Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam Meng

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.

PERANAN PEMIMPIN PADUAN SUARA DALAM
MENGEFEKTIFKAN PADUAN SUARA DI GEREJA

KARYA ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Stratum Satu (S1) Program Teologi Kristen Protestan
Pada Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh
Jessyca Rianda Laapen
NPM: 09031926

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY
MAKASSAR
2015

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam

Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.

Abstrak

Jessyca Rianda Laapen. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Daniel
Ronda).
Tujuan penulisan skripsi adalah untuk menjelaskan peranan seorang
pemimpin paduan suara dalam mengefektifkan paduan suara di gereja.
Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, Mempunyai
pengetahuan yang banyak tentang musikalitas dan bagaimana cara
menerapkannya pada anggota paduan suara. Kedua, Meyakini bahwa
pelayanan tersebut adalah suatu panggilan khusus ilahi sebagaimana Tuhan
telah memanggil dan mengkhususkan bagi-Nya orang-oran pelayan yang
ditugaskan untuk melayani umat Tuhan di rumah Tuhan serta dimana saja.
Ketiga, Mempunyai kemauan yang sungguh-sungguh, tidak separuh hati dan
tidak terpaksa. Keempat, Tidak mencari kepentingan sendiri, seperti mencari
untung berupa uang, mancari popularitas, jabatan, kehormatan manusia atau
pujian manusia, dan juga bukan untuk kebanggaan diri.


Kata kunci: Pemimpin, Paduan Suara, Gereja.

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Perkembangan paduan suara di Indonesia sekarang ini sudah maju
dengan pesat. Paduan suara merupakan bagian dari musik. Keindahan musik
dapat dinikmati melalui nyanyian atau pujian-pujian yang dilantunkan oleh
kelompok paduan suara. Melalui paduan suara kita dapat mengekspresikan
jiwa kita untuk memuliakan Tuhan melalui memuji Tuhan secara
menyeluruh.1
Menjadi seorang pemimpin paduan suara gerejawi bukanlah sebatas
seseorang yang bisa memimpin berdasarkan pada tugas yang dipercayakan
dengan pengetahuan akan hal-hal yang menyangkut dengan musik seperti:

mengerti semua gaya bernyanyi, mampu mengolah suara dengan baik, bisa
memimpin dengan berbagai bentuk suara seperti sopran, alto, tenor dan
bass,

juga bukan berdasarkan pengalaman. Tetapi, seorang pemimpin

paduan suara hendaknya dibekali dengan kesadaran bahwa persekutuan
pribadi dengan Tuhan juga merupakan hal yang penting.

1

Emile Anton Flissaard, Hermeneutika Paduan Suara , (Yogyakarta: Amara
Books 2009), 8.

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.

Itu sebabnya mengapa penulis menganggap ini merupakan hal yang
perlu diperhatikan oleh semua pemimpin paduan suara yang ada saat ini.

Maksud penulis bukan karena seseorang yang dianggap bisa memimpin
tetapi tidak ada yang memberdayakannya atau seorang pemimpin yang tidak
mendapatkan upah yang cukup lalu mengakhiri tugas itu. Ini lebih kepada
bagaimana seorang pemimpin paduan suara dalam mengefektifitaskan
dirinya dalam paduan suara yang ada dalam gereja-gereja sekarang ini.
Karena setiap pujian tidak akan menjadi sesuatu yang baik bagi Tuhan jika
yang memimpinnya tidak memahaminya, dan meyakininya sebagai hal yang
dapat memberkati orang lain dan memuliakan Tuhan. Seorang pemimpin
paduan suara tidak akan maksimal dalam pelayanan paduan suara jika hanya
memperhatikan dan meningkatkan keahlian atau skill dan mengabaikan halhal rohani untuk kehidupannya.
Memang tidak dapat dipungkiri, ada pemimpin paduan suara hanya
melakukan tugasnya apabila ada jadwalnya, padahal seorang pemimpin
paduan suara harus memerhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi
pelayanan serta hal yang bisa menghambat pelayanan tersebut. Jika tidak
meningkatkan kehidupan yang kudus, merendahkan diri di hadapan Tuhan,
peka terhadap sesuatu, dan menjadi mentor yang baik bagi anggota paduan

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.


suaranya, maka ia akan menjadi seorang pemimpin paduan suara yang
kurang memahami tugas dan perannya.
Menanggapi fakta tersebut di atas maka penulis tertarik menulis
karya ilmiah untuk mengungkapkan tentang pentingnya peran dan fungsi
seorang pemimpin paduan suara dalam gereja dengan judul “PERANAN
PEMIMPIN PADUAN SUARA DALAM MENGEFEKTIFKAN PADUAN
SUARA DI GEREJA”. Kiranya karya ilmiah ini dapat menjadi bahan
masukan dan pertimbangan bagi para pembaca khususnya pada setiap
organisasi gereja yang berkeinginan mengembangkan paduan suara
gerejawi.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan membahas
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
Pertama, bagaimana peranan seorang pemimpin paduan suara yang

mengefektifkan paduan suara di gereja
Tujuan Penulisan


Didalam penyusunan karya ilmiah ini ada beberapa hal yang menjadi
tujuan penulisan :

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.

Pertama, untuk menjelaskan peranan seorang pemimpin paduan

suara dalam mengefektifkan paduan suara di gereja.
Metode Penulisan

Metode penelitian yang dipakai dalam penyusunan karya ilmiah ini
adalah kualitatif atau penelitian kepustakaan, yaitu penelitian terhadap
literatur atau buku-buku yang berkaitan dengan subjek yang ditulis dalam
karya ilmiah ini untuk memperoleh data yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Sistematika Penulisan

Dalam karya ilmiah ini,


secara keseluruhan penulis membahas

tentang
Bab pertama, merupakan pendahuluan,

latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
Bab kedua, membahas tentang tinjauan pustaka : pengertian paduan
suara, latar belakang teologis paduan suara yang meliputi masa perjanjian
lama dan baru, perkembangan paduan suara.

Laapen, Jessyca Rianda. “Peranan Pemimpin Paduan Suara Dalam
Mengefektifkan Paduan Suara Di Gereja.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.

Bab ketiga, menjelaskan tentang metodologi dari peranan pemimpin
paduan suara sebagai guru, pelatih, teman dan sahabat, manager, dan

kulifikasi seornag pemimpin paduan suara dalam hal musikalitas, sosialitas,
dan rohani.
Bab keempat, mengemukakan peranan pemimpin paduan suara
dalam mengefektifitaskan paduan suara di gereja.
Bab kelima, merupakan kesimpulan dan saran.