PENERAPAN HASIL BELAJAR “LONGTORSO” PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN.

(1)

PENERAPAN HASIL BELAJAR “LONGTORSO” PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh:

Rani Puspa Sari 0901844

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA

PEMBUATANPOLA WEDDING GOWN

Oleh Rani Puspa Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Rani Puspa Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lain tanpa seijin dari penelis


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Hasil

Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung resiko/sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Maret 2014 Yang membuat pernyataan,

Rani Puspa Sari NIM : 0901844


(4)

RANI PUSPA SARI

PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing I,

Dra. As as Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002

Pembimbing II,

Dra.Hj.Astuti,M.Pd NIP. 19601205 198703 2 001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas Iwan, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(5)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN

Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown, yang dilakukan di LPK Quenta Busana pada warga belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 tingkat mahir linseri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau data hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola pada pembuatan pola wedding gown. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data berupa angket. Temuan penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola pada pembuatan pola wedding gown, lebih dari setengahnya warga belajar memiliki kemampuan dalam menerapkan hasil belajar tersebut dan hanya sebagian kecil yang belum menerapkannya. Saran yang diajukan adalah warga belajar agar dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan dengan cara berlatih faham gambar, menganalisis, mengukur, dan membuat pola pada pembuatan pola wedding gown.

Kata Kunci : Longtorso, pola, wedding gown.

THE APPLICATION OF LONGTORSO LEARNING RESULT IN MAKING WEDDING GOWN PATTERN

Abstract : This research examined the application of longtorso learning result in making wedding gown pattern, which is done in LPK Quenta Busana in force learners 2012/2013 and 2013/2014 linseri advanced level. This research aimed to gain an overview or learning result data longtorso learning result in terms of characteristics, ideology images, model analysis, how to measure, and burst pattern on wedding gown pattern making. The method used is descriptive method. The sample used is total sample amount to 32 person. The data collecting instruments of this present research were questionnaires . The conclusion of this research indicated that the application of the learning result in terms of the characteristics longtorso, ideology images, model analysis, how to measure, and burst pattern on pattern making wedding gown, more than half of the learners have the ability to apply the results of the study and only a small percentage that have not applied it. Suggestion that submitted is the learners in order to develop and enhance the skills and ability to understand how to practice drawing, analyze, measure, and make a pattern on wedding gown pattern making.


(6)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TRIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR DIAGRAM ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PENERAPAN HASIL BELAJAR LONGTORSO PADA PEMBUATAN POLA WEDDING GOWN A. Gambaran Pembelajaran ... 5

B. Materi Longtorso ... 6

1. Konsep Dasar ... 6

2. Faham Gambar ... 9

3. Analisis Model ... 11

4. Cara Mengukur Badan ... 12

5. Pecah Pola Longtorso ... 15

C. Pembuatan Pola Wedding Gown ... 22

1. Wedding Gown Mermaid Sweet Heart ... 23

2. Wedding Gown Mermaid Decollate Garis Leher Mendatar . 28 D. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, Sampel Penelitian ... 34

B. Metode Penelitian ... 35

C. Definisi Operasional ... 35

D. Instrumen Penelitian ... 37

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 37

F. Teknik pengumpulan data ... 37

G. Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 40


(8)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan Data ... 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 78 B. Saran ... 80 DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN


(9)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Ukuran Standar Badan Wanita untuk Longtorso ... 14 3.1 Populasi Warga Belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014

Tingkat Mahir Linseri LPK Quenta Busana ... 34 4.1 Motivasi Belajar Kursus Menjahit di LPK Quenta Busana ... 40 4.2 Tujuan Kursus Menjahit di LPK Quenta Busana ... 41 4.3 Latar Belakang Pendidikan Sebelum Belajar di LPK Quenta Busana ... 41 4.4 Penerapan Hasil Belajar Karakteristik Longtorso pada pembuatan

Pola Wedding Gown ... 42 4.5 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar pada Pembuatan Pola

Wedding Gown Model 1 ... 43 4.6 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar pada Pembuatan Pola

Wedding Gown Model 2 ... 44 4.7 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar pada Pembuatan

Pola Wedding Gown Model 3 ... 45 4.8 Penerapan Hasil Belajar Faham Gambar Menurut Analisis Detail

Model Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 46 4.9 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Siluet pada

Wedding Gown Model 1 ... 47 4.10 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model pada Wedding Gown Model 2 48 4.11 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Lingkar Badan I pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 49 4.12 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Sambungan Antara Bagian

atas dengan Rok pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 50 4.13 Penerapan Hasil Belajar Analisis Model Hiasan Pinggang pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 51 4.14 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Lingkar Badan I pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 52 4.15 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Lingkar Badan II pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 53 4.16 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Lingkar Badan III pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 54 4.17 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Jatuhnya Garis Model

Hiasan Circular Flounce Pembuatan Pola Wedding Gown ... 56 4.18 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Jatuhnya Garis Model Godet


(10)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.19 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Pinggang Pembuatan

Pola Wedding Gown ... 59 4.20 Penerapan Hasil Belajar Cara Mengukur Rok Tingkat (Tier Skrit)

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 60

4.21 Penerapan Hasil Belajar Cara Membuka Mungkum Longtorso

pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 61 4.22 Penerpan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan

Pola Wedding Gown ... 62 4.23 Penerpan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan

Pola Wedding Gown ... 63 4.24 Penerpan Hasil Belajar Pecah Pola Bagian Atas Longtorso pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 64 4.25 Penerapan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan

Pola Wedding Gown ... 66 4.26 Penerapan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan

Pecah Pola Wedding Gown ... 67 4.27 Penerapan Hasil Belajar Pecah Pola Longtorso pada Pembuatan


(11)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Karakteristik pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 69 4.2 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Materi Faham Gambar

pada Pembuatan Pola Wedding Gown ... 71 4.3 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Cara Mengukur pada

Pembuatan Pola Wedding Gown ... 73 4.4 Data Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Pecah Pola pada


(12)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Longtorso tahun 1920 dan 1930 ... 6

2.2 korset pada abad 16-17... 7

2.3 Stay Tahun 1890 ... 7

2.4 Korset tahun 1860an ... 8

2.5 Longtorso ... 9

2.6 Longtorso sweet heart ... 10

2.7 Longtorso garis leher mendatar ... 10

2.8 Analisis Model Longtorso Sweet Heart ... 12

2.9 Cara mengukur badan ... 13

2.10 Pola Dasar BH ... 15

2.11 Pola dasar longtorso ... 18

2.12 Pola BH bagian depan ... 19

2.13 Membuka mungkum pola Bh Bagian Depan ... 19

2.14 Mungkum yang dibuka dengan ukuran jarak mungkum... 20

2.15 Jiplakan pola dasar longtorso bagian depan ... 20

2.16 Cara membuka mungkum pola longtorso ... 21

2.17 Pecah Pola Longtorso ... 21

2.18 Wedding gown mermaid ... 22

2.19 Wedding gown mermaid sweet heart ... 23

2.20 Analisis model wedding gown sweet hear ... 24

2.21 Pola Wedding gown sweet heart ... 25

2.22 buka mungkum Pola Wedding gown sweet heart ... 26

2.23 Pecah pola wedding gown bagian depan ... 26

2.24 Pecah pola wedding gown bagian belakang ... 27

2.25 Hiasan Circular Flounce, ... 27

2.26 Wedding gown mermaid Garis Leher Mendatar ... 28

2.27 Analisis Wedding gown mermaid Garis Leher Mendatar ... 29


(13)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.29 Buka Mungkum Pola Wedding Garis Leher Mendatar ... 31 2.30 Pecah pola wedding gown Garis Leher Mendatar bagian depan... 31 2.31 Pecah pola wedding gown Garis Leher Mendatar belakang ... 32


(14)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga pelatihan kursus merupakan lembaga pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun perorangan, dengan tujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan dan keterampilan. Lembaga pelatihan kursus Quenta Busana, merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan kursus keterampilan menjahit. Kursus menjahit Quenta Busana dibagi menjadi 4 tingkatan, yakni tingkat dasar, tingkat terampil, tingkat mahir, dan tingkat mahir linseri. Materi tingkat mahir linseri meliputi pengetahuan, keterampilan, dan pembuatan yang berkaitan dengan busana dalam, khususnya busana dalam wanita. Salah satu jenis materi busana dalam yang dipelajari di LPK Quenta Busana adalah longtorso.

Longtorso menurut M.H Wancik (1994:71) adalah BH yang panjangnya sampai panggul. Sependapat dengan hal tersebut Arifah A Riyanto (2009:31) mengemukakan bahwa “Longtorso merupakan busana dalam wanita, berupa BH yang panjangnya sampai menutup perut.” Longtorso mempunyai fungsi memperbaiki penampilan bentuk buah dada, badan bagian atas, pinggang, perut, dan panggul, sehingga sangat tepat apabila digunakan oleh orang yang menginginkan bentuk tubuh nampak ramping. Longtorso memiliki model pas dibadan dengan model garis hias sesuai body line, sehingga dalam pengukuran dan pembuatan pola diperlukan ketelitian dan kecermatan didalam pengerjaannya. Warga belajar yang mengikuti pembelajaran longtorso di LPK Quenta Busana harus memahami konsep dasar longtorso meliputi pengertian dan karakteristik longtorso, paham gambar, analisis model, cara mengukur, serta pecah pola meliputi pembuatan pola dasar BH, pola dasar longtorso, dan membuka mungkum pada model longtorso.


(15)

2

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dari materi pembelajaran longtorso di LPK Quenta busana yaitu untuk memberikan bekal, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga belajar dalam pembuatan longorso agar dapat dikembangkan, dimanfaatkan serta diterapkan pada pembuatan busana lain, diantaranya wedding gown. Wedding

gown merupakan busana eksklusif yang digunakan saat hari pernikahan, dibuat

mewah, istimewa serta didesain dengan model pas badan.

Warga belajar yang telah mengikuti pembelajarn longtorso dengan baik dan sungguh-sungguh, akan memiliki nilai tambah dan mengakibatkan adanya perubahan sikap dalam diri warga belajar yang disebut dengan hasil belajar. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution (2002:75) bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.” Hasil belajar longtorso yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, konsep dasar longtorso, paham gambar, cara mengukur badan, analisis model dan pecah pola longtorso, diharapkan dapat diterapkan dalam pembuatan pola wedding gown.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada pembuatan

wedding gown di LPK Quenta Busana, diperoleh data bahwa kualitas pola wedding gown yang dihasilkan tergantung pada kemampuan warga belajar dalam

membuat pola yang pas di badan, sehingga keterampilan dalam membuat pola longtorso dijadikan bekal, pengetahuan, serta keterampilan yang dapat mempengaruhi kreativitas warga belajar dalam mengembangkan, dan menerapkan pola longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Kondisi tersebut diasumsikan sebagai indikator penerapan hasil belajar membuat longtorso pada pembuatan pola wedding gown.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Hasil Belajar Longtorso Pada Pembuatan Pola Wedding Gown” pada warga belajar di LPK Quenta Busana.


(16)

3

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat longtorso merupakan salah satu materi kursus menjahit mahir linseri yang diajarkan pada warga belajar di LPK Quenta Busana.

2. Hasil belajar longtorso dilihat dari kemampuan afektif, kognitif dan psikomotor yang meliputi konsep dasar longtorso, paham gambar dan analisis model, cara mengukur badan, serta pecah pola dapat dijadikan dasar dalam pembuatan pola dengan model busana yang pas di badan, salah satunya model

wedding gown.

3. Kualitas pembuatan pola wedding gown yang dihasilkan warga belajar tergantung pada kemampuan, kecermatan, dan ketelitian dari pembuatan pola longtorso.

C. Rumusan Masalah

Penentuan fokus masalah dilakukan sebagai upaya mendapatkan kejelasan dari tujuan penelitian yang akan dicapai, sebagai mana yang dikemukakan oleh Nana Syaodih (2012:275) bahwa “Perumusan masalah merupakan pemetaan faktor-faktor atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Hasil Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown di LPK Quenta Busana?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan wedding gown oleh warga belajar di LPK Quenta Busana, yaitu memperoleh data tentang :

1. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik longtorso pada pembuatn pola wedding gown.


(17)

4

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan paham gambar pada pembuatan pola wedding gown.

3. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan analisis model pada pembuatan pola wedding gown.

4. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan cara mengukur pada pembuatan pola wedding gown.

5. Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pengetahuan dan keterampilan pecah pola meliputi pembuatan pola dasar BH, pembuatan pola longtorso, serta cara membuka mungkum pada pembuatan pola wedding gown.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, ditinjau dari aspek teoritis dan praktis, yaitu :

Secara teoritis penelitian ini diharapkan, dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam pembuatan pola longtorso dan pola wedding gown serta memiliki pengalaman dalam penulisan karya ilmiah tentang Penerapan Hasil Belajar “Longorso” pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi pemikiran, kepada pihak yang diberikan rekomendasi sebagai upaya merespon kebutuhan mengenai materi kursus tingkat mahir linseri di LPK Quenta Busana, serta dapat memberikan gambaran mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown


(18)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Lembaga Pelatihan Kursus Quenta Busana yang beralamat di Jl. Bojong no 30 Bandung. Tlp. 601 5772 – 602 1558, Hp. 0816-4870-523. LPK Quenta Busana merupakan salah satu LPK yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, dan merupakan anggota dari Ikatan Penata Busana Indonesia (IPBI) “Kartini”.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan subyek yang memiliki karakteristik tertentu sebagai sumber penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh Punaji Setyosari (2012:188)

“Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok dari mana sampel-sampel

diambil.” Pendapat yang dikemukakan oleh Punaji Setyosari menjadi acuan penulis dalam menentukan populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga belajar yang mengikuti pelajaran membuat pola wedding

gown dari penerapan pola longtorso. Populasi dalam penelitian ini adalah warga

belajar LPK Quenta Busana yang mempelajari tingkat mahir linseri yang diterapkan pada pembuatan pola wedding gown angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 berjumlah 32 orang.

Tabel 3.1

Populasi Warga Belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 Tingkat Mahir Linseri LPK Quenta Busana

Angkatan Jumlah Warga Belajar

2012/2013 20

2013/2014 12

Total 32

3. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total. Seluruh objek dalam populasi dijadikan sampel penelitian, sehingga sampel yang


(19)

35

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan pada penelitian ini adalah warga belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 tingkat mahir linseri yang membuat pola wedding gown di LPK Quenta Busana sejumlah 32 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk mencapai tujuan penelitian. Pemilihan dan penggunaan metode penelitian mengacu pada data yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok, manusia, suatu kondisi, suatu pemikiran atau peristiwa pada waktu sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Punaji Setyosari (2012:39) bahwa :

Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.

Penggunaan metodede deskriptif pada penelitian ini diharapkan dapat menjawab masalah yang ada pada masa sekarang, dengan cara menyusun dan menganalisis data mengenai penerapan hasil belajar “longtorso” pada pembuatan pola wedding gown.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional yang dimaksud adalah upaya untuk menghindari kemungkinan perbedaan presepsi antara pembaca dan penulis terhadap judul skripsi yaitu Penerapan Hasil Belajar “Longtorso” pada Pembuatan Pola Wedding

Gown. Istilah-istilah dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Penerapan Hasil Belajar Longtorso

a. Penerapan

Definisi penerapan sebagai mana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2007:51) bahwa “Penerapan merupakan kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,


(20)

36

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkrit”.

b. Hasil Belajar

Definisi hasil belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution

(2002:75) bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui proses tertentu sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

c. Longtorso

Menurut A. Riyanto (2009:31) “Longtorso adalah semacam BH yang panjangnya sampai menutup perut.” Longtorso mempunyai fungsi memperbaiki penampilan bentuk buah dada, badan bagian atas, pinggang, perut, dan panggul, sehingga sangat tepat apabila digunakan oleh orang yang menginginkan bentuk tubuh nampak ramping. Pembelajaran pembuatan longtorso merupakan salah satu materi kursus tingkat mahir di LPK Quenta Busana. Tujuan Pembelajaran pembuatan longtorso tersebut adalah untuk memberikan pengalaman dan bekal pengetahuan kepada warga belajar tentang pembuatan longtorso, sehingga longtorso dapat dikembangkan dan diterapkan pada pembuatan busana lain seperti

wedding gown.

2. Pembuatan Pola Wedding Gown

a. Pembuatan

Pembuatan menurut W.J.S Poerwodarminta (2002:168) adalah “cara, membuat, dan proses pembuatan”.

b. Pola

Pola menurut Djati Pratiwi (2003:3) adalah “Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat busana, pada kain pada kain yang di gunting. Potongan kain atau kertas itu mengikuti ukuran bentuk badan dan

model tertentu.”

c. Wedding Gown

Wedding Gown merupakan busana yang ekslusif yang digunakan oleh


(21)

37

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

istimewa dan pada umumnya didesain dengan model-model yang pas badan, serta menggunakan bahan serta garnitur yang ekslusif.

Mengacu pada pendapat para ahli diatas, pengertian Penerapan hasil belajar longtorso yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi dan daya penerimaan, mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga belajar, sehingga setelah mendapatkan pengetahuan tentang longtorso, warga belajar dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapat pada pembuatan wedding

gown.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:148) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk memperoleh data penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan wedding gown. Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama dengan kisi-kisi instrumen.

E. Proses Pengembangan Istrumen

Proses pengembanga instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah yang sedang diteliti, membuat kis-kisi, pembuatan bulir angket penelitian, mengadakan revisi terhadap angket penelitian yang kurang baik.

F. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data sangat penting dalam suatu penelitian. Alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan memperoleh data yang obyektif. Teknik pengumpulan data yang peneliti pergunakan berupa angket atau kuesioner yaitu alat komunikasi yang


(22)

38

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.

G. Analisis Data

Pengolahan data baru biasa dilakukan setelah peneliti berhasil mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitiannya. Teknik pengolahan data mengacu pada cara untuk mengolah data yang telah terkumpul dengan menjabarkan perhitungan presentase dari penjabaran frekuensi data setiap item, sesuai jawaban yang terkumpul. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mengolah Data Angket

Angket yang diisi lengkap oleh responden pada tiap item sesuai dengan pedoman jawaban, dan tes tindaka dikerjakan sesuai dengan job seet yang telah diberikan lalu angket dan tes tindakan dikumpulkan kembali.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data bertujuan untuk mempertegas data sesuai dengan yang telah ditempatkan dengan pengklasifikasin jawaban berupa proses pentabulasian.

Singarimbun (2011: 248) “Data yang telah disusun dan dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel”. Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara

tabulasi langsung karena data langsung dipindahkan dari data ke kerangka tabel yang telah disiapkan tanpa proses perantara lainnya.

3. Presentase Data

Presentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya kualitas hasil praktek. Menghitung persentase data melalui distribusi frekuensi dan persentase dengan menggunakan rumus Anas Sudijono (2010:43) :


(23)

39

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P : Prosentase jawaban responden yang dicari

f : Frekuensi jawaban yang dicari

n : Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian 100 : Bilangan tetap

4. Penafsiran Data

Tahap terakhir dalam pengolahan data yang dilakukan setelah mempresentasikan data yaitu penafsiran data. Data yang telah dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut : 100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = tidak seorangpun

Keterangan : Data yang ditafsirkan adalah data yang presentasenya paling besar.


(24)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran akan diuraikan pada bab ini, yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown oleh warga belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 di LPK Quenta Busana.

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Karakteristik Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik longtorso pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar mengetahui dan memahami karakteristik longtorso. Penerapan karakteristik tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan model pas pinggang, model pas panggul, garis pinggang yang diturunkan ke panggul, garis leher longtorso, dan punggung terbuka pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan karakteristik longtorso pada pembuatan pola wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami materi karakteristik longtorso yang dapat diterapkan pada wedding gown.

2. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Faham Gambar pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari faham gambar pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar mengetahui faham gambar longtorso. Penerapan faham gambar tersebut


(25)

79

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan pengetahuan model beserta bagian-bagian longtorso seperti garis leher, garis hias, penutup belahan, dan panjang longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan faham gambar pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami faham gambar model

wedding gown.

3. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Analisis Model Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari analisis pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar mengetahui analisis model longtorso. Penerapan analisis model tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan pengetahuan garis badan (body line) secara keseluruhan berdasarkan perbandingan ukuran badan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan analisis model pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami analisis model wedding gown.

4. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Cara Mengukur Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari cara mengukur pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : sebagian besar warga belajar mengetahui cara mengukur longtorso. Penerapan cara mengukur tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan cara mengukur badan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan cara mengukur pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami cara mengukur pada pembuatan pola wedding


(26)

80

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Pecah Pola Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pecah pola pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : sebagian besar warga belajar mengetahui pecah pola longtorso. Pecah pola tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam memahami dan menerapkan pecah pola meliputi, pembuatan pola dasar BH, pola longtorso, dan buka mungkum longtorso yang diterapkan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan pengetahuan pecah pola pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami pecah pola pada pembuatan pola wedding gown.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran penulis yang diajukan ini, sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan :

1. Warga Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian kecil warga belajar belum dapat menerapkan karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan motivasi warga belajar yang belum dapat menerapkan hasil belajar longtorso, agar meningkatkan wawasan dan keterampilan, dengan cara berlatih serta mempelajari cara membuat pola, sehingga meningkatkan kualitas pola wedding gown.

2. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown, diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya dalam


(27)

81

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan dan meneliti longtorso dengan pembuatan system pola lain yang bersumber dari penelitian ini.


(28)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustina,L (2012). Modul Pelajaran Menjahit Pakaian Wanita Tingkat Dasar. Bandung : Tidak diterbitkan.

Agustina,L (2012). Modul Pelajaran Menjahit Linseri. Bandung : Tidak diterbitkan.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosda

Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aritonang, Y. (2013). Sejarah Kutang [Online]. Tersedia: http://www.gobatak.com/sejarah-kutang/ [8 November 2013].

Armstrong,J.H (1987). Pattermaking For Fashion Design. New York : Debra Forrest.

Bahri,S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Fikri, Z.H . (2010). Prndapat Mahasiswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Linseri

pada Kemampuan Pembuatan Pola Busana Pesta. Skripsi Sarjana pada FPTK

UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Ismadi (2009). Kreasi Fashion dengan Corel Draw. Yogyakarta : Andi.

Maeliah, M dan Prihartini, P Tresna. (2013).Adibusana Haute Couture Indonesia. Bandung: Gapura Press.

Nudelman, Z. (2009). The Art of Couture Sewing. New york : Fairchild Books. Poespo, G. (2006). Pesona Busana Pengantin Barat Yogyakarta : Kanisius Riyanto, A. A. (2009). Teori Busana. Bandung : Yapendo.

Setyosari,P. ((2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana.


(29)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharon Sadako Takeda and Kaye Durland Spilker (2010).Fashioning Fashion:

European Dress in Detail, 1700 – 1915. USA : Prestel.

Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Sudjana, N. (2005) Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Wacik, M.H. (1994). Bina busana : Pelajaran Menjahit Pakaian Dalam Wanita. Jakarta : Gramedia Pusta Utama.

Wiana,W. (2007). Berhemat dengan Membuat Sendiri Busana Sehari-hari. Bandung: Bina Sumber Daya MIPA.

Wolf, C. (1996). The Art Of Manipulating Fabric. New York : Krause Publications.

(2012).Image [Online]. Tersedia : http:// www. wedding_gown.blogspot.com [02 januari 2014].

(2012).Image [Online]. Tersedia : http:// : http://www.madalynne.com [02 januari 2014].


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran akan diuraikan pada bab ini, yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Penerapan Hasil Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown oleh warga belajar angkatan 2012/2013 dan 2013/2014 di LPK Quenta Busana.

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Karakteristik Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik longtorso pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar mengetahui dan memahami karakteristik longtorso. Penerapan karakteristik tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan model pas pinggang, model pas panggul, garis pinggang yang diturunkan ke panggul, garis leher longtorso, dan punggung terbuka pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan karakteristik longtorso pada pembuatan pola wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami materi karakteristik longtorso yang dapat diterapkan pada wedding gown.

2. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Faham Gambar pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari faham gambar pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar mengetahui faham gambar longtorso. Penerapan faham gambar tersebut


(2)

79

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan pengetahuan model beserta bagian-bagian longtorso seperti garis leher, garis hias, penutup belahan, dan panjang longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan faham gambar pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami faham gambar model wedding gown.

3. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Analisis Model Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari analisis pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : lebih dari setengah warga belajar mengetahui analisis model longtorso. Penerapan analisis model tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan pengetahuan garis badan (body line) secara keseluruhan berdasarkan perbandingan ukuran badan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan analisis model pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami analisis model wedding gown.

4. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Cara Mengukur Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari cara mengukur pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : sebagian besar warga belajar mengetahui cara mengukur longtorso. Penerapan cara mengukur tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam menerapkan cara mengukur badan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan cara mengukur pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami cara mengukur pada pembuatan pola wedding gown.


(3)

5. Penerapan Hasil Belajar Longtorso Ditinjau dari Pecah Pola Pada Pembuatan Pola Wedding Gown.

Penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari pecah pola pada pembuatan pola wedding gown menunjukan bahwa : sebagian besar warga belajar mengetahui pecah pola longtorso. Pecah pola tersebut ditunjukan dengan penguasaan warga belajar dalam memahami dan menerapkan pecah pola meliputi, pembuatan pola dasar BH, pola longtorso, dan buka mungkum longtorso yang diterapkan pada pembuatan pola wedding gown. Temuan penelitian menunjukan bahwa secara umum warga belajar sudah dapat menerapkan pengetahuan pecah pola pada pembuatan wedding gown, namun sebagian kecil belum dapat menerapkannya, dikarenakan belum memahami pecah pola pada pembuatan pola wedding gown. B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran penulis yang diajukan ini, sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan :

1. Warga Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian kecil warga belajar belum dapat menerapkan karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola longtorso pada pembuatan pola wedding gown. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan motivasi warga belajar yang belum dapat menerapkan hasil belajar longtorso, agar meningkatkan wawasan dan keterampilan, dengan cara berlatih serta mempelajari cara membuat pola, sehingga meningkatkan kualitas pola wedding gown.

2. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown, diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya dalam


(4)

81

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan dan meneliti longtorso dengan pembuatan system pola lain yang bersumber dari penelitian ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina,L (2012). Modul Pelajaran Menjahit Pakaian Wanita Tingkat Dasar. Bandung : Tidak diterbitkan.

Agustina,L (2012). Modul Pelajaran Menjahit Linseri. Bandung : Tidak diterbitkan.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Rosda

Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aritonang, Y. (2013). Sejarah Kutang [Online]. Tersedia:

http://www.gobatak.com/sejarah-kutang/ [8 November 2013].

Armstrong,J.H (1987). Pattermaking For Fashion Design. New York : Debra Forrest.

Bahri,S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ernawati,dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Fikri, Z.H . (2010). Prndapat Mahasiswa Tentang Manfaat Hasil Belajar Linseri pada Kemampuan Pembuatan Pola Busana Pesta. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Ismadi (2009). Kreasi Fashion dengan Corel Draw. Yogyakarta : Andi.

Maeliah, M dan Prihartini, P Tresna. (2013).Adibusana Haute Couture Indonesia. Bandung: Gapura Press.

Nudelman, Z. (2009). The Art of Couture Sewing. New york : Fairchild Books. Poespo, G. (2006). Pesona Busana Pengantin Barat Yogyakarta : Kanisius Riyanto, A. A. (2009). Teori Busana. Bandung : Yapendo.

Setyosari,P. ((2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana.


(6)

Rani Puspa SAri, 2014

Penerapan hasil belajar longtorso pada pembuatan pola wedding gown Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharon Sadako Takeda and Kaye Durland Spilker (2010).Fashioning Fashion: European Dress in Detail, 1700 – 1915. USA : Prestel.

Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Sudjana, N. (2005) Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Surakhmad, W. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Wacik, M.H. (1994). Bina busana : Pelajaran Menjahit Pakaian Dalam Wanita. Jakarta : Gramedia Pusta Utama.

Wiana,W. (2007). Berhemat dengan Membuat Sendiri Busana Sehari-hari. Bandung: Bina Sumber Daya MIPA.

Wolf, C. (1996). The Art Of Manipulating Fabric. New York : Krause Publications.

(2012).Image [Online]. Tersedia : http:// www. wedding_gown.blogspot.com [02 januari 2014].

(2012).Image [Online]. Tersedia : http:// : http://www.madalynne.com [02 januari 2014].