RPP IPS Kelas 7 Kurikulum 2013 Bab 1 Semester Ganjil

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No.IV / A.3 Sekolah : SMP NEGERI 1 WIDASARI Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/semester : VII (Tujuh)/2

Materi Pokok : IV. Masyarakat Indonesia pada Masa Pra-aksara, Hindu-Buddha dan Islam A.3. Nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia

Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 2 JP ) A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin,tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungansosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konsepual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampakmata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret(menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan dan

kesinambungandalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial,budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksarasampai masa Hindu-Buddha dan Islam

3.4.1.Menjelaskan nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia

3.4.2. Menjelaskan nilai-nilai budaya pada masyarakat Indonesia masa kini

3.4.3. Memberi contoh nilai-nilai budaya masa praaksara yang digunakan masyarakat Indonesia sekarang

4.4. Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam.

4.4.1 Membuat laporan hasil telaah tentang observasi nilai-nilai budaya masa praaksara yang masih ada di sekitar lingkungan sekitar siswa di Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah kegiatan diskusi selesai, peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan nilai- nilai budaya pada masa praaksara di Indonesia 2. Menjelaskan nilai-nilai budaya pada masyarakat Indonesia masa kini

3. Memberi contoh nilai-nilai budaya masa praaksara yang digunakan masyarakat Indonesia sekarang 4. Membuat laporan hasil telaah tentang observasi nilai-nilai budaya masa praaksara yang masih ada

di sekitar lingkungan sekitar siswa di Indonesia Focus Nilai karakter : Kerjasama

Toleransi Religius D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Materi Pembelajaran Reguler


(2)

b. Nilai-nilai budaya pada masa pra aksara dan masa kini di Indonesia

c. Contoh nilai-nilai budaya masa praaksara yang digunakan masyarakat Indonesia sekarang 2. Materi Pembelajaran Pengayaan

Nenek moyang Bangsa Indonesia 3. Materi Pembelajaran Remedial

Nilai-nilai budaya pada masa pra aksara di Indonesia E. METODE PEMBELAJARAN

Model pembelajaran : Saintifik F. MEDIA DAN BAHAN

1. Media / Alat : Gambar-gambar yang berkaitan dengan peninggalan masa praaksara, Laptop dan LCD, tayangan power point (terlampir)

2. Bahan : LK

G. SUMBER BELAJAR :

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014, Buku Siswa IPS kelas VII, Jakarta . halaman 217- 219

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014, Buku Guru IPS kelas VII , Jakarta . halaman 165 - 166

 Internet (wikipedia,or.id) di unduh tanggal 12 April 2017  Lingkungan sekitar

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam dan km memimpin doa

2. Guru mengondisikan kelas

3. Guru memberi motivasi dengan menjelaskan pentingnya mengetahui sejarah bangsa Indonesia

4. Peserta didik menerima informasi tentang materi, tujuan pembelajaran dan manfaatnya

5. Guru memberi penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran ysng harus dilakukan peserta didik

6. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan

10 menit

Kegiatan Inti


(3)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Gambar : Kegiatan manusia pra aksara pada masa bercocok tanam

Gambar : hasil-hasil kebudayaan masa pra aksara 2. Menanya

Peserta didik membuat pertanyaan sehubungan dengan tayangan gambar-gambar kegiatan masa pra aksara dihubungan dengan nilai-nilai yang dapat digali.

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa 3. Mencari dan mengumpulkan Informasi

a) Peserta didik diminta mencari informasi mengenai nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia.

b) Peserta didik dapat mencari informasi/data tersebut dari berbagai sumber seperti membaca Buku Siswa, buku referensi lain yang relevan, jaringan internet yang tersedia

c) Berdasarkan informasi yang diperoleh, peserta didik mengerjakan LK yang diberikan guru berhubungan dengan materi nilai-nilai budaya masa praaksara diIndonesia kesamaan antara nilai-nilai budaya masyarakat masa praaksara dengan nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat di sekitar tempat


(4)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu tinggalnya.

4. Mengasosiasi

a) Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi bersama kelompok dalam mengerjakan LK, peserta didik diminta menemukan Setelah itu, peserta didik diminta menulis kesamaan nilai nilai budaya masyarakat praaksara dengan nilai-nilai budaya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Misalnya,budaya gotong-royong, budaya musyawarah, dan lainnya.

3. Mengomunikasikan

a) Peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru dan mempresentasikannya

b) Peserta didik mendengarkan tanggapan guru terhadap hasil kerjanya.

c) Masing-masing peserta didik membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami

2. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik

3. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia

4. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran

5. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral

6. Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil diskusi kelompok dan meminta siswa untuk membuat rangkuman

10 menit

I. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian 1. Sikap spiritual dan sosial

b. Teknik peni

1. Kompetensi Pengetahuan

No

.

Teknik

Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Pelaksanaa

Waktu

Keterangan

No

.

Teknik

Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaa

n

Keterangan

Observa

si

Jurnal

Lihat

Lampiran

1

Saat

pembelajar

an

berlangsun

g

Penilaian

untuk dan

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

for and of

learning)


(5)

Instrumen

n

Tes

Tertulis

Uraian

Lihat Lampiran 2

Saat

pembelajar

an

berlangsun

g

Penilaian

untuk

pembelajara

n

(assessment

for learning)

2. Kompetensi Keterampilan

No

.

Teknik

Instrumen

Bentuk

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaa

n

Keterangan

Produk

Tugas

(keterampilan)

Lihat

Lampiran

3

Saat

pembelajar

an

berlangsun

g dan/atau

setelah

usai

Penilaian

untuk,

sebagai,

dan/atau

pencapaian

pembelajara

n

(assessment

for, as, and

of learning)

2. Pembelajaran Remedial

pembelajaran ulang

bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai

hasil analisis penilaian.

3. Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah

mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran

pengayaan untuk meringkas buku-buku referensi Materi selanjutnya.

Catatan Pelaksanaan : ... ... ... ...

Mengetahui Indramayu, April 2017 Kepala Sekolah Negeri 1 Widasari Guru Mata Pelajaran IPS

( Drs. D A R K I M, M.Pd ) ( CATU HARI UTAMI,S.Pd ) NIP.196508091986101005 NIP.196903102000032008


(6)

LAMPIRAN 1

Jurnal Perkembangan sikap spiritual dan sosial

No Waktu Nama siswa Catatan prilaku Butir sikap

Keterangan Tindak lanjut 1.

LAMPIRAN-2 (Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis) a) Kisi-kisi No K D Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal Jumla h Soal 3.4 Memahami kronologi

perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam

Nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia

 Menjelaskan nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia

 Menjelaskan nilai-nilai budaya pada

masyarakat Indonesia masa kini

 Memberi contoh nilai-nilai budaya masa praaksara yang digunakan masyarakat

Indonesia sekarang

Uraian 3

b) Butir Soal

1. Jelaskan nilai-nilai budaya pada masa pra aksara di Indonesia ! 2. Jelaskan nilai-nilai budaya pada masyarakat Indonesia masa kini !

3. Sebutkan contoh nilai-nilai budaya masa pra aksara yang digunakan masyarakat Indonesia sekarang ! c) Pedoman Penskoran Soal Uraian

No.

Soal Kunci Jawaban Skor

1 .Nilai religious/ kepercayaan: Animisme dan dinamisme

b.Nilai Gotong royong : Membangun bangunan batu besar

c. Nilai musyawarah : Memilih pemimpin yang paling tua

d.Nilai keadilan : Pembagian tugas antara laki-laki dan wanita berbeda e.Tradisi bercocok tanam :Menggunakan peralatan dari batu

f.Tradisi Bahari : Menggunakan perahu

4

Skor Maksimal 4

2 a.Nilai religious/ kepercayaan: Mengakui adanya Agama b.Nilai Gotong royong : Kerja bakti dilingkungan sekitar

c. Nilai musyawarah : Memilih pemimpin lewat proses demokrasi d.Nilai keadilan : Pria dan wanita memiliki hak yang sama


(7)

e.Tradisi bercocok tanam :Menggunakan peralatan modern f.Tradisi Bahari : Menggunakan perahu

Skor Maksimal 4

3 Adanya Asimilasi Budaya

Sinkretisme adalah perpaduan beberapa aliran agama atau kepercayaan

2

Skor Maksimal 2

Total skor maksimal 10

Pedoman penskoran :

Skor Akhir = SkorPerolehan x 100 Skor Maksimal

LAMPIRAN-3 (Penilaian Keterampilan : Praktik) a) Kisi-kisi Penilaian Praktik

No KD Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik Penilaian 4.4 Menyajikan kronologi

perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam.

Nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia

 Peserta didik dapat mengamati nilai-nilai budaya pada masa pra aksara di Indonesia  Peserta didik dapat

mempresentasikan hasil telaah tentang observasi nilai-nilai budaya masa praaksara yang masih ada di sekitar

lingkungan sekitar siswa di Indonesia

praktik

b) Instrumen Penilaian

No. Aspek yang Dinilai Skor0 1 2

1. Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi 2. Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah 3. Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain 4. Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas

5. Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yangsesuai dengan EYD

Jumlah

Skor Maksimum 10

c) Rubrik Penskoran

No Indikator Rubrik

1. Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi

2 : Ikut Berpartisipasi dengan sesama anggota kelompok. 1 : Ikut Berpartisipasi sebagian dengan sesama anggota kelompok. 0 : Tidak ikut berpartisipasi dengan sesama anggota kelompok. 2. Memberikan pendapat dalam

memecahkan masalah

2 : Ikut Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah 1 : Ikut Memberikan sebagian pendapat dalam memecahkan masalah 0 : Tidak Ikut Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah 3. Memberikan komentar

terhadap hasil kerja kelompok lain

2 : Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain 1 : Memberikan komentar sebagian terhadap hasil kerja kelompok lain 0 : Tidak Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain 4. Mengajukan pertanyaan ketika

belajar di kelas

2 : Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas 1 : Mengajukan pertanyaan sebagian ketika belajar di kelas 0 : Tidak Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas


(8)

No Indikator Rubrik

menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD

1 : Menulis dengan kurang rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD 0 : Menulis dengan tidak rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD

 Pedoman Penskoran

Nilai

=

skor perolehan

5

×

100

 Kategori Penilaian : A = 91-100

B = 81 – 90 C = 71 - 80 D = < 70


(9)

Materi BAHAN AJAR

Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia

Belajar dari kehidupan manusia pada masa praaksara, maka terdapat nilainilai budaya dan

tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suri teladan. Nilai-nilai budaya dan tradisi

ini masih terlihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nilai-nilai tersebut

antara lain adalah sebagai berikut.

a. Nilai Religius (Kepercayaan)

Masyarakat praaksara sudah memiliki kepercayaan terhadap adanya kekuatan ghaib. Mereka

mempercayai bahwa pohon rimbun yang tinggi besar, hutan lebat, gua yang gelap, pantai, laut

atau tempat lainnya dipandang keramat karena ditempati oleh roh halus atau makhluk ghaib.

Mereka meyakini bahwa kejadian-kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus,

atau gempa bumi adalah akibat perbuatan roh halus atau makhluk ghaib. Untuk menghindari

malapetaka maka roh halus atau makhluk ghaib harus selalu dipuja. Kepercayaan terhadap roh

halus ini disebut dengan animisme. Selain percaya kepada roh halus, mereka juga percaya

bahwa benda-benda tertentu seperti kapak, mata tombak atau benda lainnya memiliki

kekuatan ghaib, karena ada kekuatan ghaibnya maka benda tersebut harus dikeramatkan.

Kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan ghaib disebut dinamisme.

b. Nilai Gotong Royong

Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotong royong untuk

kepentingan bersama, contohnya membangun rumah yang dilakukan secara bersama-sama.

Budaya gotong royong juga dapat terlihat dari peninggalan mereka berupa bangunan

bangunan batu besar yang dapat dipastikan dibangun secara gotong royong.

c. Nilai Musyawarah

Dalam kehidupan berkelompok, masyarakat praaksara telah mengembangkan nilai

musyawarah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dipilihnya pemimpin yang dianggap paling

tua (sesepuh) yang mengatur masyarakat dan memberikan keputusan untuk memecahkan

berbagai persoalan yang dihadapi bersama.

d. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara, yaitu adanya

pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki

berbeda dengan kaum perempuan.Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang

akan memperoleh hak dan kewajiban sesuai kemampuannya.

e. Tradisi Bercocok Tanam


(10)

kebutuhan hidup adalah dengan bercocok tanam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya

alat khas pertanian yang berupa beliung persegi dan alat lainnya.

f. Tradisi Bahari (Pelayaran)

Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi.Ilmu ini sangat membantu pada saat

mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana.

Perahu-perahu cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu.Perahu bercadik

adalah perahu yang kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidak

mudah oleng. Perahu bercadik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

masa praaksara, selain sebagai sarana lalu lintas sungai dan laut,

perahu ini juga berperansebagai alat penyebaran budaya. Dari uraian ini dapat diketahui

bahwa kehidupan masyarakat praaksara sudah memiliki kebudayaan yang cukup maju.

Dengan memiliki kebudayaan dan nilai-nilai tersebut, masyarakat praaksara di Indonesia

mampu mengadakan hubungan dan menerima pengaruh kebudayaan baru yang datang dari

luar tanpa mengorbankan kebudayaan sendiri.

Materi Pengayaan

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Coba kamu perhatikan penduduk Indonesia, mengapa ada banyak keragaman fisik dalam

warna kulit, roman muka, dan bentuk rambut? Mengapa ada keragaman dalam nilai budaya,

tradisi, dan bahasa? Darimana munculnya keragaman tersebut? salah satu cara untuk

mengungkap keragaman ini adalah dengan menelusuri asal usul nenek moyang bangsa

Indonesia. Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara) mengemukakan bahwa penduduk asli

Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini pada awalnya

mendiami Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es

atau periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es mencair, maka dataran

tersebut kemudian terpisah oleh lautan yaitu laut China Selatan dan laut Jawa.Akibatnya,

daratan yang tadinya bersatu kemudian terpisah menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan

Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di

daerah pesisir. Penduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin.

Orang Vedda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi

Selatan, Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat, dan terus ke timur sampai Kepulauan

Melanesia. Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di

Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka

diyakini mempunyai hubungan erat dengan dan orang Vedda. Ras lain yang menghuni

kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu. Ciri-ciri fisik mereka adalah

rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Proto Melayu dan Deutro

Melayu tiba di kepualauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan. Gelombang

kedatangan pertama adalah Proto Melayu (Melayu Tua), mereka dianggap sebagai kelompok

melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina Selatan (sekarang menjadi Provinsi

Yunnan).Proto Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat

dan timur. Jalur barat bermula dariYunnan (Cina Bagian Selatan) masuk ke Indochina,


(11)

kemudian masuk ke Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke

pulau-pulau di Indonesia. Jalur timur melewati Kepulau-pulauan Ryukyu Jepang. Dari sana mereka

mengarungi lautan menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi.

Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong.

Kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi melalui jalur barat, sedangkan

kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi melalui jalur timur. Suku bangsa

Indonesia yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Mentawai, Dayak dan Toraja. Gelombang

kedatangan ke Kepulauan Indonesia berikutnya adalah Deutro Melayu (Melayu Muda) yang

berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan Deutro-Melayu mendesak keberadaan Proto

Melayu ke arah pedalaman. Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari

besi atau logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam. Padi yang banyak

ditanam di Indonesia saat ini dibawa oleh Deutero Melayu dari wilayah Assam Utara atau

Birma Utara. Bangsa Deutro-Melayu mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih

maju. Karena itu, mereka berkembang menjadi sebagian besar suku-suku yang ada di

Indonesia saat ini seperti Melayu, Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan

selanjutnya, Proto Melayu dan Deutero Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan. Ras lain

yang juga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid. Mereka tersebar di lautan

Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan benua Australia. Kedatangan ras

Melanesoid diperkirakan pada saat zaman es terakhir. Pada saat ituKepulauan Indonesia

belum berpenghuni.Ras Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hinggake Papua,

selanjutnya ke Benua Australia yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang

terhubungan dengan Papua.Pada perkembangan selanjutnya, terjadi percampuran antara ras

Melanesoid dan ras Melayu yang menghasilkan keturunan Melanesoid- Melayu, saat ini

mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.


(12)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SMP / MTs : SMP Negeri 1 Widasari Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VII / 2

Materi Pokok : Indonesia pada Masa Pra Aksara

Sub - Materi : Nilai-nilai Budaya luhur masa pra aksara :

================================================= ===================

Perhatikan dan amati gambar-gambar yang ada bersama kelompok belajarmu, berbagi tugas untuk mendiskusikan soal-soal di bawah ini dengan penuh tanggungjawab.

Gambar 1 dan 2 : Kegiatan manusia pra aksara jaman berburu dan mengumpulkan makanan

Gambar 3 dan 4 : Alat-alat pemujaan pada masa pra aksara

Gambar : Alat Kehidupan manusia jaman berburu dan mengumpulkan makanan

KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI DENGAN TEPAT !

2.

Kegiatan apakah yang dilakukan manusia pra aksara pada gambar-gambar tersebut

Di atas ?


(13)

3.

Dari kegiatan yang dilakukan manusia pra aksara tersebut, nilai- nilai budaya luhur apakah

yang dapat kalian gali ?

4.

Jika dihubungkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, apakah nilai-nilai luhur

budaya tersebut masih kalian temukan ? Berikan alasanmu !


(1)

No Indikator Rubrik menggunakan bahasa yang

sesuai dengan EYD

1 : Menulis dengan kurang rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD 0 : Menulis dengan tidak rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD

 Pedoman Penskoran

Nilai =skor perolehan

5 × 100

 Kategori Penilaian : A = 91-100

B = 81 – 90 C = 71 - 80 D = < 70


(2)

Materi BAHAN AJAR

Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia

Belajar dari kehidupan manusia pada masa praaksara, maka terdapat nilainilai budaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suri teladan. Nilai-nilai budaya dan tradisi ini masih terlihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

a. Nilai Religius (Kepercayaan)

Masyarakat praaksara sudah memiliki kepercayaan terhadap adanya kekuatan ghaib. Mereka mempercayai bahwa pohon rimbun yang tinggi besar, hutan lebat, gua yang gelap, pantai, laut atau tempat lainnya dipandang keramat karena ditempati oleh roh halus atau makhluk ghaib. Mereka meyakini bahwa kejadian-kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus, atau gempa bumi adalah akibat perbuatan roh halus atau makhluk ghaib. Untuk menghindari malapetaka maka roh halus atau makhluk ghaib harus selalu dipuja. Kepercayaan terhadap roh halus ini disebut dengan animisme. Selain percaya kepada roh halus, mereka juga percaya bahwa benda-benda tertentu seperti kapak, mata tombak atau benda lainnya memiliki kekuatan ghaib, karena ada kekuatan ghaibnya maka benda tersebut harus dikeramatkan. Kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan ghaib disebut dinamisme.

b. Nilai Gotong Royong

Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotong royong untuk

kepentingan bersama, contohnya membangun rumah yang dilakukan secara bersama-sama. Budaya gotong royong juga dapat terlihat dari peninggalan mereka berupa bangunan bangunan batu besar yang dapat dipastikan dibangun secara gotong royong.

c. Nilai Musyawarah

Dalam kehidupan berkelompok, masyarakat praaksara telah mengembangkan nilai

musyawarah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dipilihnya pemimpin yang dianggap paling tua (sesepuh) yang mengatur masyarakat dan memberikan keputusan untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bersama.

d. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara, yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan.Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan kewajiban sesuai kemampuannya.

e. Tradisi Bercocok Tanam


(3)

kebutuhan hidup adalah dengan bercocok tanam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi dan alat lainnya.

f. Tradisi Bahari (Pelayaran)

Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi.Ilmu ini sangat membantu pada saat mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu.Perahu bercadik adalah perahu yang kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidak mudah oleng. Perahu bercadik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masa praaksara, selain sebagai sarana lalu lintas sungai dan laut,

perahu ini juga berperansebagai alat penyebaran budaya. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa kehidupan masyarakat praaksara sudah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Dengan memiliki kebudayaan dan nilai-nilai tersebut, masyarakat praaksara di Indonesia mampu mengadakan hubungan dan menerima pengaruh kebudayaan baru yang datang dari luar tanpa mengorbankan kebudayaan sendiri.

Materi Pengayaan

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Coba kamu perhatikan penduduk Indonesia, mengapa ada banyak keragaman fisik dalam warna kulit, roman muka, dan bentuk rambut? Mengapa ada keragaman dalam nilai budaya, tradisi, dan bahasa? Darimana munculnya keragaman tersebut? salah satu cara untuk mengungkap keragaman ini adalah dengan menelusuri asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara) mengemukakan bahwa penduduk asli Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini pada awalnya mendiami Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es atau periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es mencair, maka dataran tersebut kemudian terpisah oleh lautan yaitu laut China Selatan dan laut Jawa.Akibatnya, daratan yang tadinya bersatu kemudian terpisah menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir. Penduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin.

Orang Vedda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat, dan terus ke timur sampai Kepulauan Melanesia. Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka diyakini mempunyai hubungan erat dengan dan orang Vedda. Ras lain yang menghuni kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu. Ciri-ciri fisik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Proto Melayu dan Deutro Melayu tiba di kepualauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan. Gelombang kedatangan pertama adalah Proto Melayu (Melayu Tua), mereka dianggap sebagai kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina Selatan (sekarang menjadi Provinsi Yunnan).Proto Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat bermula dariYunnan (Cina Bagian Selatan) masuk ke Indochina,


(4)

kemudian masuk ke Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke pulau-pulau di Indonesia. Jalur timur melewati Kepulau-pulauan Ryukyu Jepang. Dari sana mereka mengarungi lautan menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi.

Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi melalui jalur barat, sedangkan kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi melalui jalur timur. Suku bangsa Indonesia yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Mentawai, Dayak dan Toraja. Gelombang kedatangan ke Kepulauan Indonesia berikutnya adalah Deutro Melayu (Melayu Muda) yang berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan Deutro-Melayu mendesak keberadaan Proto Melayu ke arah pedalaman. Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam. Padi yang banyak ditanam di Indonesia saat ini dibawa oleh Deutero Melayu dari wilayah Assam Utara atau Birma Utara. Bangsa Deutro-Melayu mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju. Karena itu, mereka berkembang menjadi sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini seperti Melayu, Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, Proto Melayu dan Deutero Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan. Ras lain yang juga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan benua Australia. Kedatangan ras Melanesoid diperkirakan pada saat zaman es terakhir. Pada saat ituKepulauan Indonesia belum berpenghuni.Ras Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hinggake Papua, selanjutnya ke Benua Australia yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubungan dengan Papua.Pada perkembangan selanjutnya, terjadi percampuran antara ras Melanesoid dan ras Melayu yang menghasilkan keturunan Melanesoid- Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.


(5)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SMP / MTs : SMP Negeri 1 Widasari Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VII / 2

Materi Pokok : Indonesia pada Masa Pra Aksara

Sub - Materi : Nilai-nilai Budaya luhur masa pra aksara :

================================================= ===================

Perhatikan dan amati gambar-gambar yang ada bersama kelompok belajarmu, berbagi tugas untuk mendiskusikan soal-soal di bawah ini dengan penuh tanggungjawab.

Gambar 1 dan 2 : Kegiatan manusia pra aksara jaman berburu dan mengumpulkan makanan

Gambar 3 dan 4 : Alat-alat pemujaan pada masa pra aksara

Gambar : Alat Kehidupan manusia jaman berburu dan mengumpulkan makanan

KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI DENGAN TEPAT !

2. Kegiatan apakah yang dilakukan manusia pra aksara pada gambar-gambar tersebut Di atas ?


(6)

3. Dari kegiatan yang dilakukan manusia pra aksara tersebut, nilai- nilai budaya luhur apakah yang dapat kalian gali ?

4. Jika dihubungkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, apakah nilai-nilai luhur budaya tersebut masih kalian temukan ? Berikan alasanmu !