Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu & Beton di SMK
Negeri 2 Salatiga secara umum mengacu pada isi Undang
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
SPN) pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal
15
yang
merupakan
menyebutkan
pendidikan
bahwa
pendidikan
menengah
yang
kejuruan
mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten Melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong) secara
mandiri/berwirausaha
dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.
Dahulu Teknik Konstruksi Batu dan Beton bernama
Teknik
Konstruksi Bangunan
(TKB) menurut kurikulum
1999,berdasar kurikulum 2004 menjadi Teknik Batu Dan
Beton (TBB) dan
Sekarang
semenjak Kurikulum 2006 (KTSP) Sampai
menjadi
Teknik
Konstruksi
Batu
Dan
Beton
(TKBB).Semua Program Keahlian itu tadi masih menjadi satu
Bidang
keahlian
yaitu
Teknik
Bangunan.Padahal
Dulu
menurut Kurikulum 1994 sampai 1999 Teknik Bangunan
dibagi menjadi 2 Yaitu Teknik Bangunan Gedung Dan Teknik
Bangunan Air.
1
Kompetensi Dasar Kejuruan Konstruksi batu dan Beton
merupakan suatu kelompok kompetensi yang sangat penting
dan mendasar bagi peserta didik.Semua produk konstruksi
Batu dan Beton dalam berbagai bentuk atau ujud mempunyai
Unsur
garis,tekstur,warna.Bentukan
(Produk)
ini,kecuali
artistic harus memperhitungkan fungsi,agronomi,(dalam batas
pegangan,jangkauan,kedudukan
tubuh
yang
benar
dan
nyaman)serta ekonomi.Hal tersebut dipelajari atau didapatkan
dengan mengembangkan proses Desain yang mengacu dalam
proses pemecahan masalah dalam membentuk.
Kemampuan Dasar Kompetensi Keahlian merupakan
kemampuan yang sangat mendasar untuk mengembangkan
kopetensi
peserta
didik
Program
studi
Keahlian
Teknik
Bangunan selama belajar.Kajian materi (pengetahuan) dan
keteknikan
diupayakan
secara
optimal
mengacu
pada
kemampuan menggambar dan membentuk.Materi-materi yang
diberikan pada mata pelajaran kompetensi kejuruan ini
,antara lai meliputi :
1.Menerapkan Dasar-dasar Gambar Teknik,didesain untuk
mengenalkan dan melatih peserta didik tentang berbagai
dasar-Dasar gambar teknik serta mengidentifikasi peralatan
gambar
teknik
melalui
proses
eksplorasi
tentang
menggambar Garis,menggambar bentuk bidang dan bentuk
tiga
dimensi
,Menggambar
proyeksi
benda
serta
menggambar dengan perangkat lunak (Software) dengan
proses yang benar.
2
2.Menerapkan ilmu statika dan tegangan,untuk mengenal
besaran
vector,system
diagram
gaya,serta
satuan,Hukum
menerapkan
Newton,membuat
teori
Tegangan
pada
konstruksi bangunan.
3.Mengidentifikasi
ilmu
bangunan
Gedung,merupakan
pendekatan yang sangat metodologis untuk menguasai
struktur
dasar
merupakan
suatu
suatu
mendiskripsikan
,menjelaskan
menjelaskan
bentuk.Ilmu
ilmu
yang
bagian-bagian
macam-macam
dasar-dasar
Gedung
bangunan
membahas
bangunan
pekerjaan
plambing
dan
gedung
batu-bata
,menentukan
jenis
pondasiyang tepat untuk bangunan sesuai degan jenis
tanahnya,menjelaskan
macam-macam
sambunganserta
menerapkan macam-macam konstruksi pintu dan jendela.
4.Memahami bahan bangunan ,merupakan pendekatan untuk
mengembangkan berbagai bahan bangunan pada suatu
benda
(bangunan
gedung),serta
memahami
berbagai
kelebihan dan kelemahan berbagai bahan bangunan yang
sering dipakai dalam membangun rumah atau bangunan
gedung lainnya.
5.Menerapkan
,merupakan
keselamatan
bentuk
dan
pelatihan
Kesehatan
dasar
kerja
yang
(K3)
harus
dikembangkan dan dibiaskan sebagai modal dasar dalam
kerja.
Sejalan dengan apa yang dikatakan Dwisisilia Saputri
Dalam penelitian PTK Vokasi Pendidikan Teknik Sipil dan
perencanaan Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta bahwa :
3
Kegiatan Pembelajaran yang efektif salah satunya dapat
tercapai apabila didukung oleh perencanaan prasarana dan
sarana yang baik dan memadai .Dalam hal ini ,sarana dan
prasarana menjadi suatu penggerak yang akan menuntun
bagaimana
proses
pembelajaran
peserta
didik
dapat
terselenggara dengan lancar ,tenang dan nyaman sehingga
peserta didik dapat belajar dengan focus dan konsentrasi,serta
tetap dalam suatu kondisi lingkungan yang nyaman.Untuk itu
sekolah atau lembaga pendidikan yang memiliki system
perencanaan tata ruang prasarana dan sarana yang baik
tentunya akan berpotensi besar dalam mencetak lulusan yang
cerdas ,berkompeten,khususnya lulusan Teknik Konstruksi
Batu Dan Beton yang diharapkan mampu memiliki skill yang
baik dan mampu bersaing secara global.
Perlunya
peneliti
mengangkat
Evaluasi
ini
karena
kondisi lapangan yang terjadi di lingkungan SMK Negeri 2
Salatiga Khususnya di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
Dan Beton dengan melakukan tinjauan dan pengkajian
terhadap kondisi sarana dan prasarana serta kemungkinan
ketidak relevannya dengan system kurikulum dengan keadaan
kompetensi di Dunia Usaha Dan Jasa Konstruksi sekarang
ini.Dari hasi penelitian tentunya akan memberikan suatu
pengetahuan tambahan dan bahan pertimbangan bagi kita
dalam merancang suatu system manajemen serta suatu tata
ruang yang baik dalam hal sarana dan prasarana serta dapat
meminimalisir kemungkinan ketimpangan yang terjadi pada
4
lulusan siswa Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri
2 Salatiga.
Hal yang tak pernah terlepas dari suatu system adalah
manajemen,dalam hal ini system yang terbentuk adalah
organisasi.Inti dari Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan
adalah Kegiatan belajar mengajar baik di kelas maupun di
bengkel atau laboratorium,( Arikunto,1990 : 103 ).
Menurut
Pardede
organisasi diukur
(2005:11)
Keberhasilan
dari tingkat Pencapaian
tujuan-tujuannya yang dirumuskan
suatu
Tujuan
atau
dan ditetapkan untuk
berlaku selama satu masa tertentu.Namun dalam realisasi
Manajemen pembelajaran Khususnya Pada Paket Keahlian
Teknik konstruksi Batu beton
efektif
dalam
SMK Negeri 2 Salatiga belum
mengimplementasikannya.Mulai
dari
Program,Sarana dan Prasarana,Prestasi Siswa serta Ruang
Pembelajaran
yang
belum
mencapai
standart,Menejemen
Pengelolaan bengkel (Ruang Pembelajaran Khusus) sampai
pada Pelaksanaan serta evaluasi yang berjalan setengahsetengah.
Dari Pengamatan Peneliti memperoleh Temuan Bahwa :
1.Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu
dan Beton Masih terkooptasi dengan Kebijakan Sistem
Kurikulum yang ada.Dinamika perubahan kurikulum mulai
dari kurikulum 2009,Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis
Kompetensi),kurikulum
KTSP
2006,Kurikulum
KTSP
Spektrum 2009,Sampai Kurikulum 2013 yang diberlakukan
saat
ini
membuat
Program
Paket
Keahlian
Teknik
5
Konstruksi batu beton Berjalan di persimpangan.Istilah
Paket Keahlian sendiri berasal Dari Kurikulum 2013,Yang
sebelumnya Kompetensi Keahlian (Kurikulum Spektrum
2009),Dan Program Keahlian Dari Kurikulum KTSP 2006,
Kurikulum KBK 2004 Dan Kurikulum 2009.Sedangkan
yang mulai maret 2016 Kurikulum SMK sudah mulai
didesain
menjadi
kurikulum
Spektrum.(kembali
ke
kurikulum 2009)
Gambar 1 Struktur Kurikulum
6
2.Sarana
Dan
Prasarana
Pada
Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Salatiga Masih
belum sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.Keadaan
Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK ) Masih bergabung
dengan paket keahliaan lain tetapi dalam satu Program
studi Keahlian.
Gambar 2.Ruang Pembelajaran kusus (RPK)
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
3.Proses pembelajaran Yang masih konvensional dan Belum
ada
inovasi
Pembelajaran.Model
pembelajaran
Yang
diteorikan belum diimplementasikan oleh para guru Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi
batu
dan
Beton.Mungkin
keterbatasan Dana Penyelengagaraan media Pembelajaran
Yang belum maksimal membuat Proses Pembelajaran yang
masih monoton dan konvensional.
7
4.Masih Sedikit Prosentase Keterserapan lulusan Siswa Teknik
Konstruksi
Batu
dan
Beton
Ke
Dunia
Industri.Akibat Gonta-ganti kurikulum
Usaha
Dan
sementara
para
penyusun Kurikulum tidak melihat di lapangan membuat
lulusan siswa Teknik Konstruksi batu dan beton banyak
yang belum siap memasuki Dunia Usaha dan industri jasa
Konstruksi.Sinkronisasi Kurikulum Dengan Pengusaha jasa
Konstruksi akhirnya
mengalami banyak
kendala.Aspek
pekerjaan yang ada di industri masih tidak sesuai dengan
penyiapan
sistem
kurikulum
di
Sekolah
Menengah
Kejuruan.Terbukti Ketika salah satu siswa lulusan Teknik
konstruksi Batu dan beton diterima di PT.NINDYA BETON
ternyata sehari sesudahnya mundur karena ketidaksiapan
bekerja.
Harapan Peneliti ke depan setelah pengkajian Evaluasi
ini Paket keahlian Teknik konstruksi Batu dan beton sebagai
berikut :
1.Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu
dan Beton tidak lagi terkooptasi dengan Kebijakan Sistem
Kurikulum dalam bentuk apapun.Mudah-mudahan muncul
konon kurikulum Spektrum versi baru dan juga belum ada
sosialisasi.Harapannya
mengakomodir
ada
Suatu
kebutuhan-kebutuhan
Kurikulum
dan
instrumen pembelajaran yang dibutuhkan
yang
instrumentindustri Jasa
Konstruksi .
2.Sarana Dan Prasarana Pada Paket Keahlian hendaknya
sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.Keadaan Ruang
8
Pembelajaran Khusus (RPK) tidak lagi bergabung dengan
paket keahliaan lain. Walaupun dalam satu Program studi
Keahlian Teknik Bangunan hendaknya diberi kewenangan
sendiri
dalam
menyusun
Rencana
Anggaran
kegiatan
Sekolah ,Struktur organisasi Sendiri,Unit produksi Unit
penyaluran Lulusan tersendiri.Jadi hendaknya seperti yang
ada
pada
instrument
akreditasi
Sekolah
Menengah
Kejuruan.Program Studi Keahlian dulu Bidang keahlian
hanya sebagai coordinator dari berbagai paket keahlian
dalam satu rumpun.
3.Proses pembelajaran mestinya banyak model-model dalam
inovasi Pembelajaran.Model pembelajaran Yang diteorikan
harus diimplementasikan oleh para guru Teknik Konstruksi
batu dan Beton.Pada saat inilah Ketua Unit program Studi
Keahlian bersama-sama ketua paket keahlian memikirkan
dan mengupayakan Penyelengagaraan media Pembelajaran
Yang
melalui
Pendapatan
Usulan
Sekolah
Rencana
(RAPBS)
Anggaran
Dan
Biaya
Rencana
dan
anggaran
Kegiatan Sekolah .
4.Diharapkan
Oleh
peneliti
Ada
kenaikan
Prosentase
Keterserapan lulusan Siswa Teknik Konstruksi Batu dan
Beton Ke Dunia Usaha Dan Industri.Dan mudah-mudahan
Gonta-ganti
pembelajaran.
kurikulum
Diharapkan
tidak
para
mengubah
penyusun
system
Kurikulum
terjun ke bawah dan melihat ke lapangan (Sekolah-sekolah
Dan Perusahaan jasa konstruksi) Dan Supaya lulusan
siswa Teknik Konstruksi batu dan beton banyak siap
9
memasuki
Dunia
Usaha
dan
Dunia
industri
jasa
Konstruksi.Sinkronisasi Kurikulum Dengan Pengusaha jasa
Konstruksi hendaknya digalakkan dan diperbanyak.Aspek
pekerjaan yang ada di industri akan diserap dan menjadi
bagian Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan .
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana
Conteks
Manajemen Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2
Salatiga ?
b. Bagaimana
Input Manajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK N 2 Salatiga ?
c. Bagaimana Procces
Serta kendala-kendala dalam
pelaksanaan Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton di SMK Negeri 2 Salatiga?
d. Bagaimana
Product Manajemen
Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2
Salatiga ?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memberikan masukan
kebijakan
kepada
SMK
Negeri
2
Salatiga
Dalam
Pengembangan Dan Pengelolaan Program Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu
Dan Beton.Rincian tujuan dari
Penelitian ini adalah :
10
1. Mengevaluasi
Dalam
Conteks
Manajemen
Paket
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton di SMK
N 2 Salatiga.
2. Mengevaluasi Input Dalam Manajemen Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu
Dan Beton di SMK N 2
Salatiga.
3. Mengevaluasi Process
Dan
Kendala-kendala
yang
dihadapi Dalam Manajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2 Salatiga.
4. Mengevaluasi
Product Dan
Kendala-kendala
yang
dihadapi Dalam Manajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2 Salatiga.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1.Manfaat Teori :
a.Penelitian ini diharapkan member sumbangan pada ilmu
Evaluasi,dan
ilmu
mnajemen,Pendidik
Dan
Tenaga
kependidikan khususnya tentang menejemen paket keahlan
di Sekolah Menengah kejuruan.
b.Temuan-temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan kajian untuk mengkaji berbagai Teori
tentang Evaluasi menejemen suatu Program atau paket
keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan yang selama ini
telah
terakumulasi,sehingga
melahirkantemuan-temuan
ilmiah yang lebih produktif.
11
1.4.2.Manfaat Praktis :
a.Bagi Kepala Sekolah : Akan menjadi Bahan Referensi untuk
mempertimbangkan Dalam setiap kebijakan khususnya
paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Salatiga.
b.Bagi Pengawas : Akan menjadi Pedoman dalam memberikan
Supervisi di sekolah-sekolah SMK yang membuka Program
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di
Wilayah Kota Salatiga.
c.Bagi Ketua program Studi Keahlian : Untuk menjadi Acuan
Dalam Perencanaan dan Pengembangan program Studi
Keahlian Teknik Bangunan khususnya pada paket keahlian
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.
d.Bagi Ketua Paket Keahlian : Akan menjadi Program Utama
yang nanti akan menjadi bahan masukan dalam Rencana
Kegiatan Dan Anggaran ( RKA )
dan Rencana Kerja Dan
Strategi ( Renstra ) Pada Paket KeahlianTeknik Konstruksi
Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.
e.Bagi Guru : Akan menjadi acuan dalam meningkatkat
kwalitas dalam mengajar kepada siswa Teknik konstruksi
Batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga.
12
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu & Beton di SMK
Negeri 2 Salatiga secara umum mengacu pada isi Undang
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
SPN) pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal
15
yang
merupakan
menyebutkan
pendidikan
bahwa
pendidikan
menengah
yang
kejuruan
mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten Melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong) secara
mandiri/berwirausaha
dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.
Dahulu Teknik Konstruksi Batu dan Beton bernama
Teknik
Konstruksi Bangunan
(TKB) menurut kurikulum
1999,berdasar kurikulum 2004 menjadi Teknik Batu Dan
Beton (TBB) dan
Sekarang
semenjak Kurikulum 2006 (KTSP) Sampai
menjadi
Teknik
Konstruksi
Batu
Dan
Beton
(TKBB).Semua Program Keahlian itu tadi masih menjadi satu
Bidang
keahlian
yaitu
Teknik
Bangunan.Padahal
Dulu
menurut Kurikulum 1994 sampai 1999 Teknik Bangunan
dibagi menjadi 2 Yaitu Teknik Bangunan Gedung Dan Teknik
Bangunan Air.
1
Kompetensi Dasar Kejuruan Konstruksi batu dan Beton
merupakan suatu kelompok kompetensi yang sangat penting
dan mendasar bagi peserta didik.Semua produk konstruksi
Batu dan Beton dalam berbagai bentuk atau ujud mempunyai
Unsur
garis,tekstur,warna.Bentukan
(Produk)
ini,kecuali
artistic harus memperhitungkan fungsi,agronomi,(dalam batas
pegangan,jangkauan,kedudukan
tubuh
yang
benar
dan
nyaman)serta ekonomi.Hal tersebut dipelajari atau didapatkan
dengan mengembangkan proses Desain yang mengacu dalam
proses pemecahan masalah dalam membentuk.
Kemampuan Dasar Kompetensi Keahlian merupakan
kemampuan yang sangat mendasar untuk mengembangkan
kopetensi
peserta
didik
Program
studi
Keahlian
Teknik
Bangunan selama belajar.Kajian materi (pengetahuan) dan
keteknikan
diupayakan
secara
optimal
mengacu
pada
kemampuan menggambar dan membentuk.Materi-materi yang
diberikan pada mata pelajaran kompetensi kejuruan ini
,antara lai meliputi :
1.Menerapkan Dasar-dasar Gambar Teknik,didesain untuk
mengenalkan dan melatih peserta didik tentang berbagai
dasar-Dasar gambar teknik serta mengidentifikasi peralatan
gambar
teknik
melalui
proses
eksplorasi
tentang
menggambar Garis,menggambar bentuk bidang dan bentuk
tiga
dimensi
,Menggambar
proyeksi
benda
serta
menggambar dengan perangkat lunak (Software) dengan
proses yang benar.
2
2.Menerapkan ilmu statika dan tegangan,untuk mengenal
besaran
vector,system
diagram
gaya,serta
satuan,Hukum
menerapkan
Newton,membuat
teori
Tegangan
pada
konstruksi bangunan.
3.Mengidentifikasi
ilmu
bangunan
Gedung,merupakan
pendekatan yang sangat metodologis untuk menguasai
struktur
dasar
merupakan
suatu
suatu
mendiskripsikan
,menjelaskan
menjelaskan
bentuk.Ilmu
ilmu
yang
bagian-bagian
macam-macam
dasar-dasar
Gedung
bangunan
membahas
bangunan
pekerjaan
plambing
dan
gedung
batu-bata
,menentukan
jenis
pondasiyang tepat untuk bangunan sesuai degan jenis
tanahnya,menjelaskan
macam-macam
sambunganserta
menerapkan macam-macam konstruksi pintu dan jendela.
4.Memahami bahan bangunan ,merupakan pendekatan untuk
mengembangkan berbagai bahan bangunan pada suatu
benda
(bangunan
gedung),serta
memahami
berbagai
kelebihan dan kelemahan berbagai bahan bangunan yang
sering dipakai dalam membangun rumah atau bangunan
gedung lainnya.
5.Menerapkan
,merupakan
keselamatan
bentuk
dan
pelatihan
Kesehatan
dasar
kerja
yang
(K3)
harus
dikembangkan dan dibiaskan sebagai modal dasar dalam
kerja.
Sejalan dengan apa yang dikatakan Dwisisilia Saputri
Dalam penelitian PTK Vokasi Pendidikan Teknik Sipil dan
perencanaan Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta bahwa :
3
Kegiatan Pembelajaran yang efektif salah satunya dapat
tercapai apabila didukung oleh perencanaan prasarana dan
sarana yang baik dan memadai .Dalam hal ini ,sarana dan
prasarana menjadi suatu penggerak yang akan menuntun
bagaimana
proses
pembelajaran
peserta
didik
dapat
terselenggara dengan lancar ,tenang dan nyaman sehingga
peserta didik dapat belajar dengan focus dan konsentrasi,serta
tetap dalam suatu kondisi lingkungan yang nyaman.Untuk itu
sekolah atau lembaga pendidikan yang memiliki system
perencanaan tata ruang prasarana dan sarana yang baik
tentunya akan berpotensi besar dalam mencetak lulusan yang
cerdas ,berkompeten,khususnya lulusan Teknik Konstruksi
Batu Dan Beton yang diharapkan mampu memiliki skill yang
baik dan mampu bersaing secara global.
Perlunya
peneliti
mengangkat
Evaluasi
ini
karena
kondisi lapangan yang terjadi di lingkungan SMK Negeri 2
Salatiga Khususnya di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
Dan Beton dengan melakukan tinjauan dan pengkajian
terhadap kondisi sarana dan prasarana serta kemungkinan
ketidak relevannya dengan system kurikulum dengan keadaan
kompetensi di Dunia Usaha Dan Jasa Konstruksi sekarang
ini.Dari hasi penelitian tentunya akan memberikan suatu
pengetahuan tambahan dan bahan pertimbangan bagi kita
dalam merancang suatu system manajemen serta suatu tata
ruang yang baik dalam hal sarana dan prasarana serta dapat
meminimalisir kemungkinan ketimpangan yang terjadi pada
4
lulusan siswa Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri
2 Salatiga.
Hal yang tak pernah terlepas dari suatu system adalah
manajemen,dalam hal ini system yang terbentuk adalah
organisasi.Inti dari Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan
adalah Kegiatan belajar mengajar baik di kelas maupun di
bengkel atau laboratorium,( Arikunto,1990 : 103 ).
Menurut
Pardede
organisasi diukur
(2005:11)
Keberhasilan
dari tingkat Pencapaian
tujuan-tujuannya yang dirumuskan
suatu
Tujuan
atau
dan ditetapkan untuk
berlaku selama satu masa tertentu.Namun dalam realisasi
Manajemen pembelajaran Khususnya Pada Paket Keahlian
Teknik konstruksi Batu beton
efektif
dalam
SMK Negeri 2 Salatiga belum
mengimplementasikannya.Mulai
dari
Program,Sarana dan Prasarana,Prestasi Siswa serta Ruang
Pembelajaran
yang
belum
mencapai
standart,Menejemen
Pengelolaan bengkel (Ruang Pembelajaran Khusus) sampai
pada Pelaksanaan serta evaluasi yang berjalan setengahsetengah.
Dari Pengamatan Peneliti memperoleh Temuan Bahwa :
1.Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu
dan Beton Masih terkooptasi dengan Kebijakan Sistem
Kurikulum yang ada.Dinamika perubahan kurikulum mulai
dari kurikulum 2009,Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis
Kompetensi),kurikulum
KTSP
2006,Kurikulum
KTSP
Spektrum 2009,Sampai Kurikulum 2013 yang diberlakukan
saat
ini
membuat
Program
Paket
Keahlian
Teknik
5
Konstruksi batu beton Berjalan di persimpangan.Istilah
Paket Keahlian sendiri berasal Dari Kurikulum 2013,Yang
sebelumnya Kompetensi Keahlian (Kurikulum Spektrum
2009),Dan Program Keahlian Dari Kurikulum KTSP 2006,
Kurikulum KBK 2004 Dan Kurikulum 2009.Sedangkan
yang mulai maret 2016 Kurikulum SMK sudah mulai
didesain
menjadi
kurikulum
Spektrum.(kembali
ke
kurikulum 2009)
Gambar 1 Struktur Kurikulum
6
2.Sarana
Dan
Prasarana
Pada
Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Salatiga Masih
belum sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.Keadaan
Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK ) Masih bergabung
dengan paket keahliaan lain tetapi dalam satu Program
studi Keahlian.
Gambar 2.Ruang Pembelajaran kusus (RPK)
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
3.Proses pembelajaran Yang masih konvensional dan Belum
ada
inovasi
Pembelajaran.Model
pembelajaran
Yang
diteorikan belum diimplementasikan oleh para guru Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi
batu
dan
Beton.Mungkin
keterbatasan Dana Penyelengagaraan media Pembelajaran
Yang belum maksimal membuat Proses Pembelajaran yang
masih monoton dan konvensional.
7
4.Masih Sedikit Prosentase Keterserapan lulusan Siswa Teknik
Konstruksi
Batu
dan
Beton
Ke
Dunia
Industri.Akibat Gonta-ganti kurikulum
Usaha
Dan
sementara
para
penyusun Kurikulum tidak melihat di lapangan membuat
lulusan siswa Teknik Konstruksi batu dan beton banyak
yang belum siap memasuki Dunia Usaha dan industri jasa
Konstruksi.Sinkronisasi Kurikulum Dengan Pengusaha jasa
Konstruksi akhirnya
mengalami banyak
kendala.Aspek
pekerjaan yang ada di industri masih tidak sesuai dengan
penyiapan
sistem
kurikulum
di
Sekolah
Menengah
Kejuruan.Terbukti Ketika salah satu siswa lulusan Teknik
konstruksi Batu dan beton diterima di PT.NINDYA BETON
ternyata sehari sesudahnya mundur karena ketidaksiapan
bekerja.
Harapan Peneliti ke depan setelah pengkajian Evaluasi
ini Paket keahlian Teknik konstruksi Batu dan beton sebagai
berikut :
1.Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu
dan Beton tidak lagi terkooptasi dengan Kebijakan Sistem
Kurikulum dalam bentuk apapun.Mudah-mudahan muncul
konon kurikulum Spektrum versi baru dan juga belum ada
sosialisasi.Harapannya
mengakomodir
ada
Suatu
kebutuhan-kebutuhan
Kurikulum
dan
instrumen pembelajaran yang dibutuhkan
yang
instrumentindustri Jasa
Konstruksi .
2.Sarana Dan Prasarana Pada Paket Keahlian hendaknya
sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.Keadaan Ruang
8
Pembelajaran Khusus (RPK) tidak lagi bergabung dengan
paket keahliaan lain. Walaupun dalam satu Program studi
Keahlian Teknik Bangunan hendaknya diberi kewenangan
sendiri
dalam
menyusun
Rencana
Anggaran
kegiatan
Sekolah ,Struktur organisasi Sendiri,Unit produksi Unit
penyaluran Lulusan tersendiri.Jadi hendaknya seperti yang
ada
pada
instrument
akreditasi
Sekolah
Menengah
Kejuruan.Program Studi Keahlian dulu Bidang keahlian
hanya sebagai coordinator dari berbagai paket keahlian
dalam satu rumpun.
3.Proses pembelajaran mestinya banyak model-model dalam
inovasi Pembelajaran.Model pembelajaran Yang diteorikan
harus diimplementasikan oleh para guru Teknik Konstruksi
batu dan Beton.Pada saat inilah Ketua Unit program Studi
Keahlian bersama-sama ketua paket keahlian memikirkan
dan mengupayakan Penyelengagaraan media Pembelajaran
Yang
melalui
Pendapatan
Usulan
Sekolah
Rencana
(RAPBS)
Anggaran
Dan
Biaya
Rencana
dan
anggaran
Kegiatan Sekolah .
4.Diharapkan
Oleh
peneliti
Ada
kenaikan
Prosentase
Keterserapan lulusan Siswa Teknik Konstruksi Batu dan
Beton Ke Dunia Usaha Dan Industri.Dan mudah-mudahan
Gonta-ganti
pembelajaran.
kurikulum
Diharapkan
tidak
para
mengubah
penyusun
system
Kurikulum
terjun ke bawah dan melihat ke lapangan (Sekolah-sekolah
Dan Perusahaan jasa konstruksi) Dan Supaya lulusan
siswa Teknik Konstruksi batu dan beton banyak siap
9
memasuki
Dunia
Usaha
dan
Dunia
industri
jasa
Konstruksi.Sinkronisasi Kurikulum Dengan Pengusaha jasa
Konstruksi hendaknya digalakkan dan diperbanyak.Aspek
pekerjaan yang ada di industri akan diserap dan menjadi
bagian Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan .
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana
Conteks
Manajemen Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2
Salatiga ?
b. Bagaimana
Input Manajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK N 2 Salatiga ?
c. Bagaimana Procces
Serta kendala-kendala dalam
pelaksanaan Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton di SMK Negeri 2 Salatiga?
d. Bagaimana
Product Manajemen
Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2
Salatiga ?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memberikan masukan
kebijakan
kepada
SMK
Negeri
2
Salatiga
Dalam
Pengembangan Dan Pengelolaan Program Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu
Dan Beton.Rincian tujuan dari
Penelitian ini adalah :
10
1. Mengevaluasi
Dalam
Conteks
Manajemen
Paket
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton di SMK
N 2 Salatiga.
2. Mengevaluasi Input Dalam Manajemen Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Batu
Dan Beton di SMK N 2
Salatiga.
3. Mengevaluasi Process
Dan
Kendala-kendala
yang
dihadapi Dalam Manajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2 Salatiga.
4. Mengevaluasi
Product Dan
Kendala-kendala
yang
dihadapi Dalam Manajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2 Salatiga.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1.Manfaat Teori :
a.Penelitian ini diharapkan member sumbangan pada ilmu
Evaluasi,dan
ilmu
mnajemen,Pendidik
Dan
Tenaga
kependidikan khususnya tentang menejemen paket keahlan
di Sekolah Menengah kejuruan.
b.Temuan-temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan kajian untuk mengkaji berbagai Teori
tentang Evaluasi menejemen suatu Program atau paket
keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan yang selama ini
telah
terakumulasi,sehingga
melahirkantemuan-temuan
ilmiah yang lebih produktif.
11
1.4.2.Manfaat Praktis :
a.Bagi Kepala Sekolah : Akan menjadi Bahan Referensi untuk
mempertimbangkan Dalam setiap kebijakan khususnya
paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Salatiga.
b.Bagi Pengawas : Akan menjadi Pedoman dalam memberikan
Supervisi di sekolah-sekolah SMK yang membuka Program
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di
Wilayah Kota Salatiga.
c.Bagi Ketua program Studi Keahlian : Untuk menjadi Acuan
Dalam Perencanaan dan Pengembangan program Studi
Keahlian Teknik Bangunan khususnya pada paket keahlian
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.
d.Bagi Ketua Paket Keahlian : Akan menjadi Program Utama
yang nanti akan menjadi bahan masukan dalam Rencana
Kegiatan Dan Anggaran ( RKA )
dan Rencana Kerja Dan
Strategi ( Renstra ) Pada Paket KeahlianTeknik Konstruksi
Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.
e.Bagi Guru : Akan menjadi acuan dalam meningkatkat
kwalitas dalam mengajar kepada siswa Teknik konstruksi
Batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga.
12