T1 352010003 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara atau strategi menyeluruh untuk
memperoleh data yang di perlukan (Soehartono, 1999:9). Untuk itu dalam bab ini
akan dijelaskan mengenai proses dalam penulisan penelitian ini, yang terkait
dengan pendekatan penelitian, jenis penelitian unit analisa, unit amatan, jenis data
yang di gunakan dalam penelitian, penentuan lokasi penelitian, proses penggalian
data, serta teknik analisa data.

3.1

Paradigma Penelitian
Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
konstruksionisme, dimana narasumber merupakan elemen kunci dalam
memperoleh data. Dengan menggunakan pendekatan konstruksionisme
dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengangkat realitas yang ada
mengenai kinerja perempuan dalam menopang keberlanjutan rumah
tangganya secara lebih mendalam.
Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Maleong,

1991: 2-3). Dalam metode kualitatif berusaha memahami dan
menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam
situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri (Usman dan Akbar,
1996: 81).

3.2

Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur atau cara
memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek
yang diselidiki sebagai mana adanya berdasarkan fakta-fakta yang aktual
26

pada saat sekarang (Nawawi, 1992: 67). Dengan menggunakan jenis
penelitian deskriptif, peneliti berusaha untuk menggambarkan peran
perempuan dalam rumah tangga dan seperti apa kinerja yang diberikan
oleh perempuan dalam menopang keberlanjutan rumah tangganya
(Maleong, 1991).


3.3

Unit Analisa Dan Unit Amatan
1. Unit analisa
Unit

analisa

merupakan

bagian

yang

tentangnya

kesimpulan akan diberikan (Ihalauw, 2003:174-178). Berdasarkan
pengertian tersebut, maka unit analisa dalam penelitian ini adalah
perempuan yang bekerja di luar rumah, baik sebagai kepala

keluarga maupun bukan sebagai kepala keluaga, yang berasal dari
rumah tangga miskin di Kelurahan Kumpulrejo yang terdaftar
dalam data PPLS 2011 dengan status kesejahteran 1, 2, dan 3.
2. Unit amatan
Unit amatan adalah sesuatu yang darinya informasi di
peroleh atau di dapat, guna menggambarkan atau menjelaskan
satuan analisis (Ihalauw, 2003: 174-178). Untuk memperoleh data
serta informasi dalam penelitian ini, maka unit amatan dalam
penelitian ini adalah perempuan yang bekerja mupun tidak kerja di
luar rumah, yang berasal dari rumah tangga miskin di Kelurahan
Kumpulrejo yang terdaftar dalam data PPLS 2011 dengan status
kesejahteran 1, 2, dan 3, baik yang masih memiliki kepala keluarga
maupun yang sudah tidak memiliki kepala keluarga.

3.4

Jenis Data Dan Sumber Informasi
1. Data
Data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data

yang belum diolah, penulis mendapatkan data ini dari hasil

27

wawancara para perempuan yang bekerja dan perempuan yang
tidak kerja di luar rumah baik yang masih memiliki kepala
keluarga maupun yang sudah tidak memiliki kepala keluarga yang
terdaftar dalam data PPLS 2011, dan pengamatan secara langsung
di Kelurahan Kumpulrejo. Sedangkan data sekunder adalah data
yang di peroleh dari lembaga atau institusi tertentu (Suyanto,
2007). Data sekunder yang di gunakan dalam penelitian ini di
peroleh dari data-data monografi yang dimiliki oleh Kelurahan
Kumpulrejo, serta data kemiskinan dari BPS Kota Salatiga.
2. Sumber informasi
Sumber informasi merupakan faktor terpenting dalam
penelitian ini, karena dengan adanya sumber informasi, maka
peneliti dapat mengetahui mengenai peran perempuan dalam
rumah

tangga,


dan

strategi

perempuan

dalam

menopang

keberlanjutan hidup rumah tangganya.
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mendapatkan informasi
dari beberapa sumber informasi, antara lain adalah dari
kepustakaan, dan dari informan kunci.

3.5

Teknik Analisa Data
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah di paparkan dalam Bab

I, untuk menjawabnya diperlukan sebuah proses analisis data. Proses
analisis data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi
dengan data hasil wawancara, membandingkan hasil observasi dan
wawancara dengan isi dokumen-dokumen pendukung, sehingga proses
analisa yang dilakukan berdasarkan alur penelitian kualitatif, seperti yang
di kemukakan oleh Tadjoer (dalam Bungin, 2003: 99).

28

3.6

Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Kelurahan Kumpulrejo di Kota
Salatiga. Peneliti memilih lokasi ini karena jika di lihat berdasarkan data
yang di peroleh dari BPS pada tahun 2011, Kelurahan Kumpulrejo
menempati posisi pertama dari tujuh kelurahan termiskin yang ada di
Kota Salatiga, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.1
Sebaran Kelurahan Miskin di Kota Salatiga
Jumlah

Ruta
Argomulyo Kumpulrejo
162
Argomulyo
Noborejo
140
Tingkir
Sidorejo Kidul
58
Tingkir
Kutowinangun
75
Sidomukti
Kecandran
96
Sidomukti
Mangunsari
80
Sidorejo
Blotongan

108

No Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7

3.7

Kelurahan

Proses Penelitian
3.7.1 Proses Pengambilan Data
Dalam sebuah penelitian, proses pengambilan data merupakan
tahapan yang sangat penting. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
tiga teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi
Sebelum mulai mengambil data di lapangan, peneliti
melakukan observasi awal untuk memperoleh keterangan dan
gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan yang akan
di teliti, khususnya mengenai kondisi kemiskinan di Kelurahan
Kumpulrejo dan juga kegiatan perempuan dari rumah tangga
miskin

setiap

harinya.

Observasi

sendiri

merupakan

pengamatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti
(Usman 2003: 54). Dengan hasil observasi tersebut, peneliti

dapat menentukan siapa saja responden yang akan di
29

wawancarai berkaitan dengan strategi perempuan dalam
menopang keberlanjutan hidup rumah tangganya.
2. Wawancara
Menurut

Usman

(2003:58)

wawancara

adalah

percakapan atau tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung, wawancara berguna untuk :
a) Mendapatkan data-data dari tangan pertama.
b) Pelengkap teknik pengumpulan data lainnya.

c) Menguji hasil pengumpulan data lainnya.
Peneliti

menggunakan

teknik

wawancara

secara

mendalam kepada sejumlah narasumber yaitu para perempuan
yang berasal dari keluarga miskin baik yang bekerja maupun
tidak bekerja yang ada di Kelurahan Kumpulrejo untuk
memperoleh data sebagai teknik dalam pengumpulan data.

3.7.2 Hambatan dalam Penelitian
Hambatan-hambatan yang dialami selama proses penelitian
adalah terbatasnya waktu senggang yang dimiliki oleh perempuan.
Mayoritas perempuan yang bekerja mulai melakukan aktifitasnya sejak
subuh dan memiliki waktu senggang di siang hari antara pukul 11.0014.00, namun terkadang waktu istirahat teresbut juga di isi dengan
kegiatan lain seperti arisan, PKK, dan kegiatan kemasyarakatn lainnya.
Berdasarkan kondisi tersebut maka untuk menyiasatinya, peneliti harus
menyesuaikan dengan waktu senggang yang dimiliki oleh perempuan
agar dapat menggali informasi yang berkaitan dengan perempuan dalam
menopang keberlanjutan hidup rumah tangganya.

30