SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO.
LAPORAN TUGAS AKHIR
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Teknik Elektro
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh : Hamdani Yusuf
1002315
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Sistem Pendeteksi Area Parkir
Otomatis Menggunakan
Mikrokontroler Arduino
Oleh Hamdani Yusuf
Sebuah laporan proyek akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Hamdani Yusuf 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
ABSTRACT
Process control system consists of a set of electronic equipment capable of handling stability, accuracy, and eliminate harmful transition status in the production process. These controls include, microcontroller-based control devices, automated switches, and is a tool that is used to replace a series of relay circuits encountered in the conventional process control systems. Microcontroller works by entering the address input (input) as related through the sensor, then the process and take action as needed, which outputs a turn on or off (logic, 0 or 1, on or off).
The use of microcontrollers as a means of control for several automation systems have been widely used since the microcontroller can provide input commands that can be applied in the detection of the parking area. In this system there are 13 feet that can be used as input or output is the address where 2 feet of data that has been processed and is connected to the servo motor to adjust the degrees of rotation and leg connected to the input supply voltage of 5.5 Volts for the servo motor. While leg 3 is connected to the input on infrared sensors, an infrared sensor is blocked, then the motor will open 90 degrees, because it gives a signal to 2 feet so it gets a logic 1. By the time the car will be parked, the car will hit the switch which automatically press the switch connected to the microcontroller 6 feet so it will turn on the indicator light on the feet output13 previously connected the indicator light is lit, if at the time the parking area is full, the red indicator light will illuminate which indicates that the parking area is full.
Keywords: Microcontroller, infra red sensors, sensor tap, indicator lights, and a servo motor.
(5)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR GAMBAR ... 3 DAFTAR TABEL ... 4 BAB I... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penulisan ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 1.7. Metode Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Pengetahuan Umum Tentang MikrokontrolerError! Bookmark not defined.
(6)
2.3. Software Arduino ... Error! Bookmark not defined.
2.3. Bahasa Pemograman Arduino Berbasis Bahasa C ... Error! Bookmark not defined.
2.4. Komponen Elektronika ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1. Komponen Pasif ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Perancangan Alat Simulasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Pemrograman pada mikrokontroler Error! Bookmark not defined. 3.3. Skema rangkaian sensor infra merahError! Bookmark not defined.
3.4. Motor Servo... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. 4.1. Pengujian ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Alat dan Bahan ... Error! Bookmark not defined. 4.3. Langkah Pengukuran dan PengujianError! Bookmark not defined.
4.4. Pengukuran ... Error! Bookmark not defined. 4.5. Pengukuran Tegangan Sumber ListrikError! Bookmark not defined.
(7)
BAB V ... Error! Bookmark not defined. 5.1. KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined. 5.2. SARAN ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mikrokontroler Arduino Uno. Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Tampilan IDE Arduino ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Menu Bar IDE Arduino ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.4 Toolbar Software IDE ArduinoError! Bookmark not defined.
Gambar 2.6 Simbol Komponen elektronikaError! Bookmark not defined.
Gambar 2.7 Resistor ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.8 Potensiometer ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Blok Diagram Simulasi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Flow Chart Pendeteksi area parkir dan pintu palang otomatis . Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Tampilan Input dan Output . Error! Bookmark not defined. Gambar 3.4 pemrograman mikrokontroler pada motor servo ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.5 pemrograman pada lampu indikator area parkir ... Error! Bookmark not defined.
(8)
Gambar 3.6 rangkaian sensor penerima (receiver) infra merah ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3,7 rangkaian pemancar infra merahError! Bookmark not defined.
Gambar 3.8 Motor servo ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Tampilan awal Arduino 1.0 Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 pemrograman pada mikrokontroler arduino ... Error! Bookmark not defined.
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ringkasan Arduino Uno ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Bagian Menu File Software ArduinoError! Bookmark not defined.
Tabel 2.3 Bagian Menu Sketch Software ArduinoError! Bookmark not defined.
Tabel 2.4 Bagian Menu Tools Software ArduinoError! Bookmark not defined.
Tabel 2.5 Bagian – Bagian Toolbar Software ArduinoError! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan Output Pin Digital Arduino ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan Output Power Supply ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 pengujian penerima sensor infra merahError! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Hasil pengamatan pintu palang otomatisError! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Hasil pengamatan pada pendeteksi area parkir otomatis ... Error! Bookmark not defined.
(10)
BAB I
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Sistem otomasi di Indonesia semakin hari semakin membutuhkan peralatan yang memudahkan segala kegiatan, salah satunya yaitu dalam memudahkan operator mencari area parkir yang kosong supaya tidak dilakukan secara manual.
Masih banyak sistem area parkir yang masih melakukan pekerjaanya secara manual, namun dalam kesempatan kali ini, penulis akan mencoba membuat miniatur alat yang dapat meringankan pekerjaan operator dalam mendeteksi atau menentukan tempat parkir secara otomatis dengan menggunakan mikrokontroller jenis Arduino, supaya meminimalisir tingkat kesalahan dan memudahkan operator dalam menentukan area parkir .
Dalam kesempatan kali ini, penulis akan mencoba membahas tentang Sistem Mikrokontroler jenis Arduino . Cara memprogram Mikrokontroler Arduino ini masih jarang diketahui oleh kalangan umum, karena sistem ini memang sangat rumit dan kompleks untuk tingkat pemula atau yang sudah berpengalaman sekalipun.
Mikrokontroler arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
(11)
mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan
input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Selain itu, sistem control yang dilakukan secara manual memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
1. Operator harus mendeteksi secara manual atau mengecek sendiri area parkir tersebut sehingga kinerja operator tersebut tidak efisien.
2. Kesulitan mencari apabila terjadi suatu kesalahan
3. Perlu adanya kamera CCTV untuk mendeteksi ada atau tidaknya area parkir yang kosong, sehingga perusahaan menghabiskan biaya yang relatif mahal.
Sedangkan penggunaan mikrokontroler memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem kontrol yang dilakukan secara manual, antara lain :
1. Cara operator mendeteksi area parkir dilakukan secara otomatis sehingga kinerja operator tersebut efisien.
2. Tidak sulit dalam mencari kesalahan (troubleshooting), operator dapat mendeteksinya di laptop/komputer.
3. Tidak menghabiskan biaya yang mahal, karena mikrokontroler ini harganya terjangkau dan banyak tersedia di toko elektronik.
(12)
4. Dapat diprogram melalui laptop/komputer.
5. Tidak membutuhkan sparepart yang banyak, perangkat kontrolnya sederhana.
6. Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
7. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
8. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
9. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Penggunaan mikrokontroler sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomasi di industri telah banyak digunakan karena mikrokontroler dapat diberi perintah (input) yang memungkinkan dapat diterapkan dalam mendeteksi area parkir secara otomatis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memprogram mikrokontroler tersebut ?
2. Bagaimana cara kerja miniatur alat tersebut pada saat mikrokontroler telah selesai diprogram ?
(13)
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam perancangan ini, penulis membatasi perancangan dan pembuatannya, antara lain :
1. Pembuatan dan perancangan hanya bersifat simulasi, sehingga komponen-komponen yang digunakan disesuaikan dengan keadaan
2. Simulasi parkiran ini digunakan hanya untuk 1 lantai saja 1.4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis, yaitu :
1. Merancang dan membuat simulasi parkir otomatis menggunakan mikrokontroler arduino dengan limit switch sebagai sensor.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat dari perancangan dan pembuatan alat ini, diantaranya : 1. Dapat memberikan gambaran mengenai penerapan ap;ikasi mikrokontroler
dalam banyak hal atau tidak terbatas hanya pada satu aplikasi saja
2. Dapat mengenal apa itu sensor yang merupakan input dari mikrokontroler yang digunakan.
1.6. Metode Pengumpulan Data
Metodologi perancangan yang dipakai dalam penulisan hasil rancangan Tugas Akhir antara lain menggunakan :
Studi literatur, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teorema-teorema yang mendukung dalam pemecahan masalah yang diteliti.
Observasi, yaitu dengan membandingkan alat yang sudah ada dengan mencari gambar-gambar di internet dan informasi yang tidak diperoleh
(14)
melalui kepustakaan dan laboratorium, sehingga mendukung dalam pemecahan masalah
Diskusi, yaitu melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen dan pihak-pihak lain yang dapat membantu terlaksananya perancangan ini 1.7. Metode Penulisan
Sistematika penulisan perancangan pada tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab menguraikan hal-hal mengenai perancangan yang telah penulis uraikan sebelumnya. Adapun sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, Pada bab ini, dikemukakan tentang tinjauan umum tentang mikrokontroler itu sendiri, dan teori-teori yang mendukung penulis dalam melakukan perancangan.
Bab III Perancangan dan Pembuatan Alat Simulasi, Pada bab ini penulis mengemukakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan dan pembuatan simulasi area parkir baik perangkat elektronik maupun bahan-bahan yang lainnya.
Bab IV Pengukuran dan Pengujian Alat, bab ini menjelaskan langkah-langkah pengujian, pengukuran, analisis dari hasil pengukuran disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat.
(15)
Bab V Kesimpulan dan Saran, Pada bab ini mengemukakan hal-hal yang telah dibahas sebelumnya dan memberikan solusi serta gambaran umum dalam perancangan.
(16)
(17)
BAB III
PERANCANGAN ALAT SIMULASI
3.1. Perancangan Alat Simulasi
Perancangan simulasi yang digunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi pendeteksian area parkir otomatis yakni berupa Mikrokontroler jenis Arduino Uno. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
a) Memahami langkah kerja simulasi pendeteksi area parkir melalui bentuk diagram blok dan flow chart sebagai berikut :
(18)
MULAI
Inisialisasi sensor Infra
Merah
Jika Infra Merah = 1
Pintu Palang Terbuka
Inisialisasi Sensor Tekan
Jika Sensor Tekan = 1
Lampu Indikator Menyala
Selesai YA
YA TIDAK
TIDAK
(19)
b) Membuat daftar Input dan Output dari mikrokontroler
Gambar 3.3 Tampilan Input dan Output
Keterangan :
Servo myservo;
Merupakan inputan motor servo dari mikrokontroler supaya dapat diprogram oleh mikrokontroler.
Const int buttonIR = 2;
Untuk mengindikasikan Sensor Inframerah berfungsi sebagai saklar dengan memberi sinyal berupa tegangan di kaki 2 mikrokontroler.
Const int buttonPin = 6;
Untuk mengindikasikan sensor tekan pada area parkir berfungsi sebagai saklar (NO) dengan memberikan sinyal berupa tegangan di kaki 6 mikrokontroler.
Const int buttonPin = 7;
Untuk mengindikasikan sensor tekan pada area parkir berfungsi sebagai saklar (NO) dengan memberikan sinyal berupa tegangan di kaki 7 mikrokontroler.
(20)
Const int Ledpin = 13;
Mengindikasikan bahwa kaki 13 mikrokontroler merupakan Output berupa lampu LED yang berfungsi sebagai lampu indikator berwarna hijau untuk memberikan isyarat bahwa area tersebut telah terisi.
Const int Ledpin1 = 12;
Mengindikasikan bahwa kaki 12 mikrokontroler merupakan Output berupa lampu LED yang berfungsi sebagai lampu indikator berwarna hijau untuk memberikan isyarat bahwa area tersebut telah terisi.
Const int LedMerah = 11;
Mengindikasikan bahwa kaki 11 mikrokontroler merupakan Output berupa lampu LED yang berfungsi sebagai lampu indikator berwarna merah untuk memberikan isyarat bahwa area tersebut telah terisi penuh.
Int pos = 0;
Mengindikasikan bahwa posisi awal dari motor servo yakni berada pada posisi awal 0 derajat.
3.2. Pemrograman pada mikrokontroler
Di bawah ini merupakan pemrograman dari sistem pendeteksi area parkir otomatis berbasis mikrokontroler Arduino :
(21)
Gambar 3.4 pemrograman mikrokontroler pada motor servo Keterangan pemrograman :
Sebelum pemrograman, harus diawali dengan menambahkan simbol kurung kurawal buka ( { ) dan diakhiri dengan simbol kurung kurawal tutup ( } ) .
buttonState = digitalRead(buttonIR);
Mengindikasikan bahwa sensor infra merah digunakan/berfungsi sebagai saklar pada mikrokontroler sehingga dapat dibaca sebagai saklar oleh mikrokontroler.
if (buttonState = = HIGH) { myservo.write (110); }
Mengindikasikan apabila sensor sedang terhalang oleh mobil, maka yang dibaca oleh mikrokontroler ialah saklar sedang terhubung/mengontak sehingga akan memberikan sinyal masuk berupa tegangan pada motor servo sehingga motor servo bergerak menuju ke 110 derajat ( Pintu palang otomatis terbuka ).
(22)
delay (7000) ; myservo.write (0); }
Mengindikasikan bahwa apabila mobil yang masuk telah melewati sensor, maka yang terbaca oleh mikrokontroler yaitu saklar terputus maka timer akan berjalan sebanyak 7 detik sebelum motor servo kembali pada posisi awal yaitu 0 derajat ( pintu palang otomatis kembali menutup ).
B. Pemrograman pada lampu indikator :
(23)
{
ifdigitalRead (buttonPin) = = HIGH &&digitalRead (buttonPin1) = = digitalWrite (ledMerah, HIGH);
}
Mengindikasikan bahwa jika saklar 1 dan saklar 2 dalam keadaan terhubung/mengontak, maka lampu indikator merah akan menyala, namun jika salah satu saklar tertutup/tidak mengontak, maka lampu indikator merah tidak akan menyala.
{
if digitalRead (buttonPin) = = HIGH ) {
digitalWrite (ledPin, HIGH) ;
}
else {
digitalWrite (ledPin , LOW) ;
}
Mengindikasikan bahwa jika saklar 1 terhubung, maka, lampu indikator 1 akan ikut menyala, namun jika saklar 1 terputus, maka lampu indikator 1 pun akan padam.
{
if digitalRead (buttonPin1) = = HIGH ) {
digitalWrite (ledPin1, HIGH) ;
}
(24)
digitalWrite (ledPin1 , LOW) ; }
Mengindikasikan bahwa jika saklar 2 terhubung, maka, lampu indikator 2 akan ikut menyala, namun jika saklar 2 terputus, maka lampu indikator 2 pun akan padam.
3.3. Skema rangkaian sensor infra merah a. Rangkaian receiver ( penerima )
Gambar 3.6 rangkaian sensor penerima (receiver) infra merah
Keterangan : Ketika cahaya infra merah terhalang oleh mobil, maka sensor penerima cahaya infra merah ( detector photomodule ) tahanannya akan menjadi rendah sehingga arus listrik akan mengalir menuju ke transistor (TR1-TR4) yang mana akan menguatkan arus dan mengalirkan arus menuju ke relay, sehingga akan menyalurkan arus ke transistor 5 (TR5) yang berfungsi untuk menghubungkan kontak yang ada pada relay sehingga mengalirlah arus menuju ke beban yang digunakan seperti motor servo untuk membuka pintu palang parkir secara otomatis.
(25)
b. Rangkaian Transmitter ( Pemancar ) Infra Merah
Gambar 3,7 rangkaian pemancar infra merah
Keterangan : Pada saat dihubungkan ke baterai, maka arus mengalir menuju ke kaki 4 dan 8 IC MC 1455 yang mana akan disalurkan arus tersebut ke kaki 6 dan 3 yang mana akan menyalakan dan memancarkan sinar infra merah yang mana akan diterima oleh receiver pada rangkaian penerima sensor infra merah.
3.4. Motor Servo
(26)
Motor servo pada dasarnya adalah motor dc dengan kualifikasi khusus yang sesuai dengan aplikasi didalam teknik kontrol. Namun secara umum dapat didefinisikan bahwa motor harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang cepat dalam kondisi kecepatan.
Motor servo juga handal dalam berperasi dalam lingkup torsi yang berubah-ubah. Berapa tipe motor yang dijual dengan paket rangkaian drivernya telah memiliki rangkaian kontrol kecepatan yang telah menyatu didalamnya. Putaran motor tidak lagi berdasarkan tegangan supplay ke motor, namun berdasarkan tegangan input khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output. Motor servo merupakan motor yang diaturdan dikontrol menggunakan pulsa. Motor servo memiliki 3 posisi yaitu :
posisi 0
posisi 90
posisi 180
Namun, dengan ketiga posisi tersebut, dapat kita atur posisinya sesuai dengan yang kita inginkan yaitu dengan memprogram motor servo tersebut dengan menggunakan mikrokontroler. Poros motor servo biasanya dihubungkan dengan suatu mekanisme sehingga dapat membuat atau mengontrol pergerakan motor servo.
(27)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN
1. Pada saat cahaya infra merah terhalangi, maka hambatannya akan mengecil, sehingga akan mengalirkan arus menuju ke transistor sehingga relay akan bekerja dan menghubungkan saklar. Dan sebaliknya, jika cahaya infra merah tidak terhalangi, maka hambatannya akan besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir karena hambatan yang besar.
2. Tidak semua Input dan Output pada mikrokontroler digunakan,karena pembuatan alat tersebut bersifat simulasi.
3. Mikrokontroler ini sangat sensitif pada saat mengirim data yang telah diprogram, oleh karena itu lakukan pengiriman data secara berulang supaya data tersebut terkirim.
4. Penempatan sensor infra merah perlu diukur antara jarak pemancar (receiver) dan penerima (transmitter), karena apabila jaraknya berjauhan maka pada rangkaian penerima (transmitter) tidak mendapatkan sorotan cahaya infra merah.
5. Pemrograman motor servo pada mikrokontroler perlu diatur, supaya dapat menutup kembali dengan delay waktu tertentu sehingga pintu palang otomatis dapat menutup kembali.
(28)
5.2. SARAN
1. Penggunaan infra merah sebagai sensor sebagai penerima (receiver) dapat diganti dengan menggunakan sensor laser dioda sebagai pemancar dan sensor LDR sebagai penerima.
2. Untuk kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh lagi untuk area parkir dengan lantai bertingkat, serta dapat diperbaiki dan disempurnakan lagi sistem kontrolnya
(29)
DAFTAR PUSTAKA
Anto, E. (2008, Juni 16). http://edwidianto.wordpress.com/. Dipetik Mei 27, 2013, dari http://edwidianto.wordpress.com/2008/06/16/pembuatan-pcb-di-multikarya/.
http://arduino.cc/. (2011, 10). Diambil kembali dari
http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno.
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/motor-servo/. (2012, Mei 11). Dipetik Mei 13, 2013, dari http://elektronika-dasar.web.id.
lien, Y. (2011, Juli 23).
http://www.palangparkirbandung.com/2013/06/software-parkir.html#more. Dipetik Mei 30, 2013, dari
http://www.palangparkirbandung.com.
Susilo, A. (2009, Desember 12). http://antosusilo.blog.uns.ac.id. Dipetik Mei 21, 2013, dari http://antosusilo.blog.uns.ac.id/tag/sistem-sensor-infra-merah/.
Uno, A. (2012, Oktober 14). http://arduino.cc/. Dipetik Mei 17, 2013, dari http://arduino.cc/en/Tutorial/HomePage.
(1)
Hamdani Yusuf, 2014
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
digitalWrite (ledPin1 , LOW) ; }
Mengindikasikan bahwa jika saklar 2 terhubung, maka, lampu indikator 2 akan ikut menyala, namun jika saklar 2 terputus, maka lampu indikator 2 pun akan padam.
3.3. Skema rangkaian sensor infra merah
a. Rangkaian receiver ( penerima )
Gambar 3.6 rangkaian sensor penerima (receiver) infra merah
Keterangan : Ketika cahaya infra merah terhalang oleh mobil, maka sensor penerima cahaya infra merah ( detector photomodule ) tahanannya akan menjadi rendah sehingga arus listrik akan mengalir menuju ke transistor (TR1-TR4) yang mana akan menguatkan arus dan mengalirkan arus menuju ke relay, sehingga akan menyalurkan arus ke transistor 5 (TR5) yang berfungsi untuk menghubungkan kontak yang ada pada relay sehingga mengalirlah arus menuju ke beban yang digunakan seperti motor servo untuk membuka pintu palang parkir secara otomatis.
(2)
Hamdani Yusuf, 2014
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
b. Rangkaian Transmitter ( Pemancar ) Infra Merah
Gambar 3,7 rangkaian pemancar infra merah
Keterangan : Pada saat dihubungkan ke baterai, maka arus mengalir menuju ke kaki 4 dan 8 IC MC 1455 yang mana akan disalurkan arus tersebut ke kaki 6 dan 3 yang mana akan menyalakan dan memancarkan sinar infra merah yang mana akan diterima oleh receiver pada rangkaian penerima sensor infra merah.
3.4. Motor Servo
(3)
Hamdani Yusuf, 2014
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
Motor servo pada dasarnya adalah motor dc dengan kualifikasi khusus yang sesuai dengan aplikasi didalam teknik kontrol. Namun secara umum dapat didefinisikan bahwa motor harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang cepat dalam kondisi kecepatan.
Motor servo juga handal dalam berperasi dalam lingkup torsi yang berubah-ubah. Berapa tipe motor yang dijual dengan paket rangkaian drivernya telah memiliki rangkaian kontrol kecepatan yang telah menyatu didalamnya. Putaran motor tidak lagi berdasarkan tegangan supplay ke motor, namun berdasarkan tegangan input khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output. Motor servo merupakan motor yang diaturdan dikontrol menggunakan pulsa. Motor servo memiliki 3 posisi yaitu :
posisi 0 posisi 90 posisi 180
Namun, dengan ketiga posisi tersebut, dapat kita atur posisinya sesuai dengan yang kita inginkan yaitu dengan memprogram motor servo tersebut dengan menggunakan mikrokontroler. Poros motor servo biasanya dihubungkan dengan suatu mekanisme sehingga dapat membuat atau mengontrol pergerakan motor servo.
(4)
Hamdani Yusuf, 2014
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN
1. Pada saat cahaya infra merah terhalangi, maka hambatannya akan mengecil, sehingga akan mengalirkan arus menuju ke transistor sehingga relay akan bekerja dan menghubungkan saklar. Dan sebaliknya, jika cahaya infra merah tidak terhalangi, maka hambatannya akan besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir karena hambatan yang besar.
2. Tidak semua Input dan Output pada mikrokontroler digunakan,karena pembuatan alat tersebut bersifat simulasi.
3. Mikrokontroler ini sangat sensitif pada saat mengirim data yang telah diprogram, oleh karena itu lakukan pengiriman data secara berulang supaya data tersebut terkirim.
4. Penempatan sensor infra merah perlu diukur antara jarak pemancar (receiver) dan penerima (transmitter), karena apabila jaraknya berjauhan maka pada rangkaian penerima (transmitter) tidak mendapatkan sorotan cahaya infra merah.
5. Pemrograman motor servo pada mikrokontroler perlu diatur, supaya dapat menutup kembali dengan delay waktu tertentu sehingga pintu palang otomatis dapat menutup kembali.
(5)
Hamdani Yusuf, 2014
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43
5.2. SARAN
1. Penggunaan infra merah sebagai sensor sebagai penerima (receiver) dapat diganti dengan menggunakan sensor laser dioda sebagai pemancar dan sensor LDR sebagai penerima.
2. Untuk kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh lagi untuk area parkir dengan lantai bertingkat, serta dapat diperbaiki dan disempurnakan lagi sistem kontrolnya
(6)
44
Hamdani Yusuf, 2014
SISTEM PENDETEKSI AREA PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO
DAFTAR PUSTAKA
Anto, E. (2008, Juni 16). http://edwidianto.wordpress.com/. Dipetik Mei 27, 2013, dari http://edwidianto.wordpress.com/2008/06/16/pembuatan-pcb-di-multikarya/.
http://arduino.cc/. (2011, 10). Diambil kembali dari
http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno.
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/motor-servo/. (2012, Mei 11). Dipetik Mei 13, 2013, dari http://elektronika-dasar.web.id.
lien, Y. (2011, Juli 23).
http://www.palangparkirbandung.com/2013/06/software-parkir.html#more. Dipetik Mei 30, 2013, dari
http://www.palangparkirbandung.com.
Susilo, A. (2009, Desember 12). http://antosusilo.blog.uns.ac.id. Dipetik Mei 21, 2013, dari http://antosusilo.blog.uns.ac.id/tag/sistem-sensor-infra-merah/.
Uno, A. (2012, Oktober 14). http://arduino.cc/. Dipetik Mei 17, 2013, dari http://arduino.cc/en/Tutorial/HomePage.