Pemanfaatan Varietas Introduksi Dalam Pengembangan Lengkeng Dataran Rendah (Dimocarpus longan Lour) Melalui Metoda Kultur Jaringan.
Pemanfaatan Varietas Introduksi Dalam Pengembangan Lengkeng Dataran Rendah
(Dimocarpus longan Lour) Melalui Metoda Kultur Jaringan
Retna B. Arniputri, Endang S. Muliawati, Khusnul Aprillia.
Lengkeng di dalam negeri perlu dikembangkan untuk mengganti besarnya pangsa pasar
lengkeng impor yang membanjiri Indonesia. Melihat besarnya pasar dalam negeri maupun luar
negeri , pengembangan lengkeng daerah-daerah dataran rendah yang luas dan harga bibit
okulasi atau sambung pucuk masih cukup mahal, maka perlu segera dilakukan upaya
percepatan dalam penyediaan bibit lengkeng dataran rendah, melalui penggunaan varietas
introduksi di Indonesia dengan teknik kultur jaringan. Dengan kultur jaringan pelipatgandaan
tunas dapat dilakukan dan true to tipe serta tidak tergantung musim.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tunas pucuk lengkeng melalui multiplikasi tunas
sebagai bahan batang atas dalam penyambungan dengan penggunaan berbagai jenis ZPT.
Penelitian dilaksanakan di Lab Kultur Jaringan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UNS,
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor ZPT, Kinetin (0, 0.5, 1,2,3 ppm)
dan IBA(0, 0.5, 1,2,3 ppm), dengan media dasar WPM. Variabel yang diamati adalah saaat
muncul kalus, tunas, Jumlah tunas, tinggi tunas, warna kalus, tekstur kalus.
Penggunaan berbagai konsentrasi IBA dan kinetin mampu merangsang pembentukan kalus dan
tunas pada eksplan lengkeng dataran rendah (Dimocarpus longan Lour). Rata-rata kemunculan
tunas tercepat pada perlakuan IBA 0,5 ppm dengan kinetin 1 ppm yaitu 63 HST. Perlakuan IBA 3
ppm dengan kinetin 0,5 ppm merupakan komposisi terbaik.
(Dimocarpus longan Lour) Melalui Metoda Kultur Jaringan
Retna B. Arniputri, Endang S. Muliawati, Khusnul Aprillia.
Lengkeng di dalam negeri perlu dikembangkan untuk mengganti besarnya pangsa pasar
lengkeng impor yang membanjiri Indonesia. Melihat besarnya pasar dalam negeri maupun luar
negeri , pengembangan lengkeng daerah-daerah dataran rendah yang luas dan harga bibit
okulasi atau sambung pucuk masih cukup mahal, maka perlu segera dilakukan upaya
percepatan dalam penyediaan bibit lengkeng dataran rendah, melalui penggunaan varietas
introduksi di Indonesia dengan teknik kultur jaringan. Dengan kultur jaringan pelipatgandaan
tunas dapat dilakukan dan true to tipe serta tidak tergantung musim.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tunas pucuk lengkeng melalui multiplikasi tunas
sebagai bahan batang atas dalam penyambungan dengan penggunaan berbagai jenis ZPT.
Penelitian dilaksanakan di Lab Kultur Jaringan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UNS,
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor ZPT, Kinetin (0, 0.5, 1,2,3 ppm)
dan IBA(0, 0.5, 1,2,3 ppm), dengan media dasar WPM. Variabel yang diamati adalah saaat
muncul kalus, tunas, Jumlah tunas, tinggi tunas, warna kalus, tekstur kalus.
Penggunaan berbagai konsentrasi IBA dan kinetin mampu merangsang pembentukan kalus dan
tunas pada eksplan lengkeng dataran rendah (Dimocarpus longan Lour). Rata-rata kemunculan
tunas tercepat pada perlakuan IBA 0,5 ppm dengan kinetin 1 ppm yaitu 63 HST. Perlakuan IBA 3
ppm dengan kinetin 0,5 ppm merupakan komposisi terbaik.