PENGEMBANGAN VIDEO EKOSISTEM MANGROVE MUARA SUNGAI DUA DAN YAGASU DELI SERDANG SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA.

ABSTRAK

WIDYAWATI TIURMAIDA. Pengembangan Video Ekosistem Mangrove
Muara Sungai Dua Dan Yagasu Deliserdang Sebagai Bahan pembelajaran
Biologi SMA. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan mangrove
dan kepiting Uca spp, faktor fisika – kimi ekosistem mangrove dan untuk
mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap produk video pembelajaran
ekosistem mangrove muara dua dan Yagasu (yayasan gajah Sumatera)
Deliserdang Sumatera Utara. Keanekaragaman tumbuhan mangrove dan kepiting
Uca spp diperoleh dengan melakukan penelitian ekologi ekosistem mangrove,
keanekaragaman Kepiting Uca spp dan faktor fisika-kimia ekosistem mangrove
serta pengembangan media (Pembuatan video dan produksi video). Hasil
penelitian menunjukkan keanekaragaman tumbuhan mangrove yaitu Avicennia
marina, Bruguiera sexangula, Exoceria agallocha dan Avicennia alba.
Keanekaragaman Kepiting Uca spp yaitu Uca anunulipes. Uca urvillei, Uca
tetragonon, Uca dussumieri, Uca vocans. Suhu udara di ekosistem mangrove
berada pada kisaran 260C – 280C, suhu tanah 270C – 280C, pH tanah 6.2- 6.8,
kelembapan tanah 2,3% - 2,5% dan kelembapan udara 70%. Persepsi uji coba
video pada siswa SMA Kelas XI dinyattakan baik/layak.


Kata Kunci : Video pembelajaran ekosistem mangrove. Kepiting Uca spp,
Persepsi guru biologi SMA, persepsi siswa SMA, Muara Sungai
Dua, Yagasu Deliserdang Sumatera Utara.

ABSTRACT
WIDYAWATI TIURMAIDA. Development of Ecosystem video Mangrove
Sungai Dua Estuary and Yagasu Deliserdang as Learning materials biology
High School. State University of Medan Graduate Program 2013.

This research aims to determine the diversity of mangrove plants and Uca spp
crab, physics-chemical factors of mangrove ecosystems and to determine the
perception of teachers and students towards learning video products of Sungai
Dua estuary and Yagasu (Foundation of Sumatran elephants) Deliserdang North
Sumatra mangrove ecosystem. Diversity of mangrove and Uca spp crab obtained
by mangrove ecological research and recorded on video, including mangrove
plant diversity, diversity of Uca spp crab and Physical-chemical factors of
mangrove ecosystems and the development of media (Video creation and video
Production). Results showed that diversity of mangrove consist of Avicennia
marina, Bruguiera sexangula, Exoceria agallocha and avicennia Alba. Diversity

of Uca spp crab is Uca anunulipes, Uca Urvillei, Uca Tetragonon, Uca
dussumieri, and Uca vocans. The air temperature in the mangrove ecosystem in
the range of 260C – 280C, soil temperature 270C – 280C, soil pH 6.2- 6.8, soil
Moisture 2,3% - 2,5% and 70% humidity. Perception test video at high school
students of class XI declared good/ decent.

Key word

: Learning Video of mangrove ecosystem. Uca spp Crab, high
School Biology teacher perceptions, perceptions of high school,
Sungai Dua Estuary, Yagasu Deliserdang Northern Sumatra.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kasih karunia yan telah memberikan, kesehatan, kekuatan dan hikmat kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Tesis berjudul “Pembuatan Video Ekosistem Mangrove Muara Sungai
Dua Dan Yagasu Deli Serdang Sebagai Bahan Pembelajaran Biologi SMA”,
disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi, Pascasarjana
Unimed.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen Pembimbing I Bapak Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D dan Dosen
Pembimbing II Bapak Dr.rer.nat.Binari Manurung,M.Si sebagai dosen
pembimbing tesis yang telah banyak memberikan bimbingan dan saransaran kepada saya sejak awal pembuatan proposal sampai dengan selesai
penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad. Badiran, M.Pd dan Bapak Oni Krenawan
selaku ahli media yang telah banyak memberikan saran dan masukan
dalam penyempurnaan tesis ini.
3. Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si. selaku
ahli media yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam
penyempurnaan tesis ini.
4. Ibunda tercinta A.M. Br.Purba dan selruh keluarga, kakak, abang dan adikadik saya yang telah mendoakan dan mendukung saya.
5. Suami saya Uli Julinarta Purba
6. Teman-teman angkatan XVIII Program Studi Pendidikan Biologi: Retnita,
Halimah, Nani, Pandu, Faisal, Iqbal, Ihsan, Hasyim, Tua, Domu,serta
semua teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
7. Sahabat-sahabat saya di Blessing Community: Iwan Laoli, Ester Sihite,
Jakson, Julian yang turut mendukung saya.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna,
untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan pendidikan.

Medan,

Maret 2013

Widyawati Tiurmaida

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRACT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Pembatasan Masalah
1.4.
Perumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Mangrove
2.2. Manfaat Mangrove
2.3. Karakteristik dan Zonasi Hutan Mangrove
2.4.Biota Hutan Mangrove
2.5.Flora dan Keragamannya

2.6. Ciri-ciri Fisik Hutan Mangrove
2.6.1. Air Pasang
2.6.2. Salinitas
2.6.3. Suhu
2.6.4. Oksigen Terlarut dan Zat Hara
2.6.5. pH (Derajat Keasaman)
2.6.6. Substrat
2.7. Deskripsi Kepiting, Siklus Hidup, Klasifikasi Uca spp
2.8. Media Animasi dan Video Pembelajaran
2.8.1. Media Animasi
2.8.2. Media Video Sebagai Media Pembelajaran
2.8.3. Tahapan Pembuatan Video Pembelajaran
2.8.3.1. Tahap Pra Produksi
2.8.3.2. Tahap Produksi
2.8.3.3. Tahap Pasca Produksi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Data yang Diperlukan dan Tekhnik Mendapatkan Data
3.2.1. Objek Penelitian
3.2.2. Subjek Penelitian

3.3. Desain Penelitian
3.4. Kategory Data

I
II
III
IV
VI
X
XI
XII
1
5
5
5
6
6
8
11
12

14
18
20
20
20
21
22
22
22
23
28
28
33
35
35
35
35
38
38
38

38
39
40

3.5. Alat dan Bahan
3.6. Prosedur Penelitian
3.6.1. Keanekaragaman dan Indeks Keanekaragaman Tumbuhan
Mangrove
3.6.2. Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Uca spp
3.6.3. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia
3.6.4. Pembuatan Video Pembelajaran Ekosistem Mangrove di Muara
Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deli Serdang
Sumatera Utara
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove dan Kepiting
Uca spp
3.7.2. Penilaian Video Pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Keanekaragaman, Kelimpahan dan Indeks Keanekaragaman

Tumbuhan Mangrove
4.1.2. Keanekaragaman, Kelimpahan dan Indeks Keanekaragaman
Kepiting Uca spp
4.2. Faktor-faktor Fisiko Kimia Ekosistem Mangrove
4.2.1. Faktor-faktor Fisiko Kimia Mangrove dan Kepiting Uca spp
4.3. Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Video Pembelajaran Ekosistem
4.3.1. Hasil Pengujian Persepsi Video Dari 5 Orang Guru Biologi SMA
4.3.2. Hasil Pengujian Dari Persepsi Uji Coba Satu-satu Siswa SMA
4.3.3. Hasil Pengujian Dari Persepsi Uji Coba Kelompok Kecil
(5 Orang) Siswa SMA
4.3.4. Hasil Pengujian Dari Persepsi Uji Coba Kelompok Besar
(38 Orang) Siswa SMA
4.4. Hasil Evaluasi Ahli Media dan Ahli Materi
4.4.1. Hasil Evaluasi Ahli Media
4.4.2.Hasil Evaluasi ahli Materi
4.5. Pembahasan
4.5.1. Keanekaragamann, Kelimpahan dan Indeks Keanekaragaman
Tumbuhan Mangrove
4.5.2. Keanekaragaman, Kelimpahan dan Indeks Keanekaragaman
Kepiting Uca spp

4.6. Faktor Fisiko Kimia Ekosistem Mangrove di Muara Sungai Dua dan
Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deli Serdang Sumatera Utara
4.6.1. Suhu Udara
4.6.2. Suhu Tanah
4.6.3. pH Tanah
4.6.4. Kelembaban Tanah
4.6.5. Kelembaban Udara
4.7. Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Produk Video Pembelajaran
Ekosistem Mangrove

40
41
41
42
43

43
45
45
45
47
47
48
51
52
52
52
53
53
54
55
55
56
56
56
58
60
60
60
61
61
61
62

4.7.1. Persepsi Guru Terhadap Produk Video Pembelajaran
Ekosistem Mangrove
4.7.2. Persepsi Siswa Terhadap Produk Video Pembelajaran
Ekosistem Mangrove
4.8. Evaluasi Ahli Media dan Ahli Materi
4.8.1. Hasil Evaluasi Ahli Media
4.8.2. Hasil Evaluasi Ahli Materi
4.9. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Implikasi
5.3. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

62
62
63
63
63
63
65
66
66
67
79

DAFTAR TABEL
Tabel.3.1. Kriteria Persentase Indikator Pada Video Pembelajaran
Ekosistem Mangrove.
Tabel 4.1.1. Keanekaragaman, Kelimpahan dan Indeks
Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove.
Tabel 4.1.2. Keanekaragaman, Kelimpahan dan Indeks Keanekaragaman
Kepiting Uca spp Ekosistem Mangrove.
Tabel 4.2.1. Hasil Pengukuran Suhu Udara, Suhu Tanah, pH Tanah,
Kelembaban, Posisi Pada Saat Pengambilan Sampel
Tumbuhan Mangrove.
Tabel 4.3.1. Data Hasil Pengujian Persepsi Video Oleh Guru
Biologi SMA
Tabel 4.3.3. Data Hasil Perhitungan Penilaian Uji Kelompk Kecil
Siswa SMA
Tabel 4.3.4. Data Hasil Perhitungan Penilaian Uji Coba Kelompok
Besar Siswa SMA
Tabel 4.4.1. Data Hasil Perhitungan Evaluasi Ahli Media
Tabel 4.4.1. Data Hasil Perhitungan Evaluasi Ahli Materi

46
47
48

52
53
54
54
55
56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Salah satu tipe zonasi hutan mangrove di Indonesia
(Bengen, 2004)
Gambar 2.2. Capit yang besar pada kepiting Uca spp. jantan, B.
Capit pada kepiting betina.
Gambar 2.3. Kepiting Uca spp. betina membawa kumpulan telur
di sisi bawah tubuhnya dan akan menetap dalam liangnya
selama dua minggu.
Gambar 2.4. Skema Siklus Hidup Kepiting
Gambar 2.5. Skema bagian-bagian tubuh larva kepiting (zoea dan megal)
Gambar 2.6. The cone of Experience" from Audio-Visual Methods in
Teaching, 1st Edition, by Edgar Dale, 1969.
Gambar 3.1. Desain lokasi penelitian tumbuhan mangrove dan
Kepiting Uca spp

14
24

26
27
27
30
43

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Panduan Penelitian Keanekaregaman Mangrove dan
Kepiting Uca spp
Lampiran 2. Individu Mangrove Di Sungai Dua Bagan Deli Kampung
Nelayan Belawan Medan Sumatera
Lampiran 3. Individu Kepiting Uca spp Di Sungai Dua Bagan Deli
Kampung Nelayan Belawan Medan Sumatera
Lampiran 4. Hasil Identifikasi Kepiting Uca spp.
Lampiran 5. Hasil Uji Coba Video Di Lapangan
Lampiran 6. Hasil Evaluasi Ahli Media dan Ahli Materi
Lampiran 7. Denah dan Lokasi Penelitian
Lampiran 8. Garis Besar Program Media (GBPM)

70
79
88
91
102
109
111
112

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Biologi, ilmu tentang kehidupan, sudah berakar dari dalam diri manusia.
Orang memelihara hewan, membudidayakan tanaman hias, mengundang burungburung dengan menyediakan halaman belakang rumah mereka, mengunjungi
kebun binatang dan cagar alam/taman nasional. Biologi adalah pengejawantahan
ilmiah dari kecendrungan manusia yang merasa mempunyai hubungan dan tertarik
pada semua bentuk kehidupan. Biologi membawa kita, sendiri, maupun orang
lain, memasuki hutan, gurun, lautan, dan lingkungan yang lain, di mana berbagai
bentuk kehidupan beserta lingkungan fisiknya berpadu membentuk jaringanjaringan kompleks yang disebut ekosistem. Biologi merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Hakekat IPA meliputi tiga hal yaitu produk, proses, dan
sikap ilmiah. Produk yaitu sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas konsep,
prinsip, teori dan hukum. Pada ilmu biologi yang mengandung banyak simbol
dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala
diberikan dalam bentuk pengalaman yang kongkrit. Oleh karena itu, diperlukan
penggunaan media dalam pembelajaran biologi.
Dalam pembelajaran biologi kita bebas menggunakan media apapun untuk
meningkatkan hasil belajar ataupun untuk membuat siswa tertarik untuk belajar
dan tidak bosan. Penggunaan media yang lebih modern dan menarik seperti media
Audio-Visual dapat menjadi

salah satu alternatif solusi pemecahan masalah

dalam proses pembelajaran IPA yang bersifat abstrak. Kehadiran media

pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima
informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan
alam semesta lebih banyak menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang
hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui
obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan
menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik
siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara
rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit
untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar/visual, potret, slide,
dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata.
Visual dapat meningkatkan ketertarikan pada sebuah mata pelajaran.
Ketertarikan meningkatkan motivasi. Visual memanfaatkan kepentingan personal
para siswa untuk menjadikan pengajaran relevan. Visual bisa menyederhanakan
informasi yang sulit dimengerti seperti menjalankan fungsi pengatur dengan
menggambarkan hubungan diantara elemen misalnya pada diagram alur atau time
lines. Seringkali konten bisa dikomunikasikan lebih mudah dan efektif secara
visual (Mayer & Moreno, 2003).
Menurut Nugent (2005), banyak guru menggunakan video untuk
memperkenalkan sebuah topik, menyajikan konten, menyediakan perbaikan, dan
meningkatkan pengayaan. Segmen video bisa digunakan di seluruh lingkungan
pengajaran dengan kelas, kelompok kecil, dan siswa-siswa perorangan. Video
merupakan sarana utama untuk mendokumentasikan kejadian actual dan

menghadirkannya ke dalam ruang kelas. Persoalannya, video pembelajaran yang
ada sekarang tidak kontekstual dengan alam/lingkungan di mana siswa berada dan
kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi (kurikulum).
Hutan mangrove sebagai salah satu lahan basah di daerah tropis dengan
akses yang mudah serta kegunaan komponen biodiversitas dan lahan yang tinggi
telah menjadikan sumberdaya tersebut sebagai sumberdaya tropis yang terancam
kelestariannya (Valiela et al . 2001; Onrizal 2005). Mangrove mempunyai
berbagai fungsi, fungsi fisiknya yaitu untuk menjaga kondisi pantai agar tetap
stabil, melindungi tebing pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya abrasi
dan intrusi air laut, serta sebagai perangkap zat pencemar. Fungsi biologis
mangrove adalah sebagai habitat benih ikan, udang dan kepiting untuk hidup dan
mencari makan, sebagai sumber keanekaragaman biota akuatik dan nonakuatik
seperti burung, ular, kera, kelelawar, dan tanaman anggrek, serta sumber plasma
nutfah.
Fungsi ekonomis mangrove yaitu sebagai sumber bahan bakar (kayu,
arang), bahan bangunan (balok, papan), serta bahan tekstil, makanan, dan obatobatan. Mangrove menahan nutrient dan detritus ke perairan pantai sehingga
produksi primer perairan di sekitar mangrove cukup tinggi dan penting bagi
kesuburan perairan. Dedaunan ranting, bunga, dan buah dari tanaman mangrove
yang mati dimanfaatkan oleh makrofauna, misalnya kepiting sesarmid, kemudian
didekomposisi oleh berbagai jenis mikroba yang melekat di dasar mangrove dan
secara

bersama-sama

membentuk

rantai

makanan.

Detritus

selanjutnya

dimanfaatkan oleh hewan akuatik yang mempunyai tingkatan lebih tinggi.

Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki sumber daya alam yang
besar,

salah satunya adalah Muara Sungai Dua dan Yagasu Deliserdang

Sumatera Utara. Muara Sungai Dua dan Yagasu Deliserdang Sumatera Utara
dilihat dari aspek pariwisata merupakan daerah yang sangat indah, selain itu juga
dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang sangat efektif. Muara Sungai Dua
dan Yagasu Deliserdang Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang memiliki
keanekaragaman ekosistem mangrove yang sangat menarik untuk dipelajari.
Peneliti telah melakukan wawancara kepada guru-guru biologi SMA di
sekitar kota Belawan dan beberapa siswa SMA kelas XI, didapat bahwa dalam
pembelajaran biologi guru masih belum memanfaatkan alam sekitarnya sebagai
sumber belajar dan smenggunakan media pembelajaran yang berorientasi
lingkungan alam sekitarnya serta masih belum dapat memanfaatkan informasi
Muara Sungai Dua dan Yagasu Deliserdang Sumatera Utara dalam pembelajaran
ekosistem. Guru masih menggunakan media gambar, power point dan charta
dalam pembelajaran biologi di kelas pada pokok bahasan ekosistem mangrove,
dan hanya menjelaskan pelajaran dengan menulis di papan tulis. Hasil wawancara
kepada para siswa kelas XI, aplikasi pengalaman belajar siswa pada umumnya
masih rendah terhadap lingkungan belajarnya sehingga hal ini menyebabkan
kurangnya perhatian terhadap sumber belajar siswa yang terdapat di Muara
Sungai Dua dan Yagasu Deliserdang Sumatera Utara.
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa Ekosistem Mangrove
merupakan salash satu sumber objek media pembelajaran Biologi. Maka dapat

dilakukan penelitian berupa penelitian deskriptif survey yang menghasilkan media
pembelajaran yaitu berupa video pembelajaran.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

masalah

diatas,

dapat

dikemukakan

permasalahannya yaitu : Penelitian ekosistem mangrove yang terdapat diprovinsi
Sumatera Utara khususnya di Muara Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah
Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara dan pembuatan video pembelajarannya
serta fisika - kimia lingkungannya.
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah keanekaragaman dan
kelimpahan tumbuhan dan hewan yang terdapat di ekosistem mangrove Muara
Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara.
Faktor fisika-kimia lingkungan yang dikaji adalah suhu udara, kelembapan udara,
kelembapan tanah dan derajat keasaman (pH) tanah.
1.4. Perumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ekosistem mangrove
dan pembuatan video pembelajaran ini adalah :
1. Bagaimanakah keanekaragaman jenis Tumbuhan Mangrove yang terdapat di
ekosistem mangrove Muara Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah
Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara?

2. Bagaimanakah keanekaragaman jenis kepiting Uca spp. yang terdapat di
ekosistem mangrove di ekosistem mangrove Muara Sungai Dua dan Yagasu
(Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara?
3. Bagaimana kondisi fisika-kimia lingkungan di ekosistem mangrove Muara
Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera
Utara?
4. Bagaimana persepsi guru dan siswa terhadap produk video pembelajaran
ekosistem mangrove berdasarkan indikator pembelajaran di Muara Sungai
Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis tumbuhan mangrove yang terdapat di ekosistem
mangrove Muara Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera)
Deliserdang Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui jenis Kepiting Uca spp. yang terdapat di ekosistem
mangrove Muara Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera)
Deliserdang Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui kondisi fisika-kimia lingkungan di ekosistem mangrove
Muara Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang
Sumatera Utara.
4. Untuk mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap produk video
pembelajaran ekosistem mangrove Muara Sungai Dua dan Yagasu (Yayasan
Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga
pendidik atau guru bidang studi biologi, peserta didik dan pembaca, baik yang
bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada peneliti lain tentang penelitian ekosistem mangrove dan identifikasi
Kepiting Uca spp. serta media pembelajaran yaitu video pembelajaran biologi
tentang ekosistem mangrove..
2. Sebagai bahan informasi bagi tenaga kependidikan dalam penyediaan media
pembelajaran serta diadakanya penelitian ini maka diharapkan akan menjadi
referensi bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan ajar, maupun pengembangan
media belajar biologi di sekolah.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah video pembelajaran berbasis ekosistem
mangrove ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk tingkat SMA
kelas XI semester genap pada pokok bahasan Ekosistem.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di ekosistem mangrove Muara Sungai Dua
dan Yagasu (Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove di Muara Sungai Dua dan Yagasu
(Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara ada 4 jenis yaitu
Avicennia marina, Bruguiera sexangula, Exoeceria agallocha dan
Avicennia alba.
2. Keanekaragaman Kepiting Uca spp. di Muara Sungai Dua dan Yagasu
(Yayasan Gajah Sumatera) Deliserdang Sumatera Utara ada 5 jenis yaitu
Uca annulipes, Uca urvillei, Uca tetragonon, Uca dussumieri, Uca
vocans.
3. Kisaran suhu udara 260C – 28 0C, dengan suhu tanah berkisar 270C –
280C, pH tanah 6.2 -6.8, kelembaban tanah 2.3% - 2.5% dan kelembaban
udara 70 %.
4. Persepsi dari uji coba video pada siswa SMA kelas XI yaitu: (1) uji coba
satu-satu yaitu: suara masih kurang jelas dan warna tulisan kurang sesuai.
(2) uji coba kelompk kecil dengan rerata 80%. (3) uji coba kelompok besar
dengan rerata 91.96%. dan uji coba video yang dilakukan pada guru
dengan rerata 80% yang menyatakan baik/layak.

5.2. Implikasi
Pengembangan media video pembelajaran telah selesai dilakukan hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran untuk
mendukung proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi pokok bahasan
ekosistem dikelas X semester genap. Video pembelajaran ini dapat dijadikan
sebagai sarana belajar dalam proses pembelajaran maupun perorangan karena
materi dalam media ini telah disusun sesuai dengan kurikulum dan silabus
berkarakter dan telah divalidasi oleh ahli materi dan media. Video pembelajaran
ini dapat mempermudah guru biologi dalam proses pembelajaran serta
mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Penelitian mengenai keanekaragaman, kelimpahan dan indeks keanekaragaman
tumbuhan mangrove dan kepiting Uca spp tentunya memberikan hasil berupa
penelitian dasar yang masih dapat dikembangkan lebih lanjut. Diharapkan
penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi penelitian
pengembangan yang berikutnya.
5.3. Saran
Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan media pembelajaran
berupa video pembelajaran yang sama, baik dari sisi materi yang sama maupun
berbeda disarankan agar: (1) Menyesuaikan objek yang akan diteliti pada
ekosistem mangrove. (2) Pembuatan video yang dilakukan dengan versi yang
berbeda sehingga dihasilkan video yang beranekaragam mengenai ekosistem
mangrove.

DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E., Liviawaty, E., 1993 , Pemeliharaan Kepiting, Kanisius, Yogyakarta.
Anomius,2005. FiddlerCrabMorphology,http://www/fiddlercrab.info/index.html,
diakses tanggal 17 Febuari 2012.
Anwar, J., Damanik, S.J., 1984, Ekologi Ekosistem Sumatera, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Arif

Sadiman., 2003. Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan
Pemafaatannya). Jakarta: CV Rajawali.

Arif, A. 2003. Hutan Mangrove dan Manfaat. Yogyakarta: Kanisius.
Azhar,A.,2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada
Basuki,K,.2006. Membangaun Pengalaman dengan Media.
Htp//www.google.com, diakses tanggal 18 februari 2012.
Cecep,K. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. Bandung: Penerbit IPB Press.
Bengen, D. G. 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut.
Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan. Bogor: IPB.
Dahuri, R, J. Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya
Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu. . Jakarta: Pradnya Paramita
Dale, E. 1969. Audiovisual Methods in Teaching. (Third Edition). New York: The
Dryden Press, Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Davey, K. 2000. Decapod Crabs Reproduction and Development, (Online),
http://www.mesa.edu.au, diakses tanggal 2 februari 2012.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara
Gilikin,D. 2000. Sebuah Panduan Untuk Kenya Bakau. http:// www.
mangrovecrabs. Com.
Gunarto. 2004, Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati
Perikanan Pantai, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Volume 23 No.1 hal 120.
Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Kasemat.2008.Uniknya Binatang-Binatang Mangrove Jepara. http:// kasemat.
Undip.ac .id /index.php. Diakses pada 5 November 2009.

Laria & Kartika. 2008. Media Pembelajaran. Htp//www.google.com. diakses
Tanggal 12 februari 2012.
Levie, W. Howard & Levie, Diane. 1975. Pictorial Memory Processes. AVCR
Vol.23 No. 1 Spring 1975. pp.81-97.
Lieberman, Bruce. Fiddlercarb.@uniontrib.com, diakses tanggal 2 Febuari 2012.
Lugo, A.E.& S.C. Snedaker. 1974. The Ecology of Mangrove, Annual review of
ecology and Systematics.5:39-64.
Macnae, W, 1968, A general account of the fauna and flora of mangrove swamps
and forest in the Indo-West Pasific region. Advances in Marine Biology
6:73-270.
Nybakken, J.W.1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. Jakarta: Gramedia.
Odum,1997, Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Pratiwi, R. 2009. Komposisi Keberadaan Krustasea Di Mangrove Delta
Mahakam Kalimantan Timur. Makara Sains, Vol. 13, No.1. April 2009: 6576.
Purnobasuki, H. 2004. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat. Biota IX (2):
125-126.
Rahmawaty. 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan
Masyarakat (Online), Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan, http://library usu.ac.id, diakses tanggal 20 februari 2012.
Rosmaniar. 2008. Kepadatan dan Distribusi Kepiting Bakau (Scylla spp) Serta
Hubunganannya dengan Faktor Fisika Kimia di Perairan Pantai Labu
Kabupaten Deliserdang. Medan: USU.
Sadiman, Arief. 1990. Media pendidikan, pengertian pengembangan dan
Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.
Seanger .1983. Global Status of Mangrove Ekosistem, IUCN Commision and
Ecology Papers, No.3. 1983.

Sharon,E.S, Deborah,L.L, James.D.R, 2011. Instructional Technology & Media
For Learning. (Edisi Kesembilan). Jakarta: Penerbit Kencana Prenada
Media Group
Suharsimi Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.

Sukarjo. (1984). Kimia Anorganik. Yogjakarta: Bina Aksara.
Sutjiono, T.W.A. (2005). Pendayagunaan Media
Pendidikan Penabur - No.04 / Th.IV / Juli 2005.

Pembelajaran.

Jurnal

Susetiono,1989, Studi Sebaran Kepiting Marga Uca ( Dedapoda : Ocypodidae )
di Hutan Mangrove Passo, Teluk Ambon Dalam, Balitbang Sumber Daya
Laut, Puslitbang Oseanologi-LIPI, Ambon. Bandung: ITB.
Stone, R.H.& A.B. Cozens,1981, New Biology for tropical schools: 3rd edition.
Longman group. Burnt Mill, Harlow.
Walsh & James,1982, Biology Laut : Suatu Pendekatan Ekologis.Jakarta: Penerbit
Gramedia.
Wightman, G.M. 1989. Mangroves of the Northern Territory. Northern Territory
Botanical Bulletin No. 7 CCNT, Australia: Palmerston.
www.nio.org.gif. 2008. Crab Life Cycle, (Online), (diakses tanggal 15 Pebruari
2012).