Penyelesaian Kredit Bermasalah Pada Ksp Bhina Raharja Cabang Karanganyar TRI RIAYAH F3609067
commit to user
i
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH
PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh : TRI RIAYAH
F3609067
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
commit to user
ii ABSTRAKSI
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
TRI RIAYAH F3609067
LKM (lembaga Keuangan Mikro) berkembang dan tumbuh untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya adalah KSP (koperasi simpan pinjam). Dalam perkembangannya salah satu masalah yang dihadapi adalah adanya kredit bermasalah. Menurut dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jawa Tengah hanya 5 % yang masuk dalam kaegori sehat, 50% kategori cukup sehat, sedangkan yang lain masih perlu untuk meningkatkan kesehatannya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kredit bermasalah yang dihadapi oleh KSP.Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar. Didasarkan pada hasil wawancara dan observasi penulis.
Kredit bermasalah terjadi karena berbagai sebab, baik dari sisi eksternal maupun sisi internal Koperasi. Sebelum melakukan penyelesaian kredit bermasalah dilakukan upaya penyelamatan terlebih dahulu melalui 3R ( rescheduling, reconditioning, dan restructuring) kemudian dilakukan upaya penyelesaian kredit bermasalah dengan jalan damai ataupun melalui jalur hukum.
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan upaya pencegahan kredit bermasalah dengan melakukan analisis kredit dengan benar yaitu dengan melihat kelancaran anggota pada pinjaman terdahulu dan melihat jaminan atau collateral untuk mengurangi risiko kredit. Kemudian petugas memberikan penjelasan yang lengkap kepada anggota atau calon anggota pada saat membacakan perjanjian kredit. Selain itu Petugas Dinas Luar (PDL) melakukan monitoring kelancaran pinjaman anggota. Berdasarkan data yang diperoleh dari KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar, sampai pada bulan Maret 2012 prosentase kredit bermasalah sebesar 11.49% dari jumlah anggota (3.551) atau 9.51% dari saldo pinjaman(4.962.914.500). Untuk itu KSP Bhina Raharja melakukan langkah- langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan penanganan langsung oleh PDL serta memberikan surat peringatan kepada anggota yang mengalami ketelambatan 3 bulan. Untuk langkah selanjutnya yaitu restructuring, penarikan jaminan dengan jangka waktu pelunasan satu bulan dan pilihan terahir adalah penjualan barang jaminan anggota jika memang anggota tidak kooperatif dengan pihak koperasi.
(3)
commit to user
(4)
commit to user
(5)
commit to user
v MOTTO
1. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
2. MAN JADDA WA JADA- siapa yang bersumgguh-sungguh pasti akan berhasil
Persembahan
1. Bapak Ibuku yang tersayang
2. Mbak sri, mbak yam dan adikku
nur serta `Aa Heru
3. The best friends I have, yeni,
tia, widya dan teman-teman KP`09
4. Mafaza community
(6)
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta taufik-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa Shalawat serta Salam senantiasa dilimpahkan bagi tuntunan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya menjauh dari jaman Jahiliyah menuju jaman Islamiyah.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, yang oleh karena itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada :
1. Bapak DR. Wisnu Untoro, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi M.Si selaku Ketua Progam Studi DIII Keuangan dan Perbankan
3. Dosen pembimbing kami Ibu Izza Mafruhah SE M.Si yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulisan tugas akhir ini 4. Bapak dan Ibu Dosen DIII Keuangan dan Perbankan yang telah memberikan
banyak ilmu kepada penulis
5. Bapak Sidiq Nurrohman selaku Pimpinan Cabang KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja
6. Mas Tesi, Mas Heru, Mas Ozi, Mbak Erna , Mbak Eki serta semua karyawan KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yang selalu memberikan arahan selama magang dan membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu berada disisiku , selalu mendo`akanku dan selalu menyayangiku.
8. Kakak-kakakku dan adikku serta Khoirudin Baqtiar yang selalu memberikan semangat dan do`a
9. Teman-teman seangkatan KP`09 dan sahabat-sahabatku
(7)
commit to user
vii
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih bantuannya selama ini baik moril maupun materiil
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini baik dalam pemilihan kata ataupun hal-hal yang lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran hendaknya diberikan oleh pembaca guna perbaikan tugas akhir ini. Penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak lain.
Surakarta, 1 Mei 2012
(8)
commit to user
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN ABSTRAKSI ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 3
C.Tujuan Penulisan Tugas Akhir ... 3
D.Manfaat Tugas Akhir ... 4
E. Metode Tugas Akhir ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan dan LKM ... 7
(9)
commit to user
ix
C.Koperasi Simpan Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam ... 14
D.Kredit ... 15
E. Kredit Bermasalah ... 23
BAB III PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar ... 30
1. Sejarah ... 30
2.Visi dan Misi ... 31
3.Struktur Organisasi ... 31
4.Manajemen Sumber Modal……… 37
5. Produk-Produk ... 39
B.Pembahasan 1. Pencegahan Kredit Bermasalah ... 43
2. Penyelesaian Kredit Bermasalah ... 48
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
Daftar Pustaka……… 53 Lampiran
(10)
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyebab Kredit Bermasalah……….. 23 Tabel 3.1 Penerapan Prinsip-Prinsip Kredit……… 43 Tabel 3.2 Laporan Kredit Bermasalah……… 47
(11)
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar 32 Gambar 3.2 Mekanisme Penyelesaian Kredit Bermasalah……… 50
(12)
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
(13)
commit to user
(14)
commit to user
ABSTRAKSI
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
TRI RIAYAH F3609067
LKM (lembaga Keuangan Mikro) berkembang dan tumbuh untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya adalah KSP (koperasi simpan pinjam). Dalam perkembangannya salah satu masalah yang dihadapi adalah adanya kredit bermasalah. Menurut dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jawa Tengah hanya 5 % yang masuk dalam kaegori sehat, 50% kategori cukup sehat, sedangkan yang lain masih perlu untuk meningkatkan kesehatannya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kredit bermasalah yang dihadapi oleh KSP.Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar. Didasarkan pada hasil wawancara dan observasi penulis.
Kredit bermasalah terjadi karena berbagai sebab, baik dari sisi eksternal maupun sisi internal Koperasi. Sebelum melakukan penyelesaian kredit bermasalah dilakukan upaya penyelamatan terlebih dahulu melalui 3R ( rescheduling, reconditioning, dan restructuring) kemudian dilakukan upaya penyelesaian kredit bermasalah dengan jalan damai ataupun melalui jalur hukum.
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan upaya pencegahan kredit bermasalah dengan melakukan analisis kredit dengan benar yaitu dengan melihat kelancaran anggota pada pinjaman terdahulu dan melihat jaminan atau collateral untuk mengurangi risiko kredit. Kemudian petugas memberikan penjelasan yang lengkap kepada anggota atau calon anggota pada saat membacakan perjanjian kredit. Selain itu Petugas Dinas Luar (PDL) melakukan monitoring kelancaran pinjaman anggota. Berdasarkan data yang diperoleh dari KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar, sampai pada bulan Maret 2012 prosentase kredit bermasalah sebesar 11.49% dari jumlah anggota (3.551) atau 9.51% dari saldo pinjaman(4.962.914.500). Untuk itu KSP Bhina Raharja melakukan langkah- langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan penanganan langsung oleh PDL serta memberikan surat peringatan kepada anggota yang mengalami ketelambatan 3 bulan. Untuk langkah selanjutnya yaitu restructuring, penarikan jaminan dengan jangka waktu pelunasan satu bulan dan pilihan terahir adalah penjualan barang jaminan anggota jika memang anggota tidak kooperatif dengan pihak koperasi.
(15)
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah utama yang selalu dihadapi dalam dunia usaha adalah kebutuhan modal untuk mengembangkan dan ekspansi usahanya .Tidak hanya untuk menambah modal usaha, kebutuhan akan dana ini sangat diperlukan baik untuk tujuan investasi ,modal kerja ataupun konsumsi. Oleh karena itu muncul perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan atau yang sering disebut Lembaga Keuangan, Lembaga keuangan memberikan peran terhadap aktivitas ekonomi salah satu peran lembaga keuangan yaitu sebagai lembaga intermediasi atau sebagai penghubung antara masyarakat yang surplus dana dengan masyarakat yang defisit dana. Tetapi, tidak semua masyarakat dapat merasakan peran lembaga keuangan tersebut terutama masyarakat yang tidak mempunyai akses . Untuk itu pada akhir tahun 1990an tumbuh dan berkembang Lembaga Keuangan Mikro ( LKM) yang dapat memberikan akses kebutuhan keuangan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. LKM adalah penyedia jasa keuangan terutama simpanan dan kredit dan juga keuangan yang lainnya yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses terhadap bank komersial. Dibandingkan dengan bank, LKM dalam operasionalnya lebih sederhana terutama dalam hal pengajuan dan pencarian dana juga dengan proses yang cepat. Salah satu jenis LKM yang berkembang dengan pesat
(16)
commit to user
yaitu Koperasi Simpan Pinjam. Seperti halnya jenis LKM yang lain, KSP juga memberikan pelayanan kredit kepada masyarakat dengan prosedur dan proses cepat.
Salah satu masalah yang dihadapi lembaga keuangan tidak terkecuali pada KSP adalah adanya kredit bermasalah. Ini ditimbulkan akibat adanya kesalahan dari pihak lembaga keuangan dalam proses analisis kredit ataupun kurangnya kesadaran dari pihak debitur disertai dengan permasalahan debitur yang berbeda-beda. Adanya kredit bermasalah ini erat kaitannya dengan tingkat kesehatan koperasi. Menurut dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah , koperasi di wilayah Jawa Tengah hanya 5% yang masuk kategori sehat, dan 50 % masuk kedalam kategori cukup sehat. Sedangkan yang lain masih perlu meningkatkan kesehatannya. Ini menunjukkan bahwa banyak kredit bermasalah pada koperasi yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan koperasi. KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar termasuk dalam kategori cukup sehat. Dalam proses pencairan kredit kepada anggota dan calon anggota dilakukan secara langsung tanpa adanya proses survey. Hal ini memungkinkan terjadinya kredit bermasalah, tetapi untuk mencegah kredit bermasalah KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan proses analisis kredit, administrasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan kantor pusat KSP Bhina Raharja dengan prinsip kehati-hatian . Selain melakukan pencegahan KSP Bhina Raharja juga melakukan proses penyelesaian kredit bermasalah melalui PDL (Petugas Dinas Luar ) yaitu dengan mengusahakan penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit bermasalah dengan cara damai
(17)
commit to user
kepada anggota atau nasabah yang mempunyai itikad baik ataupun dengan cara hukum. Sampai saat ini jumlah kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja mencapai 11.49 %. Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul “PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, permasalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah upaya pencegahan kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar ?
2. Bagaimanakah penyelesaian kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar ?
C. TUJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah agar dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang penulis kehendaki. Adapun secara lebih rinci tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
2. Untuk mengetahui bagaimanakah penyelesaian kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
(18)
commit to user
D. MANFAAT PENULISAN TUGAS AKHIR
Penulisan tugas akhir ini juga mempunyai manfaat penelitian. Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Memberikan masukan dan saran kepada perusahaan dalam kaitannya dengan aktivitas perusahaan, serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam setiap aktivitasnya terutama adalah yang berkaitan dengan kegiatan penyaluran dana.
2. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya
Sebagai tambahan referensi bacaan serta informasi khususnya bagi mahasisa jurusan Keuangan dan Perbankan yang sedang atau ingin menulis penelitian dengan tema yang sama.
3. Bagi masyarakat
Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan informasi khususnya tentang dunia perbankan atau lembaga keuangan yang lain.
E. METODE PENULISAN TUGAS AKHIR
Metode penelitian pada dasarnya adalah mengemukakan secara tertulis tata kerja dan suatu penelitian , metode dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Ruang Lingkup Penulisan Tugas Akhir
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah yang diterapkan oleh KSP Bhina Raharja Cabang
(19)
commit to user
Karanganyar jl. Lawu Barat No 7 Ngablak Papahan Tasikmadu Karanganyar.
2) Jenis data yang digunakan a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, yaitu data dari KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar . Data ini meliputi gambaran umum instansi, data yang berhubungan dengan kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar serta data-data lain yang mendukung penelitian ini. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari sumber-sumber data yang lain, yang secara langsung ataupun tidak langsung di obyek penelitian yang mempunyai hubungan dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dengan membaca buku dan literatur lainnya.
3) Metode Pengumpulan Data a) Interview atau wawancara
Dilakukan melalui proses tanya jawab dengan pihak yang terkait dengan kredit pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar.
b) Observasi
Dengan datang langsung melalui kegiatan magang kerja atau melihat kegiatan pencegahan kredit bermasalah secara langsung yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar.
(20)
commit to user 4) Teknik pembahasan
Penulis menggunakan teknik pembahasan diskriptif yaitu dengan menggambarkan secara sisitematis mengenai objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu tentang pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah yang diterapkan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar.
(21)
commit to user
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LEMBAGA KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Lembaga keuangan adalah suatu badan usaha yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial asset) maupun tagihan (claim) yang dapat berupa saham (stock) dan pinjaman (loans) daripada berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku (Rose dan Frasser dalam Martono,2002:2)
Menurut UU No 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat.
Peranan lembaga keuangan yaitu (Martono, 2002:3) :
1. Pengalihan aset yaitu lembaga keuangan mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jatuh tempo.
2. Likuiditas yaitu kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan
3. Realokasi pendapatan (income reallocation) yaitu untuk menghadapi masa yang akan datang masyarakat menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya ke lembaga keuangan.
(22)
commit to user
4. Transaksi yaitu mempermudah dalam melakukan transaksi moneter melalui jasa yang disediakan oleh lembaga keuangan.
Lembaga Keuangan Mikro adalah penyedia jasa keuangan terutama simpanan dan kredit dan juga jasa keuangan lain yang diperunyukkan bagi keluarga miskin dan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses terhadap bank komersial.
Kelebihan Lembaga Keuangan Mikro dibanding dengan lembaga keuangan lainnya yaitu :
a. Pelayanan yang cepat dan mudah dan pelayanan yang mudah misalnya proses pencairan dana yang tidak membutuhkan waktu yang lama
b. Keberadaan LKM lebih dekat dengan masyarakat sehingga lebih mengetahui dan mengenal karakter dari nasabah atau anggotanya
c. Secara makro, LKM dapat mendayagunakan dana lebih dari masyarakat yang dialokasikan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit untuk digunakan usaha sehingga dari usaha tersebut dapat menyerap tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
B. KOPERASI
1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari “Co” dan “Operation” yang dapat diartikan bersama-sama bekerja. Secara luas berarti koperasi berusaha untuk mencapai tujuan serta kemanfaatan bersama. Secara lebih rinci koperasi mengandumg beberapa unsur yaitu :
(23)
commit to user
a. Merupakan kumpulan orang-orang ( association of person) b. Bergabung secara sukarela ( have voluntarily joined together)
c. Untuk mencapai tujuan ekonomi bersama ( to achieve a common
economic end)
d. Organisasi perusahaan yang dikendalikan secara demokratis(
democratically controlled business organization)
e. Kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan( equitable
contribution to the capital required)
f. Menanggung risiko dan menerima bagian keuntungan secara adil. Koperasi juga didefinisikan bermacam-macam arti :
a. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
b. Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya (Djojohadikusoemo dalam Nugroho,2009:6)
c. Koperasi didefinisikan sebagai suatu perkumpulan dari orang-orang atas dasar persamaan derajad sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama (Soeraatmadja dalam Nugroho,2009:7)
(24)
commit to user
d. Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya (Schaars dalam Nugroho,2009:7)
e. Definisi koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarka tolong menolong (Hatta dalam Nugroho,2009:8)
f. Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan urus niaga secara kumpulan yang berasaskan konsep tolong menolong (Munker dalam Nugroho,2009:7)
2. Landasan dan Asas Koperasi
Dalam UU RI No. 25/1992 pada pasal 2 dikatakan “ koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945serta berlandaskan atas asas kekeluargaan.
3. Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi
Dalam Bab II pasal 3 uu RI No.25/1992 koperasi mempunyai tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
(25)
commit to user Fungsi dan peran Koperasi yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip-Prinsip Koperasi
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adilsebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian
f. Untuk mengembangkan koperasi maka koperasi melaksanakan prinsip pendidikan koperasi
(26)
commit to user 5. Unsur- unsur Organisasi Koperasi
a. Keanggotaan koperasi, kedudukan anggota koperasi secara hukum adalah suatu keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota koperasi memiliki hak serta kewajiban secara umum.
b. Rapat Anggota Koperasi , dalam pasal 22 UU No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa:
1) Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi 2) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur
dalam anggaran dasar
c. Pengurus Koperasi adalah satu perangkat organisasi yang merupakan lembaga atau badan hukum struktural organisasi koperasi, yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai pelaksana kegiatan koperasi. d. Pengawas Koperasi, fungsinya dalah mengamankan keputusan rapat
anggota, ketentuan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga serta sebagai lembaga kontrol.
6. Lingkungan Koperasi Indonesia
a. Masukan instrumental terdiri dari landasan Idiil yaitu Pancasila, Konstitusional yaitu UUD 1945, konsepsional yaitu wawasan nusantara dan ketahanan nasional dan operasional yaitu Garis-garis Besar Haluan Negara
b. Lingkungan Strategis yang terdiri dari:
1) Aspek alamiah : geografi, kependudukan, dan sumber daya/ kekayaan alam
(27)
commit to user
2) Aspek sosial: lingkungan politik,lingkungan ekonomi, lingkungan sosial budaya dan teknologi, lingkungan pertahanan dan keamanan baik regional ataupun nasional.
7. Bentuk – Bentuk Koperasi
Dalam pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 koperasi terbagi menjadi dua bentuk yaitu:
a. Koperasi primer yaitu koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang minimal 20 orang
b. Koperasi sekunder yaitu koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi. Koperasi sekunder tidak hanya terdiri dari koperasi yang sejenis tetapi juga dapat koperasi yang berbeda jenis karena terdapat kepentingan aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang sama. Minimal terdiri dari tiga koperasi.
8. Jenis- Jenis Koperasi
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan anggotanya. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut dua kategori : a. Menurut status anggotanya
1) Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang atau jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
2) Koperasi konsumen adalah koperasi yang para anggotanya adalah konsumen akhir atau pemakai barang dan jasa yang ditawarkan oleh para pemasok di pasar.
(28)
commit to user b. Menurut fungsi koperasi
1) Koperasi pembelian atau konsumsi yaitu koperasi yang menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khusus dan masyarakat secara umum.
2) Koperasi pemasaran atau penjualan yaitu koperasi yang menjalankan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan konsumen pasar.
3) Koperasi produksi adalah koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai karyawan.
4) Koperasi jasa yaitu koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa-jasa yang dibutuhkan anggotanya, misal jasa simpan pinjam, asuransi dan lain sebagainya.
C. KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN USAHA SIMPAN PINJAM
Pada pasal 44 UU No 25 tahun 1992 dinyatakan bahwa koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan dana melalui kegiatan simpan pinjam. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi.
Baik KSP dan USP merupakan termasuk dalam Lembaga Keuangan Mikro Formal. Pada awalnya KSP berkembang di Jerman pada pertengahan abad ke 19 dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan keperluan pinjaman dengan
(29)
commit to user
prosedur yang cepat dan mudah. KSP berkembang di Indonesia karena dipekenalkan oleh Belanda pada tahun 1895. Perkembangan koperasi di Indonesia dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu :
1. Jumlah lembaga 2. Jumlah anggota 3. Volume usaha 4. Modal
Bedasarkan beberapa indikator diatas koperasi berkembang berdasarkan kebutuhan dari anggotanya.
D. KREDIT
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Ini berarti pemberian kredit kepada kreditur berdasarkan kepercayaan. Dalam bahasa latin creditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran.
Dalam UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mawajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan
(30)
commit to user
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati (Kohler dalam Muldjono, 1990: 9).
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan ( Mulyono,1990:10)
2. Manfaat dan fungsi kredit
Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan perbankan atau lembaga keuangan yaitu:
a. Memperoleh pendapatan bunga kredit yaitu selisih bunga kredit yang diterimanya dari debitur dikurangi dengan biaya untuk memperoleh dana dari masyarakat dan dikurangi lagi dengan biaya overhead dalam mengelola kredit tersebut
b. Untuk menjaga solvabilitas usahanya yaitu diharapkan bank dapat membayar kembali kewajiban kepada pemilik dana.
c. Dengan adanya kredit akan membantu memasarkan jasa-jasa yang lain d. Untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya
e. Untuk merebut pasar (marketshare) dalam industry perbankan atau keuangan
(31)
commit to user
a. Dengan adanya kelancaran kredit diharapkan akan diperoleh pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membantu membuka lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan pendapatan dan pemerataan pendapatan masyarakat
b. Untuk beberapa golongan professional akan ikut menikmati manfaat dalam proses pemberian kredit karena mereka ikut terlibat didalamnya contoh notaris dalam membantu pembuatan ikatan perjanjian kredit dan pengikatan barang jaminan.
c. Masyarakat yang menyimpan uangnya memperoleh jaminan dalam pengembalian dana yang disimpannya beserta bunganya
d. Dari sisi pengusaha dapat membantu memperoleh faktor produksi dengan biaya yang relatif lebih murah
e. Bagi para pengelola pasar modal kebijaksanaan kredit terutama kebijaksanaan tentang suku bunga kredit akan sangat bermanfaat dalam penyusunan perencanaan kegiatan karena merupakan produk atau jasa subtitusi satu sama lain
Sedangkan fungsi dari kredit adalah sebagai berikut (Martono, 2002:52) :
a. Meningkatkan daya guna (utility) dari uang b. Meningkatkan daya guna (utility) dari barang c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang d. Sebagai salah satu alat stabilisasi ekonomi
(32)
commit to user
f. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
3. Unsur-Unsur Kredit
a. Kepercayaan yaitu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu di masa datang.
b. Kesepakatan yaitu dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangi hak dan kewajiban masing-masing-masing-masing.
c. Jangka waktu, setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu yang mencakup pengembalian kredit yang telah disepakati. d. Risiko, disebabkan dua hal yaitu :
1) Faktor kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak membayar kreditnya padahal mampu
2) Risiko akibat unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga mereka tidak mampu membayar kredit misalnya adanya bencana alam. 4. Prinsip – Prinsip Kredit
Merupakan cara yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan lain dalam rangka mengurangi risiko yang mungkin timbul dari adanya fasilitas kredit. Prinsip yang digunakan yaitu 5C ( character, capital,
capacity, collateral dan condition of economic), selain itu ada juga prinsip
7P ( personality, purpose, prospect, payment, party, profitability,
(33)
commit to user Prinsip kredit berdasarkan prinsip 5C yaitu :
a. Character atau karakter yaitu menyangkut sifat debitur yang
mempunyai itikad baik dan komitmen tinggi untuk mengembalikan seluruh kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani bersama antara pihak debitur dan kreditur.
b. Capital menitikberatkan pada aspek permodalan nasabah, yang
dianalisis dalam hal ini adalah pangsa modal yang dimiliki sendiri oleh nasabah.
c. Capacity adalah kapasitas atau kemampuan kreditur untuk membayar
bunga dan cicilan kredit, aspek yang perlu dianalisis adalah kemampuan usaha tersebut untuk berproduksidan memasarkan hasil-hasilnya dengan proyeksi yang dituangkan dalam proposal pengajuan kredit.
d. Collateral merupakan jaminan atau agunan yang dimiliki oleh
nasabah. Dinilai dari tingkat kemudahan diperjualbelikannya barang jaminan untuk risiko kredit. Jaminan berfungsi dan bersirat sebagai solusi terahir (second wayout) apabila debitur bermasalah.
e. Condition of economy merupakan kondisi perekonomian pada saat
kredit diberikan. Aspek yang perlu dianalisis adalah persaingan di pasar dari hasil usaha produksi tersebut, serta kecenderungan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.
(34)
commit to user Sedangkan prinsip-prinsip kredit 7P yaitu :
a. Personality yaitu data tentang kepribadian calon debitur seperti
riwayat hidup, pendidikan, pengalaman kerja, usaha atau pekerjaan, keadaan keluarga dan pergaulan dalam masyarakat.
b. Purpose adalah tujuan atau keperluan penggunaan kredit apakah untuk
berdagang, produksi atau untuk konsumsi. Untuk menilai apakah penggunaan kredit sesuai dengan line of business lembaga keuangan yang bersangkutan.
c. Prospect adalah harapan masa depan dari bidang usaha calon debitur
selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan ekonomi, keadaan sektor usaha debitur dan kekurangan-kekurangan perusahaan pada masa lalu serta perkiraan di masa yang akan datang.
d. Payment yaitu bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan
diberikan. Hal ini diperoleh dari perhitungan tentang prospek, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengembalian.
e. Party yaitu pengklasifikasian nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Dengan demikian nasabah akan digolongkan dalam klasifikasi tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda baik dari jumlah, bunga atau persyaratan yang lain.
(35)
commit to user
f. Profitability yaitu kemampuan nasabah mencari laba, diukur dari
periode ke periode apakah akan tetap sama ataukah meningkat apalagi dengan adanya tambahan kredit yang akan diperoleh debitur.
g. Protection tujuannya adalah untuk menjaga kredit yang telah
dikucurkan oleh bank melalui suatu perlindungan berupa jaminan barang, uang ataupun asuransi.
5. Jenis- Jenis Kredit
Berdasarkan penggunaan dananya kredit dapat dibedakan menjadi:
a. Kredit Modal Kerja (KMK) yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal atau perputaran modal nasabahnya misalnya untuk pembelian barang dagangan. Dilihat dari jangka waktunya, KMK terdiri atas dua macam :
1) KMK revolving, apabila usaha debitur dapat diharapkan
berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak kreditur cukup mempercayai kemempuan dan kemauan nasabah
2) KMK einmaleg, apabila volum kegiatan usaha debitur sangat
berfluktuasi dari waktu ke waktu atau pihak bank kurang mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah.
b. Kredit Investasi yaitu kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah misal untuk pembelian tanah dan bangunan kantor. Kredit ini biasanya berjangka menengah dan panjang karena nilainya relatif besar.
(36)
commit to user
c. Kredit Konsumsi yaitu kredit dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha debitur
Berdasarkan jangka waktu di bagi menjadi (Supriyono,2011:80):
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu kurang dari satu tahun.
b. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
Kredit menurut jaminan terbagi menjadi :
a. Kredit tanpa jaminan (unsecured Loans) yang dimaksud disini adalah jaminan fisik. Di Eropa dan Amerika kredit jenis ini lazim digunakan khususnya untuk perusahaan besar
b. Kredit dengan jaminan (secured loans) yaitu kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan.
Jenis kredit berdasarkan pencairan dana (Supriyono,2011:80) :
a. Kredit langsung yaitu kredit yang dapat dicairkan serta digunakan secara langsung.
b. Kredit tidak langsung yaitu dan yang tidak dapat ditarik langsung contoh bank garansi.
(37)
commit to user
E. KREDIT BERMASALAH
1. Pengertian Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sangup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan (Kuncoro dan Suhardjono. 2002:462). 2. Penyebab Kredit Macet
Penyebab kredit bermasalah terbagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Terangkum dalam tabel di bawah ini.
Table 2.1 Penyebab Kredit Macet
Klasifikasi Kemungkina Penyebab
Faktor eksternal Lingkungan usaha debitur
Musibah (misal kebakaran,bencana alam) atau kegagalan usaha Persaingan antar bank yang tidak sehat
Faktor internal Kebijakan kredit yang kurang menunjang Kelemahan sistem dan prosedur penilaian kredit
Pemberian dan pengawasan kredityang menyimpang dari prosedur
Itikad yang kurang baik dari pemilik, pengurus dan pegawai Sumber: Djiwandono dalam Kuncoro dan Suhardjono (2002)
Deteksi dini terhadap kredit bermasalah dapat dilakukan secara sistematis melalui sistem pengenalan diri berupa daftar kejadian atau gejala yang diperkirakan dapat berkembang menjadi kredit bermasalah. Daftar tersebut dapat disusun mulai dari sisi nasabah, sisi ekstern dan bank atau lembaga keuangan (Kuncoro dan Suhardjono. 2002:471) :
a. Sisi nasabah
Faktor keuangan yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit bermasalah yaitu :
(38)
commit to user 1) Hutang meningkat sangat tajam
2) Hutang meningkat tidak seimbang dengan peningkatan asset 3) Pendapatan bersih menurun
4) Penurunan penjualan dan laba kotor
5) Biaya penjualan, umum dan administrasi meningkat
6) Perubahan kebijaksanaan dan syarat-syarat penjualan secara kredit 7) Rata-rata umur piutang bertambah lama sehingga perputaran
piutang semakin lambat
8) Piutang tak tertagih semakin meningkat 9) Perputaran persediaan semakin melambat
10)Keterlambatan memperoleh neraca nasabah secara teratur 11)Tagihan yang terkonsentrasi pada pihak tertentu
Faktor manajemen yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit bermasalah yaitu :
1) Perubahan dalam manajemen dan kepemilikan perusahaan 2) Tidak ada kaderisasi dan job description yang jelas
3) Sakit atau meninggalnya orang yang penting dalam perusahaan(
key person)
4) Kegagalan dalam perencanaan
5) Manajemen puncak didominasi oleh orang yang kurang cakap 6) Pelanggaran terhadap perjanjian atau klausula kredit
7) Penyalahgunaan kredit
(39)
commit to user
9) Rendahnya semangat dalam mengelola perusahaan
Faktor operasional yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit bermasalah yaitu:
1) Hubungan nasabah dengan mitra usahanya semakin menurun 2) Kehilangan satu atau lebih pelanggan utama
3) Pembinaan sumber daya yang tidak baik
4) Tertundanya penggantian mesin dan peralalatan yang sudah ketinggalan atau tidak efisien
5) Operasional perusahaan mencemari lingkungan b. Sisi ekstern
Faktor ekstern yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit bermasalah yaitu:
1) Perubahan kebijaksanaan pemerintah di sektor riil
2) Peraturan yang bersifat membatasi dan berdampak besar atas situasi keuangan dan operasional serta manajemen bank
3) Kenaikan harga faktor-faktor produksi yang tinggi
4) Perubahan teknologi yang sangat cepat dalam industri yang diterjuni oleh nasabah
5) Meningkatnya suku bunga pinjaman
6) Resesi, devaluasi, inflasi, deflasi dan kebijakan moneter yang lain 7) Peningkatan persaingan dalam bidang usahanya
(40)
commit to user c. Sisi bank
Faktor dari sisi bank yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit bermasalah yaitu:
1) Buruknya perencanaan financial atas aktiva tetap atau modal kerja 2) Adanya perubahan waktu dan permintaan kredit musiman
3) Menerbitkan cek kosong
4) Gagal dalam memenuhi syarat-syarat dalam perjanjian kredit 5) Adanya over kredit atau underfinancing
6) Manipulasi data
7) Over taksasi agunan atau penilaian agunan terlalu tinggi 8) Kredit fiktif
9) Kelemahan analisis oleh pejabat kredit sejak awal proses pemberian kredit
10)Kelemahan dalam pembinaan dan monitoring kredit 3. Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
a. Penyelamatan Kredit Bermasalah
Penyelamatan terhadap kredit bermasalah dapat dilakukan dengan 3R yaitu(Kuncoro dan Suhardjono. 2002:475):
1) Penjadwalan kembali (Reschedulling) yaitu perubahan syarat kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan jangka waktunya meliputi perubahan grace period, perubahan jadwal pembayaran, perubahan jangka waktu dan perubahan jadwal angsuran.
(41)
commit to user
2) Persyaratan kembali (reconditioning) yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran dan atau prasyarat lainnya, sepanjang tidak menyangkut maksimum saldo kredit yang meliputi reschedulling dan atau perubahan tingkat suku bunga atau denda, perubahan cara perhitungan tingkat suku bunga, keringanan bunga atau denda , perubahan penggantian kepemilikan atau pengurus, perubahan nama dan atau status perusahaan, perubahan atau penggantian nasabah atau novasi, perubahan atau penggantian agunan
3) Penataan kembali ( restructuring) yaitu perubahan syarat-syarat kredit yang meliputi reschedulling, reconditioning dan atau penambahan dana bank (suplesi kredit), konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru, perubahan jenis fasilitas kredit termasuk konversi pinjaman dalam valuta asing, konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan
Upaya penyelamatan dengan 3R tersebut diatas dapat dilakukan apabila masih memenuhi kriteria berikut:
1) Debitur menunjukan itikad yang positif untuk bekerja sama (kooperatif) terhadap upaya penyelamatan yang akan dijalankan 2) Usaha debitur masih berjalan dan mempunyai prospek yang bagus 3) Debitur masih mampu untuk membayar kewajiban yang
(42)
commit to user
4) Debitur masih mampu membayar bunga yang berjalan 5) Adanya kemampuan dan prospek debitur pulih kembali 6) Posisi bank akan menjadi lebih baik
b. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Agar bank tidak mengalami kerugian harus segera dilakukan upaya penyelesaian dengan cara:
1) Penyelesaian kredit bermasalah dengan cara damai dengan cara sebagai berikut :
a) Pemberian keringanan bunga untuk kredit kolektibilitas diragukan dan macet dengan pembayaran lunas ataupun angsuran. Dalam putusan persetujuan penyelesaian kredit bermasalah dengan keringanan bunga harus dicantumkan syarat batal dan kembali pada kewajiban sesuai surat utang, apabila kewajiban yang telah dijadwalkan tidak dipenuhi dengan tertib. b) Penjualan agunan di bawah tangan, yaitu penelamatan kredit
secara damai dengan penjualan agunan di bawah tangan
c) Penjualan sebagian atau seluruh harta kekayaan debitur atau barang agunan
d) Penebusan sebagian atau seluruh barang agunan oleh debitur atau pemilik barang agunan
2) Penyelesaian kredit bermasalah melalui jalur hukum
Apabila penyelesaian secara damai sudah diupayakan secara maksimal dan belum memberikan hasil atau nasabah tidak
(43)
commit to user
menunjukkan itikad baik dalam penyelesaian kredit , maka penyelesaian ditempuh dengan jalur hukum. Penyelesaian dengan jalur hukum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Penyelesaian kredit melalui pengadilan negeri
b) Penyerahan pengurusan kredit macet kepada BUPLN/PUPN c) Penyelesaian kredit macet melalui kejaksaan
(44)
commit to user
30 BAB III PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI UMUM KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
1. Sejarah KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
KSP Bhina Raharja terbentuk tanggal 8 Mei 1994 di kelurahan Sidowayah Kabupaten Rembang dihadiri beberapa calon anggota yang sebelumnya sudah terbentuk pra koperasi dari beberapa pengusaha di daerah setempat. Dalam rapat tersebut terbentuk kepengurusan KSP Bhina Raharja dan telah memperoleh persetujuan Badan Hukum Propinsi Jawa Tengah dengan Nomor Badan Hukum 12198/BH/VI/1994. Dari tahun ke tahun KSP Bhina Raharja terus berkembang dan telah memiliki kantor sendiri yang digunakan sebagai kantor pusat yang beralamat di Jl. Pemuda Km 3,5 Rembang. Sampai sekarang mempunyai kantor cabang dan kantor kas kurang lebih berjumlah 40. Salah satunya adalah KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yang terletak di jl. Lawu Barat No 7 Ngablak Papahan Tasikmadu Karanganyar. KSP Bhina Raharja ini didirikan di Karanganyar pada tanggal 31 Mei 2007 yang awalnya hanya melayani kredit mingguan kemudian berkembang menjadi kredit bulanan.
(45)
commit to user
2. Visi, Misi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Setiap organisasi atau badan mempuyai pedoman untuk menjalankan organisasinya termasuk koperasi. Untuk itu ditetapkan visi dan misi KSP Bhina Raharja agar tercapai tujuannya. Adapun visi misi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yaitu :
a. Visi : KSP Bhina Raharja sebagai koperasi terpercaya, mandiri, tangguh dan profesional.
b. Misi :
1.Mensejahterakan anggota dan masyarakat
2.Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan mandiri.
3.Mengurangi pengangguran produktif dengan membuka lapangan kerja.
4.Bermanfaat di masyarakat dan di segala bidang 3. Struktur Organisasi
Sebagai sebuah koperasi, KSP Bhina Raharja mempunyai pengurus dan pengawas. Susunan pengurus KSP Bhina Raharja yaitu : Ketua : H.M. Atna Tukiman
Sekretaris : Sukisno SE Bendahara : Setyorini SE
Sedangkan susunan pengawas yaitu : Ketua : H.A Pamindo DA
(46)
commit to user Anggota : H Supriyadi E.P, SE
Setiap perusahaan atau badan usaha mempunyai struktur organisasi yang bertujuan untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada di koperasi tersebut. Struktur organisasi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar adalah sebagai berikut :
Sumber : KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar Keterangan :
: garis pelayanan :garis pertanggungjawaban :garis penugasan
PIMPINAN CABANG (BULANAN)
ADM PEMBUKUAN CUSTOMER
SERVICE KASIR
PETUGAS DINAS LAPANGAN
ANGGOTA DAN CALON ANGGOTA KANTOR PUSAT
(47)
commit to user
Adapun tugas dari tiap-tiap bagian dalam struktur organisasi diatas yaitu:
a Pimpinan Cabang
Wewenang dan hak pimpinan cabang yaitu :
1) Menata, mengatur, mutasi jabatan karyawan di lingkungannya sesuai kemampuan dan prestasi kerja karyawan.
2) Menetapkan pola dan tata kerja karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di KSP Bhina Raharja.
3) Mengusulkan kekantor pusat bagi karyawan yang berprestasi baik dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi
4) Menyetujui dan atau menolak kebutuhan anggaran operasional kantor cabang.
5) Mengusulakn kebutuhan anggaran operasional kantor cabang kepada kantor pusat
6) Memeriksa pembukuan dank as di kantor cabang
7) Memberikan sanksi ke karyawan yang lalai dalam melaksanakan tugas sehingga mengakibatkan kerugian pada KSP Bhina Raharja.
(48)
commit to user
Tugas dan kewajiban pimpinan cabang yaitu :
a) Memimpin karyawan dalam melaksanakan operasional usaha simpan pinjam sesuai dengan garis-garis kebijakan yang ditetapkan di kantor pusat.
b) Membina karyawan dengan cara meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perkoperasian khususnya dibidang operasional usaha
c) Mengevaluasi prestasi kerja karyawan sesuai dengan acuan target yang telah ditetapkan
d) Menciptakan iklim kerja yang kondusif sehingga menimbulkan kenyamanan kerja pada karyawan, dengan cara menciptakan suatu teamwork yang kompak dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah baik masalah pribadi ataupun masalah kedinasan.
e) Membuat laporan periodik tiap bulannya
f) Menghindari rapat pimpinan yang diselenggarakan setiap bulan
g) Menyampaikan informasi dan hasil rapat pimpinan kepada karyawan
h) Menjalin koordinasi dengan pimpinan kantor cabang yang lain di lingkungan KSP Bhina Raharja
i) Bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor cabang
(49)
commit to user b Kasir
Wewenang dan hak kasir yaitu:
1. Mengatur arus uang kas yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan petunjuk kantor pusat
2. Berhak atas gaji dan tunjangan-tunjangan lain beserta akomodasi lainnya yang menunjang kegiatan operasionalnya.
Tugas kasir yaitu :
1) Mengerjakan buku kasir dan menutup buku kasir setiap hari. 2) Menyediakan atau mengeluarkan kasbon ( modal kerja)
karyawan setiap hari kepada Petugas Dinas Luar (PDL). 3) Menerima setoran uang dari PDL
4) Menerima angsuran dan mengeluarkan pinjaman untuk anggota atau calon anggota yang telah memenuhi persyaratan kredit.
5) Mengeluarkan otorisasi untuk pembayaran gaji sesuai ketentuan kantor pusat
6) Melaporkan keadaan kas dan saldo kas pimpinan cabang tiap hari
7) Membuat laporan rekapitulasi bulanan atau arus kas
8) Bersama bagian administrasi yang dikoordinir pimpinan cabang membuat neraca dan perhitungan laba rugi setiap bulannya
(50)
commit to user
9) Bertanggung jawab atas keluar masuknya dokumen- dokumen penting yang dijadikan jamina kredit.
10)Bersama pimpinan cabang membuat rencana anggaran pendapatan belanja tahun berikutnya
11)Memberikan pelatihan terhadap calon karyawan baru abgian kasir
c Customer service
Adapun tugas dan kewajiban customer service adalah :
1) Melayani anggota dan calon anggota dengan baik, ramah, dan kekeluargaan
2) Menerima dan menaksir barang-barang yang dijadikan jaminan yang meliputi keabsahan surat tanda kepemilikan, kondisi barang jaminan, tahun pembuatan jaminan.
3) Membacakan dan menjelaskan surat perjanjian hutang piutang kepada anggota atau calon anggota
4) Membuat surat administrasi pengeluaran atau pencairan pinjaman
d Administrasi
Adapun tugas dan kewajiban administrasi yaitu :
1) Mengerjakan seluruh administrasi pembukuan yang meliputi buku kas harian dan buku pinjaman
(51)
commit to user
2) Merawat segala catatan pembukuan secara tertib dan sistematis sehingga mudah mencari berkas anggota atau calon anggota
3) Membuat laporan bulanan
4) Membuat neraca dan perhitungan laba rugi pada tiap akhir tahun buku
5) Memberikan pelatihan kepada calon karyawan bagian administrasi
e Petugas Dinas Luar (PDL)
PDL mempunyai tugas sebagai berikut :
1) PDL membantu customer service dalam rangka membuat taksiran harga dari barang jaminan untuk menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan
2) Mengingatkan anggota yang terlambat membayar angsuran pinjaman atau sudah jatuh tempo
3) Mempromosikan kegiatan usaha simpan pinjam kepada calon anggota
4) Membuat laporan hasil kinerja dalam satu bulan 5) Memberikan pelatihan kepada calon PDL 4. Manajemen Sumber Dana KSP Bhina Raharja
Sumber dana koperasi bersumber dari :
a. Modal Sendiri :yaitu modal yang dihimpun dari intern KSP Bhina Raharja, terdiri dari :
(52)
commit to user
1) Simpanan pokok yaitu simpanan yang diperoleh dari anggota ketika pertama kali menjadi anggota koperasi, dibayar hanya sekali saja.
2) Simpanan wajib anggota yaitu dibayarkan oleh anggota pada peride waktu tertentu.
3) Dana-dana SHU yaitu dana yang dikumpulkan dari penyisihan Sisa Hasil Usaha KSP Bhina Raharja
4) Cadangan modal terdiri dari :
a Cadangan modal SHU yaitu modal yang dihimpun dari keuntungan bersih SHU setiap tahun sesuai dengan Anggaran Dasar KSP Bhina Raharja
b Cadangan risiko kredit yaitu modal yang dihimpun dari penyisihan pendapatan kotor sebelum diproses menjadi SHU bersih.
c Modal hibah atau donasi yaitu modal yang diterima baik dari lingkungan anggota, pengurus, maupun lembaga-lembaga lain.
b. Modal Pinjaman
1)Modal pinjaman dari anggota yaitu simpanan sukarela yang diperoleh dari anggota
2)Modal pinjaman dari bukan anggota, ppinjaman ini bukan dari pinjaman bank ataupun lembaga keuangan yang lain
(53)
commit to user 5. Produk- Produk KSP Bhina Raharja
a) Simpanan Raharja
Adalah simpanan anggota dengan sistem yang sangat menguntungkan dan fleksibel.
Keuntungan :
1) Setoran awal tidak ditentukan jumlahnya.
2) Jasa simpanan yang kompetitif, tanpa dikenakan biaya administrasi.
3) Pokok maupun jasa simpanan dapat diambil sewaktu-waktu b) Pinjaman Bhina
Yaitu pinjaman anggota untuk penambahan modal usahanya sehingga bisa berkembang dan maju. Keuntungan :
1. Syarat pinjaman mudah, proses pencairan yang cepat, sehingga segera dapat dipergunakan sebagai modal usaha atau untuk konsumsi dengan syarat :
a. Jaminan BPKB kendaraan roda dua ataupun roda empat dan sertifikat tanah yang sudah atas nama peminjam b. Membawa identitas diri asli ( KTP atau SIM)
c. STNK asli dan kendaraan harus dibawa karena dilakukan cek fisik terhadap kendaraan
(54)
commit to user
e. Khusus untuk pinjaman dengan jaminan sertifikat tanah disertai dengan akta nikah, suami istri harus datang, jika sudah bercerai menggunakan akta perceraian dan jika salah satu sudah meninggal disertai dengan surat keterangan kematian.
2. Jasa dan administrasi yang sangat ringan sesuai besarnya pinjaman sehingga anggota dengan sadar dan tanggung jawab memenuhi kewajibannya.
Untuk produk-produk pinjaman dibagi dalam bererapa sistem angsuran atau sistem pembayaran yaitu:
a) Sistem Satu Bulan Lunas dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Besarnya bunga 2 % dari pinjaman
2) Jika dalam satu bulan tidak dapat dilunasi maka dikenakan pinalti atau denda sabesar 4% dari pinjaman 3) Apabila pelunasan pada hari pertama sampai hari ke
tujuh maka bunga 0%
4) Apabila pelunasan pada hari ke delapan sampai ke empat belas dikenakan jasa 1%
5) Bunga 2% dari pinjaman dibayar apabila pelunasan pinjaman pada hari ke 15 sampai masa jatuh tempo
(55)
commit to user
b) Pinjaman musiman ( 3 bulan ), dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Bunga sebesar 3,5 % dari pinjaman
2. Setiap bulan nasabah hanya membayar bunga pinjaman
3. Pada saat pelunasan hanya dibayar pokok pinjaman 4. Apabila terjadi keterlambatan dikenakan denda 2% dari
pinjaman, ini berlaku apabila dalam satu bulan tidak ada setoran yang masuk
5. Apabila dalam jangka waktu 3 bulan anggota tidak bisa melunasi, pinjaman dapat diperpanjang dengan membayar administrasi kembali sesuai dengan besar pinjaman.
c) Pinjaman Angsuran Jasa Tetap
1. Bunga dengan sistem flat sebesar 2.5 % dari pinjaman dengan jangka waktu 5 bulan sampai 24 bulan. Setiap bulan anggota membayar bunga beserta pokok pinjaman.
2. Apabila pelunasan sebelum bulan keenam dikenakan pinalti satu kali bunga berarti anggota membayar pelunasan beserta bunga bulan pelunasan dan bulan yang akan datang
(56)
commit to user
3. Apabila pelunasan setelah bulan keenam hanya dikenakan 1 kali jasa atau bunga
4. Apabila terjadi keterlambatan dikenakan denda 2% dari pinjaman, ini berlaku apabila dalam satu bulan tidak ada setoran yang masuk
c) Pinjaman Cash Tempo
Yaitu pinjaman anggota khusus pembiayaan pembelian kendaraan bermotor roda dua, syarat mudah dan proses yang cepat tanpa survey. Diharapkan dengan adanya pinjaman cash tempo, anggota dapat mempunyai kendaran untuk operasional sehari-hari baik untuk usaha atau yang lainnya.
d) Pinjaman Larasita
Pinjaman anggota khusus untuk pembiayaan pembuatan sertifikat tanah. Program ini bekerja sama dengan kantor Pertanahan. Larasita adalah layanan rakyat untuk sertifikasi yaitu salah satu partisipasi dari reforma program pertanahan yang dicanang oleh pemerintah. Produk ini sangat menguntungkan anggota karena selain digunakan untuk membiayai pembuatan sertipikat tanah, juga bisa untuk penambahan modal usaha.
(57)
commit to user
B. PEMBAHASAN MASALAH
1. Pencegahan Kredit Bermasalah
Untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk kepentingan KSP Bhina Raharja ataupun untuk kepentingan debitur. Langkah – langkah yang dilakukan oleh pihak KSP adalah sebagai berikut :
a) Melakukan Analisis Kredit Dengan Benar
Dalam analisa kredit biasanya lembaga keuangan menggunakan prinsip 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, dan condition of
economi). Akan tetapi untuk KSP Bhina Raharja tidak menerapkan
semua prinsip tersebut. Adapun prinsip-prinsip kredit yang diterapkan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar dirangkum tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Penerapan Prinsip- Prinsip Kredit Pada KSP Bhina Raharja
Prinsip Kredit 5C Keterangan Prinsip Kredit 7P Keterangan
Character Sudah Personality Sudah
Capital Belum Purpose Belum
Capacity Belum Prospect Belum
Collateral Sudah Payment Belum
Condition of economy Belum Party Sudah
- - Profitability Belum
- - protection Sudah
Sumber : Hasil Pengamatan Penulis Pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
(58)
commit to user
Langkah-langkah analisis kredit yang dilakukan KSP Bhina Raharja dalam upaya pencegahan kredit bermasalah adalah sebagai berikut:
1. Melihat kelancaran pinjaman yang pernah diberikan kepada anggota yang lama dengan melihat bank data yang dimiliki oleh koperasi, jika termasuk anggota yang kurang lancar maka jumlah pinjaman yang diberikan tidak dinaikkan atau sama dengan nilai taksiran. Pinjaman dapat dinaikkan jumlahnya jika anggota yang mengajukan pinjaman tersebut termasuk dalam golongan yang lancar. Sedangkan untuk anggota yang baru pinjaman yang diberikan jumlahnya dibawah taksiran jaminan.Dalam hal ini berarti koperasi menilai karakter dari anggota melalui kelancaran pinjaman sebelumnya.
2. Melihat jaminan atau collateral, ini untuk mengurangi risiko kegagalan kredit yang dapat merugikan KSP Bhina Raharja. Hal ini dilakukan dengan cara:
a. Untuk jaminan dalam bentuk sertifikat tanah, pinjaman yang diberikan hanya sebesar Rp. 1.000.000,00
b. Untuk jaminan BPKB kendaraan bermotor besarnya pinjaman yang diberikan harus disesuaikan dengan taksiran yang telah ditentukan dari pihak koperasi.
c. Dilakukan pengecekan fisik kendaraan, nomor rangka dan nomor mesin harus sesuai dengan yang tertera dalam STNK.
(59)
commit to user
d. Taksiran pinjaman untuk kendaraan bermotor sebesar seperempat dari harga jual di pasar. Hal itu dilakukan karena KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar hanya memberikan pinjaman kecil dengan proses yang cepat tanpa adanya survei.
e. Untuk setiap kendaraan yang belum atas nama peminjam syarat ditambah dengan syurat peryataan dan peminjam melakukan tanda tangan di atas materai.
b) Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada anggota yaitu dengan membacakan dan menerangkan isi perjanjian kredit secara lengkap dan memberikan kesempatan bagi anggota untuk bertanya. Termasuk menjelaskan pula kewajiban dan sanksi jika anggota melakukan wansprestasi. Karena salah satu hal yang menyebabkan kredit bermasalah adalah kurangnya pemahaman anggota akan perjanjian pinjaman.
c) Melakukan Monitoring melalui PDL (Petugas Dinas Luar) dengan cara sebagai berikut :
1) Membagi PDL ke dalam wilayah kerja yang berbeda-beda sehingga mempermudah melakukan pengawasan terhadap anggota. Setiap PDL mempunyai tanggungjawab terhadap masing-masing wilayah.
2) PDL melakukan pendekatan secara intensif kepada anggota yang terindikasi kredit diragukan yaitu anggota yang mengalami tunggakan dua bulan.
(60)
commit to user
3) PDL melakukan penagihan secara berkala dan intensif
Apabila semua langkah-langkah pencegahan kredit diatas dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur maka akan meminimalkan jumlah kredit bermasalah. Hal ini juga bergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh pihak KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar dalam upaya pencegahan kredit bermasalah.
(61)
Tabel 3.2 Laporan Kredit Bermasalah Sampai Periode Maret 2012
No. Tahun Nasabah Macet Jumlah % Saldo Macet Saldo Pinjaman %
Lama Baru Keluar Kini Nasabah Lama Baru Tertagih Kini
1 2007 17 0 0 17
3.551
0.48 18.468.500 0 62.500 18,406,000
4.962.914.500
0.37
2 2008 62 0 0 62 1.75 68.692.500 0 0 68.692.500 1.38
3
2009 137 0 0 137 3.86 174.689.500 0 1.549.000 173.140.500 3.49
4 2010 122 1 2 121 3.41 159.143.500 4.038.500 3.098.000 160.084.000 3.23
5 2011 62 14 5 71 2.00 44.777.500 12.424.000 5.733.500 51.468.000 1.04
6 2012 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0.00
J U M L A H 400 15 7 408 3.551 11.49 465.771.500 16.462.500 10.443.000 471.791.000 4.962.914.500 9.51
Sumber:KSPBhina Raharja Cabang Karanganyar
(62)
commit to user 2. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sampai Bulan Maret 2012 terdapat kredit bermasalah sebesar 11,49% pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar. Untuk itu perlu diadakan langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah. Adapun langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar adalah sebagai berikut :
a. Dengan penanganan langsung yaitu dengan :
1) Untuk anggota yang mengalami keterlambatan sabanyak tiga bulan diberikan surat peringatan sebanyak tiga kali yang berisikan rincian jumlah yang harus dibayar beserta denda
2) PDL (Petugas Dinas Luar) mandatangi anggota secara langsung untuh menagih pembayaran dari anggota
Contoh : Kasus I
Seorang anggota koperasi KSP Bhina Raharja mempunyai pinjaman sebesar Rp 1.500.000. 00 dengan jangka waktu 10 bulan . Pada bulan pertama sampai keempat angsuran dibayar sesara rutin masing –masing sebesar Rp 187.500,00 pada bulan kelima dan ke enam tidak terbayar, bulan ke tujuh dibayar Rp 187.500,00 sedangkan pada bulan kedelapan kembali kosong. Untuk itu dibuatkan rincian pembayaran keterlambatan sebagai berikut :
(63)
commit to user Tagihan sampai bulan kedelapan
Anguran kelima Rp 187.500,00 Angsuran keenam Rp 187.500.00 Angsuran kedelapan Rp 187.500,00 Denda (3 kali ) Rp 90.000,00 Rp 652.500.00
b. Jika setelah malalui langkah diatas tetapi anggota belum juga membayar atau membayar sebagian yang dilakukan yaitu :
1) Restructuring
Hal ini dilakukan untuk anggota yang masih mempunyai itikad baik yang ingin menyelesaikan kewajibannya terhadap KSP Bhina Raharja. Langkah yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar dengan memperpanjang masa pinjaman, memperkecil jumlah pinjaman.
2) Melakukan penarikan jaminan
Sebelum melakukan penarikan jaminan pihak KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar memberikan kesempatan kepada anggota untuk melunasi kewajibannya dalam jangka waktu satu bulan. Anggota diminta menandatangani surat peryataan bahwa yang bersangkutan menyetujui penarikan jaminan apabila dalam jangka waktu satu bulan tidak dapat melunasi.
(64)
commit to user 3) Penjualan barang jaminan
Apabila memang tidak menemukan kata sepakat antara pihak koperasi dan anggota. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk melunasi kewajiban anggota.
Berikut adalah alur penyelesaian kredit bermasalah di KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar:
Sumber : KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Gambar 3.2 Mekanisme penyelesaian kredit bermasalah
Kredit bermasalah
macet diragukan
Penanganan langsung: 1.Surat peringatan 2.Kunjungan PDL
Bayar lunas
Bayar sebagian/ tidak bayar
solusi
Penyelamatan kredit
(65)
commit to user
51 BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yaitu mengenai ”PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR ” , maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam upaya pencegahan kredit bermasalah, maka KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan langkah sebagai berikut :
a. Melakukan analisis tentang karakter yang dimiliki oleh anggota dan menganalisis jaminan atau collateral yang dimiliki oleh anggota
b. Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada anggota pada saat membacakan surat perjanjian kredit
c. Melalui PDL (Petugas Dinas Luar) memonitoring kelancaran angsuran anggota
2. Penyelesaian kredit macet dilakukan oleh KSP Bhina Raharja dengan cara sebagai berikut:
a. Penanganan langsung dengan memberikan surat peringatan sebanyak tiga kali kepada anggota. KSP Bhina Raharja juga melakukan penagihan secara langsung kepada anggota oleh PDL
(66)
commit to user
b. Restucturing dilakukan kepada anggota yang mempunyai itikad atau
kemauan baik untuk menyelesaikan tanggungjawabnya dengan memperpanjang jangka waktu hutang atau memperkecil pokok hutang c. Melakukan penarikan jaminan dengan memberikan waktu kepada
anggota maksimal satu bulan untuk melunasi pinjamannya
d. Penjualan barang jaminan untuk melunasi hutang anggota yang bersangkutan.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan penulis berkaitan dengan penyusunan tugas akhir ini yaitu :
1. Petugas pada saat menjelaskan dan membacakan surat perjanjian hendaknya petugas yang bersangkutan menjelaskan sedetail mungkin kepada anggota untuk menghindari adanya kesalahan informasi yang diterima oleh anggota yang dapat berakibat terjadi kredit bermasalah. 2. PDL lebih teliti dalam menjalankan tugasnya memonitoring kredit macet
karena sampai saat ini masih ada anggota yang terlewati dari pengawasan petugas.
(1)
Tabel 3.2 Laporan Kredit Bermasalah Sampai Periode Maret 2012
No. Tahun Nasabah Macet Jumlah % Saldo Macet Saldo Pinjaman %
Lama Baru Keluar Kini Nasabah Lama Baru Tertagih Kini
1 2007 17 0 0 17
3.551
0.48 18.468.500 0 62.500 18,406,000
4.962.914.500
0.37
2 2008 62 0 0 62 1.75 68.692.500 0 0 68.692.500 1.38
3
2009 137 0 0 137 3.86 174.689.500 0 1.549.000 173.140.500 3.49
4 2010 122 1 2 121 3.41 159.143.500 4.038.500 3.098.000 160.084.000 3.23
5 2011 62 14 5 71 2.00 44.777.500 12.424.000 5.733.500 51.468.000 1.04
6 2012 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0.00
J U M L A H 400 15 7 408 3.551 11.49 465.771.500 16.462.500 10.443.000 471.791.000 4.962.914.500 9.51 Sumber:KSPBhina Raharja Cabang Karanganyar
(2)
commit to user
2. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sampai Bulan Maret 2012 terdapat kredit bermasalah sebesar 11,49% pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar. Untuk itu perlu diadakan langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah. Adapun langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar adalah sebagai berikut :
a. Dengan penanganan langsung yaitu dengan :
1) Untuk anggota yang mengalami keterlambatan sabanyak tiga
bulan diberikan surat peringatan sebanyak tiga kali yang berisikan rincian jumlah yang harus dibayar beserta denda
2) PDL (Petugas Dinas Luar) mandatangi anggota secara langsung
untuh menagih pembayaran dari anggota Contoh :
Kasus I
Seorang anggota koperasi KSP Bhina Raharja mempunyai pinjaman sebesar Rp 1.500.000. 00 dengan jangka waktu 10 bulan . Pada bulan pertama sampai keempat angsuran dibayar sesara rutin masing –masing sebesar Rp 187.500,00 pada bulan kelima dan ke enam tidak terbayar, bulan ke tujuh dibayar Rp 187.500,00 sedangkan pada bulan kedelapan kembali kosong. Untuk itu dibuatkan rincian pembayaran keterlambatan sebagai berikut :
(3)
commit to user Tagihan sampai bulan kedelapan
Anguran kelima Rp 187.500,00
Angsuran keenam Rp 187.500.00
Angsuran kedelapan Rp 187.500,00
Denda (3 kali ) Rp 90.000,00
Rp 652.500.00
b. Jika setelah malalui langkah diatas tetapi anggota belum juga
membayar atau membayar sebagian yang dilakukan yaitu :
1) Restructuring
Hal ini dilakukan untuk anggota yang masih mempunyai itikad baik yang ingin menyelesaikan kewajibannya terhadap KSP Bhina Raharja. Langkah yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar dengan memperpanjang masa pinjaman, memperkecil jumlah pinjaman.
2) Melakukan penarikan jaminan
Sebelum melakukan penarikan jaminan pihak KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar memberikan kesempatan kepada anggota untuk melunasi kewajibannya dalam jangka waktu satu bulan. Anggota diminta menandatangani surat peryataan bahwa yang bersangkutan menyetujui penarikan jaminan apabila dalam jangka waktu satu bulan tidak dapat melunasi.
(4)
commit to user
3) Penjualan barang jaminan
Apabila memang tidak menemukan kata sepakat antara pihak koperasi dan anggota. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk melunasi kewajiban anggota.
Berikut adalah alur penyelesaian kredit bermasalah di KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar:
Sumber : KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Gambar 3.2 Mekanisme penyelesaian kredit bermasalah Kredit
bermasalah
macet diragukan
Penanganan langsung: 1.Surat peringatan 2.Kunjungan PDL
Bayar lunas
Bayar sebagian/ tidak bayar
solusi
Penyelamatan kredit
(5)
commit to user
51
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yaitu mengenai ”PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR ” , maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam upaya pencegahan kredit bermasalah, maka KSP Bhina Raharja
Cabang Karanganyar melakukan langkah sebagai berikut :
a. Melakukan analisis tentang karakter yang dimiliki oleh anggota dan
menganalisis jaminan atau collateral yang dimiliki oleh anggota
b. Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada anggota pada saat
membacakan surat perjanjian kredit
c. Melalui PDL (Petugas Dinas Luar) memonitoring kelancaran angsuran
anggota
2. Penyelesaian kredit macet dilakukan oleh KSP Bhina Raharja dengan cara
sebagai berikut:
a. Penanganan langsung dengan memberikan surat peringatan sebanyak
tiga kali kepada anggota. KSP Bhina Raharja juga melakukan penagihan secara langsung kepada anggota oleh PDL
(6)
commit to user
b. Restucturing dilakukan kepada anggota yang mempunyai itikad atau
kemauan baik untuk menyelesaikan tanggungjawabnya dengan memperpanjang jangka waktu hutang atau memperkecil pokok hutang
c. Melakukan penarikan jaminan dengan memberikan waktu kepada
anggota maksimal satu bulan untuk melunasi pinjamannya
d. Penjualan barang jaminan untuk melunasi hutang anggota yang
bersangkutan.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan penulis berkaitan dengan penyusunan tugas akhir ini yaitu :
1. Petugas pada saat menjelaskan dan membacakan surat perjanjian
hendaknya petugas yang bersangkutan menjelaskan sedetail mungkin kepada anggota untuk menghindari adanya kesalahan informasi yang diterima oleh anggota yang dapat berakibat terjadi kredit bermasalah.
2. PDL lebih teliti dalam menjalankan tugasnya memonitoring kredit macet
karena sampai saat ini masih ada anggota yang terlewati dari pengawasan petugas.