaan”. (Meyer & Allen, dalam Sopiah, 2008:217) Mengutamakan kepentingan perusahaan Mengutamakan kepentingan perusahaan Ordinal b. Continuance Commitment (komitmen berkelanjutan) Menyelsaikan pekerjaan tepat waktu
Tingkat penyelsaian pekerjaan tepat waktu
Ordinal
Keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan
Tingkat keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan
Ordinal
Kesediaan untuk mengerjakan tugas diluar jam kerja
Tingkat kesediaan untuk mengerjakan tugas diluar jam kerja
Ordinal
Kesediaan untuk mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin
Tingkat kesediaan untuk mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin Ordinal c. Normative Commitment (komitmen normatif)
Kepatuhan
terhadap pekerjaan
Tingkat kepatuhan terhadap pekerjaan
Ordinal
Keteribatan dalam penyusunan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan
Tingkat keteribatan dalam penyusunan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan
Ordinal
Tanggung jawab terhadap pekerjaan
Tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaan
Ordinal
Kebanggan menjadi bagian dari peruasahaan
Tingkat kebanggan menjadi bagian dari peruasahaan
Ordinal
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data di dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting, karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Oleh karena itu, sumber data menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data terdiri dari : sumber data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan (Purhantara, 2012:79).
(33)
Data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan memberikan lembaran pertanyaan kepada setiap responden untuk dijawab secara tertulis. Metode ini merupakan cara untuk memperoleh data primer yang digunakan peneliti sebagai bahan dasar analisis dimana pembuatan daftar pernyataan didasarkan atas indikator yang melekat pada masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Butir-butir pernyataan dibuat sedemikian rupa yang memudahkan responden untuk mengisi jawaban yang tersedia dalam bentuk pilihan ganda dimana setiap butir pernyataan berisi lima pilihan jawaban yang disesuaikan dengan kriteria variabel, indikator dan parameter yang diujikan dalam penelitian ini.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik, yang terdiri atas : struktur organisasi data kearsipan, dokumen, laporan-laporan serta buku-buku yang berkenaan dengan penelitian ini (Purhantara, 2010:79).
Untuk memudahkan dan dan memperjelas jenis dan sumber data didalam penelitian ini, maka data sekunder perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Profil PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
b. Data karyawan PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
c. Data kompensasi, pengembangan karir, komitmen organisasi di PT Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja dan data lain yang diperlukan.
(34)
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas masalah penelitian, maka penulis menggunakan beberapa teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu :
1. Pedoman Observasi
Pedoman Observasi, merupakan alat pengumpul data data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan pada objek penelitian secara langsung dan kemudian dilakukan pencatatan untuk kejadian-kejadian yang berhubungan dengan permasalahan yang diajukan oleh penulis.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara, merupakan alat pengumpul data dalam bentuk tanya jawab dengan berbagai pihak yang diperkirakan mengetahui situasi dan kondisi objek penelitain serta dapat membantu penulis untuk mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan data yang dibutuhkan.
3. Kuesioner atau Angket
Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh masing-masing responden sebagai sampel yang telah dipilih.
4. Studi Dokumentasi
Alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
(35)
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61).
Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian adalah seluruh karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja. Berdasarkan data yang ada jumlah populasi karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Data Populasi Karyawan PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
No Bagian Jumlah (orang)
1 Pemimpin Cabang 1
2 Bagian Operation 12
3 Bagian Finance Support 9
4 Bagian Consumer 11
5 Bagian Mikro 22
6 Bagian SME & Commercial 8
7 Satpam 7
8 Supir 3
9 Purnabakti 4
Jumlah 77
Sumber : PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011:62). Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang terlalu besar, sedangkan waktu, biaya dan kemampuan terbatas.
(36)
Dalam menarik sampel dari populasi, sampel yang refresentatif harus diupayakan agar setiap subjek dalm populasi memiliki peluang yang sama menjadi unsur sampel. Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, mendekati populasi atau tidak, bukan besar atau banyaknya. Sehubungan dengan jumlah populasi yang ada maka penulis tetapkan untuk mengambil sampel.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate
stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran sampel yang diteliti adalah Solvin yaitu ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Taraf kesalahan ditetapkan sebesar α = 10%. Teknik sampling yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini menggunakan rumus :
n = N N.d2 + 1
Sumber : Riduwan (2005:65) Keterangan:
n = Jumlah sampel
d2 = Bond of errors 10% = 0,1 N = Jumlah populasi
Perhitungan sampel
n =
77
n = 43,50 = 44 77(0,12)+ 1
(37)
Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel yang diambil adalah 44 orang karyawan. Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengitung proprsi sampel untuk tiap bagian adalah :
ni = Ni X n N
Sumber : Riduwan (2005:66) Keterangan :
ni = Anggota sampel pada proporsi ke 1 Ni = Populasi ke 1
N = Populasi total
n = Sampel yang diambil dalam penelitian Perhitungan Proporsi karyawan :
1. Pemimpin Cabang
ni = 1 X 44 = 0,57 = 1 orang 77
2. Bagian Operation
ni = 12 X 44 = 6,85 = 7 orang 77
3. Bagian Financing Support
ni = 9 X 44 = 5,14 = 5 orang 77
4. Bagian Consumer
ni = 11 X 44 = 6,28 = 6 orang 77
5. Bagian Mikro
ni = 22 X 44 = 12,57 = 13 orang 77
(38)
6. Bagian SME & Commercial
ni = 8 X 44 = 4,57 = 5 orang 77
7. Bagian Supir
ni = 3 X 44 = 1,71 = 2 orang 77
8. Bagian Satpam
ni = 7 X 44 = 4 = 4 orang 77
9. Bagian Purnabakti
ni = 4 X 44 = 2,28 = 2 orang 77
Tabel 3.3
Proporsi Sampel Responden
No Bagian Jumlah (orang)
1 Pemimpin Cabang 1
2 Bagian Operation 7
3 Bagian Finance Support 5
4 Bagian Consumer 6
5 Bagian Mikro 13
6 Bagian SME & Commercial 5
7 Satpam 4
8 Supir 2
9 Purnabakti 2
Jumlah 45
(39)
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1 Penggujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu harus valid dan reliabel.
3.6.1.1Pengujian Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji validitas menggunakan rumus
Pearson Product Moment sebagai berikut :
r
xy=
N ∑XY – (∑X) (∑Y)
(N ∑X2– (∑X)2) - (N ∑Y2– (∑Y)2) Sumber : Sugiyono, (2011 : 228)
Keterangan :
r : koefisien validitas yang dicari
X : skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y : skor total yang diperoleh dalam setiap item ∑X : jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2 : jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y2 : jumlah kuadrat masing-masing skor Y
(40)
Bila r hitung ≥ r tabel pada α = 0.05 berarti data tersebut signifikan (valid)
dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebaliknya bila r hitung ≤ r tabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat
diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 16
for window. Hasilnya terdapat pada tabel berikut :
Tabel 3.4
Uji Validitas untuk Soal Kompensasi Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9
rxy 0.687 0.829 0.880 0.693 0.626 0.743 0.640 0.545 0.775 r tabel 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012
Tabel 3.5
Uji Validitas untuk Soal Pengembangan Karir Item
1 2 3 4 5 6 7 8
rxy 0.562 0.600 0.688 0.776 0.780 0.827 0.748 0.666 r tabel 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012.
Tabel 3.6
Uji Validitas untuk Soal Komitmen Organisasi
Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
rxy
0.734 0.530 0.824 0.722 0.854 0.570 0.506 0.701 0.686 0.413 0.508 0.807
r tabel 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012.
Dari tabel uji validitas variabel-variabel penelitian pada Tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua butir soal dinyatakan valid, yang berarti soal tersebut layak untuk dijadikan instrumen.
(41)
3.6.1.2Pengujian Reliabilitas Instrumen
Setelah menguji validitas kuesioner, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji reliabiltas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketetapan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dalam dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa reliabiltas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Untuk menguji reliabiltas dalam penelitian ini digunakan teknik dengan rumus Alpha Cronbanch sebagai berikut :
Cα =
(
k)
(
1 - ∑σb2
)
k-1 σt2
Sumber : (Sugiyono, 2007:282) Keterangan :
Cα : Cronbanch Alpha (reliabiltas instrumen) K : Banyaknya item angket
∑
α
b 2: Jumlah varian butir
α
t 2: Varian total
sedangkan rumus variansnya adalah sebagai berikut :
σt2
=
∑Y2 - (∑Y)
2
N N
(42)
Keterangan :
αt2 : harga varians
∑Y2 :jumlah kuadrat masing-masing skor Y (∑Y)2 :jumlah kuadrat dari jumlah skor total N : jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
r hitung ≥ r tabel berarti item pertanyaan tersebut reliabel, sebaliknya bila
r hitung ≤ r tabel berarti item pertanyaan tersebut tidak reliabel. Hasil pengujian
reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Reliabilitas r tabel Keterangan Komitmen Organisasi 0.918 0.288 Reliabel
Kompensasi 0.905 0.288 Reliabel
Pengembangan Karir 0.909 0.288 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 16, 2012
Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada variabel-variabel penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi karena angka reliabilitas rata-rata variabel yaitu sebesar 0,90. Dengan kata lain semua item masing-masing variabel dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.
3.6.2 Teknik Analisis Data
Setelah semua angket yang sebelumnya telah teruji valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data angket.
Didalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut :
(43)
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh
responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan jumlah lembaran
2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada
pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif dimulai dari skor yang terkecil sampai dengan skor yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban negatif diberi nilai 1-2-3-4-5. Pada penelitian ini, kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.8
Kriteria Bobot Alternatif
Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan Sangat sesuai/sangat setuju/selalu/
sangat jelas/sangat tinggi 5
Sesuai/setuju/sering/jelas/tinggi 4
Kurang sesuai/kurang setuju/
kadang-kadang/kurang jelas/sedang 3
Tidak sesuai/tidak setuju/jarang/
tidak jelas/rendah 2
Sangat tidak sesuai/sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak jelas/sangat rendah
1
3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam
tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut :
(44)
Tabel 3.9
Rekapitulasi Perubahan Data
Responden Skor
1 2 3 4 N
1 2 3 4 N
4. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan skor kiteruim (SK) dengan menggunakan rumus : SK = ST X JB X JR
Keterangan :
SK = Skor Kriterium ST = Skor Tertinggi JB = Jumlah Butir JR = Jumlah Responden
b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium untuk mencari skor hasil angket dengan menggunakan rumus:
∑Xi = X1 + X2 + X3 + ...+ Xn
Keterangan :
Xi = jumlah skor hasil angket variabel x
(45)
c. Membuat daerah kategori kontinum
Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut :
Sangat tinggi = ST X JB X JR Sangat rendah = SR X JB X JR Keterangan :
ST = Skor Tertinggi SR = Skor Terendah JB = Jumlah Butir JR = Jumlah Responden
d. Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel kompensasi (X1), Pengembangan Karir (X2), dan Komitmen
organisasi (Y)
3.6.3 Method Successive Internal
Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dengan skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus terlebih dahulu diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method successive internal (MSI).
(46)
3.6.4 Analisis Korelasi Ganda
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi berganda yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2007:216) korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas, yakni Kompensasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2), dan satu variabel terikat yaitu Komitmen Organisasi (Y1). Penggunaan korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan kedua variabel bebas (X1) dan (X2) dengan variabel terikat (Y).
Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus berikut :
ryx1x2 =
r2yx1+r2yx2-2ryx1 ryx2 rx1x2
1-r2 x1x2
Sumber : (Sugiyono, 2011:233) Keterangan :
r
yx1x2 : korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama sama denganvariabel Y
ryx1 : korelasi product moment antara X1 dan Y ryx2 : korelasi product moment antara X2 dan Y rx1x2 : korelasi product moment antara X1 dan X2
Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umunya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut
(47)
koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar (-1≤r≥1) artinya :
Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif
Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif
Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel tidak ada sama sekali atau sangat lemah.
Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.10
Pedoman untuk Memberikan Intrepretasi terhadap Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono (2011:183)
3.6.5 Analisis Regregsi Ganda
Analisis regresi dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen dan variabel independen. Penelitian ini menggunakan regresi ganda ganda. Analisis regresi ganda menurut Sugiyono (2011:275) digunakan oleh peneliti apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi.
Interval Koefisien Tingkat korelasi 0,80 – 1,000
0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 - 0,399 0,00 – 0,199
Sangat kuat Kuat Cukup Kuat
Rendah Sangat rendah
(48)
Dalam analisis regresi ganda ini variabel yang dianalisis yaitu Komitmen Organisasi (Y), Kompensasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2).
Persamaan regresi dua faktor adalah : Y = a+b1X1+b2X2
Sumber : (Sugiyono 2011:275) Keterangan :
Y : komitmen organisasi X1 : kompensasi
X2 : pengembangan karir
a : harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b1b2 : koefisien regresi yang menunjukan peningkatan atau penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
3.6.6 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui langkah ini dapat diambil sebuah kesimpulan menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang diajukan oleh penulis untuk menguji hipotesis yaitu Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji T-Student) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2007:215).
(49)
Rumus yang digunakan adalah
t = r √ n-2 √ 1-r2 Keterangan :
R : Koefisien korelasi n : Banyaknya sampel Dengan kriteria sebagai berikut :
1) Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2 2) Apabila t hitung ≥ t tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak
3) Apabila t hitung≤ t tabel maka H1 ditolak dan H0 diterima
Sedangkan pengujian signifikasi terhadap koefisien korelasi ganda, yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus pengujian untuk uji F (Sugiyono, 2007:219)
F =
R2 K (1-R2)
n-k-1 Keterangan :
R2 : koefisien korelasi ganda K : jumlah variabel bebas n : banyaknya sampel
Bila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji
adalah signifikan, kriteria penolakan hipotesisnya adalah : 1) Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2 2) Apabila F hitung≥ F tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak
(50)
(51)
(52)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap karyawan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap komitmen organisasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat kompensasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja, berdasarkan persepsi karyawan dinilai pada kategori sedang. Skor tertinggi terdapat pada pernyataan tingkat kompensasi dapat memicu produktivitas kerja dan skor terendah terdapat pada pernyataan kesesuaian kompensasi dengan harapan.
2. Tingkat efektivitas pengembangan karir pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja, berdasarkan persepsi karyawan dinilai pada kategori sedang. Skor tertinggi terdapat pernyataan kesesuaian keahlian dengan pekerjaan dan skor terendah terdapat pada pernyataan pertimbangan masa kerja untuk pengembangan karir.
3. Tingkat komitmen organisasi pada PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja, berdasarkan persepsi karyawan dinilai pada kategori sedang. Skor tertinggi terdapat pada pernyataan tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaan dan skor terendah terdapat pada pernyataan dilibatkan dalam penyusunan kebijakan.
(53)
4. Kompensasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Semakin tinggi kompensasi maka komitmen organisasi semakin tinggi.
5. Pengembangan karir berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Semakin tinggi pengembangan karir maka komitmen organisasi semakin tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam menentukan kebijakan organisasinya dimasa yang akan datang. Berikut beberapa saran yang diajukan oleh penulis :
1. Mengenai harapan dalam pemberian kompensasi sebaiknya perusahaan memberikan informasi yang semakin terbuka mengenai kondisi perusahaan sehingga karyawan bisa memahami kondisi yang ada sehingga tidak menjadi over expected terhadap perusahaan.
2. Berdasarkan hasil penelitian, lebih baiknya PT. Bank BRI Syariah Cabang Bandung Suniaraja lebih memperhatikan masa kerja sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karir.
3. Mengenai keterlibatan dalam penyusunan kebijakan sebaiknya manajemen lebih membuka dialog kepada karyawan, memang tidak setiap kebijakan akan melibatkan karyawan akan tetapi untuk beberapa keputusan yang bisa melibatkan karyawan yang lain sebaiknya mereka dilibatkan sesuai dengan kewenangannya.
(54)
(55)
Buku
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta .
Bernardine, Russel (2002). Human Resource : An Experimental Approach. New York. International Ed, McGraw Hill.
Gomes, Faustino. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Hasibuan, Malayu S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Hellriegel, Don & Jhon W. Slocum. (2004). Organization Behaviour 10th Edition. Ohio : Thomson Learning
Ivancevic, Jhon M. (2007). Human Resource Management Tenth Edition. Singapore : McGraw Hill International.
Luthans, Fred.S. (2006). Organization Behaviour. New York : McGraw-Hill Mangkunegara A.A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : Remaja Rosda Karya
M a n g k u p r a w i r a , S j a f r i . ( 2 0 0 3 ) . Manajemen Sumber Daya Manusia. J a k a r t a : G h a l i a I n d o n e s i a .
M a r i h o t , T u a E f e n d i . ( 2 0 0 9 ) . Manajemen Sumber
Daya Manusia. J a k a r t a : G r a m e d i a
W i d i a s a r a n a I n d o n e s i a .
M i l k o v i c h , G e o r g e T . , N e w m a n .
( 2 0 0 5 ) . Compensation 8 Edition. N e w Y o r k : I n t e r n a t i o n a l E d , M c G r a w H i l l .
P u r h a n t a r a , W a h y u . ( 2 0 1 0 ) . Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Y o g y a k a r t a : G r a h a I l m u .
R i d u w a n , ( 2 0 0 5 ) . Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. B a n d u n g : A l f a b e t a
(56)
Sastrohadiwiryo, Bedjo S. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara
Saydam, Gouzaly. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan
Mikro. Jakarta : Djambatan.
Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Bandung: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta : Penerbit Andi
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Trihendradi, C. Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Penerbit Andi
Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Sulita
Jurnal
Stum, D. (1998). “Five Ingredients for an Employee Retention Formula“. Journal of Human Resources Focus. Vol. 75.
Lieke. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi di Organisasi Pendidikan Islam X.
Meyer J.P. et al. (2002).”Affective, Continuance, and Normative Commitment to the Organization: A Meta-analysis of Antecedents, Correlates, and Consequences”. Journal of Vocational Behavior. Vol 62.
Skripsi dan Tesis
Dewi, F Wibowo. (2006). Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan dan
Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Bank Maspion Indonesia Cabang Semarang). Tesis Magister Manajemen pada Program
Magister Manajemen Universitas Dipenogoro
Lesatari, S. (2010). Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Komitmen
Organisasi (Studi Kasus Di Unit Pelaksanaan Operasi Terminal Multipurpose Merak Mas PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk). Skripsi
(57)
(Persero) Cabang Kediri. Skripsi Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Syafrizka, A. (2011).Hubungan Kepuasan Kompensasi Dengan Komitmen
Organisasi. Skripsi Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara Laporan
Direktorat Perbankan Syariah. (2010). Outlook Perbankan Syariah Tahun 2011, Jakarta : Bank Indonesia
Divisi Riset PPM Manajemen. (2008). Outsourching, Jakarta : PPM Manajemen
Internet
Najitama, E. (2011). sekilas tentang sistem kerja kontrak dan outsourching di
indonesia. [Online]. Tersedia :
http://shnajitama.wordpress.com/2011/05/05/sekilas-tentang-sistem-kerja-kontrak-dan-outsourcing-di-indonesia/. [24 Januari]
Ridho, Ilham, A.(2012). Turnover Karyawan “Kajian Literatur”. [Online]. Tersedia :
http://www.scribd.com/doc/78478535/Turn-Over-Karyawan-Kajian-Literatur. [26 Maret 2012]
Wulandari, P. (2008). Turnover Tidak Akan Menjadi Masalah Kembali Bagi
Perusahaan.[Online].Tersedia: http://vibizmanagement.com/journal/index/ category/ human_ resources/131/90. [13 januari 2012]
(58)
(59)
(1)
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta .
Bernardine, Russel (2002). Human Resource : An Experimental Approach. New York. International Ed, McGraw Hill.
Gomes, Faustino. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Hasibuan, Malayu S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Hellriegel, Don & Jhon W. Slocum. (2004). Organization Behaviour 10th Edition. Ohio : Thomson Learning
Ivancevic, Jhon M. (2007). Human Resource Management Tenth Edition. Singapore : McGraw Hill International.
Luthans, Fred.S. (2006). Organization Behaviour. New York : McGraw-Hill Mangkunegara A.A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : Remaja Rosda Karya
M a n g k u p r a w i r a , S j a f r i . ( 2 0 0 3 ) . Manajemen Sumber Daya Manusia. J a k a r t a : G h a l i a I n d o n e s i a .
M a r i h o t , T u a E f e n d i . ( 2 0 0 9 ) . Manajemen Sumber Daya Manusia. J a k a r t a : G r a m e d i a W i d i a s a r a n a I n d o n e s i a .
M i l k o v i c h , G e o r g e T . , N e w m a n . ( 2 0 0 5 ) . Compensation 8 Edition. N e w Y o r k : I n t e r n a t i o n a l E d , M c G r a w H i l l .
P u r h a n t a r a , W a h y u . ( 2 0 1 0 ) . Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Y o g y a k a r t a : G r a h a I l m u .
R i d u w a n , ( 2 0 0 5 ) . Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. B a n d u n g : A l f a b e t a
(3)
R i v a i , V e i t h z a l . ( 2 0 0 9 ) . Manajemen Sumber Daya Manusia. J a k a r t a : R a j a G r a f i n d o
Sastrohadiwiryo, Bedjo S. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara
Saydam, Gouzaly. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan
Mikro. Jakarta : Djambatan.
Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Bandung: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta : Penerbit Andi
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Trihendradi, C. Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Penerbit Andi
Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Sulita
Jurnal
Stum, D. (1998). “Five Ingredients for an Employee Retention Formula“. Journal of Human Resources Focus. Vol. 75.
Lieke. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi di Organisasi Pendidikan Islam X.
Meyer J.P. et al. (2002).”Affective, Continuance, and Normative Commitment to the Organization: A Meta-analysis of Antecedents, Correlates, and Consequences”. Journal of Vocational Behavior. Vol 62.
Skripsi dan Tesis
Dewi, F Wibowo. (2006). Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan dan
Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Bank Maspion Indonesia Cabang Semarang). Tesis Magister Manajemen pada Program
Magister Manajemen Universitas Dipenogoro
Lesatari, S. (2010). Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Komitmen
Organisasi (Studi Kasus Di Unit Pelaksanaan Operasi Terminal Multipurpose Merak Mas PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk). Skripsi
(4)
Paramita, R Santi (2007). Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen pada
Organisasi Karyawan Bagian Frontliners PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Kediri. Skripsi Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Syafrizka, A. (2011).Hubungan Kepuasan Kompensasi Dengan Komitmen
Organisasi. Skripsi Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara
Laporan
Direktorat Perbankan Syariah. (2010). Outlook Perbankan Syariah Tahun 2011, Jakarta : Bank Indonesia
Divisi Riset PPM Manajemen. (2008). Outsourching, Jakarta : PPM Manajemen
Internet
Najitama, E. (2011). sekilas tentang sistem kerja kontrak dan outsourching di
indonesia. [Online]. Tersedia :
http://shnajitama.wordpress.com/2011/05/05/sekilas-tentang-sistem-kerja-kontrak-dan-outsourcing-di-indonesia/. [24 Januari]
Ridho, Ilham, A.(2012). Turnover Karyawan “Kajian Literatur”. [Online]. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/78478535/Turn-Over-Karyawan-Kajian-Literatur. [26 Maret 2012]
Wulandari, P. (2008). Turnover Tidak Akan Menjadi Masalah Kembali Bagi
Perusahaan.[Online].Tersedia: http://vibizmanagement.com/journal/index/
(5)
(6)