Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1.Profil SMK Negeri 2 Salatiga
SMK Negeri 2 Salatiga
berdiri tahun 1999 Sekolah
dengan nomor statistik 321036203006 tersebut beralamat di
jalan
Parikesit,Dusun
Warak,Desa
Dukuh,Kecamatan
Sidomukti,Kota Salatiga.Setelah sebelumnya berstatus UGB (
Unit Gedung Baru ),Pada Tanggal 17 Nopember 2000 Sekolah
menerima status Negeri.Menempati lahan seluas 6,8 ha.SMK
Negeri 2 Salatiga telah menerapkan standar ganda mutu ISO
9001 : 2008 dan mendapatkan akreditasi A.Saat ini SMK
Negeri 2 Salatiga memiliki 5 Program Studi Keahlian,yaitu :
1).Program Studi Keahlian Teknik Bangunan.
2).Program Studi Keahlian Teknik Elektro.
3).Program Studi Keahlian Teknik Pemesinan.
4).Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.
5).Program Studi Keahlian Teknik Informatika .
Adapun Paket Keahlian atau jurusan yang dimiliki SMK Negeri
2 Salatiga ada 8 .yaitu diantaranya Adalah :
1.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton / Teknik
Sipil.
2.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu.
3.Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan./ Arsitek.
4.Paket Keahlian Teknik Audio Video.
5.Paket Keahlian Elektronika Industri.
6.Paket Keahlian Teknik Pemesinan.
31
7.Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
8.Paket KeahlianTeknik Komputer Dan Jaringan.
Mulai Tahun Ajaran 2016 / 2017 ada tambahan Paket
Keahlian yaitu Teknik Body Repair Pada Program Studi
Keahlian Teknik Otomotif.
Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014 / 2015 adalah
1486 orang.Jumlah guru yang dimiliki adalah 134 Orang yang
terdiri dari 85 guru produktif ( Kejuruan ) dan 49 guru
normatif adaptif .Sedangkan jumlah Tenaga kependidikan
lainnya ( TU,Kebersihan,Satpam dan sebagainya ), adalah 29
Orang.Sekolah memiliki fasilitas yang lengkap,berupa bengkel
di setiap Paket Keahlian,Kelas yang representatif ( ber AC,LCD
gantung),Lapangan Upacara,Lapangan Sepak Bola ,Lapangan
Volley,Lapangan Basket,Lapangan Tennis,Masjid,Parkir Yang
representatif,Perpustakaan,Area Internet dan Intranet,Ruang
SeniBudayadan Ketrampilan,Ruang UKS,Perpustakaan,Ruang
OSIS,Ruang Bimbingan Dan Konseling,Kantin serta berbagai
sarana
lain
untuk Pengembangan
Sekolah.Jumlah
kelas
tahun ajaran 2015 / 2016 ada 16 kelas
4.1.2.Profil Paket Keahlian Konstruksi Batu Beton
Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK
Negeri 2 Salatiga Menempati di Lingkungan SMK Negeri 2
Salatiga
.Jl.Parikesit,warak,sidomukti,kota
Salatiga.Secara
keseluruhan Teknik Konstruksi batu dan beton untuk tahun
ajaran 2015 / 2016 ada 4 kelas dengan rincian kelas X ada 2
kelas masing-masing 36 siswa,kelas XI ada 1 kelas 37 siswa
32
dan kelas
XII 1 kelas
25 siswa
1 siswa
Cuti belajar
dikarenakan mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika serikat.
Dengan jumlah total 134 siswa Sedangkan tahun 2016 / 2017
jumlah siswa Teknik konstruksi Batu dan beton mengalami
kenaikan kelas X tetap 2 kelas masing-masing 32 siswa,Kelas
XI ada 2 Kelas ada 67 siswa dan kelas XII ada 1 kelas 37
siswa.
Fasiltas
Paket Teknik Konstruksi Batu
memiliki Bengkel Kerja
batu
Finishing Bangunan,Ruang
Peralatan
Batu,Ruang
dan
dan Beton
Beton,Ruang
Bengkel
Teori Sebelum Praktek,Ruang
Laboratorium
Material
Dan
Tes
Pengujian Bahan Bangunan,Ruang Survey Pemetaan Dan
Sisanya Gudang Peralatan.
Dari
analisa
standar
sarana
dan
prasarana
ruang
pembelajaran khusus Teknik konstruksi Batu dan beton yang
dikonfirmasikan
dengan
sarana
Ruang
Praktek
teknik
konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga
adalah
sebagai berikut :
4.2.1.Kondisi
Ruang
Pembelajaran
Khusus
Teknik
Konstruksi Batu beton Dan Strukyur Organisasi SMK
Negeri 2 Salatiga.
Ruang bengkel batu SMK Negeri 2 Salatiga hanya 65 m2
yang memuat 32
siswa.Padahal dalam standar sarpras RPK
Teknik konstruksi batu beton
untuk Ruang Kerja batu
minimal 128 m2 bagi 32 siswa peserta didik.
Ruang Pekerjaan Pasangan Finishing Konstruksi Batu di
SMK Negeri 2 Salatiga menjadi satu dengan Ruang kerja batu
33
yang hanya 65 m2 itupun termasuk ruang penyimpanan
alat.Padahal menurut Standart Sarpras Ruang Finishing dan
Pasangan batu itu 128 m2.
Ruang Penyimpanan Bahan dan alat di SMK Negeri 2
Salatiga berukuran 2 x 4 m2.Padahal menurut standart
Sarpras Ruang Penyimpana Alat dan bahan 48 m2.
Di SMK Negeri 2 Salatiga Ruang Instruktur menjadi satu
dengan Ruang Instruktur
berukuran
5,75
Sarpras.Ruang
x
Program keahlian lain yang
6,25
struktur
m2.Padahal
harus
terpisah
menurut
Standar
dengan
program
keahlian lain dan menjadi satu dengan ruang penyimpanan
yaitu 48 m2 dengan lebar minimum 6 m.
Hanya ada almari dan peralatan kerja batu ditambah
almari peralatan mattes dan surveySaja yang ada sedangkan
meja dan kursi kerja instruktur berada di ruang instruktur
yang menjadi satu dengan program keahlian lain.
Hanya ada satu kontak di Ruang Laboratorium Mattes
saja
yang ada
sedang untuk Ruang Kerja
batu
harus
menyalurkan aliran Kontak ke Ruang instruktur ( kerena lebih
dekat ).
Jumlah guru Teknik konstrusi batu beton yang sesuai
dengan Pemetaan kompetensi Dan sertifikasi pofesi di SMK
Negeri 2 hanya ada 6 orang itupun separonya masih mengajar
di program keahlian lain.( Dampak pemenuhan 24 jam
mengajar bagi guru yang bersertifikasi ).
34
Padahal menurut standar sarpras program kealian Teknik
konstruksi batu beton minimal 12 orang guru yang sesuai
dengan jenis sertifikasi dan kompetensi keahlian.
Papan Data dan tempat sampah masih menjadi satu
dengan program keahlian lain dalam satu program studi
keahlian
Teknik
bangunan.Sedangkan
menurut
standar
Sarpras tiap RPK harus ada 1 Papan data dan 1 tempat
sampah.Adapun Jumlah Siswa
2016 adalah :Kelas X
pada tahun ajaran 2015 /
ada 70 siswa,Kelas XI ada 37 siswa
,Dan Kelas XII ada 25 siswa.Kurikulum yang digunakan
Teknik
Konstruksi
Batu
Beton
adalah
menggunakan
Kurikulum 2013.Implementasi Kurikulum 2013 pun terpisah
menjadi 2 Bagian yaitu : Untuk kelas XII Kurikulum 2013
yang masih Draf ( belum resmi atau coba-coba ) sedangkan
Kelas X dan XI menggunakan Kurikulum 2013 Final.Hai ini
menimbulkan ketimpangan dalam proses pembelajaran ada
muatan –muatan antara kelas X,XI Dan XII yang tidak sama
sehingga menimbulkan kecemburuan di antara siswa Teknik
konstrksi batu dan beton.Kelas XII merasa dimarginalkan
dengan keberadaan Kurikulum 2013 .
Berdasar
Permendiknas
Tahun
2007
Tentang
Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )
Bahwa
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
berfungsi
sebagai
pembelajaran:
tempat
pekerjaan
berlangsungnya
dasar
konstruksi
kegiatan
bangunan,
35
pekerjaan
sederhana,
pasangan
batu,
pekerjaan
konstruksi
beton
pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi
beton bertulang.
b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik
Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang
kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 48 m².
c.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel
3.3.1.
d.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel
1.5
sampai dengan Tabel 1.6
4.2.Evaluasi Dan Pembahasan
4.2.1.Evaluasi Program Paket Keahlian Teknik Konstruksi
Batu Dan Beton
4.2.1.1. Kontek
Daniel
Stufflebeam
Evaluasi
konteks
untuk
menjawab
Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan
menilai kebutuhan-kebutuhan
yang
mendasari disusunnya suatu program. Konteks Manajemen
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton adalah segala unsur yang
melatar belakangi
konstruksi
Batu
terselenggaranya Paket keahlian Teknik
dan
beton,
yang
meliputi:
kebijakan
pemerintah, kondisi geografis dan sosial ekonomi masyarakat,
36
permintaan masyarakat akan Pentingnya
paket keahlian
teknik Konstruksi Batu beton.
Mengacu Pada Studi Dokumen Bahwa :
T ujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan
Nasional
dan
penjelasan
pasal
15
yang
menyebutkan :
“bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang
tertentu.Bekerja
pada
bidang
tertentu
sebagaimana
dimaksud UU Sisdiknas di atas tentu sesuai dengan jenis-jenis
bidang pekerjaan yang tersedia di lapangan kerja, baik bekerja
mandiri atau berwirausaha maupun bekerja pada pihaklain.”
Karena
itulah,penerapan,prinsip
pengembangan Kurikulum
diversifikasi
dalam
SMK diwujudkan dengan
keharusan berorientasi terhadap jenis-jenis bidang pekerjaan
atau keahlian yang berkembang dan dibutuhkan di dunia
kerja. Daftar jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian itu
yang di lingkungan pendidikan menengah kejuruan dikenal
dengan sebutan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik
satuan pendidikan SMK, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan
Struktur
Kurikulum
(SMK)/Madrasah
diubah
menjadi
Aliyah
Sekolah
Kejuruan
Peraturan
Menengah
(MAK)yang
Menteri
Kejuruan
kemudian
Pendidikan
dan
37
Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013SMK/MAK, pada lampirannya terkait dengan Struktur
Kurikulum SMK/MAK antara lain ditegaskan bahwa dalam
penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/paket
keahlian mempertimbangan Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan
Menengah
Kementerian
Kebudayaan.Berdasarkan
Permendikbud
diterbitkan
Direktur
Keputusan
Pendidikan
tersebut,
Jenderal
dan
maka
Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan. Pada keputusan tersebut ditegaskan
bahwa:
“Spektrum sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam
pembukaan dan penyelenggaraan bidang/program/paket keahlian
pada SMK/MAK”.
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK)
adalah jenis-jenis program pendidikan serta rambu-rambu
penyelenggaraannya, sebagai acuan dalam membuka dan
mengembangkan program pendidikan pada SMK/MAK.
Jenis-jenis program pendidikan pada Spektrum Keahlian
diorganisasikan dalam bentuk Bidang Keahlian, Program
Keahlian, dan Paket Keahlian. Dilengkapi dengan ruang
lingkup kompetensi untuk masing-masing Paket Keahlian.
a.Bidang Keahlian
38
Merupakan kumpulan Program Keahlian yang memiliki
kesamaan karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian
yang sama.
b.Program Keahlian
Merupakan
kumpulan
Paket
Keahlian
yang
memiliki
kesamaankarakteristikdasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas.
c.Paket Keahlian
Merupakan satuan program pendidikan dan pelatihan yang
didasarkan atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu,
dengan durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun.
Pada
setiap
Paket
Keahlian
yang
dibuka,
SMK
dapat
mengkhususkan kompetensi tertentu sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dunia kerja terkait (konsentrasi keahlian) dengan
tidak
mengabaikan
kemampuan
dasar
keahlian
yang
bersangkutan.
Spektrum
Keahlian
Pendidikan
Menengah
Kejuruan
ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut.
1.Memberikan
acuan
penyelenggaraan
khususnya
dalam
program
dalam
pengembangan
pendidikan
pembukaan
dan
di
dan
SMK/MAK,
penyelenggaraan
bidang/program/paket keahlian;
2.Memberikan acuan dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran;
3.Menentukan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan
pada SMK/MAK, dan
4.Memberikan
acuan
untuk
pelaksanaan
penilaian
dan
akreditasi SMK/MAK.
39
Jenis-jenis
spektrum
program pendidikan
keahlian,
pada
karena
SMK/MAK disebut
jurusan-jurusan
yang
dikembangkan di SMK/MAK bentuknya adalah keahliankeahlian atau jabatan-jabatan pekerjaan (job titles) yang ada
dan berkembang di dunia kerja, jadi bukan didasarkan atas
disiplin keilmuan. Suatu keahlian atau jabatan pekerjaan (job
title) dapat merupakan hasil pemfusian dari sejumlah disiplin
keilmuan.
Karakteristik Paket Keahlian
1. Membentuk lulusan agar menguasai satu jenis jabatan
pekerjaan
(profesi/
keahlian)
formal
yang
berjenjang,
pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna untuk
hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan, lapangan
kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas dan spesifik.
2. Ruang
lingkup
kompetensi
mengacu
kepada
standar
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan diakui,
dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI.
3. Memerlukan
waktu
tatap
muka
terstruktur
untuk
kejuruan/peminatan (C1, C2, C3) +2996 jp @ 45 menit untuk
program 3 tahun atau +4724 jp @ 45 menit untuk program 4
tahun.
4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3) satu
paket keahlian dengan paket keahlian lainnya dalam satu
program keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban
belajar.
5. Mempertimbangkan tahapan dan perkembangan peserta
didik secara fisik maupun psikologis.
40
Spektrum Keahlian yang saat ini berlaku adalah berdasarkan
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pendidikan
Menengah
Kementerian Dikbud Nomor 7013/D/KP/2013, Spektrum
Keahlian PMK terdiri atas 9 (sembilan) BidangKeahlian, 46
Program Keahlian, dan 128 Paket Keahlian sebagaimana dapat
ditelaah pada tabel rekapitulasi berikut.
Tabel 1
REKAPITULASI DAFTAR PROGRAM KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
PROGRAM
KEAHLIAN
PAKET
KEAHLIAN
18
62
2. TeknikInformasidanKomunikasi
3
7
3. Kesehatan
2
6
4. AgribisnisdanAgroteknologi
6
16
5. PerikanandanKelautan
3
8
6. BisnisdanManajemen
3
5
7. Pariwisata
4
7
8. SeniRupadanKriya
2
10
9. SeniPertunjukan
5
7
46
128
BI DANG KEAHLI AN
1. TeknologidanRekayasa
JUMLAH
Spektrum Keahlian tersebut merupakan acuan bagi sekolah
(SMK/MAK) untuk membuka dan mengembangkan program
pendidikan.
Sekolah
hanya
boleh
membuka
atau
41
menyelenggarakan
spektrum
program
keahlian
yang
pendidikan
berlaku.
Daftar
sesuai
dengan
Program/Paket
Keahlian sesuai Keputusan Dirjen Dikmen tersebut dapat
dilihat pada tabel 2 terlampir dalam Daftar lampiran
Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi
Batu Dan Beton adalah membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
Melakukan
pekerjaan
sebagai
pelaksana
pekerjaan
bangunan gedung
Melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong)
secara
mandiri/berwirausaha dalam pelaksanaan pekerjaan
bangunan gedung.
Hal senada dikuatkan Oleh Ketua Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Bahwa :
“ Sistem Penyelenggaraan Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Sudah
berjalan sesuai dengan Tingkat Kebutuhan dan kondisi Geografis di
Kota Salatiga di mana Kota Salatiga merupakan Kota Vokasi
Pendidikan Dan Dan Banyak Tempat Sekitar Salatiga didirikan
Bangunan-bangunan Sekolah Dan Hotel,maka perlu penyiapan
Tenaga-tenaga yang trampil.”
Dari Sumber yang lain ketika peneliti bertemu salah satu
Pengusaha Jasa Konstruksi di Kota Salatiga ( CV.Cakra Eka
Buana ) beliau mengatakan bahwa :
“Anggota GAPENSI di Kota Salatiga ini ada kurang lebih 100
Kontraktor yang sebagian besar menjadi Rekanan Pemerintah Kota
Salatiga.”
Dengan Demikian Peluang untuk memasuki dunia kerja
dalam bidang Jasa Konstruksi terbuka lebar bagi lulusan
Teknik Konstruksi Batu Dan beton SMK Negeri 2 Salatiga.
42
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK
Negeri 2 Salatiga adalah merupakan Satu-satunya Paket
Keahlian di Kota Salatiga .Yang lain berada di SMK Negeri 7
Semarang,SMK
Negeri
3
Semarang,SMK
Negeri
1
Magelang,SMK Negeri 5 Surakarta,SMK Negeri 2 Purwodadi
dan masih banyak lagi SMK-SMK Negeri dan swasta di Jawa
Tengah.
Dalam hal manajemen dan pengelolaan paket Keahlian
Teknik Konstruksi batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga
masih belum memenuhi sesuai dengan kebutuhan maksimal
dalam program Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan
Beton SMK Negeri 2 Salatiga.Sesuai Rencana Kerja Dan
Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Ajaran 2016 / 2017 sumber
Dana berasal 2 sumber yaitu dari BOS (Bantuan operasional
Sekolah) Dan
SPI (Sumbangan
Pengembangan
Institusi)
Sehingga pelaksanaan Opersional program-program Paket
keahlian harus menunggu kucuran dana dari dua sumber
tersebut.Kebutuhan Program sesuai RKAS untuk tahun 2016
/ 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel .2
NO
KEGIATAN
JUMLAH
SUMBER
DANA
Alat Dan Bahan Praktik
1.
2.
Siswa TKBB
Perawatan peralatan
Praktik siswa TKBB
Rp.5000.000,-
BOS
Rp.2.500.000,-
BOS
43
3.
Pengadaaan Kursi siswa
Rp.7.500.000,-
SPI
Sumber : Dokumen RKAS Unit Teknik Bangunan Tahun 2016/2017
Total anggaran yang disediakan pada Tahun 2016-2017
dari
BOS
Dan
SPI
Sebesar
15,000.000,-.Tetapi
Untuk
Program Pengembangan Ruang Pembelajaran Khusus (RPK)
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton belum terakomodir.
Hasil Evaluasi pada Kontek ini menemukan konklusi bahwa
potensi
kota
Salatiga
yang
merupakan
kota
Vokasi
Pendidikan dan Di sekitar Daerah pariwisata memperlihatkan
dinamika pembangunan infra struktur dibutuhkan tenagatenaga putra daerah yang siap trampil untuk mengisi Tenaga
kerja
di
berbagai
perusahaan
jasa
konstruksi
yang
mengerjakan proyek-proyek di wilayah kota Salatiga.Untuk
itu eksistensi Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan
Beton di SMK Negeri 2 Salatiga sangat r el evan dengan
Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Kota Salatiga.Tetapi
dalam Penyiapan peserta didik SMK Negeri 2 Salatiga yang
mengemban
amanat untuk mencetak
siswa
yang akan
memasuki Dunia Usaha Dan dunia Industri belum mampu
memberikan
pelayanan
yang
optimal
sesuai
dengan
Permendiknas No.40 Tahun 2008.
4.2.1.2.Input
Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari
jawaban
atas
pertanyaan
:
Apa
yang
harus
dilakukan
?Evaluasi ini mengidentifikasi dan problem,asset,dan peluang
untuk membantu para pengambil keputusan mendefinisikan
tujuan,prioritas-prioritas.Sebelum program Manajemen Teknik
Konstruksi Batu dan Beton dilaksanakan guna mendukung
44
terselenggaranya program. Unsur tersebut adalah: sumber
daya
manusia,
kurikulum,
sarana
dan
peralatan
yang
mendukung, dana dan anggaran sekolah.
Di SMK Negeri 2 Salatiga menurut Drs Suharjo Ketua
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Bahwa :
“Sarana Dan Prasarana Teknik Konstruksi Batu Beton belum
mencapai Standart Pelayanan Minimal sesuai Permendiknas RI
No.40 Tahun 2008,walaupun jumlah guru sudah dipandang
memenuhi Bahkan Dari 6 Guru yang ada 2 di antaranya
lulusan S2 Dari Universitas Gajah Mada Dan 1 Yang Sarjananya
dari
Teknik
Sipil
murni
Dan
Kwalitas
sudah
cukup
memadahi,namun perlu untuk ditingkatkan dalam hal metode
Pembelajaran,Ketersediaan Modul dan Buku Paket .Ditambah
lagi Transisi kurikulum yang belum stabil dari kurikulum KTSP
menuju Kurikulum 2013.”
Kwantitas Dan Kwalitas Animo siswa yang belajar Di Paket
keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan .Dari segi Kwalitas yang dulu
siswa yang masuk adalah sisa dan buangan dari paket
keahlian lain tetapi sekarang mampu mengimbangi kwalitas
animo yang masuk paket keahlian lain yang dipandang lebih
faforit.Paket Kahlian Teknik Konstruksi batu Dan beton SMK
Negeri 2 Salatiga Yang dulu hanya 1kelas setiap tingkat tetapi
itupun dengan Nilai UAN SMP ketika mendaftar di PPDB SMK
Negeri 2 Salatiga Yang sangat minim terendah 18,00 sampai
27,00 dan dengan daya tampung yang kurang memenuhi
Kuota.Hal
tersebut Juga
diutarakan
Oleh
Ketua
Paket
keahlian bahwa :
45
“Dahulu masyarakat berassumsi bahwa untuk masuk sekolah
SMK pada Jurusan teknik Bangunan adalah sangat malu Lebihlebih
pada
Teknik
Konstruksi
Batu
dan
Beton
karena
lulusannya akan menjadi kuli bangunan atau jika ingin jadi kuli
bangunan tidak usah sekolah karena langsung ikut tukang di
proyek otomatis menjadi sudah bisa.sehingga kondisi awal
untuk mendapatkan siswa yang berkualitas sangat susah.Jadi
yang masuk di Konstruksi Batu dan Beton ini rata-rata bukan
karena Pekerjaan atau minatnya tetapi karena yang penting
diterima di SMK Negeri 2 Salatiga”
Tetapi mulai tahun 2013 di Paket keahlian Teknik Konstruksi
Batu
dan
Beton
telah
mengalami
peningkatan
dalam
penerimaan peserta didik baru.Yang dulu nilai NEM 36,00
tidak mau masuk di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
dan Beton karena prestise tetapi ada 2 siswa dengan NEM
tersebut
dengan
bersungguh-sungguh
minat
murninya
masuk di Paket keahlian tersebut.Dalam hal Kwantitas
Sekarang Untuk Paket tersebut mengalami peningkatan yang
signifikans.3 Tahun berturut-turut termasuk Tahun ini dalam
setiap
penerimaan
Peserta
didik
baru
sudah
menolak
beberapa calon siswa dikarenakan sudah melebihi Kuota.Hal
ini dikarenakan masyarakat sudah sadar ternyata alumninya
tidak menjadi kuli bangunan melainkan menjadi tenaga
menengah di proyek.
Yaitu menjadi tenaga pelaksana,Pengawas ,Estimator
dan surveyor.Menurut Sudinarto dalam Bukunya Manajemen
konstruksi professional bahwa :
“Pelaksana
adalah
orang
yang
bertugas
melaksanakan
pekerjaan konstruksi dari gambar kerja atau gambar rencana
untuk diterjemahkan ke dalam wujud nyata pekerjaan proyek
46
sesuai dengan Rencana Kerja dan syarat-syarat yang sudah
disepakati,Pengawas
Proyek
adalah
orang
yang
bertugas
mengawasi pelaksanaan proyek dan mengkonfirmasi apakah
susuai dengan gambar rencana dan RKS atau tidak,estimator
adalah Orang yang bertugas mengestimate dan menyusun
Rencana Anggaran Biaya Proyek Dan Surveyor adalah Orang
yang bertugas mensurvey kondisi lapangan atau tanah untuk
melakukan
Uizet
atau
pengukuran
sebelum
proyek
itu
dilaksanakan”
Jadi masyarakat semakin faham dan mengerti jika mereka
menitipkan
putra-putrinya
ke
Paket
keahlian
Teknik
Konstruksi batu dan Beton bukan berarti anak menjadi kuli
batu atau bangunan melainkan menjadi tenaga menengah
yang sudah dipaparkan peneliti di atas bahkan ketika peneliti
bertemu pewawancara PPDB SMK Negeri 2 Salatiga,Bahwa
sebagian
besar
justru
mereka
terobsesi
jika
setelah
menyelesaikan pendidikan di Teknik Konstruksi batu dan
beton mereka akan melanjutkan ke jenjang perguruan Tinggi
tepatnya
di Fakultas
Perencanaan
di
Teknik Jurusan teknik Sipil dan
berbagai
perguruan
tinggi
baik
negeri
maupun swasta
Hasil Evaluasi Input menunjukkan Keberadaan Sarana dan
Prasarana Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton
SMK
Negeri
2
Salatiga
Bel um
memenuhi
St andar t
Pel ayanan mi ni mal .Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa
yang praktek di bengkel batu terbuka tidak sebanding dengan
Luasan tempat Pembelajaran Khusus
( Bengkel Batu
)
.Menurut Permen dikbud No.40 yang harusnya 128 m2 untuk
32 siswa,tetapi yang ada di SMK Negeri 2 Salatiga adalah 100
47
m2 Untuk 32 Sampai 36 siswa.Di samping itu Ruang Untuk
Pemasangan dan Ruang finishing Bangunan Gedung Belum
ada ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang
penyimpanan dan instruktur 48 m². Anggaran Pembangunan
Bengkel Batu Terbuka
Sebesar 200 Juta
Yang tercantum
dalam RAKS tahun ajaran 2016 / 2017 belum bisa menutupi
semua kebutuhan sesuai dengan SPM Sarana Dan Prasarana
SMK saat ini.Jadi Jika Proses pembelajaran Praktik siswa
Teknik Konstruksi Batu beton belum bisa melayani siswa
dalam satu kelas.Hal ini akan menjadi Problem Yang sangat
Crusial ketika tahun ajaran Ini 2016/ 2017 siswa Teknik
konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga mengalami
Kenaikan Jumlah Kelas dan siswa .Kelas XII 1 kelas dengan
jumlah siswa 37,kelas XI 2 kelas dengan jumlah masingmasing 31 Dan 35 siswa sedangkan kelas X masing-masing
Jumlahnya 34 siswa,Jadi total semuanya 171 sama dengan
Ideal Jumlah satu sekolahan Sekolah dasar atau Sekolah
Menengah
Pertama
tetapi
Pada
Taraf
Kuato
siswa
Sedang.Jumlah Gurupun sama dengan Jumlah Guru satu SD.
4.2.1.3.Proses
Evaluasi Proses berupaya untuk mencari jawaban atas
pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi
ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk
membantu
staff
program
melaksanakan
aktifitas
dan
kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas
menilai
program
dan
mengiterpretasikan
manfaat.penyelenggaraan Teknik Konstruksi batu Dan Beton
48
meliputi: proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan
Teknik Konstruksi Batu Beton, proses belajar mengajar, dan
proses evaluasi sekolah. Unsur-unsur tersebut dijabarkan
berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PaketKeahlian ,
guru, dan siswa.
Menurut pengamatan Peneliti dan Ketua Paket keahlian
Sebagian besar Siswa belum punya motivasi yang kuat untuk
mengikuti Proses Pembelajaran di Teknik konstruksi Batu
beton
.hal
ini
dibuktikan
dengan
melemahnya
dan
menurunnnya nilai try Out Ujian Nasional Kelas XII tahun
ajaran 2014 / 2015 .Di tahun ajaran 2015 / 2016 Ada
kenaikan Tetapi secara keseluruhan masih lemah dibanding 5
Paket keahlian yang lain.Dan Ujian nasional.Kemampuan
kognitif masih kurang tidak sebanding dengan kemampuan
Psikomotoriknya.Dari 3 kelas siswa Teknik konstruksi Batu
dan beton ,Hanya 2 siswa saja dari kelas XII Yang menonjol
prestasi akademiknya baik pada
mata pelajaran produktif
maupun Normatif adaptif.Pelajaran Produktif adalah mata
pelajaran-mata pelajaran yang masuk pada kelompok C1, C2
dan C3 menurut Kurikulum 2013,dimana kelompok C1
merupakan kelompok mata pelajaran yang wajib diikuti oleh
seluruh
Bidang
keahlian
Teknologi dan
rekayasa.Mata
pelajaran itu meliputi : Fisika,kimia dan Gambar Teknik. C2
adalah
mata
pelajaran
yang wajib
diikuti oleh
seluruh
program Studi Keahlian Teknik Bangunan yang meliputi :Mata
pelajaran Simulasi Digital,mekanika Teknik,Ukur Tanah,dan
Konstruksi Bangunan.Sedangkan C3 adalah mata pelajaran-
49
mata pelajaran yang wajib diikuti oleh paket keahlian yang
dipilih diantaranya : Konstruksi Batu,Finishing Bangunan
Dan Konstruksi beton bertulang.Pelajaran Normatif adaptif
meliputi Kelompok A dan B.Kelompok A meliputi : Pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan,Bahasa Indonesia,Matematika,Sejarah dan
Bahasa Inggris.Kelompok B meliputi : mata pelajaran Seni
Budaya,Prakarya
dan
kewirausahaan
serta
pendidikan
jasmani,olah raga dan Kesehatan.kelompok Mata pelajaran A
dan B diberikan pada kelas X sampai XII,Kelompok mata
pelajaran C1 diberikan kelas
X dan XI,Kelompok mata
pelajaran C2 diberikan kepada kelas X saja sedangkan
kelompok C3 diberikan pada Kelas XI dan XII.
Dilihat dari distribusi mata pelajaran terjadi ketidak
adilan dalam proses pembelajaran Kelompok C1,C2 Dan C3
hanya dibatasi 1 tingkat atau 2 tingkat saja ,sedangkan
kelompok
A
dan
B
malah
setiap
Tingkat
ada
muatannya.Padahal Kelompok C merupakan Unsur Pokok
Dalam Paket keahlian yang menjadi basik Kejuruan.Ironisnya
di kelompok B ada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
yang dulu merupakan muatan lokal justru menjadi wajib
disetiap
tingkat.Muatan
Lokal
seperti
Aotocad,Rencana
Anggaran Biaya ( RAB ) Dan Survey yang lebih dibutuhkan
peserta didik untuk kesiapan menghadapi pekerjaan di dunia
jasa konstruksi justru dihilangkan.Hal senada disampaikan
oleh Ghozali Kabul Waka Kurikulum SMK Negeri 2 Salatiga
ketika peneliti menghadap untuk wawancara bahwa :
50
“Pelaksanaan dan pemberlakuan Kurikulum 2013 memang
harus mengacu pada struktur yang seperti itu jadi ya untuk
muatan local sekarang sudah tidak ada”
Dari pernyataan itu peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum
2013
semakin
tidak
fleksibel
karena
menafikan
Mata
pelajaran-mata pelajaran yang dibutuhkan Perusahaan Jasa
Konstruksi.
Ditinjau dari distribusi jumlah jam
Untuk mata
pelajaran kelompok A Dan B seperti : Agama dan Budi pekerti
dan Penjaskes mengalami Kenaikan.Kedua mata pelajaran
yang dulu hanya 2 jam sekarang menjadi 3 jam.Sedangkan
mata
pelajaran
esacta
penguat pelajaran
teknik
malah
mengalami penurunan. Mata pelajaran Fisika Dan Kimia yang
dulu 3 jam sekarang hanya 2 jam.Mata Pelajaran Pembentuk
Skill di Teknik Yaitu Gambar Teknik Yang dulu 4 sampai 6
jam sekarang hanya 2 jam.Bahasa Inggris Yang dulu 3 jam
sekarang 2 jam.
Dengan demikian dampak diistribusi mata pelajaran
dan jam pelajaran ini peserta didik semakin lemah dalam skill
Gambar Teknik dan berkomunikasi Bahasa Inggris.
Pada kesempatan lain peneliti Bertemu dengan Bapak
Yulianto salah satu guru Teknik Konstruksi Batu dan beton
yang menyatakan bahwa :
“Keterbatasan Jumlah alat termasuk sarana dan prasarana
sangat menghambat dalam proses pembelajaran. Rasio jumlah
siswa
dengan
Pembelajaran
jumlah
khusus
alat ditambah
yang
tidak
area Tempat Ruang
sesuai
dengan
Standar
pelayanan minimal ,akhirnya saya sikapi dengan system Rolling
51
yaitu
separoh
siswa
melaksanakan
pembelajaran
Praktik
Kompetensi A dan Separo Praktik kompetisi B ”
Dalam Hal ini media Pembelajaran yang meliputi: Alat
Peraga,LCD,Buku
Perpustakaan
Ditambah
area
Internet
sudah cukup memadahi.Ditambah Proses perencanaan dari
para pengajar yang dituntut dari sekolah agar selalu membuat
rencana pembelajaran yang meliputi,Silabus,RPP,Modul Dan
Segala Perangkat administrasi Pembelajaran ,Tetapi mungkin
Metode
Pembelajaran
berdampak
Proses
yang
kurang
pembelajaran
Varian
tidak
inilah
yang
membangkitkan
semangat siswa dalam belajar.Buku acuan atau bahan ajar
yang ada di konstruksi Batu dan beton masih tergantung
masing-masing individu guru yang mengampu.Belum adanya
Musyawarah Guru
Mata
beragam
diadakan
ketika
Pelajaran ( MGMP ) membuat
Evaluasi
Formatif
dan
summatif.Modul atau semacam Diktat yang harusnya dibuat
bersama lewat MGMP hanya menjadi konsumsi ketika guru
pengampu akan mengikuti Penilaian Kinerja Guru,Kenaikan
Pangkat ( PAK ),Penyusunan SKP dan Penilaian Akreditasi
Paket keahlian.
Hasil
Evaluasi
Proses
menunjukkan
adanya
relevansi
antara sarana dan prasarana dengan proses Pembelajaran
.Ketidak sesuaian Sarana dan Prasarana dengan Standart
Pelayanan Minimal maka
Pr oses pembel ajar an Pr ak t i k
T ek ni k k onst r uk si bat u Dan Bet on t i dak ber jal an sesuai
dengan yang di i ngi nk an .Disamping itu ketersediaan Bahan
Praktik Teknik Konstruksi batu beton menjadi penambah
beban
dalam
kendala
proses
Pembelajaran
52
Praktik.Sebenarnya solusi ini ada jika setiap praktik ada
media berupa Job Projek Work yang diberikan kepada paket
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.Job Project Work
adalah
Kegiatan
Proyek
Sekolah
Berupa
Renovasi
Pembangunan Gedung dengan melibatkan siswa
Dan
sebagai
tenaga tetapi juga sebagai pembelajar Praktik Namun hai ini
tidak mudah dikarenakan :
1.Jadwal
Schedul
Proyek
tidak
seirama
dengan
jadwal
pembelajaran Praktik siswa .
2.Pelaksanaan
Proyek
Bangunan
Fisik
sekolah
baik
Perbaikan,atau Pembangunan terkadang justru ditenderkan
Oleh pihak penentu kebijakan sekolah.
3.Perlu Pengawasan Dan pendampingan yang lebih intensif.
Kita ketahui bahwa yang namanya masih taraf belajar tentu
Masih harus dibimbing dan didampingi agar kwalitas hasil
pekerjaan dapat diakui di tengah-tengah masyarakat.
Akhirnya Pada permasalahan beban pembelajaran produktif
diserahkan semuanya pada PKL (PraktekkerjaLapangan )Yaitu
siswa magang selama 3 bulan di dunia Usaha dan industri.
4.2.1.4.Produk
Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah
evaluasi yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan :
apakah program Sukses ?Waktu Pelaksanaan: Ketika Program
selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus
diresikel.Evaluasi
ini
berupaya
mengidentifikasi
dan
mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan
atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
53
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya
memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan
akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih
luas
mengukur
kesuksesan
upaya
dalam
mencapai
kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.
Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Waka
humas Dan industri yaitu bapak Drs,Mahsun,MT bahwa
Keterserapan siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia
Usaha dan Dunia Industri mengalami penurunan yang sangat
drastis,termasuk Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik
Konstruksi batu dan Beton.
Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke Kurikulum 2013
membawa dampak peserta didik Lulusan Teknik Konstruksi
Batu dan beton sekarang tidak bisa menyesuaikan dengan
dunia pekerjaan yang digelutinya.Terbukti Ketika salah satu
siswa lulusan Teknik konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2
Salatiga
diterima
sesudahnya
di PT.NINDYA
mundur
karena
BETON
ternyata
ketidaksiapan
sehari
bekerja.Saya
sempat bertemu pada siswa Yang akan melaksanakan Praktek
Kerja
lapangan
di
Perusahaan
tersebut
siswa
tersebut
mengatakan :
“Saya menjadi kurang percaya diri, pak untuk melaksanakan
PKL di perusahaan itu. karena kemarin lulusan siswa teknik
konstruksi batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga pernah
diterima oleh perusahaan itu namun ketika diberi pekerjaan
menghitung Volume pekerjaan alumni itu sehari
kemudian
keluar dari pekerjaan dengan alas an ketika di sekolah belum
pernah diajari ”
54
Dari peristiwa itu menjadi bahan evaluasi ke depan bahwa
meskipun
pelajaran
Rencana
Anggaran
Biaya
yang
didalamnya menghitung Volume Pekerjaan tidak ada dalam
pemberlakuan kurikulum 2013 namun perlu disikapi dengan
mengincludekan ke dalam Muatan yang ada pada Mata
pelajaran C3 yang sudah ada.
Di sisi lain prestasi yang diraih siswa Teknik Konstruksi
Batu dan beton adalah dengan terpilihnya Siswa untuk
mengikuti
Pertukaran
pelajar
ke
Amerika
Serikat.Satu-
satunya peserta didik yang mewakili Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton dan sekaligus satu-satunya yang
mewakili SMK Negeri 2 Salatiga.
Di Akhir Tahun ajaran 2015 / 2016 Peringkat rata-rata
Nilai Ujian Akhir Sekolah dan Nasional mengalami kenaikan
.Yang dahulu selalu menempati peringkat 7 dari 8 paket
Keahlian lain tetapi kemarin sempat menempati peringkat 6
meskipun peringkat rata-rata Ujian Nasional SMK Negeri 2
Salatiga menempati urutan 1 Tingkat SMK se Kota Salatiga.
Prestasi yang lain di penghujung tahun ajaran 2015 /
2016 adalah Siswa Teknik Konstruksi Batu beton telah Lulus
Uji
Sertifikasi
Kompetensi
yang
diadakan
oleh
Dinas
Pendidikan dan Olah raga Propinsi Jawa Tengah.Dari 3 siswa
yang mewakili SMK Negeri 2 Salatiga semuanya lolos 100 %.
Tahun Kemarin yaitu tahun ajaran 2014 / 2015 hanya
meluluskan 2 Peserta didik.
Hasil Evaluasi Produk menunjukkan bahwa Keterserapan
siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia Usaha dan Dunia
55
Industri mengalami penurunan yang sangat drastis,termasuk
Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik Konstruksi batu
dan Beton ditambah Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke
Kurikulum 2013 membawa dampak peserta didik Lulusan
Teknik Konstruksi Batu dan beton sekarang tidak bisa
menyesuaikan dengan dunia pekerjaan yang digelutinya.
56
57
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1.Profil SMK Negeri 2 Salatiga
SMK Negeri 2 Salatiga
berdiri tahun 1999 Sekolah
dengan nomor statistik 321036203006 tersebut beralamat di
jalan
Parikesit,Dusun
Warak,Desa
Dukuh,Kecamatan
Sidomukti,Kota Salatiga.Setelah sebelumnya berstatus UGB (
Unit Gedung Baru ),Pada Tanggal 17 Nopember 2000 Sekolah
menerima status Negeri.Menempati lahan seluas 6,8 ha.SMK
Negeri 2 Salatiga telah menerapkan standar ganda mutu ISO
9001 : 2008 dan mendapatkan akreditasi A.Saat ini SMK
Negeri 2 Salatiga memiliki 5 Program Studi Keahlian,yaitu :
1).Program Studi Keahlian Teknik Bangunan.
2).Program Studi Keahlian Teknik Elektro.
3).Program Studi Keahlian Teknik Pemesinan.
4).Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.
5).Program Studi Keahlian Teknik Informatika .
Adapun Paket Keahlian atau jurusan yang dimiliki SMK Negeri
2 Salatiga ada 8 .yaitu diantaranya Adalah :
1.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton / Teknik
Sipil.
2.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu.
3.Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan./ Arsitek.
4.Paket Keahlian Teknik Audio Video.
5.Paket Keahlian Elektronika Industri.
6.Paket Keahlian Teknik Pemesinan.
31
7.Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
8.Paket KeahlianTeknik Komputer Dan Jaringan.
Mulai Tahun Ajaran 2016 / 2017 ada tambahan Paket
Keahlian yaitu Teknik Body Repair Pada Program Studi
Keahlian Teknik Otomotif.
Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014 / 2015 adalah
1486 orang.Jumlah guru yang dimiliki adalah 134 Orang yang
terdiri dari 85 guru produktif ( Kejuruan ) dan 49 guru
normatif adaptif .Sedangkan jumlah Tenaga kependidikan
lainnya ( TU,Kebersihan,Satpam dan sebagainya ), adalah 29
Orang.Sekolah memiliki fasilitas yang lengkap,berupa bengkel
di setiap Paket Keahlian,Kelas yang representatif ( ber AC,LCD
gantung),Lapangan Upacara,Lapangan Sepak Bola ,Lapangan
Volley,Lapangan Basket,Lapangan Tennis,Masjid,Parkir Yang
representatif,Perpustakaan,Area Internet dan Intranet,Ruang
SeniBudayadan Ketrampilan,Ruang UKS,Perpustakaan,Ruang
OSIS,Ruang Bimbingan Dan Konseling,Kantin serta berbagai
sarana
lain
untuk Pengembangan
Sekolah.Jumlah
kelas
tahun ajaran 2015 / 2016 ada 16 kelas
4.1.2.Profil Paket Keahlian Konstruksi Batu Beton
Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK
Negeri 2 Salatiga Menempati di Lingkungan SMK Negeri 2
Salatiga
.Jl.Parikesit,warak,sidomukti,kota
Salatiga.Secara
keseluruhan Teknik Konstruksi batu dan beton untuk tahun
ajaran 2015 / 2016 ada 4 kelas dengan rincian kelas X ada 2
kelas masing-masing 36 siswa,kelas XI ada 1 kelas 37 siswa
32
dan kelas
XII 1 kelas
25 siswa
1 siswa
Cuti belajar
dikarenakan mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika serikat.
Dengan jumlah total 134 siswa Sedangkan tahun 2016 / 2017
jumlah siswa Teknik konstruksi Batu dan beton mengalami
kenaikan kelas X tetap 2 kelas masing-masing 32 siswa,Kelas
XI ada 2 Kelas ada 67 siswa dan kelas XII ada 1 kelas 37
siswa.
Fasiltas
Paket Teknik Konstruksi Batu
memiliki Bengkel Kerja
batu
Finishing Bangunan,Ruang
Peralatan
Batu,Ruang
dan
dan Beton
Beton,Ruang
Bengkel
Teori Sebelum Praktek,Ruang
Laboratorium
Material
Dan
Tes
Pengujian Bahan Bangunan,Ruang Survey Pemetaan Dan
Sisanya Gudang Peralatan.
Dari
analisa
standar
sarana
dan
prasarana
ruang
pembelajaran khusus Teknik konstruksi Batu dan beton yang
dikonfirmasikan
dengan
sarana
Ruang
Praktek
teknik
konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga
adalah
sebagai berikut :
4.2.1.Kondisi
Ruang
Pembelajaran
Khusus
Teknik
Konstruksi Batu beton Dan Strukyur Organisasi SMK
Negeri 2 Salatiga.
Ruang bengkel batu SMK Negeri 2 Salatiga hanya 65 m2
yang memuat 32
siswa.Padahal dalam standar sarpras RPK
Teknik konstruksi batu beton
untuk Ruang Kerja batu
minimal 128 m2 bagi 32 siswa peserta didik.
Ruang Pekerjaan Pasangan Finishing Konstruksi Batu di
SMK Negeri 2 Salatiga menjadi satu dengan Ruang kerja batu
33
yang hanya 65 m2 itupun termasuk ruang penyimpanan
alat.Padahal menurut Standart Sarpras Ruang Finishing dan
Pasangan batu itu 128 m2.
Ruang Penyimpanan Bahan dan alat di SMK Negeri 2
Salatiga berukuran 2 x 4 m2.Padahal menurut standart
Sarpras Ruang Penyimpana Alat dan bahan 48 m2.
Di SMK Negeri 2 Salatiga Ruang Instruktur menjadi satu
dengan Ruang Instruktur
berukuran
5,75
Sarpras.Ruang
x
Program keahlian lain yang
6,25
struktur
m2.Padahal
harus
terpisah
menurut
Standar
dengan
program
keahlian lain dan menjadi satu dengan ruang penyimpanan
yaitu 48 m2 dengan lebar minimum 6 m.
Hanya ada almari dan peralatan kerja batu ditambah
almari peralatan mattes dan surveySaja yang ada sedangkan
meja dan kursi kerja instruktur berada di ruang instruktur
yang menjadi satu dengan program keahlian lain.
Hanya ada satu kontak di Ruang Laboratorium Mattes
saja
yang ada
sedang untuk Ruang Kerja
batu
harus
menyalurkan aliran Kontak ke Ruang instruktur ( kerena lebih
dekat ).
Jumlah guru Teknik konstrusi batu beton yang sesuai
dengan Pemetaan kompetensi Dan sertifikasi pofesi di SMK
Negeri 2 hanya ada 6 orang itupun separonya masih mengajar
di program keahlian lain.( Dampak pemenuhan 24 jam
mengajar bagi guru yang bersertifikasi ).
34
Padahal menurut standar sarpras program kealian Teknik
konstruksi batu beton minimal 12 orang guru yang sesuai
dengan jenis sertifikasi dan kompetensi keahlian.
Papan Data dan tempat sampah masih menjadi satu
dengan program keahlian lain dalam satu program studi
keahlian
Teknik
bangunan.Sedangkan
menurut
standar
Sarpras tiap RPK harus ada 1 Papan data dan 1 tempat
sampah.Adapun Jumlah Siswa
2016 adalah :Kelas X
pada tahun ajaran 2015 /
ada 70 siswa,Kelas XI ada 37 siswa
,Dan Kelas XII ada 25 siswa.Kurikulum yang digunakan
Teknik
Konstruksi
Batu
Beton
adalah
menggunakan
Kurikulum 2013.Implementasi Kurikulum 2013 pun terpisah
menjadi 2 Bagian yaitu : Untuk kelas XII Kurikulum 2013
yang masih Draf ( belum resmi atau coba-coba ) sedangkan
Kelas X dan XI menggunakan Kurikulum 2013 Final.Hai ini
menimbulkan ketimpangan dalam proses pembelajaran ada
muatan –muatan antara kelas X,XI Dan XII yang tidak sama
sehingga menimbulkan kecemburuan di antara siswa Teknik
konstrksi batu dan beton.Kelas XII merasa dimarginalkan
dengan keberadaan Kurikulum 2013 .
Berdasar
Permendiknas
Tahun
2007
Tentang
Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )
Bahwa
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
berfungsi
sebagai
pembelajaran:
tempat
pekerjaan
berlangsungnya
dasar
konstruksi
kegiatan
bangunan,
35
pekerjaan
sederhana,
pasangan
batu,
pekerjaan
konstruksi
beton
pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi
beton bertulang.
b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik
Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang
kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 48 m².
c.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel
3.3.1.
d.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel
1.5
sampai dengan Tabel 1.6
4.2.Evaluasi Dan Pembahasan
4.2.1.Evaluasi Program Paket Keahlian Teknik Konstruksi
Batu Dan Beton
4.2.1.1. Kontek
Daniel
Stufflebeam
Evaluasi
konteks
untuk
menjawab
Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan
menilai kebutuhan-kebutuhan
yang
mendasari disusunnya suatu program. Konteks Manajemen
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton adalah segala unsur yang
melatar belakangi
konstruksi
Batu
terselenggaranya Paket keahlian Teknik
dan
beton,
yang
meliputi:
kebijakan
pemerintah, kondisi geografis dan sosial ekonomi masyarakat,
36
permintaan masyarakat akan Pentingnya
paket keahlian
teknik Konstruksi Batu beton.
Mengacu Pada Studi Dokumen Bahwa :
T ujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan
Nasional
dan
penjelasan
pasal
15
yang
menyebutkan :
“bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang
tertentu.Bekerja
pada
bidang
tertentu
sebagaimana
dimaksud UU Sisdiknas di atas tentu sesuai dengan jenis-jenis
bidang pekerjaan yang tersedia di lapangan kerja, baik bekerja
mandiri atau berwirausaha maupun bekerja pada pihaklain.”
Karena
itulah,penerapan,prinsip
pengembangan Kurikulum
diversifikasi
dalam
SMK diwujudkan dengan
keharusan berorientasi terhadap jenis-jenis bidang pekerjaan
atau keahlian yang berkembang dan dibutuhkan di dunia
kerja. Daftar jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian itu
yang di lingkungan pendidikan menengah kejuruan dikenal
dengan sebutan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik
satuan pendidikan SMK, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan
Struktur
Kurikulum
(SMK)/Madrasah
diubah
menjadi
Aliyah
Sekolah
Kejuruan
Peraturan
Menengah
(MAK)yang
Menteri
Kejuruan
kemudian
Pendidikan
dan
37
Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013SMK/MAK, pada lampirannya terkait dengan Struktur
Kurikulum SMK/MAK antara lain ditegaskan bahwa dalam
penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/paket
keahlian mempertimbangan Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan
Menengah
Kementerian
Kebudayaan.Berdasarkan
Permendikbud
diterbitkan
Direktur
Keputusan
Pendidikan
tersebut,
Jenderal
dan
maka
Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan. Pada keputusan tersebut ditegaskan
bahwa:
“Spektrum sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam
pembukaan dan penyelenggaraan bidang/program/paket keahlian
pada SMK/MAK”.
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK)
adalah jenis-jenis program pendidikan serta rambu-rambu
penyelenggaraannya, sebagai acuan dalam membuka dan
mengembangkan program pendidikan pada SMK/MAK.
Jenis-jenis program pendidikan pada Spektrum Keahlian
diorganisasikan dalam bentuk Bidang Keahlian, Program
Keahlian, dan Paket Keahlian. Dilengkapi dengan ruang
lingkup kompetensi untuk masing-masing Paket Keahlian.
a.Bidang Keahlian
38
Merupakan kumpulan Program Keahlian yang memiliki
kesamaan karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian
yang sama.
b.Program Keahlian
Merupakan
kumpulan
Paket
Keahlian
yang
memiliki
kesamaankarakteristikdasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas.
c.Paket Keahlian
Merupakan satuan program pendidikan dan pelatihan yang
didasarkan atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu,
dengan durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun.
Pada
setiap
Paket
Keahlian
yang
dibuka,
SMK
dapat
mengkhususkan kompetensi tertentu sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dunia kerja terkait (konsentrasi keahlian) dengan
tidak
mengabaikan
kemampuan
dasar
keahlian
yang
bersangkutan.
Spektrum
Keahlian
Pendidikan
Menengah
Kejuruan
ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut.
1.Memberikan
acuan
penyelenggaraan
khususnya
dalam
program
dalam
pengembangan
pendidikan
pembukaan
dan
di
dan
SMK/MAK,
penyelenggaraan
bidang/program/paket keahlian;
2.Memberikan acuan dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran;
3.Menentukan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan
pada SMK/MAK, dan
4.Memberikan
acuan
untuk
pelaksanaan
penilaian
dan
akreditasi SMK/MAK.
39
Jenis-jenis
spektrum
program pendidikan
keahlian,
pada
karena
SMK/MAK disebut
jurusan-jurusan
yang
dikembangkan di SMK/MAK bentuknya adalah keahliankeahlian atau jabatan-jabatan pekerjaan (job titles) yang ada
dan berkembang di dunia kerja, jadi bukan didasarkan atas
disiplin keilmuan. Suatu keahlian atau jabatan pekerjaan (job
title) dapat merupakan hasil pemfusian dari sejumlah disiplin
keilmuan.
Karakteristik Paket Keahlian
1. Membentuk lulusan agar menguasai satu jenis jabatan
pekerjaan
(profesi/
keahlian)
formal
yang
berjenjang,
pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna untuk
hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan, lapangan
kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas dan spesifik.
2. Ruang
lingkup
kompetensi
mengacu
kepada
standar
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan diakui,
dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI.
3. Memerlukan
waktu
tatap
muka
terstruktur
untuk
kejuruan/peminatan (C1, C2, C3) +2996 jp @ 45 menit untuk
program 3 tahun atau +4724 jp @ 45 menit untuk program 4
tahun.
4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3) satu
paket keahlian dengan paket keahlian lainnya dalam satu
program keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban
belajar.
5. Mempertimbangkan tahapan dan perkembangan peserta
didik secara fisik maupun psikologis.
40
Spektrum Keahlian yang saat ini berlaku adalah berdasarkan
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pendidikan
Menengah
Kementerian Dikbud Nomor 7013/D/KP/2013, Spektrum
Keahlian PMK terdiri atas 9 (sembilan) BidangKeahlian, 46
Program Keahlian, dan 128 Paket Keahlian sebagaimana dapat
ditelaah pada tabel rekapitulasi berikut.
Tabel 1
REKAPITULASI DAFTAR PROGRAM KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
PROGRAM
KEAHLIAN
PAKET
KEAHLIAN
18
62
2. TeknikInformasidanKomunikasi
3
7
3. Kesehatan
2
6
4. AgribisnisdanAgroteknologi
6
16
5. PerikanandanKelautan
3
8
6. BisnisdanManajemen
3
5
7. Pariwisata
4
7
8. SeniRupadanKriya
2
10
9. SeniPertunjukan
5
7
46
128
BI DANG KEAHLI AN
1. TeknologidanRekayasa
JUMLAH
Spektrum Keahlian tersebut merupakan acuan bagi sekolah
(SMK/MAK) untuk membuka dan mengembangkan program
pendidikan.
Sekolah
hanya
boleh
membuka
atau
41
menyelenggarakan
spektrum
program
keahlian
yang
pendidikan
berlaku.
Daftar
sesuai
dengan
Program/Paket
Keahlian sesuai Keputusan Dirjen Dikmen tersebut dapat
dilihat pada tabel 2 terlampir dalam Daftar lampiran
Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi
Batu Dan Beton adalah membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
Melakukan
pekerjaan
sebagai
pelaksana
pekerjaan
bangunan gedung
Melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong)
secara
mandiri/berwirausaha dalam pelaksanaan pekerjaan
bangunan gedung.
Hal senada dikuatkan Oleh Ketua Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Bahwa :
“ Sistem Penyelenggaraan Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Sudah
berjalan sesuai dengan Tingkat Kebutuhan dan kondisi Geografis di
Kota Salatiga di mana Kota Salatiga merupakan Kota Vokasi
Pendidikan Dan Dan Banyak Tempat Sekitar Salatiga didirikan
Bangunan-bangunan Sekolah Dan Hotel,maka perlu penyiapan
Tenaga-tenaga yang trampil.”
Dari Sumber yang lain ketika peneliti bertemu salah satu
Pengusaha Jasa Konstruksi di Kota Salatiga ( CV.Cakra Eka
Buana ) beliau mengatakan bahwa :
“Anggota GAPENSI di Kota Salatiga ini ada kurang lebih 100
Kontraktor yang sebagian besar menjadi Rekanan Pemerintah Kota
Salatiga.”
Dengan Demikian Peluang untuk memasuki dunia kerja
dalam bidang Jasa Konstruksi terbuka lebar bagi lulusan
Teknik Konstruksi Batu Dan beton SMK Negeri 2 Salatiga.
42
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK
Negeri 2 Salatiga adalah merupakan Satu-satunya Paket
Keahlian di Kota Salatiga .Yang lain berada di SMK Negeri 7
Semarang,SMK
Negeri
3
Semarang,SMK
Negeri
1
Magelang,SMK Negeri 5 Surakarta,SMK Negeri 2 Purwodadi
dan masih banyak lagi SMK-SMK Negeri dan swasta di Jawa
Tengah.
Dalam hal manajemen dan pengelolaan paket Keahlian
Teknik Konstruksi batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga
masih belum memenuhi sesuai dengan kebutuhan maksimal
dalam program Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan
Beton SMK Negeri 2 Salatiga.Sesuai Rencana Kerja Dan
Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Ajaran 2016 / 2017 sumber
Dana berasal 2 sumber yaitu dari BOS (Bantuan operasional
Sekolah) Dan
SPI (Sumbangan
Pengembangan
Institusi)
Sehingga pelaksanaan Opersional program-program Paket
keahlian harus menunggu kucuran dana dari dua sumber
tersebut.Kebutuhan Program sesuai RKAS untuk tahun 2016
/ 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel .2
NO
KEGIATAN
JUMLAH
SUMBER
DANA
Alat Dan Bahan Praktik
1.
2.
Siswa TKBB
Perawatan peralatan
Praktik siswa TKBB
Rp.5000.000,-
BOS
Rp.2.500.000,-
BOS
43
3.
Pengadaaan Kursi siswa
Rp.7.500.000,-
SPI
Sumber : Dokumen RKAS Unit Teknik Bangunan Tahun 2016/2017
Total anggaran yang disediakan pada Tahun 2016-2017
dari
BOS
Dan
SPI
Sebesar
15,000.000,-.Tetapi
Untuk
Program Pengembangan Ruang Pembelajaran Khusus (RPK)
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton belum terakomodir.
Hasil Evaluasi pada Kontek ini menemukan konklusi bahwa
potensi
kota
Salatiga
yang
merupakan
kota
Vokasi
Pendidikan dan Di sekitar Daerah pariwisata memperlihatkan
dinamika pembangunan infra struktur dibutuhkan tenagatenaga putra daerah yang siap trampil untuk mengisi Tenaga
kerja
di
berbagai
perusahaan
jasa
konstruksi
yang
mengerjakan proyek-proyek di wilayah kota Salatiga.Untuk
itu eksistensi Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan
Beton di SMK Negeri 2 Salatiga sangat r el evan dengan
Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Kota Salatiga.Tetapi
dalam Penyiapan peserta didik SMK Negeri 2 Salatiga yang
mengemban
amanat untuk mencetak
siswa
yang akan
memasuki Dunia Usaha Dan dunia Industri belum mampu
memberikan
pelayanan
yang
optimal
sesuai
dengan
Permendiknas No.40 Tahun 2008.
4.2.1.2.Input
Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari
jawaban
atas
pertanyaan
:
Apa
yang
harus
dilakukan
?Evaluasi ini mengidentifikasi dan problem,asset,dan peluang
untuk membantu para pengambil keputusan mendefinisikan
tujuan,prioritas-prioritas.Sebelum program Manajemen Teknik
Konstruksi Batu dan Beton dilaksanakan guna mendukung
44
terselenggaranya program. Unsur tersebut adalah: sumber
daya
manusia,
kurikulum,
sarana
dan
peralatan
yang
mendukung, dana dan anggaran sekolah.
Di SMK Negeri 2 Salatiga menurut Drs Suharjo Ketua
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Bahwa :
“Sarana Dan Prasarana Teknik Konstruksi Batu Beton belum
mencapai Standart Pelayanan Minimal sesuai Permendiknas RI
No.40 Tahun 2008,walaupun jumlah guru sudah dipandang
memenuhi Bahkan Dari 6 Guru yang ada 2 di antaranya
lulusan S2 Dari Universitas Gajah Mada Dan 1 Yang Sarjananya
dari
Teknik
Sipil
murni
Dan
Kwalitas
sudah
cukup
memadahi,namun perlu untuk ditingkatkan dalam hal metode
Pembelajaran,Ketersediaan Modul dan Buku Paket .Ditambah
lagi Transisi kurikulum yang belum stabil dari kurikulum KTSP
menuju Kurikulum 2013.”
Kwantitas Dan Kwalitas Animo siswa yang belajar Di Paket
keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan .Dari segi Kwalitas yang dulu
siswa yang masuk adalah sisa dan buangan dari paket
keahlian lain tetapi sekarang mampu mengimbangi kwalitas
animo yang masuk paket keahlian lain yang dipandang lebih
faforit.Paket Kahlian Teknik Konstruksi batu Dan beton SMK
Negeri 2 Salatiga Yang dulu hanya 1kelas setiap tingkat tetapi
itupun dengan Nilai UAN SMP ketika mendaftar di PPDB SMK
Negeri 2 Salatiga Yang sangat minim terendah 18,00 sampai
27,00 dan dengan daya tampung yang kurang memenuhi
Kuota.Hal
tersebut Juga
diutarakan
Oleh
Ketua
Paket
keahlian bahwa :
45
“Dahulu masyarakat berassumsi bahwa untuk masuk sekolah
SMK pada Jurusan teknik Bangunan adalah sangat malu Lebihlebih
pada
Teknik
Konstruksi
Batu
dan
Beton
karena
lulusannya akan menjadi kuli bangunan atau jika ingin jadi kuli
bangunan tidak usah sekolah karena langsung ikut tukang di
proyek otomatis menjadi sudah bisa.sehingga kondisi awal
untuk mendapatkan siswa yang berkualitas sangat susah.Jadi
yang masuk di Konstruksi Batu dan Beton ini rata-rata bukan
karena Pekerjaan atau minatnya tetapi karena yang penting
diterima di SMK Negeri 2 Salatiga”
Tetapi mulai tahun 2013 di Paket keahlian Teknik Konstruksi
Batu
dan
Beton
telah
mengalami
peningkatan
dalam
penerimaan peserta didik baru.Yang dulu nilai NEM 36,00
tidak mau masuk di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
dan Beton karena prestise tetapi ada 2 siswa dengan NEM
tersebut
dengan
bersungguh-sungguh
minat
murninya
masuk di Paket keahlian tersebut.Dalam hal Kwantitas
Sekarang Untuk Paket tersebut mengalami peningkatan yang
signifikans.3 Tahun berturut-turut termasuk Tahun ini dalam
setiap
penerimaan
Peserta
didik
baru
sudah
menolak
beberapa calon siswa dikarenakan sudah melebihi Kuota.Hal
ini dikarenakan masyarakat sudah sadar ternyata alumninya
tidak menjadi kuli bangunan melainkan menjadi tenaga
menengah di proyek.
Yaitu menjadi tenaga pelaksana,Pengawas ,Estimator
dan surveyor.Menurut Sudinarto dalam Bukunya Manajemen
konstruksi professional bahwa :
“Pelaksana
adalah
orang
yang
bertugas
melaksanakan
pekerjaan konstruksi dari gambar kerja atau gambar rencana
untuk diterjemahkan ke dalam wujud nyata pekerjaan proyek
46
sesuai dengan Rencana Kerja dan syarat-syarat yang sudah
disepakati,Pengawas
Proyek
adalah
orang
yang
bertugas
mengawasi pelaksanaan proyek dan mengkonfirmasi apakah
susuai dengan gambar rencana dan RKS atau tidak,estimator
adalah Orang yang bertugas mengestimate dan menyusun
Rencana Anggaran Biaya Proyek Dan Surveyor adalah Orang
yang bertugas mensurvey kondisi lapangan atau tanah untuk
melakukan
Uizet
atau
pengukuran
sebelum
proyek
itu
dilaksanakan”
Jadi masyarakat semakin faham dan mengerti jika mereka
menitipkan
putra-putrinya
ke
Paket
keahlian
Teknik
Konstruksi batu dan Beton bukan berarti anak menjadi kuli
batu atau bangunan melainkan menjadi tenaga menengah
yang sudah dipaparkan peneliti di atas bahkan ketika peneliti
bertemu pewawancara PPDB SMK Negeri 2 Salatiga,Bahwa
sebagian
besar
justru
mereka
terobsesi
jika
setelah
menyelesaikan pendidikan di Teknik Konstruksi batu dan
beton mereka akan melanjutkan ke jenjang perguruan Tinggi
tepatnya
di Fakultas
Perencanaan
di
Teknik Jurusan teknik Sipil dan
berbagai
perguruan
tinggi
baik
negeri
maupun swasta
Hasil Evaluasi Input menunjukkan Keberadaan Sarana dan
Prasarana Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton
SMK
Negeri
2
Salatiga
Bel um
memenuhi
St andar t
Pel ayanan mi ni mal .Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa
yang praktek di bengkel batu terbuka tidak sebanding dengan
Luasan tempat Pembelajaran Khusus
( Bengkel Batu
)
.Menurut Permen dikbud No.40 yang harusnya 128 m2 untuk
32 siswa,tetapi yang ada di SMK Negeri 2 Salatiga adalah 100
47
m2 Untuk 32 Sampai 36 siswa.Di samping itu Ruang Untuk
Pemasangan dan Ruang finishing Bangunan Gedung Belum
ada ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang
penyimpanan dan instruktur 48 m². Anggaran Pembangunan
Bengkel Batu Terbuka
Sebesar 200 Juta
Yang tercantum
dalam RAKS tahun ajaran 2016 / 2017 belum bisa menutupi
semua kebutuhan sesuai dengan SPM Sarana Dan Prasarana
SMK saat ini.Jadi Jika Proses pembelajaran Praktik siswa
Teknik Konstruksi Batu beton belum bisa melayani siswa
dalam satu kelas.Hal ini akan menjadi Problem Yang sangat
Crusial ketika tahun ajaran Ini 2016/ 2017 siswa Teknik
konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga mengalami
Kenaikan Jumlah Kelas dan siswa .Kelas XII 1 kelas dengan
jumlah siswa 37,kelas XI 2 kelas dengan jumlah masingmasing 31 Dan 35 siswa sedangkan kelas X masing-masing
Jumlahnya 34 siswa,Jadi total semuanya 171 sama dengan
Ideal Jumlah satu sekolahan Sekolah dasar atau Sekolah
Menengah
Pertama
tetapi
Pada
Taraf
Kuato
siswa
Sedang.Jumlah Gurupun sama dengan Jumlah Guru satu SD.
4.2.1.3.Proses
Evaluasi Proses berupaya untuk mencari jawaban atas
pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi
ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk
membantu
staff
program
melaksanakan
aktifitas
dan
kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas
menilai
program
dan
mengiterpretasikan
manfaat.penyelenggaraan Teknik Konstruksi batu Dan Beton
48
meliputi: proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan
Teknik Konstruksi Batu Beton, proses belajar mengajar, dan
proses evaluasi sekolah. Unsur-unsur tersebut dijabarkan
berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PaketKeahlian ,
guru, dan siswa.
Menurut pengamatan Peneliti dan Ketua Paket keahlian
Sebagian besar Siswa belum punya motivasi yang kuat untuk
mengikuti Proses Pembelajaran di Teknik konstruksi Batu
beton
.hal
ini
dibuktikan
dengan
melemahnya
dan
menurunnnya nilai try Out Ujian Nasional Kelas XII tahun
ajaran 2014 / 2015 .Di tahun ajaran 2015 / 2016 Ada
kenaikan Tetapi secara keseluruhan masih lemah dibanding 5
Paket keahlian yang lain.Dan Ujian nasional.Kemampuan
kognitif masih kurang tidak sebanding dengan kemampuan
Psikomotoriknya.Dari 3 kelas siswa Teknik konstruksi Batu
dan beton ,Hanya 2 siswa saja dari kelas XII Yang menonjol
prestasi akademiknya baik pada
mata pelajaran produktif
maupun Normatif adaptif.Pelajaran Produktif adalah mata
pelajaran-mata pelajaran yang masuk pada kelompok C1, C2
dan C3 menurut Kurikulum 2013,dimana kelompok C1
merupakan kelompok mata pelajaran yang wajib diikuti oleh
seluruh
Bidang
keahlian
Teknologi dan
rekayasa.Mata
pelajaran itu meliputi : Fisika,kimia dan Gambar Teknik. C2
adalah
mata
pelajaran
yang wajib
diikuti oleh
seluruh
program Studi Keahlian Teknik Bangunan yang meliputi :Mata
pelajaran Simulasi Digital,mekanika Teknik,Ukur Tanah,dan
Konstruksi Bangunan.Sedangkan C3 adalah mata pelajaran-
49
mata pelajaran yang wajib diikuti oleh paket keahlian yang
dipilih diantaranya : Konstruksi Batu,Finishing Bangunan
Dan Konstruksi beton bertulang.Pelajaran Normatif adaptif
meliputi Kelompok A dan B.Kelompok A meliputi : Pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan,Bahasa Indonesia,Matematika,Sejarah dan
Bahasa Inggris.Kelompok B meliputi : mata pelajaran Seni
Budaya,Prakarya
dan
kewirausahaan
serta
pendidikan
jasmani,olah raga dan Kesehatan.kelompok Mata pelajaran A
dan B diberikan pada kelas X sampai XII,Kelompok mata
pelajaran C1 diberikan kelas
X dan XI,Kelompok mata
pelajaran C2 diberikan kepada kelas X saja sedangkan
kelompok C3 diberikan pada Kelas XI dan XII.
Dilihat dari distribusi mata pelajaran terjadi ketidak
adilan dalam proses pembelajaran Kelompok C1,C2 Dan C3
hanya dibatasi 1 tingkat atau 2 tingkat saja ,sedangkan
kelompok
A
dan
B
malah
setiap
Tingkat
ada
muatannya.Padahal Kelompok C merupakan Unsur Pokok
Dalam Paket keahlian yang menjadi basik Kejuruan.Ironisnya
di kelompok B ada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
yang dulu merupakan muatan lokal justru menjadi wajib
disetiap
tingkat.Muatan
Lokal
seperti
Aotocad,Rencana
Anggaran Biaya ( RAB ) Dan Survey yang lebih dibutuhkan
peserta didik untuk kesiapan menghadapi pekerjaan di dunia
jasa konstruksi justru dihilangkan.Hal senada disampaikan
oleh Ghozali Kabul Waka Kurikulum SMK Negeri 2 Salatiga
ketika peneliti menghadap untuk wawancara bahwa :
50
“Pelaksanaan dan pemberlakuan Kurikulum 2013 memang
harus mengacu pada struktur yang seperti itu jadi ya untuk
muatan local sekarang sudah tidak ada”
Dari pernyataan itu peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum
2013
semakin
tidak
fleksibel
karena
menafikan
Mata
pelajaran-mata pelajaran yang dibutuhkan Perusahaan Jasa
Konstruksi.
Ditinjau dari distribusi jumlah jam
Untuk mata
pelajaran kelompok A Dan B seperti : Agama dan Budi pekerti
dan Penjaskes mengalami Kenaikan.Kedua mata pelajaran
yang dulu hanya 2 jam sekarang menjadi 3 jam.Sedangkan
mata
pelajaran
esacta
penguat pelajaran
teknik
malah
mengalami penurunan. Mata pelajaran Fisika Dan Kimia yang
dulu 3 jam sekarang hanya 2 jam.Mata Pelajaran Pembentuk
Skill di Teknik Yaitu Gambar Teknik Yang dulu 4 sampai 6
jam sekarang hanya 2 jam.Bahasa Inggris Yang dulu 3 jam
sekarang 2 jam.
Dengan demikian dampak diistribusi mata pelajaran
dan jam pelajaran ini peserta didik semakin lemah dalam skill
Gambar Teknik dan berkomunikasi Bahasa Inggris.
Pada kesempatan lain peneliti Bertemu dengan Bapak
Yulianto salah satu guru Teknik Konstruksi Batu dan beton
yang menyatakan bahwa :
“Keterbatasan Jumlah alat termasuk sarana dan prasarana
sangat menghambat dalam proses pembelajaran. Rasio jumlah
siswa
dengan
Pembelajaran
jumlah
khusus
alat ditambah
yang
tidak
area Tempat Ruang
sesuai
dengan
Standar
pelayanan minimal ,akhirnya saya sikapi dengan system Rolling
51
yaitu
separoh
siswa
melaksanakan
pembelajaran
Praktik
Kompetensi A dan Separo Praktik kompetisi B ”
Dalam Hal ini media Pembelajaran yang meliputi: Alat
Peraga,LCD,Buku
Perpustakaan
Ditambah
area
Internet
sudah cukup memadahi.Ditambah Proses perencanaan dari
para pengajar yang dituntut dari sekolah agar selalu membuat
rencana pembelajaran yang meliputi,Silabus,RPP,Modul Dan
Segala Perangkat administrasi Pembelajaran ,Tetapi mungkin
Metode
Pembelajaran
berdampak
Proses
yang
kurang
pembelajaran
Varian
tidak
inilah
yang
membangkitkan
semangat siswa dalam belajar.Buku acuan atau bahan ajar
yang ada di konstruksi Batu dan beton masih tergantung
masing-masing individu guru yang mengampu.Belum adanya
Musyawarah Guru
Mata
beragam
diadakan
ketika
Pelajaran ( MGMP ) membuat
Evaluasi
Formatif
dan
summatif.Modul atau semacam Diktat yang harusnya dibuat
bersama lewat MGMP hanya menjadi konsumsi ketika guru
pengampu akan mengikuti Penilaian Kinerja Guru,Kenaikan
Pangkat ( PAK ),Penyusunan SKP dan Penilaian Akreditasi
Paket keahlian.
Hasil
Evaluasi
Proses
menunjukkan
adanya
relevansi
antara sarana dan prasarana dengan proses Pembelajaran
.Ketidak sesuaian Sarana dan Prasarana dengan Standart
Pelayanan Minimal maka
Pr oses pembel ajar an Pr ak t i k
T ek ni k k onst r uk si bat u Dan Bet on t i dak ber jal an sesuai
dengan yang di i ngi nk an .Disamping itu ketersediaan Bahan
Praktik Teknik Konstruksi batu beton menjadi penambah
beban
dalam
kendala
proses
Pembelajaran
52
Praktik.Sebenarnya solusi ini ada jika setiap praktik ada
media berupa Job Projek Work yang diberikan kepada paket
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.Job Project Work
adalah
Kegiatan
Proyek
Sekolah
Berupa
Renovasi
Pembangunan Gedung dengan melibatkan siswa
Dan
sebagai
tenaga tetapi juga sebagai pembelajar Praktik Namun hai ini
tidak mudah dikarenakan :
1.Jadwal
Schedul
Proyek
tidak
seirama
dengan
jadwal
pembelajaran Praktik siswa .
2.Pelaksanaan
Proyek
Bangunan
Fisik
sekolah
baik
Perbaikan,atau Pembangunan terkadang justru ditenderkan
Oleh pihak penentu kebijakan sekolah.
3.Perlu Pengawasan Dan pendampingan yang lebih intensif.
Kita ketahui bahwa yang namanya masih taraf belajar tentu
Masih harus dibimbing dan didampingi agar kwalitas hasil
pekerjaan dapat diakui di tengah-tengah masyarakat.
Akhirnya Pada permasalahan beban pembelajaran produktif
diserahkan semuanya pada PKL (PraktekkerjaLapangan )Yaitu
siswa magang selama 3 bulan di dunia Usaha dan industri.
4.2.1.4.Produk
Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah
evaluasi yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan :
apakah program Sukses ?Waktu Pelaksanaan: Ketika Program
selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus
diresikel.Evaluasi
ini
berupaya
mengidentifikasi
dan
mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan
atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
53
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya
memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan
akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih
luas
mengukur
kesuksesan
upaya
dalam
mencapai
kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.
Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Waka
humas Dan industri yaitu bapak Drs,Mahsun,MT bahwa
Keterserapan siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia
Usaha dan Dunia Industri mengalami penurunan yang sangat
drastis,termasuk Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik
Konstruksi batu dan Beton.
Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke Kurikulum 2013
membawa dampak peserta didik Lulusan Teknik Konstruksi
Batu dan beton sekarang tidak bisa menyesuaikan dengan
dunia pekerjaan yang digelutinya.Terbukti Ketika salah satu
siswa lulusan Teknik konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2
Salatiga
diterima
sesudahnya
di PT.NINDYA
mundur
karena
BETON
ternyata
ketidaksiapan
sehari
bekerja.Saya
sempat bertemu pada siswa Yang akan melaksanakan Praktek
Kerja
lapangan
di
Perusahaan
tersebut
siswa
tersebut
mengatakan :
“Saya menjadi kurang percaya diri, pak untuk melaksanakan
PKL di perusahaan itu. karena kemarin lulusan siswa teknik
konstruksi batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga pernah
diterima oleh perusahaan itu namun ketika diberi pekerjaan
menghitung Volume pekerjaan alumni itu sehari
kemudian
keluar dari pekerjaan dengan alas an ketika di sekolah belum
pernah diajari ”
54
Dari peristiwa itu menjadi bahan evaluasi ke depan bahwa
meskipun
pelajaran
Rencana
Anggaran
Biaya
yang
didalamnya menghitung Volume Pekerjaan tidak ada dalam
pemberlakuan kurikulum 2013 namun perlu disikapi dengan
mengincludekan ke dalam Muatan yang ada pada Mata
pelajaran C3 yang sudah ada.
Di sisi lain prestasi yang diraih siswa Teknik Konstruksi
Batu dan beton adalah dengan terpilihnya Siswa untuk
mengikuti
Pertukaran
pelajar
ke
Amerika
Serikat.Satu-
satunya peserta didik yang mewakili Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton dan sekaligus satu-satunya yang
mewakili SMK Negeri 2 Salatiga.
Di Akhir Tahun ajaran 2015 / 2016 Peringkat rata-rata
Nilai Ujian Akhir Sekolah dan Nasional mengalami kenaikan
.Yang dahulu selalu menempati peringkat 7 dari 8 paket
Keahlian lain tetapi kemarin sempat menempati peringkat 6
meskipun peringkat rata-rata Ujian Nasional SMK Negeri 2
Salatiga menempati urutan 1 Tingkat SMK se Kota Salatiga.
Prestasi yang lain di penghujung tahun ajaran 2015 /
2016 adalah Siswa Teknik Konstruksi Batu beton telah Lulus
Uji
Sertifikasi
Kompetensi
yang
diadakan
oleh
Dinas
Pendidikan dan Olah raga Propinsi Jawa Tengah.Dari 3 siswa
yang mewakili SMK Negeri 2 Salatiga semuanya lolos 100 %.
Tahun Kemarin yaitu tahun ajaran 2014 / 2015 hanya
meluluskan 2 Peserta didik.
Hasil Evaluasi Produk menunjukkan bahwa Keterserapan
siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia Usaha dan Dunia
55
Industri mengalami penurunan yang sangat drastis,termasuk
Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik Konstruksi batu
dan Beton ditambah Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke
Kurikulum 2013 membawa dampak peserta didik Lulusan
Teknik Konstruksi Batu dan beton sekarang tidak bisa
menyesuaikan dengan dunia pekerjaan yang digelutinya.
56
57