Perbedaan Hasil Nilai Ulangan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan Konstektual (CTL) Pada Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal).

ABSTRAK
Kholisoh, Nur. 2009. Perbedaan Hasil Nilai Ulangan Menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Konstektual (CTL) Pada Mata Pelajaran Sosiologi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tega). Jurusan Sosiologi dan
Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1: Dra.
Rini Iswari, MSi, Pembimbing II : Drs. Totok Rochana M.A. 130 h.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Konvensional, Konstektual, Prestasi Belajar,
Mata Pelajaran Sosiologi
Penggunaan berbagai macam model pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga hasil nilai ulangan siswa dapat
dicapai secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran konstektual. Namur
kebenaran argumen ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh
jawaban yang akurat.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana hasil
nilai ulangan mata pelajaran sosiologi yang menggunakan model pembelajaran
konvensional pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Balapulang, (2) Bagaimana hasil nilai
ulangan mata pelajaran sosiologi yang menggunakan model pembelajaran konstektual
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Balapulang, (3) Adakah perbedaan hasil nilai ulangan
mata pelajaran sosiologi antara kegiatan belajar mengajar menggunakan model
pembelajaran konvensional dengan model pebelajaran konstektual pada siwa kelas X

SMA Negeri 1 Balapulang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini hádala untuk
mengetahu : (1) Hasil nilai ulangan mata pelajaran sosiologi menggunakan model
pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Balapulang, (2) Hasil nilai
ulangan mata pelajaran sosiologi menggunakan model pembelajaran konstektual pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Balapulang, (3) Perbedaan Hasil nilai ulangan mata
pelajaran sosiologi menggunakan model pembelajaran konvensional dengan
menggunakan model pembelajaran konstektual pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Balapulang.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Balapulang yang berjumlah 362 siswa. Dengan menggunakan teknik sample random
sampling diperoleh sampel 2 kelas yaitu kelas X.5 sebagai kelompok sampel I dan kelas
X.6 sebagai kelompok sampel II. Jadi keseluruhan sampel berjumlah 80 siswa . Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipótesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil nilai ulangan
yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan konstektual. Hal ini dapat
dilihat dimana Dari hasil perhitungan dengan uji chi kuadrat diperoleh = 33,643
sedangkan ttabel yaitu chi kuadrat (0,05; 4-3) = 3,84. Karena chi kuadrat hitung > chi kuadrat
tabel yaitu 33,643 > 3,84 maka dapat diperoleh suatu kesimpulan antara kelompok
sampel I dan kelompok sampel II memiliki kemampuan yang berbeda atau kelompok

sampel I memiliki hasil nilai ulangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
sampel II.

Simpulannya adalah ada perbedaan hasil nilai ulangan mata pelajaran sosiologi
yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan menggunakan model
pembelajaran konstektual. Hal ini ditunjukkan pada kelompok sampel II (X.6) yang
menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata 70,17, sebanyak
45,00% responden termasuk dalam kategori cukup. Dan pada kelompok sampel I (X.5)
yang mengunakan model pembelajaran konstektual diperoleh nilai rata-rata 73,75,
sebanyak 55,00% responden termasuk dalam kategori baik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru khususnya guru
sosiologi, yaitu dengan cara sosialisasi kepada guru mata pelajaran sosiologi melalui
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) atau seminar, agar mulai mengembangkan
model pembelajaran konstektual (Constextual Teaching and Learning) karena
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional. Dan sosialisasi juga dilakukan kepada anak didik agar anak didik dapat
mengetahui tentang model pembelajaran konstektual (CTL).

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45