Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB II

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kajian Teori
2.1.1.Evaluasi
Evaluasi merupakan satu kegiatan sistematis yang
dilaksanakan

untuk

membantu

audensi

agar

dapat

mempertimbangkan dan meningkatkan nilai suatu program
atau kegiatan ( Mutrofin,2001 ).
Sedangkan
Bukunya


Evaluasi

Sukardi

Yang

menurut
berjudul

Gay

(1979)

Evaluasi

dalam
Program

Kependidikan Dan Pelatihan adalah sistematis Pengumpulan


dan penganalisisan data untuk pengambilan keputusan.Dari
aspek Program evaluasi dapat dikatakan suatu kegiatan
pengevaluasian yang dilakukan secara berkesinambungan dan
ada dalam suatu organisasi.Program dapat diartikan menjadi
dua hal ,yaitu sebagai rencana dan juga sebagai kesatuan
kegiatan pengelolaan.
Sisi lain menurut Suharsimi arikunto ,ada tiga istilah
yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya sebelum
disampaikan uraian lebih jauh tentang Evaluasi program,yaitu
“ Evaluasi “ ( Evaluation ),” Pengukuran “( measurement ),dan “
Penilaian” ( assessment ).Evaluasi berasal dari kata evaluation
(Bahasa

Inggris).Kata

perbendaharaan

tersebut


diserap

kedalam

istilah bahasa Indonesia dengan tujuan

mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaiaan
lafal

Indonesia

menjadi



Evaluasi

“.Istilah
13


“Penilaian”merupakan kata benda dari “ nilai “.Pengertian
“Pengukuran”mengacu

pada

kegiatan

membandingkan

sesuatu hal dengan satuan Ukuran tertentu,sehingga sifatnya
menjadi kuantitatif.
Meminjam istilah AS Hornby ,Suharsimi mendefinisikan
Evaluasi juga mempunyai arti Suatu Upaya untuk menilai
atau jumlah .Selain arti berdasarkan terjemahan,kata-kata
yang terkandung di dalam definisi tersebutpun menunjukkan
menunjukkan

bahwa

kegiatan evaluasi harus


dilakukan

secara hati-hati,bertanggungjawab.
Suchman ( 1961,dalam Anderson 1975 ) memandang
evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah
dicapai

beberapa

kegiatan

yang

direncanakan

untuk

mendukung tercapainya tujuan .Sedangkan menurut Worthen
dan Sanders ( 1973,dalam Anderson 1971 ),bahwa Evaluasi

adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang
sesuatu; dalam mencari sesuatu

tersebut,juga

termasuk

mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan
suatu program ,produksi,prosedur,serta alternative strategi
yang

diajukan

untuk

ditentukan.Stufflebeam
mengatakan

bahwa


mencapai
(1971,dalam
Evaluasi

penggambaran,pencarian,dan
sangat

bermanfaat

tujuan

bagi

yang

sudah

Fernandes:

1984)


merupakan

pemberian
pengambil

informasi
keputusan

proses
yang
dalam

menentukan alternatif keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi dapat disimpulkan adalah suatu kegiatan

14

untuk


mengumpulkan

informasi

tentang

bekerjanya

sesuatu,yang selanjutnya informasi tersebut digunakan un
tuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.
Model Evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah Model Evaluasi CIPP ,Menurut Daniel Stufflebeam
yaitu

Model

Evaluasi


Evaluasi,yaitu

yang

Evaluasi

menggunakan

konteks

(

empat

Context

jenis

Evaluation


),Evaluasi Masukan ( Input Evaluation ),Evaluasi Proses (
Process Evaluation ),dan Evaluasi Produk ( Product Evaluation
) ( Stufflebeam,2003 ).
1.Evaluasi Context
Daniel

Stufflebeam

Evaluasi

konteks

untuk

menjawab

Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan

menilai kebutuhan-kebutuhan

yang

mendasari disusunnya suatu program.
2.Evaluasi Input
Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari jawaban
atas pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi
membantu

para

dan

problem,asset,dan

pengambil

keputusan

peluang

untuk

mendefinisikan

tujuan,prioritas-prioritas.
3.Evaluasi Procces
Evaluasi Proses

berupaya

untuk

mencari jawaban

atas

pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi
ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk
membantu

staff

program

melaksanakan

aktifitas

dan

15

kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas
menilai program dan mengiterpretasikan manfaat.
4.Evaluasi Product
Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah evaluasi
yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan : apakah
program

Sukses

?Waktu

Pelaksanaan:

Ketika

Program

selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus
diresikel.Evaluasi

ini

berupaya

mengidentifikasi

dan

mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan
atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya
memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan
akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih
luas

mengukur

kesuksesan

upaya

dalam

mencapai

menyelesaikan

pekerjaan

kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.

2.1.2 .Manajemen
Manajemen

adalah

seni

melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan,

pengorganisasian,

pengkoordinasian,

dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan

16

sesuai dengan jadwal.[2] Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.[3]

2.1.3.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
Paket

Keahlian

merupakan

Diferensiasi

Konstruksi

Batu

Konstruksi
dari

Beton

adalah

Program

Keahlian

Teknik

Paket

keahlian

adalah

Beton.Istilah

Batu

manifestasi dari kurikulum 2013 sedangkan Program keahlian
adalah Hasil Kurikulum KTSP. T ujuan Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu & Beton secara umum mengacu pada
isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan

pendidikan

menengah

yang

mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten : Melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan
pekerjaan

jasa

(pemborong) secara

mandiri/berwirausaha

dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Adapun
materi

produktif

Dasar,Ilmu

yang

Statika,Ilmu

Bangunan,Keselamatan
RAB,Manajemen

dipelajari

:

Menggambar

Teknik

Bangunan

Gedung,Ilmu

Bahan

Kerja

Gambar

Konstruksi,Pekerjaan

Konstruksi

&

Pengukuran

Konstruksi,Teknik Pemeriksaan & Pelaksanaan Konstruksi
Beton,Pekerjaan Pasang Batu & Jalan,Praktek Dasar Teknik

17

Bangunan,Pekerjaan

Konstruksi

Kayu

Dan

AutoCAD

Bangunan.
Berdasar Permendiknas Tahun 2007 Tentang Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )
Bahwa

Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan

Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.

Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

berfungsi

sebagai

pembelajaran:
pekerjaan

pekerjaan

pasangan

sederhana,

tempat

batu,

berlangsungnya

dasar

konstruksi

pekerjaan

kegiatan
bangunan,

konstruksi

beton

pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi

beton bertulang.
b.

Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik

Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang
kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 48 m².
c.

Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

dilengkapi

prasarana

seperti

Meja

Kerja,Kursi

kerja/stool,lemari alat dan bahan 1 set dengan rasio 16
peserta didik .Peralatan Batu dan beton dengan rasio 1 set
untuk 16 peserta didik,Papan tulis
didik

pada

kegiatan

belajar

1 set untuk 16 peserta

mengajar

yang

bersifat

Teoritis.Kotak Kontak minium 2 buahper area dan 1 buah
Tempat sampah.
d.

Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

dilengkapi sarana Ruang Penyimpanan dan instruktur sebagai

18

berikut : Meja dan kursi kerja,rak alat dan bahan lemari
penyimpan alat dan bahan 1 set untuk 12 Instruktur.Papan
data

dan

Tempat

Sampah

masing-masing

satu

buah

sedangkan Kotak Sampah 2 buah.

2.2.Penelitian Sebelumnya Yang Relevan.
Sebelumnya Nuryadin ( 2012 ) dalam Penelitiannya Yang
Evaluasi

berjudul

Pelaksanaan

Kurikulum,

Proses

Pembelajaran,Sarana Dan Prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ( RSBI ) Bidang keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton Di SMK N 2 Kebumen.Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui seberapa besar tercapainya pelaksanaan
kurikulum,
Rintisan

proses

Sekolah

pembelajaran,
Bertaraf

dan

sarana

Internasional

prasarana

(RSBI)

Bidang

Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMKN 2 Kebumen.
Variabel penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan Kurikulum (2)
Pelaksanaan Proses Pembelajaran (3) Sarana dan Prasarana.
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kebumen dimulai dari
tanggal 03 – 22 September 2012. Populasinya adalah mata
pelajaran normative dan adaptif sedangkan untuk sampelnya
diambil dengan Purposive sample 4 mata pelajaran normative
dan 4 mata pelajaran adaptif. Untuk sumber data yaitu dari
guru dan siswa. Instrumen berupa angket, yang terdiri dari
angket pelaksanaan kurikulum, angket pelaksanaan proses
pembelajaran,

dan

angket

sarana

prasarana.

Angket

pelaksanaan kurikulun dengan responden guru, angket proses
pembelajaran dengan responden guru serta siswa dan angket
sarana

prasarana

dengan

responden

siswa.

Teknik

19

pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket,
dokumentasi,

dan

wawancara.

Hasil

Kajian

penelitian

dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini
adalah (1) Ketercapaian pelaksanaan kurikulum berada pada
kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 78,60%

(2)

Ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai
dengan sekolah standar internasional berada pada kategori
baik dengan rerata (mean) sebesar 74,94% dari responden
guru dan 67,94% dari responden siswa, 3) Sarana dan
prasarana berada pada kategori kurang baik dengan rerata
(mean) 67,79%.
Wawan

Riyanta,(2011),dalam

penelitiannya

berjudul Manajemen Peralatan Dan Bahan

yang

Praktik Bengkel

Batu Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan Di SMK Negeri 2
Depok

Sleman

Internasional

Yogyakarta

Pendidikan

Menuju

Teknik

Sipil

Sekolah

Dan

Bertaraf

Perencanaan

,Uninersitas Negeri Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui menejemen peralatan dan bahan praktek Bengkel
Batu di SMK Negeri 2 Depok.Menejemen bengkel ini terutama
yangberkaitandenganperencanaan,pengorganisasian,pelaksan
aan,dan pengawasan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
data yang bersifat kualitatif.Informan Penelitian adalah Ketua
Kompetensi Keahlian ( Sekarang Ketua Paket keahlian ) Teknik
Konstruksi
Informan

Batu

Dan

Beton,Kepala

pendukung,yaitu:

Bengkel

toolman

Batu

Dan

Bengkel,Guru

Produktif.teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu

20

observasi,wawancara,dan dokumentasi.Data yang diperoleh di
lapangan dianalisis secara kualitatif.Sedangkan Kabsahan
pemeriksaan data menggunakan Teknik Triangulasidari.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Bengkel Batu di
SMK

Negeri

manajemen

2

Depok,telah

yang

terdiri

melaksanakan

fungsi-fungsi

tindakanperencanaan

(Planning

),pengorganisasian (Organizing),Pelaksanaan (actuating),serta
Pengawasan

(Cotrolling).(1)Perencanaan

didasarkan

Pada

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan dilakukan kepala
bengkel diteruskan kepada Ketua program Keahlian dan
disampaikan kepada Kepala Sekolah,selanjutnya dianalisis
oleh

Waka

Sarana

dilaksanakan

dan

pada

Prasarana.Waktu

awal

tahun

perencanaan

ajaran

baru.(2)

Pengorganisaian telah ada pembagian tugas yang jelas.Setiap
staff

memiliki

tugas

masing-masing.Pengorganisasian

peralatan dan bahan praktek bengkel melibatkan kepala
sekolah,Waka

sarana

Keahlian,Kepala

dan

Bengkel,Guru

prasarana.Kepala
Praktek

dan

Program
teknisi.(3)

Pelaksanaan secara keseluruhan telah berjalan baik dan
terorganisir,tahap pengadaan berdasarkan analisis kurikulum
dilakukan oleh jurusan dengan persetujuan Waka sarana dan
prasarana,penyimpangan

menggunakan

system

kombinasi

antara system terbuka dan system tertutup.,pemanfaatan
telah sesuai dengan rasio jumlah anak serta menggunakan
nomor

inventarisasi

penggunaannya,dan

untuk

pemeliharaan

mempermudah

peralatan

dan

bahan

praktek dilakukan oleh teknisi,guru dan siswa,perbaikan

21

dilakukanWaka sarana Dan Prasarana melalui pengajuan dari
kepala benkel tidak ada kartu pinjam namun selalu dilakukan
pengecekan
dilakukan

sebelum
dengan

tertulis

sesudah

membangun

melaporkan secara
laporan

dan

lisan kepada

selanjutnya

dipakai.(4)Pengawasan

system
guru

Teknisi

Bengkel

kemudian dibuat

disampaikan

kepada

kepala

Program keahlian,Kepala Sekolah dan Waka Farana dan
Prasarana setiap triwulan.Pengawasan juga dilakukan pihak
sekolah dengan peninjauan langsung ke bengkel.
Hal yang sama dikatakan juga oleh Juan Shanraiska
(2015)dalam

penelitian

Kesesuaian Ruang

deskriptifnya

yang

berjudul

Bengkel Dan Peralatan Kerja Batu Untuk

Mendukung Pembelajaran Praktik Konstruksi Batu Jurusan
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Klaten
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri
Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui

Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah
peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di
Ruang Bengkel Batu
yang

berlaku.Hal

SMKN 2 Klaten Berdasarkan standart
ini

dilakukan

untuk

memberikan

kenyamanan bagi penggunanya.Jenis Penelitian ini adalah
dengan Metode Deskriptif Evaluatif.Subjek penelitian adalah
ruang dan fasilitas bengkel batu dan beton Jurusan Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Klaten,sedangkan Obyek
penelitiannya adalah standart luas ruang bengkel

batu

beton,jenis Dan Jumlah Peralatan,dan penataan peralatan
kerja batu SMKN 2 Klaten.Metode pengumpulan data dengan

22

cara wawancara,Observasi,dan Dokumentasi.Teknik analisis
data

dilakukan

dengan

metode

kuantitatif

yaitu

mengkomparasikan antara data hasil penelitian di SMK Negeri
2 Klaten dengan standart yang ada,dan didukung dengan
hasil pengamatan lapangan.Hasil Penelitian ini adalah ( 1 )
Luas Ruang Bengkel Batu dan Beton SMK Negeri 2 Klaten
belum memenuhi standart ,yaitu 178,5 m2 lebih kecil dari
ukuran standart 256 m2.( 2 ) Jenis peralatan kerja batu
sudah sesuai dengan kebutuhan peralatan belajar praktik
Konstruksi

Batu,namun

jumlah

peralatan

belum

sesuai

dengan standart dan proses kerja praktik yang sistematis.
Sesuai

dengan

Penelitian

Nuryadin,Wawan Riyanta

yang

dilakukan

Dan Juan Shanraiska

oleh

di atas

menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan manajemen Teknik
Konstruksi Batu dan beton yang sesuai dengan Permendiknas
No.40 tahun 2008 haruslah dimulai dari melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yang terdiri tindakan perencanaan
(Planning ),pengorganisasian (Organizing ),Pelaksanaan
actuating),serta

Pengawasan

(

(Cotrolling).(1)Perencanaan

didasarkan Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
dilakukan kepala bengkel diteruskan kepada Ketua paket
Keahlian,

Keahlian

Sekolah,selanjutnya

dan

disampaikan

dianalisis

oleh

kepada

Waka

Kepala

Sarana

dan

Prasarana.Berdasar Dokumen Akreditasi SMK bahwa struktur
Organisasi Paket keahlian Teknik Konstruksi batu Beton
meliputi : Ketua Paket Keahlian,Sekretaris,Bendahara,Ketua
Bengkel Batu,Ketua lab Mattes Dan Survey Serta Toolman.

23

2.3.Kerangka Berfikir
Evaluasi terhadap

Menajemen Paket Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton bertujuan untuk mengukur
sejauh

mana

efektivitas

Paket keahlian

tersebut. Model

evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
evaluasi CIPP (context, input, process dan product).
Kegiatan evaluasi terhadap komponen konteks dalam
Penerapan

Pembelajaran

Pada

Paket

Keahlian

Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga meliputi
penilaian terhadap kebutuhan, kondisi lingkungan. Penilaian
terhadap komponen input meliputi perencanaan, program,
SDM, sarana dan prasarana dan
Penilaian

terhadap

pelaksanaan

komponen

kegiatandan

pembiayaan program.

evaluasi

kendala-kendala

proses

meliputi

yang

dihadapi

dalam pelaksanaan program.
Berdasarkan tujuan penelitian ini, kegiatan evaluasi
terhadap Manajemen Paket Keahlian Teknik konstruksi Batu
Dan

Beton

SMK

Negeri

2

Salatiga

berupaya

untuk

menganalisis program layanan tersebut melalui tiga komponen
dalam

model

CIPP.

Hasil

dari

analisis

tersebut,

akan

menghasilkan sebuah kesimpulan hasil evaluasi Penerapan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri
2

Salatiga.

Simpulan

tersebut

diharapkan

memberikan

masukan bagi SMK Negeri 2 Salatiga tentang pelaksanaan dan
kendala yang dihadapi dalam implementasi penyelenggaraan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton.
Berdasarkan uraian tersebut, kerangka berpikir penelitian
ini adalah sebagai berikut:
24

1.Conteks meliputi Visi Dan misi Sekolah,Keadaan Geografis
Sekolah,Sistem,Tingkat Kebutuhan Program,Tujuan Program.
2.Input

meliputi

Sarana

Dan

Prasarana,Jumlah

tenaga

Pengajar,Pendidikan atau kwalitas guru,Kondisi kemampuan
awal siswa,Bentuk Kurikulum,Modula

tau

referensi,Buku

paket yang digunakan.
3.Procces meliputi Metode Pengajaran Yang digunakan,Proses
perencanaan,Media Pembelajaran,Suasana pembelajaran di
kelas.
4.Product meliputi Prestasi siswa,Hasil Belajar siswa,Persepsi
Siswa terhadap Program.
5.Hasil Evaluasi.
Hasil Evaluasi akan di kaji dan di analisis oleh Kepala Sekolah
bersama

dengan

Kurikulum,Wakil

Wakil
Kepala

Kepala

sekolah

Sekolah

Bidang

Bidang

sarana

Dan

Prasarana,Ketua Program Studi Keahlian Teknik Bangunan
Serta

melibatkan

juga

Ketua

Paket

Keahlian

Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton.
5.Rekomendasi
Hasil

Pengkajian

Rekomendasi

dan

dalam

Evaluasi

Program

Tesis

usulan

ini

akan

Rencana

menjadi
Anggaran

Pendapatan Dan Biaya Sekolah ( RAPBS ) serta Rencana
Anggaran Kegiatan Sekolah ( RAKS ) Pengembangan Dan
Pengadaan Sarana Dan Prasarana Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.

25

Peneliti sedang Presentasi hasil Penelitiannya pada acara FGD
di hadapan Waka Kurikulum,Waka Sarpras,Waka WMM,Ketua
Program Studi,Ketua Paket Keahlian dan Guru mapel Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Di
RM.Rojolele Salatiga Pada Tanggal 27 April 2015

26

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga

0 1 49

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemasaran SMK Negeri 2 Salatiga (Pasca Pembubaran RSBI) T2 942011042 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Kompetensi Profesional Guru Produktif SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011058 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasistik di SD Kristen Satya Wacana Salatiga T2 942014014 BAB II

0 0 38

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Praktek Kerja Industri Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB II

0 0 28

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB II

0 0 21