Realisasi Sistem Otomasi Kebun Hidroponik Sayuran Dengan PLC.

(1)

i

REALISASI SISTEM OTOMASI

KEBUN HIDROPONIK SAYURAN DENGAN PLC

Nama : FRENKY Nrp : 0422074

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. no. 65, Bandung, Indonesia

email : fff_frenky@yahoo.com.sg

ABSTRAK

Hidroponik adalah teknik penanaman dengan menggunakan air sebagai media untuk tumbuh. Akar tanaman dimasukkan langsung ke dalam air yang sebelumnya telah diberi larutan makanan. Konduktivitas (EC) dan derajat keasaman (PH) dari larutan makanan perlu dikendalikan. Karena biasanya kebun hidroponik dilakukan secara massal dan luas maka pengendalian EC dan PH akan terasa sulit bila dilakukan secara manual. Karena itu perlu dilakukan otomasi pengendalian EC dan PH untuk menggantikan pengendalian secara manual.

Pada tugas akhir ini, sistem otomasi dilakukan pada hidroponik NFT atau nutrient film technique. Untuk otomasi pengendalian dilakukan dengan Programmable Logic Controller atau PLC. Sinyal pulsa on – off dengan duty cycle 33% digunakan untuk pengendalian nilai EC, dan sinyal PWM dengan duty cycle 17% - 28% digunakan untuk pengendalian PH.

Dari hasil uji coba, sinyal kontrol PWM dan pulsa on off dapat digunakan sebagai pengendali nilai EC dan PH. Dengan pengendalian nilai EC pada 1,5 mS – 2 mS dan pengendalian nilai PH pada PH 5,5– PH 6,5, tanaman dapat tumbuh dengan subur.

Kata kunci : Pengendalian, PLC, hidroponik, sistem otomasi, konduktivitas, EC, derajat


(2)

ii

REALIZATION OF AUTOMATION SYSTEM IN VEGETABLE HYDROPONIC GARDEN WITH PLC

Name : FRENKY Nrp : 0422074

Department of Electrical Engineering, Maranatha Christian University Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. no. 65, Bandung, Indonesia

email : fff_frenky@yahoo.com.sg

ABSTRACT

Hydroponic is a planting technique using water as a growing medium. The roots were put directly to the water which have been added fertilizer solution. The solution’s conductivity (EC) and acid degree (PH) should be controlled. Because hydroponics garden were commonly done largely and massively, the EC and PH solutions will be difficult to controlled manually. So it needs automation to control EC and PH to replace manual control.

In this final assignment, automation system will be applicated on hydroponic with NFT or Nutrient Film Technique. For automation system, Programmable Logic Controller or PLC will be used. The on–off pulse with 33% duty cycle was used to control EC, while PWM signal with 17% - 28% duty cycle was used to control PH value.

From the experiment, PWM signal and on off pulse can be used as controlling signal for EC and PH value. With controlled EC value at 1,5 mS– 2 mS and PH value at PH 5,5 – PH 6,5, the plant will grow well., the plant will grow well.

Key words : Controlling, PLC, hydroponic, automation system, conductivity, EC, acid


(3)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Perumusan Masalah ... 2

I.4 Tujuan ... 2

I.5 Pembatasan Masalah... 2

I.6 Spesifikasi Alat... 3

I.7 Sistematika Pembahasan... 3

BAB II DASAR TEORI II.1 Pengantar Hidroponik ... 5

II.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik... 5

II.1.2 Teknik Penanaman Hidroponik... 6

II.1.3 Faktor Lingkungan pada Budidaya Hidroponik... 8

II.1.4 Kondisi Larutan Pupuk Hidroponik... 8

II.1.5 Unsur Hara Pupuk Hidroponik... 9

II.2 Pengantar PLC ... 11

II.2.1 Sejarah PLC... 11

II.2.2 Keunggulan PLC ... 12

II.2.3 Komponen Dasar PLC... 12


(4)

vi

II.2.5 Bahasa Pemrograman PLC... 15

II.2.6 Twidosuite... ... 15

II.3 EC Meter ... 17

II.4 PH Meter ... 18

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI III.1 Perancangan Kebun Hidroponik ... 20

III.2 Penggunaan EC dan PH Meter ... 23

III.3 Perancangan Sistem Pengendali EC dan PH... 26

III.3.1 Wiring Input/Output PLC ... 28

III.3.2 Program Ladder Diagram... 29

III.4.Sinkronisasi Sinyal Kontrol dengan Respon Probe.... ... 33

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISA IV.1 Pengamatan Terhadap Kondisi Air Sebelum Plant... 36

IV.2 Pengamatan Terhadap Kondisi Air Pada Plant... 39

IV.3 Pengamatan Terhadap Kondisi Tanaman ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ... 50

V.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN A FOTO PLANT ... A-1 LAMPIRAN B FOTO TANAMAN ... B-1


(5)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Unsur Hara Makro dan Mikro... 10

Tabel 3.1 Keterangan 16 Digit pada EC dan PH Meter... 25

Tabel 4.1 Tabel Perubahan EC ... 37

Tabel 4.2 Tabel Perubahan PH ... 38

Tabel 4.3 Tabel Perubahan EC pada Hari Pertama... 39

Tabel 4.4 Tabel Perubahan PH pada Hari Pertama... 41

Tabel 4.5 Tabel Perubahan EC pada Hari Ketiga ... 42

Tabel 4.6 Tabel Perubahan PH pada Hari Ketiga ... 43

Tabel 4.7 Tabel Perubahan EC pada Hari Keempat Belas ... 45


(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Teknik Hidroponik NFT ... 6

Gambar 2.2 Floating Raft System... 7

Gambar 2.3 Teknik Hidroponik Drip Sistem... 7

Gambar 2.4 Kontroler PLC dengan I/O Ekstension ... 11

Gambar 2.5 Komponen Dasar pada PLC... 14

Gambar 2.6 Tahapan Kerja pada PLC ... 14

Gambar 2.7 Ladder Diagram Languages ... 15

Gambar 2.8 Instruction List Languages ... 15

Gambar 2.9 Komunikasi Menggunakan Kabel TSX PCX 1031 ... 16

Gambar 2.10 Terminal Mini Din 8 Pin Male... 16

Gambar 2.11 Terminal DB 9 Female... 17

Gambar 2.12 EC Meter YK-2001PH... 17

Gambar 2.13 EC Probe YK-200PCT ... 18

Gambar 2.14 PH meter YK-2005WA dan Probe... 18

Gambar 2.15 PH Probe PE-03 ... 19

Gambar 3.1 Sirkulasi Larutan pada Hidroponik NFT ... 20

Gambar 3.2 Realisasi Kebun Hidroponik NFT... 21

Gambar 3.3 Tangki Air untuk Menampung Larutan Hara... 21

Gambar 3.4 Sirkulasi Larutan Hara pada Talang Air ... 21

Gambar 3.5 Sirkulasi Larutan Hara dari Talang Air... 22

Gambar 3.6 Tanaman Bayam pada Styrofoam ... 22

Gambar 3.7 Deretan Tanaman pada Talang Air ... 23

Gambar 3.8 Komunikasi RS-232 dengan Switch ... 23

Gambar 3.9 Koneksi PH dan EC Meter ke Port COM 1 ... 24

Gambar 3.10 Terminal Mini DIN pada Modul RS-232... 24

Gambar 3.11 Tampilan Upper Data dan Lower Data ... 25

Gambar 3.12 Nilai EC dan PH Dalam Memori PLC... 26

Gambar 3.13 Rancangan Sistem Pengendali EC dan PH ... 27


(7)

ix

Gambar 3.15 Hubungan Input/Output PLC ... 29

Gambar 3.16 Ladder Diagram Untuk Menerima Nilai EC dan PH ... 30

Gambar 3.17 Ladder Diagram Pengendalian Nilai EC... 31

Gambar 3.18 Ladder Diagram Pengendalian Nilai PH... 33

Gambar 3.19 Grafik Pengendalian PH dengan Sinyal Pulsa ... 34

Gambar 3.20 Grafik Pengendalian PH dengan Sinyal PWM ... 34

Gambar 3.21 Grafik Pengendalian EC dengan Sinyal Pulsa ... 35

Gambar 4.1 Grafik Perubahan EC ... 37

Gambar 4.2 Grafik Perubahan PH ... 38

Gambar 4.3 Grafik Perubahan EC pada Hari Pertama... 40

Gambar 4.4 Grafik Perubahan PH pada Hari Pertama... 42

Gambar 4.5 Grafik Perubahan EC pada Hari Ketiga ... 43

Gambar 4.6 Grafik Perubahan PH pada Hari Ketiga ... 44

Gambar 4.7 Grafik Perubahan EC pada Hari Keempat Belas ... 45

Gambar 4.8 Grafik Perubahan PH pada Hari Keempat Belas ... 46

Gambar 4.9 Perbandingan Pada Sayuran Selada ... 47

Gambar 4.10 Sayuran Bayam Dari Kelompok Pertama ... 48

Gambar 4.11 Sayuran Bayam Dari Kelompok Kedua... 48

Gambar 4.12 Bayam Dari Kelompok Kedua Setelah 1 Minggu... 49

Gambar 4.13 Selada Dari Kelompok Kedua Setelah 1 Minggu ... 49


(8)

A-1

LAMPIRAN A

FOTO PLANT


(9)

A-2

Foto 1

Tampak Samping


(10)

A-3

Foto 3

Tampak Samping Depan


(11)

A-4


(12)

B-1

LAMPIRAN B

Foto Tanaman


(13)

B-2

Foto 1

Bibit Bayam


(14)

B-3

Foto 3

Sayuran Bayam


(15)

B-4

Foto 3

Selada Dewasa


(16)

B-5

Foto 5

Selada Tanpa Pengendalian Nilai EC dan PH


(17)

B-6


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi alat dan sistematika penulisan.

I.1 Latar Belakang

Komoditi sayuran sudah merupakan kebutuhan bagi setiap orang untuk dikonsumsi setiap hari. Pembudidayaan sayur mayur banyak dilakukan untuk mencukupi permintaan yang besar, namun seringkali produksi sayuran tidak mencukupi. Untuk memproduksi sayuran secara cepat, maka seringkali digunakan teknik hidroponik. Dengan teknik ini sayuran tidak hanya dapat diproduksi lebih cepat tapi juga lebih aman dan lebih bernutrisi.

Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Dengan menggunakan teknik hidroponik penggunaan air dan pupuk dapat dihemat sehingga lebih efisien. Karena perkebunan hidroponik biasanya luas maka pengendalian terhadap derajat keasaman air (PH) dan konduktivitas air (EC) secara manual akan terasa sulit dan menghabiskan banyak waktu , karena itu perlu dilakukan sistem otomasi agar pengendalian PH dan EC lebih mudah. Untuk sistem otomasi akan digunakan PLC.

Sistem akan mengukur kondisi air dan sirkulasinya setiap waktu juga akan menambahkan pupuk atau air bila dibutuhkan. Dengan penggunaan PLC maka proses pengendalian PH dan EC dapat dilakukan secara cepat dan terus menerus sehingga diharapkan produksi sayuran menjadi maksimal.


(19)

BAB I PENDAHULUAN 2

I.2 Identifikasi Masalah

Sistem otomasi pengendalian nilai EC dan PH dibutuhkan pada kebun hidroponik, karena perkebunan hidroponik biasanya luas sehingga pengendalian secara manual akan terasa sulit dan menghabiskan banyak waktu. Dengan otomasi pengendalian nilai EC dan PH diharapkan produksi sayuran menjadi lebih mudah. Namun untuk realisasi otomasi pengendalian, dibutuhkan sinyal kontrol yang tepat agar dapat mengendalikan nilai EC dan PH dengan baik.

I.3. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membuat sistem otomasi pengendalian EC dan PH yang baik dan stabil berada dalam range nilai yang diinginkan. Sinyal kontrol apa yang cocok untuk pengendalian dan bagaimana sinyal kontrol tersebut dapat mengendalikan nilai EC dan PH hingga akhirnya sesuai dengan nilai yang diinginkan dan stabil tanpa berubah–ubah.

I.4. Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah implementasi PLC dalam kendali PH dan EC pada kebun hidroponik sayuran dan membandingkannya dengan kebun tanpa kendali.

I.5. Pembatasan Masalah

Pembahasan masalah proyek tugas akhir ini dibatasi meliputi :

1. Teknik hidroponik yang akan digunakan yaitu hidroponik Nutrient Film Technique (NFT).

2. Sistem hidroponik yang akan diuji coba yaitu hidroponik NFT dengan pengendalian dan hidroponik NFT tanpa pengendalian.


(20)

BAB I PENDAHULUAN 3

3. Pada hidroponik NFT dengan pengendalian variabel yang dikendalikan ada 2 yaitu PH dan EC dari air.

4. Pengendalian EC dilakukan dalam milliSiemens (mS) dengan range 1,5 mS sampai 2 mS.

5. Pengendalian PH dilakukan dengan range PH 5,5 sampai PH 6,5.

I.6. Spesifikasi Alat

• Twido kontroler TWDLMDA20DRT dengan 12 input dan 8 output.

• PH meter YK-2005WA dan PH probe PE-03 range PH 1 – 14 dengan

ketelitian sampai 0,01.

• EC meter YK-2001PH dan EC probe YK-200PCT dengan range 0 mS–2 mS

dengan ketelitian sampai 0,001mS.

Pompa wiper mobil 24 volt 15ml perdetik.

• Pompa akuarium 20 watt 160L/jam dan 8 watt 80L/jam.

I.7. Sistematika Pembahasan

Laporan tugas akhir yang disusun penulis, terbagi atas lima bab yang mempunyai garis besar rincian sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan, bab ini mencakup latar belakang dan identifikasi dari masalah yang terjadi, perumusan masalah yang ada, tujuan dari pembuatan sistem ini, pembatasan masalah dan sistematika dari penulisan laporan ini sendiri.

2. Bab II Landasan Teori, bab ini mencakup dasar teori yang digunakan dalam membuat sistem.


(21)

BAB I PENDAHULUAN 4

3. Bab III Perancangan dan Realisasi, bab ini mencakup perancangan dasar dari sistem yang dibuat penulis dan realisasinya.

4. Bab IV Data Pengamatan dan Analisa, bab ini mencakup hasil uji coba dari sistem yang telah dibangun beserta analisanya.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini kesimpulan dari keseluruhan sistem dan usulan pengembangan yang dapat dilakukan pada sistem.


(22)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Dari percobaan sistem pengendalian PH dan EC, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya yaitu :

 Pengendalian nilai PH sulit untuk stabil dalam range PH 5,5 – PH 6,5, jika jika pulsa on off yang digunakan pada sinyal kontrol mempunyai duty cycle lebih besar dari 18%, hal ini disebabkan karena respon PH probe yang lambat sedangkan penambahan larutan asam terlalu cepat. Grafik perubahan PH dapat dilihat pada Gambar 3.19.

 Sinyal PWM dapat digunakan agar pengendalian nilai PH menjadi stabil, dari Gambar 3.20 dapat dilihat penurunan nilai PH melambat ketika berada di bawah PH 7 karena adanya perubahan duty cycle dari 28% menjadi 17% pada sinyal PWM. Nilai PH akhir stabil berada di dalam range PH 5,5–PH 6,5.

 Untuk pengendalian nilai EC, respon EC probe cukup cepat karena itu tidak akan menjadi masalah bila sinyal pulsa on off yang digunakan mempunyai duty cycle yang besar hingga 50%, pada akhirnya nilai EC akan tetap stabil berada dalam range 1,5 mS – 2 mS. Grafik perubahan nilai EC dapat dilihat pada Gambar 3.21.

 Sinyal kontrol yang cocok untuk pengendalian nilai EC adalah sinyal pulsa on dan off, sedangkan sinyal kontrol yang cocok untuk pengendalian nilai PH adalah sinyal PWM.

 Dengan pengendalian nilai EC dan PH, tanaman akan tumbuh dengan baik. Tanpa pengendalian, nilai EC dan PH akan berubah sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan tanaman, tanaman tidak akan tumbuh kemudian layu dan akhirnya mati.


(23)

51 V.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan dan pengembangan Tugas Akhir ini di masa mendatang adalah :

 Pengendalian EC atau PH dapat dilakukan bergantian secara cepat. Sewaktu menunggu respon dari PH probe agar stabil, sistem dapat berganti untuk mengendalikan nilai EC selama beberapa detik. Setelah respon PH probe stabil sistem berganti kembali untuk mengendalikan nilai PH. Dengan ini maka waktu untuk pengendalian nilai EC dan PH menjadi lebih singkat


(24)

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Achmad, Balza. Pemrograman PLC Menggunakan Simulator, Yogyakarta : Andi, 2007.

2. Husanto & Thomas. Programmable Logic Control FP Sigma, Yogyakarta : Andi, 2007.

3. Lutron manual book YK-2005WA. 4. Lutron manual book YK-2001PH.

5. Nicholls, Richard C. Beginning Hydroponics Soilles Gardening, Edisi Revisi, Semarang : Effhar Offset, 2003.

6. Sutiyoso, Yos. Hidroponik Ala Yos, Jakarta : Penebar Swadaya, 2006. 7. Twido_programming_guide.pdf. version 1.0. Juni 2006.

8. http://en.wikipedia.org/wiki/Ph_meter. Mei 2008.

9. http://en.wikipedia.org/wiki/EC_meter. Mei 2008.

10. http://www.bee.cornell.edu/extension/cea/indexv4.html. Mei 2008.

11. http://www.gardeningpatch.com/vegetable/. Mei 2008.

12. http://www.plcs.net/contents.shtml. Mei 2008.

13. http://www.urbanext.uiuc.edu/veggies/basic.shtml. Mei 2008.

14. http://www.youtube.com/results?search_type=&search_query=hydroponic& aq=f. Mei 2008.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 2

I.2 Identifikasi Masalah

Sistem otomasi pengendalian nilai EC dan PH dibutuhkan pada kebun hidroponik, karena perkebunan hidroponik biasanya luas sehingga pengendalian secara manual akan terasa sulit dan menghabiskan banyak waktu. Dengan otomasi pengendalian nilai EC dan PH diharapkan produksi sayuran menjadi lebih mudah. Namun untuk realisasi otomasi pengendalian, dibutuhkan sinyal kontrol yang tepat agar dapat mengendalikan nilai EC dan PH dengan baik.

I.3. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membuat sistem otomasi pengendalian EC dan PH yang baik dan stabil berada dalam range nilai yang diinginkan. Sinyal kontrol apa yang cocok untuk pengendalian dan bagaimana sinyal kontrol tersebut dapat mengendalikan nilai EC dan PH hingga akhirnya sesuai dengan nilai yang diinginkan dan stabil tanpa berubah–ubah.

I.4. Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah implementasi PLC dalam kendali PH dan EC pada kebun hidroponik sayuran dan membandingkannya dengan kebun tanpa kendali.

I.5. Pembatasan Masalah

Pembahasan masalah proyek tugas akhir ini dibatasi meliputi :

1. Teknik hidroponik yang akan digunakan yaitu hidroponik Nutrient Film Technique (NFT).

2. Sistem hidroponik yang akan diuji coba yaitu hidroponik NFT dengan pengendalian dan hidroponik NFT tanpa pengendalian.


(2)

BAB I PENDAHULUAN 3

3. Pada hidroponik NFT dengan pengendalian variabel yang dikendalikan ada 2 yaitu PH dan EC dari air.

4. Pengendalian EC dilakukan dalam milliSiemens (mS) dengan range 1,5 mS sampai 2 mS.

5. Pengendalian PH dilakukan dengan range PH 5,5 sampai PH 6,5.

I.6. Spesifikasi Alat

• Twido kontroler TWDLMDA20DRT dengan 12 input dan 8 output.

• PH meter YK-2005WA dan PH probe PE-03 range PH 1 – 14 dengan

ketelitian sampai 0,01.

• EC meter YK-2001PH dan EC probe YK-200PCT dengan range 0 mS–2 mS

dengan ketelitian sampai 0,001mS.

Pompa wiper mobil 24 volt 15ml perdetik.

• Pompa akuarium 20 watt 160L/jam dan 8 watt 80L/jam.

I.7. Sistematika Pembahasan

Laporan tugas akhir yang disusun penulis, terbagi atas lima bab yang mempunyai garis besar rincian sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan, bab ini mencakup latar belakang dan identifikasi dari masalah yang terjadi, perumusan masalah yang ada, tujuan dari pembuatan sistem ini, pembatasan masalah dan sistematika dari penulisan laporan ini sendiri.

2. Bab II Landasan Teori, bab ini mencakup dasar teori yang digunakan dalam membuat sistem.


(3)

BAB I PENDAHULUAN 4

3. Bab III Perancangan dan Realisasi, bab ini mencakup perancangan dasar dari sistem yang dibuat penulis dan realisasinya.

4. Bab IV Data Pengamatan dan Analisa, bab ini mencakup hasil uji coba dari sistem yang telah dibangun beserta analisanya.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini kesimpulan dari keseluruhan sistem dan usulan pengembangan yang dapat dilakukan pada sistem.


(4)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Dari percobaan sistem pengendalian PH dan EC, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya yaitu :

 Pengendalian nilai PH sulit untuk stabil dalam range PH 5,5 – PH 6,5, jika jika pulsa on off yang digunakan pada sinyal kontrol mempunyai duty cycle lebih besar dari 18%, hal ini disebabkan karena respon PH probe yang lambat sedangkan penambahan larutan asam terlalu cepat. Grafik perubahan PH dapat dilihat pada Gambar 3.19.

 Sinyal PWM dapat digunakan agar pengendalian nilai PH menjadi stabil, dari Gambar 3.20 dapat dilihat penurunan nilai PH melambat ketika berada di bawah PH 7 karena adanya perubahan duty cycle dari 28% menjadi 17% pada sinyal PWM. Nilai PH akhir stabil berada di dalam range PH 5,5–PH 6,5.

 Untuk pengendalian nilai EC, respon EC probe cukup cepat karena itu tidak akan menjadi masalah bila sinyal pulsa on off yang digunakan mempunyai duty cycle yang besar hingga 50%, pada akhirnya nilai EC akan tetap stabil berada dalam range 1,5 mS – 2 mS. Grafik perubahan nilai EC dapat dilihat pada Gambar 3.21.

 Sinyal kontrol yang cocok untuk pengendalian nilai EC adalah sinyal pulsa on dan off, sedangkan sinyal kontrol yang cocok untuk pengendalian nilai PH adalah sinyal PWM.

 Dengan pengendalian nilai EC dan PH, tanaman akan tumbuh dengan baik. Tanpa pengendalian, nilai EC dan PH akan berubah sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan tanaman, tanaman tidak akan tumbuh kemudian layu dan akhirnya mati.


(5)

51 V.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan dan pengembangan Tugas Akhir ini di masa mendatang adalah :

 Pengendalian EC atau PH dapat dilakukan bergantian secara cepat. Sewaktu menunggu respon dari PH probe agar stabil, sistem dapat berganti untuk mengendalikan nilai EC selama beberapa detik. Setelah respon PH probe stabil sistem berganti kembali untuk mengendalikan nilai PH. Dengan ini maka waktu untuk pengendalian nilai EC dan PH menjadi lebih singkat


(6)

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Achmad, Balza. Pemrograman PLC Menggunakan Simulator, Yogyakarta : Andi, 2007.

2. Husanto & Thomas. Programmable Logic Control FP Sigma, Yogyakarta : Andi, 2007.

3. Lutron manual book YK-2005WA. 4. Lutron manual book YK-2001PH.

5. Nicholls, Richard C. Beginning Hydroponics Soilles Gardening, Edisi Revisi, Semarang : Effhar Offset, 2003.

6. Sutiyoso, Yos. Hidroponik Ala Yos, Jakarta : Penebar Swadaya, 2006. 7. Twido_programming_guide.pdf. version 1.0. Juni 2006.

8. http://en.wikipedia.org/wiki/Ph_meter. Mei 2008.

9. http://en.wikipedia.org/wiki/EC_meter. Mei 2008.

10. http://www.bee.cornell.edu/extension/cea/indexv4.html. Mei 2008.

11. http://www.gardeningpatch.com/vegetable/. Mei 2008.

12. http://www.plcs.net/contents.shtml. Mei 2008.

13. http://www.urbanext.uiuc.edu/veggies/basic.shtml. Mei 2008.

14. http://www.youtube.com/results?search_type=&search_query=hydroponic& aq=f. Mei 2008.