YOGA PRAKOSA M3308031
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer
Disusun oleh:
YOGA PRAKOSA NIM. M3308031
PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Disusun Oleh
YOGA PRAKOSA NIM. M3308031
Tugas Akhir ini disetujui untuk dipertahankan Dihadapan dewan penguji
pada tanggal 13 Juli 2011
Pembimbing Utama
Budi Legowo, S. Si, M.Si. NIP. 197305101 99903 1 002
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Disusun oleh:
YOGA PRAKOSA NIM. M3308031
Dibimbing oleh Pembimbing Utama
Budi Legowo, S. Si NIP. 197305101 99903 1 002
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer
pada hari Rabu tanggal 13 Juli 2011
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1.
Budi Legowo, S. Si
NIP. 197305101 99903 1 002
(...) 2.
Rudi Hartono, S.Si NIDN.0626128402
(...) 3.
Nanang Maulana, Y, S.si
(...)
Surakarta, 13 Juli 2011 Disahkan oleh :
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRACT
Yoga Prakosa. 2011. PROTOTYPE AUTOMATIC ROOF SYSTEM BASE ON MIKROCONTROLLER ATMEGA 16. Program of DIII Computer Science. Faculty of Mathematics and Natural Sciences of University Eleven March. Surakarta
Roof represents one of especial construction in a building. Roof also own the important function in the plan a building. As the growth, roof also own the high esthetics value. Oftentimes it was happened the rain weather which disturb the activity of life everyday, especially when the rain fall. House with the existence of balmy and complete house facility without hindered by weather often change suddenlly. For example with the existence of roof automatic the house can to protect the object from weather which often change suddenlly.
This automatic Roof system was made to facilitate the human being in protecting certain object without having to worry when the object was being omitted by air-gap. Especial Movement from this System can be handled the system with the standard servo motor with the angle of rotation 180 degree This system was programed with the Ianguage of Basic Compiler (BASCOM). This System was supported by LCD and Buzzer as detecting the existence change of Wheater and roof circumstance.
It can be concluded that the system has already been build by used 3 censor that is light censor, censor of rain and temperature censor. Which in another condition this system would work automated with open or close roof. This automatic Roof system can be used by various condition and anywhere by conducting the arrangement in manual by consumer.
Keyword : Mikrokontroler ATMega 16, light censor, censor of rain and temperature censor, LCD, Buzzer, Motor servo, Bascom
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Yoga Prakosa. 2011. PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. Program DIII Ilmu Komputer. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Atap merupakan salah satu konstruksi utama dalam sebuah bangunan. Atap juga memiliki fungsi penting dalam perencanaan sebuah bangunan. Pada perkembangannya atap juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Seringkali terjadi cuaca hujan yang menggangu aktivitas kehidupan sehar-hari, khusunya apabila hujan turun. Rumah dengan adanya fasilitas rumah yang lengkap dan nyaman tanpa dihalangi oleh cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba. Misalnya dengan adanya atap otomastis untuk melindungi benda dari cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba.
Sistem atap cerdas ini dibuat untuk memudahkan manusia dalam melindungi benda-benda tertentu tanpa harus khawatir ketika benda-benda tersebut sedang ditinggal diruang terbuka. Pengerak utama dari Sistem ini adalah dengan motor servo standar dengan sudut putar 180 derajat. Sistem ini diprogram dengan bahasa Basic Compiler (BASCOM). Sistem ini didukung dengan LCD dan Buzzer sebagai deteksi adanya perunbahan cuaca dan keadaan atap.
Dapat disimpulkan bahwa prototype sistem atap cerdas berbasis mikrokontroler yang telah dibuat, digunakan 3 buah sensor yaitu sensor cahaya, sensor hujan dan sensor suhu. Dimana pada kondisi tertentu sistem ini akan bekerja menutup dan membuka atap secara otomatis. Sistem atap cerdas ini dapat digunakan diberbagai kondisi dan dimanapun dengan melakukan pengaturan secara manual oleh pengguna.
Kata kunci: Mikrokontroler ATMega 16, Sensor Cahaya, Sensor Suhu, Sensor Hujan, LCD, Buzzer, Motor servo, Bascom
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
There is a will, then there is way --
Pelari yang gagal bukanlah pelari yang finish diakhir, tetapi
mereka yang selalu menjadi penonton. -Oscar-
Sesungguhnya setiap kesulitan ada dua kemudahan
–
Rasulullah SAW-
Seringkali kita mengangap sesuatu yang kita lakukan hanyalah
sesuatu yang kecil dan tak berarti, Tapi ingatlah setetes air akan
sangat berharga ketika engkau kehausan di gurun pasir, Sebuah
puzzle tak akan lengkap jika satu saja kepinganya tak ada
-Danang Ap-
I begin my day with simple dream... Many people laughed at me...
but i walk on... because there is nothing to be laughed if my
dreams bring me to the top of the world --
Kalau untuk bikin acara yang digelar satu dua hari ini saja kita
butuh sebuah proposal, mengapa untuk hidup kita yang berjalan
puluhan tahun kita tidak membuat proposal? Mengapa kita
membiarkan hidup kita mengalir tanpa arah, tanpa tujuan, tanpa
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada
Allah SWT, Dengan segala kemudahan yang diberikan.
Ibu yang selalu menjadi inspirator saya
Keluarga yang tercinta.
Teman-teman angkatan 2008 yang selalu memberikan solusi
.
(8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.
Tugas akhir dengan judul “Prototype Sistem Atap Cerdas Berbasis
Mikrokontroler Atmega 16” merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Tehnik Komputer, Universitas Sebelas Maret.
Dalam penyelesaian ini, penulis menyadari bahwa dalam prosesnya tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis sampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Drs. YS. Palgunadi, M. Sc, selaku kepala program studi D III Ilmu Komputer, yang telah memberi pengarahan dalam penyelesaikan penulisan laporan.
2. Bapak Budi Legowo, S. Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan.
3. Ibu saya sebagai sumber inspirasi dan motivasi saya
4. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman program D-III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2011
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT... iv
INTISARI ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah... 2
C. Batasan Masalah ... 2
D. Tujuan dan manfaat... 2
F. Metodologi Penelitian ... 2
G. Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
A. AVR ATMega 16 ... 5
B. Resistor... 8
C. Ldr... 10
D. Kapasitor... 10
E.Dioda... 11
(10)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
G. LCD... 12
H. Keypad... 13
I. Motor Servo... 14
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ... A. Perancangan Sistem ... 15
B. Perancangan Hardware ... 16
1.Rangkaian Sistem Minimum ATMEGA 16... 16
2.Rangkain sensor cahaya ... 17
3.Rangkaian Sensor suhu... 17
4.Rangkaian Sensor Hujan... 17
5.Keypad 4x4 ... 18
6.Rangkaian Catu Daya ... 19
C. Perancangan Program ... 19
D. Perancangan Software ... 21
E. Perancangan Mekanik ... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
A. Pengujian Rangkaian Sistem minimum ATMega 16... 24
B. Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya... 25
C. Pengujian Rangkaian Sensor Suhu... 26
D. Pengujian Rangkaian Sensor Hujan... 27
E. Pengujian Buzzer... 29
F. Pengujian Rangkaian Catu daya... 29
G. Langkah Pemrograman... 30
1.Bascom AVR... 30
2.Avrdude... 31
BAB V PENUTUP ... 33
A. Kesimpulan ... 33
B. Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi Pin Portb ... 7
Tabel 2.2 Fungsi Pin Portbc... 8
Tabel 2.3 Fungsi Pin Portd ... 8
Tabel 2.4 Nilai Gelang Resistor ... 9
Tabel 4.1 Pengujian Sensor Cahaya ... 25
Tabel 4.2 Pengujian Sensor Suhu.... ... 25
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Hujan.... ... 26
(12)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pin ATMega 16 ... 5
Gambar 2.2 Resistor……….…... 9
Gambar 2.3 bentuk fisik dan simbol ldr... 10
Gambar 2.4 Kapasitor ... 11
Gambar 2.5 Dioda ... 11
Gambar 2.6 Lm35... ... 12
Gambar 2.7 LCD ... 13
Gambar 2.8 Keypad ... ... 14
Gambar 2.9 Motor Servo ... ... 14
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem... 15
Gambar 3.2 Sistem Minimum ATMega 16 ... 16
Gambar 3.3 Sensor cahaya... 17
Gambar 3.4 Sensor suhu... 17
Gambar 3.5 Sensor hujan ... 17
Gambar 3.6 Skema Keypad ... 18
Gambar 3.7 Rangkaian Catu Daya... 19
Gambar 3.8 Flowchart Sistem Atap cerdas... 20
Gambar 3.9 Rancangan Bentuk Atap Louvre... 22
Gambar 4.1 Pengujian Sistem Minimum ATMEGA 16... 24
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya ………. 26
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor suhu……..………. 27
Gambar 4.4 Pengujian Rangkaian Sensor Hujan ………... 28
Gambar 4.5 Pengujian Catu Daya……….. 29
Gambar 4.6 Membuat File baru ... 30
Gambar 4.7 Program Bascom ... 31
Gambar 4.8 Konfigurasi Avrdude ... 32
Gambar 4.9 Setting device ... 32
Gambar 4.10 Mendownload File... 32
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Sensor Cahaya, Sensor Suhu, Sensor Hujan ... 36 Lampiran 1 Foto Rangkaian Keseluruhan ... 36 Lampiran 2 Foto Prototype Atap ... 37
(14)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini manusia semakin banyak mengemari perumahan tipe modern. Setiap orang tentunya menginginkan rumah dengan fasilitas yang memadai. Misalnya pada beberapa rumah modern adalah apabila seseorang menjadikan rumah sebagai tempat berlindung maka tentunya orang tersebut akan mendesain rumahnya senyaman mungkin dari gangguan cuaca.
Atap merupakan salah satu konstruksi utama dalam sebuah bangunan. Atap juga memiliki fungsi penting dalam perencanaan sebuah bangunan. Pada masa sekarang ini selain fungsi utama atap sebagai pelindung dari cahaya sinar matahari dan hujan, pada perkembangannya atap juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Belakangan ini banyak kita jumpai berbagai jenis atap yang sangat majemuk, mulai dari bentuknya hingga bahannya. Semua memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.
Mikrokontroler sebagai teknologi semikonduktor yang kehadiranya sangat membantu dunia elektronika. Mikrokontroler memilki arsitektur praktis tetapi memuat banyak transistor yang terintegrasi sehingga mendukung dibuatnya elektronika portabel. Dizaman sekarang ini banyak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak alat yang telah memakai mikrokontroler sebagai pengolah proses. Mikrokontroler sering dikembangkan sebagai salah satu cara melakukan automatisasi alat-alat yang bekerja.
Aplikasi dari mikrokontroler dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari, contohnya untuk rumah-rumah modern. Seringkali terjadi cuaca hujan yang menggangu aktivitas kehidupan sehar-hari, khusunya apabila hujan turun. Rumah dengan adanya fasilitas rumah yang lengkap dan nyaman tanpa dihalangi oleh cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba.
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Misalnya dengan adanya atap otomastis untuk melindungi benda dari cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah, bagaimana membuat aplikasi buka tutup atap secara ototmatis dengan menggunakan deteksi suhu, deteksi cahaya dan hujan yang dapat diatur penggunaanya sesuai keinginan pengguna.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang timbul yaitu pembuatan prototype sisem atap cerdas menggunakan sensor hujan, suhu dan cahaya dengan pengendalian variabel ketiga sensor. Prototype ini dapat dikendalikan dengan 2 cara yakni secara otomatis dan secara manual. Untuk pengendalian secara manual prototype atap cerdas delakukan dengan menggunakan tombol tertentu pada keypad.
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancang bangun sistem otomatisasi buka tutup atap dengan pengendalian temperatur, cahaya dan variabel hujan.
2. Manfaat
Manfaat pembuatan atap cerdas ini untuk mepermudah manusia dalam hal penjemuran benda dan pelindung ruang outdoor
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan adalah :
1. Observasi
(16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
a. Proses pencarian dan pengumpulan data mengenai komponen yang diperlukan dalam pembuatan sistem.
b. Pengamatan dan pencatatan data yang digunakan sebagai dasar teori.
2. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a. Membaca literatur atau bahan-bahan teori yang dapat menunjang penulisan laporan.
b. Menerapkan bahan-bahan teori yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan laporan.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab, dimana sistematika pembahasannya sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Landasan teori memuat tinjauan pustaka dan teori-teori yang mendukung.
Bab III Desain dan Perancangan Sistem
Dalam bab ini dijelaskan data-data yang diperlukan dalam rancangan sistem.
Bab IV Analisa dan Pembahasan
Berisi tentang hasil pengujian, analisa dan pembahasan dari sistem yang sudah dibuat.
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Bab V Penutup
Berisi kesimpulan akhir dari sistem dan saran lebih lanjut untuk menyempurnakan alat.
(18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. AVR ATMega 16
1. Diagram dan Penjelasan Pin AVR ATMega 16
Berikut ditunjukkan diagram pin, masing-masing, untuk Mikrokontroler AVR ATMega16 tipe PDIP:
Gambar 2.1 Pin ATMega 16
(http://www.datasheetdir.com/ATMEGA16+AVR-microcontrollers)
2. Penjelasan Pin AVR ATMega 16
Berikut penjelaskan secara singkat fungsi dari masing-masing PIN pada Mikrokontroler AVR ATMega16:
VCC Masukan tegangan catu daya
Ground Ground
Port A (PA7..PA0) Port A berfungsi sebagai masukan analog
ke ADC internal pada mikrokontroler ATMega16, selain itu juga berfungsi
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
sebagai port I/O dwi-arah 8-bit, jika ADC-nya tidak digunakan. Masing-masing pin menyediakan resistor pull-up internal4 yang bisa diaktifkan untuk masing-masing bit.
Port B (PB7..PB0) Port B berfungsi sebagai sebagai port I/O
dwi-arah 8-bit.Masing-masing pin menyediakan resistor pull-up internal yang bisa diaktifkan untuk masing-masing bit. Port B juga memiliki berbagai macam fungsi alternatif, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1
Port C (PC7..PC0) Port C berfungsi sebagai sebagai port I/O
dwi-arah 8-bit.Masing-masing pin menyediakan resistor pull-up internal yang bisa diaktifkan untuk masing-masing bit. Port C juga digunakan sebagai antarmuka JTAG, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.2
Port D (PD7..PD0) Port D berfungsi sebagai sebagai port I/O
dwi-arah 8-bit.Masing-masing pin menyediakan resistor pull-up internal yang bisa diaktifkan untuk masing-masing bit. Port D juga memiliki berbagai macam fungsi alternatif, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.3
Reset Masukan Reset. Level rendah pada pin ini
selama lebih dari lama waktu minimum yang ditentukan akan menyebabkan reset, walaupun clock tidak dijalankan.
(20)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
(inverting) dan masukan ke rangkaian
clock internal.
Xtal2 Luaran dari penguat osilator terbalik
AVCC Merupakan masukan tegangan catu daya
untuk Port A sebagai ADC, biasanya dihubungkan ke Vcc, walaupun ADC-nya tidak digunakan. Jika ADC digunakan sebaiknya dihubungkan ke Vcc melalui tapis lolos-bawah (low-pass filter).
AREF Merupakan tegangan referensi untuk ADC
(Eko P Agfianto,2010)
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Tabel 2.2 fungsi pin portc
Tabel 2.3 fungsi pin portd
B. Resistor
Resistor yang digunakan dalam elektronika dibedakan menjadi dua, yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap. Resistro linear (resistor tetap) adalah resistor yang bilai tahananya tetap. Sedangkan resistor nomlinear (resistor tidak tetap) adalah resistro yang nilai tahananya dapat diubah-ubah, misalnya fotoresistor, thermistor, potensiometer.
(22)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Gambar 2.2 Resistor
(http://gitorolis.weebly.com/2/post/2010/08/first-post.html) Resistor merupakan sebuah komponen yang bersifat pasif, berguna untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Satuan resistor disebut dengan ohm. Besarnya nilai tahanan resistor ditentukan oleh warna yang tertera pada badan resistor. Warna-warna tersebut mempunyai nilai terrtentu, seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4 Nilai gelang resistor
Dalam aplikasinya resistor mempunyai batas nilai yang disebut toleransi. Presentase toleransi yang dibuat oleh pabrik mempengaruhi nilai resistor yang ada dalam batas-batas tertentu sesuai dengan nilai toleransi komponen tersebut. (Sugiri, 2008)
(23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
C. Ldr
Ldr merupakan salah satu resistor yan nilai tahananya dapat berubah-ubah. Ldr berfungsi sebagai sensor cahaya. Bila terkena cahaya maka nilai resistansinya akan mengecil. Pada umumnya digunakan pada rangkaian-rangkaian yang berhubungan dengan saklar, kamera dan lain sebagainya, bentuk fisik ldr dapat dilihat dari gambar berikut. (Sugiri, 2008)
Gambar 2.3 bentuk fisik dan simbol ldr
(http://doktertech.blogspot.com/2010/12/tranduser.html)
D. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang sering digunakan sebagai penyearah arus, penahan arus searah, filter dan lain-lain. Kapasitor juga dibedakan menjadi dua, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor tidak tetap.
Kapasitor atau sering juga disebut kondensator berfungsi menyimpan tenaga listrik untuk sementara. Selain itu, kondensator juga dimanfaatkan untuk penapisan (filtering), penalaan (tuning), pengopelan sinyal dari satu rangkaian ke rangkaian lain dan sebagainya.
Satuan kapasitor adalah farad disingkat F. namun untuk kapasitor satuan ini masih terlalu besar, sehingga dipakailah satuan-satuan yang lebih kecil seperti mikro farad(uf), nano farad (nf), dan piko farad (pf).
Cara pembacaan harga kapasitor berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Ada yang tertera pada badan kapasitor dalam bentuk tabel dan ada juga yang menggunakan kode warna. Berikut gambar dari kapasitor. (Sugiri, 2008)
(24)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambar 2.4 Kapasitor
(http://www.sayelectric.com/capacitor/)
E. Dioda
Dioda adalah komponen yang memiliki 2 terminal dan terbuat dari sambungan 2 jenis semikonduktor p dan n. dioda mempunyai dua buah kaki yaitu kaki anoda dan katoda. Ada beberapa cara menentukan kaki-kaki tersebut:
1. Beradasarkan titik
Kaki yang dekat dengan tanda titik adalah kaki katoda sedangkan yang lain adalah kaki anoda.
2. Berdasarkan cincin
Cincin tersebut terletak pada ujung badan dioda. Kaki yang paling dekat dengan cincin adalah kaki katoda, sedangkan yang lain adalah kaki anoda. (Sugiri, 2008)
Gambar 2.5 Dioda
(25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
F. LM35
Termometer digital adalah pengukur suhu berbasiskan elektronika dengan menampilkan suhu dalam format digital (misalnya ke LCD atau 7 segment), sensor suhu menggunakan LM35. Keluaran LM35 adalah tegangan analog yang proposional dengan suhu. Perhatikanlah dibawah ini , pin vs dihubungkan ke sumber tegangan 5v, vout dimasukan ke input mikrokontroler dan pin GND dihubungkan ke Ground. (Budiharto Widodo, Rizal Gamayel. 2006)
Gambar 2.6 LM35
(http://telinks.wordpress.com/2010/04/09/rangkaian-sensor-suhu-lm35/)
G. LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilanya menarik. LCD paling banyak digunakan saat ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya yang cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus mengendalikan LCD.
Mikrokontroler HD44780 buatan hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki CGROM(Character Generator Read Only
Memory), CGRAM (Character Generator Random Acces Memory), dan
(26)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter (2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan ddram untuk mengatur tempat penyimpanan karakter tersebut. (Budiharto Widodo, Rizal Gamayel. 2006)
Gambar 2.7 LCD
(http://unelectronica.260mb.com/2010/04/manejo-lcd-16x2-usando-pic16f877a/)
H. Keypad
Keypad sering digunakan sebagai suatu input pada beberapa peralatan yang berbasis mikroprosessor atau mikrokontroller. Keypad sesungguhnya terdiri dari sejumlah saklar, yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Agar mikrokontroller dapat melakukan scan keypad, maka port mengeluarkan salah satu bit dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan logika low “0” dan selanjutnya membaca 4 bit pada baris untuk menguji jika ada tombol yang ditekan pada kolom tersebut. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada tombol yang ditekan, maka mikrokontroller akan melihat sebagai logika high “1” pada setiap pin yang terhubung ke baris.
(http://www.mytutorialcafe.com/mikrokontroller%20bab7%20Keypad.ht
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 2.8 Keypad
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7974736)
I. Servo Motor
Servo motor dilengkapi dengan motor dc untuk mengendalikan
posisi sebuah robot. Rotor motor dapat berputar/diposisikan hingga 180. Servo motor continuous dapat berputar hingga 360 derajat. Servo motor biasa digunakan untuk mengendalikan gerak seperti model mobil, pesawat, perahu dan lain-lain.
Servo adalah dc motor dengan tambahan elektonika untuk kontol PW, servo mempunyai 3 kabel yaitu vcc, ground dan PW input. Tidak seperti PWm pada DC motor, input sinyal untuk servo tidak digunakan untuk mengatur kecepatan, tetapi digunakan untuk mengatur posisi dari putaran servo (Budiharto Widodo. 2009)
Gambar 2.9 Motor Servo
(http://www.toysonics.com/hitec-hs-985mg-ultra-torque-coreless-motor-servo-32985s.html)
(28)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB III
DESAIN dan PERANCANGAN
A. Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem buka tutup atap cerdas dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Bagian input
Bagian input merupakan sumber perintah atau masukan yang diprosess mikrokontroler sumber perintah ini terdiri dari sensor cahaya, sensor suhu, sensor hujan dan keypad.
2. Bagian pemroses
Pada bagian pemroses terdapat rangkaian mikrokontroler ATMega16 yang memiliki fungsi sebagai pengatur atau pengolah data yang masuk melalui bagian input, selanjutnya akan diolah dan diteruskan ke bagian output.
3. Bagian output
Bagian output merupakan hasil jadi setelah diproses oleh mikrokontroler. Adapun outputnya berupa buzzer, lcd dan gerak servo Berikut diagram blok sistem buka tutup atap cerdas:
Pemroses (Mkrokontroler ATMega 16) Input (sensor cahaya, sensor suhu, sensor hujan, keypad) Output (Buzzer, LCD dan
Servo)
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Keterangan:
1. Sensor hujan akan mendeteksi adanya air yang terkena pada sensor
2. Sensor cahaya dan suhu akan mendeteksi adanya penurunan tingkat cahaya dan nilai suhu yang berbanding lurus sesuai cuaca 3. Keypad digunakan sebagai input pengatur variabel suhu, cahaya
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
4. Mikrokontroler ATMega 16 akan merubah sinyal analog ke dalam data digital kemudian memprosesnya
5. Data ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam LCD
6. Jika terdeteksi adanya nilai sensor yang melebihi variabel maka buzzer akan menyala sebagai pertanda atap terbuka atau tertutup 7. Servo akan digerakkan apabila suatu kondisi terpenuhi.
B. Perancangan Hardware
1. Rangkaian Sistem Minimum ATMEGA 16
Rangkaian pada gambar di bawah ini merupakan rancangan rangkaian minimum mikrokontroler ATMEGA16. Rangkaian yang digunakan sebagai sistem minimum ini sangatlah sederhana hanya terdiri 24 atas IC mikrokontroler ATMEGA16, resistor 10K Ohm yang berfungsi sebagai tahanan arus yang masuk ke kaki reset push
button. dua buah kapasitor 22 pF yang berfungsi sebagai filter
terhadap tegangan yang masuk untuk meminimalisir ripple yang diaktifkan oleh sumber tegangan sehingga tegangan yang masuk benar-benar tegangan yang ideal. Satu buah crystal yang berfungsi sebagai pengatur detak yang nantinya akan berpengaruh terhadap
timer pada algoritma program mikrokontroler.
(30)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Rangkain sensor cahaya
Rangkaian ini terdiri dari ldr dan resistor 10k ohm. Rangkaian sensor cahaya ini menggunakan ldr sebagai sensornya. Apabila dalam keadaan gelap atau ldr tertutup maka nilai dari hambatan bertambah sedangkan pada keadaan terang atau ldr terbuka maka nilai dari hambatan berkurang. Pada rangkaian ini terdapat 3 kaki yakni terdiri dari kaki ground, kaki Vcc dan kaki input. Adapun kaki input masuk kedalam port A dari mikrokontroler. Berikut gambar dari rangkaian ini:
Gambar 3.3 Sensor Cahaya
3. Rangkaian Sensor suhu
Rangkaian sensor suhu terdiri dari ic lm35 sebagai sensornya. Lm35 memilki 3 kaki dimana kakinya terdiri dari ground, Vcc dan Vout (data). Adapun kaki Vout akan masuk ke dalam port A dari mikrokontroler. Berikut skema dari sensor suhu:
Gambar 3.4 Sensor Suhu
4. Rangkaian sensor hujan
Rangkaian ini terbuat dari pcb dan resistor. Rangkaian sensor hujan ini berkerja dengan cara apabila terkena air maka nilai
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dari Vout akan bertambah namun apabila dalam keadaan kering nilai dari Vout akan stabil. Berikut gambar dari skema rangkaian hujan:
Gambar 3.5 Sensor Hujan
5. Keypad 4x4
Keypad yang digunakan adalah jenis keypad matriks 4X4. Keypad digunakan sebagai inputan data. Pada keypad, data yang berupa data desimal akan dikonversi menjadi data biner, yang kemudian data biner tersebut akan digunakan sebagai input data pada mikrokontroller. Keypad sesungguhnya terdiri dari sejumlah saklar, yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
(32)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
6. Rangkaian Catu daya
Rangkaian catu daya dirancang untuk berfungsi sebagai sumber listrik yang digunakan untuk menyuplai seluruh kebutuhan listrik dari rangkaian keseluruhan. Sumber tegangan pada rangkaian ini berasal dari stop kontak langsung dengan tegangan AC 220V. Akan tetapi karena mikrokontroler membutuhkan tegangan 5 volt maka dibutuhkan juga catu daya dengan tegangan 5 V, untuk membuat rangkaian ini dibutuhan 1 buah IC regulator 7805 yang berfungsi untuk menurunkan tegangan menjadi 5V serta kapasitor sebagai filternya. Gambar dari rangkaian penurun tegangan ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.7 Rangkaian Catu daya
C. Perancangan Program
Program yang akan di gunakan oleh mikrokontroler tidak ditulis secara langsung melainkan ditulis terlebih dahulu dalam diagram alir
(flowchart). Dalam penyusunan program untuk mikrokontroler harus
diperhatikan logika yang dipakai agar program dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penulisan logika suatu program, akan menyebabkan kesalahan dari hasil keluaran program tersebut. Sebelum menulis program, harus ditentukan masalah yang akan diselesaikan untuk membantu melacak kebenaran logika suatu program. Berikut flowchart dari sistem atap cerdas ini:
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Cek s. cahaya <= var. cahaya
dan cek s. suhu <= var. suhu Inputkan nilai variabel suhu, hujan, cahaya stop start
Cek s. hujan >=
var. hujan tidak
Servo menutup atap Servo membuka atap ya ya tidak Tidak ya Matikan sistem? Power off Power on Pilih Mode? Manual atau otomatis Mode otomatis Mode Manual Membaca input dari keypad
Key = 5
Key = 0
Lanjutkan mode manual atau otomatis ? manual otomatis tidak
(34)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Keterangan :
1. Saat rangkaian dinyalakan, maka mikrokontroler akan meminta input variabel melalui keypad
2. Selanjutnya variabel akan disimpan dalam eerom mikrokontroler 3. Mikrokontroler akan melakukan pengecekkan dengan
membandingkan nilai variabel hujan dengan nilai input dari sensor hujan
4. apabila nilai sensor hujan lebih tinggi maka servo akan langsung menutup atap.
5. namun apabila nilai sensor hujan lebih rendah dari nilai variabel hujan maka akan dilanjutkan kedalam pengecekkan sensor suhu dan sensor cahaya
6. apabila nilai sensor cahaya dan sensor suhu kurang dari variabel yang ditentukan maka servo akan bergerak menutup atap
7. apabila nilai dari sensor cahaya dan sensor suhu lebih dari variabel yang ditentukan maka servo akan bergerak membuka atap.
D. Perancangan Sotfware
1. Eagle
Software yang digunakan untuk membuat skematik PCB
2. BASCOM AVR
Software yang digunakan untuk pembuatan program mikrokontroler khusus digunakan untuk bahasa basic.
3. USB ASP Downloader
Software yang digunakan untuk melakukan download file kedalam mikrokontroler
E. Perancangan Mekanik
Bentuk atap rumah ada beberapa jenis yakni: Atap vent, atap sliding, Atap awning dan atap Louvre. Atap Louvre, Atap jenis ini paling
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
cocok diaplikasikan sebagai atap cerdas, karena dapat membuka dan menutup secara cepat dan efisien. Hal ini disebabkan perputaran poros stripnya yang dapat membuka dan menutup hanya dengan kurang lebih 60 derajat putaran motor. Selain itu konstruksi dari sistem atap jenis ini tidak memerlukan ruang lingkup yang luas, karena atap ini terdiri dari beberapa strip atap yang dapat menjalankan fungsinya sebagai pelindung dari sinar matahari atau membuka, agar sinar matahari dapat masuk hanya dengan memutar poros atap louvre tersebut.
Maka dengan pertimbangan diatas perancangan ini menggunakan tipe atap bentuk louvre, berikut gambar awal rancangan atap louvre:
Gambar 3.9 Rancangan Bentuk atap Louvre
Untuk pergerakan dari atap ini diperlukan tali yang menghubungkan antar strip atap agar atap dapat terbuka dan tertutup. Tentunya tali tersebut dihubungkan dengan motor servo sebagai penggerak utamanya.
Mekanik yang dibuat menggunakan bahan dasar almunium dan galvalum. Almunium balok digunakan sebagai rangka utama sedangkan alumunium tabung sebagai jari-jari pengerak. Galvalum yang digunakan adalah lempengan dengan ketebalan 0,3 milimeter. Galvalum ini digunakan sebagai lempengan atap. Untuk mengabungkan antara rangka
(36)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
utama dengan jari-jari atap adalah dengan menggunakan klem pada bagian samping.
Strip pada atap dibuat dengan dimensi panjang 12 cm dan dimensi lebar 50 cm. sedangkan pada jari jari atap dibuat sekitar 60 cm. untuk rangka utama dibuat dengan panjang 70 cm dan lebar 50 cm.
Untuk langkah kerjanya adalah sebagai berikut, apabila servo menarik tali maka tali akan menarik tiap strip atap dan atap akan terbuka tetapi apabila servo mengendorkan tali maka tali akan mmelepaskan secara perlahan strip atap dan atap akan tertutup.
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB IV
IMPLEMENTASI dan ANALISA
A. Pengujian Rangkaian Sistem minimum ATMega 16
Pengujian rangkaian sistem minimum ATMega 16 dengan menggunakan bantuan keypad dan lcd. Dengan mengambil nilai dari keypad ke dalam mikrokontroler kemudian ditampilkan melalui LCD. Adapun pengujian pada rangkaian ini juga dapat digunakan untuk pengujian keypad 4x4 serta pengujian lcd. Berikut rangkaian pengujinya:
(38)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Pada pengecekkan ini ditujukan untuk mengecek apakah rangkaian sistem minimum telah berjalan dengan baik atau belum. Dalam pengujian ini diberikan listing program sebagai berikut:
$regfile = "m16def.dat" $crystal = 11059200 Config Portd = Input Config Kbd = Portd Dim Kbd_data As Byte Declare Sub Keypad() Do Cls Gosub Keypad Upperline Lcd B Wait 1 Loop End Sub Keypad()
Kbd_data = Getkbd() Select Case Kbd_data Case 0 : B = "1" Case 1 : B = "4" Case 2 : B = "7" Case 4 : B = "2" Case 5 : B = "5" Case 6 : B = "8" Case 7 : B = "0" Case 8 : B = "3" Case 9 : B = "6" Case 10 : B = "9" End Select End Sub
B. Pengujian Rangkaian Sensor cahaya
Pengujian rangkaian sensor cahaya dilakukan dengan menggunakan multimeter. Dengan memasang pada skala voltase untuk mengukur hasil tegangan keluar dari ldr. Caranya dengan menghubungkan kabel negatif multimeter dengan ground pada rangkaian ldr dan kabel positif multimeter pada keluaran ldr yang ditujukan ke mikrokontroler. Kemudian memasang kutub posistif catu daya pada Vcc rangkaian ldr dan memasang kutub negatifnya pada ground rangkaian ldr Berikut hasil pengujiannya:
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tabel 4.1 Pengujian Sensor Cahaya
Voltase (DC) Keadaan Vout (DC)
5 V Tertutup 0,25 V
5 V Terbuka 2,1 V
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya
C. Pengujian Rangkaian Sensor Suhu
Rangkaian sensor suhu ini menggunakan IC lm35dz, dimana ic ini memiliki kenaikan 1/100 volt per derajat celcius. Sehingga pada sensor ini memerlukan faktor pengali 100 setiap 1 volt. Maka apabila nilai tegangan masukan sebesar 5 volt maka diperlukan faktor pengali 5 (untuk referensi) setiap 1 volt.
Pada pengujian ini pada rangkaian sensor suhu diberikan 2 keadaan yakni keadaan disentuh dan bebas. Dengan asumsi bahwa keadaan disentuh maka suhunya adalah 36 derajat celcius, sedangkan keadaan bebas maka suhunya adalah 29 derajat celcius. Berikut hasil pengujiannya:
(40)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 4.2 Pengujian Sensor Suhu
Voltase (DC) Suhu (0C) Vout (DC)
5 V 36 0,32 V
5 V 29 0,275 V
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Suhu
D. Pengujian Rangkaian Sensor Hujan
Pengujian rangkaian sensor hujan dilakukan dengan menggunakan mengabungkan rangkaian ini dengan sistem minimum ATmega 16. Kemudian hasil keluaran dari sensor ini akan ditampilkan melalui LCD.
Rangkaian sensor hujan ini bekerja dengan cara menghubung singkatkan antara vcc dengan ground. Tentunya dengan ditambah resistor pada bagian ground agar tidak mudah konslet. Adapun nilai resistansi pada pengujian ini adalah 1Kohm. cara pengujianya adalah dengan mendownloadkan listing program berikut kedalam mikrokontroler:
$regfile = "m16def.dat" $crystal = 11059200
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.5 , Db5 = Portc.4 , Db6 = Portc.3 , Db7 = Portc.2 , E = Portc.6 , Rs = Portc.7
Config Lcd = 16 * 2 Cursor Off
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc Start Adc
Dim Hu As Word Do
Cls
Hu = Getadc(7) Upperline Lcd Hu Wait 3 Loop
Pada listing diatas digunakan untuk mengambil data Vout yang masuk ke dalam mikrokontroler dalam bentuk analog dan kemudian mengubahnya kedalam bentuk digital. Dari listing program diatas yang didownloadkan ke dalam mikrokontroler ATMega 16 adalah sebagai berikut:
(42)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Hujan
Voltase (DC) Keadaan Data ADC
5 V Basah 795
5 V Kering 141
E. Pengujian Buzzer
Pengujian Buzzer bisa dilakukkan dengan cara meberikan catu daya. Kaki positif Buzzer dihubungkan dengan vcc dari catu daya sebesar 5 V, sedangkan kaki negatif dihubungkan dengan Ground. Kondisi High(1) pada port mikro akan menyebabkan Buzzer berbunyi,sedangkan kondisi Low(0) akan membuat Buzzer tetap diam. Buzzer ini akan digunakan sebagai output dalam rangkaian keseluruhan. Apabila dalam keadaan atap akan menutup atau membuka maka buzzer akan berbunyi sebagai tanda peringatan.
F. Pengujian Rangkaian Catu Daya
Dalam melakukan pengujian rangkaian ini diperlukan bantuan sebuah multimeter. Multimeter disini berfungsi sebagi voltmeter DC untuk menghitung berapa nilai voltase sebelum dan sesudah melalui rangkaian catu daya. Berikut gambar pemasangan multimeter pada rangkaian catu daya.
Gambar 4.5 Pengujian Catu Daya
Pada pengukuran yang dilakukan dititik uji yaitu dibagian suplai tegangan utama yang terletak di power 12 V AC dan di
(43)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
bagian output terdapat 2 IC Regulator yakni 7805 dan 7812, maka hasil yang didapatkan ialah seperti yang ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Pengujian Catu Daya
Suplay daya (AC) Output catu daya (DC)
12 V 4,85 V
12 V 11,59 V
G. Langkah Pemrograman
1. Bascom AVR
Pemrograman source code kedalam IC ATMega16 dilakukan setelah semua komponen dibuat dan dipasang dengan benar. Bahasa yang digunakann untuk melakukan pemrograman ini adalah dengan menggunakan bahasa basic, penulisan dan prosess compile dilakukan dengan menggunakan bantuan software “BASCOM AVR”, program tersebut merupakan program aplikasi yang berfungsi sebagai compiler bahasa yang sesuai digunakan dengan mikrokontroler keluarga AVR. Berikut cara pemrograman kedalam mikrokkontroler.
a. Membuat file baru dengan cara klik menu file > new dan selanjutnya menuliskan listing program kedalamnya.
Gambar 4.6 membuat file baru
b. Setelah selesai menulis listing program, langkah selanjutnya adalah menyimpan program dengan cara file > save dengan ekstensi file “.bas”.
(44)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Kemudian melakukan compile atau menekan tombol F7 selanjutnya hasil compile akan berupa file dengan ekxtensi “.hex”. file hex inilah yang akan didiownload ke mikrokontroler.
Gambar 4.7 Program Bascom
2. AVRDUDE
Untuk melakukan download program ke dalam mikrokontroler dengan menggunakan bantuan program avrdude. Avrdude merupakan program downloader yang kompatibel untuk semua jenis mikrokontroler dan semua jenis port, namun avrdude masih menggunakan comand prompt. Untuk menggunakan avrdude secara GUI yakni menggunakan software usb_asp_downloader maka Adapun cara penggunaanya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan setting untuk lokasi dari avrdude.exe dan avrdude.conf dengan memilih tab configuration
(45)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kemudian arahkan lokasi avrdude ke avrdude.exe dan configurasi filenya ke avrdude.conf.
Gambar 4.8 Konfigurasi AVRdude
b. Melakukan seting pada bagian tab configuration, dengan melakukan setting pada bagian device, port dan programer.
Gambar 4.9 Setting Device
c. Kemudian pilih tab files, pada bagian flash, memberikan ceklist pada opsi write untuk menulis kedalam mikrokontroler, kemudian memilih file yang akan didownload
Gambar 4.10 Mendownload File
d. Langkah terakhir dengan mengklik tombol execute, untuk menjalankan penulisan program kedalam mikrokontroler.
Gambar 4.11 Execute
(46)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari perencanaan dan pembuatan sistem dan kemudian dilakukan pengujian serta analisa. Dapat disimpulkan bahwa pembuatan Prototype Sistem Atap Cerdas berbasis Mikrokontroler ini yang telah diselesaikan memiliki beberapa fasilitas yang ditawarkan diantaranya:
1. Sistem atap cerdas menggunakan 3 buah sensor sebagai pendeteksi, yakni sensor suhu, sensor cahaya dan sensor hujan. 2. Sistem atap ini menggunakan 3 buah output antara lain : buzzer,
lcd 16x2, Motor Servo
3. Sistem atap cerdas ini mampu dikendalikan secara manual dengan keypad maupun otomatis dengan input dari 3 sensor.
4. Sistem ini dapat digunakan dalam semua jenis cuaca dengan pemberian variabel pada ketiga sensor dilakukan secara tepat
B. Saran
Dari Prototype Sistem Atap Cerdas berbasis Mikrokontroler ini diharapkan bisa diimplementasikan dalam bentuk yang sesungguhnya, dengan perbaikan sistem. Di antaranya:
1. Apabila atap bentuk ini diaplikasikan secara real sebaiknya menggunakan gear sebagai gerigi perputaran pada jari-jari atap dan rantai untuk menyambungkan antar gear dan akan lebih baik lagi apabila digunakan motor yang disesuaikan kekuatanya
(1)
commit to user
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.5 , Db5 = Portc.4 , Db6 = Portc.3 , Db7 = Portc.2 , E = Portc.6 , Rs = Portc.7
Config Lcd = 16 * 2 Cursor Off
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc Start Adc
Dim Hu As Word Do
Cls
Hu = Getadc(7) Upperline Lcd Hu Wait 3 Loop
Pada listing diatas digunakan untuk mengambil data Vout yang masuk ke dalam mikrokontroler dalam bentuk analog dan kemudian mengubahnya kedalam bentuk digital. Dari listing program diatas yang didownloadkan ke dalam mikrokontroler ATMega 16 adalah sebagai berikut:
(2)
commit to user
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Hujan
Voltase (DC) Keadaan Data ADC
5 V Basah 795
5 V Kering 141
E. Pengujian Buzzer
Pengujian Buzzer bisa dilakukkan dengan cara meberikan catu daya. Kaki positif Buzzer dihubungkan dengan vcc dari catu daya sebesar 5 V, sedangkan kaki negatif dihubungkan dengan Ground. Kondisi High(1) pada port mikro akan menyebabkan Buzzer berbunyi,sedangkan kondisi Low(0) akan membuat Buzzer tetap diam. Buzzer ini akan digunakan sebagai output dalam rangkaian keseluruhan. Apabila dalam keadaan atap akan menutup atau membuka maka buzzer akan berbunyi sebagai tanda peringatan.
F. Pengujian Rangkaian Catu Daya
Dalam melakukan pengujian rangkaian ini diperlukan bantuan sebuah multimeter. Multimeter disini berfungsi sebagi voltmeter DC untuk menghitung berapa nilai voltase sebelum dan sesudah melalui rangkaian catu daya. Berikut gambar pemasangan multimeter pada rangkaian catu daya.
Gambar 4.5 Pengujian Catu Daya
Pada pengukuran yang dilakukan dititik uji yaitu dibagian suplai tegangan utama yang terletak di power 12 V AC dan di
(3)
commit to user
bagian output terdapat 2 IC Regulator yakni 7805 dan 7812, maka hasil yang didapatkan ialah seperti yang ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Pengujian Catu Daya
Suplay daya (AC) Output catu daya (DC)
12 V 4,85 V
12 V 11,59 V
G. Langkah Pemrograman
1. Bascom AVR
Pemrograman source code kedalam IC ATMega16 dilakukan setelah semua komponen dibuat dan dipasang dengan benar. Bahasa yang digunakann untuk melakukan pemrograman ini adalah dengan menggunakan bahasa basic, penulisan dan prosess compile dilakukan dengan menggunakan
bantuan software “BASCOM AVR”, program tersebut
merupakan program aplikasi yang berfungsi sebagai compiler bahasa yang sesuai digunakan dengan mikrokontroler keluarga AVR. Berikut cara pemrograman kedalam mikrokkontroler.
a. Membuat file baru dengan cara klik menu file > new dan selanjutnya menuliskan listing program kedalamnya.
Gambar 4.6 membuat file baru
b. Setelah selesai menulis listing program, langkah selanjutnya adalah menyimpan program dengan cara
(4)
commit to user
c. Kemudian melakukan compile atau menekan tombol F7 selanjutnya hasil compile akan berupa file dengan
ekxtensi “.hex”. file hex inilah yang akan didiownload
ke mikrokontroler.
Gambar 4.7 Program Bascom
2. AVRDUDE
Untuk melakukan download program ke dalam mikrokontroler dengan menggunakan bantuan program avrdude. Avrdude merupakan program downloader yang kompatibel untuk semua jenis mikrokontroler dan semua jenis port, namun avrdude masih menggunakan comand prompt. Untuk menggunakan avrdude secara GUI yakni menggunakan software usb_asp_downloader maka Adapun cara penggunaanya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan setting untuk lokasi dari avrdude.exe dan avrdude.conf dengan memilih tab configuration
(5)
commit to user
kemudian arahkan lokasi avrdude ke avrdude.exe dan configurasi filenya ke avrdude.conf.
Gambar 4.8 Konfigurasi AVRdude
b. Melakukan seting pada bagian tab configuration, dengan melakukan setting pada bagian device, port dan programer.
Gambar 4.9 Setting Device
c. Kemudian pilih tab files, pada bagian flash, memberikan ceklist pada opsi write untuk menulis kedalam mikrokontroler, kemudian memilih file yang akan didownload
Gambar 4.10 Mendownload File
d. Langkah terakhir dengan mengklik tombol execute, untuk menjalankan penulisan program kedalam mikrokontroler.
Gambar 4.11 Execute
(6)
commit to user
33 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari perencanaan dan pembuatan sistem dan kemudian dilakukan pengujian serta analisa. Dapat disimpulkan bahwa pembuatan Prototype Sistem Atap Cerdas berbasis Mikrokontroler ini yang telah diselesaikan memiliki beberapa fasilitas yang ditawarkan diantaranya:
1. Sistem atap cerdas menggunakan 3 buah sensor sebagai pendeteksi, yakni sensor suhu, sensor cahaya dan sensor hujan. 2. Sistem atap ini menggunakan 3 buah output antara lain : buzzer,
lcd 16x2, Motor Servo
3. Sistem atap cerdas ini mampu dikendalikan secara manual dengan keypad maupun otomatis dengan input dari 3 sensor.
4. Sistem ini dapat digunakan dalam semua jenis cuaca dengan pemberian variabel pada ketiga sensor dilakukan secara tepat
B. Saran
Dari Prototype Sistem Atap Cerdas berbasis Mikrokontroler ini diharapkan bisa diimplementasikan dalam bentuk yang sesungguhnya, dengan perbaikan sistem. Di antaranya:
1. Apabila atap bentuk ini diaplikasikan secara real sebaiknya menggunakan gear sebagai gerigi perputaran pada jari-jari atap dan rantai untuk menyambungkan antar gear dan akan lebih baik lagi apabila digunakan motor yang disesuaikan kekuatanya