PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN TEKSTIL PADA PRAKTEK PEMBUATAN ANYAMAN TAPESTRI.

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN TEKSTIL PADA PRAKTEK PEMBUATAN ANYAMAN TAPESTRI

Penelitian ini mengkaji tentang penerapan hasil belajar desain tekstil sebagai pengetahuan dan keterampilan pada praktek pembuatan anyaman tapestri. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data mengenai hasil belajar desain tekstil ditinjau dari pengetahuan dasar desain motif, jenis tapestri, alat dan bahan serta penerapan pada praktek pembuatan anyaman tapestri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggunakan strategi kuantitatif. Sampel yang digunakan sampel total berjumlah 34 orang. Alat pengumpul data menggunakan angket. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa penerapan hasil belajar “Desain Tekstil” ditinjau dari penerapan pengetahuan dasar desain motif, jenis tapestri, alat dan bahan serta pembuatan anyaman tapestri pada mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil angkatan 2011 sebagian besar mahasiswa telah mampu menerapkan materi desain tekstil pada pembuatan anyaman tapestri dengan baik.

Kata Kunci : Penerapan, Desain Tekstil, Anyaman Tapestri.

IMPLEMENTATION OF LEARNING OUTCOMES TEXTILE DESIGN IN THE PRACTICE OF MAKING WOVEN TAPESTRY

Abstract : This research inspect about implementation of learning outcomes textile as a knowledge skill practice of making woven tapestry. The purpose of this research is to obtain data about learning outcomes textile review by basic knowledge of design motives, types of tapestries, tools and materials and implementation to practice of making woven tapestry. Research methods used is descriptive method that uses quantitative strategy. Samples used total sample amounted to 34 people. Means of collecting data using quesionnaires. Conclusions of this study indicate that implementation of learning outcomes “textile design” in terms of implementation to practice of tapestries, tools and materials and making of woven tapestry on textile engineering student class of 2011, most of the student are able to apply the material in the manufacture of woven textile design tapestry well.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Mata Kuliah Desain Tekstil ... 6

1. Tujuan Pembelajaran Desain Tekstil ... 6

2. Materi Pembelajaran Desain Tekstil ... 6

B. Penerapan Desain Tekstil pada Anyaman Tapestri ... 17

1. Sejarah Anyaman Tapestri ... 17

2. Jenis Tapestri ... 18

3. Alat dan Bahan ... 21

C. Langkah-Langkah Pembuatan Anyaman Tapestri ... 26

D. Hasil Belajar Desain Tekstil ... 32

1 Pengertian Hasil Belajar ... 32

E. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Lokasi ... 34

2. Populasi ... 34

3. Sampel Penelitian ... 34

B. Metode Penelitian ... 35

C. Definisi Operasional ... 35

1. Penerapan Hasil Belajar Desain Tekstil ... 36

2. Anyaman Tapestri ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 38

E. Alat Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38


(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan Hasil ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Simpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88 LAMPIRAN


(4)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) yang beralamat di Jl. Jakarta no. 31 Bandung Telp (022) 7272580 Fax (022) 7271694 email: sttt@bgd.centrin.net.id Website: www.stttekstil.ac.id. Alasan penulis memilih lokasi tersebut karena adanya permasalahan penelitian yang akan diteliti oleh penulis, subjek penelitian yang relevan dengan permasalah yang akan diteliti.

2. Populasi

Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008, hlm.132) “Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objel-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) angkatan 2011 yang telah mengikuti mata kuliah Desain Tekstil berjumlah 34 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ditentukan peneliti untuk dijadikan objek penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, sampling total seperti yang diungkapkan Sugiono (2013, hlm.118) “sampling total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Teknik Tekstil angkatan tahun 2011 yang telah mengikuti mata kuliah Desain Tekstil terdiri dari 34 orang.


(5)

35

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk mencapai tujuan penelitian. Pemilihan dan penggunaan metode penelitian mengacu pada data yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok, manusia, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun kelas peristiwa pada waktu sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Punaji Setyosari (2012, hlm. 39) bahwa:

Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.

Ciri-ciri metode deskriptif menurut Punaji Setyosari (2012, hlm.40) adalah : 1. Mengumpulkan data atau informasi tentang ciri-ciri orang, kelompok

orang, program, atau sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.

2. Berdasarkan data yang dikumpulkan, peneliti melakukan analisis, mengidentifikasi, menjumlahkan, menghitung, dan kemudian peneliti mendeskripsikan hasil analisis data tersebut.

Penggunaan metode deskriptif yang menggunakan strategi kuantitatif dengan alat pengumpul data berupa observasi dan angket untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada dengan menyusun, menjelaskan, dan menganalisa data tentang penerapan hasil belajar “desain tekstil” pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian “Penerapan hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri” antara lain :


(6)

1. Penerapan Hasil Belajar Desain Tekstil a. Penerapan

Penerapan menurut Anas Sudijono (2011, hlm.51), yaitu “Kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkrit”.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada mahasiswa merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dialaminya, yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh pendidik dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar mahasiswa dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan dalam pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana (2012, hlm.22) yaitu “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor”.

c. Desain Tekstil

Desain tekstil merupakan salah satu mata kuliah produktif yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil yang di ajarkan secara teori dan praktek mulai dari semester 3 dengan tujuan untuk membekali mahasiswa agar memiliki pengetahuan merencanakan dan membuat gambar anyaman dengan benang tambahan, anyaman berbulu dan anyaman untuk kain lappet dan pengetahuan dasar estetika sehingga mampu membuat desain kain tenun (Pedoman STTT 2004, hlm.18).

Setelah mengikuti proses pembelajaran desain tekstil diharapkan

mahasiswa memiliki wawasan , pengetahuan dan keterampilan mengenai konstruksi kain tenun, anyaman dasar kain tenun, rencana tenun, dan tetal benang maksimum.

Penerapan hasil belajar desain tekstil yang dimaksud diatas, yaitu diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan kreatifitas dan keterampilannya


(7)

37

dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dalam pembuatan anyaman, khususnya pada pembuatan anyaman tapestri.

d. Anyaman Tapestri 1. Anyaman

Anyaman adalah proses silang menyilang benang lusi dan benang-benang pakan sehingga terbentuk kain tenun. Benang lusi adalah benang-benang yang sejajar dengan panjang kain tenun dan digambarkan ke arah vertikal, sedangkan benang pakan adalah benang yang sejajar dengan lebar kain dan digambarkan ke arah horizontal. Hal ini dilakukan secara terus menerus, teratur dan berulang-ulang.

2. Tapestri

Tapestri adalah sebuah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional. Proses tenun ini terdiri dari dua arah benang yang bersilangan dan sejajar, benang dengan arah memanjang disebut warp/benang lusi sedangkan benang dengan arah melebar disebut weft/benang pakan. Penenun tapestri biasa menggunakan benang lusi berbahan alami seperti jenis benang linen atau benang katun, sedangkan untuk benang pakan menggunakan jenis benang wol, benang perak, benang emas dan

sebagainya

.

Definisi operasional penerapan hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri, yaitu memuat pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan berbagaipengetahuan mengenai desain tekstilyang dihasilkan dari pengalaman hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian dilakukan untuk memperoleh data, menurut Fathoni (2006, hlm. 104) “Data adalah informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta”. Data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data yang disebut instrumen penelitian. Instrumen adalah yang


(8)

digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket), seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2013, hlm.162) “ kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui penerapan hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri pada mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) angkatan tahun 2011.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data merupakan hal yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan memperoleh data yang obyektif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berupa sejumlah daftar pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis ditujukan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil angkatan tahun 2011 mengenai penerapan hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

F. Teknik pengumpulan data

Data yang akan diolah, yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden maka dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data dalam penelitian yang digunakan berupa statistik sederhana dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu:

1. Membuat Instrumen

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa angket dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Pertanyaan yang dibuat dalam angket harus menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.


(9)

39

2. Penyebaran dan Pengumpulan Instrumen

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai dengan jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, angket dikembalikan pada penulis.

3. Pemeriksaan Data

Penulis melakukan pemeriksaan ulang angket yang telah di isi responden, menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

4. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden. Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). Kedua responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban responden pada setiap item berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk tabel persentase (percentage table) atau distribusi prekuensi relatif. Rumus yang digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudijono (2011, hlm. 43)yaitu:


(10)

P = f x 100% n

n

Keterangan:

P : Prosentase jawaban responden yang dicari f : Frekuensi jawaban yang dicari

n : Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian 100 : Bilangan tetap

Rumusan tersebut digunakan untuk mendapatkan angka presentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipresentasikan kemudian di analisis dengan menggunakan kriteria penafsiran. 100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tak seorangpun

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian mulai dari persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Observasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk mengetahui lokasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian.

b. Memilih masalah dan merumuskan masalah serta menentukan alat pengumpul data.

c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan


(11)

41

masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing. e. Proses bimbingan.

f. Menyusun desain skripsi dan instrumen penelitian sebagai bahan seminar I. g. Seminar I (desain skripsi).

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap berikutnya, yaitu tahap pelakasanaan yang dilakukan setelah seminar I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui. Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen untuk pengambilan data dari responden. b. Pengumpulan instrumen.

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian.

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran. e. Proses bimbingan untuk seminar II.

f. Penyusunan draft skripsi dan instrumen penelitian. g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II.

3. Tahap akhir

Draft skripsi dan seluruhnya telah disetujui, skripsi dijadikan bahan ujian sidang skripsi S1.


(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan pada bab ini, disusun berdasarkan

seluruh kegiatan penelitian mengenai “Penerapan Hasil Belajar Desain tekstil pada Praktek Pembuatan Anyaman Tapestri” pada mahasiswa Jurusan Teknik

Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstl (STTT).

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Dasar Desain Motif Pada Praktek Pembuatan Anyaman Tapestri

Hasil belajar dasar desain motif mencakup kemampuan dalam menguasai materi jenis desain tekstil, pewarnaan, tahap-tahap pembuatan desain, motif kain dan anyaman dasar kain tenun pada praktek pembuatan anyaman tapestri. Temuan penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa dapat menerapkan materi dasar desain motif pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

2. Hasil Belajar Jenis Tapestri Pada Praktek Pembuatan Anyaman Tapestri

Hasil belajar jenis tapestri mencakup jenis tapestri corak rata, tapestri corak soumak, tapestri corak kilim dan tapestri corak giordes. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa sudah mampu menerapkan pengetahuan dalam menentukan jenis tapestri yang sesuai dengan desain dan rencana tenun pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

3. Hasil Belajar Alat, Bahan dan Pembuatan Anyaman Tapestri

Hasil belajar alat, bahan dan pembuatan anyaman tapestri mencakup kemampuan menguasai materi pengetahuan loom, beaters/sisir, bobbins, benang dan pembuatan anyaman tapestri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan alat, bahan dan pembuatan anyaman tapestri. Kemampuan mahasiswa ditunjang oleh penguasaan


(13)

87

materi dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan alat, bahan dan pembuatan anyaman tapestri sesuai dengan desain dan rencana tenun yang telah dibuat.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan simpulan dari hasil penelitian. Saran dari penulis diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak yang bersangkutan.

1. Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan Teknik Tekstil STTT Bandung

Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa mampu menerapkan hasil belajar desain tekstil dengan baik pada praktek pembuatan anyaman tapestri, namun dengan demikian sebagian kecil masih ada mahasiswa yang belum dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan membuat anyaman tapestri dengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi mahasiswa agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih, dan mempelajari buku sumber mengenai anyaman tapestri, sehingga dapat meningkatkan kualitas anyaman tapestri dan mahasiswa lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada pembuatan anyaman tapestri.


(1)

digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket), seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2013, hlm.162) “ kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui penerapan hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri pada mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) angkatan tahun 2011.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data merupakan hal yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan memperoleh data yang obyektif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berupa sejumlah daftar pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis ditujukan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil angkatan tahun 2011 mengenai penerapan hasil belajar desain tekstil pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

F. Teknik pengumpulan data

Data yang akan diolah, yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden maka dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data dalam penelitian yang digunakan berupa statistik sederhana dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu:


(2)

2. Penyebaran dan Pengumpulan Instrumen

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai dengan jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, angket dikembalikan pada penulis.

3. Pemeriksaan Data

Penulis melakukan pemeriksaan ulang angket yang telah di isi responden, menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

4. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden. Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). Kedua responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban responden pada setiap item berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk tabel persentase (percentage table) atau distribusi prekuensi relatif. Rumus yang digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudijono (2011, hlm. 43)yaitu:


(3)

P = f x 100% n

n Keterangan:

P : Prosentase jawaban responden yang dicari f : Frekuensi jawaban yang dicari

n : Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian 100 : Bilangan tetap

Rumusan tersebut digunakan untuk mendapatkan angka presentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipresentasikan kemudian di analisis dengan menggunakan kriteria penafsiran. 100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tak seorangpun

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian mulai dari persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Observasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk mengetahui lokasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian.


(4)

masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing. e. Proses bimbingan.

f. Menyusun desain skripsi dan instrumen penelitian sebagai bahan seminar I. g. Seminar I (desain skripsi).

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap berikutnya, yaitu tahap pelakasanaan yang dilakukan setelah seminar I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui. Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen untuk pengambilan data dari responden. b. Pengumpulan instrumen.

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian.

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran. e. Proses bimbingan untuk seminar II.

f. Penyusunan draft skripsi dan instrumen penelitian. g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II. 3. Tahap akhir

Draft skripsi dan seluruhnya telah disetujui, skripsi dijadikan bahan ujian sidang skripsi S1.


(5)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan pada bab ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai “Penerapan Hasil Belajar Desain tekstil pada Praktek Pembuatan Anyaman Tapestri” pada mahasiswa Jurusan Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstl (STTT).

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Dasar Desain Motif Pada Praktek Pembuatan Anyaman Tapestri

Hasil belajar dasar desain motif mencakup kemampuan dalam menguasai materi jenis desain tekstil, pewarnaan, tahap-tahap pembuatan desain, motif kain dan anyaman dasar kain tenun pada praktek pembuatan anyaman tapestri. Temuan penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa dapat menerapkan materi dasar desain motif pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

2. Hasil Belajar Jenis Tapestri Pada Praktek Pembuatan Anyaman Tapestri

Hasil belajar jenis tapestri mencakup jenis tapestri corak rata, tapestri corak soumak, tapestri corak kilim dan tapestri corak giordes. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa sudah mampu menerapkan pengetahuan dalam menentukan jenis tapestri yang sesuai dengan desain dan rencana tenun pada praktek pembuatan anyaman tapestri.

3. Hasil Belajar Alat, Bahan dan Pembuatan Anyaman Tapestri


(6)

materi dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan alat, bahan dan pembuatan anyaman tapestri sesuai dengan desain dan rencana tenun yang telah dibuat.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan simpulan dari hasil penelitian. Saran dari penulis diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak yang bersangkutan.

1. Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan Teknik Tekstil STTT Bandung Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa mampu menerapkan hasil belajar desain tekstil dengan baik pada praktek pembuatan anyaman tapestri, namun dengan demikian sebagian kecil masih ada mahasiswa yang belum dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan membuat anyaman tapestri dengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi mahasiswa agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih, dan mempelajari buku sumber mengenai anyaman tapestri, sehingga dapat meningkatkan kualitas anyaman tapestri dan mahasiswa lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada pembuatan anyaman tapestri.