MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO ( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria(PRONA) Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo).
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
(Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria (PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “ Veteran” Jawa Timur
Oleh
ANITA RAHAYU
0943010221
YAYASAN KESEJATERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN’ JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria (PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo )
SKRIPSI
Oleh
ANITA RAHAYU
0943010221
YAYASAN KESEJATERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN’ JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria(PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)
Oleh :
ANITA RAHAYU
0943010221
Telah dipertahakan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“ Veteran’’ Jawa Timur
Pada Tanggal 19 Juli 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji
1. Ketua
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP. 1958080119844021001
Juwito, S,sos. M,Si
NPT. 373059901701
2. Sekertaris
Drs. Syaifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 37006940035
3. Anggota
\
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP.195808011984402101
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj, Suparwati, M.Si
NIP. 195597181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria(PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)
Oleh :
ANITA RAHAYU
0943010221
Telah dipertahakan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “
Veteran’’ Jawa Timur
Pada Tanggal 19 Juli 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji
4. Ketua
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP. 1958080119844021001
Juwito, S,sos. M,Si
NPT. 373059901701
5. Sekertaris
Drs. Syaifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 37006940035
6. Anggota
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP.195808011984402101
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj, Suparwati, M.Si
NIP. 195597181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang
berjudul “MODEL KOMUNIKASI dalam SOSIALISASI PRONA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SIDOARJ O ( Studi Deskriptif
Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agrari (PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)”.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi penelitian ini
banyak terdapat kekurangannya. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari adanya arahan dan bimbingan Drs. Kusnarto, M.Si yang dengan senang hati
atas segala perhatian dan kesabarannya rela meluangkan waktu untuk penulis.
Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terima kasih
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi penelitian ini, diantaranya :
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto MP, Rektor Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. Dra. Hj. Suparwati M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Juwito, S.Sos, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip UPN
“Veteran” Jawa Timur.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Kedua Orang tuaku tercinta yang selalu memberi support, nasehat dan
motivasi untuk tidak menyerah menyelesaikan skripsi ini.
5. Fakhrizal, Diah, Simon, Fitri, Nila dan semua teman-temanku IKOM terima
kasih sudah banyak membantuku yang tidak bisa aku sebutkan satu-satu
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Segala saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan skripsi
penelitian ini.
Surabaya, Juli 2013
Penulis
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halamanan
HALAMAN J UDUL...............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
ii
KATA PENGANTAR............................................................................
iii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iv
ABSTRAK .............................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.Latar Belakang........................................................................... 1
1.2.Perumusan Masalah................................................................... 7
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................... 7
1.4.Manfaat Penelitian..................................................................... 8
1.4.1. Secara Teoritis................................................................. 8
1.4.2. Secara Praktis................................................................... 8
BAB II KAJ IAN PUSTAKA................................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................... 9
2.2. Landasan Teori.......................................................................
11
2.2.1. Pengertian Komunikasi.................................................. 11
2.2.2. Fungsi Komunikasi........................................................ 13
2.2.3. Sifat Komunikasi...........................................................
14
2.2.4. Tujuan Komunikasi.......................................................
14
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5. Hambatan Komunikasi..................................................
15
2.2.6. Komunikasi Yang Efektif.............................................
15
2.2.7. Komunikasi Organisasi.................................................
17
2.3. Komunikasi Kelompok...........................................................
17
2.3.1 Teori Komunikasi Kelompok........................................
18
2.4. Komunikasi Interpersonal.....................................................
25
2.4.1. Komunikasi Interpersonal Mencakup Perilaku Tertentu.. 25
2.4.2. Komunikasi Interpersonal Saling Mengubah................. 26
2.5. Model – Model Komunikasi................................................... 26
2.5.1. Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi....................... 27
2.5.2. Model Alir Dua Tahap................................................
29
2.5.3. Model Alir Banyak Tahap............................................
32
2.6. Pengertian Sosialisasi.............................................................
34
2.6.1. Jenis – jenis Sosialisasi................................................
35
2.6.2. Syarat Sosialisasi.........................................................
35
2.7. Pengertian Prona....................................................................
36
2.7.1. Dasar Hukum Prona....................................................
37
2.7.2. Tahap Pelaksanaan Prona...........................................
38
2.7.3. Persyaratan Peserta Prona...........................................
39
2.8. Kerangka Berfikir.................................................................
42
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
46
3.1. Metodelogi Penelitian..........................................................
46
3.2. Jenis Penelitian....................................................................
47
3.3. Definisi Operasional...........................................................
47
3.4. Lokasi Penelitian................................................................
50
3.5. Obyek dan Informan Penelitian.........................................
50
3.6. Jenis Sumber Data.............................................................
52
3.7. Teknik Pengumpulan Data................................................
52
3.7.1. Wawancara Mendalam............................................
53
3.7.2. Studi Pustakaan.......................................................
54
3.8. Teknik Analisis Data........................................................
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................
56
4.1. Gambran Umum Objek Penelitian....................................
56
4.1.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional......................
56
4.1.2. Sejarah Singkat BPN Sidoarjo..............................
56
4.1.3. Semboyan, Visi, Misi, serta Motto dan Komitmen..
57
4.2. Penyajian Data...................................................................
59
4.2.1. Desa Yang Sudah Disosialisasi...............................
59
4.2.2. Identitas Responden................................................
60
4.3. Hasil Penelitian .................................................................
61
4.4. Pembahasan.......................................................................
70
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V PENUTUP.............................................................................
71
5.1. Kesimpulan......................................................................
71
5.2. Saran................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
73
LAMPIRAN........................................................................................
75
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halamanan
HALAMAN J UDUL...............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
ii
KATA PENGANTAR............................................................................
iii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iv
ABSTRAK .............................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.Latar Belakang........................................................................... 1
1.2.Perumusan Masalah................................................................... 7
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................... 7
1.4.Manfaat Penelitian..................................................................... 8
1.4.1. Secara Teoritis................................................................. 8
1.4.2. Secara Praktis................................................................... 8
BAB II KAJ IAN PUSTAKA................................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................... 9
2.2. Landasan Teori.......................................................................
11
2.2.1. Pengertian Komunikasi.................................................. 11
2.2.2. Fungsi Komunikasi........................................................ 13
2.2.3. Sifat Komunikasi...........................................................
14
2.2.4. Tujuan Komunikasi.......................................................
14
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5. Hambatan Komunikasi..................................................
15
2.2.6. Komunikasi Yang Efektif.............................................
15
2.2.7. Komunikasi Organisasi.................................................
17
2.3. Komunikasi Kelompok...........................................................
17
2.3.1 Teori Komunikasi Kelompok........................................
18
2.4. Komunikasi Interpersonal.....................................................
25
2.4.1. Komunikasi Interpersonal Mencakup Perilaku Tertentu.. 25
2.4.2. Komunikasi Interpersonal Saling Mengubah................. 26
2.5. Model – Model Komunikasi................................................... 26
2.5.1. Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi....................... 27
2.5.2. Model Alir Dua Tahap................................................
29
2.5.3. Model Alir Banyak Tahap............................................
32
2.6. Pengertian Sosialisasi.............................................................
34
2.6.1. Jenis – jenis Sosialisasi................................................
35
2.6.2. Syarat Sosialisasi.........................................................
35
2.7. Pengertian Prona....................................................................
36
2.7.1. Dasar Hukum Prona....................................................
37
2.7.2. Tahap Pelaksanaan Prona...........................................
38
2.7.3. Persyaratan Peserta Prona...........................................
39
2.8. Kerangka Berfikir.................................................................
42
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
46
3.1. Metodelogi Penelitian..........................................................
46
3.2. Jenis Penelitian....................................................................
47
3.3. Definisi Operasional...........................................................
47
3.4. Lokasi Penelitian................................................................
50
3.5. Obyek dan Informan Penelitian.........................................
50
3.6. Jenis Sumber Data.............................................................
52
3.7. Teknik Pengumpulan Data................................................
52
3.7.1. Wawancara Mendalam............................................
53
3.7.2. Studi Pustakaan.......................................................
54
3.8. Teknik Analisis Data........................................................
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................
56
4.1. Gambran Umum Objek Penelitian....................................
56
4.1.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional......................
56
4.1.2. Sejarah Singkat BPN Sidoarjo..............................
56
4.1.3. Semboyan, Visi, Misi, serta Motto dan Komitmen..
57
4.2. Penyajian Data...................................................................
59
4.2.1. Desa Yang Sudah Disosialisasi...............................
59
4.2.2. Identitas Responden................................................
60
4.3. Hasil Penelitian .................................................................
61
4.4. Pembahasan.......................................................................
70
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V PENUTUP.............................................................................
71
5.1. Kesimpulan......................................................................
71
5.2. Saran................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
73
LAMPIRAN........................................................................................
75
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAKSI
ANITA RAHAYU “Model Komunikasi Dalam Sosialisasi Prona Badan
Pertanhan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo”(Studi
diskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria
(PRONA) Badan Pertahanan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten
Sidoarjo).
Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui bagaimana
pemahaman, hambatan, dan model komunikasi dalam sosialisasi yang
digunakan oleh BPN.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode
observasi dan in depth interview untuk memperoleh data tentang model
komunikasi dalam sosialisasi program proyek nasional agraria ( PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
Serta menggunakan teori komunikasi kelompok, komunikasi interpersonal,
Sosialisasi dan Model Komunikasi Alir Banyak Tahap menurut Black dan
Whitney.
Berdasarkan hasil analisis dari 3 informan yang disosialisasi 1
informan kurang memahami dan mengalami hambatan yaitu 1 informan
dan model komunikasi yang digunakan oleh BPN yaitu model komunikasi
alir dua tahap dan model komunikasi alir banyak tahap.
Kata Kunci : Sosialisasi, BPN, Prona, Model Komunikasi
ABSTRACT
Anita Rahayu "Socialization Communication Model PRONA Badan
Pertahanan Nasional" (Descriptive Model of Communication Studies
in the Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional in
Tulangan Sidoarjo Regency).
The research was conducted by the authors to determine how
understanding, barriers, and communication in the socialization models
used by BPN.
This study used a qualitative approach, the method of observation
and in depth interviews to obtain data on the model of communication in
the socialization of Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan
Pertanahan Nasional in Tulangan Sidoarjo Regency program . As well as
the use of group communication theory, interpersonal communication,
socialization and Communication Flow Model Many Stage by Black and
Whitney.
Based on the analysis of three informants who socialized one
informant lack of understanding and experience that one informant
barriers and communication models used by the BPN model of two-phase
flow of communication and communication flow model of many stages.
Keywords: Socialization, BPN, Prona, Model Communications
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB l
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju dan peningkatan jumlah
penduduk, menyebabkan arti dan fungsi tanah bagi kehidupan manusia
semakin meningkat. Tanah memegang peranan penting bagi pelaksanaan
pembangunan nasional maupun untuk kebutuhan manusia secara pribadi.
Bagi masyarakat
kebutuhan tanah merupakan fungsi pokok bagi
kelangsungan hidup (sebagai tempat tinggal atau sarana investasi ).
Sehingga dapat dikatakan tanah merupakan salah satu kebutuhan mendasar
bagi masyarakat. Untuk membuktikan bahwa seseorang mempunyai hak
atas sesuatu tanah, maka diperlukan adanya sebuah tanda bukti yang
disebut dengan sertifikat tanah. Di dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dijelaskan
bahwa lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengeluarkan
sertifikat tanah adalah Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Badan Pertanahan Nasional merupakan salah satu lembaga
pemerintahan
non Departemen di Indonesia yang bergerak didalam
bidang agraria atau pertanahan yang melaksanakan tugas pemerintah di
bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
Badan Pertanahan Nasional diatur melalui Peraturan Presiden No
10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional. Memberikan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu
perusahaan karena dapat memberikan manfaat, diataranya adalah
menciptakan loyalitas pelanggan, menghasilkan informasi yang positif
melalui pelanggan yang terpuaskan sehingga dapat mengurangi adanya
isu – isu yang negatif, untuk memperbaiki kesalahan dan membangun citra
yang positif bagi Badan Pertanahan Nasional.
Selama ini sudah menjadi opini umum ditanah air menyangkut
rumitnya pengurusan sertifikat tanah, lama berbelit – belit, tidak jelas dan
segudang permasalahan yang mewarnai setiap pengurusan surat – surat
tanah. sehingga dampaknya orang tidak mengurus hak atas tanah dalam
mempeoleh kepastian hukum atas tanah yang dimilikinya. Hal ini
merupakan salah satu alasan mengapa banyak masyarakat yang mengurus
sertifikat melalui pihak – pihak yang tidak profesional.
Selain itu juga munculnya suatu permasalahan akibat adanya
sertifikat tanah palsu atau sertifikat gandah yang masih banyak beredar
dimasyarakat. Sehingga sewaktu – waktu hal ini dapat memicu konflik
atau sengketa antar sesama warga yang sama – sama mengaku mempunyai
hak tanah tersebut. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman dalam masyarakat. Sehingga masyarakat memerlukan penguatan
atas hak – hak tanah mereka secara pasti.
Hal ini tentu menjadikan
masukan bagi kantor Pertanahan Nasional kabupaten Sidoarjo untuk
mensosialisasikan tentang pembuatan sertifikat secara baik kepada semua
masyarakat khususnya dalam program PRONA.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Sosialisasi merupakan suatu fungsi komunikasi, persuasif diamana
sosialisasi berfungsi memberitahukan atau menerangkan muatan persuasif
dalam arti pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa
fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak untuk diketahui.
(Mulyana, 2008:30)
Sebagai orgnisasi publik yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo
dituntut untuk selalu mesosialisasikan pembuat sertifikat secara baik.
Seiring dengan semakin kuat tuntutan demokratis dan pengakuan hak –
hak
tanah
maka diperlukan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
instansi pemerintahan kepada masyarakat. Dengan
memsosialisasikan
pelayanan berupa jaminan kepastian hukum seperti yang tertuang dalam
pasal 19 Undang – Undang No. 5 Tahun 1960 (UUPA), yang mana
kepastian hukum atas tanah dapat dilakukan dengan pengadaan
pendaftaran tanah atau persertifikatan hak atas tanah.
Di dalam pasal 19 Undang – Undang No. 5 Tahun 1960 telah
disebutkan bahwa :
1.
Untuk menjamin kepastian hukum atas tanah pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia, menurut
ketentuan yang diataur dengan peraturan pemerintah.
2.
Pendaftaran tersebut meliputi :
a. Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah
b. Pendaftaran hak – hak atas tanah dan peralihan hak tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
c. Pemberian surat – surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai
alat pembuktian yang kuat.
Maka diperoleh manfaat sertifikat, yang antara lain:
a. Menghindari sengketa tanah
b Dapat dijaminkan sebagai modal
c Bila tanah diperlukan untuk pembangunan, maka akan
mendapatkan ganti rugi yang layak.
Dengan demikian, maka untuk memiliki kepastian hukum atas
suatu tanah yang diakui sebagai hak milik merupakan hal yang sangat
penting bagi masyarakat. Penelitih memilih penelitihan di Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo dikarenakan Kabuaten Sidoarjo
sebagai salah satu penyangga Ibu kota Propinsi Jawa Timur merupakan
daerah yang mengalami perkembangan pesat. Serta merupakan daerah
yang memiliki berbagai macam tanah yang membutuhkan sosialisasi yang
baik tentang pembuatan sertifikat tanah. Dengan adanya permasalahan
seperti itu maka badan pertanahan kabupaten Sidoarjo mengadakan
sosialisasi – sosialisasi di desa – desa terpencil yang tanahnya benar –
benar belum bersertifikat dengan menggunakan model komunikasi yang
digunakan oleh humas BPN dalam menyampaikan sosialisasi sertifikat
tanah khususnya dalam program prona. Diharapkan dapat membuat
masyarakat mengerti tentang sertifikat serta bagaimana cara mengurus
serta mendapakan sertifikat tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Hal ini dikarenakan banyaknya macam – macam hak tanah yang
dimilikinya, misalnya:
1.
Tanah yasan atau petokde adalah tanah yang dimiliki seseorang
secara turun temurun tetapi tanah tersebut belum dilekati dengan
sesuatu hak atas tanah ( belum bersertifikat).
2.
Tanah negara bebas adalah tanah yang belum dilekati sesuatu atas
tanah
(belum
ada
pemilik).
Misalnya
tanah
ground
goverment/GG(tanah peninggalan Belanda), Tanah olaran/ tanah
timbul( tanah akibat adanya endapan sedimentasi), Tanah bekas
Hak Erfpacht (tanah – tanah hak barat yang telah berakhir masah
berlakukanya), Tanah bekas hak guna usaha yang telah berakhir
waktunya dan tidak diperpanjang oleh pemegang haknya.
3.
Tanah gogol adalah tanah yang diusahakan oleh petani bertahun–
tahun secara turun temurun ( tanah untuk pertanian)
4.
Tanah redistribusi adalah tanah bekas kebun yang telah dihuni oleh
masyarakat kemudian diadakan pelepasan dan dibagikan kepada
masyarakat
5.
penghuni.
Tanah rusak adalah tanah yang diakibatkan karena faktor alam,
misalnya tanah yang terkena lumpur lapindo.
6.
Tanah – tanah dipinggir pantai adalah tanah yang ditempati
nelayan. Selain itu wilayah kabupaten Sidoarjo memiliki banyak
Industri dan Usaha Kecil Menengah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Dengan adanya permasalahan seperti itu maka badan pertanahan
kabupaten Sidoarjo mengadakan sosialisasi di desa – desa terpencil yang
tanahnya benar – benar belum bersertifikat melalui program prona yang
merupakan program sertifikat gratis yang diberikan oleh BPN kepada
masyarakat menengah kebawah. Dalam program ini BPN menyampaikan
kepada kepala desa yang desanya terpilih mendapatkan bantuan prona dan
mensosialisasikan kepada kepala desa, kepala desa menyampaikan kepada
warganya. Setelah kepala desa memilih warga yang terpilih mendapatkan
bantuan prona, maka BPN segera mensosialisasikan program prona kepada
masyarakat, sosialisasi daidakan di kelurahan
Jiken dan Gelang
kecamatan Tulangan serta dalam sosialisasi tersebut dihadirin masyarakat
yang sudah di pilih oleh kelurahan untuk mengikutin program PRONA.
Dengan adanya program prona masyarakat diharapkan dapat mengerti
tentang sertifikat serta bagaimana cara mengurus serta mendapakan
sertifikat tersebut.
Upaya yang dilakukan Badan Pertanhan Nasional Kabupaten
Sidoarjo dalam memsosialisasikan program proyek nasional agraria
(PRONA) yang dilkukan tidak lepas dari fungsi humas, Humas juga
memiliki fungsi berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan
eksternal yamg relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif
serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan
masyarakat. (Heiman dan Toth ,2010 :4)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
penulis
tertarik
untuk
mengadakan penelitihan dengan judul“ Model komunikasi dalam
Sosialisasi Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan
Pertanahan
Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah penelitihan ini adalah:
1.Bagaimana pemahaman masyarakat tentang sosialisasi prona?
2. Hambatan Apa yang terjadi?
3.Bagaimana Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional
Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan
Kabupaten Sidoarjo?”
1.3.
Tujuan Penelitihan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian adalah:
Ingin mengetahui Bagaimana pemahaman masyarakat tentang sosialisasi
prona, Hambatan yang terjadi dan Model komunikasi dalam sosialisasi
Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional di
Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
1.4.
Manfaat Penelitihan
Penelitihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain
sebagai berikut:
1.4.1. Secara Teoritis
a. Penelitihan ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
terutam ilmu komunikasi.
b. Memberikan Sumbangan masukan bagi ilmu pengetahuan serta
menambah referensi hasil penelitihan
c. Menambah bahan bacaan dan koleksi perpustakan.
1.4.2. Secara Praktis
a. Manfaat untuk Badan Pertanahan Nasional
Penelitihan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
akurat mengenai Model komunikasi BPN dalam mensosialisasikan
pembuatan sertifikat melalui Proyek Nasional Agraria (PRONA).
Sehingga
dapat
memberi
kontribusi
positif
bagi
BPN
untuk
mensosialisasikan sertifikat dan membangun image yang baik di
masyarakat.
b. Manfaat Untuk Masyarakat
Agar masyarakat untuk mengetahui dan memahami tentang
pembuatan sertifikat tanah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Terdahulu
Dari penelitihan terdahulu yang berjudul Model Komunikasi dalam
Sosialisasi Undang – Undang No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh Susilastuti Dwi N.,
M. Edy Susilo, dan Zudiyatko Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jogyakarta. Penelitihan ini merupakan penelitihan deskriptif
analisis dan tidak melakukan uji hipotesis atau membuat prediksi.
Penelitihan deskriptif merupakan penelitihan untuk membuat gambaran
masalah mengenai situasi atau kejadian. Objek penelitihan ini adalah
instansi yang terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi. Penelitihan ini berasal
dari wawancara terstruktur, Focus Group Discussion (FGD) dan
kuesioner. Berdasarkan model yang selama ini dilakukan , maka umpan
balik masih terbatas, dan sifatnya masih satu arah sehingga tidak bisa
diketahui tingkat penyerapannya terhadap materi yang disampaikan.
Model sosialisasi UU PKDRT yang selama ini dilaksanakan menunjukkan
bahwa hasil dari sosialisasi tersebut belum pernah diteliti, ditemukan data
yang cukup menarik mengenai bagaimana sosialisasi tersebut, yaitu secara
kognitif pemahaman responden sudah cukup baik.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Dan dari penelitian kedua berjudul Model Komunikasi dalam
sosialisasi Pengarusutamaan Gender dan Anggaran Responsif Gender di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilakukan oleh Puji Lestari/
Machya astuti Dewi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Metode Penelitian
Kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data Focus Group
Discusision dan uji coba model komunikasi Pengarustamaan Gender (
PUG) dan anggaran Responsive Gender (AGR). Hasil penelitihan ini
menunjukkan
bahwa
Model
komunikasi
PUG
dan
ARG
yang
diujicobakan, mengerti tentang Gender dan responsive gender, namun
belum mengimplementasikan dalam program kerja, dan hasil post test
ternyata para pserta pelatihan dari perwakilan dinas kabupaten bantul,
gunung kidul, kulon progo, dan sleman merasa puas dengan materi,
metode,
narasumber.
Hasil
penelitian
PUG
–
ARG
dapat
diimplementasikan di dinas masing – masing. Model ini dapat
memperlancar dalam proses komunikasi pembuatan program kerja yang
responsive gender dan diiplementasikan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi program, serta didukung oleh personil disemua dinas yang
memiliki pengetahuan memadai tentang PUG, demi keharmosinan dan
kesejateraan masyarakat, khususnya di pemerintah provinsi Daerah
Istimewa Jogyakarta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Dari kedua penelitihan tersebut di atas dapat dibandingkan dengan
penelitihan yang sedang dilakukan peneliti saat ini yang berjudul Model
Komunikasi dalam Sosialisasi Prona Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Sidoarjo,dari kedua penelitian tersebut di atas memiliki
persamaan dengan penelitihan yang sedang dilakukan oleh peneliti saat ini
sama – sama menggunakan metode kualitatif dan menggunakan model
komunikasi. Selain itu juga terdapat perbedaan dari penelitihan terdahulu
dengan penelitihan yang saat ini yaitu terletak di objek. Dan teori yang
digunakan berbeda antara penelitian terdahulu, kalau penelitian terdahulu
menggunakan
teori
model
PUG
dan
teknik
pengumpulan
data
menggunakan Focus Group Discussion dan menggunakan teori Muted
Group atau Teori Kelompok Bungkam , sedakan penelitian yang sekarang
menggunakan teori model komunikasi aliran banyak tahap menurut
pendapat Nurudin dan menggunakan Teori Komunikasi Kelompok, teknik
pengumpalan data menggunakan teknik wawancara secara mendalam.
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat kita
hindari. Melalui komunikasi, sosialisasi antar individu dapat berjalan
sesuai dengan keinginan individu – individu itu sendiri. Dan melalui
komunikasi juga individu dapat mengadakan suatu hubungan dengan
lingkungannya. Jadi, dengan demikian komunikasi merupakan unsusr
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
pokok dalam tata pelaksanaan hidup manusia yaitu dalam mengadakan
hubungan antara manusia untuk saling mempengaruhi antara pihak yang
satu dengan pihak yang lainnya.
Dikatakan bahwa istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris
communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari
kata communis yang berati “ sama”. Sama disini yang dimaksud adalah
“sama makna” ( Effendy, 2000:9), jadi komunikasi terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan.
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner “ Komunikasi : transminisi
informasi , gagasan, emosi, ketrampilan dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol – simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut
komunikasi. ( Mulyana, 2008:68)
Carl I Hovland mendefinisikan “ komunikasi adalah proses yang
memungkinkan
seseorang
(komunikator)
menyampaikan
rangsanga
(biasanya lambang – lambang verbal ) untuk merubah perilaku orang lain
( komunikator).” ( Mulyana, 2008:68)
Gerald R. Miller menjelaskan bahwa “ Komunikasi terjadi ketika
suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat
yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.” (Mulyana,
2008:68)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Theodore M. Newcomb “ Setiap tindakan komunikasi dipandang
sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif, dari sumber kepada penerima.” (Mulyana, 2008:68).
Everett M. Rogers “ Komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.” (Mulyana, 2008: 69).
Raymond S. Ross “ Komunikasi ( internasional) adalah suatu
proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol – simbol sedemikian
rupa sehingga membuat pendengar membangkitkan makna atau respons
dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.”
( Mulyana, 2008:69)
Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante “ Komuniksi adalah
transmisi dengan tujan mempengaruhi khalayak.” ( Mulyana, 2008:69)
Harold Lasswell “ Cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut)
Who Says What In Channel To Whom With What Effect?” Atau Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
Bagaimana?.” (Mulyana, 2008:69)
2.2.2. Fungsi Komunikasi
Meninjau dari fungsinyanya komunikasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. menginformasikan ( to informan)
b. mendidik ( to educate)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
c. menghibur ( to entertain)
d. mempengaruhi ( to influence) ( Effendy,2000:55)
2.2.3. Sifat Komunikasi
Meninjau dari sifatnya komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Komunikai Verbal ( verbal communication)
a. Komunikasi Lisan ( oral communication)
b. Komunikasi Tulis ( written communication)
2. Komunikasi Non – Verbal (nonverbal communication)
a. Komunikasi
Kial/
bahhasa
dan
gerak
–
gerak
tubuh
( gestural/body communication)
b. Komunikasi gambar ( pictorial communication)
3. Komunikasi Tatap Muka ( face to face communication)
4. Komunikasi Bermedia ( mediated communication) ( Effendy,2000:53)
2.2. 4. Tujuan Komunikasi
Setiap komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan, adalah
sebagai berikut :
a. Mengubah sikap ( to change the attitude)
b. Mengubah opini/pendapat/pandangan ( to change the opinion)
c. Mengubah perilaku ( to change the behavior)
d. Mengubah masyarakat ( to change the social)
( Effendy,2000:55)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.5. Hambatan Komunikasi
Secara umum, ada dua jenis gangguan dalam komunikasi:
1.
Gangguan teknis, terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang
ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan ( channel noise).
2.
Gangguan sematic, yaitu gangguan komunikasi yang disebabkan
karena kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake 1979).
Gangguan semitiksering terjadi karena:
a. Kata – kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon
bahasa asing sehinnga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang
digunkan penerima.
c. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya,
sehingga membingungkan penerima.
d. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi
terhadap
simbol-simbol
bahasa
yang
digunakan.
(Cangara,2010:153-154)
2.2.6. Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama
dan merangsang pihak – pihak lain untuk berfikir atau melakukan
sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah
keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi yang efektif akan
membantu mengatisipasi masalah – masalah, membuat keputusan yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
tepat mengkoordinasikan, aliran kerja, mengawasi orang lain, dan
mengembangkan bebagai hubugan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif
adalah:
1.
Kredibilitas dan daya tarik komunikator
Kridibilitas
komunikator
menunjukkan
bahwa
pesan
yang
disampaikan dianggap bener dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang
tinggi
terhadap
komunikator
akan
menyebabkan
kesediaan
komunikan untuk menerima pesan dan mengubah sikap sesuai
keinginan komunikator. Buruknya kredibilitas dapat mempengaruhi
ketidak kepercyaan komunikan.
2.
Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
Suatu pesan dapat menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila
memenuhi kondisi sebagai berikut:
a. Menarik perhatian, agar menerik perhatian pesan dirancang
dengan baik, pilihan kata yang tepat serta waktu dan media yang
tepat.
b. Menggunkan bahasa yang muda dipahami komunikan
c. Mampu memehami kebuthan pribadi komunikan
3.
Kemampuan komunikan untuk menerima dan memehami pesan
Komunikasi
akan
berlangsung
efektif,
komunikan
memiliki
kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
kepentingannya, serta secara fisik dan mental mampu menerima
pesan. ( Dewi,2007:14-16)
2.2.7.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi menurut Dedy Mulyana dalam buku yang
berjudul “Ilmu Komunikasi Suatu pengantar”, yaitu : “ Komunikasi
organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga
informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada
komunikasi
kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan
juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga
komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut
struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan
komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung
pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk
gosip. ( Mulyana, 2008: 83)
2.3.
Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi dalam
suasana yang lebih berstruktur dimana para pesertanya lebih cenderung
melihat dirinya sebagai kelompok serta mempunyai kesadaran tinggi
tentang sasaran bersama. Komunikasi kelompok lebih cenderung
dilakukan secara sengaja dibandingkan dengan komunikasi antarpribadi,
dan umumnya para peserta lebih sadar akan perang dan tanggung jawab
mereka masing – masing. Meskipun komunikasi kelompok dapat dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
memang terjadi dalam suatu kelompok yang terdiri dari dua, tiga, atau 4
individu, dia dapat juga terjadi dalam kelompok tatap muka yang lebih
besar dan kelompok – kelompok yang terlibat dalam komunikasi
antarpribadi. ( Goldbreng dan Larson,2006:9)
2.3.1. Teori – teori Komunikasi Kelompok
1. Teori Psikologi Sosial
Sejumlah teori tentang tingkah laku kelompok kecil telah
dikembangkan, dan banyak diataranya menunjang usaha – usaha
memahami gejala kelompok kecil. Perhatian utamanya adalah pada proses
komunikasi tatap muka kecil. Selain itu, psikologi sosial berusaha
memahami serta menjelaskan proses tersebut. Dalam penelitian dan teori
akan membantu individu dan kelompok dalam meningkatkan penampilan
berkomunikasi suatu kelompok. Salah satu dari bab ini mengamati
beberapa teori kelompok kecil dalam literatur psikologi sosial yang telah
membantu mereka yang tertarik pada proses komunikasi kelompok secara
tatap muka. Teori – teori dibawah ini tidak disajikan secara menyeluruh
oleh karena itu yang dikemukakan hanya aspek – aspek yang mempunyai
relevensi besar bagi para ahli komunikasi kelompok.
2. Teori Keseimbangan dari Heider
Ruang Lingkup teori keseimbangan (balance theory) dari Heider
ialah mengenai hubungan – hubungan antar pribadi. Teori ini berusaha
menerangkan bagaimana individu – individu sebagai bagian dari struktur
sosial, ( misalnya sebagai suatu kelompok) cenderung untuk menjalin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
hubungan satu sama lain. Tentunya salah satu cara bagaimana suatu
kelompok dapat berhubungan, ialah dengan menjalin komunikasi terbuka.
Anggota kelompok dapat merumuskan dan menyampaikan pesan – pesan
verbal yang akan dijawab oleh yang lain dan mereka dapat menafsirkan
arti pesan – pesan verbal yang akan dijawab oleh orang lain dan mereka
menafsirkan arti pesan – pesan yang dirumuskan oleh anggota
kelompok lain. Akan tetapi teori Heider tidak mencakup komununikasi
terbuka semacam ini. Teori Heider menfokuskan pada komunikasi intra
pribadi yang berfungsi sebagai daya tarik. Daya tarik yang dimaksud
keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka
terhadap individu – individu dan objek – objek lain. Teori Heider
berkepentingan secara khusus dengan apa yang diartikan sebagai
komunikasi intra – pribadi yaitu – sangat menaruh perhatian pada
keadaan–keadaan intra- pribadi tertentu yang mungkin mempengaruhi
pola – pola hubungan dalam suatu kelompok. Di luar dari itu relevensi
teori keseimbangan dari Heider tidak begitu dirasakan secara langsung.
Meskipun demikian, Heider memberikan penjelasannya tentang “
keseimbangan” dalam suatu kelompok, dan sudah dapat diduga bahwa
ahli-ahli komunikasi kelompok ini akan dapat menemukan adanya kaitan
erat antara keseimbangan dengan tingkah laku komunikasi terbuka dari
anggota kelompok.
Teori keseimbangan menggunakan simbol ‘ L” untuk menandakan
hubungan” skala”. “ L” (like) dapat berarti bermacam perasaan positif
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
yang dimiliki seseorang anggota terhadap orang lain atau terhadap suatu
objek tertentu, seperti perasaan suka kepada anggota yang lain, sependapat
dengan anggota lain, menyetujui suatu tindakan dan lain sebagainya.
Sedangkan simbol “ L-“ ( lawan dari simbol “L”) menyatakan perasaan –
perasaan negatif seperti rasa benci, tidak suka atau tidak setuju. Simbol
“U” berarti hubungan pembentukan unit ( unit-forming relationship) dan
merupakan persamaan arti dari” berkaitan dengan,” “ kepunyaan,”
“memiliki” serta ungkapan – ungkapan lain yang hampir serupa.
Kebalikan dari simbol “ U” adalah “U-“. Sistem Heider merupakan
penjelasan yang sangat menarik tentang gejala – gejala kelompok dan
menyediakan bagi para sarjana komunikasi beberapa cara yang bermanfaat
untuk melihat kelompok yang mempunyai hubungan dengan kejadian –
kejadian intra-pribadi yang berkaitan dengan dimensi – dimensi struktursl
dari perasaan suku. Teori ini bermanfaat untuk menerangkan beberapa
kejadian komunikasi terbuka didalam kelompok, walau tidak secara
langsung berhubungan dengan tingkah laku pesan.
3. Sistem A-B-X dari Newcomb
Sistem A-B-X dari Newcomb memperluas teori hubungan intra
pribadi dari Heider sampai kepada interaksi yang terjadi antara anggota
kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang anggota. Moddel dari Newcomb
melibatkan 3 unsur yaitu A dan B, yang mewakili 2 orang individu yang
beriterkasi dan X sebagai objek pembicaraan ( komunikasi). Meneurut
Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B, dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
diterangkan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan
atau keadaan simetris antara satu sama lain dan juga terhadap X.
Komunikasi terjadi karena A harus berorintasi pada B, pada X dan orintasi
B pada X. Untuk mencari suatu keadaan yang simetris, A berusaha
melengkapi dirinya dengan informasi orientasi B terhadap X dan ini
dilakukan
melalui interaksi. Oleh kerena keseimbangan atau keadaan
simetris perlu di cari, A mungkin mendorong untuk mempengaruhi atau
merubah orientasi B terhadap X, jika A menemukan keadaan tidak
seimbang diantara mereka. B denga n sendirinya juga akan mempunyai
dorongan yang sama terhadap orientasi A. Besar pengaruhnya akan
ditanamkan oleh A dan B terdapat satu sama lain, serta kemungkinan
usaha masing – masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui
tindakan komunikasi akan meningkatkan pada saat daya tarik (“L” dari
Heider menunjukkan “daya tarik), dan intensitas sikap terhadap X
me
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
(Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria (PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “ Veteran” Jawa Timur
Oleh
ANITA RAHAYU
0943010221
YAYASAN KESEJATERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN’ JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria (PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo )
SKRIPSI
Oleh
ANITA RAHAYU
0943010221
YAYASAN KESEJATERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN’ JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria(PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)
Oleh :
ANITA RAHAYU
0943010221
Telah dipertahakan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“ Veteran’’ Jawa Timur
Pada Tanggal 19 Juli 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji
1. Ketua
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP. 1958080119844021001
Juwito, S,sos. M,Si
NPT. 373059901701
2. Sekertaris
Drs. Syaifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 37006940035
3. Anggota
\
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP.195808011984402101
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj, Suparwati, M.Si
NIP. 195597181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO
( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria(PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)
Oleh :
ANITA RAHAYU
0943010221
Telah dipertahakan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “
Veteran’’ Jawa Timur
Pada Tanggal 19 Juli 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji
4. Ketua
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP. 1958080119844021001
Juwito, S,sos. M,Si
NPT. 373059901701
5. Sekertaris
Drs. Syaifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 37006940035
6. Anggota
Drs. Kusnarto, M.Si
NIP.195808011984402101
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj, Suparwati, M.Si
NIP. 195597181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang
berjudul “MODEL KOMUNIKASI dalam SOSIALISASI PRONA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SIDOARJ O ( Studi Deskriptif
Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agrari (PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)”.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi penelitian ini
banyak terdapat kekurangannya. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari adanya arahan dan bimbingan Drs. Kusnarto, M.Si yang dengan senang hati
atas segala perhatian dan kesabarannya rela meluangkan waktu untuk penulis.
Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terima kasih
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi penelitian ini, diantaranya :
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto MP, Rektor Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. Dra. Hj. Suparwati M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Juwito, S.Sos, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip UPN
“Veteran” Jawa Timur.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Kedua Orang tuaku tercinta yang selalu memberi support, nasehat dan
motivasi untuk tidak menyerah menyelesaikan skripsi ini.
5. Fakhrizal, Diah, Simon, Fitri, Nila dan semua teman-temanku IKOM terima
kasih sudah banyak membantuku yang tidak bisa aku sebutkan satu-satu
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Segala saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan skripsi
penelitian ini.
Surabaya, Juli 2013
Penulis
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halamanan
HALAMAN J UDUL...............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
ii
KATA PENGANTAR............................................................................
iii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iv
ABSTRAK .............................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.Latar Belakang........................................................................... 1
1.2.Perumusan Masalah................................................................... 7
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................... 7
1.4.Manfaat Penelitian..................................................................... 8
1.4.1. Secara Teoritis................................................................. 8
1.4.2. Secara Praktis................................................................... 8
BAB II KAJ IAN PUSTAKA................................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................... 9
2.2. Landasan Teori.......................................................................
11
2.2.1. Pengertian Komunikasi.................................................. 11
2.2.2. Fungsi Komunikasi........................................................ 13
2.2.3. Sifat Komunikasi...........................................................
14
2.2.4. Tujuan Komunikasi.......................................................
14
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5. Hambatan Komunikasi..................................................
15
2.2.6. Komunikasi Yang Efektif.............................................
15
2.2.7. Komunikasi Organisasi.................................................
17
2.3. Komunikasi Kelompok...........................................................
17
2.3.1 Teori Komunikasi Kelompok........................................
18
2.4. Komunikasi Interpersonal.....................................................
25
2.4.1. Komunikasi Interpersonal Mencakup Perilaku Tertentu.. 25
2.4.2. Komunikasi Interpersonal Saling Mengubah................. 26
2.5. Model – Model Komunikasi................................................... 26
2.5.1. Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi....................... 27
2.5.2. Model Alir Dua Tahap................................................
29
2.5.3. Model Alir Banyak Tahap............................................
32
2.6. Pengertian Sosialisasi.............................................................
34
2.6.1. Jenis – jenis Sosialisasi................................................
35
2.6.2. Syarat Sosialisasi.........................................................
35
2.7. Pengertian Prona....................................................................
36
2.7.1. Dasar Hukum Prona....................................................
37
2.7.2. Tahap Pelaksanaan Prona...........................................
38
2.7.3. Persyaratan Peserta Prona...........................................
39
2.8. Kerangka Berfikir.................................................................
42
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
46
3.1. Metodelogi Penelitian..........................................................
46
3.2. Jenis Penelitian....................................................................
47
3.3. Definisi Operasional...........................................................
47
3.4. Lokasi Penelitian................................................................
50
3.5. Obyek dan Informan Penelitian.........................................
50
3.6. Jenis Sumber Data.............................................................
52
3.7. Teknik Pengumpulan Data................................................
52
3.7.1. Wawancara Mendalam............................................
53
3.7.2. Studi Pustakaan.......................................................
54
3.8. Teknik Analisis Data........................................................
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................
56
4.1. Gambran Umum Objek Penelitian....................................
56
4.1.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional......................
56
4.1.2. Sejarah Singkat BPN Sidoarjo..............................
56
4.1.3. Semboyan, Visi, Misi, serta Motto dan Komitmen..
57
4.2. Penyajian Data...................................................................
59
4.2.1. Desa Yang Sudah Disosialisasi...............................
59
4.2.2. Identitas Responden................................................
60
4.3. Hasil Penelitian .................................................................
61
4.4. Pembahasan.......................................................................
70
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V PENUTUP.............................................................................
71
5.1. Kesimpulan......................................................................
71
5.2. Saran................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
73
LAMPIRAN........................................................................................
75
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halamanan
HALAMAN J UDUL...............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
ii
KATA PENGANTAR............................................................................
iii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iv
ABSTRAK .............................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.Latar Belakang........................................................................... 1
1.2.Perumusan Masalah................................................................... 7
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................... 7
1.4.Manfaat Penelitian..................................................................... 8
1.4.1. Secara Teoritis................................................................. 8
1.4.2. Secara Praktis................................................................... 8
BAB II KAJ IAN PUSTAKA................................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................... 9
2.2. Landasan Teori.......................................................................
11
2.2.1. Pengertian Komunikasi.................................................. 11
2.2.2. Fungsi Komunikasi........................................................ 13
2.2.3. Sifat Komunikasi...........................................................
14
2.2.4. Tujuan Komunikasi.......................................................
14
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5. Hambatan Komunikasi..................................................
15
2.2.6. Komunikasi Yang Efektif.............................................
15
2.2.7. Komunikasi Organisasi.................................................
17
2.3. Komunikasi Kelompok...........................................................
17
2.3.1 Teori Komunikasi Kelompok........................................
18
2.4. Komunikasi Interpersonal.....................................................
25
2.4.1. Komunikasi Interpersonal Mencakup Perilaku Tertentu.. 25
2.4.2. Komunikasi Interpersonal Saling Mengubah................. 26
2.5. Model – Model Komunikasi................................................... 26
2.5.1. Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi....................... 27
2.5.2. Model Alir Dua Tahap................................................
29
2.5.3. Model Alir Banyak Tahap............................................
32
2.6. Pengertian Sosialisasi.............................................................
34
2.6.1. Jenis – jenis Sosialisasi................................................
35
2.6.2. Syarat Sosialisasi.........................................................
35
2.7. Pengertian Prona....................................................................
36
2.7.1. Dasar Hukum Prona....................................................
37
2.7.2. Tahap Pelaksanaan Prona...........................................
38
2.7.3. Persyaratan Peserta Prona...........................................
39
2.8. Kerangka Berfikir.................................................................
42
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
46
3.1. Metodelogi Penelitian..........................................................
46
3.2. Jenis Penelitian....................................................................
47
3.3. Definisi Operasional...........................................................
47
3.4. Lokasi Penelitian................................................................
50
3.5. Obyek dan Informan Penelitian.........................................
50
3.6. Jenis Sumber Data.............................................................
52
3.7. Teknik Pengumpulan Data................................................
52
3.7.1. Wawancara Mendalam............................................
53
3.7.2. Studi Pustakaan.......................................................
54
3.8. Teknik Analisis Data........................................................
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................
56
4.1. Gambran Umum Objek Penelitian....................................
56
4.1.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional......................
56
4.1.2. Sejarah Singkat BPN Sidoarjo..............................
56
4.1.3. Semboyan, Visi, Misi, serta Motto dan Komitmen..
57
4.2. Penyajian Data...................................................................
59
4.2.1. Desa Yang Sudah Disosialisasi...............................
59
4.2.2. Identitas Responden................................................
60
4.3. Hasil Penelitian .................................................................
61
4.4. Pembahasan.......................................................................
70
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V PENUTUP.............................................................................
71
5.1. Kesimpulan......................................................................
71
5.2. Saran................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
73
LAMPIRAN........................................................................................
75
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAKSI
ANITA RAHAYU “Model Komunikasi Dalam Sosialisasi Prona Badan
Pertanhan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo”(Studi
diskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria
(PRONA) Badan Pertahanan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten
Sidoarjo).
Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui bagaimana
pemahaman, hambatan, dan model komunikasi dalam sosialisasi yang
digunakan oleh BPN.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode
observasi dan in depth interview untuk memperoleh data tentang model
komunikasi dalam sosialisasi program proyek nasional agraria ( PRONA)
Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
Serta menggunakan teori komunikasi kelompok, komunikasi interpersonal,
Sosialisasi dan Model Komunikasi Alir Banyak Tahap menurut Black dan
Whitney.
Berdasarkan hasil analisis dari 3 informan yang disosialisasi 1
informan kurang memahami dan mengalami hambatan yaitu 1 informan
dan model komunikasi yang digunakan oleh BPN yaitu model komunikasi
alir dua tahap dan model komunikasi alir banyak tahap.
Kata Kunci : Sosialisasi, BPN, Prona, Model Komunikasi
ABSTRACT
Anita Rahayu "Socialization Communication Model PRONA Badan
Pertahanan Nasional" (Descriptive Model of Communication Studies
in the Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional in
Tulangan Sidoarjo Regency).
The research was conducted by the authors to determine how
understanding, barriers, and communication in the socialization models
used by BPN.
This study used a qualitative approach, the method of observation
and in depth interviews to obtain data on the model of communication in
the socialization of Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan
Pertanahan Nasional in Tulangan Sidoarjo Regency program . As well as
the use of group communication theory, interpersonal communication,
socialization and Communication Flow Model Many Stage by Black and
Whitney.
Based on the analysis of three informants who socialized one
informant lack of understanding and experience that one informant
barriers and communication models used by the BPN model of two-phase
flow of communication and communication flow model of many stages.
Keywords: Socialization, BPN, Prona, Model Communications
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB l
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju dan peningkatan jumlah
penduduk, menyebabkan arti dan fungsi tanah bagi kehidupan manusia
semakin meningkat. Tanah memegang peranan penting bagi pelaksanaan
pembangunan nasional maupun untuk kebutuhan manusia secara pribadi.
Bagi masyarakat
kebutuhan tanah merupakan fungsi pokok bagi
kelangsungan hidup (sebagai tempat tinggal atau sarana investasi ).
Sehingga dapat dikatakan tanah merupakan salah satu kebutuhan mendasar
bagi masyarakat. Untuk membuktikan bahwa seseorang mempunyai hak
atas sesuatu tanah, maka diperlukan adanya sebuah tanda bukti yang
disebut dengan sertifikat tanah. Di dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dijelaskan
bahwa lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengeluarkan
sertifikat tanah adalah Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Badan Pertanahan Nasional merupakan salah satu lembaga
pemerintahan
non Departemen di Indonesia yang bergerak didalam
bidang agraria atau pertanahan yang melaksanakan tugas pemerintah di
bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
Badan Pertanahan Nasional diatur melalui Peraturan Presiden No
10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional. Memberikan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu
perusahaan karena dapat memberikan manfaat, diataranya adalah
menciptakan loyalitas pelanggan, menghasilkan informasi yang positif
melalui pelanggan yang terpuaskan sehingga dapat mengurangi adanya
isu – isu yang negatif, untuk memperbaiki kesalahan dan membangun citra
yang positif bagi Badan Pertanahan Nasional.
Selama ini sudah menjadi opini umum ditanah air menyangkut
rumitnya pengurusan sertifikat tanah, lama berbelit – belit, tidak jelas dan
segudang permasalahan yang mewarnai setiap pengurusan surat – surat
tanah. sehingga dampaknya orang tidak mengurus hak atas tanah dalam
mempeoleh kepastian hukum atas tanah yang dimilikinya. Hal ini
merupakan salah satu alasan mengapa banyak masyarakat yang mengurus
sertifikat melalui pihak – pihak yang tidak profesional.
Selain itu juga munculnya suatu permasalahan akibat adanya
sertifikat tanah palsu atau sertifikat gandah yang masih banyak beredar
dimasyarakat. Sehingga sewaktu – waktu hal ini dapat memicu konflik
atau sengketa antar sesama warga yang sama – sama mengaku mempunyai
hak tanah tersebut. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman dalam masyarakat. Sehingga masyarakat memerlukan penguatan
atas hak – hak tanah mereka secara pasti.
Hal ini tentu menjadikan
masukan bagi kantor Pertanahan Nasional kabupaten Sidoarjo untuk
mensosialisasikan tentang pembuatan sertifikat secara baik kepada semua
masyarakat khususnya dalam program PRONA.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Sosialisasi merupakan suatu fungsi komunikasi, persuasif diamana
sosialisasi berfungsi memberitahukan atau menerangkan muatan persuasif
dalam arti pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa
fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak untuk diketahui.
(Mulyana, 2008:30)
Sebagai orgnisasi publik yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo
dituntut untuk selalu mesosialisasikan pembuat sertifikat secara baik.
Seiring dengan semakin kuat tuntutan demokratis dan pengakuan hak –
hak
tanah
maka diperlukan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
instansi pemerintahan kepada masyarakat. Dengan
memsosialisasikan
pelayanan berupa jaminan kepastian hukum seperti yang tertuang dalam
pasal 19 Undang – Undang No. 5 Tahun 1960 (UUPA), yang mana
kepastian hukum atas tanah dapat dilakukan dengan pengadaan
pendaftaran tanah atau persertifikatan hak atas tanah.
Di dalam pasal 19 Undang – Undang No. 5 Tahun 1960 telah
disebutkan bahwa :
1.
Untuk menjamin kepastian hukum atas tanah pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia, menurut
ketentuan yang diataur dengan peraturan pemerintah.
2.
Pendaftaran tersebut meliputi :
a. Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah
b. Pendaftaran hak – hak atas tanah dan peralihan hak tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
c. Pemberian surat – surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai
alat pembuktian yang kuat.
Maka diperoleh manfaat sertifikat, yang antara lain:
a. Menghindari sengketa tanah
b Dapat dijaminkan sebagai modal
c Bila tanah diperlukan untuk pembangunan, maka akan
mendapatkan ganti rugi yang layak.
Dengan demikian, maka untuk memiliki kepastian hukum atas
suatu tanah yang diakui sebagai hak milik merupakan hal yang sangat
penting bagi masyarakat. Penelitih memilih penelitihan di Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo dikarenakan Kabuaten Sidoarjo
sebagai salah satu penyangga Ibu kota Propinsi Jawa Timur merupakan
daerah yang mengalami perkembangan pesat. Serta merupakan daerah
yang memiliki berbagai macam tanah yang membutuhkan sosialisasi yang
baik tentang pembuatan sertifikat tanah. Dengan adanya permasalahan
seperti itu maka badan pertanahan kabupaten Sidoarjo mengadakan
sosialisasi – sosialisasi di desa – desa terpencil yang tanahnya benar –
benar belum bersertifikat dengan menggunakan model komunikasi yang
digunakan oleh humas BPN dalam menyampaikan sosialisasi sertifikat
tanah khususnya dalam program prona. Diharapkan dapat membuat
masyarakat mengerti tentang sertifikat serta bagaimana cara mengurus
serta mendapakan sertifikat tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Hal ini dikarenakan banyaknya macam – macam hak tanah yang
dimilikinya, misalnya:
1.
Tanah yasan atau petokde adalah tanah yang dimiliki seseorang
secara turun temurun tetapi tanah tersebut belum dilekati dengan
sesuatu hak atas tanah ( belum bersertifikat).
2.
Tanah negara bebas adalah tanah yang belum dilekati sesuatu atas
tanah
(belum
ada
pemilik).
Misalnya
tanah
ground
goverment/GG(tanah peninggalan Belanda), Tanah olaran/ tanah
timbul( tanah akibat adanya endapan sedimentasi), Tanah bekas
Hak Erfpacht (tanah – tanah hak barat yang telah berakhir masah
berlakukanya), Tanah bekas hak guna usaha yang telah berakhir
waktunya dan tidak diperpanjang oleh pemegang haknya.
3.
Tanah gogol adalah tanah yang diusahakan oleh petani bertahun–
tahun secara turun temurun ( tanah untuk pertanian)
4.
Tanah redistribusi adalah tanah bekas kebun yang telah dihuni oleh
masyarakat kemudian diadakan pelepasan dan dibagikan kepada
masyarakat
5.
penghuni.
Tanah rusak adalah tanah yang diakibatkan karena faktor alam,
misalnya tanah yang terkena lumpur lapindo.
6.
Tanah – tanah dipinggir pantai adalah tanah yang ditempati
nelayan. Selain itu wilayah kabupaten Sidoarjo memiliki banyak
Industri dan Usaha Kecil Menengah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Dengan adanya permasalahan seperti itu maka badan pertanahan
kabupaten Sidoarjo mengadakan sosialisasi di desa – desa terpencil yang
tanahnya benar – benar belum bersertifikat melalui program prona yang
merupakan program sertifikat gratis yang diberikan oleh BPN kepada
masyarakat menengah kebawah. Dalam program ini BPN menyampaikan
kepada kepala desa yang desanya terpilih mendapatkan bantuan prona dan
mensosialisasikan kepada kepala desa, kepala desa menyampaikan kepada
warganya. Setelah kepala desa memilih warga yang terpilih mendapatkan
bantuan prona, maka BPN segera mensosialisasikan program prona kepada
masyarakat, sosialisasi daidakan di kelurahan
Jiken dan Gelang
kecamatan Tulangan serta dalam sosialisasi tersebut dihadirin masyarakat
yang sudah di pilih oleh kelurahan untuk mengikutin program PRONA.
Dengan adanya program prona masyarakat diharapkan dapat mengerti
tentang sertifikat serta bagaimana cara mengurus serta mendapakan
sertifikat tersebut.
Upaya yang dilakukan Badan Pertanhan Nasional Kabupaten
Sidoarjo dalam memsosialisasikan program proyek nasional agraria
(PRONA) yang dilkukan tidak lepas dari fungsi humas, Humas juga
memiliki fungsi berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan
eksternal yamg relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif
serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan
masyarakat. (Heiman dan Toth ,2010 :4)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
penulis
tertarik
untuk
mengadakan penelitihan dengan judul“ Model komunikasi dalam
Sosialisasi Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan
Pertanahan
Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah penelitihan ini adalah:
1.Bagaimana pemahaman masyarakat tentang sosialisasi prona?
2. Hambatan Apa yang terjadi?
3.Bagaimana Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional
Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan
Kabupaten Sidoarjo?”
1.3.
Tujuan Penelitihan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian adalah:
Ingin mengetahui Bagaimana pemahaman masyarakat tentang sosialisasi
prona, Hambatan yang terjadi dan Model komunikasi dalam sosialisasi
Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional di
Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
1.4.
Manfaat Penelitihan
Penelitihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain
sebagai berikut:
1.4.1. Secara Teoritis
a. Penelitihan ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
terutam ilmu komunikasi.
b. Memberikan Sumbangan masukan bagi ilmu pengetahuan serta
menambah referensi hasil penelitihan
c. Menambah bahan bacaan dan koleksi perpustakan.
1.4.2. Secara Praktis
a. Manfaat untuk Badan Pertanahan Nasional
Penelitihan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
akurat mengenai Model komunikasi BPN dalam mensosialisasikan
pembuatan sertifikat melalui Proyek Nasional Agraria (PRONA).
Sehingga
dapat
memberi
kontribusi
positif
bagi
BPN
untuk
mensosialisasikan sertifikat dan membangun image yang baik di
masyarakat.
b. Manfaat Untuk Masyarakat
Agar masyarakat untuk mengetahui dan memahami tentang
pembuatan sertifikat tanah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Terdahulu
Dari penelitihan terdahulu yang berjudul Model Komunikasi dalam
Sosialisasi Undang – Undang No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh Susilastuti Dwi N.,
M. Edy Susilo, dan Zudiyatko Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jogyakarta. Penelitihan ini merupakan penelitihan deskriptif
analisis dan tidak melakukan uji hipotesis atau membuat prediksi.
Penelitihan deskriptif merupakan penelitihan untuk membuat gambaran
masalah mengenai situasi atau kejadian. Objek penelitihan ini adalah
instansi yang terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi. Penelitihan ini berasal
dari wawancara terstruktur, Focus Group Discussion (FGD) dan
kuesioner. Berdasarkan model yang selama ini dilakukan , maka umpan
balik masih terbatas, dan sifatnya masih satu arah sehingga tidak bisa
diketahui tingkat penyerapannya terhadap materi yang disampaikan.
Model sosialisasi UU PKDRT yang selama ini dilaksanakan menunjukkan
bahwa hasil dari sosialisasi tersebut belum pernah diteliti, ditemukan data
yang cukup menarik mengenai bagaimana sosialisasi tersebut, yaitu secara
kognitif pemahaman responden sudah cukup baik.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Dan dari penelitian kedua berjudul Model Komunikasi dalam
sosialisasi Pengarusutamaan Gender dan Anggaran Responsif Gender di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilakukan oleh Puji Lestari/
Machya astuti Dewi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Metode Penelitian
Kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data Focus Group
Discusision dan uji coba model komunikasi Pengarustamaan Gender (
PUG) dan anggaran Responsive Gender (AGR). Hasil penelitihan ini
menunjukkan
bahwa
Model
komunikasi
PUG
dan
ARG
yang
diujicobakan, mengerti tentang Gender dan responsive gender, namun
belum mengimplementasikan dalam program kerja, dan hasil post test
ternyata para pserta pelatihan dari perwakilan dinas kabupaten bantul,
gunung kidul, kulon progo, dan sleman merasa puas dengan materi,
metode,
narasumber.
Hasil
penelitian
PUG
–
ARG
dapat
diimplementasikan di dinas masing – masing. Model ini dapat
memperlancar dalam proses komunikasi pembuatan program kerja yang
responsive gender dan diiplementasikan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi program, serta didukung oleh personil disemua dinas yang
memiliki pengetahuan memadai tentang PUG, demi keharmosinan dan
kesejateraan masyarakat, khususnya di pemerintah provinsi Daerah
Istimewa Jogyakarta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Dari kedua penelitihan tersebut di atas dapat dibandingkan dengan
penelitihan yang sedang dilakukan peneliti saat ini yang berjudul Model
Komunikasi dalam Sosialisasi Prona Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Sidoarjo,dari kedua penelitian tersebut di atas memiliki
persamaan dengan penelitihan yang sedang dilakukan oleh peneliti saat ini
sama – sama menggunakan metode kualitatif dan menggunakan model
komunikasi. Selain itu juga terdapat perbedaan dari penelitihan terdahulu
dengan penelitihan yang saat ini yaitu terletak di objek. Dan teori yang
digunakan berbeda antara penelitian terdahulu, kalau penelitian terdahulu
menggunakan
teori
model
PUG
dan
teknik
pengumpulan
data
menggunakan Focus Group Discussion dan menggunakan teori Muted
Group atau Teori Kelompok Bungkam , sedakan penelitian yang sekarang
menggunakan teori model komunikasi aliran banyak tahap menurut
pendapat Nurudin dan menggunakan Teori Komunikasi Kelompok, teknik
pengumpalan data menggunakan teknik wawancara secara mendalam.
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat kita
hindari. Melalui komunikasi, sosialisasi antar individu dapat berjalan
sesuai dengan keinginan individu – individu itu sendiri. Dan melalui
komunikasi juga individu dapat mengadakan suatu hubungan dengan
lingkungannya. Jadi, dengan demikian komunikasi merupakan unsusr
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
pokok dalam tata pelaksanaan hidup manusia yaitu dalam mengadakan
hubungan antara manusia untuk saling mempengaruhi antara pihak yang
satu dengan pihak yang lainnya.
Dikatakan bahwa istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris
communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari
kata communis yang berati “ sama”. Sama disini yang dimaksud adalah
“sama makna” ( Effendy, 2000:9), jadi komunikasi terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan.
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner “ Komunikasi : transminisi
informasi , gagasan, emosi, ketrampilan dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol – simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut
komunikasi. ( Mulyana, 2008:68)
Carl I Hovland mendefinisikan “ komunikasi adalah proses yang
memungkinkan
seseorang
(komunikator)
menyampaikan
rangsanga
(biasanya lambang – lambang verbal ) untuk merubah perilaku orang lain
( komunikator).” ( Mulyana, 2008:68)
Gerald R. Miller menjelaskan bahwa “ Komunikasi terjadi ketika
suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat
yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.” (Mulyana,
2008:68)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Theodore M. Newcomb “ Setiap tindakan komunikasi dipandang
sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif, dari sumber kepada penerima.” (Mulyana, 2008:68).
Everett M. Rogers “ Komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.” (Mulyana, 2008: 69).
Raymond S. Ross “ Komunikasi ( internasional) adalah suatu
proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol – simbol sedemikian
rupa sehingga membuat pendengar membangkitkan makna atau respons
dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.”
( Mulyana, 2008:69)
Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante “ Komuniksi adalah
transmisi dengan tujan mempengaruhi khalayak.” ( Mulyana, 2008:69)
Harold Lasswell “ Cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut)
Who Says What In Channel To Whom With What Effect?” Atau Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
Bagaimana?.” (Mulyana, 2008:69)
2.2.2. Fungsi Komunikasi
Meninjau dari fungsinyanya komunikasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. menginformasikan ( to informan)
b. mendidik ( to educate)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
c. menghibur ( to entertain)
d. mempengaruhi ( to influence) ( Effendy,2000:55)
2.2.3. Sifat Komunikasi
Meninjau dari sifatnya komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Komunikai Verbal ( verbal communication)
a. Komunikasi Lisan ( oral communication)
b. Komunikasi Tulis ( written communication)
2. Komunikasi Non – Verbal (nonverbal communication)
a. Komunikasi
Kial/
bahhasa
dan
gerak
–
gerak
tubuh
( gestural/body communication)
b. Komunikasi gambar ( pictorial communication)
3. Komunikasi Tatap Muka ( face to face communication)
4. Komunikasi Bermedia ( mediated communication) ( Effendy,2000:53)
2.2. 4. Tujuan Komunikasi
Setiap komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan, adalah
sebagai berikut :
a. Mengubah sikap ( to change the attitude)
b. Mengubah opini/pendapat/pandangan ( to change the opinion)
c. Mengubah perilaku ( to change the behavior)
d. Mengubah masyarakat ( to change the social)
( Effendy,2000:55)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.5. Hambatan Komunikasi
Secara umum, ada dua jenis gangguan dalam komunikasi:
1.
Gangguan teknis, terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang
ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan ( channel noise).
2.
Gangguan sematic, yaitu gangguan komunikasi yang disebabkan
karena kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake 1979).
Gangguan semitiksering terjadi karena:
a. Kata – kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon
bahasa asing sehinnga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang
digunkan penerima.
c. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya,
sehingga membingungkan penerima.
d. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi
terhadap
simbol-simbol
bahasa
yang
digunakan.
(Cangara,2010:153-154)
2.2.6. Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama
dan merangsang pihak – pihak lain untuk berfikir atau melakukan
sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah
keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi yang efektif akan
membantu mengatisipasi masalah – masalah, membuat keputusan yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
tepat mengkoordinasikan, aliran kerja, mengawasi orang lain, dan
mengembangkan bebagai hubugan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif
adalah:
1.
Kredibilitas dan daya tarik komunikator
Kridibilitas
komunikator
menunjukkan
bahwa
pesan
yang
disampaikan dianggap bener dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang
tinggi
terhadap
komunikator
akan
menyebabkan
kesediaan
komunikan untuk menerima pesan dan mengubah sikap sesuai
keinginan komunikator. Buruknya kredibilitas dapat mempengaruhi
ketidak kepercyaan komunikan.
2.
Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
Suatu pesan dapat menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila
memenuhi kondisi sebagai berikut:
a. Menarik perhatian, agar menerik perhatian pesan dirancang
dengan baik, pilihan kata yang tepat serta waktu dan media yang
tepat.
b. Menggunkan bahasa yang muda dipahami komunikan
c. Mampu memehami kebuthan pribadi komunikan
3.
Kemampuan komunikan untuk menerima dan memehami pesan
Komunikasi
akan
berlangsung
efektif,
komunikan
memiliki
kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
kepentingannya, serta secara fisik dan mental mampu menerima
pesan. ( Dewi,2007:14-16)
2.2.7.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi menurut Dedy Mulyana dalam buku yang
berjudul “Ilmu Komunikasi Suatu pengantar”, yaitu : “ Komunikasi
organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga
informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada
komunikasi
kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan
juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga
komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut
struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan
komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung
pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk
gosip. ( Mulyana, 2008: 83)
2.3.
Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi dalam
suasana yang lebih berstruktur dimana para pesertanya lebih cenderung
melihat dirinya sebagai kelompok serta mempunyai kesadaran tinggi
tentang sasaran bersama. Komunikasi kelompok lebih cenderung
dilakukan secara sengaja dibandingkan dengan komunikasi antarpribadi,
dan umumnya para peserta lebih sadar akan perang dan tanggung jawab
mereka masing – masing. Meskipun komunikasi kelompok dapat dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
memang terjadi dalam suatu kelompok yang terdiri dari dua, tiga, atau 4
individu, dia dapat juga terjadi dalam kelompok tatap muka yang lebih
besar dan kelompok – kelompok yang terlibat dalam komunikasi
antarpribadi. ( Goldbreng dan Larson,2006:9)
2.3.1. Teori – teori Komunikasi Kelompok
1. Teori Psikologi Sosial
Sejumlah teori tentang tingkah laku kelompok kecil telah
dikembangkan, dan banyak diataranya menunjang usaha – usaha
memahami gejala kelompok kecil. Perhatian utamanya adalah pada proses
komunikasi tatap muka kecil. Selain itu, psikologi sosial berusaha
memahami serta menjelaskan proses tersebut. Dalam penelitian dan teori
akan membantu individu dan kelompok dalam meningkatkan penampilan
berkomunikasi suatu kelompok. Salah satu dari bab ini mengamati
beberapa teori kelompok kecil dalam literatur psikologi sosial yang telah
membantu mereka yang tertarik pada proses komunikasi kelompok secara
tatap muka. Teori – teori dibawah ini tidak disajikan secara menyeluruh
oleh karena itu yang dikemukakan hanya aspek – aspek yang mempunyai
relevensi besar bagi para ahli komunikasi kelompok.
2. Teori Keseimbangan dari Heider
Ruang Lingkup teori keseimbangan (balance theory) dari Heider
ialah mengenai hubungan – hubungan antar pribadi. Teori ini berusaha
menerangkan bagaimana individu – individu sebagai bagian dari struktur
sosial, ( misalnya sebagai suatu kelompok) cenderung untuk menjalin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
hubungan satu sama lain. Tentunya salah satu cara bagaimana suatu
kelompok dapat berhubungan, ialah dengan menjalin komunikasi terbuka.
Anggota kelompok dapat merumuskan dan menyampaikan pesan – pesan
verbal yang akan dijawab oleh yang lain dan mereka dapat menafsirkan
arti pesan – pesan verbal yang akan dijawab oleh orang lain dan mereka
menafsirkan arti pesan – pesan yang dirumuskan oleh anggota
kelompok lain. Akan tetapi teori Heider tidak mencakup komununikasi
terbuka semacam ini. Teori Heider menfokuskan pada komunikasi intra
pribadi yang berfungsi sebagai daya tarik. Daya tarik yang dimaksud
keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka
terhadap individu – individu dan objek – objek lain. Teori Heider
berkepentingan secara khusus dengan apa yang diartikan sebagai
komunikasi intra – pribadi yaitu – sangat menaruh perhatian pada
keadaan–keadaan intra- pribadi tertentu yang mungkin mempengaruhi
pola – pola hubungan dalam suatu kelompok. Di luar dari itu relevensi
teori keseimbangan dari Heider tidak begitu dirasakan secara langsung.
Meskipun demikian, Heider memberikan penjelasannya tentang “
keseimbangan” dalam suatu kelompok, dan sudah dapat diduga bahwa
ahli-ahli komunikasi kelompok ini akan dapat menemukan adanya kaitan
erat antara keseimbangan dengan tingkah laku komunikasi terbuka dari
anggota kelompok.
Teori keseimbangan menggunakan simbol ‘ L” untuk menandakan
hubungan” skala”. “ L” (like) dapat berarti bermacam perasaan positif
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
yang dimiliki seseorang anggota terhadap orang lain atau terhadap suatu
objek tertentu, seperti perasaan suka kepada anggota yang lain, sependapat
dengan anggota lain, menyetujui suatu tindakan dan lain sebagainya.
Sedangkan simbol “ L-“ ( lawan dari simbol “L”) menyatakan perasaan –
perasaan negatif seperti rasa benci, tidak suka atau tidak setuju. Simbol
“U” berarti hubungan pembentukan unit ( unit-forming relationship) dan
merupakan persamaan arti dari” berkaitan dengan,” “ kepunyaan,”
“memiliki” serta ungkapan – ungkapan lain yang hampir serupa.
Kebalikan dari simbol “ U” adalah “U-“. Sistem Heider merupakan
penjelasan yang sangat menarik tentang gejala – gejala kelompok dan
menyediakan bagi para sarjana komunikasi beberapa cara yang bermanfaat
untuk melihat kelompok yang mempunyai hubungan dengan kejadian –
kejadian intra-pribadi yang berkaitan dengan dimensi – dimensi struktursl
dari perasaan suku. Teori ini bermanfaat untuk menerangkan beberapa
kejadian komunikasi terbuka didalam kelompok, walau tidak secara
langsung berhubungan dengan tingkah laku pesan.
3. Sistem A-B-X dari Newcomb
Sistem A-B-X dari Newcomb memperluas teori hubungan intra
pribadi dari Heider sampai kepada interaksi yang terjadi antara anggota
kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang anggota. Moddel dari Newcomb
melibatkan 3 unsur yaitu A dan B, yang mewakili 2 orang individu yang
beriterkasi dan X sebagai objek pembicaraan ( komunikasi). Meneurut
Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B, dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
diterangkan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan
atau keadaan simetris antara satu sama lain dan juga terhadap X.
Komunikasi terjadi karena A harus berorintasi pada B, pada X dan orintasi
B pada X. Untuk mencari suatu keadaan yang simetris, A berusaha
melengkapi dirinya dengan informasi orientasi B terhadap X dan ini
dilakukan
melalui interaksi. Oleh kerena keseimbangan atau keadaan
simetris perlu di cari, A mungkin mendorong untuk mempengaruhi atau
merubah orientasi B terhadap X, jika A menemukan keadaan tidak
seimbang diantara mereka. B denga n sendirinya juga akan mempunyai
dorongan yang sama terhadap orientasi A. Besar pengaruhnya akan
ditanamkan oleh A dan B terdapat satu sama lain, serta kemungkinan
usaha masing – masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui
tindakan komunikasi akan meningkatkan pada saat daya tarik (“L” dari
Heider menunjukkan “daya tarik), dan intensitas sikap terhadap X
me