Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB II
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kajian Teori
2.1.1.Evaluasi
Evaluasi merupakan satu kegiatan sistematis yang
dilaksanakan
untuk
membantu
audensi
agar
dapat
mempertimbangkan dan meningkatkan nilai suatu program
atau kegiatan ( Mutrofin,2001 ).
Sedangkan
Bukunya
Evaluasi
Sukardi
Yang
menurut
berjudul
Gay
(1979)
Evaluasi
dalam
Program
Kependidikan Dan Pelatihan adalah sistematis Pengumpulan
dan penganalisisan data untuk pengambilan keputusan.Dari
aspek Program evaluasi dapat dikatakan suatu kegiatan
pengevaluasian yang dilakukan secara berkesinambungan dan
ada dalam suatu organisasi.Program dapat diartikan menjadi
dua hal ,yaitu sebagai rencana dan juga sebagai kesatuan
kegiatan pengelolaan.
Sisi lain menurut Suharsimi arikunto ,ada tiga istilah
yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya sebelum
disampaikan uraian lebih jauh tentang Evaluasi program,yaitu
“ Evaluasi “ ( Evaluation ),” Pengukuran “( measurement ),dan “
Penilaian” ( assessment ).Evaluasi berasal dari kata evaluation
(Bahasa
Inggris).Kata
perbendaharaan
tersebut
diserap
kedalam
istilah bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaiaan
lafal
Indonesia
menjadi
“
Evaluasi
“.Istilah
13
“Penilaian”merupakan kata benda dari “ nilai “.Pengertian
“Pengukuran”mengacu
pada
kegiatan
membandingkan
sesuatu hal dengan satuan Ukuran tertentu,sehingga sifatnya
menjadi kuantitatif.
Meminjam istilah AS Hornby ,Suharsimi mendefinisikan
Evaluasi juga mempunyai arti Suatu Upaya untuk menilai
atau jumlah .Selain arti berdasarkan terjemahan,kata-kata
yang terkandung di dalam definisi tersebutpun menunjukkan
menunjukkan
bahwa
kegiatan evaluasi harus
dilakukan
secara hati-hati,bertanggungjawab.
Suchman ( 1961,dalam Anderson 1975 ) memandang
evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah
dicapai
beberapa
kegiatan
yang
direncanakan
untuk
mendukung tercapainya tujuan .Sedangkan menurut Worthen
dan Sanders ( 1973,dalam Anderson 1971 ),bahwa Evaluasi
adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang
sesuatu; dalam mencari sesuatu
tersebut,juga
termasuk
mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan
suatu program ,produksi,prosedur,serta alternative strategi
yang
diajukan
untuk
ditentukan.Stufflebeam
mengatakan
bahwa
mencapai
(1971,dalam
Evaluasi
penggambaran,pencarian,dan
sangat
bermanfaat
tujuan
bagi
yang
sudah
Fernandes:
1984)
merupakan
pemberian
pengambil
informasi
keputusan
proses
yang
dalam
menentukan alternatif keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi dapat disimpulkan adalah suatu kegiatan
14
untuk
mengumpulkan
informasi
tentang
bekerjanya
sesuatu,yang selanjutnya informasi tersebut digunakan un
tuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.
Model Evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah Model Evaluasi CIPP ,Menurut Daniel Stufflebeam
yaitu
Model
Evaluasi
Evaluasi,yaitu
yang
Evaluasi
menggunakan
konteks
(
empat
Context
jenis
Evaluation
),Evaluasi Masukan ( Input Evaluation ),Evaluasi Proses (
Process Evaluation ),dan Evaluasi Produk ( Product Evaluation
) ( Stufflebeam,2003 ).
1.Evaluasi Context
Daniel
Stufflebeam
Evaluasi
konteks
untuk
menjawab
Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan
menilai kebutuhan-kebutuhan
yang
mendasari disusunnya suatu program.
2.Evaluasi Input
Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari jawaban
atas pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi
membantu
para
dan
problem,asset,dan
pengambil
keputusan
peluang
untuk
mendefinisikan
tujuan,prioritas-prioritas.
3.Evaluasi Procces
Evaluasi Proses
berupaya
untuk
mencari jawaban
atas
pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi
ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk
membantu
staff
program
melaksanakan
aktifitas
dan
15
kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas
menilai program dan mengiterpretasikan manfaat.
4.Evaluasi Product
Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah evaluasi
yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan : apakah
program
Sukses
?Waktu
Pelaksanaan:
Ketika
Program
selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus
diresikel.Evaluasi
ini
berupaya
mengidentifikasi
dan
mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan
atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya
memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan
akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih
luas
mengukur
kesuksesan
upaya
dalam
mencapai
menyelesaikan
pekerjaan
kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.
2.1.2 .Manajemen
Manajemen
adalah
seni
melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian,
dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
16
sesuai dengan jadwal.[2] Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.[3]
2.1.3.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
Paket
Keahlian
merupakan
Diferensiasi
Konstruksi
Batu
Konstruksi
dari
Beton
adalah
Program
Keahlian
Teknik
Paket
keahlian
adalah
Beton.Istilah
Batu
manifestasi dari kurikulum 2013 sedangkan Program keahlian
adalah Hasil Kurikulum KTSP. T ujuan Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu & Beton secara umum mengacu pada
isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan
pendidikan
menengah
yang
mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten : Melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong) secara
mandiri/berwirausaha
dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Adapun
materi
produktif
Dasar,Ilmu
yang
Statika,Ilmu
Bangunan,Keselamatan
RAB,Manajemen
dipelajari
:
Menggambar
Teknik
Bangunan
Gedung,Ilmu
Bahan
Kerja
Gambar
Konstruksi,Pekerjaan
Konstruksi
&
Pengukuran
Konstruksi,Teknik Pemeriksaan & Pelaksanaan Konstruksi
Beton,Pekerjaan Pasang Batu & Jalan,Praktek Dasar Teknik
17
Bangunan,Pekerjaan
Konstruksi
Kayu
Dan
AutoCAD
Bangunan.
Berdasar Permendiknas Tahun 2007 Tentang Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )
Bahwa
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
berfungsi
sebagai
pembelajaran:
pekerjaan
pekerjaan
pasangan
sederhana,
tempat
batu,
berlangsungnya
dasar
konstruksi
pekerjaan
kegiatan
bangunan,
konstruksi
beton
pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi
beton bertulang.
b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik
Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang
kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 48 m².
c.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi
prasarana
seperti
Meja
Kerja,Kursi
kerja/stool,lemari alat dan bahan 1 set dengan rasio 16
peserta didik .Peralatan Batu dan beton dengan rasio 1 set
untuk 16 peserta didik,Papan tulis
didik
pada
kegiatan
belajar
1 set untuk 16 peserta
mengajar
yang
bersifat
Teoritis.Kotak Kontak minium 2 buahper area dan 1 buah
Tempat sampah.
d.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi sarana Ruang Penyimpanan dan instruktur sebagai
18
berikut : Meja dan kursi kerja,rak alat dan bahan lemari
penyimpan alat dan bahan 1 set untuk 12 Instruktur.Papan
data
dan
Tempat
Sampah
masing-masing
satu
buah
sedangkan Kotak Sampah 2 buah.
2.2.Penelitian Sebelumnya Yang Relevan.
Sebelumnya Nuryadin ( 2012 ) dalam Penelitiannya Yang
Evaluasi
berjudul
Pelaksanaan
Kurikulum,
Proses
Pembelajaran,Sarana Dan Prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ( RSBI ) Bidang keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton Di SMK N 2 Kebumen.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar tercapainya pelaksanaan
kurikulum,
Rintisan
proses
Sekolah
pembelajaran,
Bertaraf
dan
sarana
Internasional
prasarana
(RSBI)
Bidang
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMKN 2 Kebumen.
Variabel penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan Kurikulum (2)
Pelaksanaan Proses Pembelajaran (3) Sarana dan Prasarana.
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kebumen dimulai dari
tanggal 03 – 22 September 2012. Populasinya adalah mata
pelajaran normative dan adaptif sedangkan untuk sampelnya
diambil dengan Purposive sample 4 mata pelajaran normative
dan 4 mata pelajaran adaptif. Untuk sumber data yaitu dari
guru dan siswa. Instrumen berupa angket, yang terdiri dari
angket pelaksanaan kurikulum, angket pelaksanaan proses
pembelajaran,
dan
angket
sarana
prasarana.
Angket
pelaksanaan kurikulun dengan responden guru, angket proses
pembelajaran dengan responden guru serta siswa dan angket
sarana
prasarana
dengan
responden
siswa.
Teknik
19
pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket,
dokumentasi,
dan
wawancara.
Hasil
Kajian
penelitian
dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini
adalah (1) Ketercapaian pelaksanaan kurikulum berada pada
kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 78,60%
(2)
Ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai
dengan sekolah standar internasional berada pada kategori
baik dengan rerata (mean) sebesar 74,94% dari responden
guru dan 67,94% dari responden siswa, 3) Sarana dan
prasarana berada pada kategori kurang baik dengan rerata
(mean) 67,79%.
Wawan
Riyanta,(2011),dalam
penelitiannya
berjudul Manajemen Peralatan Dan Bahan
yang
Praktik Bengkel
Batu Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan Di SMK Negeri 2
Depok
Sleman
Internasional
Yogyakarta
Pendidikan
Menuju
Teknik
Sipil
Sekolah
Dan
Bertaraf
Perencanaan
,Uninersitas Negeri Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui menejemen peralatan dan bahan praktek Bengkel
Batu di SMK Negeri 2 Depok.Menejemen bengkel ini terutama
yangberkaitandenganperencanaan,pengorganisasian,pelaksan
aan,dan pengawasan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
data yang bersifat kualitatif.Informan Penelitian adalah Ketua
Kompetensi Keahlian ( Sekarang Ketua Paket keahlian ) Teknik
Konstruksi
Informan
Batu
Dan
Beton,Kepala
pendukung,yaitu:
Bengkel
toolman
Batu
Dan
Bengkel,Guru
Produktif.teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu
20
observasi,wawancara,dan dokumentasi.Data yang diperoleh di
lapangan dianalisis secara kualitatif.Sedangkan Kabsahan
pemeriksaan data menggunakan Teknik Triangulasidari.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Bengkel Batu di
SMK
Negeri
manajemen
2
Depok,telah
yang
terdiri
melaksanakan
fungsi-fungsi
tindakanperencanaan
(Planning
),pengorganisasian (Organizing),Pelaksanaan (actuating),serta
Pengawasan
(Cotrolling).(1)Perencanaan
didasarkan
Pada
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan dilakukan kepala
bengkel diteruskan kepada Ketua program Keahlian dan
disampaikan kepada Kepala Sekolah,selanjutnya dianalisis
oleh
Waka
Sarana
dilaksanakan
dan
pada
Prasarana.Waktu
awal
tahun
perencanaan
ajaran
baru.(2)
Pengorganisaian telah ada pembagian tugas yang jelas.Setiap
staff
memiliki
tugas
masing-masing.Pengorganisasian
peralatan dan bahan praktek bengkel melibatkan kepala
sekolah,Waka
sarana
Keahlian,Kepala
dan
Bengkel,Guru
prasarana.Kepala
Praktek
dan
Program
teknisi.(3)
Pelaksanaan secara keseluruhan telah berjalan baik dan
terorganisir,tahap pengadaan berdasarkan analisis kurikulum
dilakukan oleh jurusan dengan persetujuan Waka sarana dan
prasarana,penyimpangan
menggunakan
system
kombinasi
antara system terbuka dan system tertutup.,pemanfaatan
telah sesuai dengan rasio jumlah anak serta menggunakan
nomor
inventarisasi
penggunaannya,dan
untuk
pemeliharaan
mempermudah
peralatan
dan
bahan
praktek dilakukan oleh teknisi,guru dan siswa,perbaikan
21
dilakukanWaka sarana Dan Prasarana melalui pengajuan dari
kepala benkel tidak ada kartu pinjam namun selalu dilakukan
pengecekan
dilakukan
sebelum
dengan
tertulis
sesudah
membangun
melaporkan secara
laporan
dan
lisan kepada
selanjutnya
dipakai.(4)Pengawasan
system
guru
Teknisi
Bengkel
kemudian dibuat
disampaikan
kepada
kepala
Program keahlian,Kepala Sekolah dan Waka Farana dan
Prasarana setiap triwulan.Pengawasan juga dilakukan pihak
sekolah dengan peninjauan langsung ke bengkel.
Hal yang sama dikatakan juga oleh Juan Shanraiska
(2015)dalam
penelitian
Kesesuaian Ruang
deskriptifnya
yang
berjudul
Bengkel Dan Peralatan Kerja Batu Untuk
Mendukung Pembelajaran Praktik Konstruksi Batu Jurusan
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Klaten
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri
Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah
peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di
Ruang Bengkel Batu
yang
berlaku.Hal
SMKN 2 Klaten Berdasarkan standart
ini
dilakukan
untuk
memberikan
kenyamanan bagi penggunanya.Jenis Penelitian ini adalah
dengan Metode Deskriptif Evaluatif.Subjek penelitian adalah
ruang dan fasilitas bengkel batu dan beton Jurusan Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Klaten,sedangkan Obyek
penelitiannya adalah standart luas ruang bengkel
batu
beton,jenis Dan Jumlah Peralatan,dan penataan peralatan
kerja batu SMKN 2 Klaten.Metode pengumpulan data dengan
22
cara wawancara,Observasi,dan Dokumentasi.Teknik analisis
data
dilakukan
dengan
metode
kuantitatif
yaitu
mengkomparasikan antara data hasil penelitian di SMK Negeri
2 Klaten dengan standart yang ada,dan didukung dengan
hasil pengamatan lapangan.Hasil Penelitian ini adalah ( 1 )
Luas Ruang Bengkel Batu dan Beton SMK Negeri 2 Klaten
belum memenuhi standart ,yaitu 178,5 m2 lebih kecil dari
ukuran standart 256 m2.( 2 ) Jenis peralatan kerja batu
sudah sesuai dengan kebutuhan peralatan belajar praktik
Konstruksi
Batu,namun
jumlah
peralatan
belum
sesuai
dengan standart dan proses kerja praktik yang sistematis.
Sesuai
dengan
Penelitian
Nuryadin,Wawan Riyanta
yang
dilakukan
Dan Juan Shanraiska
oleh
di atas
menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan manajemen Teknik
Konstruksi Batu dan beton yang sesuai dengan Permendiknas
No.40 tahun 2008 haruslah dimulai dari melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yang terdiri tindakan perencanaan
(Planning ),pengorganisasian (Organizing ),Pelaksanaan
actuating),serta
Pengawasan
(
(Cotrolling).(1)Perencanaan
didasarkan Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
dilakukan kepala bengkel diteruskan kepada Ketua paket
Keahlian,
Keahlian
Sekolah,selanjutnya
dan
disampaikan
dianalisis
oleh
kepada
Waka
Kepala
Sarana
dan
Prasarana.Berdasar Dokumen Akreditasi SMK bahwa struktur
Organisasi Paket keahlian Teknik Konstruksi batu Beton
meliputi : Ketua Paket Keahlian,Sekretaris,Bendahara,Ketua
Bengkel Batu,Ketua lab Mattes Dan Survey Serta Toolman.
23
2.3.Kerangka Berfikir
Evaluasi terhadap
Menajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton bertujuan untuk mengukur
sejauh
mana
efektivitas
Paket keahlian
tersebut. Model
evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
evaluasi CIPP (context, input, process dan product).
Kegiatan evaluasi terhadap komponen konteks dalam
Penerapan
Pembelajaran
Pada
Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga meliputi
penilaian terhadap kebutuhan, kondisi lingkungan. Penilaian
terhadap komponen input meliputi perencanaan, program,
SDM, sarana dan prasarana dan
Penilaian
terhadap
pelaksanaan
komponen
kegiatandan
pembiayaan program.
evaluasi
kendala-kendala
proses
meliputi
yang
dihadapi
dalam pelaksanaan program.
Berdasarkan tujuan penelitian ini, kegiatan evaluasi
terhadap Manajemen Paket Keahlian Teknik konstruksi Batu
Dan
Beton
SMK
Negeri
2
Salatiga
berupaya
untuk
menganalisis program layanan tersebut melalui tiga komponen
dalam
model
CIPP.
Hasil
dari
analisis
tersebut,
akan
menghasilkan sebuah kesimpulan hasil evaluasi Penerapan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri
2
Salatiga.
Simpulan
tersebut
diharapkan
memberikan
masukan bagi SMK Negeri 2 Salatiga tentang pelaksanaan dan
kendala yang dihadapi dalam implementasi penyelenggaraan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton.
Berdasarkan uraian tersebut, kerangka berpikir penelitian
ini adalah sebagai berikut:
24
1.Conteks meliputi Visi Dan misi Sekolah,Keadaan Geografis
Sekolah,Sistem,Tingkat Kebutuhan Program,Tujuan Program.
2.Input
meliputi
Sarana
Dan
Prasarana,Jumlah
tenaga
Pengajar,Pendidikan atau kwalitas guru,Kondisi kemampuan
awal siswa,Bentuk Kurikulum,Modula
tau
referensi,Buku
paket yang digunakan.
3.Procces meliputi Metode Pengajaran Yang digunakan,Proses
perencanaan,Media Pembelajaran,Suasana pembelajaran di
kelas.
4.Product meliputi Prestasi siswa,Hasil Belajar siswa,Persepsi
Siswa terhadap Program.
5.Hasil Evaluasi.
Hasil Evaluasi akan di kaji dan di analisis oleh Kepala Sekolah
bersama
dengan
Kurikulum,Wakil
Wakil
Kepala
Kepala
sekolah
Sekolah
Bidang
Bidang
sarana
Dan
Prasarana,Ketua Program Studi Keahlian Teknik Bangunan
Serta
melibatkan
juga
Ketua
Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.
5.Rekomendasi
Hasil
Pengkajian
Rekomendasi
dan
dalam
Evaluasi
Program
Tesis
usulan
ini
akan
Rencana
menjadi
Anggaran
Pendapatan Dan Biaya Sekolah ( RAPBS ) serta Rencana
Anggaran Kegiatan Sekolah ( RAKS ) Pengembangan Dan
Pengadaan Sarana Dan Prasarana Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.
25
Peneliti sedang Presentasi hasil Penelitiannya pada acara FGD
di hadapan Waka Kurikulum,Waka Sarpras,Waka WMM,Ketua
Program Studi,Ketua Paket Keahlian dan Guru mapel Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Di
RM.Rojolele Salatiga Pada Tanggal 27 April 2015
26
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kajian Teori
2.1.1.Evaluasi
Evaluasi merupakan satu kegiatan sistematis yang
dilaksanakan
untuk
membantu
audensi
agar
dapat
mempertimbangkan dan meningkatkan nilai suatu program
atau kegiatan ( Mutrofin,2001 ).
Sedangkan
Bukunya
Evaluasi
Sukardi
Yang
menurut
berjudul
Gay
(1979)
Evaluasi
dalam
Program
Kependidikan Dan Pelatihan adalah sistematis Pengumpulan
dan penganalisisan data untuk pengambilan keputusan.Dari
aspek Program evaluasi dapat dikatakan suatu kegiatan
pengevaluasian yang dilakukan secara berkesinambungan dan
ada dalam suatu organisasi.Program dapat diartikan menjadi
dua hal ,yaitu sebagai rencana dan juga sebagai kesatuan
kegiatan pengelolaan.
Sisi lain menurut Suharsimi arikunto ,ada tiga istilah
yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya sebelum
disampaikan uraian lebih jauh tentang Evaluasi program,yaitu
“ Evaluasi “ ( Evaluation ),” Pengukuran “( measurement ),dan “
Penilaian” ( assessment ).Evaluasi berasal dari kata evaluation
(Bahasa
Inggris).Kata
perbendaharaan
tersebut
diserap
kedalam
istilah bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaiaan
lafal
Indonesia
menjadi
“
Evaluasi
“.Istilah
13
“Penilaian”merupakan kata benda dari “ nilai “.Pengertian
“Pengukuran”mengacu
pada
kegiatan
membandingkan
sesuatu hal dengan satuan Ukuran tertentu,sehingga sifatnya
menjadi kuantitatif.
Meminjam istilah AS Hornby ,Suharsimi mendefinisikan
Evaluasi juga mempunyai arti Suatu Upaya untuk menilai
atau jumlah .Selain arti berdasarkan terjemahan,kata-kata
yang terkandung di dalam definisi tersebutpun menunjukkan
menunjukkan
bahwa
kegiatan evaluasi harus
dilakukan
secara hati-hati,bertanggungjawab.
Suchman ( 1961,dalam Anderson 1975 ) memandang
evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah
dicapai
beberapa
kegiatan
yang
direncanakan
untuk
mendukung tercapainya tujuan .Sedangkan menurut Worthen
dan Sanders ( 1973,dalam Anderson 1971 ),bahwa Evaluasi
adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang
sesuatu; dalam mencari sesuatu
tersebut,juga
termasuk
mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan
suatu program ,produksi,prosedur,serta alternative strategi
yang
diajukan
untuk
ditentukan.Stufflebeam
mengatakan
bahwa
mencapai
(1971,dalam
Evaluasi
penggambaran,pencarian,dan
sangat
bermanfaat
tujuan
bagi
yang
sudah
Fernandes:
1984)
merupakan
pemberian
pengambil
informasi
keputusan
proses
yang
dalam
menentukan alternatif keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi dapat disimpulkan adalah suatu kegiatan
14
untuk
mengumpulkan
informasi
tentang
bekerjanya
sesuatu,yang selanjutnya informasi tersebut digunakan un
tuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.
Model Evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah Model Evaluasi CIPP ,Menurut Daniel Stufflebeam
yaitu
Model
Evaluasi
Evaluasi,yaitu
yang
Evaluasi
menggunakan
konteks
(
empat
Context
jenis
Evaluation
),Evaluasi Masukan ( Input Evaluation ),Evaluasi Proses (
Process Evaluation ),dan Evaluasi Produk ( Product Evaluation
) ( Stufflebeam,2003 ).
1.Evaluasi Context
Daniel
Stufflebeam
Evaluasi
konteks
untuk
menjawab
Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan
menilai kebutuhan-kebutuhan
yang
mendasari disusunnya suatu program.
2.Evaluasi Input
Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari jawaban
atas pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi
membantu
para
dan
problem,asset,dan
pengambil
keputusan
peluang
untuk
mendefinisikan
tujuan,prioritas-prioritas.
3.Evaluasi Procces
Evaluasi Proses
berupaya
untuk
mencari jawaban
atas
pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi
ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk
membantu
staff
program
melaksanakan
aktifitas
dan
15
kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas
menilai program dan mengiterpretasikan manfaat.
4.Evaluasi Product
Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah evaluasi
yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan : apakah
program
Sukses
?Waktu
Pelaksanaan:
Ketika
Program
selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus
diresikel.Evaluasi
ini
berupaya
mengidentifikasi
dan
mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan
atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya
memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan
akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih
luas
mengukur
kesuksesan
upaya
dalam
mencapai
menyelesaikan
pekerjaan
kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.
2.1.2 .Manajemen
Manajemen
adalah
seni
melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian,
dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
16
sesuai dengan jadwal.[2] Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.[3]
2.1.3.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
Paket
Keahlian
merupakan
Diferensiasi
Konstruksi
Batu
Konstruksi
dari
Beton
adalah
Program
Keahlian
Teknik
Paket
keahlian
adalah
Beton.Istilah
Batu
manifestasi dari kurikulum 2013 sedangkan Program keahlian
adalah Hasil Kurikulum KTSP. T ujuan Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu & Beton secara umum mengacu pada
isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan
pendidikan
menengah
yang
mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten : Melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong) secara
mandiri/berwirausaha
dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Adapun
materi
produktif
Dasar,Ilmu
yang
Statika,Ilmu
Bangunan,Keselamatan
RAB,Manajemen
dipelajari
:
Menggambar
Teknik
Bangunan
Gedung,Ilmu
Bahan
Kerja
Gambar
Konstruksi,Pekerjaan
Konstruksi
&
Pengukuran
Konstruksi,Teknik Pemeriksaan & Pelaksanaan Konstruksi
Beton,Pekerjaan Pasang Batu & Jalan,Praktek Dasar Teknik
17
Bangunan,Pekerjaan
Konstruksi
Kayu
Dan
AutoCAD
Bangunan.
Berdasar Permendiknas Tahun 2007 Tentang Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )
Bahwa
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
berfungsi
sebagai
pembelajaran:
pekerjaan
pekerjaan
pasangan
sederhana,
tempat
batu,
berlangsungnya
dasar
konstruksi
pekerjaan
kegiatan
bangunan,
konstruksi
beton
pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi
beton bertulang.
b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik
Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang
kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 48 m².
c.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi
prasarana
seperti
Meja
Kerja,Kursi
kerja/stool,lemari alat dan bahan 1 set dengan rasio 16
peserta didik .Peralatan Batu dan beton dengan rasio 1 set
untuk 16 peserta didik,Papan tulis
didik
pada
kegiatan
belajar
1 set untuk 16 peserta
mengajar
yang
bersifat
Teoritis.Kotak Kontak minium 2 buahper area dan 1 buah
Tempat sampah.
d.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi sarana Ruang Penyimpanan dan instruktur sebagai
18
berikut : Meja dan kursi kerja,rak alat dan bahan lemari
penyimpan alat dan bahan 1 set untuk 12 Instruktur.Papan
data
dan
Tempat
Sampah
masing-masing
satu
buah
sedangkan Kotak Sampah 2 buah.
2.2.Penelitian Sebelumnya Yang Relevan.
Sebelumnya Nuryadin ( 2012 ) dalam Penelitiannya Yang
Evaluasi
berjudul
Pelaksanaan
Kurikulum,
Proses
Pembelajaran,Sarana Dan Prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ( RSBI ) Bidang keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton Di SMK N 2 Kebumen.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar tercapainya pelaksanaan
kurikulum,
Rintisan
proses
Sekolah
pembelajaran,
Bertaraf
dan
sarana
Internasional
prasarana
(RSBI)
Bidang
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMKN 2 Kebumen.
Variabel penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan Kurikulum (2)
Pelaksanaan Proses Pembelajaran (3) Sarana dan Prasarana.
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kebumen dimulai dari
tanggal 03 – 22 September 2012. Populasinya adalah mata
pelajaran normative dan adaptif sedangkan untuk sampelnya
diambil dengan Purposive sample 4 mata pelajaran normative
dan 4 mata pelajaran adaptif. Untuk sumber data yaitu dari
guru dan siswa. Instrumen berupa angket, yang terdiri dari
angket pelaksanaan kurikulum, angket pelaksanaan proses
pembelajaran,
dan
angket
sarana
prasarana.
Angket
pelaksanaan kurikulun dengan responden guru, angket proses
pembelajaran dengan responden guru serta siswa dan angket
sarana
prasarana
dengan
responden
siswa.
Teknik
19
pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket,
dokumentasi,
dan
wawancara.
Hasil
Kajian
penelitian
dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini
adalah (1) Ketercapaian pelaksanaan kurikulum berada pada
kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 78,60%
(2)
Ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai
dengan sekolah standar internasional berada pada kategori
baik dengan rerata (mean) sebesar 74,94% dari responden
guru dan 67,94% dari responden siswa, 3) Sarana dan
prasarana berada pada kategori kurang baik dengan rerata
(mean) 67,79%.
Wawan
Riyanta,(2011),dalam
penelitiannya
berjudul Manajemen Peralatan Dan Bahan
yang
Praktik Bengkel
Batu Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan Di SMK Negeri 2
Depok
Sleman
Internasional
Yogyakarta
Pendidikan
Menuju
Teknik
Sipil
Sekolah
Dan
Bertaraf
Perencanaan
,Uninersitas Negeri Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui menejemen peralatan dan bahan praktek Bengkel
Batu di SMK Negeri 2 Depok.Menejemen bengkel ini terutama
yangberkaitandenganperencanaan,pengorganisasian,pelaksan
aan,dan pengawasan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
data yang bersifat kualitatif.Informan Penelitian adalah Ketua
Kompetensi Keahlian ( Sekarang Ketua Paket keahlian ) Teknik
Konstruksi
Informan
Batu
Dan
Beton,Kepala
pendukung,yaitu:
Bengkel
toolman
Batu
Dan
Bengkel,Guru
Produktif.teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu
20
observasi,wawancara,dan dokumentasi.Data yang diperoleh di
lapangan dianalisis secara kualitatif.Sedangkan Kabsahan
pemeriksaan data menggunakan Teknik Triangulasidari.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Bengkel Batu di
SMK
Negeri
manajemen
2
Depok,telah
yang
terdiri
melaksanakan
fungsi-fungsi
tindakanperencanaan
(Planning
),pengorganisasian (Organizing),Pelaksanaan (actuating),serta
Pengawasan
(Cotrolling).(1)Perencanaan
didasarkan
Pada
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan dilakukan kepala
bengkel diteruskan kepada Ketua program Keahlian dan
disampaikan kepada Kepala Sekolah,selanjutnya dianalisis
oleh
Waka
Sarana
dilaksanakan
dan
pada
Prasarana.Waktu
awal
tahun
perencanaan
ajaran
baru.(2)
Pengorganisaian telah ada pembagian tugas yang jelas.Setiap
staff
memiliki
tugas
masing-masing.Pengorganisasian
peralatan dan bahan praktek bengkel melibatkan kepala
sekolah,Waka
sarana
Keahlian,Kepala
dan
Bengkel,Guru
prasarana.Kepala
Praktek
dan
Program
teknisi.(3)
Pelaksanaan secara keseluruhan telah berjalan baik dan
terorganisir,tahap pengadaan berdasarkan analisis kurikulum
dilakukan oleh jurusan dengan persetujuan Waka sarana dan
prasarana,penyimpangan
menggunakan
system
kombinasi
antara system terbuka dan system tertutup.,pemanfaatan
telah sesuai dengan rasio jumlah anak serta menggunakan
nomor
inventarisasi
penggunaannya,dan
untuk
pemeliharaan
mempermudah
peralatan
dan
bahan
praktek dilakukan oleh teknisi,guru dan siswa,perbaikan
21
dilakukanWaka sarana Dan Prasarana melalui pengajuan dari
kepala benkel tidak ada kartu pinjam namun selalu dilakukan
pengecekan
dilakukan
sebelum
dengan
tertulis
sesudah
membangun
melaporkan secara
laporan
dan
lisan kepada
selanjutnya
dipakai.(4)Pengawasan
system
guru
Teknisi
Bengkel
kemudian dibuat
disampaikan
kepada
kepala
Program keahlian,Kepala Sekolah dan Waka Farana dan
Prasarana setiap triwulan.Pengawasan juga dilakukan pihak
sekolah dengan peninjauan langsung ke bengkel.
Hal yang sama dikatakan juga oleh Juan Shanraiska
(2015)dalam
penelitian
Kesesuaian Ruang
deskriptifnya
yang
berjudul
Bengkel Dan Peralatan Kerja Batu Untuk
Mendukung Pembelajaran Praktik Konstruksi Batu Jurusan
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Klaten
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri
Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah
peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di
Ruang Bengkel Batu
yang
berlaku.Hal
SMKN 2 Klaten Berdasarkan standart
ini
dilakukan
untuk
memberikan
kenyamanan bagi penggunanya.Jenis Penelitian ini adalah
dengan Metode Deskriptif Evaluatif.Subjek penelitian adalah
ruang dan fasilitas bengkel batu dan beton Jurusan Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Klaten,sedangkan Obyek
penelitiannya adalah standart luas ruang bengkel
batu
beton,jenis Dan Jumlah Peralatan,dan penataan peralatan
kerja batu SMKN 2 Klaten.Metode pengumpulan data dengan
22
cara wawancara,Observasi,dan Dokumentasi.Teknik analisis
data
dilakukan
dengan
metode
kuantitatif
yaitu
mengkomparasikan antara data hasil penelitian di SMK Negeri
2 Klaten dengan standart yang ada,dan didukung dengan
hasil pengamatan lapangan.Hasil Penelitian ini adalah ( 1 )
Luas Ruang Bengkel Batu dan Beton SMK Negeri 2 Klaten
belum memenuhi standart ,yaitu 178,5 m2 lebih kecil dari
ukuran standart 256 m2.( 2 ) Jenis peralatan kerja batu
sudah sesuai dengan kebutuhan peralatan belajar praktik
Konstruksi
Batu,namun
jumlah
peralatan
belum
sesuai
dengan standart dan proses kerja praktik yang sistematis.
Sesuai
dengan
Penelitian
Nuryadin,Wawan Riyanta
yang
dilakukan
Dan Juan Shanraiska
oleh
di atas
menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan manajemen Teknik
Konstruksi Batu dan beton yang sesuai dengan Permendiknas
No.40 tahun 2008 haruslah dimulai dari melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yang terdiri tindakan perencanaan
(Planning ),pengorganisasian (Organizing ),Pelaksanaan
actuating),serta
Pengawasan
(
(Cotrolling).(1)Perencanaan
didasarkan Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
dilakukan kepala bengkel diteruskan kepada Ketua paket
Keahlian,
Keahlian
Sekolah,selanjutnya
dan
disampaikan
dianalisis
oleh
kepada
Waka
Kepala
Sarana
dan
Prasarana.Berdasar Dokumen Akreditasi SMK bahwa struktur
Organisasi Paket keahlian Teknik Konstruksi batu Beton
meliputi : Ketua Paket Keahlian,Sekretaris,Bendahara,Ketua
Bengkel Batu,Ketua lab Mattes Dan Survey Serta Toolman.
23
2.3.Kerangka Berfikir
Evaluasi terhadap
Menajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton bertujuan untuk mengukur
sejauh
mana
efektivitas
Paket keahlian
tersebut. Model
evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
evaluasi CIPP (context, input, process dan product).
Kegiatan evaluasi terhadap komponen konteks dalam
Penerapan
Pembelajaran
Pada
Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga meliputi
penilaian terhadap kebutuhan, kondisi lingkungan. Penilaian
terhadap komponen input meliputi perencanaan, program,
SDM, sarana dan prasarana dan
Penilaian
terhadap
pelaksanaan
komponen
kegiatandan
pembiayaan program.
evaluasi
kendala-kendala
proses
meliputi
yang
dihadapi
dalam pelaksanaan program.
Berdasarkan tujuan penelitian ini, kegiatan evaluasi
terhadap Manajemen Paket Keahlian Teknik konstruksi Batu
Dan
Beton
SMK
Negeri
2
Salatiga
berupaya
untuk
menganalisis program layanan tersebut melalui tiga komponen
dalam
model
CIPP.
Hasil
dari
analisis
tersebut,
akan
menghasilkan sebuah kesimpulan hasil evaluasi Penerapan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri
2
Salatiga.
Simpulan
tersebut
diharapkan
memberikan
masukan bagi SMK Negeri 2 Salatiga tentang pelaksanaan dan
kendala yang dihadapi dalam implementasi penyelenggaraan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton.
Berdasarkan uraian tersebut, kerangka berpikir penelitian
ini adalah sebagai berikut:
24
1.Conteks meliputi Visi Dan misi Sekolah,Keadaan Geografis
Sekolah,Sistem,Tingkat Kebutuhan Program,Tujuan Program.
2.Input
meliputi
Sarana
Dan
Prasarana,Jumlah
tenaga
Pengajar,Pendidikan atau kwalitas guru,Kondisi kemampuan
awal siswa,Bentuk Kurikulum,Modula
tau
referensi,Buku
paket yang digunakan.
3.Procces meliputi Metode Pengajaran Yang digunakan,Proses
perencanaan,Media Pembelajaran,Suasana pembelajaran di
kelas.
4.Product meliputi Prestasi siswa,Hasil Belajar siswa,Persepsi
Siswa terhadap Program.
5.Hasil Evaluasi.
Hasil Evaluasi akan di kaji dan di analisis oleh Kepala Sekolah
bersama
dengan
Kurikulum,Wakil
Wakil
Kepala
Kepala
sekolah
Sekolah
Bidang
Bidang
sarana
Dan
Prasarana,Ketua Program Studi Keahlian Teknik Bangunan
Serta
melibatkan
juga
Ketua
Paket
Keahlian
Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.
5.Rekomendasi
Hasil
Pengkajian
Rekomendasi
dan
dalam
Evaluasi
Program
Tesis
usulan
ini
akan
Rencana
menjadi
Anggaran
Pendapatan Dan Biaya Sekolah ( RAPBS ) serta Rencana
Anggaran Kegiatan Sekolah ( RAKS ) Pengembangan Dan
Pengadaan Sarana Dan Prasarana Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.
25
Peneliti sedang Presentasi hasil Penelitiannya pada acara FGD
di hadapan Waka Kurikulum,Waka Sarpras,Waka WMM,Ketua
Program Studi,Ketua Paket Keahlian dan Guru mapel Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Di
RM.Rojolele Salatiga Pada Tanggal 27 April 2015
26