Detektor Kebocoran Gas Lpg Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 noer chomisah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DETEKTOR KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer
Disusun oleh:
NOER CHOMISAH M3308050
PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
DETEKTOR KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Disusun oleh
NOER CHOMISAH M3308050
Tugas Akhir ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan dewan penguji pada tanggal 8 juni 2011
Pembimbing Utama
Hartono, S.Si
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DETEKTOR KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Disusun oleh: NOER CHOMISAH M3308050 Dibimbing oleh Pembimbing Utama Hartono, S.Si
NIP. 19770828 200604 1 008
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer
pada hari ____________________
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Hartono, S.Si
NIP. 19770828 200604 1 008 (...) 2. Agus Purbayu, S.Si
NIDN. 0629088001 (...) 3. Nanang Maulana, S.Si
(...)
Surakarta, Juli 2011
Disahkan oleh : Dekan
Fakultas MIPA UNS
Ketua
Program DIII Ilmu Komputer UNS
Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons), Ph.D NIP. 19610223 198601 1 001
Drs. YS. Palgunadi, M.Sc NIP. 19560407 198303 1 004
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv ABSTRACT
NOER CHOMISAH. M3308050. DETECTION OF LPG LEAK BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA8535. Final Project, Surakarta : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University Surakarta, 2011.
LPG is a gas which easy to burn. If leak happens and does not immediately handle it will make an explosion. To prevent that, it is needed a machine which can detect the leak of LPG. Final objective of the final project report is to make detection of LPG leak.
Detector of LPG leak has been made. Generally detection of LPG leak has been designed use microcontroller ATMega8535, sensor TGS2610, LCD, buzzer, bell AC, and LED. Microcontroller receives input from sensor TGS2610, than microcontroller proceed and gave output to LCD as display, buzzer and bell AC as warning, and LED as indication level of dangerous leak.
This machine will detect leak of LPG and give warning and show degree of gas based on arranged limitations. Warning will be stoped automatically after machine does not detect the gas of LPG.
Key words: Microcontroller ATMega8535, TGS2610 sensor, LCD, LED, Buzzer, Bel AC.
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v ABSTRAK
NOER CHOMISAH. M3308050. DETEKTOR KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.
LPG merupakan gas yang mudah terbakar. Jika terjadi kebocoran dan tidak segera diatasi dapat memicu terjadinya ledakan. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dibuat alat yang bisa mendeteksi kebocoran tersebut. Tujuan akhir dari tugas akhir ini adalah membuat alat detector kebocorang gas LPG.
Detektor kebocoran gas LPG telah dibuat. Secara umum detector kebocoran gas LPG ini dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega8535, sensor TGS2610, LCD, buzzer, bel AC, dan LED. Mikrokontroler menerima input dari sensor TGS2610, kemudian mikrokontroler memproses dan memberikan output kepada LCD sebagai display, buzzer dan bel AC sebagai bunyi peringatan, dan LED sebagai indikasi tingkat bahaya kebocoran.
Alat ini akan mendeteksi kebocoran gas serta memberikan peringatan dan menampilkan kadar gas berdasarkan batasan-batasan yang telah diatur. Bunyi peringatan akan berhenti secara otomatis setelah alat tidak mendeteksi gas LPG lagi.
Kata kunci : Mikrokontroler ATMega8535, sensor TGS2610, LCD, LED, Buzzer, Bel AC.
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi MOTTO
Bismillahirrahmanirrahim
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)
Dimana ada kemauan disana ada jalan, dimana ada kesulitan disamping ada kelapangan.
(pepatah)
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
The final project is dedicated to:
My beloved Bapak and Ibu My beloved Brothers and Sisters All of my friends
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan menyusun laporan Tugas Akhir dengan judul “DETEKTOR
KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER
(8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Penyelesaian laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung. Atas terselesainya laporan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya. 2. Drs. YS. Palgunadi, M. Sc, selaku kepala program studi D III Ilmu
Komputer, yang telah memberi pengarahan dalam menyelesaikan penulisan laporan.
3. Bapak Hartono, S. Si selaku dosen pembimbing, yang telah memberi bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan. 4. Kedua orang tua dan kakak yang telah memberikan dukungan dan
do’a.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT ... iv
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah... 1
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 2
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Piranti Input………. ... 4
2.1.1 Sensor TGS2610 ... 5
2.2 Piranti Pemroses... ... 7
2.2.1 ATMega 8535 ... 7
2.3 Perangkat Output ………... 10
2.3.1 LCD 2x16 ... 10
2.3.1 Buzzer ... 13
2.3.2 LED…… ... 13
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ... 15
3.1. Analisis Kebutuhan ... 15
3.1.1 Perangkat Keras ( Hardware ) ... 15
3.1.2 Perangkat Lunak ( Software ) ... 16
3.1.3 Alat Pendukung ... 16
3.2 Perancangan Blok Diagram…... 17
3.3. Perancangan Mekanik ... 18
(10)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA ... 20
4.1 Blok Diagram Rangkaian ... 20
4.2 Pengujian Rangkaian Hardware ... 21
4.2.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya ... 21
4.2.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535... 22
4.2.3 Pengujian Rangkaian Sensor…. ... 23
4.2.4 Pengujian LCD ... 4.2.5 Pengujian Bel AC ... 4.2.6 Pengujian Buzzer ... 4.2.7 Pengujian LED ... 24 26 26 26 4.3 Pemrograman Alat ... 27
4.4 Hasil Pengujian ... 30
BAB V PENUTUP ... 33
A. Kesimpulan ... 33
B. Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Susunan pin LCD………... 13
Tabel 4.1 Pengujian Sensor………... 25
Tabel 4.2 Pengujian Alat………... 26
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sensor TGS2610………... 4
Gambar 2.2 Grafik TGS2620... 5
Gambar 2.3 Pembagi Tegangan pada TGS2610…... 5
Gambar 2.4 Sensor Sebelum Mendeteksi LPG... 6
(12)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Gambar 2.6 ATMega 8535……….... ... 8
Gambar 2.7 Pin ATMega 8535………... 9
Gambar 2.8 Susunan alamat pada LCD…... 11
Gambar 2.9 Susunan pin LCD…... 12
Gambar 2.10 Buzzer………... 14
Gambar 2.11 LED………... 14
Gambar 3.1 Diagram Blok... 15
Gambar 3.2 Flowchart.... 17
Gambar 4.1 Blok Diagram Rangkaian...……… 21
Gambar 4.2 Skema Pengujian Rangkaian Adaptor………...………… 21
Gambar 4.3 Skema Pengujian Mikro……...………... 22
Gambar 4.4 Skema Pengujian Rangkaian Sensor ……….………...…….... 23
Gambar 4.5 Skema Pengujian Rangkaian LCD………... 27
Gambar 4.6 Test LCD ……….…….…………... 28
Gambar 4.7 Jenis Mikro………...……… 28
Gambar 4.8 BrowsFile ……….………... 29
Gambar 4.9 Execute…...…… 30
Gambar 4.10 Finish Download……...………. 30
Gambar 4.11 Rangkaian Tampak Atas...……… 31
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pemerintah sedang mengupayakan penggantian kompor minyak ke kompor gas. Dilanjutkan dengan program subsidi pengadaan kompor gas dan tabung gas secara gratis. Program ini bertujuan untuk konversi dari penggunaan minyak tanah ke gas sehingga subsidi bisa dikurangi.
Namun usaha pemerintah ini tidak bisa berjalan lancar karena tidak efisiennya penggunaan kompor gas oleh masyarakat. Masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengoperasikan kompor gas. Yang lebih memprihatinkan lagi banyak terjadi kebakaran atau ledakan akibat kebocoran gas LPG. Hal ini menimbulkan ketakutan dan trauma pada masyarakat akan kebakaran yang dipicu oleh kebocoran gas LPG.
Berdasarkan permasalah di atas maka dibuat rancangan detektor kebocoran gas LPG yang akan memberitahukan kepada pemilik rumah lewat bunyi alarm, tulisan pada LCD, dan indikator LED. Pada alat yang dibuat, sensor TGS2610 mendeteksi level berbagai macam gas di area sekitarnya.
Tugas akhir ini mengacu pada tugas akhir ASHARI ABDULLAH, mahasiswa Teknik Komputer UNS angkatan 2007 yang berjudul “Indikator Kebocoran Gas LPG Berbasis Mikrokontroller AT89S52”. Pada saran tugas akhir Ashari Abdullah, sebaiknya dilakukan penggantian mikrokontroller dari seri AT89SXX menjaji AVR(ATmega8, mega8535, mega 16 dan lain-lain), karena seri AT89SXX tidak dapat melakukan perintah kurang dari atau lebih besar dari. Perintah tersebut digunakan untuk mengetahui kadar gas di udara.
1.2Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dicari suatu pemecahan masalah yaitu bagaimana membuat detektor kebocoran gas LPG dengan menggunakan mikrokontroller ATMega8535.
(14)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1.3Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
1. Mikrokontroller yang dipakai adalah ATMega8538
2. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi gas LPG adalah tgs2610 3. Output yang digunakan untuk memberitahukan adanya kebocoran gas
adalah alarm, LCD, dan LED
4. Gas yang dapat dideteksi hanyalah LPG, korek gas, dan asap rokok
1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat membuat detektor kebocoran gas LPG dengan menggunakan mikrokontroller ATMega8535.
2. Mencegah terjadinya kebakaran atau ledakan yang disebabkan oleh kebocoran gas LPG dengan adanya deteksi dini dari alat yang dibuat
.
1.5Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan dan peyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a.Metode Literatur
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dan referensi baik dari media cetak maupun media elektornik yang menunjang dalam penyusunan dan pembuatan tugas akhir ini.
b.Metode Observasi
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap alat yang akan dibuat.
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika laporan.
2. BAB II Landasan Teori
Bab ini memuat tentang referensi penunjang yang menjelaskan tentang fungsi dari perangkat-perangkat yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini. Dalam hal ini perangkat yang digunakan adalah mikrokontroler ATMega8535, sensor TGS2610, LCD, alarm dan komponen pendukung lainnya.
3. BAB III Analisa dan Perancangan
Bab ini memuat tentang penjelasan mengenai perancangan dari perangkat yang akan dibuat.
4. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini memuat tentang hasil pengujian dari perangkat yang dibuat beserta pembahasannya.
5. BAB V Penutup
Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan tugas akhir ini.
(16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Piranti Masukan 2.1.1 Sensor TGS2610
TGS2610 adalah sensor gas dengan kepekaan yang sangat tinggi terhadap LP gas dengan konsumsi daya rendah dan umur panjang. TGS2610 menggunakan bahan filter yang menghilangkan pengaruh dari gangguan gas seperti alkohol, sehingga sangat selektif menanggapi LP gas. Sensor akan mendeteksi kadar gas LPG secara terus-menerus dan selalu meng-update
keluaran tegangan analog yang kemudian diolah oleh mikrokontroler (https://fahmizaleeits.wordpress.com).
Berikut adalah gambar dari sensor TGS2610:
Gambar 2.1 Sensor TGS2610 (https://fahmizaleeits.wordpress.com, 2011)
Spesifikasi dari sensor ini dapat mendeteksi gas Butana dan LPG dalam range 500 – 10.000 ppm. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan gas terhadap resistansi dari sensor tersebut. Semakin besar kandungan dari gas LPG maka semakin kecil resistansinya dan semakin kecil kandungan dari gas
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
LPG yang diterimanya maka resistansinya akan semakin besar, berikut gambar grafiknya:
Gambar 2.2 Grafik TGS2610 (https://fahmizaleeits.wordpress.com, 2011)
Perubahan resistansi ini kemudian diubah menjadi perubahan tegangan dengan menggunakan rangkaian pembagi tegangan seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Pembagi Tegangan pada TGS2610 (https://fahmizaleeits.wordpress.com, 2011)
(18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Prinsip kerja dari sensor TGS2610 adalah sebagai berikut, Sensor gas TGS 2610 hanya terdiri dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada masing-masing sisi silikon. Hal ini akan menghasilkan perbedaan tegangan pada outputnya ketika lapisan silikon ini dialiri oleh arus listrik. Tanpa adanya gas LPG yang terdeteksi, arus yang mengalir pada silikon akan tepat berada ditengah-tengah silikon dan menghasilkan tegangan yang sama antara elektrode sebelah kiri dan elektrode sebelah kanan, sehingga beda tegangan yang dihasilkan pada output adalah sebesar 0 volt.
Gambar 2.4 Sensor sebelum mendeteksi LPG
(http://www.scribd.com /Skripsi-Lengkap-Sensor-Gas-LPG)
Ketika terdapat gas LPG yang mempengaruhi sensor ini, arus yang mengalir akan berbelok mendekati atau menjauhi salah satu sisi silicon. Ketika arus yang melalui lapisan silikon tersebut mendekati sisi silikon sebelah kiri maka terjadi ketidakseimbangan tegangan output dan hal ini akan menghasilkan beda tegangan di outputnya. Begitu pula bila arus yang melalui lapisan silikon tersebut mendekati sisi silicon sebelah kanan.
Semakin besar konsentrasi gas yang mempengaruhi sensor ini, pembelokan arus di dalam lapisan silikon juga semakin besar, sehingga ketidakseimbangan tegangan antara kedua sisi lapisan silikon pada sensor semakin besar pula. Semakin besar ketidakseimbangan tegangan ini, beda tegangan padaoutput sensor juga semakin besar
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Gambar 2.5 Sensor setelah mendeteksi LPG
(http://www.scribd.com /Skripsi-Lengkap-Sensor-Gas-LPG)
2.2 Piranti Pemroses 2.2.1 ATMega 8535
AVR termasuk kedalam jenis mikrokontroler RISC (Reduced Instruction
Set Computing) 8 bit. Berbeda dengan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Pada mikrokontroler dengan teknologi RISC semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit (16 bits words) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 clock, sedangkan pada teknologi CISC seperti yang diterapkan pada mikrokontroler MCS-51, untuk menjalankan sebuah instruksi dibutuhkan waktu sebanyak 12 siklus clock (http://insansainsprojects.wordpress.com).
AVR atau sebuah kependekan dari Alf and Vegard’s Risc Processor merupakan chip mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel, yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelas :
a. ATtiny b. ATMega c. AT90Sxx d. AT86RFxx
Perbedaan yang terdapat pada masing-masing kelas adalah kapasitas memori, peripheral, dan fungsinya. Dalam hal arsitektur maupun instruksinya, hampir idak ada perbedaan sama sekali. Dalam hal ini ATMEGA8535 dapat beroperasi pada kecepatan maksimal 16MHz serta memiliki 6 pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.
(20)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Berikut adalah gambar dari ATMega 8535:
Gambar 2.6 ATMega 8535
(http://insansainsprojects.wordpress.com/2007/12/31) a. Arsitektur ATMega 8535
Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler ATMEGA8535 terdiri dari :
a) 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C, dan Port D)
b) 10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital Converter)
c) 4 channel PWM
d) 6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby and Extended Standby
e) 3 buah timer/counter
f) Analog comparator
g) Watchdog timer dengan osilator internal
h) 512 byte SRAM
i) 512 byte EEPROM
j) 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write
k) Unit interupsi (internal & eksternal)
l) Port antarmuka SPI8535 “memory map”
m) Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5Mbps
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Konfigurasi pin ATMega8535
Berikut adalah gambar ic beserta pin-pinnya:
Gambar 2.7 Pin ATMega 8535
(http://insansainsprojects.wordpress.com/2007/12/31)
a) VCC = pin masukan catu daya b) GND = pin ground
c) Port A (PA0 – PA7) = pin I/O (bidirectional), pin ADC
d) Port B (PB0 – PB7) = pin I/O (bidirectional), pin timer/counter, analog comparator, SPI
e) Port C (PC0 – PC7) = pin I/O (bidirectional), TWI, analog comparator, Timer Oscilator
f) Port D (PD0 – PD7) = pin I/O (bidirectional), analog comparator, interupsi eksternal, USART
g) RESET = pin untuk me-reset mikrokontroler h) XTAL1 & XTAL2 = pin untuk clock eksternal i) AVCC = pin input tegangan ADC
(22)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
c. Fitur ADC
Beberapa fitur ADC adalah sebagai berikut:
a) Resolusi mencapai 10 bit
b) 8 saluran ADC yang dapat digunakan secara bergantian
c) 0 – 5 VCC Range input ADC
d. Rangkaian Sistem Minimum Mikro
Rangkaian sistem minimum mikro adalah rangkaian di mana chip mikrokontroller dapat bekerja (running). Chip AVR Atmega8535 dilengkapi dengan oscillator internal sehingga, untuk menghemat biaya (cost), tidak perlu menggunakan Kristal/resonator eksternal untuk sumber clock CPU.
Sistem minimum AVR sangat sederhana di mana hanya menghubungkan VCC dan AVCC ke +5V dan GND dan AGND ke ground tanpa memakai Kristal, dan pin reset diambangkan (tidak dihubungkan apa-apa) chip sudah siap bekerja normal (Ardi Winoto, 2010).
2.3 Piranti Output 2.3.1 LCD 2x16
LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. 2x16 merupakan alat display yang dibuat pabrik yang sudah standar yang dapat menampilkan karakter dua baris, dengan tiap baris 16 karakter. LCD dilengkapi dengan 8 bit data bus (DB0-DB7) yang digunakan untuk menyalurkan data American Standard Code for Information Interchange (ASCII) maupun perintah pengatur kerjanya. Modul LCD sendiri terdiri dari display dan chipset, dimana chipset ini sendiri sebenarnya merupakan mikrokontroler. Chipset ini berfungsi untuk mengatur tampilan informasi serta berfungsi mengatur komunikasi dengan mikrokontroler yang memakai tampilan LCD itu. Sehingga pada dasarnya
(23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
interface yang akan dibuat merupakan komunikasi dua buah mikrokontroler (http://irdaloves.blogspot.com).
LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter (2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan DDRAM untuk mengatur tempat penyimpanan karakter tersebut. Alamat awal karakter adalah 00H dan alamat akhir 39H. Jadi, alamat awal di baris kedua dimulai dari 40H. Jika akan meletakkan suatu karakter pada baris ke-2 kolom pertama, maka harus diset pada alamat 40H. Jadi, meskipun LCD yang digunakan 2x16 atau 2x24, atau bahkan 2x40, maka penulisan programnya sama saja.
Gambar 2.8 Susunan alamat pada LCD (http://iddhien.com, 2009)
Sebelum merancang suatu interface, harus diketahui dahulu susunan pin dari LCD tersebut. Adapun susunan pin serta bentuk dari standard LCD 16 pin beserta fungsi dari masing-masing pin adalah seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 2.9 Susunan pin LCD (http://irdaloves.blogspot.com/2009/03)
Pada saat terhubung dengan LCD, mikrokontroler dapat mengirimkan instruksi yang harus dilaksanakan ataupun data yang harus ditampilkan. Pengiriman instruksi dan data ke LCD diatur oleh RS (Register Select). Pengiriman perintah (instruksi) dilakukan dengan memberikan logika rendah
(24)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pada pin RS LCD. Sedangkan jika yang dikirim adalah kode ASCII yang akan ditampilkan, maka pin RS LCD diberikan logika tinggi.
Untuk menandakan akan diadakan pengiriman data ke modul LCD dilakukan dengan memberikan logika rendah pada pin RW LCD. Setelah itu data disiapkan di DB0-DB7, sesaat kemudian pin EN ditinggalkan sesaat. Pada saat pin EN berubah dari tinggi ke rendah, data di DB0-DB7 diterima oleh LCD. Tabel 2.1 dibawah ini menerangkan susunan pin standard LCD 16 pin:
Tabel 2.1 Susunan pin LCD Susunan Pin LCD
No Simbol Level
1 Vss - power supply 0 volt (GND) 2 Vcc - power supply 5 volt ± 10%
3 Vcc - kontras LCD
4 Rs I/O 1=data; 0=instruksi
5 R/W I/O 1=baca; 0=tulis
6 EN 1 ke 0 penyerempak (clock)
7 DB0 I/O Bus Data 0
8 DB1 I/O Bus Data 1
9 DB2 I/O Bus Data 2
10 DB3 I/O Bus Data 3
11 DB4 I/O Bus Data 4
12 DB5 I/O Bus Data 5
13 DB6 I/O Bus Data 6
14 DB7 I/O Bus Data 7
15 A - back light 4 - 42 v 50-200mA
(25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2.3.2 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/04/buzzer.html).
Berikut adalah gambar dari buzzer:
Gambar 2.10 Buzzer (http://delta-electronic.com)
2.3.2 LED
Light Emitting Diode (LED) adalah dioda yang memancarkan cahaya
ketika diberikan tegangan forward dan tersedia dalam sejumlah warna.LED biasanya berfungsi sebagai lampu indikator atau lampu isyarat, dan bisa juga digunakan untuk lampu-lampu hias. Kaki anoda pada LED lebih panjang dari kaki katoda (http://christiantotjahyadi.wordpress.com).
(26)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 2.11 LED
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15 BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Kebutuhan
Dalam Pembuatan Detektor Kebocoran Gas ini membutuhkan beberapa perangkat keras ( hardware ), perangkat lunak ( software ) dan alat-alat pendukung antara lain:
3.1.1 Perangkat Keras ( Hardware ) a. Rangkaian Catu Daya
Rangkaian ini terdiri dari tansformator yang berfungsi mengubah tegangan dari AC ke DC. Selain itu terdapat baterai sebagai pengganti catu daya jika listrik mati. Regulator LM7805 berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 V AC ke 5 V DC, dan 9 volt DC menjadi 5V DC. Jadi secara garis besar fungsi rangkaian catu daya adalah untuk menurunkan tegangan menjadi 5V DC.
b. Rangkaian Mikrokontroler
Rangkaian ini menggunakan Mikrokontroler ATMega 8535. Rangkaian ini berfungsi sebagai otak yang mengatur jalannya rangkaian secara keseluruhan.
c. Rangkaian Sensor
Sensor digunakan untuk memberikan input yang nantinya akan dibaca oleh mikrokontroler. Sensor yag dipakai adalah TGS2610. Sensor ini terdiri dari empat kaki. Kaki pertama terhubung dengan ground, kaki kedua terhubung mikrokontroler, sedangkan kaki 3,4 terhubung VCC. Sensor inilah yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas LPG.
(28)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
d. Rangkaian Alarm
Rangkaian alarm terdiri dari 1 bel AC dan 1 buzer DC. Alarm digunakan untuk memberikan pertanda saat terjadi kebocoran LPG. bel AC digunakan sebagai alarm pokok, sedangkan buzer DC digunakan sebagai cadangan saat listrik mati.
e. Rangkaian LCD
Rangkaian ini digunakan sebagai display saat terjadi kebocoran gas LPG. baris pertama digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya LPG, sedangkan baris kedua digunakan untuk menunjukkan voltase yang dihasilkan sensor setelah mendeteksi keberadaan LPG.
f. Rangkaian LED
Rangkaian ini digunakan sebagai indikator tingkat bahaya. LED hijau menyala saat situasi aman. LED biru menyala saat situasi harap berhati-hati, dan LED merah sebagai indikator tingkat kebocoran gas adalah bahaya.
3.1.2 Perangkat Lunak ( Software ) a. Bascom-AVR
Aplikasi ini digunakan untuk menuliskan program yang akan disimpan dalam ekstensi *.BAS. Kemudian di-compile menjadi ekstensi
*.hex. b. AVR dude
Aplikasi ini digunakan untuk mendownload program ke dalam mikrokontroler ATMega 8535.
3.1.3 Alat Pendukukng a. Solder
Alat pendukung yang digunakan untuk memanaskan dan menyambung komponen-komponen elektronika.
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Multimeter
Digunakan untuk mengecek ukuran komponen-komponen elektronika.
c. Cutter
Alat yang digunakan untuk memotong aklirik. d. Bor
Alat yang digunakan untuk membuat lubang pada papan. e. Atractor
Alat yang digunakan untuk menghisap tenol.
3.2 Perancangan Blok Diagram
Diagram blok dari detector kebocoran gas LPG adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Blok
Gambar 3.1 menunjukkan prinsip kerja keseluruhan dari rangkaian yang dibuat. Berikut penjelasan dari tiap blok:
a. Blok Sensor TGS2610
Mendeteksi kebocoran gas dalam ruangan yang akan dikirim ke ADC internal mikrokontroler yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroler itu sendiri. b. Blok Mikrokontroler ATMega8535
Memproses data yang diperoleh dari sensor TGS2610 dan mengaktifkan bel AC, buzzer, dan juga LCD.
Sensor TGS2610
Mikrokontroler ATMega8535
Bel AC
LCD Buzzer
(30)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Blok Bel AC
Peringatan untuk menandakan adanya kebocoran gas pada ruangan. d. Blok Buzzer
Peringatan untuk menandakakan adanya kebocoran gas pada ruangan saat listrik padam.
e. Blok LCD
Menampilkan ada atau tidaknya gas yang terdeteksi. f. Blok LED
Peringatan tingkat bahaya kebocoran gas. Yaitu hijau untuk situasi aman, biru untuk berhati-hati, dan merah untuk bahaya.
3.3 Perancangan Mekanik
Perancangan mekanik yang dilakukan adalah memilih alas dan rangka pada alat. Bahan yang digunakan meliputi alumunium, akrilik, dan triplek. Bahan-bahan tersebut dipotong dan dirangkai sesuai dengan desain yang diinginkan.
3.4 Pemrograman
Sebelum masuk ke tahapan pemrograman, perlu diperhatikan tentang pembuatan flowchart terlebih dahulu. Berikut flowchart yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 3.2 flowchart
Setelah flowchart dibuat, tahapan selanjutnya adalah menuliskan program. Adapun tahapannya adalah menuliskan program dan meng –compile
pada software Bascom-AVR. dan men – download – kan ke dalam mikrokontroler ATMega 8535 dengan menggunakan software AVR dude.
(32)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
Tugas akhir ini menghasilkan dua bagian, yang pertama adalah perangkat keras (hardware) yang berupa hasil susunan dari beberapa komponen elektronika yang membentuk alat detektor kebocoran gas LPG. Bagian kedua adalah perangkat lunak (software) yang berupa program yang digunakan untuk menjalankan alat.
4.1 Blok Diagram Rangkaian
Alat ini terdiri dari lima rangkaian. Rangkaian yang pertama adalah rangkaian mikrokontroller minimum ATMega 8535 yang merupakan otak dari alat ini. Rangkaian kedua adalah rangkaian sensor TGS2610, rangkaian inilah yang mendeteksi keberadaan gas LPG disekitarnya. Rangkaian ketiga adalah rangkaian alarm, rangkaian ini terdiri dari satu bel AC dan satu buzzer. Rangkaian ini berfungsi sebagai peringatan ketika terdeteksi gas LPG di daerah sekitar. Rangkaian keempat adalah rangkaian LCD. Rangkaian ini berfungsi sebagai display saat terdeteksi gas LPG, dan yang terakhir adalah rangkaian LED. Rangkaian ini menunjukkan tingkat bahaya dari kebocoran gas LPG.
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1. Sensor TGS 2610 mendeteksi gas LPG disekitarnya dan memberikan input ke mikrokontroller. Salah satu kaki TGS2610, yaitu kaki kedua dihubungkan ke PORTA.0 mikrokontroller.
2. Input dari sensor TGS2610 akan dibaca oleh mikrokontroller dan disambungkan ke beberapa output. Output Bel AC melalui port B.0, output buzzer melalui port B.2, output LCD melalui port C.2 – C.7, output LED hijau, melalui port B.5, LED biru melalui Port B.6, dan LED merah melalui port B.7.
4.2 Pengujian Rangkaian Hardware
4.2.1 Pengujian Rangkaian Sumber Daya dan Pemindah Sumber Catu Daya
Rangkaian Catu Daya terdiri dari tansformator yang berfungsi mengubah tegangan dari AC ke DC. Selain itu terdapat baterai sebagai pengganti catu daya jika listrik mati. Trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 V AC ke 12 V DC, sedangkan regulator 7805 berfungsi menstabilkan tegangan menjadi 5V.
Pengujian pada rangkaian catu daya dilakukan dengan cara mengukur voltase yang keluar baik dari rangkaian power supply maupun rangkaian baterai. Pengujian dilakukan 2 kali, yaitu pada saat listrik menyala dan pada saat listrik padam. Pada saat listrik menyala, tegangan yang keluar dari regulator power supply sebesar 4,96 Volt, dan tegangan pada regulator baterai sebesar 0 Volt. Sedangkan pada saat listrik padam, tegangan yang keluar dari regulator power supply sebesar 0 volt, dan tegangan yang keluar dari regulator baterai sebesar 4,93 Volt.
(34)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar 4.2 Skema Pengujian Rangkaian Adaptor
4.2.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535
Pengujian pada mikrokontroler ATMega8535 ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian minimum mikrokontroler ATMega8535 dengan 8 buah LED di port A.0 – A.7. Setelah itu dimasukkan program sebagai berikut:
$regfile = "m8535.dat" $crystal = 1000000 Config Porta = Output Port_led Alias Porta Do
Port_led = 255 Waitms 2000 Port_led = 0 Waitms 2000 Loop
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Program diatas bertujuan untuk menyalakan dan mematikan lampu secara bergantian selama 2 detik secara berulang. Setelah program di –
download –kan pada mikrokontroler dan diadakan pengujian, mikrokontroler
dapat berjalan sesuai dengan program yang telah diisikan. Maka rangkaian minimum mikrokontroler ATMega8535 tersebut telah bekerja dengan baik.
Gambar 4.3 Skema Pengujian Mikro
4.2.3 Pengujian Rangkaian Sensor
Pada pengujian sensor, dilakukan dua kali pengujian. Pengujian pertama yaitu dengan menggunakan multimeter. Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan kaki ketiga sensor dengan kutub positif multimeter, dan kaki kedua sensor dengan kutub negative multimeter. Sedangkan pengujian kedua dilakukan dengan menghubungkan sensor ke Port A.0 mikrokontroler, dan memasukkan program yang hasilnya akan ditampilkan melalui LCD. Berikut ini tabel hasil pengujian sensor:
(36)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 4.1 Pengujian Sensor No Tegangan Keluar Sensor
TGS2610 (mV)
Tampilan di LCD (mV)
1 1510 1510
2 2540 2540
3 3040 3040
4 3415 3415
Menurut data tersebut, pengujian pada multimeter dan tampilan pada LCD bernilai sama. Hal ini berarti sensor berjalan dengan baik, dan program yang dipakai sudah benar.
Gambar 4.4 Skema Pengujian Rangkaian Sensor
4.2.4 Pengujian LCD
Pengujian ini terdiri dari sebuah LCD karakter 2x16 yang berfungsi sebagai display level beberapa macam gas disekitarnya. LCD dihubungkan
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pada port C mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan.
Gambar 4.5 Skema Pengujian Rangkaian LCD
Pada pengujian LCD ini dimasukkan program ke dalam mikrokontroler ATMega8535 sebagai berikut:
$regfile = "m8535.dat" $crystal = 1000000 Config Lcd = 16 * 2
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.5 , Db5 = Portc.4 , Db6 = Portc.3 , Db7 = Portc.2 , E = Portc.6 , Rs = Portc.7
(38)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Do
Locate 1 , 2 Lcd "TEST LCD" Locate 2 , 1
Lcd "NOER TEKKOMP 08" Loop
Gambar 4.6 Test LCD
4.2.5 Pengujian Bel AC
Pengujian Bel AC dilakukan dengan menggabungkan kabel langsung ke listrik AC. Bila bel berbunyi maka Bel AC dalam keadaan baik dan siap digunakan.
4.2.6 Pengujian Buzzer
Pengujian buzzer dilakukan dengan menghubungkan kutub positif buzzer dengan kutub positif power supply, dan kutub negatif buzzer dengan kutub negatif power supply. Apabila buzzer berbunyi, maka buzzer dalam keadaan baik dan siap digunakan.
4.2.7 Pengujian LED
Pengujian LED dilakukan dengan menghubungkan kutub positif LED dengan kutub positif power supply, dan kutub negatif LED dengan kutub negatif power supply. Apabila LED menyala, maka LED dalam keadaan baik dan siap digunakan.
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4.3 Pemrograman Alat
Setelah alat selesai dibuat, dilakukan proses pemrograman. Pada kali ini program yang dibuat menggunakan bahasa BASCOM. Program di –
download menggunakan software AVR dude. Downloader dihubungkan ke
computer atau laptop melalui port USB. Berikut langkah-langkahnya: 1. Buka program AVR dude
2. Pilih menu configuration, lalu pilih jenis mikrokontroler yang digunakan, yaitu ATMega8535
(40)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3. Pilih menu files, lalu buka program yang ingin di –download – kan.
Gambar 4.8 Brows File 4. Tekan button execute
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
5. Program selesai di – download.
Gambar 4.10 Finish Download
Pada pemrograman detektor kebocoran LPG, digunakan perhitungan ADC. Voltase yang terdeteksi pada LCD didapatkan dari perhitungan ADC. ADC mikrokontroler ATMega8535 adalah sebesar 10 bit atau 1024 desimal. Nilai ADC diambil dari VCC yaitu sebesar 5 Volt. Berikut Rumusannya:
1024 = 5V
0 = 0V
1 step ADC =
(42)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Nilai maksimal dari ADC (1024) = 5V, jadi nilai dari 1 ADC adalah 4,88 mV. Program pada alat yang dibuat, nilai 1 set ADC dibulatkan menjadi 5mV. Jadi setiap 1 set ADC bernilai 5mV.
4.4 Hasil Pengujian Keseluruhan
Alat ini dirancang menggunakan sensor TGS2610 sebagai pendeteksi keberadaan gas LPG disekitarnya. Ketika sensor mendeteksi adanya gas, mikrokontroler akan memroses informasi tersebut dan memberikan peringatan melalui beberapa output, yaitu LED, alarm, dan LCD.
Pada alat ini dilakukan percobaan dengan beberapa sumber gas, yaitu asap rokok, gas dari korek gas, dan gas dari tabung LPG mini. Berikut ini adalah tabel dari hasil pengujian:
Tabel 4.2 Pengujian Alat
No Sumber Gas Tegangan (mV)
Min Max
1 Udara Normal 200 400
2 Asap Rokok 400 900
3 Korek Gas 900 2500
4 LPG 2500 4100
Rangkaian LED berfungsi sebagai peringatan tingkat kebocoran gas. Ada 3 buah LED yaitu hijau, biru, merah. LED hijau berarti kondisi aman, LED biru berarti harap berhati-hati, dan LED merah berarti bahaya. Pada alat ini LED hijau akan menyala pada range voltase < 900mV, yaitu saat udara dalam keadaan normal maupun terdeteksi asap rokok. LED biru akan menyala pada range voltase 900mv – 2500mV, yaitu pada saat range korek gas terdeteksi. Sedangkan LED merah akan menyala pada range voltase diatas 2500. Yaitu pada saat terdeteksi gas LPG.
Rangkaian alarm berfungsi sebagai peringatan adanya kebocoran gas. Rangkaian ini menggunakan 1 buah bel AC dan 1 buah buzzer. Pada saat kondisi aman, bel AC dan buzzer dalam keadaan diam. Saat kondisi ada pada
(43)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
tahap harap berhati-hati bel AC dalam keadaan diam, sedangkan buzzer akan menyala. Pada kondisi bahaya, BEL AC dan buzzer akan menyala.
LCD berfungsi sebagai display. Saat kondisi normal, pada layar LCD akan ditampilkan tulisan “save and clean”, dan range voltasenya yaitu sekitar <400mV. Saat terdeteksi voltase 500mV – 900mV pada layar LCD akan ditampilkan tulisan “save and clean”, “rokok”, dan juga akan ditampilkan voltase yang terdeteksi. Saat terdeteksi voltase 900mV – 2500mV pada layar LCD akan ditampilkan tulisan “hati-hati”, “korek”, dan ditampilkan voltasenya pula. Saat terdeteksi voltase >2500, pada layar LCD akan ditampilkan tulisan “bahaya”, “elpiji”, dan ditampilkan voltase LPG yang terdeteksi.
Tugas akhir ini mengacu pada tugas akhir ASHARI ABDULLAH, mahasiswa Universitas Sebelas Maret angkatan 2007. Sesuai saran yanga ada pada tugas akhir tersebut, penulis mengembangkan beberapa bagian dari alat. Berikut tabel perbandingannya:
Tabel 4.3 Perbandingan No Perbedaan ASHARI
ABDULLAH
NOER CHOMISAH
Keterangan
1 Sensor HS-133 TGS2610 Span TGS2610 lebih lebar (mV)
2 Mikrokontroler AT89S52 ATMega8535 Mikrokontroler ATMega8535 dapat melakukan perintah kurang dari atau lebih besar dari
3 Sumber Listrik PLN PLN dan Baterai 9V
Apabila listrik mati, catu daya akan
dipindahkan dari PLN ke baterai 9 V
4 Output Buzzer, LCD Buzzer, bel AC, LCD, LED
Buzzer dan bel AC berfungsi sebagai peringatan, LCD berfungsi
menampilkan kadar (mV), dan LED berfungsi sebagai indikasi tingkat kebocoran gas LPG
(44)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Gambar 4.11 Rangkaian Tampak Atas
(45)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian terhadap alat dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Telah dibuat detektor kebocoran gas LPG dengan menggunakan
mikrokontroller ATMega8535.
2. Gas yang dapat dideteksi alat berupa asap rokok dengan menampilkan tulisan “asap rokok” dan tulisan “save and clean”, korek gas dengan menampilkan tulisan “korek gas” dan “hati-hati”, dan LPG dengan menampilkan tulisan “elpiji” dan “bahaya” pada LCD.
5.2Saran
Karena datasheet sensor TGS2610 tidak disertai informasi lengkap, maka kadar gas yang terdeteksi masih berupa mili volt. Kedepannya diharapkan alat dapat mendeteksi kadar dalam satuan part per million (ppm).
(1)
commit to user
3. Pilih menu files, lalu buka program yang ingin di –download – kan.
Gambar 4.8 Brows File 4. Tekan button execute
(2)
5. Program selesai di – download.
Gambar 4.10 Finish Download
Pada pemrograman detektor kebocoran LPG, digunakan perhitungan ADC. Voltase yang terdeteksi pada LCD didapatkan dari perhitungan ADC. ADC mikrokontroler ATMega8535 adalah sebesar 10 bit atau 1024 desimal. Nilai ADC diambil dari VCC yaitu sebesar 5 Volt. Berikut Rumusannya:
1024 = 5V
0 = 0V
1 step ADC =
(3)
commit to user
Nilai maksimal dari ADC (1024) = 5V, jadi nilai dari 1 ADC adalah 4,88 mV. Program pada alat yang dibuat, nilai 1 set ADC dibulatkan menjadi 5mV. Jadi setiap 1 set ADC bernilai 5mV.
4.4 Hasil Pengujian Keseluruhan
Alat ini dirancang menggunakan sensor TGS2610 sebagai pendeteksi keberadaan gas LPG disekitarnya. Ketika sensor mendeteksi adanya gas, mikrokontroler akan memroses informasi tersebut dan memberikan peringatan melalui beberapa output, yaitu LED, alarm, dan LCD.
Pada alat ini dilakukan percobaan dengan beberapa sumber gas, yaitu asap rokok, gas dari korek gas, dan gas dari tabung LPG mini. Berikut ini adalah tabel dari hasil pengujian:
Tabel 4.2 Pengujian Alat
No Sumber Gas Tegangan (mV)
Min Max
1 Udara Normal 200 400
2 Asap Rokok 400 900
3 Korek Gas 900 2500
4 LPG 2500 4100
Rangkaian LED berfungsi sebagai peringatan tingkat kebocoran gas. Ada 3 buah LED yaitu hijau, biru, merah. LED hijau berarti kondisi aman, LED biru berarti harap berhati-hati, dan LED merah berarti bahaya. Pada alat ini LED hijau akan menyala pada range voltase < 900mV, yaitu saat udara dalam keadaan normal maupun terdeteksi asap rokok. LED biru akan menyala pada range voltase 900mv – 2500mV, yaitu pada saat range korek gas terdeteksi. Sedangkan LED merah akan menyala pada range voltase diatas 2500. Yaitu pada saat terdeteksi gas LPG.
Rangkaian alarm berfungsi sebagai peringatan adanya kebocoran gas. Rangkaian ini menggunakan 1 buah bel AC dan 1 buah buzzer. Pada saat kondisi aman, bel AC dan buzzer dalam keadaan diam. Saat kondisi ada pada
(4)
commit to user
tahap harap berhati-hati bel AC dalam keadaan diam, sedangkan buzzer akan menyala. Pada kondisi bahaya, BEL AC dan buzzer akan menyala.
LCD berfungsi sebagai display. Saat kondisi normal, pada layar LCD
akan ditampilkan tulisan “save and clean”, dan range voltasenya yaitu sekitar
<400mV. Saat terdeteksi voltase 500mV – 900mV pada layar LCD akan ditampilkan tulisan “save and clean”, “rokok”, dan juga akan ditampilkan voltase yang terdeteksi. Saat terdeteksi voltase 900mV – 2500mV pada layar
LCD akan ditampilkan tulisan “hati-hati”, “korek”, dan ditampilkan
voltasenya pula. Saat terdeteksi voltase >2500, pada layar LCD akan ditampilkan tulisan “bahaya”, “elpiji”, dan ditampilkan voltase LPG yang terdeteksi.
Tugas akhir ini mengacu pada tugas akhir ASHARI ABDULLAH, mahasiswa Universitas Sebelas Maret angkatan 2007. Sesuai saran yanga ada pada tugas akhir tersebut, penulis mengembangkan beberapa bagian dari alat. Berikut tabel perbandingannya:
Tabel 4.3 Perbandingan No Perbedaan ASHARI
ABDULLAH
NOER CHOMISAH
Keterangan 1 Sensor HS-133 TGS2610 Span TGS2610 lebih
lebar (mV) 2 Mikrokontroler AT89S52 ATMega8535 Mikrokontroler
ATMega8535 dapat melakukan perintah kurang dari atau lebih besar dari
3 Sumber Listrik PLN PLN dan Baterai 9V
Apabila listrik mati, catu daya akan
dipindahkan dari PLN ke baterai 9 V
4 Output Buzzer, LCD Buzzer, bel AC, LCD, LED
Buzzer dan bel AC berfungsi sebagai peringatan, LCD berfungsi
menampilkan kadar (mV), dan LED berfungsi sebagai indikasi tingkat kebocoran gas LPG
(5)
commit to user
Gambar 4.11 Rangkaian Tampak Atas
(6)
commit to user
33
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian terhadap alat dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Telah dibuat detektor kebocoran gas LPG dengan menggunakan
mikrokontroller ATMega8535.
2. Gas yang dapat dideteksi alat berupa asap rokok dengan menampilkan tulisan “asap rokok” dan tulisan “save and clean”, korek gas dengan menampilkan
tulisan “korek gas” dan “hati-hati”, dan LPG dengan menampilkan tulisan
“elpiji” dan “bahaya” pada LCD.
5.2Saran
Karena datasheet sensor TGS2610 tidak disertai informasi lengkap, maka kadar gas yang terdeteksi masih berupa mili volt. Kedepannya diharapkan alat dapat mendeteksi kadar dalam satuan part per million (ppm).