PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Inside-Outside Circle Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahu

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE

PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

ANDIKA KATULISTIWA

A. 510 090 082

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : ANDIKA KATULISTIWA NIM : A510 090 082

Fakultas/ Jurusan : FKIP / PGSD Jenis : Skripsi

Judul :“PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE

INSIDE-OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS IV

SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013”.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 26 Februari 2013 Yang Menyatakan


(3)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/tugas akhir : Nama : Drs. Suwarno, S.H, M.Pd

NIP/NIK : 195

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Andika Katulistiwa NIM : A 510 090 082 Program Studi : PGSD

Judul Skripsi :“PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE

INSIDE-OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS IV

SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013”.

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 26 Februari 2013 Pembimbing


(4)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE

PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Andika Katulistiwa,A.510090082, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013,74 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Inside-Outside Circle. Jenis penelitian ini yaitu PTK (Penelitian Tindakan Kelas).Subyek penelitian adalah Guru dan yang menerima tindakan adalah siswa kelasIV SD Muhammadiyah 10 Tipes yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 11 perempuan dan 17 laki-laki. Sedangkan obyek penelitian dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu tahap reduksi data, paparan/penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hasil ini dapat dilihat dari prosentase keberhasilan belajar siswa yang memperoleh nilai lebih dari sama dengan 70, yaitu sebelum tindakan sebanyak 46,43% (13 siswa), meningkat pada siklus I sebanyak 67,86% (19 siswa), dan meningkat lagi pada siklus II sebanyak 85,71% (24 siswa). Serta dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata kelas, yaitu sebelum tindakan 64,64 meningkat menjadi 70,71 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 77,68 pada siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode Inside-Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta.


(5)

2

A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangannya, pendidikan yang mendapatkan peran penting bagi manusia adalah pendidikan yang diperoleh di Sekolah Dasar. Pendidikan di Sekolah Dasar hakekatnya merupakan pendidikan umum yang hendak memberikan sebuah tiket masuk atau surat jalanyang sangat penting bagi setiap orang, tanpa kecuali untuk dipergunakan dalam rangka memasuki kehidupan mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, masyarakat setempat hingga masyarakat dunia.

Upaya yang dilakukan agar dapat mewujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang mampu membawa siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya adalah dengan melaksanakan praktik PAIKEM. Potensi siswa akan berkembang apabila guru menjembataninya dengan proses pembelajaran yang mendukung. Guru memiliki peran yang penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran, karena guru yang memegang kendali untuk membuat perencanaan proses pembelajaran tersebut.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23 Januari 2013 terhadap siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA di kelas tersebut masih rendah. Guru masih berperan sebagai pusat pembelajar dan siswa hanya dibiarkan mendengar, mencatat dan menghapal. Siswa tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Hal ini merujuk pada penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran. Guru belum menggunakan metode yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar siswa yang rendah tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang cenderung rendah pula.

Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan sebuah metode yang mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Salah satu metode yang dapat dijadikan alternatif untuk memecahkan permasalahan di atas adalah metode

Inside Outside Circle. Metode Inside Outside Circle merupakan salah struktur dari model pembelajaran kooperatif (Agus Suprijono, 2009: 97). Metode


(6)

Inside-Outside Circle ini dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk memungkinkan interaksi antara siswa satu dengan siswa lainnya tanpa diliputi rasa takut salah pada saat mengungkapkan pendapatnya. Metode pembelajaran ini menuntut siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.

Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Inside-Outside Circle Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes”. Proses PTK ini memerlukan kerjasama antara guru kelas IV dan peneliti untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran IPA sehingga dapat dikaji dan dituntaskan. Sesuai dengan permasalahan di kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes, metode Inside-Outside Circle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 23 s/d 4 Februari 2013. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif dengan design penelitian tindakan kelas (PTK), yang menjadi subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari 11 perempuan dan 17 siswa laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA.

Metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu: 1. Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan dan respondent menjawab secara lisan pula (Rubino, 2009: 73). Wawancara digunakan untuk menggali data secara mendalam.


(7)

4

2. Observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti (Rubino, 2009: 75). Menurut Margono (dalam Rubino, 2009: 75) mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk memantau proses pembelajaran IPA yang sedang berlangsung di kelas.

3. Tes

Tes adalah suatu prosedur yang sistimatis untuk mengukur sampel perilaku seseorang (Azwar Saifuddin, 1987: 3). Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi bisa berupa buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. (Suharsimi A, 2010: 201). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dari buku atau arsip yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Pada penelitian ini, data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap reduksi data, paparan/ penyajian data, dan penarikan kesimpulan. a) Tahap Reduksi

Pada tahap reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi informasi bermakna.


(8)

b) Tahap Pemaparan/ Penyajian Data

Tahap pemaparan/ penyajian data adalah suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya.

c) Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan merupakan tahap pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat, dan bermakna.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

a. Observasi Pra-Tindakan

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti mengadakan observasi awal untuk mengetahui bagaimana kondisi di kelas IV. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada observasi awal diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang masih rendah.Siswa yang mencapai KKM hanya ada 13 siswa dari 28 siswa atau sebesar 46,43% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,28. Kemudian peneliti bersama guru kelas IV merencanakan dan menetapkan tindakan untuk menerapkan metode Inside Outside Circle dalam pembelajaran IPA dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus I, masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditentukan oleh peneliti, masih sulit untuk mengkondisikan siswa, sehingga masih ada siswa yang belum fokus pada pembelajaran. Hal tersebut dilihat dari hasil pencapaian nilai tugas individu siswa yang masih rendah. Maka perlu ditingkatkan dengan penerapan metode pembelajaran


(9)

6

Berdasarkan nilai evaluasi pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh hasil 19 siswa telah mencapai KKM 70 sehingga diperoleh presentase pencapaian KKM hasil belajar 67,86%, namun masih ada 9 siswa atau 32,14% siswa belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai hasil pembelajaran IPA tetapi belum mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian. Sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus II untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70 dengan presentsase ketuntasan KKM sebesar 75%.

c. Pelaksanaan Tindakan II

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus II, sebagian besar siswa sudah mencapai nilai KKM yang ditentukan oleh peneliti dan guru sudah mampu mengkondisikan siswa, sehingga perhatian siswa lebih terfokus pada pembelajaran. Setelah mengoptimalkan penerapan metode pembelajaran Inside Outside Circle nilai tugas individu siswa yang mengalami peningkatan dari tindakan siklus I.

Berdasarkan nilai evaluasi pembelajaran IPA pada siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 24 siswa sudah mencapai KKM yang ditetapkan, sehingga diperoleh presentase pencapaian hasil belajar sebesar 85,71%. Dengan demikian, indikator pencapaian penelitian ini sudah tercapai karena indikator pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah 75%. Dengan demikian metodepembelajaran Inside Outside Circle terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes. Sebelum dilaksanakan tindakan penelitian, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA masih


(10)

rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti menerapkan metode Inside Outside Circle pada pembelajaran IPA.

Menurut Arikunto dalam Samino dan Marsudi (2012: 48) hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Dari pernyataan tersebut apabila dikaitkan dengan tindakan penelitian yang dilakukan peneliti, maka hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dengan menerapkan metode Inside Outside Circle dapat diterima siswa dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai evaluasi siswa pada setiap siklus.

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes terdiri dari dua siklus penelitian. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi tindakan. Penjelasan tentang hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II adalah sebagai berikut :

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti mengadakan observasi awal untuk mengetahui bagaimana kondisi di kelas IV. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada observasi awal diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang masih rendah. Siswa yang mencapai KKM hanya ada 13 siswa dari 28 siswa atau sebesar 46,43% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,28. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan guru masih menggunakan metode lama yang membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

Oleh karena itu, peneliti bersama guru kelas IV merencanakan dan menetapkan penerapan metode Inside Outside Circle untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran, guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta pedoman observasi yang akan digunakan untuk melakukan pengamatan dalam pembelajaran. Setelah metode tersebut diterapkan dalam tindakan siklus I, siswa yang mencapai KKM sebanyak 67,86% (19 siswa) dan 32,14% (9


(11)

8

siswa) dibawah KKM dengan nilai rata-rata kelas 70,71 yang meningkat dibandingkan sebelum dilakukannya tindakan penelitian. Bimbingan yang diberikan guru kepada siswa sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi.

Menurut Dimyati dan Moedjiono (1999: 297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Untuk menentukan keberhasilan dalam pembelajaran dilakukan melalui urutan penyajian pengajaran, yaitu memberikan motivasi atau menarik perhatian, menjelaskan sasaran belajar, mengingatkan kompetensi pada saat memberikan orientasi terhadap isi pelajaran, memberikan petunjuk belajar, memberikan latihan, memberikan umpan balik, memberikan penilaian, dan memberikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil tindakan siklus I yang belum maksimal dan belum mencapai indikator pencapaian yang ditetapkan, maka peneliti merencanakan perbaikan pada tindakan siklus II yang meliputi penjelasan langkah-langkah metode yang digunakan, bimbingan yang dilakukan oleh guru kepada siswa, pemberian motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta pemberian tugas rumah kepada siswa sebagai latihan.

Setelah perencanaan tersebut selesai, peneliti melaksanakan tindakan siklus II. Dari hasil tindakan siklus II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan > 75% siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan, yaitu sebanyak 85,71% (24 siswa) telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas sebanyak 77,68.

D. SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Inside-Outside Circle

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Muhammadiyah 10 Tipes Tahun pelajaran 2012/2013. Keberhasilan ini


(12)

terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa yang semula sebelum pelaksanaan tindakan siswa yang memenuhi KKM sebesar 46,43%, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang memenuhi KKM meningkat sebesar 67,86%, dan setelah dilakukan tindakan siklus II siswa yang memenuhi KKM meningkat lagi menjadi sebesar 85,71%. Selain itu dapat dilihat juga pada peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 64,28 menjadi 70,71 pada siklus I, dan meningkat menjadi 77,68 pada siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 1987. Test Prestasi: Fungsi Dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Liberty.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta. PGSD FKIP UMS.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta : Fairuz Media


(1)

2. Observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti (Rubino, 2009: 75). Menurut Margono (dalam Rubino, 2009: 75) mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk memantau proses pembelajaran IPA yang sedang berlangsung di kelas.

3. Tes

Tes adalah suatu prosedur yang sistimatis untuk mengukur sampel perilaku seseorang (Azwar Saifuddin, 1987: 3). Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi bisa berupa buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. (Suharsimi A, 2010: 201). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dari buku atau arsip yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Pada penelitian ini, data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap reduksi data, paparan/ penyajian data, dan penarikan kesimpulan. a) Tahap Reduksi

Pada tahap reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi informasi bermakna.


(2)

b) Tahap Pemaparan/ Penyajian Data

Tahap pemaparan/ penyajian data adalah suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya.

c) Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan merupakan tahap pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat, dan bermakna.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

a. Observasi Pra-Tindakan

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti mengadakan observasi awal untuk mengetahui bagaimana kondisi di kelas IV. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada observasi awal diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang masih rendah.Siswa yang mencapai KKM hanya ada 13 siswa dari 28 siswa atau sebesar 46,43% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,28. Kemudian peneliti bersama guru kelas IV merencanakan dan menetapkan tindakan untuk menerapkan metode Inside Outside Circle dalam pembelajaran IPA dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus I, masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditentukan oleh peneliti, masih sulit untuk mengkondisikan siswa, sehingga masih ada siswa yang belum fokus pada pembelajaran. Hal tersebut dilihat dari hasil pencapaian nilai tugas individu siswa yang masih rendah. Maka perlu ditingkatkan dengan penerapan metode pembelajaran Inside Outside Circle.


(3)

Berdasarkan nilai evaluasi pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh hasil 19 siswa telah mencapai KKM 70 sehingga diperoleh presentase pencapaian KKM hasil belajar 67,86%, namun masih ada 9 siswa atau 32,14% siswa belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai hasil pembelajaran IPA tetapi belum mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian. Sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus II untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70 dengan presentsase ketuntasan KKM sebesar 75%.

c. Pelaksanaan Tindakan II

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus II, sebagian besar siswa sudah mencapai nilai KKM yang ditentukan oleh peneliti dan guru sudah mampu mengkondisikan siswa, sehingga perhatian siswa lebih terfokus pada pembelajaran. Setelah mengoptimalkan penerapan metode pembelajaran Inside Outside Circle nilai tugas individu siswa yang mengalami peningkatan dari tindakan siklus I.

Berdasarkan nilai evaluasi pembelajaran IPA pada siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 24 siswa sudah mencapai KKM yang ditetapkan, sehingga diperoleh presentase pencapaian hasil belajar sebesar 85,71%. Dengan demikian, indikator pencapaian penelitian ini sudah tercapai karena indikator pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah 75%. Dengan demikian metodepembelajaran Inside Outside Circle terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes. Sebelum dilaksanakan tindakan penelitian, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA masih


(4)

rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti menerapkan metode Inside Outside Circle pada pembelajaran IPA.

Menurut Arikunto dalam Samino dan Marsudi (2012: 48) hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Dari pernyataan tersebut apabila dikaitkan dengan tindakan penelitian yang dilakukan peneliti, maka hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dengan menerapkan metode Inside Outside Circle dapat diterima siswa dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai evaluasi siswa pada setiap siklus.

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes terdiri dari dua siklus penelitian. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi tindakan. Penjelasan tentang hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II adalah sebagai berikut :

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti mengadakan observasi awal untuk mengetahui bagaimana kondisi di kelas IV. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada observasi awal diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang masih rendah. Siswa yang mencapai KKM hanya ada 13 siswa dari 28 siswa atau sebesar 46,43% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,28. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan guru masih menggunakan metode lama yang membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

Oleh karena itu, peneliti bersama guru kelas IV merencanakan dan menetapkan penerapan metode Inside Outside Circle untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran, guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta pedoman observasi yang akan digunakan untuk melakukan pengamatan dalam pembelajaran. Setelah metode tersebut diterapkan dalam tindakan siklus I, siswa yang mencapai KKM sebanyak 67,86% (19 siswa) dan 32,14% (9


(5)

siswa) dibawah KKM dengan nilai rata-rata kelas 70,71 yang meningkat dibandingkan sebelum dilakukannya tindakan penelitian. Bimbingan yang diberikan guru kepada siswa sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi.

Menurut Dimyati dan Moedjiono (1999: 297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Untuk menentukan keberhasilan dalam pembelajaran dilakukan melalui urutan penyajian pengajaran, yaitu memberikan motivasi atau menarik perhatian, menjelaskan sasaran belajar, mengingatkan kompetensi pada saat memberikan orientasi terhadap isi pelajaran, memberikan petunjuk belajar, memberikan latihan, memberikan umpan balik, memberikan penilaian, dan memberikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil tindakan siklus I yang belum maksimal dan belum mencapai indikator pencapaian yang ditetapkan, maka peneliti merencanakan perbaikan pada tindakan siklus II yang meliputi penjelasan langkah-langkah metode yang digunakan, bimbingan yang dilakukan oleh guru kepada siswa, pemberian motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta pemberian tugas rumah kepada siswa sebagai latihan.

Setelah perencanaan tersebut selesai, peneliti melaksanakan tindakan siklus II. Dari hasil tindakan siklus II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan > 75% siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan, yaitu sebanyak 85,71% (24 siswa) telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas sebanyak 77,68.

D. SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Inside-Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Muhammadiyah 10 Tipes Tahun pelajaran 2012/2013. Keberhasilan ini


(6)

terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa yang semula sebelum pelaksanaan tindakan siswa yang memenuhi KKM sebesar 46,43%, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang memenuhi KKM meningkat sebesar 67,86%, dan setelah dilakukan tindakan siklus II siswa yang memenuhi KKM meningkat lagi menjadi sebesar 85,71%. Selain itu dapat dilihat juga pada peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 64,28 menjadi 70,71 pada siklus I, dan meningkat menjadi 77,68 pada siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 1987. Test Prestasi: Fungsi Dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Liberty.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta. PGSD FKIP UMS.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta : Fairuz Media


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Grob

0 2 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Grob

0 1 14

PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Inside-outside Circle untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 01 Tambakboyo Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Inside-outside Circle untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 01 Tambakboyo Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Inside-Outside Circle Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahu

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Inside-Outside Circle Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD 4 BESITO KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS

0 0 23

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA SISWA KELAS IV SD 2 HADIPOLO

0 0 24