Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Stimulasi Senam Otak (Brain Gym) pada Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Studi Kasus pada Anak ADHD

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama peneliti : Agustina Sihombing

Judul : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD)

Tujuan : Untuk mengetahui gambaran Stimulasi senam otak (Brain Gym) pada Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Manfaat : Hasil penelitian ini dapat memberi wawasan

dan pengetahuan tentang penerapan maupun pelaksanaan brain gym pada anak ADHD sehingga dapat diterapkan oleh orang tua kepada anaknya secara mandiri.

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti terkait penelitian ini dengan tujuan dan manfaat tersebut diatas. Saya menyatakan (*) setuju/tidak setuju berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksaan dari pihak manapun. Segala sesuatu terkait data yang saya berikan adalah benar adanya.

Getasan, April 2016

Nama Orangtua/Wali (*) Setuju/Tidak Setuju


(2)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN Nama Peneliti : Agustina Sihombing

Judul Penelitian : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD)

Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran stimulasi brain gym pada anak ADHD dengan tipe kombinasi.

Partisipasi anak dari Bapak/Ibu dan juga orang tua dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Terkait dengan pelaksanan penelitian ini, partisipasi anak dari bapak/ibu adalah mengikuti pelaksanaan stimulasi brain gym.

Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas dan data yang partisipan berikan. Informasi yang partisipan berikan akan saya simpan seaman mungkin.

Getasan, April 2016

Peneliti Partisipan


(3)

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN BRAIN GYM

No. Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan 1. 1. Tahap Persiapan

a. Membuat kontrak dengan partisipan (orangtua anak ADHD)

b. Mempersiapkan alat dan tempat senam otak (brain gym)

2. 2. Tahap Orientasi a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri ke partisipan

c. Menanyakan nama anak

d. Kontrak waktu dengan anak kurang lebih 30 menit

e. Pelatih menjelaskan tujuan pelaksanaan senam otak

f. Menanyakan kesiapan anak 3. 3. Tahap Kerja

Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan gerakan brain gym

a. Tahap PACE

 E (Energetis), anjurkan anak minum air secukupnya (ini dilakukan di tahap orientasi pada anak)

 C (Clear), melakukan pijat saklar otak selama 30 detik  P (Posititf), melakukan

gerakan kiat rileks selama 2 menit

 A (Aktif), melakukan gerakan silang kurang lebih selama 2 menit dengan hitungan (2x8)


(4)

4. 4. Tahap Inti (Gerakan brain gym)

Pelatih memberikan gerakan-gerakan brain gym:

1) Gerakan The Elephant 2) Gerakan Lazy eight’s 3) Gerakan The Thinking Cap 4) Gerakan Space Buttons 5) Gerakan Balance Buttons 6) Gerakan The Active Arms 7) Gerakan The Gravitational

Glider

8) Gerakan The Energyc Yawn

5. 5. Tahap Terminasi Evaluasi

a. Pelatih memberikan pujian kepada anak atas keberhasilan melakukan brain gym

b. Pelatih menanyakan perasaan anak setelah melakukan brain gym

Kontrak selanjutnya a. Pelatih membuat kesepakatan

dengan anak untuk melakukan brain gym di waktu dan tempat selanjutnya


(5)

Lampiran 4

SKALA PENILAIAN PERILAKU ANAK HIPERAKTIF (SPPAHI) Petunjuk Pengisian :

Di bawah ini ada butir-butir masalah perilaku pada anak umumnya. Silahkan isi tiap butir menurut perilaku anak/ murid pada enam bulan terakhir. Pada setiap butir, tanyakan diri anda “Berapa banyak masalah ini terjadi dalam enam bulan terakhir?”, dan beri tanda (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat. Jika sama sekali tidak dan sangat jarang, anda dapat memberi tanda (x) pada jawaban a. Sama sekali tidak (sangat jarang). Jika selalu demikian, anda dapat memberi tanda (x) pada jawaban d.Selalu. Anda dapat memberi tanda (x) pada jawaban b.kadang-kadang untuk kadang-kadang dan jawaban c.sering untuk seringkali. Mohon semua butir diisi.

1. Sering sulit mempertahankan perhatian pada waktu melaksanakan tugas atau kegiatan bermain.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

2. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(6)

3. Gagal menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

4. Gagal memberi perhatian kepada hal-hal kecil atau ceroboh dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, pekerjaan, atau kegiatan lainnya.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

5. Sering seolah-olah tidak memperhatikan orang pada waktu diajak berbicara.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selal

6. Sering terlambat dalam menyelesaikan tugas di sekolah (mencatat, menyalin, mengerjakan soal).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

7. Kemampuan sosialisasi buruk

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

8. Sering lupa tentang sesuatu yang di pelajari.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(7)

9. Menghindari, enggan, atau mengalami kesulitan melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan ketekunan yang berkesinambungan (seperti menyelesaikan pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

10. Membutuhkan bimbingan penuh untuk dapat menyelesaikan tugas.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

11. Mengalami kesulitan bermain atau melaksanakan kegiatan dengan tenang di waktu senggang.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

12. Mudah terangsang dan impusif (bertindak tanpa berpikir).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

13. Sering melontarkan jawaban secara terburu-buru terhadap pertanyaan yang belum selesai ditanyakan.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(8)

14. Meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain di mana diharapkan untuk tetap duduk diam.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

15. Mengalami kesulitan untuk antri atau menunggu giliran dalam bermain atau situasi kelompok.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

16. Sering perhatiannya mudah terpecah atau terbagi.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

17. Mudah tersinggung dan terganggu oleh orang lain.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

18. Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa bantuan orang lain.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

19. Tidak dapat mengikuti perintah secara berurutan.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(9)

20. Tidak dapat mengikuti perintah secara berurutan.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

21. Perhatiannya mudah beralih ketika diberi petunjuk untuk mengerjakan sesuatu.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

22. Perhatiannya sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar. a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

23. Sering ceroboh atau tidak teliti dala menyelesaikan tugas. a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

24. Tidak pernah bias diam, tidak mengenal lelah.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

25. Sering menghilangkan benda-benda yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan lain (seperti tugas sekolah: pensil, buku, peralatan atau alat bermain).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(10)

26. Sering tidak mendengarkan pada waktu diajak berbicara secara langsung.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

27. Sering gagal menyelesaikan tugas.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

28. Selalu dalam keadaan “siap gerak” atau aktifitasnya seperti digerakan oleh mesin.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

29. Sulit dikendalikan pada saat di mall atau sedang berbelanja. a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

30. Sering menyela atau memaksakan diri terhadap orang lain (misalnya memotong, “menyelak” percakapan atau mengganggu permainan).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

31. Sering usil, mengganggu anak lain di dalam kelas.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(11)

32. Terlalu aktif atau aktifitasnya berlebihan.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

33. Tidak mampu mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan tugas sekolah (tidak disebabkan oleh tingkah laku/ sikap menentang atau kegagalan untuk memahami petunjuk).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

34. Tidak bias duduk diam (kaki dan tangannya tidak bias diam, atau selalu bergerak).

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering

b. Kadang-kadang d. Selalu

35. Sering “bengong” pada waktu melaksanakan tugas.

a. Sama sekali tidak (sangat jarang) c. Sering


(12)

Total nilai : ………. Cutoff Score :

Pemeriksa Orang tua > 30 Pemeriksa Guru > 29 Pemeriksa Dokter > 22

Anak dengan skor SPPAHI lebih besar dari Cutoff Score dinyatakan sebagai berisiko tinggi mengalami Gangguan pemusatan Perhatian/ Hiperaktivitas atau Attention Deficit Hyperactifity Disorder (ADHD).

Sumber : Saputro, Dwidjo. (2007). Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif (SPPAHI). Jakarta: CV Sagung Seto.


(13)

Lampiran 5

PANDUAN WAWANCARA I Orangtua:

1. Ceritakan bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai jalannya pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?

2. Menanyakan berapa kali senam otak/brain gym diberikan pelatih kepada anak ADHD?

3. Ceritakan apakah ada perubahan pada anak bapak/ibu sebelum dan setelah diberikan brain gym?

4. Jika ada perubahan, apakah bapak/ibu bersedia menerapkan brain gym untuk dijadikan solusi baru dalam menangani anak ADHD?

5. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh orang tua saat anak diberikan brain gym?

6. Apa saran dari bapak/ibu dalam pelaksanaan pemberian brain gym pada anak ADHD?


(14)

PANDUAN WAWANCARA II

Pelatih:

1. Menanyakan nama dan pekerjaan !

2. Sebelum memberikan senam otak pada anak ADHD yang sekarang, Apakah anda tahu tentang anak ADHD ?

3. Bagaimna perasaan anda setelah mengajarkan senam otak pada anak yang megalami gangguan perkembangan ? 4. Ceritakan bagaimana jalannya pelaksanaan brain gym pada

anak ADHD yang telah dilaksanakan kurang lebih 3 minggu ini ?

5. Hal apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan menghambat pelaksanaan brain gym pada anak ADHD? 6. Apakah sarana dan prasarana pelaksaanaan brain gym

pada anak ADHD sudah memadai?

7. Hal apa yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?

8. Menurut anda bagaimana respon anak setelah diberikan brain gym?

9. Menurut anda apakah brain gym efektif dilakukan pada anak ADHD?

10. Bagaimna saran anda mengenai pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?


(15)

Lampiran 6


(16)

Lampiran 7

TABEL KATEGORISASI

Tema

Kategori Tema Subkategori Tema Pelatih Ibu Partisipan

Lingkungan, Sarana yang Mendukung dan

Pelatih Mempengaruhi

Pelaksanaan Stimulasi Senam

Otak (Tema 1)

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan stimulasi

senam otak

 Supaya berhasil ngajarin senam otak sama anak ADHD itu yah lingkungannya harus nyaman biar anaknya enggak lari kesana kemari. (P3, B22, 15-05-2016)

 Selama ini sarananya sangat mendukung. Misalnya deketin barang yang anak itu mau pas melakukan senam. Jadinya kan perhatian anak itu gak kemana-mana lagi kak. (P3,


(17)

B28, 15-05-2016)

 Trik-triknya itu sih yang penting pelatihnya harus pintar menarik perhatian anak itu dan juga harus sabar. (P3, B30, 15-05-2016)

Anak Semakin Mau Mengikuti Senam Saat Pelaksanaan Stimulasi Senam

Otak (Tema 2)

Respon Anak saat Pelaksanaan Stimulasi

Senam otak

 Awal pertemuan anak belum mau mengikuti gerakan inti senam otak, tetapi dihari selanjutnya anak mau. (P3, B34, B35,10-05-2016).

 Peningkatan jumlah gerakan Inti yang bisa dilakukan an.N menunjukkan adanya respon yang baik pada anak (P1, Observasi Peneliti).

Pengaruh Senam Otak

Perubahan Anak ADHD Setelah diberikan

 Menurut Pelatih senam otak itu efektif dilakukan sama anak ADHD,

 Belum ada perubahan yang tampak pada an.N setelah


(18)

Pada Anak ADHD (Tema 3)

Stimulasi Senam Otak soalnyakan senam otak itu bisa mengurangi perilaku hiperaktifnya. Misalnya dilakukan terus menerus juga bisa menambah fokusnya. (P3, B42, 10-05-2016)

diberikan senam otak. (P2, B102, 10-05-2016).

 Perubahan skor SPPAHI yang diisi oleh orangtua dan Guru. (P1, lembar SPPAHI)

 Perilaku anak yang mau mengikuti senam otak tiap pertemuannya semakin meningkat. (P1,Observasi Peneliti)


(1)

Lampiran 5

PANDUAN WAWANCARA I Orangtua:

1. Ceritakan bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai jalannya pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?

2. Menanyakan berapa kali senam otak/brain gym diberikan pelatih kepada anak ADHD?

3. Ceritakan apakah ada perubahan pada anak bapak/ibu sebelum dan setelah diberikan brain gym?

4. Jika ada perubahan, apakah bapak/ibu bersedia menerapkan brain gym untuk dijadikan solusi baru dalam menangani anak ADHD?

5. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh orang tua saat anak diberikan brain gym?

6. Apa saran dari bapak/ibu dalam pelaksanaan pemberian brain gym pada anak ADHD?


(2)

PANDUAN WAWANCARA II

Pelatih:

1. Menanyakan nama dan pekerjaan !

2. Sebelum memberikan senam otak pada anak ADHD yang sekarang, Apakah anda tahu tentang anak ADHD ?

3. Bagaimna perasaan anda setelah mengajarkan senam otak pada anak yang megalami gangguan perkembangan ? 4. Ceritakan bagaimana jalannya pelaksanaan brain gym pada

anak ADHD yang telah dilaksanakan kurang lebih 3 minggu ini ?

5. Hal apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan menghambat pelaksanaan brain gym pada anak ADHD? 6. Apakah sarana dan prasarana pelaksaanaan brain gym

pada anak ADHD sudah memadai?

7. Hal apa yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?

8. Menurut anda bagaimana respon anak setelah diberikan brain gym?

9. Menurut anda apakah brain gym efektif dilakukan pada anak ADHD?

10. Bagaimna saran anda mengenai pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?


(3)

Lampiran 6


(4)

Lampiran 7

TABEL KATEGORISASI

Tema

Kategori Tema Subkategori Tema Pelatih Ibu Partisipan

Lingkungan, Sarana yang Mendukung dan

Pelatih Mempengaruhi

Pelaksanaan Stimulasi Senam

Otak

(Tema 1)

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan stimulasi

senam otak

 Supaya berhasil ngajarin senam otak sama anak ADHD itu yah lingkungannya harus nyaman biar anaknya enggak lari kesana kemari. (P3, B22, 15-05-2016)

 Selama ini sarananya sangat mendukung. Misalnya deketin barang yang anak itu mau pas melakukan senam. Jadinya kan perhatian anak itu gak kemana-mana lagi kak. (P3,


(5)

B28, 15-05-2016)

 Trik-triknya itu sih yang penting pelatihnya harus pintar menarik perhatian anak itu dan juga harus sabar. (P3, B30, 15-05-2016)

Anak Semakin Mau Mengikuti Senam Saat Pelaksanaan Stimulasi Senam Otak (Tema 2)

Respon Anak saat Pelaksanaan Stimulasi

Senam otak

 Awal pertemuan anak belum mau mengikuti gerakan inti senam otak, tetapi dihari selanjutnya anak mau. (P3, B34, B35,10-05-2016).

 Peningkatan jumlah gerakan Inti yang bisa dilakukan an.N menunjukkan adanya respon yang baik pada anak (P1, Observasi Peneliti).

Pengaruh Senam Otak

Perubahan Anak ADHD Setelah diberikan

 Menurut Pelatih senam otak itu efektif dilakukan sama anak ADHD,

 Belum ada perubahan yang tampak pada an.N setelah


(6)

Pada Anak ADHD

(Tema 3)

Stimulasi Senam Otak soalnyakan senam otak itu bisa mengurangi perilaku hiperaktifnya. Misalnya dilakukan terus menerus juga bisa menambah fokusnya. (P3, B42, 10-05-2016)

diberikan senam otak. (P2, B102, 10-05-2016).

 Perubahan skor SPPAHI yang diisi oleh orangtua dan Guru. (P1, lembar SPPAHI)

 Perilaku anak yang mau mengikuti senam otak tiap pertemuannya semakin meningkat. (P1,Observasi Peneliti)


Dokumen yang terkait

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25