PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN BALIMBINGAN.

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN BALIMBINGAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memeperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

ADIANTI FADHILLAH SARI NIM. 709210003

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

i ABSTRAK

Adianti Fadhillah Sari, NIM. 709210003, Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah peneliti melihat rendahnya kepuasan kerja karyawan di perusahaan, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dan tingkat absensi karyawan setiap tahunnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang di peroleh dari penelitian di lapangan melalui kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian sentral kantor PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu sebanyak 66 responden. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Stastitical Packages For Social Sciene (SPSS) 19.0 for Wndows Release. Uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Hasil yang di peroleh adalah Y = 2,622 + 0,515X1 + 0,374X2. Artinya bila motivasi kerja naik sebesar satu (1) satuan maka nilai kepuasan kerja akan naik sebesar 0,515 dan bila budaya organisasi naik satu (1) satuan maka nilai kepuasan kerja akan naik sebesar 0,374 dengan asumsi faktor lain tetap. Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan taraf signifikasnsi 5% menunjukan hasil thitung untuk motivasi kerja (X1) = 6,129 > ttabel 2,000 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikas terhadap kepuasan kerja karyawan. Terdapat pengaruh positif dan signifikas antara variabel budaya organisasi (X2) terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan nilai thitung sebesar 3,389 > ttabel 2,000 dan nilai signifikan sebesar 0,001< 0,05. Secara simultan motivasi kerja dan budaya organisai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan nilai fhitung 37,674 > ftabel 3,14 dan di peroleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan kriteria tersebut maka hipotesis di terima. Pada uji determinan R2 di peroleh nilai R square = 0,545 artinya 54,5% variabel kepuasan kerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja dan budaya organisasi dan sisanya 45,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini.

Dari hasil diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa motivasi kerja dan budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan. Kata kunci : motivasi, budaya organisasi, kepuasan kerja


(4)

viii DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Pembatasan Masalah ... 8

1.4Perumusan Masalah ... 8

1.5Tujuan Penelitian ... 9

1.6Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11

2.1Kerangka Teori ... 11

2.1.1 Motivasi Kerja ... 11

2.1.2 Budaya Organisasi ... 24

2.1.3 Kepuasan Kerja ... 32


(5)

ix

2.3Kerangka Berpikir... 43

2.4Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

3.1Lokasi Penelitian ... 47

3.2Populasi dan Sampel ... 47

3.2.1 Populasi ... 47

3.2.2 Sampel ... 47

3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 48

3.3.1 Variabel Penelitian ... 48

3.3.2 Definisi Operasional ... 48

3.4Teknik Pegumpulan Data ... 49

3.5Teknik Uji Coba Instrumen ... 52

3.5.1 Uji Validitas ... 52

3.5.2 Uji Reabilitas ... 53

3.6Teknik Analisis Data... 53

3.6.1 Uji Normalitas ... 53

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 54

3.6.3 Analisis Regresi Berganda... 55

3.6.4 Identifikasi Determinan ... 56

3.6.5 Pengujian Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Gambaran Umum PT Perkebuna Nusantara IV ... 58

4.1.2 Gambaran Umun PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan ... 62

4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 73

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian ... 78

4.2 Analisis Data Penelitian ... 83


(6)

x

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 84

4.2.3 Analisis Regresi Berganda... 89

4.2.4 Koefisien Determinasi (R square) ... 90

4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 91

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran... 97 DAFTAR PUSTAKA


(7)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PTPN IV ... 5

Tabel 1.2 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan ... 6

Tabel 3.1 Karyawan Sentral Kantor PTPN IV Balimbingan ... 48

Tabel 3.2 Layout Angket... 49

Tabel 4.1 Grup Unit Usaha PT Perkebunan Nusantara IV ... 61

Tabel 4.2 Luas Tanah PT Perkebunan Nusantara IV Balimbingan ... 63

Tabel 4.3 Komposisi Karyawan Pimpinan ... 71

Tabel 4.4 Komposisi Karyawan Pelaksana ... 72

Tabel 4.5 Pengujian Validitas Variabel X1 ... 74

Tabel 4.6 Hasil perhitungan Reliabilitas Angket Variabel X1 ... 75

Tabel 4.7 Pengujian Validitas Variabel X2 ... 75

Tabel 4.8 Hasil perhitungan Reliabilitas Angket Variabel X1 ... 74

Tabel 4.9 Pengujian Validitas Variabel Y ... 77

Tabel 4.10 Hasil perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Y ... 78

Tabel 4.11 Deskripsi Responden ... 79

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

Tabel 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 80

Tabel 4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 80

Tabel 4.15 Penilaian Responden terhadap Motivasi Kerja ... 81


(8)

xii

Tabel 4.17 Penilaian Responden terhadap Kepuasan Kerja ... 83

Tabel 4.18 Uji Smirnov Kolmogrov ... 84

Tabel 4.19 Uji Multikolinearitas ... 85

Tabel 4.20 Correlations ... 86

Tabel 4.21 Kategori Korelasi ... 86

Tabel 4.22 Koefisien Determinasi ... 87

Tabel 4.23 Koefisien Regresi ... 89


(9)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan dari Maslow ... 12

Gambar 2.2 Proses Pembentukan Budaya Organisasi ... 25

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 43

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Unit Usaha Balimbingan ... 65


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen utama yang menempati posisi strategis dalam organisasi, artinya manusia memegang peranan penting untuk menjalankan aktivitas dan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktivitas dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagaimana diketahui organisasi atau perusahaan, didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang tergolong dari berbagai status berupa pendidikan, jabatan dan golongan, pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat usia dari masing-masing individu tersebut (Hasibuan, 2003:147).

Antara karyawan dan perusahaan memiliki hubungan yang saling membutuhkan, dimana perusahaan membutuhkan karyawan yang berkualitas, produktif dan memiliki kepuasaan kerja yang bagus, sementara karyawan membutuhkan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai dua pihak yang saling membutuhkan maka diperlukan terciptanya hubungan yang baik dan harmonis. Ketika hubungan yang baik dan harmonis antara karyawan dan perusahaan tercipta maka suasana kerja akan semakin baik, tujuan perusahaan dapat tercapai dan kepuasaan kerja karyawan semakin tinggi.


(11)

2

Menciptakan kepuasan kerja karyawan adalah hal yang tidak mudah karena kepuasan kerja setiap individu berbeda. Apabila karyawan memiliki kepuasan kerja yang baik maka laju roda perusahaan akan berjalan dengan baik yang akhirnya akan meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Karyawan biasanya merasa bahwa mereka bekerja hanya karena mereka memang harus bekerja, tanpa ada alasan tertentu yang mendorong mereka untuk melakukan perkerjaan yang telah diberikan. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi kerja yang diharapkan dapat memberikan dorongan kepada karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga memberikan kepuasan sendiri bagi karyawan.

Motivasi merupakan suatu hal yang mengakibatkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat, rela dan penuh tanggung jawab. Banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam memotivasi karyawan, hal ini tergantung dari cara organisasi atau perusahaan dalam mengelola faktor-faktor yang terkait sehingga tujuan motivasi dapat berjalan sesuai rencana. Dengan adanya motivasi yang tinggi dalam diri karyawan, diharapkan mereka akan lebih mencintai pekerjaanya, sanggup bekerja lebih baik, dan memiliki loyalitas yang tinggi serta berkeinginan untuk melakukan kinerja yang lebih baik. Kondisi ini diperlukan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, jika karyawan memiliki motivasi tinggi, maka mereka akan terdorong dan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga akan diperoleh kepuasan yang maksimal.


(12)

3

Selain motivasi kerja, budaya organisasi juga menjadi penunjang dalam mencapai kepuasan kerja karyawan. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari lingkungannya sebagaimana diungkapkan oleh Furqon (dalam Irawati 2011: 2) “Manusia yang pada dasarnya sebagai makhluk budaya mengandung pengertian bahwa kebudayaan merupakan ukuran dalam hidup dan tingkah laku manusia terhadap lingkungannya”.

Chatman dan Jehn (dalam Rizal, 2012: 5) menyatakan bahwa “Setiap organisasi pasti mempunyai nilai-nilai utama (core value) yang perlu disebarluaskan kepada seluruh anggota organisasi”. Nilai-nilai itu akan melekat pada setiap anggota organisasi, sehingga budaya organisasi ini akan berdampak pada perilaku dan sikap setiap anggota organisasi. Kebudayaan mengikat para anggota yang dilingkupi kebudayaan itu untuk berperilaku sesuai dengan kebudayaan yang ada tanpa merasa terpaksa. Jika budaya organisasi suatu perusahaan dapat diterima oleh karyawan maka akan memberikan dampak yang positif terhadap kepuasan kerja karyawan tersebut.

Kepuasan kerja merupakan penilaian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Pada dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada perusahaan apabila dalam bekerja memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

Sudah menjadi tugas manajemen organisasi agar karyawan memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman dan sumber-sumber lainnya, biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang


(13)

4

diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjenuhkan atau membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan kurang bertanggungjawab. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan. Pemahaman tentang jenis atau tingkat kebutuhan perorangan karyawan oleh perusahaan menjadi hal mendasar untuk meningkatkan motivasi. Dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan, produktivitas pun akan meningkat.

Setiap karyawan akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku didalam dirinya. Pada dasarnya semakin positif sikap kerja semakin besar pula kepuasan kerja, biasanya seseorang merasa puas dengan pekerjaannya karena telah memperoleh apa yang ia butuhkan.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah. Walaupun sudah menjadi perusahaan besar yang mendunia dan bergengsi tentu saja masih banyak hambatan yang dialami perusahaan dan harus dihadapai baik itu berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.

Kepuasan kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan sangat mempengaruhi kinerja karyawan, jika kepuasan kerja bersifat positif dimana karyawan sangat puas terhadap pekerjaannya maka akan memberikan dampak yang positif juga bagi kinerja karyawannya. Begitu juga sebaliknya, jika kepuasan kerja bersifat negatif yaitu karyawan merasakan


(14)

5

ketidakpuasan dalam bekerja maka akan memberikan dampak yang buruk bagi kinerja karyawan dimana karyawan akan bekerja tanpa semangat, cenderung malas dan tidak optimal. Kinerja yang buruk akan berdampak pada penurunan produktivitas. Padahal, produktivitas karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan sangat mempengaruhi kesejahteraan karyawannya, seperti pemberian insentif atau bonus.

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan terdapat fenomena yang terjadi. Apabila karyawan tidak mencapai kepuasan dalam dalam bekerja maka akan timbul sikap negatif dalam pekerjaan seperti kurangnya rasa ketertarikan terhadap pekerjaanya, adanya mogok kerja, tingginya tingkat absensi dan tingkat pergantian karyawan (turnover) yang meningkat dari tahun ke tahun (Abdul, 2011:5). Fenomena ini juga dihadapi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan dimana masih terlihat rendahnya kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan hal ini dapat kita tinjau tingkat keluarnya karyawan terutama pensiun dini atau pengunduran diri dari perusahaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir dan juga tingkat kehadiran karyawan.

Data jumlah karyawan yang mengalami penurunan disebabkan masa pensiun dan pengunduran diri di PT. Perkebunan Nusantara IV (Pesero) adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan PTPN IV Tahun 2007-2011

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011


(15)

6

Jumlah karyawan keluar - 1520 669 1471 1471 Persentase penurunan - 4,69% 2,17% 4,88% 5,12% Sumber : Situs resmi PT. Perkebunan Nusantara IV, 2013.

Dari uraian data diatas disimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV masih rendah, hal ini dilihat dari meningkatnya jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan setiap tahunnya. Selain dari turnover, rendahnya kepuasan kerja juga terlihat dari tingkat absensi karyawan disuatu perusahaan. Data tingkat kehadiran karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan dilaporkan sebagai berikut :

Tabel 1.2

Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan Tahun 2008-2011 PTPN IV Kehadiran Ketidakhadiran Cuti Sakit

2008 89% 4% 4% 3%

2009 85% 6% 5% 4%

2010 83% 9% 7% 5%

2011 80% 11% 9% 2%

2012 83% 8% 5% 4%

Sumber : Laporan penggunaan hari kerja karyawan PTPN IV Balimbingan, 2012

Dari data yang diperoleh terlihat bahwa ketidakhadiran karyawan meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan fenomena tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya ketidakpuasan dalam diri karyawan sehingga kurangnya semangat untuk hadir ke perusahaan.


(16)

7

Selain itu, peran pemimpin dalam memotivasi kerja masih kurang dirasakan oleh bawahannya. Padahal dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, tugas pimpinanlah untuk memperdayakan semua sumber-sumber yang ada didalam perusahaan, terutama sumber-sumber daya manusianya melalui pembentukan motivasi kerja. Beberapa karyawan merasakan ketidaknyamanan dalam bekerja karena atasannya tidak memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sesuai inisiatif karyawan, dengan kata lain pemimpin cenderung memaksakan kehendaknya kepada karyawan. Padahal didalam butir salah salah satu budaya perusahaan berbunyi “proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi”, namun pada kenyataannya karyawan tidak dibiarkan untuk berinovasi.

Tinggi rendahnya motivasi kerja dan budaya organisasi cukup penting dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan, karena adanya motivasi kerja yang tinggi membuat karyawan bersemangat dalam bekerja sehingga dapat mencapai kepuasan kerja. Budaya organisasi yang baik biasanya juga memberikan kepuasan kerja tersendiri bagi karyawan disuatu perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara IV sendiri untuk proses perekrutan belum memberikan budaya yang baik, mereka masih lebih mengutamakan sistem keluarga dan perekrutan cenderung tertutup.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, begitu pentingnya mengetahui kepuasan kerja karyawan disuatu perusahaan, untuk itu penulis merasa tertarik untuk membuat suatu kajian yang lebih mendalam mengenai masalah tersebut dengan judul ”Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya


(17)

8

Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Balimbingan”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :.

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

3. Apakah motivasi kerja dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas dan juga ketidakjelasan, maka penelitian ini hanya dibatasi pada ruang lingkup motivasi kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

1.4Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(18)

9

1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Balimbingan ?

2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Balimbingan ?

3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan ?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Bagi penulis

Sebagai wahana penambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan dan pengalaman peneliti dalam berfikir secara ilmiah serta dapat


(19)

10

mengetahui lebih dalam seberapa besar pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi Lembaga Universitas Negeri Medan

Sebagai tambahan literatur kepustakaan dibidang penelitian mengenai pengaruh-pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

4. Bagi peneliti lain

Sebagai referensi dan bahan pertimbangan bagi para peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan motivasi kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan.


(20)

96 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2,622 + 0,515X1 + 0,374 X2

Yang berarti :

a. Nilai konstanta sebesar 2,622 artimya pada saat variabel motivasi kerja dan budaya organisasi diabaikan oleh perusahaan maka nilai kepuasan kerja yang dimiliki karyawan adalah sebesar 2,622.

b. Koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,515 menyatakan bahwa kenaikan satu satuan pada variabel motivasi kerja karyawan maka akan meningkatkan nilai kepuasan kerja karyawan sebesar 0,515. c. Koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,374 menyatakan bahwa

kenaikan satu satuan pada variabel budaya organisasi akan meningkatkan nilai kepuasan kerja karyawan sebesar 0,374.

2. Diperoleh nilai R2 sebesar 0,545 yang berarti variabel motivasi kerja dan budaya organisasi memberikan pengaruh terhadap variabel kepuasan kerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Balimbingan sebesar 54,5% sedangkan sisanya 45,5% dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model penelitian ini.


(21)

97

3. Setelah dilakukan Uji Hipotesis secara simultan (Uji F), variabel motivasi kerja dan budaya organiasasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan. Hal ini terlihat dari nilai Fhitung (37,674) > Ftabel (3,14).

4. Setelah dilakukan Uji Hipotesis secara parsial (Uji t,) variabel motivasi kerja dan budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Balimbingan. Hal ini terlihat dari nilai thitung > ttabel untuk masing-masing variabel bebas. Diperolah nilai thitung (6,129) > ttabel (2,000) untuk variabel motivasi kerja dan thitung (3,389) > ttabel (2,000) untuk variabel budaya organisasi.

5.2 Saran

1. Peningkatan motivasi perlu dilakukan perusahaan terhadap karyawannya. Pihak perusahaan harus lebih memperhatikan karyawannya. Peningkatan motivasi dapat dilakukan dengan cara pemberian motivasi dari pemimpin, pemimpin memberikan contoh yang baik bagi karyawan, penambahan kompensasi, pemberian bonus tepat waktu, mensejahterakan keluarga karyawan dan sebagainya.

2. Perusahaan harus lebih memperhatikan penerapan budaya perusahaan yang dimiliki sehingga karyawan lebih memahami dan mengerti makna dari sebuah budaya organisasi yang harus dijaga oleh setiap anggota organisasi. Budaya perusahaan yang dilaksanakan dengan baik akan


(22)

98

menciptakan suasan kerja yang kondusif. Jika atasan menerapkan budaya organisasi dengan benar maka secara tidak langsung telah memberikan contoh kepada bawahannya untuk lebih menerapkan dan menjaga budaya organisasi yang ada pada perusahaan tempat mereka bekerja.

3. Motivasi dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Manajemen perusahaan harus lebih memperhatikan kedua vaiabel bebas dalam penelitian ini untuk lebih meningkatkan kepuasan kerja karyawannya. Karena kepuasan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja dan produktifitas perusahaan.

4. Kepada peneliti lain diharapkan dapat menambah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja seperi komunikasi, promosi, lingkungan kerja (fisik-non fisik), pengembangan karir dan lain-lain. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti untuk meningkatkan kepuasan kerja, karena dengan meningkatkan kepuasan kerja maka hasil kerja pun akan meningkat dan mempermudah pencapaian tujuan perusahaan sehingga hasil penelitian lebih bermanfaat lagi.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Fauziah. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Medan : Madenatera

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

--- 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

Kreitner, Robert. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3.

Jakarta: Erlangga

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10. Yogyakarta: Andi Prabu, Anwar. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

---.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suharyadi, Purwanto. 2009. Statistika Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat

Triton. 2003. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Andi Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Brahmasari dan Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan pada PT. Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.II. 10.124-135.


(24)

Ekayadi, Septyaningsih. 2008. Pengaruh Motivasi dan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Rimbajatiraya Citrakarya. Skripsi. Universitas Guna Darma.

Irawati. 2011. Pengaruh Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Distrik Rayon Selatan Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Kesuma, Ali. 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Bisnis dan Manajemen. I.4.310-322

Koesmono, Teman. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. II.7.175-188.

Munizu, Musran. 2010. Persepsi Budaya Organisasi dan Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank. Jurnal keuangan dan perbankan. I.14.98-109

Octavia, Nur. 2011. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan PT Mirota Kampus Yogyakarta. Skripsi. Universitas Pembangunan Veteran.

Rizal, Hanif. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. III.6.1-24

Santauli, Ika. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Saragih, Bella. 2012. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Sumut (cabang utama) Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Furqon, Chairul. 2007. Budaya Organisasi. http://www.puslit.ac.id/-puslit/journals. (28 Desember 2012).


(25)

Gamma. Teori-teori Kepuasan Kerja. http:// gammana.wordpress. com/2010/01/ 13/ teori-teori-kepuasan-kerja/. (28 Desember 2013)

Winardi. Pengertian Motivasi. http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-motivasi.html (28 Desember 2012)

Profil Company PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Balimbingan. 2013 Situs Resmi PT. Perkebunan Nusantara IV. 2013. Ptpn4.co.id (01 Maret 2013)


(1)

96 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2,622 + 0,515X1 + 0,374 X2

Yang berarti :

a. Nilai konstanta sebesar 2,622 artimya pada saat variabel motivasi kerja dan budaya organisasi diabaikan oleh perusahaan maka nilai kepuasan kerja yang dimiliki karyawan adalah sebesar 2,622.

b. Koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,515 menyatakan bahwa kenaikan satu satuan pada variabel motivasi kerja karyawan maka akan meningkatkan nilai kepuasan kerja karyawan sebesar 0,515. c. Koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,374 menyatakan bahwa

kenaikan satu satuan pada variabel budaya organisasi akan meningkatkan nilai kepuasan kerja karyawan sebesar 0,374.

2. Diperoleh nilai R2 sebesar 0,545 yang berarti variabel motivasi kerja dan budaya organisasi memberikan pengaruh terhadap variabel kepuasan kerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Balimbingan sebesar 54,5% sedangkan sisanya 45,5% dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model penelitian ini.


(2)

97

3. Setelah dilakukan Uji Hipotesis secara simultan (Uji F), variabel motivasi kerja dan budaya organiasasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Balimbingan. Hal ini terlihat dari nilai Fhitung (37,674) >

Ftabel (3,14).

4. Setelah dilakukan Uji Hipotesis secara parsial (Uji t,) variabel motivasi kerja dan budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Balimbingan. Hal ini terlihat dari nilai thitung > ttabel untuk masing-masing

variabel bebas. Diperolah nilai thitung (6,129) > ttabel (2,000) untuk variabel

motivasi kerja dan thitung (3,389) > ttabel (2,000) untuk variabel budaya

organisasi.

5.2 Saran

1. Peningkatan motivasi perlu dilakukan perusahaan terhadap karyawannya. Pihak perusahaan harus lebih memperhatikan karyawannya. Peningkatan motivasi dapat dilakukan dengan cara pemberian motivasi dari pemimpin, pemimpin memberikan contoh yang baik bagi karyawan, penambahan kompensasi, pemberian bonus tepat waktu, mensejahterakan keluarga karyawan dan sebagainya.

2. Perusahaan harus lebih memperhatikan penerapan budaya perusahaan yang dimiliki sehingga karyawan lebih memahami dan mengerti makna dari sebuah budaya organisasi yang harus dijaga oleh setiap anggota organisasi. Budaya perusahaan yang dilaksanakan dengan baik akan


(3)

98

menciptakan suasan kerja yang kondusif. Jika atasan menerapkan budaya organisasi dengan benar maka secara tidak langsung telah memberikan contoh kepada bawahannya untuk lebih menerapkan dan menjaga budaya organisasi yang ada pada perusahaan tempat mereka bekerja.

3. Motivasi dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Manajemen perusahaan harus lebih memperhatikan kedua vaiabel bebas dalam penelitian ini untuk lebih meningkatkan kepuasan kerja karyawannya. Karena kepuasan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja dan produktifitas perusahaan.

4. Kepada peneliti lain diharapkan dapat menambah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja seperi komunikasi, promosi, lingkungan kerja (fisik-non fisik), pengembangan karir dan lain-lain. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti untuk meningkatkan kepuasan kerja, karena dengan meningkatkan kepuasan kerja maka hasil kerja pun akan meningkat dan mempermudah pencapaian tujuan perusahaan sehingga hasil penelitian lebih bermanfaat lagi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Fauziah. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Medan : Madenatera

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

--- 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

Kreitner, Robert. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3.

Jakarta: Erlangga

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10. Yogyakarta: Andi Prabu, Anwar. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

---.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suharyadi, Purwanto. 2009. Statistika Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat

Triton. 2003. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Andi Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Brahmasari dan Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan pada PT. Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.II. 10.124-135.


(5)

Ekayadi, Septyaningsih. 2008. Pengaruh Motivasi dan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Rimbajatiraya Citrakarya. Skripsi. Universitas Guna Darma.

Irawati. 2011. Pengaruh Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara II (Persero) Distrik Rayon Selatan Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Kesuma, Ali. 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Bisnis dan Manajemen. I.4.310-322

Koesmono, Teman. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. II.7.175-188.

Munizu, Musran. 2010. Persepsi Budaya Organisasi dan Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank. Jurnal keuangan dan perbankan. I.14.98-109

Octavia, Nur. 2011. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan PT Mirota Kampus Yogyakarta. Skripsi. Universitas Pembangunan Veteran.

Rizal, Hanif. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. III.6.1-24

Santauli, Ika. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Saragih, Bella. 2012. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Sumut (cabang utama) Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Furqon, Chairul. 2007. Budaya Organisasi. http://www.puslit.ac.id/-puslit/journals. (28 Desember 2012).


(6)

Gamma. Teori-teori Kepuasan Kerja. http:// gammana.wordpress. com/2010/01/ 13/ teori-teori-kepuasan-kerja/. (28 Desember 2013)

Winardi. Pengertian Motivasi. http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-motivasi.html (28 Desember 2012)

Profil Company PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Balimbingan. 2013 Situs Resmi PT. Perkebunan Nusantara IV. 2013. Ptpn4.co.id (01 Maret 2013)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

7 92 109

Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.Perkebunan Nasional IV (Persero) Unit Kebun Marihat

1 61 85

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 22 59

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN : Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Batulawang.

1 1 52

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 0 11

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 1 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 0 9

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 0 24

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 3 4

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 0 17