27 Silabus dan RPP PAUD non formal

(1)

Konsep dan Contoh Pengembangan Silabus dan Perencanaan Pembelajaran PAUD Non Formal

Cara penyusunan rencana pembelajaran untuk kelompok usia 4-5 tahun 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi menu generik

NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI

1. Agama dan Moral

 Menyanyikan beberapa lagu bernuansa imtaq

 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan serta menirukan sikap berdoa

 Menirukan gerakan ibadah dengan tertib

 Menyimak dengan baik cerita bernuansa imtaq

 Meniru dan menyebutkan nama-nama dan beberapa sifat Tuhan

 Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih kepada ciptaan Tuhan

 Mengucapkan syair dan pantun imtaq

 Mengucapkan terimakasih setelah menerima sesuatu

 Mengucapkan salam

 Menirukan dan mengucapkan kata-kata santun

 Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak

- menyanyi bernuansa agama dan moral - doa sebelum dan sesudah belajar,

makan, tidur

- sikap khidmat saat berdoa dan beribadah

- mengenalkan gerakan sholat - cerita sesuai tema

- maha ada, esa, hidup, mengetahui, penyayang,

- sikap sayang, mencintai - sikap syukur, terima kasih - sikap mengucapkan salam - sikap meminta maaf

- sikap menghargai dan menghormati - syair dan pantun

Fisik

 Berdiri dengan satu kaki bergantian

 Berjalan ke depan dengan tumit

 Naik turun tangga dengan kaki bergantian sambil berpegangan

 Berlari sambil menggiring bola

 Melompat dengan satu kaki

 Melompat jauh melewati rintangan atau tali setinggi 25 cm

 Dapat melompat dengan satu kaki sampai lima lompatan

 Menendang bola dengan kaki berayun ke depan dan ke belakang

 Berjalan ke depan di balok titian dengan tangan di rentangkan sebagai penyeimbang

 Menangkap bola yang dipantulkan dengan cara merangkul

 Menangkap bola yang dipantulkan dengan kedua tangan

- berdiri satu kaki - berjalan dengan tumit - naik turun tangga - menggiring bola - melompat satu kaki - melompati tali rintangan

- melompat dengan satu kaki berturut-turut

- menendang bola - berjalan di balok titian - menangkap bola - lipat, lurus, rapi - serupa dan serupa - vertikal, horizontal

- garis mendatar, tegak lurus, lingkaran - menggunakan gunting

- mengelompokkan benda


(2)

 Melipat kertas

 Mengelompokkan benda-benda yang tidak serupa

 Membangun dari sepuluh balok

 Menggambar benda yang dikenal yang berarti bagi anak

 Membuat garis mendatar, tegak lurus dan lingkaran

 Menggunting kertas di antara dua garis

Bahasa

 Menjawab pertanyaan siapa, mengapa, dan di mana

 Bertanya pertanyaan “Apa”, “kapan” dan “bagaimana”.

 Merangkai kalimat dengan 4 buah kata

 Menyebutkan jenis kelaminnya, usia dan saudaranya

 Mengerti dan melaksanakan dua perintah sederhana

 Mengenali, menirukan dan mengetahui suara-suara benda dan binatang

 Menunjukkan lebih dari 10 gambar yang dikenalnya

- menggunakan kata tanya siapa, mengapa, dan dimana, kapan

- Laki-laki, perempuan, usia

- Nama, ciri dan suara binatang

Kognitif

 Mengenal fungsi benda dengan benar

 Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana

 Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata dan kalimat yang kosong

 Menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya

 Mencocokkan hingga 11 warna

 Menunjukkan hingga 6 (enam) warna yang disebutkan

 Menyebutkan dua warna dasar

 Mencocokkan dua bentuk (lingkaran, segitiga, dan segi empat)

 Menunjukkan bentuk-bentuk dasar yang diminta (lingkaran, segitiga, segiempat)

 Memahami konsep banyak/sedikit, kecil/besar, penuh/kosong, ringan/ berat, pendek/tinggi, kurus/gemuk.

 Memahami konsep buka/tutup, depan/belakang, keluar/masuk, di

- nama, ciri, fungsi benda

- bentuk (lingkaran, segi tiga dan segi empat),

- warna (merah, putih, hitam, hijau, biru, kuning) benda yang sudah dikenal.

- Banyak, sedikit, kecil, besar, penuh, kosong, ringan, berat, pendek, tinggi, buka, tutup,

- depan, belakang, keluar, masuk, belakang, depan, bawah, atas

- Klasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran

- Menggabungkan beberapa bentuk menjadi bentuk baru


(3)

-belakang/di depan, dasar/atas, di atas/di bawah

 Mengklasifikasikan sekitar empat macam benda

 Mengerti apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu

 Mengenal sedikitnya sembilan fungsi benda

 Menggunakan barang atau benda lain untuk membangun bangunan yang lebih komplit

Sosial Emosional

 Mulai dapat menunggu giliran

 Bermain bersama tetapi dengan pengawasan orang dewasa

 Mempunyai teman khayalan

 Menggunakan balok atau benda lain untuk membuat bangunan sederhana

 Mengikuti aktivitas sampai 20 menit

 Bekerja dalam kelompok kecil selama 5 – 12 menit

 sabar, antri

 teman, bersama, fokus

Seni

 Menyanyikan lagu anak-anak lengkap sesuai irama dengan gerakan

 Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat atau benda

 Menggambar/melukis dengan jari

 Arti lagu, irama, gerak

 Bunyi, sumber bunyi

Keterampilan Hidup

 Menggunakan sisi sendok/garpu untuk memotong makanan yang empuk

 Menggunakan serbet

 Melepas pakaian sendiri kecuali untuk baju yang harus ditarik ke atas

 Mengenakan celana atau rok yang menggunakan karet pinggang

 Mengenakan kaos kaki dan sepatu

 Mengenal sepatu kiri dan kanan

 Mengenakan pakaian sendiri

 Membuka dan mengancingkan baju

 Membuka dan menutup resleeting

 Mencoba untuk menalikan sepatu tapi belum benar

 Berusaha untuk membersihkan sendiri setelah BAK/BAB

 Menyiram WC

 Cuci tangan dan membasuh muka

 Mengeringkan wajah tanpa dibantu

 Menggosok gigi, berkumur dan

 Cara menggunakan sendok, garpu, serbet

 Memakai dan buka baju

 Membuka dan mengancingkan baju

 Memakai celana atau rok

 Memakai kaos kaki dan sepatu bertali

 Cara menggunakan WC

 Mencuci tangan sebelum dan sesudah ke belakang


(4)

(5)

Penyusunan silabi dalam setahun

No Silabus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ket

1 Nilai, Moral dan Agama

1. doa

sebelum dan sesudah belajar,

2. doa

sebelum dan sesudah makan

3. doa

sebelum dan sesudah tidur

4. sikap

hidmat saat berdoa

5. cerita

sesuai tema

6. Tuha

n maha ada, esa

7. Tuha

n maha mengetahui, penyayang

8. Tuha

n maha melihat, mendengar

9. kalim

at thoyibah/ keagamaan

(Allahu Akbar,

Subhanallah, Alhamdulillah, astagfirullah)

10. sikap sayang, mencintai 11. sikap syukur, terima

kasih,

12. sikap mengucapkan salam

13. sikap meminta maaf 14. sikap menghargai dan

menghormati x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Nilai dan moral merupakan pembiasaan

2 Fisik Motorik 1. berdiri satu kaki 2. berjalan dengan tumit 3. naik turun tangga 4. menggiring bola 5. melompat satu kaki 6. melompati tali rintangan 7. melompat dengan satu

kaki berturut-turut 8. menendang bola 9. berjalan di balok titian 10. menangkap bola

x x x x x x x x


(6)

11. lipat, lurus, rapi

12. benda serupa dan tidak serupa

13. bangun vertikal, horizontal

14. garis mendatar, tegak lurus, lingkaran

15. menggunakan gunting

x

x x

x x x

x

x x x

x

x x x x

x x

3 Bahasa

1.menggunakan kata tanya siapa, mengapa,

2.menggunakan kata tanya di mana, kapan

3.identitas diri, laki-laki, perempuan, usia

4.Nama, ciri dan suara binatang dan benda lainnya

x x

x x

x x x

x x x x

4 Kognitif

1. Nama, ciri, fungsi, bentuk (lingkaran, segi tiga dan segi empat), warna (merah, putih, hitam, hijau, biru, kuning) benda yang sudah dikenal.

1. Nama, bentuk, ciri, dan fungsi anggota tubuh

2. Banyak, sedikit, kecil, besar, penuh, kosong, ringan, berat, pendek, tinggi, buka, tutup, depan, belakang, keluar, masuk, belakang, depan, bawah, atas 3. Klasifikasi benda

berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran 4. Menggabungkan

beberapa bentuk menjadi bentuk baru

x x

x

x

x x

x

x x

x x

x x

x x

x

5 Sosial

1. sabar, antri

2. berteman, main bersama, fokus

x x x

x xx xx xx xx xx xx xx xx

menekankan pada

pembiasaan 6 Seni


(7)

2. Bunyi, sumber bunyi x x x x 7 Keterampilan Hidup

1. Cara menggunakan sendok, garpu, serbet 2. Memakai dan buka

baju

3. Membuka dan mengancingkan baju 4. Memakai celana

atau rok

5. Memakai kaos kaki dan sepatu bertali

6. Cara menggunakan WC

7. Mencuci tangan sebelum dan sesudah ke belakang

8. Menggosok gigi sesudah makan x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Menekankan pada pembiasaan


(8)

Contoh

RENCANA PEMBELAJARAN BULANAN BULAN : JANUARI

TEMA : Kendaraan

..

. Bahasa

1. Menggunakan kata tanya siapa, mengapa ?

Nilai, Moral dan Agama 1. doa sebelum & sesudah belajar 4. sikap hidmat saat berdoa 5. mendengar cerita 10. menyayangi, mencintai 11. syukur, berterima kasih 12. mengucapkan salam 13. meminta maaf

14. menghargai, menghormati

Fisik motorik berdiri satu kaki berjalan dengan tumit Tema: Kendaraan

Sub tema : - Kendaraan Darat

u

Keluargaku Sosial Emosional

a. sabar b. antri

Seni a lagu

b irama c. gerak Keterampilan Hidup

Menggunakan sendok, garpu, serbet, sikat gigi

Memakai dan buka baju

Menggosok gigi sesudah makan Kognitif

a. Nama, bentuk, ciri, dan


(9)

Contoh:

RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu : Pertama dan Kedua Sub Tema : Kendaraan

Keterampilan Hidup 1. Menggunakan

sendok, garpu, serbet, sikat gigi

Kognitif: 1. nama 3. ciri

Seni 1. a lagu

b irama

Bahasa 1. Menggunakan kata tanya siapa ?

Fisik motorik 1. berdiri satu

kaki Sosial Emosional

1. a. sabar

Sub tema: Kendaraan

Nilai, Moral dan Agama 1. doa sebelum & sesudah belajar 4. sikap hidmat saat berdoa


(10)

Rencana kegiatan belajar usia 4-5 tahun di Taman Penitipan Anak Kelompok : …………..

Materi Tema Alat dan

bahan Kegiatan Main Anak Kegiatan Pendidik

-doa sebelum & sesudah belajar -sikap khidmat saat berdoa -mendengar cerita -Mengucapkan salam -Sabar -Menggunakan kata tanya siapa ?

-Berdiri satu kaki -Nama -Ciri -Menggunakan sendok, garpu, serbet, sikat gigi

-Menggosok gigi sesudah makan -Bernyanyi Kendar aan Bahan Kardus Bahan botol dan gelas aqua: Bahan Kertas Bahan sedotan - m

embuat toko yang menjual kendaraan untuk main peran - m embuat kendaraan dari dus kecil - m enjiplak bentuk kendaraan - m enempel gambar kendaraan beroda dua dan beroda empat - p uzle bentuk kendaraan - m ain peran berkendaraan (jadi sopir, kernet, penumpang) - m embuat huruf nama kendaraan - m embuat angka - m embuat kendaraan kapal-kapalan - m embuat mobil-mobilan - m enempel kertas warna dengan bentuk kendaraan - m enggambar 1. Penataan Lingkungan: - menyediakan alat-alat main dengan bahan yang sesuai - menata alat main yang akan digunakan anak secara berkelompok 2. Pijakan sebelum main: -berdoa, mengabsen -Menyanyi tentang kendaraan, -Bercerita tentang bagian kendaraan, kendaraan buatan manusia, bahannya ciptaan Tuhan, -Menirukan suara kendaraan, -Cara menjalankan kendaraan -Melihat macam-macam kendaraan -Menanyakan siapa yang


(11)

kendaraan

- m

ewarnai gambar kendaraan

- m

enggunting dan menempel bentuk kendaraan

- m

engelompokkan kendaraan sesuai jenisnya

- m

encari gambar bagian kendaraan yang hilang

- m

encocokkan huruf kendaraan dengan

gambarnya

- m

elukis kendaraan dengan bahan cat air dari tepung terigu

- m

enyusun gambar mobil dengan sedotan

- m

erangkai sedotan menjadi

kendaraan

mempunyai kendaraan atau yang pernah naik kendaraan?

-menjelaskan macam-macam keg. Main

-menjelaskan aturan main

-membagi anak sebelum main 3. Pijakan

saat anak main

- Anak bermain

-Kader mencatat kegiatan main yang dilakukan anak

-Kader memberi bantuan kepada anak yang

membutuhkan 4. Pijakan setelah main:

-membereskan

-mencuci tangan

-berkumpul

kembali untuk bercerita yang sudah

dimainkan

-menegaskan kembali tentang materi oleh Kader


(12)

(13)

Jadwal Kegiatan Taman Penitipan Anak 08:00 – 09:00 : Menyiapkan alat permainan.

Menyambut kedatangan anak dan orang tua.

Jurnal pagi (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap dan mendengarkan lagu-lagu klasik.

Clean up (dilakukan guru dan murid)

Musik – circle time and story telling – music movement. Makan pagi.

(Kegiatan dapat berubah setting)

09:00 – 09:30 : Bermain bebas di luar, kegiatan gross motor (outdoor). 10:00 – 11:30 : Circle time themes (pengenalan konsep).

Bercerita (story telling). Pembagian kelompok. Waktu sentra

11.30 – 12:30 : Clean up time

Makan biskuit/makanan ringan dan minum.

Recalling (apa yang telah dilakukan/dikerjakan anak). Bernyanyi.

Makan siang.

12:30 – 12:45 : Toiletting, membersihkan tubuh dan ganti pakaian. 12:45 – 14:30 : Bercerita/membaca buku cerita.

Tidur siang.

14:30 – 15:30 : Bangun tidur, mandi sore. Makan snack.

15:30 – 16:00 : Bermain bebas (mainan di setting di indoor/outdoor). Bercerita/membaca buku cerita.

Jurnal sore (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap, dan mendengarkan lagu-lagu anak.

Menunggu dijemput orang tua (PULANG). Lampiran 2

MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA LEMBAGA PAUD NON FORMAL

A. Model BCCT (Bayond Center and Circle Time atau Sentra dan saat lingkaran)

 Konsep Dasar

Yang dimaksud dengan model Beyond Center and Circle Time adalah : Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan merupakan perpaduan antara teori dan pengalaman praktik.


(14)

 Tujuan

Tujuan dari model Beyond Center and Circle Time adalah sebagai berikut : 1. Model ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak

(kecerdasan jamak) melalui bermain yang terarah.

2. Model ini menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mengikuti perintah, meniru, atau menghafal).

3. Dilengkapi dengan standar operasional yang baku, yang berpusat di sentra-sentra kegiatan dan saat anak berada dalam lingkaran bersama pendidik, sehingga mudah diikuti.

 Ciri-ciri dari Model Beyond Center and Circle Time : 1. Pembelajarannya berpusat pada anak;

2. Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting; 3. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, kreatif, dan

berani mengambil keputusan sendiri;

4. Peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator;

5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat minat;

6. Memiliki standar prosedur operasional (SPO) yang baku (baik di sentra maupun saat di lingkaran);

7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain dilakukan dalam posisi duduk melingkar (dalam lingkaran).

 Model ini menggunakan 3 jenis main 1. Main Sensorimotor

anak main dengan benda untuk membangun persepsi. 2. Main Peran

anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang sudah dimilikinya.

3. Main Pembangunan

anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata.

Penataan Lingkungan Main

1. Penempatan alat main yang tepat memungkinkan anak untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab, memulai dan mengakhiri main, klasifikasi 2. Penataan alat dan bahan selama main seharusnya mendukung anak untuk

membuat keputusan sendiri, mengembangkan ide, menuangkan ide menjadi karya nyata, mengembangkan kemampuan sosial

3. Penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama

Pijakan Pengalaman Main

Pijakan ini dilakukan berdasarkan perkembangan anak. Empat tahap untuk pijakan pengalaman main yang bermutu :


(15)

 Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)

 Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman  Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main  Sensorimotor, pembangunan dan main peran

 Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan

 Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif

2. Pijakan Pengalaman Sebelum Main

 Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber

 Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja

 Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan  Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main  Menjelaskan rangkaian waktu main

 Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial  Merancang dan menerapkan urutan transisi main 3. Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak

 Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti pengalaman main mereka

 Mencontohkan komunikasi yang tepat  Memperkuat dan memperluas bahasa anak

 Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman sebaya

 Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak

4. Pijakan Pengalaman Setelah Main

 Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.

 Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

 Dua hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan BCCT, yaitu : i. INTENSITAS BERMAIN

Sejumlah waktu yang diperlukan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun.

Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan sensorimotor. 2. DENSITAS BERMAIN

Berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak.

Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya, untuk


(16)

melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem tembak, dan Lego untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur.

B Model Keterampilan Hidup

Model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup umum (General life skill) yang terdiri atas self-awareness (kepekaan diri), thinking skill (keterampilan berpikir), social skill (keterampilan sosial), pre-vocational skill (keterampilan kerja). Bertujuan untuk mengenalkan kepada anak tentang kehidupan nyata yang akan dihadapinya.

Pola belajarnya disesuaikan dengan perkembangan anak baik secara fisik dan psikis. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak hanya akan berarti apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang dikenal dengan istilah kecakapan hidup (life skills). Melalui berbagai kecakapan hidup yang dikuasai anak inilah, kelak ia akan mampu bertahan hidup dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada dasarnya, semua pembelajaran yang berhubungan dengan kecakapan hidup bertujuan agar anak mampu menprendiksi diri sendiri (self help) dan kemudian mampu menolong orang lain (social skill) sebagai suatu bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosialnya sebagai salah satu anggota keluarga dan masyarakat di mana anak berada.

Dimensi keterampilan untuk kemandirian, karakteristik perkembangannya antara lain: dapat mempergunakan serbet dan membersihkan tumpahan makanan, dapat menuangkan air dan minum sendiri, dapat makan sendiri, dapat memakai dan melepas pakaian sendiri, dapat membuka kancing baju depan yang besar, dapat memakai sepatu tanpa tali (jenis sepatu boot), dapat mencuci tangan sendiri, dapat ke kamar kecil dan membersihkan dirinya saat buang air, membuka dan menutup keran air, menyikat gigi dengan diawasi dan menyeka hidung saat diperlukan.

C Model Bermain Kreatif berbasis Kecerdasan Jamak

Bermain Kreatif adalah kegiatan bermain yang memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas yang unik.

Model pembelajaran anak usia dini yang dapat mengakomodir pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar – preskripsi: peningkatan pengetahuan, keterampilan, sensitivitas dan teknik pengelolaan pembelajaran

Ciri Model :

1. Fase Berpikir Kreatif : persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

2. Karakteristik Kreativitas: : kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi, keuletan, dan kesabaran.

3. Penerapan Potensi Kecerdasan Jamak, yang merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar melalui bermain. Aspek Kecerdasan Jamak : linguistik, logika-matematika, visual spasial, interpersonal, intrapersonal, musikal, kinestetik, naturalistik, spiritual.

Dasar Pengembangan:

 Pembelajaran Terpadu: Tematik  Pusat Kegiatan Belajar: Sentra


(17)

(1)

(2)

Jadwal Kegiatan Taman Penitipan Anak 08:00 – 09:00 : Menyiapkanalat permainan.

Menyambut kedatangan anak dan orang tua.

Jurnal pagi (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap dan mendengarkan lagu-lagu klasik.

Clean up (dilakukan guru dan murid)

Musik – circle time and story telling – music movement. Makan pagi.

(Kegiatan dapat berubah setting)

09:00 – 09:30 : Bermain bebas di luar, kegiatan gross motor (outdoor).

10:00 – 11:30 : Circle time themes (pengenalan konsep). Bercerita (story telling).

Pembagian kelompok. Waktu sentra

11.30 – 12:30 : Clean up time

Makan biskuit/makanan ringan dan minum.

Recalling (apa yang telah dilakukan/dikerjakan anak). Bernyanyi.

Makan siang.

12:30 – 12:45 : Toiletting, membersihkan tubuh dan ganti pakaian.

12:45 – 14:30 : Bercerita/membaca buku cerita. Tidur siang.

14:30 – 15:30 : Bangun tidur, mandi sore. Makan snack.

15:30 – 16:00 : Bermain bebas (mainan di setting di indoor/outdoor). Bercerita/membaca buku cerita.

Jurnal sore (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap, dan mendengarkan lagu-lagu anak.

Menunggu dijemput orang tua (PULANG).

Lampiran 2

MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA LEMBAGA PAUD NON FORMAL

A. Model BCCT (Bayond Center and Circle Time atau Sentra dan saat lingkaran)

 Konsep Dasar

Yang dimaksud dengan model Beyond Center and Circle Time adalah : Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan merupakan perpaduan antara teori dan pengalaman praktik.


(3)

 Tujuan

Tujuan dari model Beyond Center and Circle Time adalah sebagai berikut : 1. Model ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak

(kecerdasan jamak) melalui bermain yang terarah.

2. Model ini menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mengikuti perintah, meniru, atau menghafal).

3. Dilengkapi dengan standar operasional yang baku, yang berpusat di sentra-sentra kegiatan dan saat anak berada dalam lingkaran bersama pendidik, sehingga mudah diikuti.

 Ciri-ciri dari Model Beyond Center and Circle Time : 1. Pembelajarannya berpusat pada anak;

2. Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting; 3. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, kreatif, dan

berani mengambil keputusan sendiri;

4. Peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator;

5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat minat;

6. Memiliki standar prosedur operasional (SPO) yang baku (baik di sentra maupun saat di lingkaran);

7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain dilakukan dalam posisi duduk melingkar (dalam lingkaran).

 Model ini menggunakan 3 jenis main 1. Main Sensorimotor

anak main dengan benda untuk membangun persepsi. 2. Main Peran

anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang sudah dimilikinya.

3. Main Pembangunan

anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata.

Penataan Lingkungan Main

1. Penempatan alat main yang tepat memungkinkan anak untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab, memulai dan mengakhiri main, klasifikasi 2. Penataan alat dan bahan selama main seharusnya mendukung anak untuk

membuat keputusan sendiri, mengembangkan ide, menuangkan ide menjadi karya nyata, mengembangkan kemampuan sosial

3. Penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama

Pijakan Pengalaman Main

Pijakan ini dilakukan berdasarkan perkembangan anak. Empat tahap untuk pijakan pengalaman main yang bermutu :


(4)

 Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)

 Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman  Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main  Sensorimotor, pembangunan dan main peran

 Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan

 Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif

2. Pijakan Pengalaman Sebelum Main

 Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber

 Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja

 Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan  Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main  Menjelaskan rangkaian waktu main

 Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial  Merancang dan menerapkan urutan transisi main 3. Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak

 Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti pengalaman main mereka

 Mencontohkan komunikasi yang tepat  Memperkuat dan memperluas bahasa anak

 Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman sebaya

 Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak

4. Pijakan Pengalaman Setelah Main

 Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.

 Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

 Dua hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan BCCT, yaitu : i. INTENSITAS BERMAIN

Sejumlah waktu yang diperlukan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun.

Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan sensorimotor. 2. DENSITAS BERMAIN

Berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak.

Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya, untuk


(5)

melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem tembak, dan Lego untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur.

B Model Keterampilan Hidup

Model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup umum (General life skill) yang terdiri atas self-awareness (kepekaan diri), thinking skill (keterampilan berpikir), social skill (keterampilan sosial), pre-vocational skill (keterampilan kerja). Bertujuan untuk mengenalkan kepada anak tentang kehidupan nyata yang akan dihadapinya.

Pola belajarnya disesuaikan dengan perkembangan anak baik secara fisik dan psikis. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak hanya akan berarti apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang dikenal dengan istilah kecakapan hidup (life skills). Melalui berbagai kecakapan hidup yang dikuasai anak inilah, kelak ia akan mampu bertahan hidup dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada dasarnya, semua pembelajaran yang berhubungan dengan kecakapan hidup bertujuan agar anak mampu menprendiksi diri sendiri (self help) dan kemudian mampu menolong orang lain (social skill) sebagai suatu bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosialnya sebagai salah satu anggota keluarga dan masyarakat di mana anak berada.

Dimensi keterampilan untuk kemandirian, karakteristik perkembangannya antara lain: dapat mempergunakan serbet dan membersihkan tumpahan makanan, dapat menuangkan air dan minum sendiri, dapat makan sendiri, dapat memakai dan melepas pakaian sendiri, dapat membuka kancing baju depan yang besar, dapat memakai sepatu tanpa tali (jenis sepatu boot), dapat mencuci tangan sendiri, dapat ke kamar kecil dan membersihkan dirinya saat buang air, membuka dan menutup keran air, menyikat gigi dengan diawasi dan menyeka hidung saat diperlukan.

C Model Bermain Kreatif berbasis Kecerdasan Jamak

Bermain Kreatif adalah kegiatan bermain yang memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas yang unik.

Model pembelajaran anak usia dini yang dapat mengakomodir pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar – preskripsi: peningkatan pengetahuan, keterampilan, sensitivitas dan teknik pengelolaan pembelajaran

Ciri Model :

1. Fase Berpikir Kreatif : persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

2. Karakteristik Kreativitas: : kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi, keuletan, dan kesabaran.

3. Penerapan Potensi Kecerdasan Jamak, yang merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar melalui bermain. Aspek Kecerdasan Jamak : linguistik, logika-matematika, visual spasial, interpersonal, intrapersonal, musikal, kinestetik, naturalistik, spiritual.

Dasar Pengembangan:

 Pembelajaran Terpadu: Tematik  Pusat Kegiatan Belajar: Sentra


(6)