PENGARUH HIGIENITAS DAN SANITASI SAPI PERAH TERHADAP KUALITAS SUSU SECARA MIKROBIOLOGIS DI PETERNAKAN SAPI DI DESA BUTUH Pengaruh Higienitas Dan Sanitasi Sapi Perah Terhadap Kualitas Susu Secara Mikrobiologis Di Peternakan Sapi Di Desa Butuh Kecamatan Mo

PENGARUH HIGIENITAS DAN SANITASI SAPI PERAH TERHADAP KUALITAS
SUSU SECARA MIKROBIOLOGIS DI PETERNAKAN SAPI DI DESA BUTUH
KECAMATAN MOJOSONGO BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
GALANG KHARIS PRADANA
J 410 080 012

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYRAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jl. A. Yani Pabelan Tromol I Pos Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:
Pembimbing I
NIK

: Ambarwati, S.Pd, M.Si
:-

Pembimbing II
NIK

: ArtikaFristiFirnawati, SKM
:-

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi dari mahasiswa:
Nama
: Galang Kharis Pradana

NIM
: J 410 080 012
Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi
: PENGARUH HIGIENITAS DAN SANITASI SAPI PERAH
TERHADAP KUALITAS SUSU SECARA MIKROBIOLOGIS DI PETERNAKAN SAPI DI
DESA BUTUH KECAMATAN MOJOSONGO BOYOLALI

Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan
ini dibuat semoga dapat digunakan seperlunya

Surakarta, Oktober2013
Pembimbing I

Ambarwati, S.Pd, M.Si

Pembimbing II

Artika Fristi Firnawati, SKM


SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama
: Galang Kharis Pradana
NIM/NIK/NIP : J 410 080 012
Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan / Kesehatan Masyarakat
Jenis
: Skripsi
Judul
: PENGARUH HIGIENITAS DAN SANITASI SAPI PERAH
TERHADAP KUALITAS SUSU SECARA MIKROBIOLOGIS DI PETERNAKAN SAPI
DI DESA BUTUH KECAMATAN MOJOSONGO BOYOLALI
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya,
demi pengembangan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam

bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannnya dalam bentuk
softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin
dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak
cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana semestinya.

Surakarta, Oktober 2013
Yang Menyatakan,

(Galang Kharis Pradana)

PENGARUH HIGIENITAS DAN SANITASI SAPI PERAH TERHADAP
KUALITAS SUSU SECARA MIKROBIOLOGIS DI PETERNAKAN
SAPI DI DESA BUTUH KECAMATAN
MOJOSONGO BOYOLALI
Oleh :
Galang Kharis Pradana 1*, Ambarwati2*, Artika Fristi Firnawati3*

¹Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
²Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Sapi merupakan hewan ternak yang menghasilkan daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan
lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan
85% kebutuhan kulit. Air susu yang berasal dari sapi sangat bermanfaat bagi anak sapi maupun
manusia. Berdasarkan hasil survei pendahuluan di Desa Butuh Mojosongo terdapat 32 peternak
sapi, yang memiliki kandang yang sanitasinya kurang baik, para pemerahnya sebagian besar
tidak menggunakan sarung tangan pada saat memerah susu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh higienitas dan sanitasi sapi perah terhadap kualitas susu secara
mikrobiologis.Variabel yang diletili adalah kebersihan pemerah, kebersihan sapi, sanitasi
kandang, sanitasi alat terhadap kualitas susu secara mikrobiologi. Jenis penelitian ini adalah
penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Tehnik pengambilan sampel
dengan cara total sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan uji Chi
Square. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh kebersihan pemerah
(p=0,375), kebersihan sapi (p=0,286), sanitasi kandang (p=0,531), dan sanitasi alat (p=0,304)
terhadap kualitas susu secara mikrobiologis.

Kata Kunci : Kebersihan Pemerah, Kebersihan Sapi, Sanitasi Sandang, Sanitasi Alat, Kualitas
Susu.

ABSTRACT
Cows are livestock that produce meat, milk, labor and other needs. Cows produce about 50 % of
meat in the world, 95 % of dairy and 85 % of the skin. The milk comes from cows that are very
beneficial for calves and humans. Based on the results of a preliminary survey in the village took
Mojosongo there are 32 cattle ranchers, who have poor sanitation enclosure , the dairy farmer
most do not use gloves during milking. This study aimed to determine the effect of hygiene and
sanitation of dairy cows on milk quality was hygiene microbiologic. Variable which is
investigated are the dairy farmer, cow hygiene, sanitary cage, sanitary equipment against
microbiological quality of the milk. This research is an observational study with cross-sectional
approach. Technique of the data collection is total sampling. Statistical tests were used to
analyze the data with the Chi Square test. Results of this study showed no effect of rouge hygiene
(p = 0.375), the cleanliness of cows (p = 0.286), sanitary cage (p = 0.531), and sanitary
equipment (p = 0.304) Toward milk quality microbiologically on the microbiologica.
Keywords: Cleanliness dairy farmer, Cows Hygiene, Cage Sanitation, Sanitary Equipment, Milk
Quality.

PENDAHULUAN

Sapi merupakan hewan ternak yang menghasilkan daging, susu, tenaga kerja dan
kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan
susu dan 85% kebutuhan kulit(Prasetya, 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya
bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa. Sapi perah merupakan
jenis sapi yang khusus dipelihara untuk diambil susunya (Prasetya, 2012).
Pencemaran atau kontaminasi mikroorganisme pada air susu dapat berasal dari susu sapi
yang diperah, kontak dengan debu (udara), tangan pemerah, alat-alat yang dipakai (ember, alat
pendingin) dan lain-lain. Kontaminasi bakteri pada susu dapat terjadi saat pemerahan,
penanganan atau pengolahan paska panen dan pemasaran. Kualitas susu sangat ditentukan oleh
banyaknya kandungan kuman atau bakteri di dalamnya, karena kuman-kuman tersebut dapat
merubah sifat-sifat kimia, fisik dan organoleptik sehingga air susu cepat menjadi rusak (Syarif
dan Harianto, 2011).

Berdasarkan data dari BAPEL KESMAVET Boyolali tahun 2012 hasil pengujian dari 4
sampel susu sapi di Semarang dengan parameter uji mikrobiologis, 2 sampel diantaranya
melebihi batas maksimum cemaran mikroba yaitu sampel pertama dengan nilai TPC
6.7x107CFU/ml, serta Coliform dengan jumlah 2,4x102 MPN/ml, sampel kedua dengan nilai TPC
5.3x106CFU/ml serta Coliform 1.1x102MPN/ml, keduanya melebihi batas cemaran maksimum
mikroba menurut SNI untuk TPC 1,0x106CFU/ml dan Coliform 2,0x10 1MPN/ml. Semakin besar
jumlah kuman maka semakin rendah atau buruk kualitas susunya.

Di Mojosongo Desa Butuh terdapat peternakan sapi perah. Berdasarkan hasil survei
pendahuluan terdapat 32 peternak sapi pada tanggal 13 februari 20013, yang memiliki kandang
yang sanitasinya kurang baik, para pemerahnya sebagian besar tidak menggunakan sarung
tangan pada saat memerah susu. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas susu sapi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh higienitas dan
sanitasi sapi perah terhadap kualitas susu di peternakan sapi di Mojosongo Kabupaten Boyolali.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Observasional
dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran atau
pengamatan secara bersamaan antara variabel bebas yaitu higiene pemerah, higiene sapi,
sanitasi kandang, sanitasi alat sedangkan variabel terikat adalah kualitas susu (Notoatmodjo,
2005).

Populasi dari penelitian ini adalah semua peternakan di Desa Butuh Kecamatan

Mojosongo Boyolali, sebanyak 32 peternak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk
sampel susu adalah dengan pendekatan. total sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 32
susu dari 32 peternak. Uji kuman dengan menggunakan Total Plate Count (TPC). Analisis
univariat dilakukan untuk mendeskripsikan kondisi pemerah, kebersihan sapi, kebersihan
kandang dan kebersihan peralatan serta kualitas susu secara uji mikrobiologi di beberapa


peternakan sapi perah di Mojosongo. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi square dan jika
tidak memenuhi standar 0 cell maka menggunakan Fisher’s Exact Test dengan standar 2 cell
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh higienitas dan sanitasi sapi perah terhadap kualitas
susu di peternakan sapi di Mojosongo Boyolali.

HASIL
Penelitian ini dilakukan di Desa Butuh Kecamatan Mojosongo Boyolali dengan luas
wilayah sebesar 355,2 Ha. Jumlah penduduk sebanyak 5.391 jiwa yang terdiri dari jumlah lakilaki sebanyak 2.749 jiwa, sedangkan jumlah perempuan sebanyak 2.642 jiwa. Jumlah kepala
keluarga sebanyak 1.312 KK dan terdiri dari 1.470 rumah. Mata pencaharian sebagian besar
penduduk Desa Butuh adalah sebagai buruh, petani, dan sebagian peternak sapi perah.
Tabel 1. Tingkat Kebersihan Pemerah Susu di Peternakan Sapi Perah Desa Butuh
Kecamatan Mojosongo Boyolali
Kebersihan pemerah
Baik
Tidak Baik
Jumlah

N
12

20
32

%
37,5
62,5
100

Berdasarkan tabel 1 diketahui sebagian besar pemerah susu memiliki tingkat
kebersihan tidak baik yaitu sebanyak 20 pemerah (62,5%).
Tabel 2. Tingkat Kebersihan Sapi Peternakan Sapi Perah
Desa Butuh Kecamatan Mojosongo Boyolali
Kebersihan sapi
Baik
Tidak Baik
Jumlah

N
9
23

32

%
28,125
71,875
100

Berdasarkan tabel 2 diketahui sebagian besar sapi memiliki tingkat kebersihan
tidak baik sebanyak 20 sapi (71,88%).

Tabel 3. Tingkat Variabel Sanitasi Kandang di Peternakan Sapi Perah Desa Butuh
Kecamatan Mojosongo Boyolali
Sanitasi kandang
Baik
Tidak baik
Jumlah

N
17
15
32

%
53,125
46,875
100

Berdasarkan tabel 3 diketahui sebagian besar memiliki saniasi kandang kategori
baik sebanyak 17 kandang (53,13%).
Tabel 4. Tingkat Sanitasi Alat di Peternakan Sapi Perah
Desa Butuh Kecamatan Mojosongo Boyolali
Sanitasi alat
Baik
Tidak baik
Jumlah

N
17
15
32

%
53,125
46,875
100

Berdasarkan tabel 4 diketahui alat yang digunakan sebagian besar memiliki
saniasi kategori baik sebanyak 17 alat (53,13%).
Tabel 5. Tingkat Kualitas Susu Sapi di Peternakan Sapi Perah
Desa Butuh Kecamatan Mojosongo Boyolali
Kualitas susu sapi
Memenuhi standar
Tidak memenuhi standar
Jumlah

N
1
31
32

%
3,125
96,875
100

Berdasarkan Tabel 5 diketahui sebagian besar memiliki kualitas susu sapi yang
tidak sesuai standar sebanyak 31 susu sapi (96,88%).

Tabel 6. Pengaruh Kebersihan Pemerah Sapi Perah
terhadap Kualitas Susu
Variabel
Kebersihan
pemerah
Baik
Tidak baik
Jumlah

Kualitas Susu
Frekuensi Pengaruh
Memenuhi Tidak memenuhi
standar
standar
1
8
9
p=0,375
0
23
23
1
31
32

Dari hasil penelitian didapat hasil perhitungan nilai uji Chi Square didapat nilai
(p=0,375 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara
kebersihan pemerah susu sapi terhadap kualitas susu.
Tabel 7. Pengaruh Kebersihan Sapi Perah terhadap
Kualitas Susu
Variabel
Kebersihan
Sapi
Baik
Tidak baik
Jumlah

Kualitas Susu
Frekuensi Pengaruh CI
Memenuhi Tidak memenuhi
standar
standar
773
1
8
9
p=0,281
1.087
0
23
23
1
31
32

Dari hasil penelitian didapat hasil perhitungan nilai uji Chi Square didapat nilai
(p=0,281 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara
kebersihan sapi terhadap kualitas susu.

Tabel 8. Pengaruh Sanitasi Kandang terhadap Kualitas Susu
Variabel

Kualitas Susu
Tidak
Memenuhi
memenuhi
standar
standar
1
16
0
15
1
31

Sanitasi
Kandang
Baik
Tidak baik
Jumlah

CI

Frekuensi Pengaruh

17
15
32

p=0,531

773
1.087

Dari hasil penelitian didapat hasil perhitungan nilai uji Chi Square didapat nilai
(p=0,531 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara
sanitasi kandang terhadap kualitas susu.
Tabel 9. Pengaruh Sanitasi Alat terhadap Kualitas Alat
Variabel
Sanitasi
Alat
Baik
Tidak baik
Jumlah

Kualitas Susu
Tidak
Memenuhi
memenuhi
standar
standar
1
16
0
15
1
31

Frekuensi Pengaruh

17
15
32

p=0,531

CI

773
1.087

Dari hasil penelitian didapat hasil perhitungan nilai uji Chi Square didapat nilai
(p=0,531 ≤ 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara
sanitasi alat terhadap kualitas susu.
PEMBAHASAN

Pengaruh Kebersihan Pemerah terhadap Kualitas Susu
Berdasarkan hasil diketahui kebersihan pemerah dengan kategori baik sebanyak 12
orang (37,5%) dengan 1 kualitas susu (3,13%) memenuhi standar dan 11kualitas susu (34,38%)
yang tidak memenuhi standar dengan nilai rata-rata Total Plate Count susu sebesar (3,7x107) dari
32 sampel susu. Sedangkan kebersihan pemerah dengan kategori tidak baik ada 20 orang
(62,5%) dengan 20 kualitas susu (62,5%) tidak memenuhi standar. Dari hasil perhitungan
didapat nilai hasil uji Chi Square dengan nilai (p=0,375 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh antara kebersihan pemerah terhadap kualitas susu.
Pengaruh Kebersihan Sapi terhadap Kualitas Susu
Berdasarkan hasil diketahui kebersihan sapi dengan kategori baik sebanyak 9 sapi
(28,13%) dengan 1 kualitas susu (3,13%) memenuhi standar dan 8 kualitas susu (25%) tidak
memenuhi standar. Sedangkan kebersihan sapi dengan kategori tidak baik sebanyak 23 sapi
(71,875%) dengan 23 kualitas susu (71,88%) tidak memenuhi standar dengan nilai rata-rata
Total plate count susu sebesar (3,7x107) dari 32 sampel susu. Dari hasil perhitungan didapat hasil
uji Chi Square dengan nilai (p=0,286 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara kebersihan sapi terhadap kualitas susu.
Pengaruh Sanitasi Kandang terhadap Kualitas Susu
Berdasarkan hasil diketahui bahwa sanitasi kandang sapi dengan memiliki sanitasi baik
sebanyak 17 kandang (53,13%) dengan 1 kualitas susu (3,13%) memenuhi standar dan 16
kualitas susu (50%) tidak memenuhi standar. Sedangkan sanitasi kandang yang tidak baik ada 15
kandang (46,88%) dengan 15 kualitas susu (46,88%) tidak memenuhi standar dengan nilai ratarata Total Plate Count susu sebesar (3,7x10 7) dari 32 sampel susu. Dari hasil perhitungan didapat

hasil uji Chi Square dengan nilai (p=0,531 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh antara sanitasi kandang terhadap kualitas susu.
Pengaruh Sanitasi Alat terhadap Kualitas Susu
Berdasarkan dari hasil perhitungan kondisi sanitasi alat diketahui bahwa sanitasi alat
dengan memiliki sanitasi baik sebanyak 17 alat (53,13%) dengan 1 kualitas susu (3,13%)
memenuhi standar dan 16 kualitas susu (50%) tidak memenuhi standar dengan nilai rata-rata
Total plate count susu sebesar (3,7x107) dari 32 sampel susu. Sedangkan sanitasi alat perah yang
tidak baik sebanyak 15 alat (46,88%) dengan 15 kualitas susu (46,88%) tidak memenuhi standar.
Dari hasil pengukuran didapat hasil uji Chi Square dengan nilai (p=0,531 > 0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara sanitasi alat terhadap kualitas susu.
Kesimpulan
1. Tidak ada pengaruh kebersihan pemerah susu terhadap kualitas susu di peternakan sapi Desa
Butuh Kecamatan Mojosongo Boyolali (p=0,375).
2. Tidak ada pengaruh kebersihan sapi terhadap kualitas susu di peternakan sapi Desa Butuh
Kecamatan Mojosongo Boyolali (p=0,281).
3. Tidak ada pengaruh sanitasi kandang terhadap kualitas susu di peternakan sapi Desa Butuh
Kecamatan Mojosongo Boyolali (p=0,531).
4. Tidak ada pengaruh sanitasi alat terhadap kualitas susu di peternakan sapi Desa Butuh
Kecamatan Mojosongo Boyolali (p=0,531).
Saran
1. Bagi Peternak Sapi
Peternak sapi hendaknya menggiatkan peninjauan pada para pemerah akan kebersihan
diri sebelum dan sesudah melakukan pemerahan susu sapi serta meningkatkan kebersihan

kandang, sapi, pemerah, dan juga alat-alat yang digunakan untuk segala kebutuhan
pemerahan susu sapi.
2. Bagi Pemerah Sapi
Pemerah hendaknya meningkatkan pengguanaan alat pelindung diri saat memerah
susu seperti masker, penutup kepala, kaos tangan, sepatu boat dan lain sebagainya.

3. Bagi Instansi Terkait
a. Hendaknya BAPEL KESMAVET melalui petugas pengawasan sapi perah dan susu
dapat lebih menggiatkan dalam pengawasan terhadap para peternak sapi dan pemerah
sapi dalam proses pemerahan.
b. Hendaknya petugas memberikan penyuluan kepada para peternak dan pemerah susu
agar meningkatkan kualitas susu dan kebersihan yang berhubungan dengan sapi perah
dan susu sapi.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain diharapkan dapat menggunakan metode lain misalnya pengenceran
barangkali lebih bisa mengetahui lebih detil.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2004. Status Regulasi Cemaran dalam Produk Pangan.
Buletin Keamanan Pangan. Nomor 6. : 4-5.
BAPEL KESMAVET, 2012. Data Hasil Pengujian Uji Mikrobiologi Bahan Pangan Asal
Hewan. Boyolali : BAPEL KESMAVET.
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, 2005. Residu dan Cemaran Mikroba pada Produk
Pangan Asal Hewan di Indonesia. Jakarta : Departemen Pertanian .
Ernawati , 2000, Laporan Hasil Kegiatan Gelar Teknologi Manajemen Usaha Pemeliharaan
Sapi Perah Rakyat, Deptan, Badan Litbang Pertanian,BPTP ungaran.
Kanisius Aksi Agraris, 2005. Beternak Sapi Perah. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Prasetya. H, 2012. Prospek Cerah Beternak Sapi Perah Pembibitan, Pemeliharaan, Manajemen,
Kesehatan dan Pengolahan Susu. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Kemal. S. E dan Haryanto. B. 2011. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Bogor : PT
Agro Media Pustaka.
Moljana. B. 2006. Pemeliharaan dan Kegunaan Ternak Sapi Perah. CV Aneka Ilmu, Semarang.
anggota IKAPI nomor. 002/JTE.
Notoatmodjo, S. 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka cipta.
Tianora Dian Mustafa. 2010. Identifikasi Cemaran Mikroba pada Susu Sapi Segar Berdasarkan
Kondisi Higiene dan Sanitasi Pemerahan di Peternakan Sapi Perah Musuk Boyolali.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP.
Wijiastutik Dewik. 2012. Hubungan Higiene dan Sanitasi Pemerahan Susu Sapi dengan Total
plate count pada Susu Sapi di Peternakan Sapi Perah Desa Manggis Kabupaten Boyolali.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 934-944.
http://ejournals 1.undip.ac.id/index.php/jkm.