Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Yang Belajar Pagi Hari Dan Siang Hari Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

(1)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI

(Pada Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan Siswa Kelas VII-A SMPN 15 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

ELFRIDA NOVITA 1102841

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

JASMANI

(Pada Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan Siswa Kelas VII-A SMPN 15 Bandung)

Oleh Elfrida Novita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Elfrida Novita 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN ELFRIDA NOVITA

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI

(Pada Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan Siswa Kelas VII-A SMPN 15 Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes., AIFO NIP. 196207181988031004

Pembimbing II

Didin Budiman, M.Pd. NIP. 197409072001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 196508171990011001


(4)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRAK

Elfrida Novita NIM. 1102841. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Yang Belajar Pagi Hari Dan Siang Hari Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Pada Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan Siswa Kelas VII-A SMPN 15 Bandung). Pembimbing I Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes., AIFO. Pembimbing II Didin Budiman, M.Pd.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif komparatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampelnya dibagi kedalam dua kelompok yaitu siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung yang belajar pendidikan jasmani pada pagi hari dengan jumlah 30 orang dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung yang belajar pendidikan jasmani pada siang hari dengan jumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan Skala Likert. Berdasarkan uji validitas angket yang valid sebanyak 36 butir pernyataan dari 50 butir pernyataan. Hasil uji reliabilitas diperoleh hasil 0,884 dan masuk dalam kriteria reliabel. Hasil dari pengolahan dan analisis data diperoleh skor siswa yang belajar pagi hari sebesar 3339 dari skor maksimal 4320 setelah dipersentase hasilnya adalah 77,29%. Dan skor siswa yang belajar siang hari sebesar 3494 dari skor maksimal 4752 setelah dipersentasekan hasilnya adalah 73,53%. Hasil tersebut diperkuat oleh uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dua pihak atau t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances pada Microsoft Excel 2010 dimana nilai thitung (2,43) > ttabel (2,00) maka H0 ditolak.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan anatar motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani (Pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung).


(5)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii ABSTRACT

Elfrida Novita NIM. 1102841. Studies Health Physical Education and Recreation. Title: Differences in Learning Motivation of Students Learning Morning And Afternoon In Physical Education Learning (Students of class VII-1 SMPN 1 Bandung and class VII-A SMPN 15 Bandung). Supervisor I Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes., AIFO. Supervisor II Didin Budiman, M.Pd. The purpose of this study was to determine whether there are differences between students' learning motivation who studying in the morning and afternoon on physical education teaching. The method used in this research is a comparative descriptive research method. The sampling technique in this study is purposive sampling. The samples were divided into two groups: students of class VII-1 SMPN 1 Bandung who studied physical education on the morning there are 30 students and class VII-A SMPN 15 Bandung who studied physical education in afternoon there are 33 students. The instrument used in this study a questionnaire using Likert Scale. Based on a validity test, the questionnaire consists of 36 valid statements from 50 statements. Reliability test results obtained by 0.884 and enter the result in reliable criteria. Results of the processing and analysis of data obtained scores of students who learned in the morning is 3339 of a maximum score of 4320. After being percentage the result is 77.29%. And scores of students who study in the afternoon is 3494 from a maximum score of 4752 after being percentage the result is 73.53%. These result are reinforced by testing the hipothesis by using t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances on Microsoft Excel 2010 where the value of tcount (2,43) > ttable (2,00) so H0 is

rejected. So the conclusion from this study is there is a significant difference of students learning motivation between students who studying in the morning and afternoon on physical education (Students of class VII-1 SMPN 1 Bandung and class VII-A SMPN 15 Bandung).


(6)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik yang di dalamnya terdapat semua perilaku gerak, yang dimana merupakan wujud dari gerak tubuh manusia. Mahendra (2012, hlm. 3)

menjelaskan bahwa “pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses

pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional.” Dari definisi ahli di atas bahwa dengan pendidikan jasmani siswa dapat mengembangkan kualitas gerak melalui aktivitas fisik dan mengatur emosi yang terdapat di dalam dirinya. Pendidikan jasmani berbeda dengan pendidikan yang lainya seperti pendidikan matematika, yang penekanannya pada kemampuan matematis dan berfikir secara logika atau menalar, tetapi aspek fisik tidak turut dikembangkan dalam proses pembelajarannya. Jadi pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak kalah penting dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya yang ada di sekolah, karena melalui aktivitas jasmani diharapkan mampu mendidik siswa untuk memiliki kesiapan fisik dan psikis dalam menempuh pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah.

Pendidikan jasmani juga merupakan salah satu bagian dari Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang mempelajari berbagai keterampilan dasar permainan dan olahraga dalam bentuk sederhana, yang di dalamnya mempelajari tentang olahraga permainan seperti olahraga permainan bola besar dan bola kecil, mempelajari aktivitas atletik, olahraga bela diri, aktivitas senam lantai, senam irama, kebugaran jasmani, aktivitas aquatik, pendidikan luar kelas (P3K), dan gaya hidup sehat dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kurikulum 2006 atau KTSP hanya mendeskripsikan tentang Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), untuk indikator


(7)

2

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan materi pembelajaran ditentukan oleh guru dengan mempertimbangkan tempat belajar dan minat peserta didik tetapi tetap mengacu pada silabus pembelajaran.

Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah bagi siswa sangat menyenangkan, dimana siswa dapat belajar sambil bergerak. Dilihat dari suasana dan lingkungan pembelajarannya pendidikan jasmani berbeda dari matapelajaran lainnya, dimana pendidikan jasmani lebih sering dilakukan diluar kelas seperti lapangan terbuka dan siswapun memakai pakaian olahraga yang bisa membuat siswa merasa lebih bebas dalam mengekspresikan dirinya melalui bergerak. Siswa dapat mempelajari berbagai keterampilan gerak baik yang sudah mereka ketahui ataupun yang belum mereka ketahui sebelumnya. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah sudah mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai tetapi dengan cara yang berbeda sesuai dengan pola pikir dari masing-masing guru, namun dilihat dari proses pembelajarannya dimana guru masih mengarah pada pendidikan olahraga (kemampuan teknik) tidak mengarah pada olahraga pendidikan (belajar siswa). Penulis melihatnya saat mengikuti Program Latihan Profesi (PLP) dimana pendidikan jasmani di sekolah menuntut siswanya untuk mendapatkan nilai yang bagus dari hasil tes-tes keterampilan saat proses pembelajaran yang nantinya akan dimasukkan ke dalam buku raport siswa diakhir semester.

Keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sarana prasarana yang memadai sangat mendukung keberlangsungan proses pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa merasa sangat antusias untuk mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan, suasana serta lingkungan belajar yang nyaman dan rindang juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran, dan tidak kalah penting lagi sumber daya manusianya sendiri. Sumber daya manusia (SDM) di sini ialah guru dengan siswa, dimana guru berperan sebagai subyek dan siswa berperan sebagai objek dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus memiliki kompetensi


(8)

3

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) (dalam Nasution, 2013, hlm. 5) “kompetensi guru sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi”.

(http://kepri.kemenag.go.id/file/file/UndangUndang/lysc1391498449.pdf). Guru juga diharapkan dapat menciptakan proses belajar yang menyenangkan, kreatif dan inovatif. SDM yang lainnya adalah siswa dimana sebagai objek dari proses pembelajaran, dalam tujuan pembelajaran yang mengarah kepada perubahan afektif, kognitif, dan psikomotor siswa dibutuhkan suatu kesiapan fisik dan psikis dari siswa tersebut. Kesiapan fisik dan psikis disini dapat dilihat dari kesehatan jasmani dan rohani siswa, dengan fisik yang sehat (tidak cacat suatu apapun) dan psikis/mental yang sehat (kejiwaannya tidak terganggu) siswa tersebut akan dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah sampai dengan selesai. Kondisi psikologis siswapun harus baik sehingga siswa memiliki minat dan bakat sebagai motivasi tersendiri dari dalam dirinya dalam mengikuti proses pembelajaran.

Suatu proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran dibutuhkan motivasi yang tinggi dari seluruh siswa, sehingga siswa dapat mengikuti semua tugas gerak yang diberikan oleh gurunya. Djamarah (2008, hlm. 148) mengemukakan bahwa “motivasi adalah sebagian suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.” Dijelaskan lebih lanjut oleh Hidayat (2010, hlm. 85) bahwa “motivasi adalah proses aktualisasi dari energi psikologis untuk menimbulkan dan menjamin kelangsungan aktivitas dan berperan dalam menentukan arah aktivitas yang dilakukan terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.” Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan dari pembelajaran. Dorongan motivasi terbagi kedalam dua bagian yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang


(9)

4

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(ekstrinsik). Faktor intrinsik meliputi kondisi fisik seseorang ataupun menyangkut kondisi psikologis seperti minat, bakat, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal seperti kondisi dan suasana tempat belajar, sarana dan prasarana, materi pembelajaran, dan lain-lain.

Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti Program Latihan Profesi (PLP) di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung banyak sekali permasalahan di sekolah saat proses pembelajaran berlangsung. Permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah pengalokasian waktu. Pengalokasian waktu pembelajaran yang kurang tepat dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat membuat tujuan dari pembelajaran itu tidak tersampaikan dengan baik. Salah satunya dapat terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran pada siang hari dapat membuat siswa tersebut merasa malas karena faktor-faktor tertentu, seperti faktor yang terdapat di dalam diri misalnya minat dan bakat siswa yang sudah berkurang karena mereka sudah pusing dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya, maupun faktor yang terdapat di luar lapangan seperti sarana prasarana, kondisi dan suasana tempat belajar (lapangan). Cuaca yang panas juga sangat tidak mendukung sehingga membuat motivasi belajar siswa berkurang dan membuat siswa mengabaikan tugas gerak yang diberikan oleh guru. Suasana kelaspun akan menjadi tidak kondusif jika siswa sudah tidak termotivasi untuk belajar, karena siswa akan bersikap sesuai keinginannya sendiri dan susah untuk diberitahu. Berbeda halnya dengan siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani pada pagi hari dengan cuaca yang tidak terlalu panas, antusias dan minat siswa untuk belajarpun masih sangat tinggi dimana seluruh siswa akan mengikuti semua proses pembelajaran dengan baik dan tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmanipun akan tercapai sesuai perencanaan pembelajaran.

Persoalan-persoalan seperti yang diuraikan di atas akan berdampak buruk terhadap prospek pendidikan jasmani kedepannya. Dimana siswa akan kurang berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, bahkan siswa akan menganggapnya pembelajaran pendidikan jasmani itu


(10)

5

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan kegiatan yang sepele atau tidak terlalu penting. Motivasi yang tinggi akan sangat membantu dan mempengaruhi pembelajaran pendidikan jasmani dalam menyampaikan tugas geraknya. Pengalokasian waktu yang tepat dapat membuat siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri dapat tersampaikan dengan baik kepada seluruh siswa. Berdasarkan dengan uraian di atas dan kondisi di lapangan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani salah satunya adalah motivasi belajar siswa. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran sampai dengan selesai, serta tidak lagi mempermasalahkan faktor-faktor yang ada baik dari dalam maupun dari luar yang dapat menghambat suatu proses belajar mengajar sehingga membuat motivasi belajar siswa berkurang. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk membuat penelitian pendidikan dengan judul “Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Yang Belajar Pagi Hari Dan Siang Hari Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Pada Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan Siswa Kelas VII-A SMPN 15 Bandung)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis melihat bahwa motivasi memiliki peranan yang sangat penting untuk diteliti, karena dengan motivasi yang dimiliki oleh siswa diharapkan dapat membantu siswa menjalankan tugasnya sebagai peserta didik. Setiap siswa harus memiliki motivasi dalam proses belajar terutama pada pembelajaran pendidikan jasmani serta tidak mempermasalahkan faktor-faktor yang ada baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa yang dapat menghambat proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani secara menyeluruh.

Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian pendidikan

mengenai “Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Yang Belajar Pagi Hari Dan Siang

Hari Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Pada Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Bandung Dan Siswa Kelas VII-A SMPN 15 Bandung)”.


(11)

6

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memfokuskan penelitian ini sehingga tidak menimbulkan penafsiran-penafsiran yang lebih luas dan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan di teliti, maka penulis membuat batasan masalah penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Masalah pokok berkenaan dengan perbedaan motivasi belajar siswa yang

belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1

Bandung dan SMPN 15 Bandung.

3. Sampel yang digunakan dalan penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung yang belajar pendidikan jasmani pagi hari dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung yang belajar pendidikan jasmani siang hari.

C. Rumusan Masalah

Sesuai dengan penjelasan yang terdapat pada latar belakang. Maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah diatas penulis menjabarkan tujuan yang akan dicapai, agar penelitian ini dapat terarah dan tidak menyimpang dari yang akan diteliti. Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian pendidikan ini adalah: Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Proses dan hasil penelitian pendidikan ini diharapkan memberikan beberapa manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut:


(12)

7

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis memberikan masukan dan sumbangan informasi dalam memperbaiki proses pembelajaran dalam matapelajaran pendidikan jasmani.

b. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Secara praktis hasil dari penelitian pendidikan ini bisa dijadikan pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui matapelajaran pendidikan jasmani.

b. Untuk melatih dan mengembangkan keterampilan peneliti untuk melakukan penelitian pendidikan lebih lanjut.


(13)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Motivasi belajar merupakan suatu energi psikologis yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik yang digunakan sebagai pendorong, penggerak, dan pengarah perbuatan dalam suatu aktivitas pembelajaran yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung. Dalam hal ini siswa yang belajar pendidikan jasmani pada pagi hari memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar pendidikan jasmani pada siang hari, adapun hasil persentase perolehan skor dari siswa yang belajar pagi hari sebesar 77,29% dan siswa yang belajar siang hari hasilnya adalah 73,53%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung, penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi para guru pendidikan jasmani seyogyanya guru memberikan pembekalan terhadap aspek psikologis terhadap seluruh siswa diantaranya yaitu aspek motivasi belajar.


(14)

79

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Siswa

Bagi seluruh siswa diharapkan dapat lebih mampu lagi dalam meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah diharapkan dapat mengalokasikan waktu pembelajaran dengan lebih tepat dalam penetapan jadwal pelajaran pendidikan jasmani agar siswa lebih termotivasi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini hanya terbatas dengan dua sekolah dan kelompok sampel hanya melibatkan siswa kelas VII saja, diharapkan peneliti selanjutnya melibatkan beberapa sekolah dan jenjang kelas lainnya.


(15)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80 DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. & Darajat, J. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, B. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jamsani. Bandung: RIZQI Press.

Anggraini, I., S. (2012). Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa. [Online]. Tersedia di

http://ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/file/3_Irma_Motivasi%20 Belajar.pdf. Diakses 21 September 2014.

Anonim. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi keempat. Jakarta: PT. Garamedia Pustaka Utama.

Anonim. (2009). BAB 9 Manusia dan Tanggung Jawab. [Online]. Tersedia di:

http://elearning.gunadarma.ac.id/.../bab9-manusia_dan_tanggung_jawab.pdf. Diakses 25 Maret 2015.

Anonim. (2009). jtptunimus-gdl-eskasusiri-5185-3-bab2. [Online]. Tersedia di http://digilib.unisum.ac.id/download.php?id=776 . Diakses 21 September 2014.

Anonim. (2011). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di: http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_psi_0705114_chapter3x.pdf. Diakses 18 April 2015.

Anonim. (2013). Faktor Yang Mendukung Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://pakguruolahraga.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mendukung-pembelajaran.html?m=1). Diakses 06 Februari 2015.


(16)

81

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Areev, A. (2010). Kemandirian. [Online]. Tersedia di: http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/kemandirian.html?m=1. Diakses 29 Maret 2015.

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Arikunto, S. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Astrida. (2011). Konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan

Implementasinya. [Online]. Tersedia di:

http://sumsel.kemang.go.id/file/dokumen/ktsp.pdf. Diakses 06 Februari 2015.

Badarudin, (2012). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://ayahalby.files.wordpress.com/2012/10/konsep-belajar-dan-pembelajaran-modul.pdf. Diakses 22 September 2014.

Dimyati. & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Friendman, H. S. & Schustack, M. W. (2006). Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Edisi ketiga. Jakarta: penerbit ERLANGGA.

Galeon, (2012). BAB I Pendahuluan. [Online]. Tersedia di:

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-24686-BAB%201.pdf. Diakses 27 Februari 2015.

Hakama, Aldi. (2013). BAB I Pendahuluan. [Online]. Tersedia di: http://repository.upi.edu/3423/4/S_IKOR_0901305_Chapter1.pdf. Diakses 14 Juni 2015.

HAM, M. (2012). Strategi Pembelajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI Bandung.

Hamidin, A. S. (2011). Pengertian Yakin. [Online]. Tersedia di:


(17)

82

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hidayat, Y. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bandung WarliArtika. Husdarta, S. J. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: ALFABETA. Juliantine, T., Subroto, T. & Yudiana, Y. (2013). Modul Model-Model

Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: RedPoint.

Krida, P. Abi. (2012). BAB II KAJIAN TEORI. [Online]. Tersedia di:

http://eprints.uny.ac.id/8120/3/BAB%25202-06208241034.pdf&sa=U&ei=kloTVebmM8LHuATNo4G4BQ&ved=0CAs QFjAA&usg=AFQCNHF5lSdXE52qUfz2kS7g7pWCX_Pjw. Diakses 26 Maret 2015.

Lailiyah, U., (2010). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di http://digilid.uinsby.ac.id/8599/4/Bab%203.pdf. Diakses 26 April 2015. Mahendra, A. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK

UPI Bandung.

Marzuki. (2012). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1 SMP. [Online].

Tersedia di:

http://staff.uny.ac.id/..../Dr.%20Marzuki,%20M.Ag_.%20Buku%20PAI%20 S.. . Diakses 25 Maret 2015.

Maulana, E. (2014) Prinsip-Prinsip Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/prinsip-prinsip-pembelajaran.html?m=1. Diakses 20 Maret 2015.

Nasution, I., (2013). Peranan Guru Profesional Dalam Mendukung Peningkatan

Mutu. [Online]. Tersedia di:

http://kepri.kemenag.go.id/file/file/UndangUndang/lysc1391498449.pdf. Diakses 14 Februari 2015.

Nuraliah. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Mahasiswa Diploma Kebidanan Stikes U’budiyah Sigli. [Online]. Tersedia di http://Simtakp.Uui.Ac.Id/Docjurnal/Nuraliah-Jurnal.Pdf. Diakses 03 Februari 2015.

Riduwan, & Sunarto. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bamdung: ALFABETA.


(18)

83

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Rochmadi, D. I. (2013). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di: http://repository.uksw.edu/jspui/bitstream/123456789/3560/4/T1_13200805 8_BAB%III.pdf. Diakses 29 Maret 2015.

Rosyaningsih, D. (2013). Konsep Gender. [Online]. Tersedia di: http://admpublik.fisip.undip.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/KONDEP-GENDER.pdf. Diakses 09 Februari 2015.

Sadirman. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: ALFABETA. Setyaningsih, R. (2013). Sikap Berani (Syaja’ah) (Islamisasi Ilmu). [Online].

Tersedia di: http://blog.umy.ac.id/rhilla/2013/10/12/sikap-berani-syajaah-islamisasi-ilmu/. Diakses 29 Maret 2015.

Shaleh, A. R. (2009). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: KENCANA.

Silalahi, U. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Sudikdo, S. (2011). BAB II KAJIAN TEORI. [Online] Tersedia di:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27467/4/Chapter%20II.pdf. Diakses 25 Maret 2015.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Wahyudi, E. (2013). Pengertian Kreatif dan Inovatif. [Online]. Tersedia di:

http://m.kompasiana.com/post/read/604069/3/pengertian-kreatif-dan-inovatif.html. Diakses 29 Maret 2015.

Yahya, H. (2003). Semangat dan Gairah Orang Beriman. [Online]. Tersedia di:


(1)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Motivasi belajar merupakan suatu energi psikologis yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik yang digunakan sebagai pendorong, penggerak, dan pengarah perbuatan dalam suatu aktivitas pembelajaran yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung. Dalam hal ini siswa yang belajar pendidikan jasmani pada pagi hari memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar pendidikan jasmani pada siang hari, adapun hasil persentase perolehan skor dari siswa yang belajar pagi hari sebesar 77,29% dan siswa yang belajar siang hari hasilnya adalah 73,53%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbedaan motivasi belajar siswa yang belajar pagi hari dan siang hari dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Bandung dan siswa kelas VII-A SMPN 15 Bandung, penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi para guru pendidikan jasmani seyogyanya guru memberikan pembekalan terhadap aspek psikologis terhadap seluruh siswa diantaranya yaitu aspek motivasi belajar.


(2)

79

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Siswa

Bagi seluruh siswa diharapkan dapat lebih mampu lagi dalam meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah diharapkan dapat mengalokasikan waktu pembelajaran dengan lebih tepat dalam penetapan jadwal pelajaran pendidikan jasmani agar siswa lebih termotivasi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini hanya terbatas dengan dua sekolah dan kelompok sampel hanya melibatkan siswa kelas VII saja, diharapkan peneliti selanjutnya melibatkan beberapa sekolah dan jenjang kelas lainnya.


(3)

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80 DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. & Darajat, J. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, B. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jamsani. Bandung: RIZQI Press.

Anggraini, I., S. (2012). Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa. [Online]. Tersedia di

http://ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/file/3_Irma_Motivasi%20 Belajar.pdf. Diakses 21 September 2014.

Anonim. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi keempat. Jakarta: PT. Garamedia Pustaka Utama.

Anonim. (2009). BAB 9 Manusia dan Tanggung Jawab. [Online]. Tersedia di:

http://elearning.gunadarma.ac.id/.../bab9-manusia_dan_tanggung_jawab.pdf. Diakses 25 Maret 2015.

Anonim. (2009). jtptunimus-gdl-eskasusiri-5185-3-bab2. [Online]. Tersedia di http://digilib.unisum.ac.id/download.php?id=776 . Diakses 21 September 2014.

Anonim. (2011). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di: http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_psi_0705114_chapter3x.pdf. Diakses 18 April 2015.

Anonim. (2013). Faktor Yang Mendukung Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://pakguruolahraga.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mendukung-pembelajaran.html?m=1). Diakses 06 Februari 2015.


(4)

81

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Areev, A. (2010). Kemandirian. [Online]. Tersedia di: http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/kemandirian.html?m=1. Diakses 29 Maret 2015.

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Arikunto, S. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Astrida. (2011). Konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan

Implementasinya. [Online]. Tersedia di:

http://sumsel.kemang.go.id/file/dokumen/ktsp.pdf. Diakses 06 Februari 2015.

Badarudin, (2012). Hakikat Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://ayahalby.files.wordpress.com/2012/10/konsep-belajar-dan-pembelajaran-modul.pdf. Diakses 22 September 2014.

Dimyati. & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Friendman, H. S. & Schustack, M. W. (2006). Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Edisi ketiga. Jakarta: penerbit ERLANGGA.

Galeon, (2012). BAB I Pendahuluan. [Online]. Tersedia di:

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-24686-BAB%201.pdf. Diakses 27 Februari 2015.

Hakama, Aldi. (2013). BAB I Pendahuluan. [Online]. Tersedia di: http://repository.upi.edu/3423/4/S_IKOR_0901305_Chapter1.pdf. Diakses 14 Juni 2015.

HAM, M. (2012). Strategi Pembelajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI Bandung.

Hamidin, A. S. (2011). Pengertian Yakin. [Online]. Tersedia di:


(5)

82

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hidayat, Y. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bandung WarliArtika. Husdarta, S. J. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: ALFABETA. Juliantine, T., Subroto, T. & Yudiana, Y. (2013). Modul Model-Model

Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: RedPoint.

Krida, P. Abi. (2012). BAB II KAJIAN TEORI. [Online]. Tersedia di:

http://eprints.uny.ac.id/8120/3/BAB%25202-06208241034.pdf&sa=U&ei=kloTVebmM8LHuATNo4G4BQ&ved=0CAs QFjAA&usg=AFQCNHF5lSdXE52qUfz2kS7g7pWCX_Pjw. Diakses 26 Maret 2015.

Lailiyah, U., (2010). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di http://digilid.uinsby.ac.id/8599/4/Bab%203.pdf. Diakses 26 April 2015. Mahendra, A. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK

UPI Bandung.

Marzuki. (2012). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1 SMP. [Online].

Tersedia di:

http://staff.uny.ac.id/..../Dr.%20Marzuki,%20M.Ag_.%20Buku%20PAI%20 S.. . Diakses 25 Maret 2015.

Maulana, E. (2014) Prinsip-Prinsip Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/prinsip-prinsip-pembelajaran.html?m=1. Diakses 20 Maret 2015.

Nasution, I., (2013). Peranan Guru Profesional Dalam Mendukung Peningkatan

Mutu. [Online]. Tersedia di:

http://kepri.kemenag.go.id/file/file/UndangUndang/lysc1391498449.pdf. Diakses 14 Februari 2015.

Nuraliah. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Mahasiswa Diploma Kebidanan Stikes U’budiyah Sigli. [Online]. Tersedia di http://Simtakp.Uui.Ac.Id/Docjurnal/Nuraliah-Jurnal.Pdf. Diakses 03 Februari 2015.

Riduwan, & Sunarto. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bamdung: ALFABETA.


(6)

83

ELFRIDA NOVITA, 2015

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BELAJAR PAGI HARI DAN SIANG HARI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Rochmadi, D. I. (2013). BAB III Metode Penelitian. [Online]. Tersedia di: http://repository.uksw.edu/jspui/bitstream/123456789/3560/4/T1_13200805 8_BAB%III.pdf. Diakses 29 Maret 2015.

Rosyaningsih, D. (2013). Konsep Gender. [Online]. Tersedia di: http://admpublik.fisip.undip.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/KONDEP-GENDER.pdf. Diakses 09 Februari 2015.

Sadirman. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: ALFABETA. Setyaningsih, R. (2013). Sikap Berani (Syaja’ah) (Islamisasi Ilmu). [Online].

Tersedia di: http://blog.umy.ac.id/rhilla/2013/10/12/sikap-berani-syajaah-islamisasi-ilmu/. Diakses 29 Maret 2015.

Shaleh, A. R. (2009). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: KENCANA.

Silalahi, U. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Sudikdo, S. (2011). BAB II KAJIAN TEORI. [Online] Tersedia di:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27467/4/Chapter%20II.pdf. Diakses 25 Maret 2015.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Wahyudi, E. (2013). Pengertian Kreatif dan Inovatif. [Online]. Tersedia di:

http://m.kompasiana.com/post/read/604069/3/pengertian-kreatif-dan-inovatif.html. Diakses 29 Maret 2015.

Yahya, H. (2003). Semangat dan Gairah Orang Beriman. [Online]. Tersedia di:


Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

IDEOLOGI GENDER DALAM KONSTRUKSI KURIKULUM PROGRAM STUDI (Kajian di Program Studi Pendidikan Guru PAUD dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang

0 13 208

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Hubungan kinerja guru dengan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Negeri 2 Pagaden.

0 4 7

STUDI DESKRIPTIF TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA SMP DAN MTS.

0 3 42

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Rasa Empati Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

0 1 45

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI.

0 0 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ILMU KESEHATAN PADA JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA.

0 0 13

pendidikan jasmani setiap hari yang berkualitas

0 1 12

ANALISIS MINAT MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI ANGKATAN 2015 MENJADI GURU PENDIDIKAN JASMANI - repository UPI S JKR 1204169 Title

0 0 5

STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

0 0 23